Noice Logo
Masuk

KETIKA ORANG KAYA NYALEG

40 Menit

KETIKA ORANG KAYA NYALEG

8 Februari 2024

60

Di podcast Indah G, dua caleg diwawancara. Netizen meradang.

Semua hal viral yang terjadi di dunia maya akan dibahas di sini dari sudut pandang Pandji Pragiwaksono. Rilis 2 hari sekali. Follow Instagram @siniarhim dan @pandji.pragiwaksono untuk dapetin daily update seputar siniar Hiduplah Indonesia Maya.

Komentar
Lihat Semua (60)
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:04
Ada sebuah podcast yang menghadirkan tiga perempuan dengan
00:00:04 - 00:00:07
kayaknya latar belakang pendidikan di luar negeri
00:00:07 - 00:00:09
ngomongin soal politik Indonesia.
00:00:09 - 00:00:11
Satu, Indah Ji adalah hostnya.
00:00:11 - 00:00:14
Dua, adalah perempuan yang nyalek untuk DPRD dan DPR.
00:00:14 - 00:00:18
Nah, latar belakang mereka yang mampu itu membuat masyarakat
00:00:18 - 00:00:22
seakan-akan ngamuk dan merasa mereka tidak layak
00:00:22 - 00:00:45
kontes dan bertarung di politik.
00:00:45 - 00:00:49
Oke, gue tertarik untuk ngomongin ini
00:00:49 - 00:00:52
utamanya karena ada hubungan sama politik,
00:00:52 - 00:00:55
ada hubungan sama politisi muda,
00:00:55 - 00:01:02
dan ada permintaan dari sejumlah masyarakat
00:01:02 - 00:01:04
yang DM gue minta no no no no noise.
00:01:04 - 00:01:08
Jadi, intinya ada sebuah klip.
00:01:08 - 00:01:12
Klip ini sebenarnya posting dari Indah sendiri, Indah Ji.
00:01:12 - 00:01:16
Untuk yang gak tahu, Indah Ji ini adalah host dari sebuah podcast
00:01:16 - 00:01:19
The Indah Ji Show.
00:01:19 - 00:01:24
Gue mengenal Indah, gak bisa ngomong mengenal Indah juga ya,
00:01:24 - 00:01:30
tapi gue berapa kali ngeliat klipnya Indah Ji
00:01:30 - 00:01:33
seliwuran di for you-nya Reels gue.
00:01:33 - 00:01:39
Dan yang muncul itu banyak obrolan dia,
00:01:39 - 00:01:42
kayaknya sampe sekarang, tapi gue gak tahu sih,
00:01:42 - 00:01:44
tapi kebanyakan tamunya tuh perempuan-perempuan lah,
00:01:44 - 00:01:46
terus rata-rata ngomong pake bahasa Inggris.
00:01:46 - 00:01:50
Terus gue baru pikir, oh ini mungkin adalah podcast
00:01:50 - 00:01:53
tempat dia ngobrol sama temen-temennya
00:01:53 - 00:01:56
yang kayaknya ya kalau diliat dari logatnya,
00:01:56 - 00:01:58
sekali lagi gue gak terlalu kenal Indah Ji,
00:01:58 - 00:02:03
kayaknya lama di Amerika, karena logatnya sih logat Amerika ya.
00:02:03 - 00:02:06
Tapi terus gue pikir, ya ini mungkin ngomongin relationship,
00:02:06 - 00:02:09
ngomongin pertemanan, gue gak terlalu ngikutin.
00:02:09 - 00:02:13
Jadi ketika gue ditawarin sama followers gue untuk ngebahas ini,
00:02:13 - 00:02:17
gue tuh pertama bingung kayak masalahnya dimana gitu.
00:02:17 - 00:02:21
Terus rata-rata gue baru tahu bahwa
00:02:21 - 00:02:24
dua cewek yang diajak ngobrol ini adalah politisi muda,
00:02:24 - 00:02:26
yang satu dari Golkar untuk DPRD,
00:02:26 - 00:02:29
kalau gak salah yang satu PSI untuk DPR.
00:02:29 - 00:02:32
Nah, pas gue baca kolom komentarnya,
00:02:32 - 00:02:35
gue semakin tertarik untuk ngebahas,
00:02:35 - 00:02:39
karena ya sangat tipikal respon masyarakat adalah
00:02:39 - 00:02:42
ngapain orang-orang kayak yang gak punya pengalaman
00:02:42 - 00:02:45
gak tahu apa-apa tentang Indonesia ini, nyalek gitu.
00:02:45 - 00:02:47
Hampir semua rata-rata seperti itu.
00:02:47 - 00:02:49
Maka gue putuskan untuk mendengarkan,
00:02:49 - 00:02:52
dan setelah mendengarkan, kendati pun gak sampai selesai,
00:02:52 - 00:02:54
gue sangat tergerak untuk ngebahas.
00:02:54 - 00:02:57
Sebelum gue mulai, gue mau kasih tahu bahwa
00:03:00 - 00:03:01
tahu istilah ini gak?
00:03:05 - 00:03:08
Tapi gak tahu kenapa ya,
00:03:08 - 00:03:11
kayaknya di Indonesia tuh ada kayak agak tendensius gitu,
00:03:11 - 00:03:13
sama orang Indonesia berbahasa Inggris.
00:03:13 - 00:03:16
Gue juga jadi korban, karena dulu gue punya temen,
00:03:16 - 00:03:19
ini waktu gue kuliah, gue punya temen namanya Marino,
00:03:19 - 00:03:21
gue kalau ngomong sama dia pakai bahasa Inggris mulu,
00:03:21 - 00:03:23
ya karena gak ada alasan,
00:03:23 - 00:03:25
kami gak ada yang tinggal di luar negeri,
00:03:25 - 00:03:26
dua-duanya gak tinggal di luar negeri,
00:03:26 - 00:03:27
cuman sama-sama serang basket,
00:03:27 - 00:03:30
sama-sama terpapar sama kultur hip-hop,
00:03:30 - 00:03:33
terus jadinya ngobrol sama dia pakai bahasa Inggris.
00:03:33 - 00:03:35
Bahkan ada satu momen gue ingat banget,
00:03:35 - 00:03:37
gue lagi makan di Sariwangi,
00:03:37 - 00:03:39
anak Unpar mungkin tau ini,
00:03:39 - 00:03:41
gue ngomong tiba-tiba ada dua orang,
00:03:41 - 00:03:45
terus so-so nyanyi-nyanyi pakai bahasa Inggris ke kami,
00:03:45 - 00:03:47
terus gue sama Marino,
00:03:51 - 00:03:52
terus gue ngomong kayak gitu,
00:03:52 - 00:03:54
malah gue seriusin Inggris, dia diem aja.
00:03:54 - 00:03:57
Jadi gue jadi korban juga
00:03:57 - 00:04:01
atas orang-orang yang menganggap
00:04:01 - 00:04:06
orang Indonesia ngomong sama orang Indonesia pakai bahasa Inggris tuh meh gitu lah.
00:04:06 - 00:04:10
Jadi gue ngerti,
00:04:10 - 00:04:11
sehingga gue bisa membayangkan
00:04:11 - 00:04:14
orang mungkin jadi kayak,
00:04:14 - 00:04:17
dalam terakutip antipati terhadap Indah Ji gitu ya.
00:04:17 - 00:04:20
Tapi setelah gue dengerin,
00:04:20 - 00:04:23
Indah Ji, indah,
00:04:23 - 00:04:27
indah ngelempar pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat bagus.
00:04:27 - 00:04:32
Pertanyaan pertama dia sekilas terdengar seperti pertanyaan tolol,
00:04:32 - 00:04:34
dia kayak buka dengan pertanyaan,
00:04:34 - 00:04:36
sambil ngunyah, gak tahu apa gitu.
00:04:36 - 00:04:38
Tapi kelihatannya kenyal banget yang dia kunyah.
00:04:38 - 00:04:39
Dia bilang gini,
00:04:39 - 00:04:46
by the way, lu tuh harus ngedukung paslon yang disokong sama partai lu gak sih?
00:04:46 - 00:04:47
Kurang lebih kayak gitu.
00:04:47 - 00:04:50
Sekilas itu tampak seperti pertanyaan yang,
00:04:50 - 00:04:52
ya gimana sih ya pastilah gitu.
00:04:52 - 00:04:55
Kalaupun tamunya menjawab,
00:04:55 - 00:04:58
tamunya menjawab normatif dan memang normatif juga.
00:04:58 - 00:05:00
Tapi kalau lu ngikutin obrolan itu sampai belakang,
00:05:00 - 00:05:03
lu akan sadar bahwa itu bukan pertanyaan tolol.
00:05:03 - 00:05:06
Karena pertanyaan-pertanyaan di belakang itu,
00:05:06 - 00:05:08
pertanyaan bagus-bagus banget,
00:05:09 - 00:05:12
yang mengindikasi pertanyaan pertama tadi bukan tolol.
00:05:12 - 00:05:13
Bisa jadi pertanyaan jebakan sebenarnya.
00:05:13 - 00:05:16
Tapi gue gak tahu ya, gue sotoy, gue bisa sotoy ya.
00:05:16 - 00:05:20
Bisa aja sih, Indah ternyata gak ada.
00:05:20 - 00:05:23
Gue cuman emang beneran penasaran aja gitu, mungkin ya.
00:05:23 - 00:05:27
Tapi padahal gue dengerin, dan gue mau disclaimer,
00:05:27 - 00:05:29
bahwa gue gak dengerin sampai habis.
00:05:29 - 00:05:32
Gue dengerin pas gue lari.
