54 EPISODE · 24 SUBSCRIBERS
0 Coin
Mengenai apa yang kusut dan ribut di dalam kepalaku, selalu ingin jadi ketanpaan yang berdiri di tengah-tengah padang rumput. Seperti kehampaan yang lapang ; puisi yang menunggu untuk dikarang.
Bila saatnya tiba; kau tersenyum. Ribuan puisi telah tertancap di dadamu. Kendati gemuruh tak lagi datang dari lautan. Meskipun orang-orang bertengkar tentang bagaimana cara mengisi istana. Aku masih gentar—gemetar meminta Tuhan mengosongkan hatimu dari selain aku.
Mata kekasih adalah nyala yang selamanya. Sewajar lihai jemari seniman di Pulau Fajar. Kepak sayap dan jejakmu yang kelip gemerlap membentang sepanjang jalan ini.
Sampai saatnya Kyla bertemu dengan waktu dan langit secara bersamaan. Sebuah pertanyaan menjadi pakaiannya di hari itu. Apakah manusia benar-benar bisa memaafkan? Sedangkan di dalam kepala mereka, kesedihan datang seperti lautan. Dan hidup hanya punya kapal kecil yang terbuat dari air mata.