<p>Di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Hannani, IAIN Parepare mencatat pencapaian luar biasa selama empat tahun terakhir. Puncaknya pada 2025, institusi ini meraih <strong>Akreditasi Institusi Unggul</strong> serta prestasi nasional ganda: <strong>10 Besar PTKI Nasional</strong> dalam keterbukaan informasi publik (Kualifikasi Informatif) dan performa publikasi riset melalui <strong>Sinta Index Kemdiktisaintek</strong>. Hattrick prestasi ini menegaskan kesiapan IAIN Parepare beroperasi dengan standar universitas yang kokoh, ditopang peningkatan SDM dan mutu akademik, sekaligus menjadi modal kuat menuju transformasi menjadi <strong>Universitas Islam Negeri (UIN)</strong>.</p>

<p>Podcast <strong>Bedah Buku – <em>2021 Kesalahan Berbahasa</em></strong> membahas karya Ibu <strong>Suhartina</strong>, dosen Bahasa Indonesia IAIN Parepare. Episode ini mengulas berbagai bentuk kesalahan berbahasa yang kerap muncul dalam lisan dan tulisan, disertai penjelasan kaidah yang tepat serta contoh penerapannya. Sajian ini bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa, dan pendidik untuk meningkatkan ketepatan dan ketelitian berbahasa Indonesia.</p>

<p>Podcast <strong>Bedah Buku: <em>Dakwah Moderasi Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abd. Madjid</em></strong> mengulas secara ringkas dan mendalam karya Dr. Muhammad Haramain. Episode ini membahas gagasan, nilai, dan praktik dakwah moderasi yang diwariskan Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abd. Madjid yang menekankan keseimbangan, toleransi, dan kearifan lokal dalam membangun umat. Cocok bagi pendengar yang ingin memahami pemikiran dakwah Islam yang inklusif dan relevan dengan tantangan zaman.</p>

<p><strong>Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare</strong> telah berhasil meraih predikat <strong>Akreditasi Unggul</strong> dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui SK No. 3072/SK/BAN-PT/Ak/PT/XII/2025 yang diterima pada 12 Desember 2025. Pencapaian tertinggi ini dipandang sebagai hasil dari <strong>kerja keras, dedikasi, dan komitmen seluruh civitas academica</strong> di bawah kepemimpinan Rektor, <strong>Prof. Dr. Hannani,</strong> M.Ag , termasuk Wakil Rektor dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, menyambut prestasi ini sebagai bukti <strong>kualitas tata kelola dan akademik</strong> yang matang, serta langkah penting untuk bersinar di kancah nasional. Lebih lanjut, keberhasilan ini diharapkan menjadi <strong>modal utama bagi IAIN Parepare untuk bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)</strong>, sebuah langkah yang juga didukung dan diapresiasi oleh <strong>Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid</strong>, karena dianggap sebagai investasi jangka panjang bagi kemajuan daerah.</p>

<p>Podcast ini menyajikan pengantar komprehensif bagi pemula tentang Islam sebagai agama yang utuh—bukan sekadar ritual, tetapi sebuah sistem hidup yang terstruktur. Berdasarkan satu sumber utama berupa naskah podcast edukatif, setiap episode mengulas fondasi keimanan (Iman), praktik lahiriah (Islam), dan penyempurnaan spiritual (Ihsan). Pendengar juga diajak memahami peran Qur’an dan Sunnah sebagai rujukan utama, serta bagaimana Aqidah, Syariah, dan Akhlak membentuk kerangka ajaran Islam. Selain itu, podcast ini menyoroti relevansi prinsip-prinsip Islam dalam menjawab tantangan modern, termasuk era digital dan dinamika ekonomi, didukung oleh perspektif akademik dari berbagai penelitian universitas di Indonesia.</p>

