Masuk
BARU NIKAH 2 BULAN NASEHATIN YANG NIKAH 20 TAHUN
23 Menit

27 Juni 2024
40
exclusive
Hiduplah Indonesia Maya
93.25 rb
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat Semua (40)
Kreator
Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:05
Di Sini Hiduplah Indonesia Maya kali ini kita akan ngomongin soal kecenderungan netizen
00:00:05 - 00:00:08
dan gue rasa bukan cuma di Indonesia ya, di seluruh dunia
00:00:08 - 00:00:11
untuk sotoy
00:00:11 - 00:00:14
Kita berangkat dari sebuah Twitter dari Fabio yang bilang
00:00:14 - 00:00:19
Twitter itu media ajaib di mana kita bisa menyaksikan yang udah 20 tahun nikah
00:00:19 - 00:00:22
dinasehati sama yang baru 2 bulan nikah
00:00:22 - 00:00:45
Aduh ini bener banget, mari kita bahas
00:00:45 - 00:00:48
Oke sebelum gue mulai, gue mau ngingetin lagi bahwa Mens Rehash, Ten Up Comedy Special
00:00:48 - 00:00:52
ini akan jalan ke 10 kota selain Jakarta
00:00:52 - 00:00:54
Jadi sama Jakarta 11 ya
00:00:54 - 00:00:58
Di Jakarta akan dilakukan di Indonesia Arena di depan 10.000 penonton
00:00:58 - 00:01:03
Ini akan dilakukan di bulan Agustus tanggal 32.025
00:01:03 - 00:01:05
Turnya sendiri mulainya dari April 2025
00:01:05 - 00:01:08
Tapi penjualan tiket tanggal 10 Agustus 2024
00:01:08 - 00:01:10
10 Agustus 2024
00:01:10 - 00:01:15
Semua info tentang harga tiket kemana aja kotanya ada di mensreah.id
00:01:15 - 00:01:21
Ini adalah tour dimana gue akan ngomongin politik secara mendalam
00:01:21 - 00:01:24
Oke netizen sotoy, bukan hal baru
00:01:24 - 00:01:28
Kita sudah tahu netizen sotoy dari lama
00:01:28 - 00:01:31
Kita pernah bahas juga di siniar Hiduplah Indonesia Maya
00:01:31 - 00:01:35
Bagaimana ada kecenderungan the death of expertise
00:01:35 - 00:01:38
Ada kematian keahlian
00:01:38 - 00:01:43
Orang-orang yang punya ahli, punya kemampuan, punya disiplin ilmunya
00:01:43 - 00:01:45
Justru tidak dipercaya
00:01:45 - 00:01:50
Karena masyarakat tolol lebih percaya sama orang yang populer
00:01:50 - 00:01:55
Karena dia gak kenal sama yang punya ahli, kenalnya sama yang populer
00:01:55 - 00:02:00
Jadi rasa percayanya lebih muncul kepada yang populer ketimbang yang ahli
00:02:00 - 00:02:06
Secara objektif mungkin kita bisa menilai, ya gue ngerti sih kenapa
00:02:06 - 00:02:08
Tapi kan kita juga punya akal
00:02:08 - 00:02:15
Kalo misalkan lo inget beatnya Dave Chappelle, dia ngomongin soal jarul ditanya soal tsunami atau soal gempa atau soal 9-11
00:02:15 - 00:02:19
Mari kita tanya pendapat jarul, nah itu semua terjadi di sini juga
00:02:19 - 00:02:25
Inilah yang kemudian menyulitkan, dikasih tau yang bener jadi susah
00:02:25 - 00:02:29
Yang salah disebarluaskan, dikasih tau dengan begitu mudah
00:02:29 - 00:02:34
Jadi yang salah disebar dengan mudah, yang bener susah untuk diterima
00:02:34 - 00:02:39
Nah ini terasa sekali benarnya dari tweet si Valian Budi
00:02:39 - 00:02:42
Fabio ini by the way adalah kawan gue sangat lama
00:02:42 - 00:02:47
Kami siaran bareng di Hard Rock FM Bandung di program Guys Talk
00:02:47 - 00:02:50
To me he is one of the funniest person ever
00:02:50 - 00:02:55
Dan dia sangat sukses menjadi seorang penulis
00:02:55 - 00:03:00
Dan dia nge-tweet disini, yang ngeliat tweetnya juga 3,3 juta orang lagi
00:03:00 - 00:03:06
Twitter itu media ajaib dimana kita bisa menyaksikan yang udah 20 tahun nikah dinasehatin sama yang baru 2 bulan nikah
00:03:06 - 00:03:12
Biasanya di dunia nyata, di luar sosmed
00:03:12 - 00:03:18
