Noice Logo
Masuk
Masuk

RUU PENYIARAN

40 Menit

RUU PENYIARAN

1 Juni 2024

56

Mari kita bahas permasalahannya

Semua hal viral yang terjadi di dunia maya akan dibahas di sini dari sudut pandang Pandji Pragiwaksono. Rilis 2 hari sekali. Follow Instagram @siniarhim dan @pandji.pragiwaksono untuk dapetin daily update seputar siniar Hiduplah Indonesia Maya.

Komentar
Lihat Semua (56)
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:06
Di Siniar Hiduplah Indonesia My, kali ini kita akan ngomongin RUU penyiaran dengan lebih detail
00:00:06 - 00:00:12
karena kehadiran gue di berbagai macam konten Youtube mungkin akan membuat lo paham sentimennya
00:00:12 - 00:00:15
gue, sentimennya banyak orang terhadap RUU penyiaran tersebut
00:00:15 - 00:00:23
tapi mungkin lo enggak benar-benar paham isinya, bahkan enggak berkenan untuk cari tahu isi dan bunyi pasalnya seperti apa
00:00:23 - 00:00:30
nah di episode kali ini kita akan coba baca dan cermati satu-satu
00:00:30 - 00:01:00
Dari kehadiran pembahasan RUU penyiaran di banyak platform, mungkin lo ada bayangan bahwa sejumlah kekhawatiran terhadap RUU penyiaran adalah bahwa
00:01:00 - 00:01:14
dia bisa mengekang kebebasan ekspresi, mengekang kebebasan berkesenian, beberapa pasal-pasalnya tanpa karet dan jadi alat baru untuk orang-orang tersinggung
00:01:14 - 00:01:29
RUU penyiaran ini dikhawatirkan juga, setidaknya oleh gue, menyeragamkan cara pikir, menyeragamkan produk karya, menyeragamkan estetika, menyeragamkan pesan
00:01:29 - 00:01:34
karena ada banyak hal-hal yang tidak diizinkan dan tidak diperkenankan
00:01:34 - 00:01:47
kita akan coba bahas lebih lanjut, ngomongnya untuk melindungi tapi ujung-ujungnya jadi membuat kita tidak dapat hak atas apa yang sebenarnya kita butuhkan
00:01:47 - 00:01:56
lagi-lagi untuk yang pro RUU penyiaran termasuk KPH yang mungkin mendengarkan ini, coba cermati argumen saya belakangannya Bapak-Ibu sekalian
00:01:56 - 00:02:06
dia juga mengatur penyiaran internet yang berarti youtube, tiktok, instagram, netflix, disney plus, prime video, mungkin comica ID
00:02:06 - 00:02:11
jadi bagian dari yang diatur disini
00:02:11 - 00:02:24
kemudian salah satu kekhawatiran orang banyak adalah KPI yang kemudian menjadi super body karena bukan cuma mereka memantau TV, radio, sekarang mereka juga memantau internet
00:02:24 - 00:02:33
nah gue gak tau tuh, bakal jadi seperti apa nanti kita bahas, dan oleh banyak orang digarap kesannya dia digarapnya diam-diam dan tersembunyi
00:02:33 - 00:02:42
nah, kalaupun ada anggapan demikian, sebenarnya RUU penyiaran ini udah rame dari nyampe di kuping gue tahun lalu
00:02:42 - 00:02:49
nyampe di kuping gue tahun lalu, ada orang-orang yang ngomong sama gue, ini kita mesti ramein, Deddy Kobuzier salah satunya dari tahun lalu
00:02:49 - 00:02:54
makanya ketika ada yang bilang Deddy Kobuzier baru ngeramein sekarang, enggak sebenarnya, dari tahun lalu
00:02:54 - 00:03:06
ini pembahasan udah jadi kekhawatiran banyak pihak, termasuk pihak google sekalipun dalam konferensi mereka yang ada di New York, mereka sempet mengkhawatirkan soal ini
00:03:06 - 00:03:13
tapi gak pernah ada pergerakan yang terlalu masif
00:03:13 - 00:03:25
nah, sekarang jadi rame lagi karena makin mepet ke tenggatnya, katanya komisi 1 DPR tuh pengennya ini sah sebelum R30 September 2024
00:03:25 - 00:03:34
nah, bentar lagi dong, tapi ini tuh RUU-nya tuh masih draft, bahkan baru di tahap penyusunan
00:03:34 - 00:03:42
harusnya sih gak cukup, konon ya, untuk dalam beberapa bulan, 5 bulan ini mungkin kurang untuk menyusun ini
00:03:42 - 00:03:51
nah, RUU-nya sendiri katanya udah dibahas sejak 12 tahun yang lalu, tapi gak pernah selesai karena syarat kepentingan
00:03:51 - 00:04:07
kepentingannya siapa? banyak lah, pihak radio, pihak tv, pihak streaming service, pihak perusahaan sosial media gitu, kayak twitter, tiktok, youtube, dan segala macemnya
00:04:07 - 00:04:21
nah, sebenarnya salah satu perubahan yang paling masif itu adalah terkait siapa saja yang akan diatur siarannya
