<p>Akhirnya, hari pertama Suddhika masuk di sekolah barunya tiba. Metta, Karuna, Mudita, bahkan Upekkha berusaha untuk menyiapkan hari istimewa itu dengan sebaik mungkin—menyiapkan sebuah awal yang baru bagi Suddhika.</p><p>Akankah Suddhika mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya itu? Dan yang lebih penting, mampukah Suddhika untuk mengatasi trauma atas perundungan yang dulu dialaminya?</p>

<p>Suddhika yang akan segera kembali bersekolah mengalami mimpi buruk dalam tidurnya. Masa lalunya—trauma atas perundungan yang dialaminya dulu—menghantuinya. Upekkha yang menyadari hal itu berusaha untuk menenangkannya dan membuatnya kembali terlelap. Upekkha pun menceritakan kisah-kisah <em>Jātaka </em>kepada Suddhika sebagai dongeng sebelum tidur.</p>

<p>Mudita mengajak Suddhika untuk menemaninya hunting foto di kebun bunga di taman kota. Suddhika melihat beraneka ragam bunga yang indah dan mengaguminya, juga mengagumi keahlian Mudita dalam mengambil foto.</p><p>Sebenarnya, apa alasan di balik kegemaran Mudita dalam fotografi? Kisah apa yang selama ini tersembunyi di balik senyum dan tawa Mudita?</p>

<p>Di suatu sore, Karuna mengajak Suddhika untuk ikut bersamanya menjemput Metta yang terjebak hujan dan lupa bawa payung. Di tengah perjalanan, Suddhika menemukan seekor burung gereja yang sayapnya terluka. Tergerak oleh rasa kasihan, Suddhika hendak menolong burung gereja itu dengan membawanya pulang dan merawatnya. Karuna memperbolehkannya, tapi dengan satu syarat: Suddhika harus membebaskan burung gereja itu kembali ke alam bebas setelah sembuh.</p>

<p>Metta mengajak Suddhika untuk bermain ke taman kota. Sayangnya, mereka justru bertemu dengan anak yang tidak mau bermain dengan Suddhika dan bahkan merundungnya karena perbedaan fisik yang dimilikinya.</p><p>Bagaimana Suddhika menerima perlakuan yang tidak menyenangkan itu? Dan apa yang akan dilakukan oleh Metta untuk mengatasi masalah itu?</p>

<p>Suatu hari, Prabhāsvara, sebuah panti asuhan kecil di pinggiran kota, kedatangan anak asuh baru. Metta, Karuna, dan Mudita—para anak asuh Panti Asuhan Prabhāsvara—bersama dengan Upekkha—anak dari pengurus panti asuhan—menyambut kedatangan anak asuh baru tersebut. Suddhika namanya. Anak perempuan mungil yang manis dengan kulit agak gelap dan rambut pendek bergelombang. Bola matanya unik dengan pupil yang berbeda warna antara mata kiri dan kanannya, yang sayangnya justru membuatnya menjadi rendah diri karena kerap diejek dan dianggap berbeda oleh sekitarnya.</p>