Yang sering terjadi adalah baru 2 bulan nikah dinasehatin mulu sama yang 20 tahun nikah
00:03:18 - 00:03:20
Sering kan? sering
00:03:20 - 00:03:24
Kadang-kadang ini malah jadi tekanan untuk yang baru nikah
00:03:24 - 00:03:30
Seperti misalnya yang di alamin sama Mila aja, waktu Mila baru menikah
00:03:34 - 00:03:38
Mila dan Jess harus jagoin gue juga ya, melewati masa
00:03:38 - 00:03:43
Kapan nikah, ketika nikah, kapan hamil, ketika hamil, kapan hamil lagi, yang kayak gitu-gitu kan
00:03:43 - 00:03:45
Itu oke lah kita lewatin
00:03:45 - 00:03:49
Ketika udah mulai hamil Milanya
00:03:49 - 00:03:52
Pada masa itulah seluruh dunia punya opini
00:03:52 - 00:03:55
Harusnya begini, harusnya begini, gak boleh begini, gak boleh begini dan segala macem
00:03:55 - 00:03:59
Ketika Dipo lahir, tekanan juga muncul
00:03:59 - 00:04:02
Gak boleh begini, gak boleh begini, gak boleh begini, jadi tambah stres
00:04:02 - 00:04:04
Jadi udah ada baby blues, jadi tambah stres
00:04:04 - 00:04:13
Gue bersyukur karena gue dibanding kebanyakan suami mungkin relatif lebih punya banyak waktu untuk bisa bersama dengan Mila
00:04:13 - 00:04:18
Karena saya pengangguran, karena gue entertainer jamnya kan beda ya
00:04:18 - 00:04:23
Jadi baby bluesnya masih bisa gue temenin, masih bisa gue coba untuk keredam
00:04:23 - 00:04:27
Bagaimanapun opini masyarakat tuh begitu tinggi menyerang si
00:04:27 - 00:04:41
Bukan ya jangan disebut menyerang, ditumpahkan kepada Mila dan itu tidak membantu dari sisi stres dan kemampuan dia untuk mengatasi baby bluesnya
00:04:41 - 00:04:44
Itu yang terjadi, umumnya itu yang terjadi
00:04:44 - 00:04:46
Tapi di sosmed beda lagi
00:04:46 - 00:04:52
Salah satunya itu sebenarnya karena identitas seseorang itu gak pernah benar-benar jelas terlihat
00:04:52 - 00:04:56
Kalau di dunia nyata, gue bisa ngeliat yang ngomong lebih tua daripada gue
00:04:56 - 00:05:00
Atau gue yang mau nasehatin, tau bahwa ini lebih muda daripada gue
00:05:00 - 00:05:02
Kelihatan kesat mata
00:05:02 - 00:05:11
Di sosmed tuh gak seperti itu, apalagi di twitter, cuma keliatan avatarnya aja gambar pokemon apa gue gak tau
00:05:11 - 00:05:14
Bulbosor kali ya atau Saidak gitu
00:05:14 - 00:05:18
Namanya juga gak jelas apa, jadi gak benar-benar tau identitasnya
00:05:18 - 00:05:22
Sehingga seringkali orang nasehatin tidak pada tempatnya
00:05:22 - 00:05:28
Dalam hal yang Budi bilang adalah, orang udah 20 tahun nikah dinasehatin sama yang baru 20 tahun nikah
00:05:28 - 00:05:32
Terus dilanjutin lagi sama Budi, tapi Budi dikatainnya Fabio ya
00:05:32 - 00:05:37
Fabio dia bilang, terkecuali perbuatan kriminal, kalau gak dimintain pendapat mah gak usah perlu repot kasih nasihat
00:05:37 - 00:05:42
Mending kasih nasi goreng, telur kornet, sambal mata, eh bagus lagi
00:05:42 - 00:05:47
Sambal mata itu terbaik guys, sambal mata itu raja dari para sambal
00:05:47 - 00:05:52
Yang uniknya kadar sambalnya malah paling dikit dibanding sambal lainnya
00:05:52 - 00:05:54
Kadar cabai maksud gue
00:05:54 - 00:05:58
Baca beberapa reply kata Fabio, nyambungin ini ke perkara usia atau beda generasi
00:05:58 - 00:06:03
Padahal yang sudah menikah 20 tahun dan 2 bulan bisa jadi sumuran, betul Fabio betul
00:06:03 - 00:06:07
Bisa loh, ada banyak orang yang menikahnya telat
00:06:07 - 00:06:10
Ya walaupun gue gak suka pake silat telat ya, emang mereka pengennya segitu
00:06:10 - 00:06:13
Banyak di, aduh banyak
00:06:13 - 00:06:17
