Aku perempuan sebagai objek melebihi barang. Melihat manusia memuja himpitan vulva lebih dari Tuhan! Itulah keperawanan yang diagungkan! Tuhan yang hilang seiring penis yang menelanjangi dan memasukkannya berulang kali. Dengan matamu, aku tak pernah aman.
Puisi ini dibuat dan dibacakan oleh Aruna Kavin @arunakavin. Nikmati puisi dan cerpen lainnya dengan visual animasi di Channel Youtube dan Instagram Kopi Sajak. Kirim puisimu juga untuk dipublikasikan oleh Kopi Sajak ke kopisajakfile@gmail.com
---
Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/kopi-sajak/support