Siapa yang tak kenal Apple? Rasanya kita pasti sudah tak asing lagi jika mendengar perusahaan teknologi terbesar itu. Ada kisah panjang melewati jatuh bangun dan penuh perjuangan dibalik kesuksesan besar Apple hingga saat ini. Inilah kisah inspiratif Steve Jobs.

Sejak kecil Paul Jobs, ayah angkat Jobs, sudah memperlakukan Jobs layaknya anak kandung sendiri. Tak heran kalau hobi Paul membongkar dan merekonstruksi perabotan dan barang-barang elektronik kemudian menular pada Jobs. Merakit telah menjadi hobinya, bahkan selalu dilibatkan di setiap proses perakitannya. Jobs dinilai sangat cerdas dan inovatif, terlebih saat berhubungan dengan elektronik. Kisah ini bermula saat Ia mulai beranjak dewasa, Steve Jobs berteman dengan Steve Wozniak setelah mereka berdua dikenalkan oleh Bill Fernandez. Ya, Steve Wozniak yang sampai sekarang kita kenal sebagai salah satu "otak" dari Apple. Mereka berdua menjadi sahabat dekat karena sama-sama menyukai teknologi. Selain itu, Jobs dan Wozniak juga sama - sama memiliki sifat jahil yang akhirnya membuat mereka menjadi sahabat karib. Jobs dan Wozniak sudah membuat suatu karya bahkan jauh sebelum kesuksesan Apple. Keduanya membuat "blue-box" sebuah piranti yang memungkin panggilan telepon jarak jauh secara gratis. Alat tersebut kemudian dijual kepada mahasiswa-mahasiswa lain dengan harga yang cukup mahal yaitu 150 USDUSD| 00:10 Jobs diadopsi| 00:49 Like father like son| 01:15 Desain arsitektur rumah| 01:37 Sahabat karib Jobs| 02:07 Bluebox|

Reality Distortion Field (RDF) adalah kemampuan pribadi Jobs yang menggabungkan antara kemampuan berbicara, persuasi, dan marketing, untuk meyakinkan publik bahwa apapun ide yang dilontarkan adalah sesuatu yang menarik. Dengan kata lain, RDF adalah teknik presentasi Steve Jobs yang menggabungkan kemampuan orasi yang luar biasa, aransemen panggung, sound system,serta gaya presentasi Japanese minimalist. Jobs mulai bereksperimentasi dengan Lysergic acid diethylamide (LSD) atau yang biasa disebut 'acid', sejenis psikedelik berbentuk kotak yang tipis, yang dapat menimbulkan efek halusinasi. Jobs mendeskripsikan pengalamannya dengan LSD sebagai 'satu dari tiga hal penting yang pernah ia lakukan dalam hidup’. Setelah resmi menyandang status sebagai mahasiswa yang dropout dari kuliah, Jobs akhirnya memeluk agama Buddha. Steve Jobs memang memiliki ketertarikan tersendiri terhadap aliran Zen Budhism. Steve Jobs bahkan sempat melakukan perjalanan ke India untuk memperdalam pengetahuannya mengenai aliran ini. India sangat mempengaruhi diri Jobs, kesederhanaan dari Buddhisme Zen mempengaruhi cita rasa dari desain yang diciptakan oleh Jobs. Ia menekankan bahwa desain Apple harus bersih dan sederhana| 00:09 Eksperimentasi Jobs dengan LSD 01:00 Pengaruh Buddhism Zen dalam hidup Jobs 01:19 Teknik presentasi ala Jobs| 01:45 Desain Apple| 01:51 Jobs dropout kuliah|