Tadi gue mau ngomong di dunia stand up comedy, tapi sebenarnya gak cuma dunia stand up comedy
00:06:17 - 00:06:21
Tadi gue mau ngomong dunia musik, tapi sebenarnya gak cuma dunia musik, ada banyak yang seperti itu
00:06:21 - 00:06:25
Bisa jadi yang sudah 20 tahun nikah dan 2 bulan bisa jadi sumuran, benar
00:06:25 - 00:06:27
Lanjutin lagi sama Fabio
00:06:27 - 00:06:29
Ya kalau memang punya yang mau menang
00:06:29 - 00:06:30
Buat nasihatin
00:06:30 - 00:06:33
Yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang intensif
00:06:33 - 00:06:35
Dan diatur oleh kode etik dan standar praktik
00:06:35 - 00:06:38
Didasarkan para kepentingan terbaik atas permintaan yang bersanggup tenmah
00:06:38 - 00:06:41
Ya silahkan loh
00:06:41 - 00:06:46
Nyima komen ketika kita kasih nasihat ke yang sering kasih nasihat tanpa diminta itu, mereka tampak marah
00:06:46 - 00:06:49
Yuk ah sarapan dulu biar lebih mikir jenisnya, goblok bud
00:06:49 - 00:06:51
Goblok tuh mereka semua tuh
00:06:51 - 00:06:54
Mereka gak bisa ngeliat bahwa mereka salah, intinya sih itu
00:06:54 - 00:06:56
Mereka gak sadar, mereka tersinggung
00:06:56 - 00:07:02
Orang minder kan tersinggung, kalau dia minder dengan kebenarannya ya
00:07:02 - 00:07:03
Jatuhnya tersinggung
00:07:03 - 00:07:05
Nah
00:07:05 - 00:07:08
Emang secara umum, ini sebelum kita dalemin ya
00:07:08 - 00:07:12
Secara umum tuh orang di Indonesia itu emang
00:07:12 - 00:07:16
Menganggap remeh ekspertis sih
00:07:16 - 00:07:19
Menganggap remeh ilmu pengetahuan
00:07:19 - 00:07:23
Jadi dia sendiri
00:07:23 - 00:07:28
Tidak mampu untuk merabak apakah
00:07:28 - 00:07:31
Kemampuan dan pendapat dia itu penting atau tidak
00:07:31 - 00:07:33
Contohnya gini deh
00:07:33 - 00:07:36
Salah satu yang paling sering gue dengar
00:07:36 - 00:07:41
Dari masyarakat ketika gue menganjurkan untuk ketemu psikolog adalah
00:07:41 - 00:07:43
Kayak gak punya temen
00:07:43 - 00:07:44
Gitu tuh
00:07:44 - 00:07:47
Ah kayak gak punya temen, makanya punya temen
00:07:47 - 00:07:51
Gini kan
00:07:51 - 00:07:52
Lucu banget
00:07:52 - 00:07:53
Terus dia bilang
00:07:53 - 00:07:57
Segerakanlah atau rutinlah ke psikolog
00:07:57 - 00:08:01
Psikolog itu sebenarnya harusnya kayak ke dokter gigi
00:08:01 - 00:08:04
Kan gigi sakit atau gigi gak berasa sakit
00:08:04 - 00:08:06
Ya lu kan minimalnya dua tahun sekali ke dokter gigi
00:08:06 - 00:08:09
Awal tahun, tengah tahun misalnya
00:08:09 - 00:08:15
Supaya ketika ada mulai busuk-busuk tuh kepantau dan bisa diurusin
00:08:15 - 00:08:16
Sebelum jadi masalah
00:08:16 - 00:08:19
Kesehatan mental juga seperti itu, gue bilang
00:08:19 - 00:08:21
Rutin-rutin lah, apalagi
00:08:21 - 00:08:24
Di cover BPJS kan, sampe psikiater di cover BPJS
00:08:24 - 00:08:28
Kalau di puskesmas lu ada psikolog dan psikiater
00:08:28 - 00:08:31
Kalau gak ada minta, kalau menurut gue ya
00:08:31 - 00:08:33
Nah tapi ketika dia ngomongin kayak gitu, responnya adalah
00:08:33 - 00:08:34
Kayak gak punya temen
00:08:34 - 00:08:36
Nah ini nih
00:08:36 - 00:08:39
Dari situ kita bisa tahu bahwa itu orang
00:08:39 - 00:08:42
Gak menganggap psikiater atau psikolog deh
00:08:42 - 00:08:43
Punya ilmu
00:08:43 - 00:08:46
Karena dia menyamakan orang yang sekolah
00:08:46 - 00:08:47
Dengan temen tolol
00:08:47 - 00:08:51
Yang mungkin kalau main monopoli
00:08:51 - 00:08:53
Masih suka nyolong dari bank
00:08:53 - 00:08:54
Goblok aja
00:08:54 - 00:08:57
Goblok ngapain gitu
00:08:57 - 00:08:59
Lu menyamakan tongkrongan lu
