Nasib suatu kelompok ditentukan oleh kualitas pemimpinnya. Baik kelompok berskala kecil seperti organisasi dan institusi, hingga kelompok yang lebih besar seperti Negara-Bangsa dan Masyarakat luas, peran pemimpin sangatlah krusial dalam menentukan arah kemajuan dan kesejahteraan seluruh entitas yang bernaung dibawah kepemimpinannya. Pada diskusi kali ini kita akan membahas bagaimana memilih Presiden, mengingat Indonesia sebentar lagi akan menghadapi tahun politik ditahun 2024, maka sudah sepatutnya kita membekali diri dengan "peralatan tempur", yakni pikiran kritis, filosofis dan rasional agar kita tidak salah dalam memilih. Tentu saja salah satu caranya adalah dengan mempelajari filsafat secara mendalam. Filsafat, khususnya Filsafat Transendental menawarkan perspektif serta prinsip-prinsip yang universal dan transendental yang dapat digunakan sebagai alat pertimbangan bagi kita semua dalam proses memilih Pemimpin. Bagaimana pembahasan menarik seputar memilih Pemimpin dalam diskusi kali ini? Saksikan episode kali ini hingga tuntas... Selamat mendengarkan, Salam pencerahan!

Hai bung, berjumpa lagi dengan Rumah Filsafat. Episode kali ini kita masih melanjutkan pembahasan tentang Teori Transformasi Kesadaran. Jika dalam episode sebelumnya kita telah membahas Apa itu teori transformasi kesadaran serta dua tingkatan kesadaran, yaitu kesadaran Distingtif-Dualistik dan kesadaran imersif. Dalam episode kali ini kita akan mengupas tingkat kesadaran yang jauh lebih luas lagi, yakni Kesadaran Holistik-Kosmik. Bagaimana penjelasan lengkap mengenai tingkat Kesadaran Holistik-Kosmik? Simak episode kali ini hingga tuntas, Selamat mendengarkan, Salam pencerahan!

Hai bung, kembali lagi bersama kami di Rumah Filsafat. Jika dalam episode mengenai Teori Transformasi Kesadaran sebelumnya kita telah mengupas tentang Kesadaran Distingtif-Dualistik sebagai tingkatan kesadaran paling rendah, maka kali ini kita akan membahas tingkatan kesadaran yang lebih tinggi, yakni Kesadaran Imersif. Apa kesadaran imersif itu? Bagaimana kesadaran imersif ini di implementasikan dalam hubungan antar manusia, dan apa dampaknya bagi tata kehidupan umat manusia bila berhasil kita terapkan secara sempurna? Simak dan temukan jawabannya, Selamat mendengarkan, Salam pencerahan!

Hai bung, kembali lagi bersama Rumah Filsafat. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas kelanjutan dari pembahasan kita di episode sebelumnya mengenai "Teori Transformasi Kesadaran", sebuah Teori yang dirumuskan oleh Bung Reza Wattimena setelah lebih dari 23 tahun lamanya menggeluti dunia Filosofi. Menurut Bung Reza, terdapat Lima jenis tingkatan kesadaran, Apa saja jenis dan tingkatan kesadaran itu? Simak dan saksikan Episode spesial "Teori Transformasi Kesadaran" kali ini, Selamat mendengarkan, Salam Pencerahan

Hai bung, berjumpa lagi dengan Rumah Filsafat. Dalam episode spesial kali ini kita akan membahas tentang sebuah Teori yang berkaitan dengan Kesadaran. Setelah 23 tahun menyelami Dunia Filsafat, dari Filsafat Eropa hingga Filsafat Asia, hari ini Bung Reza Wattimena berhasil merumuskan Teori buah hasil pemikirannya, yaitu Teori Transformasi Kesadaran. Menarik untuk kita simak, Apa Teori Transformasi Kesadaran itu? Mengapa Teori ini penting untuk kita kembangkan dalam menjalani kehidupan? Saimak hingga tuntas episode kali ini, hanya di Rumah Filsafat. Selamat mendengarkan, Salam Pencerahan.