00:05:32 - 00:05:36
Jadi gue lari, gue nyalain Youtubenya,
00:05:36 - 00:05:39
terus jadi sesuatu yang gue dengerin pas lari.
00:05:39 - 00:05:42
Dan gue juga lari gak lama, gue cuman lari 5 kilo waktu itu.
00:05:42 - 00:05:45
Sehingga gue gak dengerin sampai habis,
00:05:45 - 00:05:51
tapi gue punya cukup yang gue dengerin untuk bikin kesimpulan.
00:05:51 - 00:05:55
Terutama untuk menanggapi respon masyarakat, benar atau tidaknya.
00:05:55 - 00:05:57
Dan gue mau disclaimer juga,
00:05:57 - 00:06:01
karena gue sambil lari, gue tuh agak gak tahu siapa yang ngomong apa.
00:06:01 - 00:06:04
Gue gak sambil nonton soalnya, gue sambil lari.
00:06:04 - 00:06:07
Pokoknya yang gue tahu, kalau gue gak salah,
00:06:07 - 00:06:13
yang berbaju kuning kacamata itu untuk Golkar,
00:06:13 - 00:06:15
dan kalau gak salah dia DPRD.
00:06:15 - 00:06:17
Sama yang satu lagi, yang cewek,
00:06:17 - 00:06:20
yang kalau gue gak salah dia sementara di Indonesia,
00:06:20 - 00:06:22
dia itu untuk DPR.
00:06:22 - 00:06:27
Nah, yang mana ya, gue lagi berusaha nungguin,
00:06:27 - 00:06:30
kayaknya yang DPRD, yang Golkar ini,
00:06:30 - 00:06:34
dua-duanya ini umur belasan udah ke luar negeri.
00:06:34 - 00:06:39
Terus kayaknya ada yang ke Amerika, terus ke London,
00:06:39 - 00:06:42
terus ke Amerika lagi, atau gimana ya.
00:06:42 - 00:06:49
Sama ada satu lagi yang ke Sydney, pokoknya ke Australia deh,
00:06:49 - 00:06:50
gue lupa deh yang mana.
00:06:50 - 00:06:52
Tapi kayaknya mereka tuh ada yang di Amerika,
00:06:52 - 00:06:55
dan ada yang di London gitu ya, ada yang di Australia,
00:06:55 - 00:06:56
tapi gue gak gitu nyimak.
00:06:56 - 00:06:59
Tapi secara umum kita bisa ambil kesimpulan,
00:06:59 - 00:07:01
dari mereka remaja, emang mereka di luar negeri,
00:07:01 - 00:07:03
lalu mereka balik untuk nyaleg.
00:07:03 - 00:07:04
Nah ini menarik.
00:07:07 - 00:07:11
Gue mau coba mulai pembahasan ini
00:07:11 - 00:07:17
dari ngebaca kolom komentarnya, postingnya Indah.
00:07:19 - 00:07:23
Pertama-tama, Indah captionnya episode 35,
00:07:23 - 00:07:24
walau udah tahu kemungkinan menangnya kecil,
00:07:24 - 00:07:26
apakah masih ada yang mau coba.
00:07:26 - 00:07:31
Terus dia kasih kayak link studio kali ya,
00:07:31 - 00:07:33
terus ngasih disclaimer.
00:07:38 - 00:07:42
Oke, nah terus kolom komentarnya rame,
00:07:42 - 00:07:44
salah satunya bahkan setup komedian nih gue kenal.
00:07:44 - 00:08:08
Nah ini dari komentar tersebut,
00:08:08 - 00:08:10
dia mengesankan, nah ini orang-orang kaya ini
00:08:10 - 00:08:12
kagak tahu apa-apa tentang Indonesia,
00:08:12 - 00:08:15
coba kita lihat apa yang terjadi gitu ya.
00:08:15 - 00:08:17
Orang kaya gak tahu apa-apa tentang Indonesia.
00:08:17 - 00:08:19
Terus balasannya adalah,
00:08:21 - 00:08:22
Terus Adit balas,
00:08:22 - 00:08:23
terus ada lagi yang balas,
00:08:25 - 00:08:27
Terus dibalas lagi sama Adit,
00:08:27 - 00:08:43
Terus ada lagi yang bilang gini,
00:08:43 - 00:08:47
ini bahkan yang like 567 dan reply komentarnya ada 19.
00:08:47 - 00:08:49
Satu lagi yang bilang gini,
00:08:49 - 00:08:59
ini yang golkar gak ketolong deh.
00:09:19 - 00:09:43
Terus ada yang bilang gini,
00:09:43 - 00:09:44
Terus ada yang bilang gini,
00:09:48 - 00:09:49
Terus ada yang bilang,
00:09:49 - 00:09:51
sakit hati banget dengerin jawaban mereka di podcast,
00:09:51 - 00:09:52
sakit hati banget.
00:09:53 - 00:09:54
Ada yang bilang gini,
00:10:00 - 00:10:01
Ada yang lagi yang bilang,
00:10:01 - 00:10:20
Adalagi yang bilang,
00:10:20 - 00:10:23
Character development, shared flag.
00:10:23 - 00:10:24
Adalagi yang bilang,
00:10:26 - 00:10:27
Adalagi yang bilang,
00:10:27 - 00:10:30
I dont feel represent by them.
00:10:30 - 00:10:32
Yang bilang, this is so sad for me
00:10:32 - 00:10:34
How come being a representative is an internship?
00:10:34 - 00:10:37
All the regulations will be about peoples life
00:10:37 - 00:10:38
Mungkin maksudnya peoples life
00:10:38 - 00:10:40
In your election area
00:10:40 - 00:10:41
And thats an internship
00:10:41 - 00:10:43
If you want to do internship, go to other company
00:10:43 - 00:10:45
Not house of representative
00:10:46 - 00:10:48
Ada lagi bilang, wow gak napak
00:10:48 - 00:10:50
Very out of touch with reality
00:10:53 - 00:10:55
Eh langsung tutup komentar deh mereka
00:10:55 - 00:10:57
Emang iya?
00:10:57 - 00:10:59
Ini
00:10:59 - 00:11:01
Three people
00:11:05 - 00:11:07
Oke, satu namanya Jazlyn
00:11:07 - 00:11:09
Cath, caleg DPRD
00:11:09 - 00:11:11
DKI Jakarta, tiga
00:11:11 - 00:11:14
Penjaringan pademangan Tanjung Priok
00:11:14 - 00:11:16
Terus yang satu lagi adalah
00:11:16 - 00:11:18
Marsha Damita Syagian
00:11:22 - 00:11:24
Ininya Simuka Senggol Bacok
00:11:24 - 00:11:26
Caleg PSIDPRRI
00:11:26 - 00:11:28
DKI 2
00:11:28 - 00:11:30
Oke
00:11:31 - 00:11:33
Jadi, kita bisa berkesimpulan bahwa
00:11:33 - 00:11:35
Masyarakat sih tidak percaya sama mereka
00:11:35 - 00:11:37
Nah, gue kan penasaran ya
00:11:37 - 00:11:39
Jadi gue dengerin
00:11:41 - 00:11:43
Aduh, tumpah lagi setan
00:11:45 - 00:11:48
Oke, sekarang waktunya gue untuk
00:11:48 - 00:11:50
Memberi tanggapan
00:11:51 - 00:11:53
Sebelum gue
00:11:53 - 00:11:55
Ngasih tanggapan gue
00:11:55 - 00:11:57
Gue mau cerita latar belakang gue terhadap politik
00:11:57 - 00:11:59
Nanti gue jelasin hubungannya apa
00:11:59 - 00:12:01
Gue
00:12:02 - 00:12:04
Tidak pernah terlalu peduli politik
00:12:04 - 00:12:06
Yang mana sebenarnya
00:12:08 - 00:12:10
Ya wajar aja ya, karena
00:12:10 - 00:12:12
Waktu gue SD, SMP, SMA
00:12:12 - 00:12:14
Apalagi gue ngerti soal politik
00:12:15 - 00:12:17
Kabinet aja yang gue hafal
00:12:17 - 00:12:19
Selalu presidennya, yang ada presidennya itu
00:12:19 - 00:12:21
Yang gue mesti hafal malah wapres
00:12:21 - 00:12:23
Dia ganti-ganti, ada Trisut Risno
00:12:23 - 00:12:25
Umar Wira Haddi Kusuma
00:12:27 - 00:12:29
Terus siapa lagi?