00:08:59 - 00:09:01
Yang masih ngutang kalau makan sama lu
00:09:01 - 00:09:03
Dengan orang yang punya keilmuan, kan tolol
00:09:03 - 00:09:07
Ngapain, cerita aja sama temen, temen lu goblok
00:09:07 - 00:09:08
Temen lu tuh tolol
00:09:08 - 00:09:10
Temen lu tuh gak punya kemampuan
00:09:10 - 00:09:13
Dan bahaya kalau lu punya kesehatan mental
00:09:13 - 00:09:16
Yang lu khawatirkan bermasalah
00:09:16 - 00:09:17
Lu depresi
00:09:17 - 00:09:20
Ketemu sama temen tolol
00:09:20 - 00:09:22
Udahlah santai aja bro, ayo kita minum
00:09:22 - 00:09:24
Solusi macam apa itu
00:09:24 - 00:09:26
Patah hati bro, kalem
00:09:26 - 00:09:28
Barang sama gue, ayo kita ngewe
00:09:28 - 00:09:30
Solusi macam apa itu
00:09:30 - 00:09:33
Atau, ah gak usah dipikirin lah cemen lu
00:09:33 - 00:09:36
Solusi macam apa itu
00:09:36 - 00:09:38
Atau ada yang bilang
00:09:38 - 00:09:42
Ya, gue ngerti perasaan lu
00:09:42 - 00:09:44
Patah hati itu memang menyakitkan
00:09:44 - 00:09:49
Tahu gak apa yang akan membuat sakit hati itu hilang
00:09:49 - 00:09:52
Apa, kata lu, temen lu bilang
00:09:52 - 00:09:53
Mati
00:09:53 - 00:09:55
Kan tolol
00:09:55 - 00:09:58
Bunuh diri tuh orang gara-gara nasihat
00:09:58 - 00:10:00
Kok bisa dianjurin ke sekolah
00:10:00 - 00:10:01
Dibilang, makanya punya temen
00:10:01 - 00:10:02
Goblok
00:10:02 - 00:10:04
Temen lu tolol
00:10:04 - 00:10:06
Temen lu
00:10:06 - 00:10:07
Stunting
00:10:07 - 00:10:12
Mau dijadiin sumber solusi kondisi psikologis
00:10:12 - 00:10:13
Ya gimana
00:10:13 - 00:10:16
Emang secara umum tuh orang gak menghargai nilai
00:10:16 - 00:10:18
Gak ngerti harga
00:10:18 - 00:10:20
Emang menghargai nilai, menghargai ilmu
00:10:20 - 00:10:21
Gak ngerti harga
00:10:21 - 00:10:26
Gak ngerti nilai dari sebuah keilmuan
00:10:26 - 00:10:29
Makanya dia jadi salah mengukur
00:10:29 - 00:10:33
Nilai dari opini dia dan ekspertis dia
00:10:33 - 00:10:35
Misalnya dalam konteks pernikahan
00:10:35 - 00:10:36
Dia baru dua bulan
00:10:36 - 00:10:39
Dia pikir dia punya hak
00:10:39 - 00:10:42
Untuk ngomong sama yang udah 20 tahun nikah
00:10:42 - 00:10:43
Itu tuh yang jadi kendala
00:10:43 - 00:10:47
Nih gue coba bacain beberapa ya
00:10:47 - 00:10:49
Ada satu namanya Windy Aristanti
00:10:49 - 00:10:53
Lah, gue kayak kenal nih Windy Aristanti
00:10:53 - 00:10:55
Iya gak ya
00:10:55 - 00:10:56
Gak tau deh
00:10:56 - 00:10:57
Dia bilang gini
00:10:57 - 00:11:04
Aku, aku, aku, diberi penjelasan soal penerbitan dan peningkatan ketelibatan jenama penerbit dengan audiens sasaran
00:11:04 - 00:11:05
Dua jam dong
00:11:05 - 00:11:07
Aku diem aja cuman manggut-manggut
00:11:07 - 00:11:08
Hah gimana maksudnya
00:11:08 - 00:11:15
Diberi penjelasan soal penerbitan dan peningkatan ketelibatan jenama penerbit dengan audiens sasaran
00:11:15 - 00:11:17
Dua jam dong
00:11:17 - 00:11:20
Ya gue gak ngerti lagi, maaf Windy
00:11:20 - 00:11:21
Gak ngerti maksudnya
00:11:21 - 00:11:22
Ini aja deh, Hanum Larasati
00:11:22 - 00:11:24
Aku sudah merasakannya
00:11:24 - 00:11:30
Ada orang random di X bilang, menikah lagi dong mbak, menikah itu enak banget loh, saya buktinya
00:11:30 - 00:11:33
Setelah ditanya, ternyata baru menikah 3 bulan
00:11:33 - 00:11:38
Sedang saya, sudah pernah menjalani pernikahan 13 tahun dan berakhir karena maut yang memisahkan
00:11:38 - 00:11:42
Goblok, goblok, goblok, kenapa ada orang goblok sih guys
00:11:42 - 00:11:45
Kenapa orang itu goblok
00:11:45 - 00:11:50
