Noice Logo
Masuk
Buka app
6-11-2023 - Sukacita Mengampuni (PST GKJ Bahasa Indonesia)

6-11-2023 - Sukacita Mengampuni (PST GKJ Bahasa Indonesia)

6 Menit

Tandai selesai
Tambah ke Antrean
Bagikan
Download

5 November 2023

Nats Alkitab : Matius 18:28-35 Penulis : G.I. Rony Sofian Kehidupan orang percaya ditandai oleh belas kasihan dan kasih karunia Tuhan. Belas kasihan berarti kita tidak menerima apa yang seharusnya kita terima. Kita tidak menerima hukuman atas dosa-dosa kita, sebaliknya kita menerima pengampunan dari Allah. Kasih karunia berarti kita mendapatkan apa yang tidak seharusnya kita dapatkan. Melalui iman kepada Yesus Kristus kita didamaikan kembali dengan Allah dan disebut anak-anak Allah, sesuatu yang tidak seharusnya kita dapatkan. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk menunjukkan belas kasihan dan kasih karunia kepada orang lain, sekalipun kadarnya tidak sebesar yang Allah berikan. Salah satunya dengan mengampuni kesalahan orang lain. Hamba pertama dalam perumpamaan Tuhan Yesus ini, telah mendapatkan belas kasihan dan kasih karunia yang amat besar. Bahkan lebih daripada apa yang mampu dia bayangkan. Seharusnya ia dan seluruh keluarganya dijual sebagai budak untuk membayar hutangnya. Sebaliknya, ia malah diampuni dan dibebaskan dari hutangnya. Sudah sewajarnya ia melakukan hal yang sama kepada kawannya, yang berhutang tidak seberapa banyak padanya. Kerugian yang mungkin dialaminya tidak seberapa dibandingkan apa yang baru saja didapatkannya. Sayangnya, ia malah menangkap, mencekik dan memenjarakan kawannya itu (ay. 28-30). Sikapnya yang jahat ini sama sekali tidak menunjukkan hidup yang telah mengalami belas kasihan dan kasih karunia. Ia tidak sepatutnya mendapatkan kedua hal yang mulia itu (ay. 34-34). Apakah kita layak untuk menerima belas kasihan dan kasih karunia Allah? Tentu saja tidak! Namun Allah tetap memberikannya pada kita. Belas kasihan dan kasih karunia Allah itu seharusnya berdampak dalam hidup kita sehingga kita juga dapat menyatakan sikap hidup yang berbelaskasihan pada sesama. Dengan memaafkan dan mengampuni kesalahan orang lain, kita menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah dunia. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai orang percaya. Kita seharusnya melakukannya dengan hati yang bersukacita. "Orang yang bersukacita karena diampuni oleh Allah, tidak akan berdukacita ketika mengampuni orang lain yang bersalah padanya." Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Seberapa besar sukacita Anda saat menyadari bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa Anda melalui Yesus Kristus? 2. Kesulitan terbesar apa yang Anda hadapi untuk mengampuni orang yang bersalah pada Anda? Apa yang seharusnya Anda lakukan sekarang?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App