Ini adalah podcast tanpa edit pertama saya. Episode ini saya bikin sebagai bukti proses latihan saya dalam ber monolog

Indonesia itu ngga butuh bersatu, indonesia butuh kedewasaan untuk bisa menghargai pilihan orang.

Episode ini adalah pembuka sekaligus penutup dari series Pecundang Bodoh, karena era Pecundang Bodoh harus dipaksa berakhir. dan di Episode ini saya membacakan Tweet yang kemaren saya hapus, sebagai kenangan terakhir dari perjalanan jatuh cinta sendiri kepada Omega.

Mencintaimu tanpa jeda, dan Menunggumu tanpa jera

Rasanya masih sama. Dan debarnya, masih terasa

Disini teman saya bercerita tentang kisahnya saat mendaki gunung lawu.

Menyukaimu itu, Aku harus bagaimana ?

Ini aku yang tidak kemana-mana, Atau kamu yang ada di mana-mana ?

podcast prasma ini adalah pengganti dari serial pecundang bodoh yang harus dipaksa berhenti. Era pecundang bodoh udah berakhir. Kalau dulu di seri pecundang bodoh itu saya bikin musikalisasi puisi, Sekarang mungkin kedepannnya, di seri Prasma ini saya ingin mengisinya dengan celotehan, dengan opini saya mengenai segala sesuatu yang sedang saya resahkan.

Berfikir kalau aku adalah orang yang pantas, Adalah sebuah kegagalan nalar.