Kok bisa-bisanya bilang, menikah lagi dong mbak, menikah itu enak banget, saya loh buktinya
00:11:50 - 00:11:55
Saya ini, yang dia ngomong baru 3 bulan, dia ngomong sama orang yang sudah 13 tahun menikah
00:11:55 - 00:11:59
Menikahnya juga, eh, selesainya juga karena meninggal
00:11:59 - 00:12:03
Kan goblok, ya ampun goblok banget
00:12:03 - 00:12:05
Kok penting banget menurutnya, nikah lagi doang, enak tahun nikah
00:12:05 - 00:12:08
Lah, gue sudah pernah nikah 13 tahun, ya nikah lagi
00:12:08 - 00:12:10
Laki gue mati goblok
00:12:10 - 00:12:13
Lu pikir kagak ada traumanya
00:12:13 - 00:12:14
Ya tapi kan enak
00:12:14 - 00:12:18
Ya lu aja coba abis 13 tahun nikah, laki lu mati
00:12:18 - 00:12:20
Nasihatin gue
00:12:20 - 00:12:23
Ini ya, ini kepada semua yang mendengarkan
00:12:23 - 00:12:28
Susah sekali, nasihat lu untuk gue, bisa gue terima
00:12:28 - 00:12:31
Kalau lu gak pernah ada dalam posisi gue
00:12:31 - 00:12:35
Karena dari mana gue tahu, nasihat lu tuh valid
00:12:35 - 00:12:39
Lu ngerasain yang gue rasain aja gak pernah
00:12:39 - 00:12:44
Makanya itu gue suka, boleh, tapi bukan berarti bisa gue terima kan, itu aja
00:12:44 - 00:12:45
Ya lu boleh ngomong-ngomong aja
00:12:45 - 00:12:48
Cuma kan gue boleh untuk gak nerima, karena
00:12:48 - 00:12:50
Ketika gue nge-upload klip stand-up ternyata dia bilang
00:12:50 - 00:12:53
Mas, harusnya joke-nya begini dan begitu, begini dan begitu
00:12:53 - 00:12:56
Ini orang gak pernah nulis satu joke pun dalam hidupnya
00:12:56 - 00:12:59
Kalau misalnya dia bilang, tapi gue nonton stand-up 10 tahun
00:12:59 - 00:13:01
Sama emang nonton stand-up 10 tahun
00:13:01 - 00:13:03
Sama melakukan stand-up 10 menit, sama
00:13:03 - 00:13:04
Coba aja lu lakuin
00:13:04 - 00:13:10
Kok bisa nasihatin orang yang udah stand-up dari tahun 2010 sampai 2002, 4
00:13:10 - 00:13:12
14 ta
00:13:12 - 00:13:16
Iya 14 tahun gue stand-up
00:13:16 - 00:13:21
Dinasihatin sama orang yang satu detik pun dalam hidupnya belum pernah bikin joke
00:13:21 - 00:13:23
Kok bisa?
00:13:23 - 00:13:26
Ya boleh sih, tapi kan gue juga boleh gak dengerin ya
00:13:26 - 00:13:28
Kayak gini-gini nih, banyak yang tolol-tolol nih
00:13:28 - 00:13:29
Oke lanjut lagi
00:13:34 - 00:13:36
Ini lucu banget nih, anda sekenapa
00:13:36 - 00:13:38
Tuh Ben, yang kayak gini langka nih Bang
00:13:38 - 00:13:42
Biasanya yang kasih nasihat adalah yang belum nikah, lebih ekstrim lagi
00:13:42 - 00:13:45
Nikah belum, ngasih nasihat yang nikah lama
00:13:45 - 00:13:47
Ada lagi meleng
00:13:47 - 00:13:50
Gak tau kenapa twitter akhirnya ini vibesnya tuh semua orang harus sepaham
00:13:50 - 00:13:51
Kalau enggak ya diserang
00:13:51 - 00:13:53
Salah satu cara buat nanganinnya adalah nge-mute
00:13:53 - 00:13:56
Kalau semakin diladenin, semakin orang minta validasi melalui ketikan
00:13:56 - 00:13:58
Iya bener juga
00:13:59 - 00:14:03
Orang beranak pinak dinasihati oleh orang yang belum punya anak
00:14:03 - 00:14:05
Atau gak mau punya anak tentang cara mengurus anak
00:14:05 - 00:14:08
Ya ini juga banyak terjadi di Indonesia
00:14:08 - 00:14:09
Ini ada lagi gini
00:14:09 - 00:14:11
Anak gue yang beda 28 tahun sama gue aja
00:14:11 - 00:14:13
Hah?
00:14:15 - 00:14:17
Bentar gue baca lagi
00:14:17 - 00:14:19
Anak gue yang beda 28 tahun sama gue aja
00:14:19 - 00:14:23
Kadang ngomong dan ngelakuin tindakan yang bikin gue belajar suatu hal baru
00:14:23 - 00:14:26
Selama sebatas nasihat dari inside lain, ya gak masalah dong
00:14:26 - 00:14:29
