Noice Logo
Masuk
Masuk

19-9-2024 - Hidup Melawan Arus (PST GKJ Bahasa Indonesia)

4 Menit

19-9-2024 - Hidup Melawan Arus (PST GKJ Bahasa Indonesia)

18 September 2024

Nats Alkitab : Kejadian 6:8-13,22 Penulis : Pdt. Peter Samsudin Perbedaan yang mencolok antara ikan mati dan ikan hidup adalah pada kemampuannya dalam melawan arus, atau pada kondisi tak berdaya dan terbawa arus air sungai atau laut. Ikan hidup tidak terbawa oleh arus air tetapi bisa berenang dan melawan arus yang menerpanya saat ikan tersebut berenang di sungai maupun di laut. Sebaliknya ikan mati selalu mengapung dan terbawa arus kemana arus membawanya, karena ikan mati tidak berdaya dan tidak ada tenaga untuk berenang, apalagi melawan arus aliran air. Dalam nas hari ini, terdapat seorang beriman yang benar-benar hidup beriman dan berintegritas, namanya Nuh. Nuh beriman dan berani hidup menentang arus zaman yakni orang-orang yang hidup dengan penuh kekerasan; karakter mereka rusak, dan menjalani suatu kehidupan yang rusak di muka bumi (ay. 11-12). Alkitab menyatakan bahwa Nuh adalah seorang yang benar dan tidak berlaku cela (berintegritas) dan hidup bergaul (berinteraksi) dengan Allah (ay. 9). Integritasnya dibangun melalui relasinya dengan Allah. Integritasnya mendorongnya berani menentang arus zaman dari orang-orang yang tidak hidup benar di hadapan Allah. Karena integritasnya , Nuh selalu utamakan Allah dan taat pada Allah. Nuh berani hidup benar di hadapan Allah, tidak peduli dengan orang-orang yang menentangnya, ataupun mereka menganggapnya bodoh atau gila karena Nuh membangun kapal di atas gunung. Mari sebagai anak Tuhan, kita hidup berintegritas, beriman, taat pada Tuhan serta berani menentang arus zaman yang jahat dan perilaku yang menentang kebenaran Tuhan. Karena itu, mari lah kita membangun hidup yang berintegritas, beriman dan berkomitmen pada Tuhan saja melalui terus bergaul dengan Tuhan. Hidup dengan nilai-nilai yang di bangun berdasarkan firman Tuhan yang kita terima setiap saat, walau harus bayar harga yang mahal. “Berani hidup dalam kebenaran, walau harus menentang arus ketidakbenaran.” Pertanyaan untuk Direnungkan: 1. Apa yang anda upayakan untuk membangun integritas iman, yang berani menentang ketidakbenaran? 2. Mengapa seseorang tidak berani menentang arus ketidakbenaran (nilai-nilai dunia)?

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App