Satu Buku untuk Hari Ini

<p>Beberapa cerita tentang kegiatan yang berkaitan dengan buku dan literasi yang kuikuti di awal tahun 2023 lalu.</p><p></p><p>Sebenarnya aku sudah merekamnya di bulan Mei, tapi karena ada kendala pada format audionya, barulah sekarang bisa aku unggah.</p>

Pelajaran tentang relationship dari novel Ganjil Genap. Bahwa bersama tak selalu berarti 'genap'. Pun 'ganjil' (sendiri) tak selalu berarti tak bisa bahagia. Aku juga bahas impresi dan pendapat aku setelah baca.

Yuk, lanjut lagi bahas buku dan literasi!!!

Sedikit cerita tentang keinginan menulis buku, kendala, dan kebingungan antara milih nulis sendiri atau barengan.

Kadang cinta tak harus datang dengan luar biasa. Bisa juga, dengan biasa-biasa saja. Bersama, sampai akhirnya terbiasa. Layaknya awal mula suka terhadap membaca. Yang bermula dari pelajaran Bahasa.

Membahas tentang pengalaman membaca melalui buku fisik dan virtual. Dengan masing-masing kendala, kekurangan, dan kelebihannya. Kalau kamu? Seperti apa pengalaman bacamu? Catatan: Dibanding "virtual" mungkin kata "digital" akan jauh lebih tepat.

Lanjutan pembahasan dari cerpen Edogawa Ranpo lainnya dan ulasan secara keseluruhan.

Membahas kumpulan cerpen Edogawa Ranpo, Bapak Misteri Jepang, yang berjudul Kursi Manusia (2022) terbitan Penerbit Kakaktua. Di part 1 ini akan membahas 3 judul cerpen: Kursi Manusia, Ulat Bulu, Neraka Cermin.

Membahas buku kumpulan puisi karya Theoresia Rumthe dan Weslly Johannes. Puisi yang serasa ngobrol. Pembaca seolah-olah sedang mencuri dengar pembicaraan sepasang kekasih yang demikian mesra.

Tulis aja dulu. Kalau jelek? Tulis ulang!