00:12:29 - 00:12:31
Sudar Sonno
00:12:31 - 00:12:33
Aduh gue lupa deh siapa aja itu
00:12:33 - 00:12:35
Nah, jadi gue gak pernah terlalu peduli politik
00:12:35 - 00:12:37
Gak pernah memperhatikan politik
00:12:37 - 00:12:39
Sampai akhirnya politik yang menerpa
00:12:39 - 00:12:41
Hidup gue
00:12:41 - 00:12:43
Ketika gue
00:12:43 - 00:12:45
Tahun 98
00:12:45 - 00:12:47
Waktu lagi kuliah
00:12:47 - 00:12:49
Jadi bagian dari
00:12:49 - 00:12:51
Reformasi
00:12:51 - 00:12:53
Moment yang pivotal
00:12:53 - 00:12:55
Untuk politik Indonesia
00:12:55 - 00:12:57
Tapi gue masih anak baru waktu itu
00:12:57 - 00:12:59
Gue kuliah di ITB
00:12:59 - 00:13:01
Gue masuk tahun 97
00:13:01 - 00:13:03
Tahun 98 reformasi
00:13:03 - 00:13:05
Gue
00:13:05 - 00:13:07
Bukan oratornya, gue bukan seniornya
00:13:07 - 00:13:09
Gue gak punya kepedulian bahkan saat itu
00:13:09 - 00:13:11
Hanya saja 1 ITB
00:13:11 - 00:13:13
Ya aktivismenya reformasi
00:13:13 - 00:13:15
Dan waktu itu pergerakannya kenceng sekali
00:13:17 - 00:13:19
Kalau lagi demo, gue cuma jadi pager betis
00:13:19 - 00:13:21
Gue pernah punya joke soal ini
00:13:21 - 00:13:23
Ada di special gue yang judulnya Mereka Dan Bercanda
00:13:23 - 00:13:25
Dan di saat gas reformasi
00:13:25 - 00:13:27
Di KMITB
00:13:27 - 00:13:29
Gue
00:13:29 - 00:13:31
Divisi propaganda
00:13:31 - 00:13:33
Jadi kerjanya bikin poster
00:13:33 - 00:13:35
Sablon gitu, kaos pergerakan
00:13:35 - 00:13:37
Kerjanya gue gitu doang
00:13:39 - 00:13:41
Tapi gue ingat
00:13:41 - 00:13:43
Ada satu moment yang
00:13:43 - 00:13:45
Ngebekas banget di hidup gue
00:13:45 - 00:13:47
Jadi saat itu
00:13:47 - 00:13:49
Bandung tidak sama seperti kondisi di Jakarta
00:13:49 - 00:13:51
Di Jakarta itu demonya keras banget
00:13:51 - 00:13:53
Sampai kekerasan dan segala macem
00:13:53 - 00:13:55
Di Bandung
00:13:55 - 00:13:57
Mahasiswa yang demo itu ditahan polisi
00:13:57 - 00:13:59
Untuk gak tumpah ke jalan
00:13:59 - 00:14:01
Jadi setiap kali demonstrasi itu hanya terjadi di kampus
00:14:01 - 00:14:03
Dan setiap kali usaha mahasiswa
00:14:03 - 00:14:05
Untuk
00:14:05 - 00:14:07
Bisa turun ke jalan, selalu berakhir
00:14:07 - 00:14:09
Dengan dorongan-dorongan sama polisi
00:14:11 - 00:14:13
Dan
00:14:13 - 00:14:15
Gak pernah berhasil sampe ada satu hari
00:14:15 - 00:14:17
Gimana ceritanya
00:14:17 - 00:14:19
Kami, mahasiswa ITB
00:14:19 - 00:14:21
Dapat info bahwa
00:14:21 - 00:14:23
Kami diperbolehkan
00:14:23 - 00:14:25
Untuk turun ke jalan, karena
00:14:25 - 00:14:27
Akan ketemu dengan kampus-kampus lain
00:14:27 - 00:14:29
Ada UNPAD, UNPAR, UNISBA
00:14:29 - 00:14:31
Segala macem lah itu
00:14:31 - 00:14:33
Pada ngumpul di
00:14:33 - 00:14:35
Gasibu, seberang gedung Sate
00:14:37 - 00:14:39
Ketika kami
00:14:39 - 00:14:41
Turun ke jalan
00:14:41 - 00:14:43
Gue lagi-lagi jadi pagar betis kan
00:14:43 - 00:14:45
Jadi pagar yang ngebatasin
00:14:45 - 00:14:47
Mahasiswa sebenernya
00:14:47 - 00:14:49
Itu orator-oratornya itu senergo-senergo, bahkan
00:14:49 - 00:14:51
Semi Notas Limbo itu salah satu oratornya
00:14:51 - 00:14:53
Semi kan angkatan berapa? 94 kali? 95?
00:14:53 - 00:14:55
Gue kan 97
00:14:55 - 00:14:57
Tapi gue ingat, waktu kami lagi jalan
00:14:57 - 00:14:59
Menuju
00:14:59 - 00:15:01
Gedung Sate waktu itu
00:15:01 - 00:15:03
Lewat Jalan Dago, gue ingat
00:15:03 - 00:15:05
Di pinggir jalan, rakyat
00:15:05 - 00:15:07
Ibu-ibu, bapak-bapak, itu berdiri
00:15:07 - 00:15:09
Di pinggir jalan
00:15:09 - 00:15:11
Ngeliatin kami yang lagi di tengah jalan
00:15:11 - 00:15:13
Menuju gedung Sate
00:15:13 - 00:15:15
Sambil dadah-dadah gitu, seakan-akan kami kayak
00:15:15 - 00:15:17
Kayak kontingen atlet
00:15:17 - 00:15:19
Baru pulang olimpiade, semuanya dapet badan emas
00:15:19 - 00:15:21
Kayak pahlawan
00:15:21 - 00:15:23
Kayak kami astronot baru pulang
00:15:23 - 00:15:25
Dari luar angkasa gitu, dari bulan gitu
00:15:25 - 00:15:27
Dadah-dadah gitu
00:15:27 - 00:15:29
Jadi gue saat itu ngerasa
00:15:29 - 00:15:31
Wah ini rakyat itu
00:15:31 - 00:15:33
Melihat kami itu kayak kami harapan gitu
00:15:33 - 00:15:35
Gue ingat banget momen itu
00:15:35 - 00:15:37
Terus kami jalan
00:15:37 - 00:15:39
Sampai ke gedung Sate, di gedung Sate penuh
00:15:39 - 00:15:41
Banget sama
00:15:41 - 00:15:43
Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai macam kampus
00:15:43 - 00:15:45
Itu ngebekas banget di gue
00:15:45 - 00:15:47
Itu pun
00:15:47 - 00:15:49
Tidak ngasih terlalu banyak kepedulian terhadap gue
00:15:49 - 00:15:51
Gue punya kepedulian sosial, tapi gak
00:15:51 - 00:15:53
Kepedulian politik, karena waktu itu gue punya
00:15:53 - 00:15:55
Gerakan-gerakan sosial juga, gerakan orang tua asuh
00:15:55 - 00:15:57
Apa segala macam, gue ngelakuin juga
00:15:59 - 00:16:01
Gue baru mulai
00:16:01 - 00:16:03
Peduli banyak sama politik, gara-gara
00:16:03 - 00:16:05
Bikin acara namanya Provocative Proactive di Metro TV
00:16:05 - 00:16:07
Ini sekitar tahun 2010
00:16:07 - 00:16:09
Itu pun bukan karena gue peduli politik
00:16:09 - 00:16:11
Itu gara-gara gue gak ada duit
00:16:11 - 00:16:13
Gue pernah cerita ini juga
00:16:13 - 00:16:15
Berkali-kali
00:16:15 - 00:16:17
Gue gak ada duit karena waktu itu gue
00:16:17 - 00:16:19
Berhenti ngambil job roko
00:16:19 - 00:16:21
Karena gue punya yayasan kankerana
00:16:21 - 00:16:23
Waktu itu job roko masih dominan banget
00:16:23 - 00:16:25
Jadi ketika gue berhenti ngambil job roko
00:16:25 - 00:16:27
Gue hilang setengah, sisa setengah kan
00:16:27 - 00:16:29
Setengahnya lagi tetap hilang
00:16:29 - 00:16:31
Hilang juga, gara-gara waktu itu
00:16:31 - 00:16:33
Gue pernah nge-tweet, wahai EO
00:16:33 - 00:16:35
Tolong jangan markup harga saya
00:16:35 - 00:16:37
Saya tidak mau jadi bagian dari korupsi anda
00:16:37 - 00:16:39
Hilang job gue
00:16:39 - 00:16:41
Gak ada duit
00:16:41 - 00:16:43
Saat itu
00:16:43 - 00:16:45
Dipo itu masih bayi, masih kecil
00:16:45 - 00:16:47
Akhirnya gue
00:16:47 - 00:16:49
Jalan-jalan ke Pondokina Mall
00:16:49 - 00:16:51
Ketemu Tommy Cokro
00:16:51 - 00:16:53
Tommy Cokro dengerin gue di Hard Rock FM
00:16:53 - 00:16:55
Ngobrol bentar, terus Tommy Cokro
00:16:55 - 00:16:57
Ngomong gini, NG, Metro TV lagi
00:16:57 - 00:16:59
Nyari
00:16:59 - 00:17:01
Acara politik edukasi
00:17:01 - 00:17:03
Untuk anak muda, edukasi politik untuk anak muda
00:17:03 - 00:17:05
Lu ada ide gak? Ada, kata gue
00:17:05 - 00:17:07
Padahal gue gak punya
00:17:07 - 00:17:09
Cuma gue ngeliat ada duit di depan gue
00:17:09 - 00:17:11
Gue gak punya duit, dikasih tawaran ide itu
00:17:11 - 00:17:13
Sama Tommy Cokro, gue bilang gue ada
00:17:13 - 00:17:15
Pulang sampe rumah gue buka Youtube
00:17:15 - 00:17:17
Cari tahu edukasi politik, ketemu satu wawancara
00:17:17 - 00:17:19