<p>Topiki ini mengulas model pendidikan progresif Anregurutta Ambo Dalle yang dirumuskan dalam prinsip “Belajarlah dengan mengajar” (Agguruko mappaguru). Pendekatan ini dipaparkan melalui tiga dimensi yang saling melengkapi: pengasahan intelektual melalui praktik mengajar, penguatan etika niat sebagai dasar moral, serta pencarian transendensi spiritual menuju kearifan Ilahi. Penulis menilai bahwa integrasi akal, etika, dan spiritualitas ini bukan hanya sejalan, tetapi juga melampaui kedalaman pedagogi modern seperti konstruktivisme, sehingga menjadi warisan pesantren yang relevan untuk menjawab krisis moral dan spiritual dalam pendidikan masa kini.</p>

<p>Topikini merupakan profil akademik yang menguraikan perjalanan pendidikan Muhammad Haramain, dari lingkungan <strong>madrasah</strong> hingga mencapai gelar doktor. Artikel ini menjelaskan bagaimana ia memadukan tradisi keilmuan pesantren yang kuat dengan studi modern di perguruan tinggi, membentuk watak keilmuannya.</p>

<p>Kumpulan <em>Catatan Rektor</em> IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, merangkum arah kebijakan kampus melalui <strong>Pilar 7T</strong>, yang menekankan keseimbangan, moderasi, kolaborasi, dan orientasi global. Di dalamnya, Prof. Hannani mengkritik akademia yang terlalu mengejar angka, sambil menyeru dosen untuk menghadirkan ilmu yang berdampak dan menumbuhkan tanggung jawab spiritual serta sosial. Catatan-catatan ini juga memuat filosofi kepemimpinannya (rendah hati, terbuka, dan disiplin dalam administrasi) serta refleksi spiritual mengenai makna hidup dan pembaruan diri.</p>

<p>Topik ini membahas berbagai aspek dari <strong>filosofi pendidikan Islam</strong> dan reformasi kurikulum, dengan fokus utama pada penanaman karakter dan etika (<em>adab</em>) di atas kecerdasan semata. Beberapa teks secara eksplisit membela tradisi pesantren, menjelaskan bahwa penghormatan kepada guru (<em>ta’zim</em>) adalah <strong>etika intelektual</strong>—bukan <strong>kultus individu</strong>—yang sering disalahpahami publik akibat bias rasionalitas modern. Penulis menyajikan dua model kurikulum, yaitu Kurikulum Kenabian yang mengutamakan urutan <strong>Tilawah, Tazkiyah, dan Ta’lim</strong> untuk memastikan penyucian jiwa mendahului pengetahuan, serta Kurikulum Berbasis Cinta yang menjadikan <strong>kasih sayang sebagai fondasi</strong> proses belajar agar melahirkan empati. Lebih lanjut, konsep “Sarjana Lebah” diusulkan sebagai etos bagi akademisi, yang ditandai dengan <strong>selektivitas dalam mencari ilmu</strong> dan komitmen untuk menghasilkan manfaat tanpa merusak lingkungan sosial. Secara keseluruhan, tulisan-tulisan ini menekankan perlunya <strong>keseimbangan antara spiritualitas, moralitas, dan intelektualitas</strong> untuk mencegah fanatisme dan memulihkan makna sejati religiositas.</p>

<p>Topik ini menggambarkan cetak biru strategis IAIN Parepare melalui <strong>7 Pilar Kebijakan 7T</strong>, yang menjadi prinsip kerja nyata di bawah kepemimpinan Prof. Hannani. Strategi ini menegaskan pentingnya <strong>Tafaqquh (Intelektualisme)</strong> sebagai integrasi agama dan sains untuk menghasilkan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat, serta <strong>Tawazun (Proporsionalitas)</strong> agar setiap keputusan diambil secara seimbang dan berbasis merit. Kampus juga menanamkan nilai <strong>Tawassuth (Moderasi)</strong> dan <strong>Tasamuh (Apresiasi)</strong> guna menciptakan lingkungan akademik yang teduh dan inklusif. Untuk memastikan relevansi dan kemajuan, kebijakan mencakup <strong>Tathawwur (Pengembangan Progresif)</strong> dan kerja sama sinergis melalui <strong>Ta’awun</strong>, yang kemudian diarahkan pada <strong>Tamaddun (Orientasi Global)</strong> agar IAIN Parepare mampu berperan strategis dalam percakapan akademik internasional.</p>