Belakangan heboh siswa sekolah dasar di Situbondo, Jawa Timur meniru tren yang beredar di media sosial TikTok. Dimana mereka ditantang menyakiti dirinya sendiri demi mendapatkan gift.
Fenomena menyakiti diri sendiri ini ketahuan, setelah ada guru yang mendapati muridnya luka-luka. Saat diselidiki lebih lanjut ada belasan pelajar berusia sekitar 10-12 tahun yang ternyata mengikuti tren di media sosial.
Sebelumnya, ada juga 50 siswa SMP di Bengkulu Utara yang kedapatan memiliki luka dari hasil mengikuti tren di media sosial.
Tren berbahaya dari media sosial rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia, di Kongo seorang remaja sampai meninggal dunia setelah mengikuti tantangan yang ada di media sosial. Lalu ada juga aksi-aksi olahraga air berbahaya, juga game-game yang memakan korban. Selama itu viral, akhirnya ada saja yang mengikuti tantangan tersebut dan tak jarang memakan korban.
Lantas, apa yang menyebabkan anak-anak ini mengikuti tren yang bisa dibilang berbahaya dan menyakiti diri sendiri? Sebenarnya ada gak sih cara melepas lelah selain menggunakan gawai? Soal hal ini kita akan bincangkan bersama dengan Psikolog Aully Grashinta.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