Jon Stewart
00:17:19 - 00:17:21
Dengan seorang reporter
00:17:21 - 00:17:23
Diskusi antara Jon Stewart
00:17:23 - 00:17:25
Dengan reporter itu, yang membuat gue
00:17:25 - 00:17:27
Berpikir, oh ini
00:17:27 - 00:17:29
Jon Stewart ngomongin ini
00:17:29 - 00:17:31
Akan jadi konsep gue nanti
00:17:31 - 00:17:33
Gue cari tahu tentang Jon Stewart, saat itu dia host
00:17:33 - 00:17:35
Dari The Daily Show
00:17:35 - 00:17:37
Gue jatuh cinta sama konsep Daily Show, gue baru pikir
00:17:37 - 00:17:39
Gue bisa kayak gini, itu tuh gue
00:17:39 - 00:17:41
Kayaknya lagi baru
00:17:41 - 00:17:43
Mulai stand up juga deh, tahun 2010
00:17:43 - 00:17:45
Stand Up Indo mulai
00:17:45 - 00:17:47
2011, Juli 2011
00:17:47 - 00:17:49
Stand Up Indo berdiri, 2010 gue udah mulai stand up
00:17:49 - 00:17:51
Di acara-acara amal
00:17:51 - 00:17:53
Terus gue konsep itu
00:17:53 - 00:17:55
Gue bikin Daily Show
00:17:55 - 00:17:57
Dengan Indonesian flavor
00:17:57 - 00:17:59
Kemudian naik
00:17:59 - 00:18:01
Di Metro TV
00:18:01 - 00:18:03
Dengan
00:18:03 - 00:18:05
Co-host Raditya Dika, Jay Flo
00:18:05 - 00:18:07
Ronald Surapraja, Andhari Agustin
00:18:09 - 00:18:11
Dan disitulah
00:18:11 - 00:18:13
Gue, itu kayak sekolah
00:18:13 - 00:18:15
Politik gue lah, karena tiap episode live
00:18:15 - 00:18:17
Kami ngomongin politik, tapi secara
00:18:17 - 00:18:19
Lucu, dan
00:18:21 - 00:18:23
Malemnya sebelum syuting itu
00:18:23 - 00:18:25
Kami kayak diskusi panjang lebar untuk
00:18:25 - 00:18:27
Jadi dasar penulisan naskah
00:18:27 - 00:18:29
Waktu itu, ini
00:18:29 - 00:18:31
Anak-anak muda Badung bikin acara politik
00:18:31 - 00:18:33
Pernah ngelakban mulut
00:18:33 - 00:18:35
Foto
00:18:35 - 00:18:37
Foto Marzuki Ali
00:18:37 - 00:18:39
Mulutnya dilakban, live di televisi
00:18:39 - 00:18:41
Bahkan kami kena somasi
00:18:41 - 00:18:43
Gue di somasi, gue pribadi
00:18:43 - 00:18:45
Bukan Metro TV, bukan tim gue
00:18:45 - 00:18:47
Gue pribadi di somasi
00:18:47 - 00:18:49
Menteri Hukum dan HAM
00:18:49 - 00:18:51
Menteri Hukum dan HAM yang somasi
00:18:51 - 00:18:53
Sebutin satu komedian Indonesia yang pernah
00:18:53 - 00:18:55
Di somasi sama menteri
00:18:55 - 00:18:57
Pernah ngelakuin, pernah ngalamin itu
00:18:57 - 00:18:59
Tahun 2010 bahkan, gara-gara gue
00:18:59 - 00:19:01
Ngekritik
00:19:01 - 00:19:03
Patrialis Akbar
00:19:03 - 00:19:05
Waktu itu Menteri Hukum dan HAM
00:19:05 - 00:19:07
Waktu itu isunya
00:19:07 - 00:19:09
SBM mau reshuffle
00:19:09 - 00:19:11
Terus, provokatif-proaktifnya kami ini
00:19:11 - 00:19:13
Merekomendasi Patrialis Akbar aja
00:19:13 - 00:19:15
Karena prestasinya mini
00:19:15 - 00:19:17
Namanya Patrialis Akbar, prestasinya mini
00:19:17 - 00:19:19
Kebetulan
00:19:19 - 00:19:21
Kebetulan sangat sial, kebetulan
00:19:21 - 00:19:23
Dianya sendiri nonton
00:19:23 - 00:19:25
Sama cucunya
00:19:25 - 00:19:27
Dia lagi nonton
00:19:27 - 00:19:29
Sambil mangkut cucu
00:19:29 - 00:19:31
Di acara yang dia tonton, dibilang dia
00:19:31 - 00:19:33
Dia disuruh reshuffle aja
00:19:33 - 00:19:35
Masih acara provokatif-proaktif tolol ini
00:19:35 - 00:19:37
Karena prestasinya mini
00:19:37 - 00:19:39
Malu, ada mangkut cucu
00:19:39 - 00:19:41
Bro, dia nelfon
00:19:41 - 00:19:43
Metro TV, gue disuruh somasi, seminggu berikutnya
00:19:43 - 00:19:45
Live di Metro TV, gue ngebuka dengan
00:19:45 - 00:19:47
Permintaan maaf
00:19:47 - 00:19:49
Sejak itu
00:19:49 - 00:19:51
Kebetulan politik gue
00:19:51 - 00:19:53
Meningkat, tercitra dari karya-karya gue
00:19:53 - 00:19:55
Buku gue, rap gue
00:19:55 - 00:19:57
Stand up comedy gue
00:19:57 - 00:19:59
Lalu gue terlibat di kampanye politik pertama
00:19:59 - 00:20:01
Kali itu untuk Faisal Basri
00:20:01 - 00:20:03
Itu kalau gak salah
00:20:03 - 00:20:05
Pilgub 2012
00:20:05 - 00:20:07
Kalau gue gak salah
00:20:07 - 00:20:09
Pilgub 2012
00:20:09 - 00:20:11
Faisal Bim
00:20:11 - 00:20:13
Faisal Basri dan Bim Benyamin
00:20:13 - 00:20:15
Faisal Basri
00:20:15 - 00:20:17
Itu calon independen
00:20:17 - 00:20:19
Jadi pertama kali gue ikut
00:20:19 - 00:20:21
Bantu kampanye politik
00:20:21 - 00:20:23
Dan resmi ya, jadi bagian dari tim
00:20:23 - 00:20:25
Faisal Basri itu independen dan
00:20:25 - 00:20:27
Walaupun kami gak masuk ke putaran kedua
00:20:27 - 00:20:29
Tapi Faisal Basri
00:20:29 - 00:20:31
Dapat suara 5%
00:20:31 - 00:20:33
Dan itu lebih besar dari calon Golkar
00:20:33 - 00:20:35
Waktu itu berasa menang banget
00:20:35 - 00:20:37
Karena Golkar ini partai tua, partai lama
00:20:37 - 00:20:39
Punya engine
00:20:39 - 00:20:41
Yang established sebagai sebuah partai
00:20:41 - 00:20:43
Kalah dengan calon independen
00:20:43 - 00:20:45
Rasanya saat itu udah kayak menang
00:20:45 - 00:20:49
Setelah itu
00:20:49 - 00:20:51
Gue bantuin mas Anies
00:20:51 - 00:20:53
Untuk konvensi demokrat, kalau lo inget
00:20:53 - 00:20:55
Demokrat waktu itu bikin konvensi
00:20:55 - 00:20:57
Siapapun elemen masyarakat siapapun boleh nyapres
00:20:57 - 00:20:59
Via partai demokrat
00:20:59 - 00:21:01
Waktu itu ada Dahlan Iskan
00:21:01 - 00:21:03
Ada Anies, ada Gita Wirjawan
00:21:03 - 00:21:05
Segala macem, ujung-ujungnya kepake orang partai demokrat juga
00:21:05 - 00:21:07
Tapi waktu itu gue ngebantuin mas Anies
00:21:07 - 00:21:09
Makanya lo sempet ngeliat tuh
00:21:09 - 00:21:11
Konten-konten yang kayak Bokowe Empuk
00:21:11 - 00:21:13
Itu tuh
00:21:13 - 00:21:15
Cuman konvensi demokrat
00:21:15 - 00:21:17
Yang gue bikin video kenapa gue dukung mas Anies
00:21:17 - 00:21:19
Itu konvensi demokrat
00:21:19 - 00:21:21
Nah
00:21:21 - 00:21:23
Terus
00:21:23 - 00:21:25
Konvensi demokrat atau
00:21:25 - 00:21:27
Konvensi demokrat
00:21:27 - 00:21:29
Nah terus
00:21:29 - 00:21:31
Mas Aniesnya gak lolos
00:21:31 - 00:21:33
Waktu Jokowi maju, Jokowi minta mas Anies
00:21:33 - 00:21:35
Untuk jadi juru bicara resminya
00:21:35 - 00:21:37
Gue ada di timnya mas Anies
00:21:37 - 00:21:39
Ke bawah, gue waktu itu bantuin Jokowi
00:21:39 - 00:21:41
Di tim kampanyenya
00:21:41 - 00:21:43
Udah nih mas Anies jadi
00:21:43 - 00:21:45
Menteri Pendidikan
00:21:45 - 00:21:47
Dipecat jadi Menteri Pendidikan, mas Anies nyagup
00:21:47 - 00:21:49
Gue ikut jadi jubir, jubir resmi
00:21:49 - 00:21:51
Tercatat, itu jabatan politik satu-satunya gue
00:21:51 - 00:21:53
Pertama dan satu-satunya, jabatan resmi
00:21:53 - 00:21:55
Karena tercatat kan di KPU
00:21:55 - 00:21:57
KPUD
00:21:57 - 00:21:59
Terus waktu
00:21:59 - 00:22:01
Pilpres
00:22:01 - 00:22:03
Jokowi Prabowo
00:22:03 - 00:22:05
Gue gak ikutan
00:22:05 - 00:22:07
Tapi gue masuk grup WhatsApp
00:22:07 - 00:22:09
Dua-duanya, gue masuk grup WhatsApp
00:22:09 - 00:22:11
Bazar Jokowi
00:22:11 - 00:22:13
Masuk grup WhatsApp Bazar Prabowo
00:22:13 - 00:22:15
