Tuhan berbicara kepada manusia melalui budaya manusia. Jika demikian, tidakkah Tuhan berbicara kepada kita melalui tradisi nenek moyang kita?
Di sisi lain, seringkali tradisi nenek moyang menerima perhatian utama dan diikuti oleh kita, lengkap dengan semua takhayul yang menyertainya.
Jadi bagaimana Kekristenan memandang tradisi nenek moyang? Dimana sweet spot irisan antara iman kepada Tuahn dan kehidupan budaya sehari-hari? Adakah sediit kebenaran dari tradisi manusia yagn telah dipertahankan turun temurun?
Penasaran? jadi, tunggu apa lagi?
Bergabunglah dalam diskusi seru di Podcast UTalk by Reformasi Liturgi bersama dengan PS. Chandra Julianto, Ps. Finki Kantohe dan tentunya host kita Lenny WP
