Noice Logo
Masuk
Masuk
Semua Episode
Terbaru
See More
Semua
Season 2
Season 1
Bincang SDA Season 2
coin icon

0 Coin

Eps 10 - Wawancara dengan Ketua HIPPA Sumber Makmur - Pakusari - Jember

Eps 10 - Wawancara dengan Ketua HIPPA Sumber Makmur - Pakusari - Jember

Bincang SDA

Memimpin sebuah lembaga petani, dalam hal ini P3A, tentu  tidak hanya kemampuan teknis dan menejerial saja yang dibutuhkan, akan tetapi juga kemampuan strategi dan taktik.  Dalam sebuah tekanan situasi yang buruk, bagi mereka yang piawai dalam hal taktik,  boleh jadi adalah sebuah momen yang tepat untuk melakukan perubahan signifikan. Bapak Sunarko, Ketua HIPPA Sumber Makmur- Pakusari sekaligus Ketua GHIPPA Ridho Makmur - DI Gudang Kalisat, Jember adalah contoh kongkrit bagaimana upaya menyiasati berbagai situasi sehingga bisa mengawal kedaulatan petani dalam mengelola irigasi di tingkat tersier.  Setiap 5 tahun melakukan pemilihan pengurus HIPPA, dimana pemilihnya adalah keterwakilan dari 10 wilayah blok. Semua kablok juga dipilih secara demokratis oleh petani anggota masing-masing blok.  Berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga konsisten mengawal pelaksanaan AD/ART, HIPPA Sumber Makmur - Pakusari mampu meningkatkan kinerja pengelolaan irigasi sehingga mencapai zero gagal panen akibat kekeringan.  Untuk mendukung aspek finansial, HIPPA Sumber Makmur - Pakusari memiliki beberapa unit usaha, yaitu Unit Pelayanan Jasa Alsintan  (UPJA), Loket Pembayaran (PPOB), dan Unit simpan pinjam. Berikut ini adalah wawancara dengan Bapak Sunarko. Kritik saran masukan, silahkan disampaikan melalui : Email : sda@hamdan.link   twitter : @hamdaninami Terima kasih dan selamat mengikuti..

1 Jam, 24 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Bincang SDA Season 1
coin icon

0 Coin

Eps 13 - HIPPA dg keanggotaan di 5 GHIPPA/IHIPPA (feat Firman Widodo, ketua HIPPA Sriwijaya - Gumelar)

Eps 13 - HIPPA dg keanggotaan di 5 GHIPPA/IHIPPA (feat Firman Widodo, ketua HIPPA Sriwijaya - Gumelar)

Bincang SDA

Rencana kontak dengan Bapak Firman Widodo, Ketua HIPPA Sriwijaya - Gumelar sudah cukup lama, namun secara kebetulan beliau ada perlu ke Dinas PU. Akhirnya bisa ngobrol lepas dengan beliau. Sayangnya, suara latar belakang suasana kantor lagi ramai. Tapi semoga masih bisa menangkap pembicaraan ini. Pola penataan lembaga HIPPA yang berbasis desa, dalam hal ini di Jember, memberikan konsekuensi positif dan negatif. Positifnya, lembaga lebih sederhana dan paralel dengan pemerintah desa, yang nota bene memiliki legitimasi yang kuat, baik struktural maupun kultural. Negatifnya, lembaga HIPPA yang berbasis desa secara teknis akan rancu dengan sistem pengelolaan irigasi yang berbasis Daerah Irigasi. Salah satu fenomena adalah pada HIPPA Sriwijaya - Gumelar ini memiliki keanggotaan di 4 GHIPPA dan 1 IHIPPA. Jika lembaga HIPPA secara aturan bisa dibentuk berbasis desa atau tersier (teknis) berbeda dengan GHIPPA dan IHIPPA. Lembaga gabungan dan induk ini harus dibentuk berbasis jaringan. Hal ini sejalan dengan sistem pengelolaan daerah irigasi yang menuntut peran aktif petani. Daerah Irigasi harus dikelola dari hulu ke hilir, dan tidak mengenal batas wilayah administrasi, baik desa, kecamatan bahkan hingga lintas provinsi. HIPPA Sriwijaya - Gumelar karena lokasi-nya ini, petak-petak sawahnya mendapatkan manfaat, yaitu : DI Bedadung, Primer Timur DI Bedadung, Primer Barat DI Bedadung, Primer Timur DI Talang DI Candi DI Bedadung (13.245 Ha) karena cukup luas, sesuai dengan aspirasi petani dibentuk di Induk HIPPA pada masing-masing primernya. Alasan lain, masing-masing primer sudah punya pola sendiri dan kecil korelasinya. Daerah-daerah irigasi sebagian besar adalah kewenangan pusat, karena luas layanan diatas 3.000 Ha. DI Talang sedang mendapatkan program SIMURP. Adapun DI Bedadung dalam proses penataan oleh kabupaten berkoordinasi dengan BBWS Brantas agar nantinya dapat ditindak-lanjuti dalam program PTGA dari Pusat. Secara kebetulan, DI Candi (433 Ha) yang merupakan kewenangan kabupaten mendapatkan program IPDMIP. Wal hasil, semua GHIPPA dan IHIPPA sedang aktif dan mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dalam wawancara kali ini membahas diantaranya: Pengelolaan keuangan lembaga Proses pemilihan ketua blok Potensi terjadinya pungli dalam pembagian air Peluang alokasi dana desa untuk rehab jaringan tersier Wacana penggabungan HIPPA dan Gapoktan (sama-sama lembaga petani berbasis desa) Potensi konflik kepentingan politik dengan pihak desa Diskusi lebih lanjut bisa melalui: www.hamdan.link email: sda@hamdan.link Twitter : hamdaninami Facebook: hamdaninami

44 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App