Podcast Before Jakarta: A Casual Talk with Abiel Christian

Sesibuk apa sih kamu, maniezzz sampe-sampe ga bales chat kami??? Engga-engga, ini bukan tentang itu. Syukur pada Allah aku bisa bercuap-cuap lagi dengan sobatku, Greg. Kami membicarakan apapun yang ngalor ngidul tapi terarah seperti saat Coach Shin Tae-yong memerintah tim sepak bola nasional. Ya bicara masalah romansa, apa yang sebenarnya kami cari, dan yang paling penting tu sebenarnya kita uda tau (orang) seperti apa yang kita mau. Makasih uda nengokin adek gue jauh-jauh dari Tangerang ya, Pak Greg! Selamat mendengarkan :)

Sabar, ini saya overwhelmed dan excited.

Seluruh jagat raya ditampung di otaknya..mengheran.

Nyusul ya maniezz..

"Eh, ini kita buka kartunya ga semuanya kan ya? Soalnya kalo semua, malah jadi spoiler dong. Mari kita jadikan kartu-kartu ini kek bioskop." Ini yang kukatakakan pada Nia. Wanita yang kuajak berpodcast padahal baru ketemu pertama kali ini memang luar biasa gercepnya. Well, emang sih podcast ini gak bisa mewakili berjam-jam kita ngobrol uda kek sinetron gak ada habisnya. Nia, terima kasih sudah menjadi baik, menemuiku, bercerita, dan bahkan memperkenalkanku dengan kartu-kartu ajaib hasil racik pikirnya tentangKita (@maintentangkita). Pertama kali main kartu dari mereka dan ajaib bener bisa membangun diskusi yang cantik! Pankapan berharap bisa main edisi yang lainnya ehehe Akhir kata, aku sebagai pesiniar cuma kepengen hidup kalian lega dan bahagia. Selamat berdiskusi, selamat berbicara, dan selamat mendengarkan ❤

nyusul deskripsinya

Menyusul ya.

Dicoba dengerin dulu ya teman-teman. Deskripsi lengkapnya akan menyusul. Love you :*

"Apapun yang terjadi nanti di dalam sana, semua itu adalah proses pendewasaan." Gila. Sialnya, aku baru tahu seseorang memberi tahu hal ini pada adikku ketika mama selesai operasi beberapa tahun yang lalu. Ini merupakan salah satu masa terkelam kami tentunya. Setelah hari-hari itu, aku tumbuh menjadi manusia yang susah menangis. Bukan tidak ingin atau tidak mampu. Namun, hal itu terjadi karena kami sudah mengalami masa di mana kami bisa bilang bahwa "it was a hellish moment". Siapapun yang masih memiliki orang tua dan kalian masih berhubungan baik dengan mereka, bila ada kesempatan, sekecil apapun itu, mohon tetap rayakan mereka ya. Selamat menjalani hidup dengan kasih dan selamat mendengarkan ❤

"Apa mau podcast po?" tanya adekku di sekitar 200 meter kami baru berangkat menuju tempat parfum dan tempat ngopi Luke and Friends di Jalan Kaliurang. Lah, ga nyangka aja sih. Dari yang awalnya nanya "Kamu ga mau jalan sama aku?" Malah dia sendiri yang kepengen podcast sama abangnya. Podcast ini juga sudah menjawab pertanyaan dari banyak orang, yaitu "Ga kepikiran buat podcast sama adekmu sendiri kah, bang?" Special thanks for Luke & Friends Coffee. Makanan dan mimiknya jos semua hihi. And here it is, I present to you, bagaimana pikiran kami bekerja dan mencerna. Selamat mendengarkan, fellas!! I am proud of you, sis. Love you ❤