<p>Di tengah kesederhanaan hidup, ada kenikmatan yang tak tergantikan—sepiring nasi putih hangat yang mengepul, ditemani sambal pedas yang membakar lidah. Tak ada lauk mewah, tak ada sayur mayur. Hanya nasi dan sambal, dua hal yang tampak sederhana, tapi mampu menggetarkan hati mereka yang pernah merasa kekurangan. Setiap suapan mengandung cerita. Tentang perjuangan, tentang menerima apa adanya, tentang mensyukuri yang sedikit tapi cukup. Rasa pedas sambal bukan hanya menggugah selera, tapi juga membangkitkan kenangan akan rumah, akan masa kecil, akan pelukan ibu di dapur yang sempit tapi penuh cinta. Nasi dan sambal. Sesederhana itu. Tapi di balik kesederhanaannya, tersimpan kekuatan untuk menguatkan jiwa dan meneguhkan langkah.</p>

<p>"Saudaraku, di balik kenyamanan hidup kita, ada saudara-saudara yang tengah diuji dengan kesempitan rezeki. Mereka menahan lapar, menahan malu, sambil tetap berdoa agar Allah mengetuk pintu hati orang-orang baik. Mari kita menjadi jawaban dari doa-doa mereka. Karena dalam setiap rupiah yang kita keluarkan, ada keberkahan yang Allah lipatgandakan. Jangan tunda kebaikan—mungkin hari ini kita yang memberi, besok kita yang membutuhkan."</p>