Mirror life adalah konsep hipotetis tentang kehidupan yang menggunakan molekul "cermin" dari kehidupan di Bumi. Di alam asak amino lebih umum ditemukan dalam orientasi L-form (tangan kiri), sedangkan gula D-form (tangan kanan), nah, mirror life memiliki orientasi yang berkebalikan dengan hal tersebut. Studi mirror life sebenarnya membantu ilmuwan memahami asal-usul kehidupan, eksobiologi, dan biokimia alternatif. Namun perlu diingat, mirror life berpotensi membahayakan kehidupan yang ada saat ini.

Peneliti Jepang mengembangkan obat penumbuh gigi dengan menghambat protein USAG-1, yang menghalangi BMP dan Wnt—molekul penting untuk pertumbuhan gigi. Dalam uji coba pada tikus, antibodi spesifik yang menghambat USAG-1 berhasil merangsang pertumbuhan gigi baru, bahkan pada kasus anodontia. Penemuan ini berpotensi menggantikan implan dengan solusi alami. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan sebelum diterapkan pada manusia.

Produk skincare dengan DNA salmon dan stem cell semakin populer berkat klaim manfaatnya bagi regenerasi dan kesehatan kulit. DNA salmon, kaya omega-3 dan protein, diklaim memperbaiki struktur kulit dan meningkatkan elastisitas. Sementara itu, stem cell bahkan yang berasal dari tumbuhan dipercaya merangsang sel baru, melawan penuaan, dan memperbaiki kerusakan akibat sinar UV atau polusi. Kombinasi ini disebut mampu memberikan efek anti-aging, hidrasi, dan tekstur kulit yang lebih baik. Namun, benarkah semua klaim bombastis ini?