Lucu banget
00:22:15 - 00:22:17
Gue ngeliatin mereka ngomongin satu sama lain
00:22:17 - 00:22:19
Nah
00:22:19 - 00:22:21
Gue ngomong ini semua
00:22:21 - 00:22:23
Oh dan sekarang gue punya konten Sila
00:22:23 - 00:22:25
Konten politik namanya Sila
00:22:25 - 00:22:27
Dan banyak inisiatif politik
00:22:27 - 00:22:29
Lainnya lah
00:22:29 - 00:22:31
Konten-konten politik gue pembahasan di Youtube juga lo tau
00:22:31 - 00:22:33
Nah gue ngomong ini karena gue mau ngasih setup
00:22:33 - 00:22:35
Seperti yang gue bisa
00:22:35 - 00:22:37
Ceritakan dan seperti yang lo bisa pahami
00:22:37 - 00:22:39
Gue tuh tau politik
00:22:39 - 00:22:41
Nah tapi mendengarkan podcastnya
00:22:41 - 00:22:43
Si Indahji ini, mendengarkan si
00:22:43 - 00:22:45
Dua caleg ini, yang DPRD
00:22:45 - 00:22:47
Dari Golkar dan DPRRI
00:22:47 - 00:22:49
Dari PSI
00:22:49 - 00:22:51
Mereka cerita hal-hal
00:22:51 - 00:22:53
Yang gue gak tau
00:22:53 - 00:22:55
Mereka yang cerita
00:22:55 - 00:22:57
Cerita hal-hal
00:22:57 - 00:22:59
Tentang
00:22:59 - 00:23:01
Apa yang terjadi di lapangan, yang gue bahkan
00:23:01 - 00:23:03
Gak tau, padahal gue tau banyak
00:23:03 - 00:23:05
Apa yang bisa kita simpulkan
00:23:05 - 00:23:07
Dari sini, kita bisa ambil kesimpulan bahwa
00:23:07 - 00:23:09
Memang untuk nyemplung langsung
00:23:09 - 00:23:11
Ke politik, akan ngasih
00:23:13 - 00:23:15
Wawasan yang begitu banyak, begitu cepat
00:23:17 - 00:23:19
Emang sekolah singkat
00:23:19 - 00:23:21
Dan kalau ada duitnya
00:23:21 - 00:23:23
Ya kenapa tidak
00:23:23 - 00:23:25
Ini mirip kayak
00:23:27 - 00:23:29
Walaupun tidak sama persis ya, tapi mirip kayak
00:23:29 - 00:23:31
Menjadi sutradara
00:23:31 - 00:23:33
Kalau lo
00:23:33 - 00:23:35
Cari tau interview ya
00:23:35 - 00:23:37
Ini semua sutradara berikut ini
00:23:37 - 00:23:39
Ngomongin hal yang sama, gue pernah ngeliat
00:23:39 - 00:23:41
Christopher Nolan
00:23:41 - 00:23:43
Quentin Tarantino
00:23:43 - 00:23:45
Martin Scorsese
00:23:47 - 00:23:49
Siapa satu lagi waktu itu ngomong, gue lupa
00:23:49 - 00:23:51
Tapi mereka semua ngomong hal yang sama
00:23:51 - 00:23:53
Kalau lo mau belajar
00:23:55 - 00:23:57
Bagaimana caranya menjadi sutradara
00:23:57 - 00:23:59
Langsung terjun jadi sutradara
00:23:59 - 00:24:01
Yang ngomong bukan gue
00:24:01 - 00:24:03
Yang ngomong mereka
00:24:03 - 00:24:05
David Fincher termasuk
00:24:05 - 00:24:07
Martin Scorsese, David Fincher
00:24:07 - 00:24:09
Quentin Tarantino, Christopher Nolan
00:24:09 - 00:24:11
Cari wawancaranya, mereka bilang
00:24:11 - 00:24:13
Kalau lo mau jadi sutradara
00:24:13 - 00:24:15
Langsung aja jadi sutradara, yang mana kan counterintitif ya
00:24:15 - 00:24:17
Orang kan bilang
00:24:17 - 00:24:19
Ngapain lo langsung nyemplung jadi sutradara
00:24:19 - 00:24:21
Bakar duit orang
00:24:21 - 00:24:23
Mendingan lo belajar dulu aja ada sekolahnya
00:24:23 - 00:24:25
Jadi sutradara atau jadi kru, jadi asrada
00:24:25 - 00:24:27
Asrada 3, asrada 2, asrada 1
00:24:27 - 00:24:29
Belajar gimana caranya, baru jadi sutradara
00:24:29 - 00:24:31
Harusnya gitu kan
00:24:31 - 00:24:33
Tapi disuruh sutradara dia bilang, enggak lo bikin film aja
00:24:33 - 00:24:35
Langsung jadi sutradara
00:24:35 - 00:24:37
Dan itu terjadi sama gue
00:24:37 - 00:24:39
Film pertama gue, Partikelir
00:24:39 - 00:24:41
Adalah sekolah film gue
00:24:43 - 00:24:45
Dan gue gak pake duit
00:24:45 - 00:24:47
Gue kasarnya ya, dalam terukutip, ngebakar
00:24:47 - 00:24:49
Duit orang, duit produser gue
00:24:49 - 00:24:51
Paparwes dari Star Vision
00:24:51 - 00:24:53
Bayangin
00:24:53 - 00:24:55
Gue dicemplungin, dan yang nyuruh gue juga Paparwes
00:24:55 - 00:24:57
Duit-duit Paparwes, yang nyuruh juga Paparwes
00:24:57 - 00:24:59
Udah lo langsung aja dah, jadi sutradara
00:25:01 - 00:25:03
Dan hasilnya, tidak oke secara penjualan
00:25:03 - 00:25:05
170 ribu
00:25:05 - 00:25:07
Kalau gak salah
00:25:07 - 00:25:09
Hitungannya gak laku lah
00:25:09 - 00:25:11
Filmnya menurut gue lucu, tapi
00:25:11 - 00:25:13
Banyak orang bilang filmnya jelek
00:25:13 - 00:25:15
It is what it is, selera
00:25:15 - 00:25:17
Menurut gue film Partikelir masih lebih lucu daripada Comic 8
00:25:17 - 00:25:19
Bahkan Partikelir lebih lucu daripada
00:25:19 - 00:25:21
Film Warcom DKI Reborn
00:25:21 - 00:25:25
Tapi kan itu kan pendapat gue ya
00:25:25 - 00:25:27
Tapi bayangin, gue langsung nyemplungin sutradara
00:25:27 - 00:25:29
Pake duit orang
00:25:29 - 00:25:31
Gede duit miliaran itu
00:25:31 - 00:25:33
Gede itu
00:25:33 - 00:25:35
Terus
00:25:35 - 00:25:37
Hasilnya ya seperti yang lo tau
00:25:37 - 00:25:39
Tapi itu adalah film
00:25:39 - 00:25:41
Eh sekolah film gue
00:25:41 - 00:25:43
Sehingga ketika gue bikin Mendarat Darurat
00:25:43 - 00:25:45
Orang bisa nilai
00:25:45 - 00:25:47
Wow ini pertumbuhannya jauh, secara objektif
00:25:47 - 00:25:49
Orang nonton Partikelir, orang nonton Mendarat Darurat
00:25:49 - 00:25:51
Orang gak akan nilai
00:25:51 - 00:25:53
Wah jauh sih
00:25:53 - 00:25:55
Jauh ini
00:25:55 - 00:25:57
Bagus, walaupun Mendarat Darurat
00:25:57 - 00:25:59
Juga gak laku
00:25:59 - 00:26:01
Mendarat Darurat
00:26:01 - 00:26:03
Bahkan penontonnya 140 ribu
00:26:03 - 00:26:05
Di bawah Partikelir loh
00:26:05 - 00:26:07
Tapi, orang bisa bilang
00:26:07 - 00:26:09
Oh ini secara film lebih bagus
00:26:09 - 00:26:11
Partikelir sayangnya tidak bisa lo temukan
00:26:11 - 00:26:13
Tapi Mendarat Darurat masih bisa lo cari di Prime Video
00:26:13 - 00:26:15
Masih ada disitu, nonton aja sebelum dia hilang juga
00:26:15 - 00:26:17
Kayak Partikelir
00:26:17 - 00:26:19
Yang mirip kan
00:26:19 - 00:26:21
Ada anak-anak muda, pake duit orang
00:26:21 - 00:26:23
Duit orang tuanya tepatnya
00:26:23 - 00:26:25
Ada anak muda pake duit orang tuanya
00:26:25 - 00:26:27
Langsung dicemplungin
00:26:27 - 00:26:29
Cemplungan pertama itu
00:26:29 - 00:26:31
Sekarang ini itu adalah sekolah politik mereka
00:26:31 - 00:26:33
Dan apa yang mereka dapat
00:26:33 - 00:26:35
Jauh lebih banyak
00:26:35 - 00:26:37
Daripada misalnya mereka melakukan
00:26:37 - 00:26:39
Apapun yang lain
00:26:39 - 00:26:41
Yang semua yang disarankan
00:26:41 - 00:26:43
Sama orang-orang yang di kolom komentar itu
00:26:43 - 00:26:45
Apakah gerakan sosial segala macem
00:26:45 - 00:26:47
Belajar itu 10 tahun
00:26:47 - 00:26:49
Gak ada apa-apanya dibanding dengan nyemplung
00:26:49 - 00:26:51
Langsung
00:26:51 - 00:26:53
Sekarang
00:26:53 - 00:26:55
Tentu mungkin mereka gak menang
00:26:55 - 00:26:57
Tapi ketika mereka
00:26:57 - 00:26:59
Maju lagi di kesempatan berikutnya
00:26:59 - 00:27:01
Mereka udah jadi politisi yang
00:27:01 - 00:27:03
Lebih matang
00:27:03 - 00:27:05
Mungkin masih kalah
00:27:05 - 00:27:07
Tapi lebih matang, sama kan?
