Masuk
Belajar Menselaraskan Visual dan Cerita dari Foto Pre Wedding
57 Menit
5 November 2020
Fotografi merupakan media untuk berbagi cerita melalui bahasa visual. Sebuah foto tidak hanya dipandang sebatas estetika visualnya, namun cerita-cerita yang terkandung di dalam sebuah foto-lah yang menjadi nilai pentingnya. Kecintaan untuk membagikan cerita melalui media foto, merupakan penggerak utama bagi Zulfikar Iqbal dalam berkarya. Dalam perjalanannya menekuni dunia fotografi, mulai dari bangku kuliah, bekerja sebagai creative director di agency wedding photography, sampai saat ia mengerjakan karya-karya personalnya, Zul selalu mencari keselarasan dan kesinambungan antara visual dengan cerita-nya.
Mengambil contoh dari beberapa foto pre-wedding, akan terlihat bahwa foto masih dimaknai sebatas estetika. Foto pre-weeding biasanya hanya menampilkan peragaaan pose mesra dari sepasang calon mempelai yang diabadikan di tempat-tempat yang indah atau eksotis. Jarang sekali foto pre-wedding yang visualnya menceritakan kisah yang nyata, yang erat berhubungan dengan perjalanan asmara kedua calon mempelai. Ketidaksinambungan antara bahasa visual dan cerita ini juga sering terjadi di berbagai aliran fotografi lainnya. Untuk menjembatani dua hal tersebut, memang dibutuhkan pendalaman terhadap konsep, tehnis dan output dari sebuah karya foto yang akan dibuat. Pendalaman konsep merupakan kata kunci, dimana sebuah karya akan tampil dengan lebih komunikatif jika berawal dari keresahan pribadi, dari hal-hal yang benar-benar dikuasai atau dialami. Itulah kekuatan dari sebuah personal project yang bisa menjadi bersifat publik ketika digarap dengan jujur dan totalitas.
Lebih lengkapnya, silahkan main-main ke https://kajianceritera.life/
rss
Kajian Ceritera
21
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat episode lain