Tapi kalau udah nge-judge dan maksa nasihatnya paling bener
00:14:29 - 00:14:30
Gitu yang masalah
00:14:30 - 00:14:31
Ah iya, ini masuk akal
00:14:31 - 00:14:32
Masuk akal
00:14:32 - 00:14:34
Kayak misalnya
00:14:34 - 00:14:37
Ini kalau misalkan 28 tahun
00:14:37 - 00:14:38
28
00:14:38 - 00:14:40
Tambah 5
00:14:40 - 00:14:42
Itu
00:14:42 - 00:14:44
Adalah 33 ya
00:14:44 - 00:14:44
Iya
00:14:44 - 00:14:47
Jadi baratnya dia umur 33, anaknya umur 5
00:14:47 - 00:14:50
Anaknya nasihatin sesuatu yang bener juga ya gitu
00:14:50 - 00:14:52
Itu mungkin loh, itu mungkin
00:14:52 - 00:14:55
Gue gak bisa
00:14:55 - 00:14:57
Secara langsung
00:14:57 - 00:14:58
Cerita bukti yang gue rasain
00:14:58 - 00:15:01
Tapi gue tau itu sangat mungkin
00:15:01 - 00:15:04
Anak gue Dipo, anak gue Syira
00:15:04 - 00:15:05
Mungkin gak umur 5 ya
00:15:05 - 00:15:07
Tapi mereka ngomong sesuatu yang
00:15:07 - 00:15:09
Kemudian gue bilang, ah tapi bener lagi
00:15:09 - 00:15:10
Itu juga masih mungkin
00:15:10 - 00:15:12
Poinnya dia bagus, dia bilang
00:15:12 - 00:15:15
Selama sebatas nasihat dan inside, ya gak masalah
00:15:15 - 00:15:17
Tapi kalau udah nge-judge dan maksa nasihatnya paling bener
00:15:17 - 00:15:20
Itu yang masalah
00:15:20 - 00:15:22
Ada lagi aku namanya Didit, dia bilang gini
00:15:22 - 00:15:24
Dia ngasih air quote gitu
00:15:24 - 00:15:26
Mustinya lu bla bla bla bla bla
00:15:26 - 00:15:30
Habis liat profilnya, oh pantes gitu
00:15:30 - 00:15:31
Ada lagi Senda
00:15:31 - 00:15:35
Maaf kak aku tidak setuju karena biasanya juga ada yang sama sekali belum pernah nikah
00:15:35 - 00:15:37
Lama menjomblo, pdkt ditinggal terus
00:15:37 - 00:15:42
Tapi bisa kasih banyak masukan ke yang udah lama menikah
00:15:42 - 00:15:43
Mana ada
00:15:43 - 00:15:45
Ya mungkin ada ya
00:15:45 - 00:15:46
Ada lagi bilang gini
00:15:46 - 00:15:49
Mau ngakak pernah ada yang ngajarin ini itu soal pernikahan
00:15:49 - 00:15:52
Pakai nuduh lagi, aku against marriage
00:15:52 - 00:15:55
Gak tau aja kita udah berkara puluhan tahun
00:15:55 - 00:15:57
Iya, aneh
00:15:57 - 00:16:00
Aduh, kenapa yang kayak gini banyak ya
00:16:00 - 00:16:01
Banyak banget
00:16:01 - 00:16:04
Misalnya apa ya
00:16:04 - 00:16:07
Ini kan kalau si mbak ini kan tadi bilangnya adalah
00:16:07 - 00:16:12
Ngajarin kita, lalu nuduh kita seakan kita gak setuju dengan yang diajarin
00:16:12 - 00:16:14
Padahal kita udah berilmu banget sama apa yang diajarin
00:16:14 - 00:16:17
Itu sering banget
00:16:17 - 00:16:20
Kayak ini yang gue alamin nih
00:16:20 - 00:16:23
Waktu gue Mendarat Darurat, film Mendarat Darurat rilis
00:16:23 - 00:16:29
Dan masih bisa lu tonton di Prime Video, gue sangat bangga dengan film itu
00:16:29 - 00:16:31
Ada yang nasehatin gue
00:16:31 - 00:16:35
Harusnya lu promo Youtube kemana-mana, kata dia
00:16:35 - 00:16:40
Terus, gue waktu itu ngejelasinnya apa ya, gue lupa
00:16:40 - 00:16:43
Tapi intinya adalah, bukannya gue gak mau
00:16:43 - 00:16:48
Promo itu, gue sebagai sutradara dan sebagai aktor dan sebagai penulis
00:16:48 - 00:16:53
Gue ngikut dengan produser gue dan strategi promonya dia
00:16:53 - 00:16:55
Lu maunya apa, gue ikutin, gue support
00:16:55 - 00:17:00
Apalagi gue tuh saat itu masih balik-balik New York kalau gue gak salah
00:17:00 - 00:17:07
Terus dia nuduh gue seakan-akan, gue gak percaya manfaat dari mampir ke Youtube orang
00:17:07 - 00:17:11
Kata gue, kok bisa
00:17:11 - 00:17:16
Apakah kamu lupa siapa yang memulai permainan itu?
