Hai, Gula Gula!
Di hari kedua kata kuncinya adalah Esensi. Semut Ririe menuliskan pemaknaan saat menenun kain sebagai upaya menjaga keberlangsungan alam bila dibandingkan industri fesyen saat ini. Semut Guruh, yang karyanya dibacakan oleh Semut Kino, menuangkan pemikirannya ketika diri sendiri tenggelam di lautan batin. Apa yang terjadi dengan diri kita selanjutnya? Mari kita dengarkan puisi mereka.
Ada pertanyaan atau komentar? DM komunitas kami di Instagram @kaizenwritingalumni atau Twitter @kaizenalumni.
Karena semua orang bisa menulis dan semua penulis butuh komunitas.
Produser: Marina | Konten Pembuka & Penutup: Arief, Andina, & Marina | Editor: Kino | Tim Promo: Natasha, Tiara, Ririe, & Ayu Rianna | Penulis: Ririe & Guruh Nusantara | Pengisi Suara: Ririe & Kino
Musik & Efek: Ticking Tension by Soundridemusic | The Shield - Music by Hot_Dope from Pixabay | Price of Freedom - Music by Zakhar Valaha from Pixabay | Inspiring Emotional Uplifting Piano - Music by Oleg Kyrylkovv from Pixabay
#SuaraSemut #365HariBerSuara #365HariSuaraSemut #365HBS #365HSS #Eps336 #SemutMerahKaizen #AlumniKaizenWritingDee #KomunitasSMK #Puisi #DusunPuisi #Desember #TutupTahun #SiniarIndonesia #PodcastIndonesia #ThePodcastersIndonesia #30HariBersuara2023 #30HBS2023 #30HBS #Esensi #MenenggelampadaEsensi #Esensi