00:27:07 - 00:27:09
Kayak film Partikelir dan film Mendarat Darurat
00:27:09 - 00:27:11
Dua-duanya masih sama-sama gak laku
00:27:11 - 00:27:13
Tapi orang bisa menilai secara objektif
00:27:13 - 00:27:15
Mendarurat itu film yang lebih bagus daripada Partikelir
00:27:15 - 00:27:17
Sama, mereka masuk sekarang
00:27:17 - 00:27:19
Duit keluar gede, kalah
00:27:19 - 00:27:21
Mereka masuk lagi, masih kalah
00:27:21 - 00:27:23
Tapi sebagai politisi mereka lebih oke
00:27:23 - 00:27:25
Lanjut lagi, bisa lebih bagus lagi
00:27:27 - 00:27:29
Terus orang bilang, tapi kan bakar duit
00:27:29 - 00:27:31
Ya kan duit orang tuanya bukan duit lu
00:27:31 - 00:27:33
Ya tapi mas
00:27:33 - 00:27:35
100 juta, jadi di podcast itu diceritain bahwa
00:27:35 - 00:27:37
Untuk canvassingnya, untuk
00:27:39 - 00:27:41
Belusukan, dan untuk
00:27:41 - 00:27:43
Sumbangan
00:27:43 - 00:27:45
Untuk
00:27:45 - 00:27:47
Baligo, segala macam
00:27:47 - 00:27:49
Itu mereka ngeluarin duit 100 jutaan
00:27:49 - 00:27:51
Sebenernya 100 berapa puluh
00:27:51 - 00:27:53
Gua lupa angkanya
00:27:53 - 00:27:55
Tapi anggaplah 150 juta sebulan
00:27:55 - 00:27:57
Menuju ke hari pemilu
00:27:57 - 00:27:59
Dan makin deket kesana makin gede budgetnya
00:27:59 - 00:28:01
Makin tinggi budgetnya
00:28:01 - 00:28:03
Itu pun
00:28:07 - 00:28:09
Dengan duit gede yang mereka keluarin
00:28:09 - 00:28:11
Peluang kalahnya itu gede banget
00:28:11 - 00:28:13
Karena terutama yang PSI
00:28:13 - 00:28:15
Dia bertarung
00:28:15 - 00:28:17
Bersama dengan orang-orang
00:28:17 - 00:28:19
Jagoan-jagoan semua
00:28:19 - 00:28:21
Ekstrim
00:28:21 - 00:28:23
Nah terus kan orang bilang, tapi kan duitnya
00:28:23 - 00:28:25
Gede banget mas Panji
00:28:25 - 00:28:27
Ya kan, tapi kan kalau ada orang tua
00:28:27 - 00:28:29
Bisa ngasih duit ratusan juta
00:28:29 - 00:28:31
100 juta sebulan
00:28:31 - 00:28:33
Sama berbulan-bulan
00:28:33 - 00:28:35
Dan
00:28:35 - 00:28:39
Dan
00:28:39 - 00:28:41
Tau bahwa itu bakal kalah
00:28:41 - 00:28:43
Ya berarti kan itu kan disposable money
00:28:43 - 00:28:45
Jangan samain sama lu
00:28:45 - 00:28:47
Ya lu gak punya duit 100 juta makanya lu anggap gede
00:28:47 - 00:28:49
Untuk keluarganya
00:28:49 - 00:28:51
Si caleg-caleg ini, itu duit
00:28:51 - 00:28:53
Ratusan juta mungkin miliaran yang keluar itu
00:28:53 - 00:28:55
Itu sama kayak lu ngeluarin duit
00:28:55 - 00:28:57
Untuk apa? Untuk nonton stand up komedi gitu
00:28:57 - 00:28:59
Untuk nonton
00:28:59 - 00:29:01
Comika porn atau komikaze gitu
00:29:01 - 00:29:03
Kayak gitu duitnya
00:29:03 - 00:29:05
Ada duit, bisa nih
00:29:05 - 00:29:07
Gue kayak gitu
00:29:07 - 00:29:09
Cuman skalanya beda
00:29:09 - 00:29:11
Ya jangan disamain dong sama duit lu
00:29:11 - 00:29:13
Kalau mereka punya modalnya, ya nyemplung aja
00:29:13 - 00:29:15
Karena gue mau kasih tau
00:29:15 - 00:29:17
Buat gue
00:29:17 - 00:29:19
Yang mengamati politik cukup lama
00:29:19 - 00:29:21
Ada beberapa syarat
00:29:21 - 00:29:23
Kalau mau jadi politisi
00:29:25 - 00:29:27
Tiga kalau gue gak salah
00:29:27 - 00:29:29
Syarat pertama adalah
00:29:29 - 00:29:31
Punya misi
00:29:31 - 00:29:33
Bukan punya mimpi
00:29:33 - 00:29:35
Punya misi
00:29:35 - 00:29:37
Bukan punya mimpi
00:29:37 - 00:29:39
Mimpi adalah
00:29:39 - 00:29:41
Komongan-komongan dan ini semua politisi
00:29:41 - 00:29:43
Kayak gini, semua politisi muda
00:29:45 - 00:29:47
Oh iya kalau lu mau nonton tuh
00:29:47 - 00:29:49
Gue punya konten di youtube gue
00:29:49 - 00:29:51
Judulnya Tubruk dimana gue wawancara caleg-caleg
00:29:51 - 00:29:53
Dari yang muda sampai yang tua kayak Hidayat Nur Wahid
00:29:55 - 00:29:57
Dari Putri Kemarudin ya
00:29:57 - 00:29:59
Sampai
00:29:59 - 00:30:01
Hidayat Nur Wahid
00:30:03 - 00:30:05
Gue menyadari
00:30:05 - 00:30:07
Ada banyak orang nyemplung ke politik
00:30:07 - 00:30:09
Apalagi yang artis-artis
00:30:09 - 00:30:11
Bawa mimpi
00:30:11 - 00:30:13
Kenapa lu pengen jadi politisi
00:30:13 - 00:30:15
Karena saya ingin menghapus intoleransi
00:30:15 - 00:30:17
Itu mimpi tuh
00:30:17 - 00:30:19
Karena saya
00:30:19 - 00:30:21
Ingin menghapus korupsi
00:30:21 - 00:30:23
Itu mimpi tuh
00:30:23 - 00:30:25
Saya ingin memakmurkan negeri
00:30:25 - 00:30:27
Itu mimpi tuh
00:30:27 - 00:30:29
Gue jadi caleg
00:30:29 - 00:30:31
Karena gue pengen
00:30:31 - 00:30:33
Ngegolin undang-undang
00:30:33 - 00:30:35
Untuk
00:30:35 - 00:30:37
Memastikan bahwa
00:30:37 - 00:30:39
Semua film Indonesia minimalnya
00:30:39 - 00:30:41
Akan punya
00:30:41 - 00:30:43
Bisa tayang di bioskop 5 hari
00:30:43 - 00:30:45
Mau ada yang nonton
00:30:45 - 00:30:47
Gak ada yang nonton, 5 hari bertahan
00:30:47 - 00:30:49
Karena kasihan film bisa nanggal hari kamis
00:30:49 - 00:30:51
Hari Senin udah gak ada
00:30:51 - 00:30:53
Hanya karena
00:30:53 - 00:30:55
Ada film Marvel lah
00:30:55 - 00:30:57
Atau Christopher Nolan yang baru lah
00:30:57 - 00:30:59
Ketindih jaman tsunami film-film barat
00:30:59 - 00:31:01
Misalnya, itu misi
00:31:01 - 00:31:03
Kenapa? Karena dia datang dari masalah
00:31:03 - 00:31:05
Ada latar belakang masalah
00:31:05 - 00:31:07
Dia tau masalahnya apa
00:31:07 - 00:31:09
Lalu
00:31:09 - 00:31:11
Dia punya
00:31:11 - 00:31:13
Cukup diskusi sama stakeholder
00:31:13 - 00:31:15
Punya cukup ilmu pengetahuan
00:31:15 - 00:31:17
Yang membuat dia, berarti seharusnya undang-undang ini
00:31:17 - 00:31:19
Nah itu tuh misi
00:31:19 - 00:31:21
Gak ngawang misi itu
00:31:21 - 00:31:23
Misi itu mengakar pada permasalahan yang jelas
00:31:23 - 00:31:25
Kalau ada politisi
00:31:25 - 00:31:27
Kalau ada anak muda pengen maju
00:31:27 - 00:31:29
Jadi anggota DPR atau DPRD
00:31:29 - 00:31:31
Bawa misi
00:31:31 - 00:31:33
Biar jelas lo ngapain disitu
00:31:33 - 00:31:35
Karena ujung-ujungnya
00:31:35 - 00:31:37
Badan lo dipakai cuma untuk
00:31:37 - 00:31:39
Tambah-tambahan suara doang
00:31:39 - 00:31:41
Itu mah udah pasti lah, itu mah given lah
00:31:41 - 00:31:43
Lo ada disitu, nanti ujung-ujungnya
00:31:43 - 00:31:45
Lo cuma dipakai, waduh kita butuh
00:31:45 - 00:31:47
116 suara nih kalau kita pengen
00:31:47 - 00:31:49
Nembusin undang-undang ini, yaudah deh kalau gitu
00:31:49 - 00:31:51
Turun semua lo artis-artis
00:31:51 - 00:31:53
Wah segala macem itu
00:31:53 - 00:31:55
Ujung-ujungnya
00:31:55 - 00:31:57
Badan lo dipakai cuma untuk voting
00:31:57 - 00:31:59
Tapi setidaknya lo disitu
00:31:59 - 00:32:01
Bawa sesuatu
00:32:01 - 00:32:03
Bawa misi gitu, bawa mimpi
00:32:03 - 00:32:05
Jangan bawa mimpi, bawa misi
00:32:05 - 00:32:07
Dan itu akan
00:32:07 - 00:32:09
Membuat lo
00:32:09 - 00:32:11
Jadi lebih
00:32:11 - 00:32:13
Kuat sebagai seorang politisi, karena
00:32:13 - 00:32:15
Ada argumennya gitu loh
00:32:15 - 00:32:17
Lo tuh ada, pala lo ada isinya
00:32:17 - 00:32:19
Bukan ngawang-ngawang doang
00:32:19 - 00:32:21
Satu
00:32:21 - 00:32:23
Yang kedua
00:32:23 - 00:32:25
Punya latar belakang pendidikan
