<p>Rasulullah saw tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan. Bahkan, Rasulullah SAW mendoakan orang yang sudah berbuat jahat kepadanya. </p>

<p>Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk menjadi orang yang mandiri. Beliau tidak ingin umatnya menjadi tukang minta- minta. Selagi kita diberi kesehatan, kekuatan dan kesempatan, mari kita menggunakannya untuk bekerja dan beramal shalih. </p>

<p>Tangisan batang kurma di dalam kisah ini menunjukkan kesedihannya karena tidak lagi digunakan oleh Nabi Muhammad SAW. Ketika mendengar tangisan si batang kurma, Nabi Muhammad saw tak segan mengusap dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. Sang Nabi menunjukkan rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap apa yang ada di sekitarnya. Bahkan batang kurma pun diperlakukannya dengan penuh kelembutan.</p>

<p>Nabi Muhammad SAW memberikan teladan kepada kita untuk ikhlas dalam memberi. Bahkan Rasulullah SAW pun ikhlas membawakan makanan dan menyuapi pengemis Yahudi yang jelas- jelas membenci dan memfitnahnya. Keikhlasan beliau pada akhirnya membuahkan hasil. Si pengemis itu sadar dan memeluk Islam. </p><p>Jadi, percayalah bahwa keikhlasan dalam melakukan sesuatu pasti akan berbuah hal yang baik. </p>

<p>Nabi Muhammad SAW menunjukkan sifat yang patut diteladani yaitu sifat peduli kepada siapapun, termasuk kepada anak yatim. Beliau bahkan mengangkat seorang anak yatim yang malang menjadi anaknya sendiri. Mengasihi anak yatim adalah sikap terpuji, menandakan bahwa peduli kepada anak-anak lain yang kurang beruntung karena tidak memiliki ayah lagi. Berbagi kepada anak yatim niscaya akan melunakkan hati kita dan Insya Allah, Allah SWT akan memenuhi kebutuhan kita. </p>

<p>Nabi Muhammad SAW mengajarkan untuk tidak berkeras hati. Walaupun Suraqah berniat jahat kepada beliau, Nabi Muhammad SAW masih berkenan menolongnya dan memaafkannya. Kelembutan hati Nabi Muhammad SAW meluluhkan hati Suraqah yang terkenal kejam dan bahkan membuat Suraqah masuk Islam. </p><p>Jadi, dengan kelembutan hati, insya Allah ada banyak hal baik yang bisa kita lakukan. </p>

<p>Nabi Muhammad SAW memberikan teladan kepada kita untuk bersikap ramah kepada siapa saja. Karena buruk rupa, Zahir tidak percaya diri dan bahkan sering menghabiskan waktunya untuk menyendiri. Namun, dengan keramahan dan denda gurau, Nabi Muhammad SAW menyakinkan Zahir bahwa di pandangan Allah SWT orang seperti dirinya sangatlah bernilai. </p><p>Jadi, sifat ramah adalah sifat yang harus dipupuk karena sesuai teladan Nabi Muhammad SAW, sifat ini dapat menyebarkan kebaikan kepada semua orang. </p>