
Menyoal Ketahanan Pangan dan Krisis yang Membayangi
29 Menit
Tandai selesai
Tambah ke Antrean
Bagikan
Download
27 September 2022
Presiden Joko Widodo menyatakan hampir 20 ribu orang mati setiap hari akibat kelaparan di dunia. Ini disebabkan krisis pangan yang melanda dunia imbas perang Rusia-Ukraina, yang disebut Jokowi masih akan berlangsung lama. Tak hanya masalah pangan, kata Jokowi perang juga mengakibatkan krisis di sektor-sektor lain. Krisis pangan di dunia, setidaknya mengakibatkan 300 juta orang berada pada situasi kekurangan pangan akut dan kelaparan yang sudah mulai terjadi di beberapa negara. Bahkan jika tidak segera diatasi, kemungkinan ada 800 juta orang lagi yang terdampak masalah krisis pangan. Presiden Joko Widodo menginstruksikan peningkatan produktifitas petani, dan mengimbau masyarakat menanam cabai menggunakan polybag. Selain itu, Kepala Negara juga mendorong agar lahan-lahan yang tidak produktif bisa diproduktifkan dengan ditanami oleh berbagai komoditas pangan, misalnya kelapa genjah, yang diketahui bisa diolah menjadi berbagai bahan pangan seperti gula semut hingga minuman segar. Menanggapi masalah krisis pangan dunia, Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto mengklaim pemerintah sudah mengamanatkan Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Menurutnya kemandirian pangan berbasis sumberdaya lokal yang berkelanjutan menjadi modal dasar bangsa Indonesia. Itu karena pangan lokal tidak mudah terguncang oleh hantaman krisis global. Termasuk berkembangnya industri olahan pangan berbahan baku lokal selain beras dan pangan impor. Badan Pangan Nasional sendiri tengah fokus merancang strategi, yaitu Zonasi Pola Pangan Harapan (PPH). Kebijakan zonasi PPH menitikberatkan peta kekuatan produksi, budaya konsumsi pangan sesuai kearifan lokal setiap wilayah. Lantas, bagaimana ancaman krisis pangan kedepannya? Mampukah pertanian kita menopang kebutuhan dalam negeri? Apa saja tantangan di sektor ini? Kita akan bincangkan hal ini bersama dengan Pengamat pertanian Khudori. Simak juga pernyataan dari Chief Operating Officer Edufarmers *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

creator-rss
What's Trending
46
Subscribers
Subscribe
Komentar
Kreator
Lihat episode lain