00:32:25 - 00:32:27
Yang mendukung
00:32:27 - 00:32:29
Pekerjaan lo sebagai politisi
00:32:29 - 00:32:31
Contoh
00:32:31 - 00:32:33
Kalau emang lo kuliah hukum
00:32:33 - 00:32:35
Pertama-tama, kalau lo kuliah hukum
00:32:35 - 00:32:37
Lo bisa di semua sih
00:32:37 - 00:32:39
Karena kan bikin undang-undang ya
00:32:39 - 00:32:41
Ujung-ujungnya, tapi
00:32:41 - 00:32:43
Katakanlah lo HI deh
00:32:43 - 00:32:45
Kuliah lo hubungan internasional, masuk komisi satu
00:32:45 - 00:32:47
Disitu tempatnya
00:32:47 - 00:32:49
Lo kuliah pendidikan
00:32:49 - 00:32:51
Masuk komisi sepuluh
00:32:51 - 00:32:53
Karena
00:32:53 - 00:32:55
Lo punya ilmu pengetahuan
00:32:55 - 00:32:57
Yang akan kepake dalam pekerjaan lo
00:32:57 - 00:32:59
Tentu nanti lo punya stafsus untuk ngebantu dan segala macam
00:32:59 - 00:33:01
Tapi pendidikan lo tuh pas gitu loh
00:33:01 - 00:33:03
Jangan ngeblank, sekarang kebanyakan
00:33:03 - 00:33:05
Anggota DPR ngeblank
00:33:05 - 00:33:07
Ngeblank, gue berani bilang pada tolol
00:33:07 - 00:33:09
Di dalam, gak ngerti caranya
00:33:09 - 00:33:11
Microsoft Excel
00:33:11 - 00:33:13
Pernah bahas nih gue di septic tank
00:33:13 - 00:33:15
Ada anggota DPR gak ngerti Microsoft Excel
00:33:15 - 00:33:17
Gak ngerti formula
00:33:17 - 00:33:19
Microsoft Excel
00:33:19 - 00:33:21
Guys
00:33:21 - 00:33:23
Anggito Abimanyo lagi presentasi
00:33:23 - 00:33:25
Terus anggota DPR nanyanya
00:33:25 - 00:33:27
Itu kenapa tadi berubah ya?
00:33:27 - 00:33:29
Itu tadi angkanya, kok anda ketik disitu
00:33:29 - 00:33:31
Dibawahnya berubah
00:33:31 - 00:33:33
Oh ya ini, ini formulanya
00:33:33 - 00:33:35
Emang kayak gini, oh itu anda yang bikin
00:33:35 - 00:33:37
Lah bukan, ini Bill Gates yang bikin
00:33:37 - 00:33:39
Anggota DPR nanya kayak gitu
00:33:39 - 00:33:41
Bikin kesel gak?
00:33:41 - 00:33:43
Bikin kesel gak?
00:33:43 - 00:33:45
Lebih kesel lagi yang milih, tolol yang milih tuh
00:33:47 - 00:33:49
Nah
00:33:49 - 00:33:51
Miliki ilmu pengetahuan, kasihan waktu itu
00:33:51 - 00:33:53
Prof Jim Lee, ASIDIKI sampai harus ngajar
00:33:53 - 00:33:55
Karena dia tau, anggota DPR pada tolol
00:33:55 - 00:33:57
Semuanya
00:33:57 - 00:33:59
Kedua, yang ketiga
00:33:59 - 00:34:01
Punya otot politik, nah ini penting
00:34:01 - 00:34:03
Inilah yang lagi dilakukan sama dua caleg tadi
00:34:03 - 00:34:05
Yang perempuan ini
00:34:05 - 00:34:07
Punya otot politik
00:34:07 - 00:34:11
Jadi
00:34:11 - 00:34:13
Yang perlu diketahui banyak orang adalah
00:34:13 - 00:34:15
Menjadi politis itu kayak olahragawan
00:34:15 - 00:34:17
Lu
00:34:17 - 00:34:19
Gini ya
00:34:19 - 00:34:21
Lu atlet terenang
00:34:21 - 00:34:23
Punya dong otot terenang
00:34:23 - 00:34:25
Ketika lu jadi
00:34:25 - 00:34:27
Atlet basket, otot terenang lu tuh
00:34:27 - 00:34:29
Gak kepake di basket
00:34:29 - 00:34:31
Sama-sama berotot, gak kepake di basket
00:34:31 - 00:34:33
Lu harus punya otot-otot yang mendukung basket
00:34:33 - 00:34:35
Gini deh, gue kan main bola
00:34:35 - 00:34:37
Dan main basket
00:34:37 - 00:34:39
Otot kaki bola dan otot kaki basket
00:34:39 - 00:34:41
Beda tau
00:34:41 - 00:34:43
Kalo misalkan gue main 10 kali basket
00:34:43 - 00:34:45
Yang kerjanya lari lurus, lompat, pivot
00:34:45 - 00:34:47
Dan segala macem, tiba-tiba main bola
00:34:47 - 00:34:49
Kagok kaki gue
00:34:49 - 00:34:51
Sebaliknya
00:34:51 - 00:34:53
Gue 10 kali main bola, tiba-tiba main basket
00:34:53 - 00:34:55
Kagok kaki gue
00:34:55 - 00:34:57
Gerakannya beda, otot yang
00:34:57 - 00:34:59
Kepake beda, sama
00:34:59 - 00:35:01
Lu mau pinter di
00:35:01 - 00:35:03
Gerakan sosial
00:35:03 - 00:35:05
Lu mau pinter di kampus
00:35:05 - 00:35:07
Itu otot-otot yang terpisah
00:35:07 - 00:35:09
Ketika lu masuk ke politik, lu butuh otot baru
00:35:09 - 00:35:11
Dari mana lu punya otot politik?
00:35:11 - 00:35:13
Dari nyemplung ke politik
00:35:13 - 00:35:15
Itulah kenapa
00:35:15 - 00:35:17
Valdo waktu masuk ke PSI
00:35:17 - 00:35:19
Di PSI banyak yang kalah kuat otot politiknya
00:35:19 - 00:35:21
Dibanding Valdo, Valdo udah pernah dipan
00:35:21 - 00:35:23
Ditumbuh kembangin sama PKS dia itu
00:35:23 - 00:35:25
Jadi
00:35:25 - 00:35:27
Yang
00:35:27 - 00:35:29
Dua cara kini lakukan adalah
00:35:29 - 00:35:31
Memperkuat otot politik
00:35:31 - 00:35:33
Plus mereka punya ilmu pengetahuan
00:35:33 - 00:35:35
Dan punya wawasannya bahkan, salah satunya
00:35:35 - 00:35:37
Gue gak tau nih, kayaknya yang gold card deh
00:35:37 - 00:35:39
Itu tuh cewek ini
00:35:39 - 00:35:41
Waktu dia di Amerika
00:35:41 - 00:35:43
Dia tuh sempet ngebantuin
00:35:43 - 00:35:45
Kampennya Hillary Clinton
00:35:45 - 00:35:47
Abis itu dia sempet ngebantuin
00:35:47 - 00:35:49
Kampennya Joe Biden
00:35:51 - 00:35:53
Mau dibawa masuk
00:35:53 - 00:35:55
Ke Indonesia, dan bagus, bagus
00:35:55 - 00:35:57
Kan sebenernya kan gak beda kayak
00:35:57 - 00:35:59
Coba deh yang kuliah di luar negeri
00:35:59 - 00:36:01
Masuk dong ke korporasi Indonesia
00:36:01 - 00:36:03
Bikin bisnis kita lebih baik, kan sebenernya sama aja
00:36:03 - 00:36:05
Tolong dong yang ada di luar negeri dan pernah
00:36:05 - 00:36:07
Ada pengalaman politik di luar negeri
00:36:07 - 00:36:09
Masuk lah ke Indonesia, terus kan lu akan bilang
00:36:09 - 00:36:11
Ya tapi kan ini beda, justru karena beda
00:36:11 - 00:36:13
Lu pengen bikin perubahan
00:36:13 - 00:36:15
Karena politik di Indonesia terbelakang
00:36:15 - 00:36:17
Politik Indonesia tuh terbelakang banget
00:36:19 - 00:36:21
Ini dua contoh keterbelakangan politik Indonesia ya
00:36:21 - 00:36:23
Yang pertama
00:36:25 - 00:36:27
Politik Indonesia tuh kejahatannya tuh
00:36:27 - 00:36:29
Kejahatan jangka pendek
00:36:29 - 00:36:31
Kejahatan yang markup duit
00:36:33 - 00:36:35
Kayak berbisnis dengan A
00:36:35 - 00:36:37
Atau bikin deal dengan A
00:36:37 - 00:36:39
Diam-diam bikin deal sama B
00:36:39 - 00:36:41
Kayak gitu tuh, kejahatan politik Indonesia terbelakang
00:36:41 - 00:36:43
Di Amerika Serikat, ini terdengar aneh nih
00:36:43 - 00:36:45
Mereka tuh memutuskan
00:36:45 - 00:36:47
Untuk main cantik, main jangka panjang
00:36:47 - 00:36:49
Karena mereka tau duitnya lebih gede
00:36:49 - 00:36:51
Dalam proses jangka panjangnya
00:36:51 - 00:36:53
Sebenernya pembangunan terjadi, ada hal positif terjadi
00:36:53 - 00:36:55
Tapi
00:36:55 - 00:36:57
Sebalik semua itu, duit yang akan
00:36:57 - 00:36:59
Mereka dapatkan
00:36:59 - 00:37:01
Lewat permainan ini jadi lebih gede
00:37:01 - 00:37:03
Jadi lebih main long term, main cantik daripada yang sekarang
00:37:03 - 00:37:05
Terbelakang, kejahatannya aja terbelakang
00:37:05 - 00:37:07
Pencitraannya terbelakang di Indonesia
00:37:07 - 00:37:09
Anggota DPR di Indonesia
00:37:09 - 00:37:11
Pencitraannya apa? Ketika udah menjabat ya
00:37:11 - 00:37:13
Bukannya sebelum, ketika udah menjabat
00:37:13 - 00:37:15
Untuk mereka bilang
00:37:15 - 00:37:17
Mereka kerja tuh ngapain?