Hai bung, kembali lagi bersama Rumah Filsafat. Dalam episode kali ini kita akan membahas refleksi filosofis mengenai Kebenaran. Kebenaran merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Dalam pandangan Filsafat, khususnya Filsafat Eropa, secara teoritis kebenaran setidaknya terbagi kedalam Tiga jenis, yakni Kebenaran Korespondensi, Kebenaran Koherensi dan Kebenaran Eksistensial. Lalu bagaimana dengan Filsafat Asia? Bagaimana Filsafat Asia memandang Kebenaran? Simak dan temukan jawabannya, hanya di channel Rumah Filsafat. Selamat mendengarkan, Salam pencerahan.

Dalam hidup seringkali kita "terluka". Karena suatu sebab tubuh ini mengalami sakit, baik secara fisik maupun mental. Karena kondisi sakit yang tidak enak dan sangat tidak membuat nyaman, sudah menjadi naluri makhluk hidup, khususnya kita sebagai Manusia, untuk menghindar dari sakit.. Jika kita sedang sakit rasanya ingin sekali penyakit yg menghinggapi tubuh kita ini agar cepat-cepat menyingkir. Tak jarang konsumsi obat-obatan akhirnya menjadi pilihan untuk menyingkirkan penyakit-penyakit yang menggerogoti fisik atau mental kita. Tapi tahukah kalian jika tubuh ini sebenarnya dapat menyembuhkan dirinya sendiri? Bahkan faktor diri sendiri ini merupakan faktor utama dari sebuah kesembuhan. Konsumsi obat-obatan dan tindakan dari tenaga medis hanyalah bagian untuk membantu proses penyembuhan tersebut. Pada episode kali ini kita akan membahas tentang bagaimana caranya untuk membantu menyembuhkan diri sendiri. Khususnya dari kacamata Filsafat, terlebih Filsafat Asia yang secara mendalam mengkaji soal kesadaran, pencerahan dan Jiwa, yang tidak banyak kita temui dalam pemikiran filsafat barat. Simak episode kali ini dan temukan jawabannya hanya di Channel Rumah Filsafat. Selamat mendengarkan, Salam pencerahan.

Hai bung, lama tak bersua. Kembali lagi bersama kami di Rumah Filsafat. Kali ini kita akan membahas tentang "Konformisme". Apa sih Konformisme itu? Teman-teman semua pernah gak merasakan situasi dimana kalian harus "mengalah" dengan keadaan dan lingkungan sekitar? Ketika diri kita punya pilihan A, tetapi keadaan dan lingkungan sekitar memaksa kita mengikuti arus. Seolah menjadi berbeda adalah suatu hal yang aneh dan tekanan sosial lingkungan kita adalah kebenaran yang harus di ikuti.... Penasaran? Saksikan selengkapnya hanya di Rumah Filsafat. Selamat mendengarkan. Salam Pencerahan!

Apapun bentuk dan motivasinya, Teror jelas merupakan ancaman nyata bagi tata hidup bersama yang Harmonis dan damai. Sejak lama diberbagai sejarah peradaban manusia, Teror kerap digunakan oleh kelompok-kelompok atau individu Radikal untuk menyebarkan ketakutan dan kekacauan ditengah masyarakat, sehingga menghancurkan harmonisasi masyarakat dan memecah mereka kedalam krisis kepercayaan dan kebencian satu dengan lainnya. Satu-satunya jalan untuk menghalau ide-ide Teror dam Radikal agar tak menjalar dan berkembang lebih pesat, adalah dengan memupuk generasi penerus bangsa dengan kemampuan berfikir kritis. Untuk itu Filsafat hadir sebagai penawar racun, yang membebaskan manusia dari racun-racun fanatisme, kebodohan dan irasionalitas. Filsafat hadir sebagai cahaya yang mengusir kegelapan. Lalu bagaimana Filsafat berperan dalam mengurai dan mencegah Teror dan pemikiran Radikal yang mengacaukan kedamaian bersama? Dengarkan hingga tuntas! Salam pencerahan!

Kematian adalah kepastian. ia ada disekitar kita. Semua yang bernyawa pasti akan mengalami kematian itu. Pada episode kali ini kita akan membahas Kematian dalam pandangan filosofis. Bagaimana filsafat memandang kematian, khususnya filsafat Asia yang punya sudut pandang menarik soal Kematian. Lalu Bagaimana semestinya kita menyikapi kematian? Saksikan selengkapnya dan temukan jawabannya hanya di Rumah Filsafat. Salam Pencerahan