was-was!

Pasal Satu, pendengar selalu benar. Pasal Dua, kalau pendengar salah, kembali ke pasal satu.. Siap, betul. Episode kita kali ini bahas tentang per–ospek–an. Selamat menikmatii~

Yeayy berkat was-wasuu podcast ini mendapatkan "Noicemaker Badge", dahal semua juga dapat kek nya -.-" Tetep aman untuk kupingnya yagesya

Halloo was-wasuuu, kita memasuki akhir season dalam podcast ini dan kita akan istirahat sejenak. Disini kita mencoba memenuhi request-an mengenai awal mula pertemuan kita, dalam eps 10 kita bagi dalam beberapa part semoga kita dapat kembali dengan hal yang lebih baik. Open donasi di buka ke IG-nya Azka thx.

Kalau ngomongin soal pertemanan pada umumnya kita harus punya nilai kompromi, bantu-membantu, atau saling menjaga perasaan satu sama lain. Tapi, kalau di bawa ke hal lebih profesional seperti di dunia kerja, emang bisa?

Mon map bet ini was-wassu sekalian,, kalau-kalau audio kita semua berantakan. Episode ini terpaksa harus tetap tayang, topik ini tidak bisa kita ulang karena feelnya akan berbeda, baiknya gunakan headset dan sejenisnya.

Perdebatan mengenai split bill ini selalu ada di tiap tahunnya, podcast kita kali ini setidaknya memberi gambaran utuh bagaimana pertemanan kita menanggapi fenomena perbincangan mengenai split bill yang gak kelar-kelar bagi warganet.

Geess help,, maaf kalau ngetiknya berantakan soalnya badanku masih bergetar hebat semalem pacarku minta gesek-gesek gak lama jadi babi. Gak nyangka serame ini,, nanti aku lanjut spill di part 2.

Bersama lord ozi podcast kita kali ini membahas fenomena yang tidak semua orang setuju dan percaya akan hal ini, bagaimana caranya? Yuk simak podcast kali ini dan btw maaf yaa audionya kurang nyaman kali ini.

Ralat dalam penyebutan nama kota, dari total 176 anak yang di izinkan menikah dini di Ponorogo ada 125 anak yang menikah karena hamil duluan, bahkan sebagian lain sudah melahirkan. Sedangkan 51 anak lainnya memilih nikah dini karena alasan sudah punya pacar dan memilih nikah dari pada melanjutkan sekolah. Melansir Tribun Sulbar, di 2021 ada 266 pemohon dan di 2022 ada 191 pemohon dan semuanya adalah siswa SMP dan kelas 2 SMA. Tak hanya di Ponorogo, 143 anak di bawah umur di Bandung juga meminta dispensasi nikah ke Pengadilan Agama.

Dalam kasus ini semua bisa dan boleh berpendapat, berbagi sudut pandang dan sejenisnya. Justru kita-kita inilah yang harus lebih arif dalam menerima perbedaan.