00:37:17 - 00:37:19
Ikut bersih-bersih jalan
00:37:19 - 00:37:21
Ikut ngaspal, ngapain lu?
00:37:21 - 00:37:23
Lu pengen ngasih ilusi bahwa
00:37:23 - 00:37:25
Itu kerja, bukan itu kerjaan lu sebagai anggota DPR
00:37:25 - 00:37:27
Kerjaan lu bikin undang-undang, ngawasin anggaran
00:37:27 - 00:37:29
Mengkritisi pemerintah
00:37:29 - 00:37:31
Itu kerjaan lu, gak ada, kagak ada
00:37:31 - 00:37:33
Ngaspal jalan, gak ada
00:37:33 - 00:37:35
Ilusi orang kerja aja itu
00:37:35 - 00:37:37
Di Amerika Serikat
00:37:37 - 00:37:39
Pencitraannya kayak gini, lu pernah ngeliat gak kayak Joe Biden
00:37:39 - 00:37:41
Atau mungkin Obama atau Donald Trump
00:37:41 - 00:37:43
Itu kayak duduk di kursi
00:37:43 - 00:37:45
Terus menandatangan sesuatu
00:37:45 - 00:37:47
Terus dia bilang, saya hari ini menandatangan
00:37:47 - 00:37:49
Sebuah undang-undang yang
00:37:49 - 00:37:51
Kalau
00:37:51 - 00:37:53
Sejak saya tandatangani, maka
00:37:53 - 00:37:55
Angkatan kerja di Amerika akan
00:37:55 - 00:37:57
Bermanfaat karena merasakan ini, ini, ini
00:37:57 - 00:37:59
Nah, terus dia tandatangan
00:37:59 - 00:38:01
Di belakangnya kalau lu perhatiin, ada banyak bapak-bapak ibu-ibu berdiri
00:38:01 - 00:38:03
Mereka yang
00:38:03 - 00:38:05
Bikin undang-undang, itu pencitraan mereka
00:38:05 - 00:38:07
Karena mereka pengen kelihatan rakyat
00:38:07 - 00:38:09
Oh ini yang waktu itu menghasilkan undang-undang yang
00:38:09 - 00:38:11
Nolong gue, itu cara pencitraan yang benar
00:38:11 - 00:38:13
Bukan bikin
00:38:13 - 00:38:15
Aspal, ngapain
00:38:15 - 00:38:17
Lu ngaspal, aneh
00:38:17 - 00:38:19
Itu kan praktik luar negeri
00:38:19 - 00:38:21
Siapa yang bisa mengubah itu di Indonesia
00:38:21 - 00:38:23
Ya orang-orang yang tahu hasilnya seperti apa
00:38:23 - 00:38:25
Dan gue lebih
00:38:25 - 00:38:27
Mendingan orang-orang kayak
00:38:27 - 00:38:29
Dua perempuan ini, kayak Valdo, kayak Rian
00:38:29 - 00:38:31
Kayak Samara
00:38:31 - 00:38:33
Kayak
00:38:33 - 00:38:35
Pukom atau yang lainnya
00:38:35 - 00:38:37
Yang jadi wajah
00:38:37 - 00:38:39
Politik Indonesia di masa depan, tenang
00:38:39 - 00:38:41
Mereka masih muda guys
00:38:41 - 00:38:43
Ini mereka kalah sekarang, ikutan lagi
00:38:43 - 00:38:45
Duitnya masih ada
00:38:45 - 00:38:47
Gak usah dibandingin, cuman satu
00:38:47 - 00:38:49
Yang aneh dari duit
00:38:49 - 00:38:51
Banyak ini, salah satunya itu
00:38:51 - 00:38:53
Kalo gue gak salah ya, bapaknya itu
00:38:53 - 00:38:55
Reverend, reverend itu apa? pendeta kan ya?
00:38:55 - 00:38:57
Pastur ya? oh duitnya banyak banget ya
00:38:57 - 00:38:59
Gue gak tau kok bisa duitnya banyak
00:38:59 - 00:39:01
Tapi mereka akan
00:39:01 - 00:39:03
Tumbuh terus dari pengalaman ini
00:39:03 - 00:39:05
Ya kayak tadi gue bilang
00:39:05 - 00:39:07
Nyalek pertama partikulirnya mereka
00:39:07 - 00:39:09
Nyalek kedua mendarat daruratnya, sama-sama
00:39:09 - 00:39:11
Kalah, tapi jadi politisi lebih oke
00:39:11 - 00:39:13
Nanti berikutnya, menang
00:39:13 - 00:39:15
Lebih baik lagi sebagai politisi
00:39:15 - 00:39:17
Sehingga kita gak ketemu lagi
00:39:17 - 00:39:19
Debat politik di TV yang isinya
00:39:19 - 00:39:21
Bapak-bapak teriak-teriak, kan sekarang kan politisnya
00:39:21 - 00:39:23
Kalo debat di TV, strateginya adalah
00:39:23 - 00:39:25
Kalo suara saya lebih keras, berarti saya
00:39:25 - 00:39:27
Lebih benar, suka kayak gitu kan?
00:39:27 - 00:39:29
Tuh, orang kayak Arief Puyono
00:39:29 - 00:39:31
Tuh
00:39:31 - 00:39:33
Lu capek gak sih ngeliat orang kayak gitu?
00:39:33 - 00:39:35
Gue pernah ngeliat, Rian sama Valdo, debat
00:39:35 - 00:39:37
Waktu 2019, debatnya tuh
00:39:37 - 00:39:39
Gagasan gitu
00:39:39 - 00:39:41
Enak gak?
00:39:41 - 00:39:43
Urat-urat di leher
00:39:43 - 00:39:45
Urat-urat tuh pada gak kenceng gitu
00:39:45 - 00:39:47
Kayak gitu harusnya wajah politik kita
00:39:47 - 00:39:49
Gak apa-apa
00:39:49 - 00:39:51
Keluarin duit banyak
00:39:51 - 00:39:53
Emang perlu?
00:39:55 - 00:39:57
Meracau saya
00:39:57 - 00:39:59
Tapi
00:39:59 - 00:40:01
Itu pendapat gue
00:40:01 - 00:40:03
Gue sih menyarankan lu dengerin lah
00:40:03 - 00:40:05
Atau nonton podcastnya
00:40:05 - 00:40:07
Secara utuh
00:40:07 - 00:40:09
Dan nonton juga episode-episode lain
00:40:09 - 00:40:11
Karena gue yakin
00:40:11 - 00:40:13
Episode lain juga bagus-bagus
00:40:13 - 00:40:15
Dari si Indah G Show itu
00:40:15 - 00:40:17
Itu aja dari gue, gue mau ngasih tau sekali lagi
00:40:17 - 00:40:19
Bahwa sepatu
00:40:19 - 00:40:21
Hiduplah Indonesia Maya
00:40:21 - 00:40:23
Kolaborasi dengan Footwear Emba, masih bisa lu beli
00:40:23 - 00:40:25
Him 500, dalam rangka 500 episode
00:40:25 - 00:40:27
Hiduplah Indonesia Maya
00:40:27 - 00:40:29
Lu bisa beli di aplikasi tip-tip
00:40:29 - 00:40:31
Sekarang mungkin 300an, 200an
00:40:31 - 00:40:33
Sepatu, pasang sepatu
00:40:33 - 00:40:35
Silahkan disikat aja
00:40:35 - 00:40:37
Dan jadilah bagian dari perayaan
00:40:37 - 00:40:39
Seniara ini yang udah ngerjain 500
00:40:39 - 00:40:41
Sekarang bahkan mungkin hampir 600 sebenarnya
00:40:41 - 00:40:43
Silahkan dicek aja, belinya di aplikasi tip-tip
00:40:43 - 00:41:09
Terima kasih, bye!
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App