00:17:16 - 00:17:18
Gue sama berani aja ngomong secara terbuka disini
00:17:18 - 00:17:20
Gue rasa orang Indonesia lupa
00:17:20 - 00:17:25
Manusia pertama yang promo ke kanal-kanal Youtube di Indonesia
00:17:25 - 00:17:29
Gue yakin salah limanya itu gue
00:17:29 - 00:17:32
Gue lakuin ini tahun 2016
00:17:32 - 00:17:33
Coba aja lu buka Youtube
00:17:33 - 00:17:41
Ada gue ke Youtubenya Joshua Suherman, ada gue ke Youtubenya Sam
00:17:41 - 00:17:43
Oh, lebih mundur lagi
00:17:43 - 00:17:50
2012, kalau gue gak salah
00:17:50 - 00:17:55
Eh, 2013 gue mampir ke Youtubenya Ernest, dulu dia ada program talkshow
00:17:55 - 00:18:01
Sebelum orang lain menggunakan Youtube sebagai media visit, gue udah ngelakuin itu duluan
00:18:01 - 00:18:03
Beneran deh, coba cek
00:18:03 - 00:18:04
Cek aja 2016
00:18:04 - 00:18:09
Kalau gue gak salah, gue individu pertama, kalaupun ada yang lain itu dia promo film
00:18:09 - 00:18:11
Tapi itu juga baru 1-2 film
00:18:11 - 00:18:13
Artinya itu gue salah satu orang yang pertama
00:18:13 - 00:18:17
Jelas lah gue percaya, orang gue yang memulai ini, salah satu yang memulai ini
00:18:17 - 00:18:19
Sampai sekarang gue ngelakuin itu
00:18:19 - 00:18:22
Tapi ketika gue gak ngelakuin itu bukan karena gue kemudian gak percaya dengan ilmunya
00:18:22 - 00:18:25
Tapi karena gue ngikutin yang dipikir, lu pengennya apa gue ikutin
00:18:25 - 00:18:27
Lu nyuruh gue ke Youtube, gue berangkat
00:18:27 - 00:18:31
Soalnya kan, kalau bawa film ke Youtube orang
00:18:31 - 00:18:37
Kan beda, apa namanya, aturan mainnya
00:18:37 - 00:18:40
Karena gue bawa dagangan MD Pictures
00:18:40 - 00:18:44
Gue kan kerja untuk MD Pictures, produknya kan milik MD Pictures
00:18:44 - 00:18:47
Gue kan gak bisa kemana-mana bawa barang orang untuk gue dagangin
00:18:47 - 00:18:49
Walaupun dia aja ngebantu
00:18:49 - 00:18:53
Nah itu tuh yang terjadi, yang terjadi sama si mbak mainan ini
00:18:53 - 00:18:58
Oke, mana lagi ya
00:18:58 - 00:19:05
Ini juga ada lagi, media orang yang baru baca berani debat sama si penulis buku
00:19:05 - 00:19:08
Betul, di Twitter sering banget kayak gitu
00:19:08 - 00:19:12
Ngedebat sebuah ilmu ke orang yang ngajar ilmu tersebut
00:19:12 - 00:19:17
Malah waktu itu gue pernah ngeliat di Twitter dan gue pernah bahas juga sih setelah gue pikir-pikir
00:19:17 - 00:19:21
Ada orang ngedebat di Twitter
00:19:21 - 00:19:26
Terus, ah lu mana ngerti lu ilmu begini-begini
00:19:26 - 00:19:31
Terus orangnya bilang, mbak saya profesor di ilmu begitu-begitu
00:19:31 - 00:19:37
Dan dia bionya menuliskan itu, habis itu hilang si orang yang ngedebat itu
00:19:37 - 00:19:39
Tolong banyak banget yang kayak gitu-gitu, kenapa ya
00:19:39 - 00:19:42
Makanya gue bilang itu bukan cuman eksklusif Indonesia
00:19:42 - 00:19:44
Luar negeri juga ada kayak gitu
00:19:44 - 00:19:45
Ini ada lagi, Denny
00:19:45 - 00:19:47
Terjadi pada aku kapan itu
00:19:47 - 00:19:53
Ngasih tau yang benar sesuai pengalaman dan teori seorang so-called celeb-celeban gitu
00:19:53 - 00:19:55
Cara empasi
00:19:58 - 00:19:59
Apa sih maksudnya
00:19:59 - 00:20:01
Terjadi pada aku kapan itu
00:20:02 - 00:20:07
Ngasih tau yang benar sesuai pengalaman dan teori seorang so-called celeb-celeban gitu
00:20:07 - 00:20:09
Cara empasi
00:20:11 - 00:20:13
Empasi apa sih
00:20:13 - 00:20:15
ACnya tuh air susibu kali ya
00:20:15 - 00:20:17
Terus jawabanku jadi rame banget
00:20:17 - 00:20:21
Ada satu yang ngatain beginilah, bagaimana usut punya usut yang ngatain aku malah belum nikah
00:20:21 - 00:20:23
Mau heran tapi ini twitter
00:20:24 - 00:20:26
Nah ini ada tweetnya Denny lagi
00:20:26 - 00:20:28
Ini Denny ini perempuan ya
00:20:30 - 00:20:32
Kok bisa-bisanya ada yang ngomongin aku
00:20:32 - 00:20:36
Kalo gak punya anak gak usah ikut komen-komen tentang ibu yang lagi pusing ngurusin empasi
00:20:36 - 00:20:38
Begini bunda terhormat, untuk info saja
00:20:38 - 00:20:40
Anak saya sudah benar-benar 3 orang
