Keputusasaan Gen Z Cari Pekerjaan Picu Tren #Desperate
28 Menit
14 Oktober 2024
Mulai dari menyerbu job fair, sampai gencar melamar lewat platform atau aplikasi lowongan kerja barangkali sudah pernah dijajal semua oleh para jobseeker.
Tapi belakangan, gen z melakukan terobosan lewat LinkedIn. Bukannya mencantumkan #opentowork, para pencari kerja di platform tersebut malah memasang badge #desperate.
Melansir New York Post, penggunaan #desperate memang tengah viral di Amerika Serikat. Tren ini bermula dari kisah seorang pekerja desainer grafis yang diberhentikan dan mencoba melamar sekitar 30 pekerjaan per hari. Pencarian tanpa hasil ini pun membuatnya putus asa dan membuat badge #desperate.
Setelahnya, penggunaan #desperate pun ramai dikalangan gen z. Tak terkecuali di Indonesia.
Kalau melihat data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2024, jumlah pengangguran di Indonesia itu lebih dari 7 juta orang.
Sudah enggak punya penghasilan, para pengangguran juga disebut berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Hal ini diungkap Peneliti dari Copenhagen University Hospital, Denmark, Rasmus Roerth. Risiko kesehatan yang mengintai orang tanpa pekerjaan atau penganguran dalam waktu lama adalah depresi hingga keinginan mengakhiri hidup.