<p>Tayang Senin, Rabu, Jumat</p>

<p>Marah Laut sangat membenci ayahnya, namun ia terpaksa mengikat dirinya dalam sebuah perjanjian aneh jika ia ingin mendapat harta warisan, yakni Marah Laut harus menjaga sang ayah, hingga hari di mana ia mati.</p>

<p>Dokter menyatakan pak Badra sudah wafat secara medis, tapi kenapa ia masih bisa mengucapkan kata-kata yang terdengar seperti pesan misterius? Dan pada suatu malam, Marah Laut mendengar suara napas yang angker, tapi itu bukan milik ayahnya. Dinding itulah yang bernapas.</p>

<p>Semalam, terdengar suara nafas di dinding kamar rawat pak Badra. Gangguan menyeramkan itu, serta kenyataan bahwa ayahnya susah menemui ajal, telah membuat Marah Laut yakin, kalau semua adalah akibat dari praktik ilmu gaib yang selama ini dijalani ayahnya.</p>

<p>Marah Laut yakin, kalau cincin di jemari ayahnya menyimpan sesuatu yang jahat, dan itulah yang bikin maut sukar menjemput. Namun jikapun dirinya benar, mampukah ia menyingkirkan suatu pusaka begitu saja?</p>

<p>Setelah cincin pusaka pak Badra berhasil dilenyapkan dengan bantuan Makmur, kni Marah Laut berharap ayahnya itu segera pergi ke neraka. Tapi sesuatu yang tak ia duga justru menghampirinya, sesuatu yang penuh amarah.</p>

<p>Di hari kedua pasca pak Badra dinyatakan mati, setan yang selama ini bersemayam di cincinnya malah menerror Marah Laut. Meski merasa sangat ketakutan, ia tak bisa menyerah, semua demi warisan yang bisa menyelamatkan dirinya dari lilitan hutang.</p>

<p>Di hari ketiga setelah ayahnya dinyatakan mati, Marah Laut mengalami terror yang makin mengerikan. Setan yang selama ini menjadi khodam pesugihan pak Badra menuntut agar Marah Laut menggantikan posisi ayahnya sebagai majikan.</p>

<p>Melihatnya berada dalam kondisi tertekan, dokter Anya menyarankan agar Marah Laut untuk sejenak meninggalkan rumah sakit. Tentu saja itu tak mungkin dilakukannya, untung saja, muncul pertolongan dari pihak yang sebelumnya tak disangka-sangka.</p>

<p>Marini, isteri muda pak Badra, meyakinan Marah Laut bahwa ia ingin membantu Marah Laut memenangkan perjanjian. Ia memberi satu warta penting, bahwasanya, masih ada sejumlah pusaka milik sang ayah, yang harus ditemukan, lalu dimusnahkan dengan segara.</p>