Pada tahun 1975, Jobs ikut bergabung dengan sebuah klub yang dikenal sebagai Homebrew Computer Club. Pada klub itu ia kemudian bertemu dengan teman SMA-nya, Steve Wozniak, yang tengah mencoba merakit komputer mini buatannya. Saat itu usia Steve masih 21 tahun dan Wozniak 26 tahun. Dengan gigih, keduanya berhasil membuat komputer pertama Apple di garasi rumah mereka, komputer tersebut kemudian dijual oleh Steve Jobs. Namun, agar dapat memproduksinya secara massal, Steve Wozniak dan Steve Jobs harus menghadapi berbagai rintangan seperti mendapatkan dana untuk memproduksi produk pertama mereka, sampai - sampai harus menjual barang-barang berharga milik mereka. Sampai sekarang nama Apple masih merupakan sebuah pertanyaan bagi banyak orang, apa alasan Steve Jobs menyebut perusahaannya Apple? Setelah ditelusuri ternyata Steve pernah bergabung dengan komunitas berkebun bernama All One Form di Oregon. Pada masa itu ia menghabiskan banyak waktu di kebun apel sehingga tercetuslah nama untuk perusahaannya| 00:26 Cikal bakal dan asal usul komputer modern| 00:39 Homebrew Computer Club| 01:00 Eureka Moment| 01:41 Cerita di balik Apple Computer| 01:52 Asal mula nama Apple| 02:11 Seratus Komputer pertama Apple Computer|

Steve Jobs digaungkan sebagai salah seorang inovator teknologi terhebat. Wajar. Sebab, Jobs berhasil memimpin Apple hingga menduduki perusahaan teknologi tersukses dalam Fortune. Orang kemudian bertanya - tanya, cara seorang Jobs memimpin dan membangun perusahaan sebesar Apple hingga sukses seperti sekarang. Gaya kepemimpinan setiap orang berbeda, ada yang perfeksionis, friendly, atau bahkan atasan bertipe arogan. Tak dapat dipungkiri, bahwa masih banyak pemimpin yang cenderung bersifat bossy kepada bawahannya, termasuk Jobs. Sosok ambisius dan percaya diri seperti Steve Jobs ternyata memiliki sisi lain ketika berkomunikasi dengan bawahan. Dia terkenal keras, arogan, sering tidak sopan, bahkan dalam sepak terjangnya di industri teknologi, Jobs juga diketahui bisa menjadi tokoh jahat. Namun siapa sangka, sikapnya yang semena - mena itu justru menjadi bumerang yang membawa kehancuran pada karirnya| 00:11 Pelopor industri komputer| 00:35 Macintosh| 01:11 Iklan ikonik 1984| 01:39 Trik manipulasi Jobs| 02:10 Pemimpin bossy & arogan| 02:25 Jobs dipecat dari Apple?|

Keluar dari Apple, Steve jobs malah mendirikan NeXT Computer pada tahun 1985. Dan setahun berikutnya, ia membeli Graphics Group dari sutradara seri Star Wars, George Lucas. Perusahaan ini dinamainya Pixar, yang menciptakan piranti keras untuk animasi dengan teknologi canggih, yang kemudian dipakai oleh sejumlah rumah produksi film terkemuka, termasuk Disney. Jobs kemudian menukar titik tekan produksinya dari penjualan software komputer ke film animasi dan BOOM, hasilnya mencengangkan! Pada tahun 1995 ia membuat film Toy Story yang ditonton jutaan orang, dengan keuntungan kotor US$ 350 juta. Ternyata bukan penjualan software NeXT yang membuat Steve Jobs kaya raya, tapi karya dan kesuksesan filmnya. Ia sekali lagi membuktikan keandalan instingnya. Kesuksesan film Toy Story itu kemudian juga diikuti oleh kesuksesan film sejenis seperti A Bug's Life, Finding Nemo serta Monsters Inc| 00:05 Titik balik Jobs| 00:19 Komputer NEXT| 00:32 Keruntuhan NEXT| 01:36 Film Tintoy, cikal bakal Toy Story| 02:00 Beralih ke Pixar| 02:15 Di balik Toy Story|

