Petaka 13

<p>Tidak ada yang pernah bosan dengan kisah perjalanan Darman—seorang supir bus lintas Jawa. Hampir semua jalan pernah ia lewati, pertemuan dengan setan apapun juga pernah ia lalui. Namun dari semua cerita itu, akhirnya ia bertemu dengan satu pengalaman paling buruk di hidupnya. Pengalaman yang tidak hanya membunuh keberaniannya, namun juga karir pekerjaannya.</p>

<p>Warga kampung sering menyebut Dullah—seorang tukang kredit keliling sebagai “Haji Rejeki”, karena semua nasabahnya pasti cepat laku dagangannya setelah berurusan dengannya. Tapi setelah satu warga membatalkan angsuran karena anaknya kesurupan, terungkap bahwa uang receh Rp20.000 yang diterima warga tiap pekan adalah uang gaib yang dibayar mahal dengan nyawa atau penyakit. Setiap cicilan yang telat… ada nyawa yang diambil!</p>

<p>Sebuah warung bakso kaki lima sekitaran stasiun yang terkenal tidak enak itu tiba-tiba ramai tanpa sebab. Sahar—seorang pemuda yang kebetulan tinggal di dekat situ sampai keheranan. Ia ingin tahu rahasia apa yang digunakan oleh warung tersebut. Namun pada akhirnya, Sahar benar-benar tahu rahasia sesungguhnya di balik ini semua. Itu bukan warung bakso biasa! Dijual oleh sosok yang tidak biasa (Pocong), dan disajikan untuk sosok-sosok yang tidak kalah biasa. Dan setelah itu, nyawa Sahar kini yang jadi taruhannya. Teror-teror terus melanda. Akankah dia selamat?</p>

<p>Satu hari, Seruni—seorang perempuan muda ditemukan tewas mengenaskan. Ia dibunuh setelah diperkosa, bukan oleh seseorang.. namun oleh beberapa pria hidung belang di kampungnya. Hampir saja kasusnya terlupakan begitu saja, sampai satu malam teror mulai tiba. Seruni kembali ke kampungnya, untuk mencari dan membalaskan dendamnya kepada semua pelaku disana—keji dan tanpa jeda! Mereka dibuat merasakan sakitnya menjadi Seruni hingga beberapa di antara mereka ikut mati. Seluruh warga harus tahu, bahkan orang sebaik dan sealim Pak RT-pun ternyata menjadi salah satu pelakunya!</p>