Noice Logo
Masuk
Masuk
Semua Episode
Terbaru
See More
Semua
Season 1
#StoriesWorthTelling Season 1
coin icon

0 Coin

Mitesh Gandhi: People and Perspective

Mitesh Gandhi: People and Perspective

#StoriesWorthTelling

In #StoriesWorthTelling this time, you will hear Mitesh Gandhi's story of assessing people from all different perspectives. The fact that everyone has a different character, and that's how we should also differentiate the way we approach each individual. It also demands our ability to bring people together to deliver and execute a common vision. Especially when having to organize so many heads to carry out a single mission. Mitesh believes that a humane approach is much better than a purely technical focus. He even mentioned a quote for this, “Any person who's successful, is successful because of the holistic approach that they have in their life.” But it's not just what he has to do, this position also gives him many new perspectives. He learns more about people through listening. "Once you listen, you collect the data, then you analyze it, and then you come up with the best possible solution," said Mitesh. This episode literally talks about people and perspective. Even at the end of the session, you will also be presented with Mitesh's interesting views about himself —who is also a part of ‘people’. He labeled himself as Jack of All, Master of None. His life is filled with many different activities which are his hobbies. Then regarding the journey of life itself, Mitesh chose to go through it freely. "This too shall pass," a motto that becomes his guide in facing all difficulties. And now he is here, speaking, and being there for young souls who need guidance. Listen more of Mitesh Gandhi, only on MTARGET Podcast!

37 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

Royyan Dzakiy: Menggabungkan Teknologi dengan Empati

Royyan Dzakiy: Menggabungkan Teknologi dengan Empati

#StoriesWorthTelling

Sebagai seorang yang menyukai cerita-cerita Silicon Valley, Royyan banyak mendapat inspirasi dari situ juga, cerita seperti bagaimana komputer pertama muncul, bagaimana processor Intel dikembangkan, termasuk orang-orangnya seperti Bill Gates dan Elon Musk. Tapi tidak dari situ saja sumber inspirasi Royyan. Dia juga berkata bahwa orang tuanya menjadi inspirasi terbesar dalam hidupnya. Memiliki ibu seorang dosen, yang juga aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti keanggotaan pada LSM pengadaan air bersih di desa-desa, merupakan alasan Royyan melakukan apa yang dia lakukan sekarang. “Kita harus menjadi bermanfaat untuk orang lain,” tegas Royyan. Dan untuk dapat melakukan itu, Royyan mengatakan bahwa kita harus dapat menggabungkan empati dan teknologi menjadi satu. Kita harus menjadi orang yang peka, bukan orang yang “sotoy” seperti yang ada dalam buku “The Innovator's Dilemma” oleh Clayton Christensen di mana banyak innovator yang tidak memahami mengapa mereka mengembangkan apa yang mereka buat. Royyan pun juga mewanti-wanti jika empati itu tidak hanya sekedar hati ikut sedih melihat keadaan orang lain. Tapi kita harus mampu mengeksplorasi masalah tersebut lebih dalam. Caranya adalah melalui melakukan extra miles atau hal-hal yang lebih. “What’s more to what I’m doing.” Dan siap untuk belajar hal-hal baru. Ketika kita terjebak dengan rutinitas, kita pun akan menjadi stagnan dan tidak dapat berkontribusi lebih besar. Ingin mendengar lebih banyak dari Royyan Dzakiy? Dengarkan selengkapnya di #StoriesWorthTelling - Bulls Eyes!

38 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

Bagus Pribadi: Impact, The Art of Success

Bagus Pribadi: Impact, The Art of Success

#StoriesWorthTelling

Perjalanan panjang beliau akhirnya membuatnya memiliki definisi sendiri akan sebuah kesuksesan, yang mana sukses menurutnya adalah ketika ia memberikan impact untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar. Dalam perjalanan kariernya, bagus memiliki gambaran tentang dirinya jika digambarkan dalam 3 kata, yaitu: Workaholic Workaholic adalah seseorang yang menghabiskan banyak waktu untuk fokus pada aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan. Nah, Bagus sendiri sering memprioritaskan pekerjaan daripada hubungan pribadi dan aktivitas santai, dan bahkan mungkin merasa bersalah saat tidak bekerja. Selain itu, Bagus juga cenderung perfeksionis, yang pada tahap selanjutnya terkadang menambah beban stresnya. Punya rasa penasaran yang tinggi yang kadang keras kepala Sebagai seorang Engineer yang perlu memiliki banyak pengetahuan terkait dengan profesi ini, dan harus haus akan berbagai informasi terbaru terkait dunia tech, membuat ia terkadang keras kepala ketika ingin mempelajari sesuatu, harus sampai bisa. Humble Menjadi humble tidak berarti bahwa seseorang itu lemah atau lemah lembut, melainkan bahwa ia percaya diri dan tidak peduli untuk mendapatkan pengakuan atau perhatian. Orang yang humble cenderung lebih pengertian, memiliki empati yang lebih besar, dan umumnya memiliki hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Selain 3 poin di atas, Bagus juga menekankan jika dalam berkarier, cintailah pekerjaan kalian, dan kerjakan dengan sepenuh hati, maka ke depannya semua akan berjalan lancar. Dengarkan selengkapnya di episode #StoriesWorthTelling - Bulls Eyes kali ini!

55 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App