00:20:40 - 00:20:44
Terus saya komen berdasarkan pengalaman pribadi dan teori
00:20:44 - 00:20:46
Jadi gak salah cepet lah, akur ya gitu
00:20:46 - 00:20:48
Anaknya 3, dibilang gak usah komen
00:20:50 - 00:20:52
Kalo gak punya anak
00:20:52 - 00:20:54
Aduh
00:20:54 - 00:20:56
Ada lagi nih
00:20:56 - 00:20:58
Ada perempuan nih, Mami Timot
00:20:58 - 00:21:00
Kerja sebagai konsultan FP
00:21:00 - 00:21:02
Financial Planning kali ya
00:21:02 - 00:21:04
Komentar tentang salah satu produk investasi
00:21:06 - 00:21:08
Oh
00:21:08 - 00:21:10
Dia kerja sebagai konsultan FP, mungkin Financial Planning
00:21:10 - 00:21:12
Terus dia komentar tentang salah satu produk investasi
00:21:12 - 00:21:14
Eh dibilang goblok
00:21:14 - 00:21:16
Sama orang yang seumuran anak saya
00:21:16 - 00:21:18
Pengen nangis
00:21:18 - 00:21:20
Ya tapi ini belum tentu ya, bisa aja Mami Timot memang goblok kan
00:21:20 - 00:21:22
Hahaha
00:21:22 - 00:21:24
Maksudnya hanya karena dia muda bukan berarti dia salah
00:21:24 - 00:21:26
Cuman cara ngomongnya aja kemudian kasarnya
00:21:28 - 00:21:30
Nah ini adalah gini, gue pernah debat sama bule
00:21:30 - 00:21:32
Europe soal jarak dari bandara
00:21:32 - 00:21:34
Ngurah Rai ke Pantai Kute
00:21:34 - 00:21:36
Dia keke bilang 4-5 jam naik taksi
00:21:36 - 00:21:38
Begitu tau gue orang Indo
00:21:38 - 00:21:40
Malah tetep didebatin, gue bilang
00:21:40 - 00:21:42
Dari runway ke laut, dia bisa
00:21:42 - 00:21:44
Beli ngesot malah gak percaya
00:21:44 - 00:21:46
Ya bule emang kadang-kadang
00:21:46 - 00:21:48
Suka egonya ya
00:21:48 - 00:21:50
Egonya tuh diatas kita, rasanya dia paling bener
00:21:52 - 00:21:54
Ini mbak Yu Amus lucu, dia bikin air quote gitu
00:21:54 - 00:21:56
Saya memang belum menikah
00:21:56 - 00:21:58
Tapi menurut saya
00:22:00 - 00:22:02
Aduh, kurang-kurangin ya guys
00:22:02 - 00:22:04
Semoga pendengar hidup lain Indonesia malah tidak seperti itu
00:22:04 - 00:22:06
Semoga kita terindarkan
00:22:06 - 00:22:08
Orang lain sih
00:22:08 - 00:22:10
Boleh ngomong apa aja sama kita
00:22:10 - 00:22:12
Cuman kita terserah
00:22:12 - 00:22:14
Mau ngambil atau gak
00:22:14 - 00:22:16
Pendapat dia berdasarkan
00:22:16 - 00:22:18
Kemampuan dia
00:22:18 - 00:22:20
Sama kita juga sebenarnya bisa aja
00:22:20 - 00:22:22
Ngomong apa pun sama orang lain, tapi lu juga mesti sadar
00:22:22 - 00:22:24
Dia bisa gak nerima opini lu
00:22:24 - 00:22:26
Apalagi kalo dia ngerasa lu gak ahli
00:22:26 - 00:22:28
Makanya gue pernah bilang
00:22:28 - 00:22:30
Tau gak salah satu momen gue viral
00:22:30 - 00:22:32
Pertama kali di twitter
00:22:32 - 00:22:34
Ini tahun 2008-2009 adalah
00:22:34 - 00:22:36
Cuman gara-gara gue ngomong gini
00:22:36 - 00:22:38
Di social media kita mesti tau
00:22:38 - 00:22:40
Siapa yang opininya boleh kita dengar
00:22:40 - 00:22:42
Dan siapa yang opininya gak perlu kita dengar
00:22:42 - 00:22:44
Viral
00:22:44 - 00:22:46
Sumpah demi Allah
00:22:46 - 00:22:48
Gue di viralin
00:22:48 - 00:22:50
Orang ngamuk karena katanya
00:22:50 - 00:22:52
Gue membungkam pendapat
00:22:52 - 00:22:54
Siapa yang membungkam pendapat
00:22:54 - 00:22:56
Ngoblok
00:22:56 - 00:22:58
Jelas-jelas pernyatanya adalah
00:22:58 - 00:23:00
Kita mesti ngebaca
00:23:00 - 00:23:02
Siapa yang opininya boleh dan gak boleh
00:23:02 - 00:23:04
Untuk diterima, itu berarti
00:23:04 - 00:23:06
Semua orang boleh beropini, tapi kita
00:23:06 - 00:23:08
Yang nentuin siapa yang opininya perlu kita dengar
00:23:08 - 00:23:10
Karena kalo gak kan capek
00:23:10 - 00:23:12
Semua orang opininya beda-beda
00:23:12 - 00:23:14
Sumpah gue gak bohong, gue kaget sendiri
00:23:14 - 00:23:16
Kenapa kayak begini viral ya
00:23:16 - 00:23:18
Orang goblok
00:23:18 - 00:23:20
Itu aja dari gue, terima kasih banyak yang sudah mendengarkan sinar ini
00:23:20 - 00:23:22
Kita ketemu di episode berikutnya ketika ada lagi yang ramai
00:23:22 - 00:23:38
Terima kasih, bye