Sejak bayi Steve Jobs diadopsi Paul dan Clara Jobs yang tinggal di Santa Clara County California. Mereka inilah yang memberikan nama Steve Jobs. Tak lama setelah Jobs diadopsi, orang tua biologisnya menikah dan memberinya adik perempuan bernama Mona. Nasib Mona lebih beruntung, dia lahir setelah Jandali dan Joanne menikah resmi beberapa bulan setelah Jobs diadopsi. Terlahir sebagai anak adopsi dan tumbuh dari orang tua angkat, membuat Jobs berjuang keras mencari ibu, saudara, dan ayah kandungnya yang berkewarganegaraan Siria. Pada awal umur dua puluhan, Jobs terlibat skandal yaitu ketika ia menjadi ayah seorang anak, hasil hubungan dengan kekasihnya, Chrisann Brennan. Pada tahun 1978 Perempuan itu melahirkan anak yang bernama Lisa. Jobs pada awalnya menyangkal bahwa dia merupakan ayah dari anak yang dilahirkan Brennan. Namun setelah 2 tahun, akhirnya Jobs menerima Lisa dan berusaha menjadi ayah yang proaktif dengan mengajaknya tinggal bersama selama beberapa tahun. Namun, menengok kembali sifat gengsi dari ayah-anak itu, bisa dikatakan bahwa hubungan Steve Jobs dan anaknya, Lisa Brennan-Jobs tampak aneh. Mereka bahkan bisa saling mengabaikan sampai dua bulan lebih lamanya. Lisa Brennan-Jobs akhirnya menempuh jalan hidupnya sendiri, setelah lulus dari Harvard University, dengan menjadi wartawan dan penulis| 00:20 Keluarga biologis| 00:56 Jobs menikah| 02:16 Menjadi ayah yang proaktif| 01:36 Sifat Lisa Brennan-Jobs| 01:48 Pendekatan biner Jobs|

Selang bertahun - tahun, Apple telah menderita kerugian terus-menerus sejak produk Macintosh tidak laku dipasaran. Apple kemudian membuat strategi dengan mengakuisisi Next, sebuah perusahaan pengembang komputer yang didirikan Steve Jobs. Menariknya, akuisisi ini juga sekaligus menjadi langkah untuk memboyong Steve Jobs kembali ke Apple. Dari sinilah, takdir menuntun Jobs kembali berkarir di Apple. Setelah akuisisi, Jobs didaulat sebagai penasihat Apple. Ia juga sempat ditawarkan menjadi CEO namun hal yang mengejutkan terjadi ketika Steve menolak dan bersikeras untuk mempertahankan posisinya sebagai penasihat. Microsoft dan Apple adalah dua perusahaan teknologi yang bersaing secara ketat dalam membuat produk tercanggih. Jobs memiliki ide berkolaborasi dengan Microsoft untuk menciptakan Microsoft Office versi terbaru untuk Mac. Berkat kolaborasi ini, Jobs berhasil menyelamatkan Apple dan memberikan dampak positif seperti meroketnya harga saham Apple. Dengan demikian berakhirlah perselisihan selama 10 dekade antara Microsoft dan Apple. Tampaknya mustahil memisahkan Jobs dengan Apple, sebab akhirnya Jobs menerima tawaran menjadi CEO. Ia kemudian meminta untuk mengatur ulang fokus perusahaan dan mengurangi produksi Apple| 00:06 Apple mulai surut| 00:31 Menjadi penasihat Apple| 01:09 Jobs menolak tawaran CEO| 01:49 Microsoft vs Apple| 02:10 Jobs menyelamatkan Apple|

Nama Apple sangat melambung di kalangan masyarakat umum berkat produk ponsel buatannya, yakni iPhone. Perjuangan Jobs tidak berakhir sampai disitu, Ia pun mulai merancang produk yang diberi nama iMac. iMac adalah komputer buatan Apple yang memiliki desain “All in One” yang pada zamannya sudah bisa tampil cukup memukau. Dengan desain yang lengkap seperti itu, pengguna dapat membawa iMac kemanapun. Jobs mulai berpikir bagaimana caranya agar Apple tidak redup di tengah - tengah lautan produk teknologi yang umum. Ia kemudian membuat Apple Store agar perusahaan bisa mengendalikan proses penjualan retail. Dalam proses pembuatan Apple Store, ia selalu menekankan bahwa cita rasa minimalis, pengaruh dari prinsip Zen Buddhism, harus terasa ketika para konsumen melakukan proses pembelian, mulai saat mereka memasuki toko hingga proses pembayaran. Desain yang visioner membuat iMac dan Apple Store sukses besar bahkan saat pertama kali mereka diluncurkan| 00: 12 Kolaborasi iMac| 00:43 Desain komputer| 01:04 Sepak terjang iMac| 01:14 Apple Store| 01:41 Trik marketing Apple|