00:04:21 - 00:04:34
di undang-undang penyiaran 2022, pasal 1 ayat 2 sebelum direvisi, penyiaran adalah kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut, di antariksa
00:04:34 - 00:04:45
dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran, ini definisinya
00:04:45 - 00:04:54
di draft revisi undang-undang tahun 2024, pasal 1 ayat 2, penyiaran adalah suatu kegiatan atau tindakan mentransmisikan sinyal siaran
00:04:54 - 00:05:05
dengan menggunakan bagian dari spektrum frekuensi radio melalui transmisi terestrial, kabel, satelit, internet, atau sistem transmisi lainnya
00:05:05 - 00:05:17
atau dengan menggunakan spektrum elektromagnetik lainnya yang sesuai dengan perkembangan teknologi untuk dapat diterima secara bersamaan dan atau dapat diakses kembali oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran
00:05:17 - 00:05:25
sebenarnya dalam definisi ini ya, podcast itu termasuk, karena dapat diterima secara bersamaan dan atau dapat diakses kembali
00:05:25 - 00:05:36
yang disiarkan lewat transmisi terestrial, kabel, satelit, internet
00:05:36 - 00:05:47
jadi sebenarnya podcast itu masuk, banyak podcaster di Indonesia akan dipantau KPI dan akan mendapatkan penyensoran
00:05:47 - 00:05:54
walaupun gue gak tau masuknya kemana, katakanlah gue bikinnya di noise, yang kena semprit noise atau yang kena semprit gue
00:05:54 - 00:05:58
kalau belajar dari pengalaman gue di TV, dua-duanya sih kena
00:05:58 - 00:06:09
contohnya waktu gue bikin tayangan program TV, ketika dianggap menyalahi aturan KPI, TV nya dapat teguran, gue nya juga dapat teguran
00:06:09 - 00:06:15
TV nya ditegur untuk memperbaiki tayangannya, karena kalau enggak mereka akan dicabut izin siarannya
00:06:15 - 00:06:19
kalau dicabut izin siarannya yang bisa jadi bisnis
00:06:19 - 00:06:22
kenapa pun gak pernah benar-benar ada sih yang kayak gitu
00:06:22 - 00:06:29
kalau ditanya jenis penyiaran apa saja yang diatur
00:06:29 - 00:06:38
kalau urusan lembaga penyiaran di draft RUU 2024 pasal 13, lembaga penyiarannya
00:06:38 - 00:06:43
jasa penyiaran terdiri dari A, jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi
00:06:43 - 00:06:49
2. jasa penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh lembaga penyiaran
00:06:49 - 00:06:55
lembaga penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat 2 terdiri dari LPP, LPS, LPB, dan LPK
00:06:55 - 00:06:58
LPP ini lembaga penyiaran publik untuk TVRI dan RRI
00:06:58 - 00:07:03
LPS lembaga penyiaran swasta, ini untuk Indonesia Retail TV
00:07:03 - 00:07:07
LPB lembaga penyiaran berbayar, ini untuk satelit kabel
00:07:07 - 00:07:11
dan LPK lembaga penyiaran komunitas
00:07:11 - 00:07:17
platform digital penyiaran tertulis di draft RUU yang 2024
00:07:17 - 00:07:22
pasal 1, ayat 15, platform digital penyiaran adalah sarana informasi telekomunikasi
00:07:22 - 00:07:26
yang memfasilitasi interaksi secara langsung pemberi dan penerima informasi
00:07:26 - 00:07:31
atau penyedia dan pengguna layanan penyiaran untuk saling bertukar dan memperoleh informasi
00:07:31 - 00:07:36
ayat 16 mengatakan penyelenggara platform digital penyiaran adalah pelaku usaha
00:07:36 - 00:07:40
yang terdiri atas perseorangan atau lembaga yang menyelenggarakan konten siaran
00:07:40 - 00:07:45
melalui platform digital penyiaran, ini berarti Spotify, Noise termasuk di dalamnya
00:07:45 - 00:07:48
oke, kita lanjut lagi
00:07:48 - 00:07:51
konten apa saja yang diatur
00:07:51 - 00:07:58
untuk lembaga penyiaran, pasal 1, isi siaran adalah siaran yang diproduksi oleh lembaga penyiaran
00:07:58 - 00:08:03
penyedia isi siaran adalah pihak yang memproduksi dan menyampaikan isi siaran pada lembaga penyiaran
00:08:03 - 00:08:07
berarti produser, reporter, dan penyiarnya atau presenternya
00:08:07 - 00:08:11
pasal 50A, ayat 5, selain wajib dipatuhi oleh lembaga penyiaran
00:08:11 - 00:08:15
atau penyelenggara platform digital penyiaran, sebagaimana dimaksud pada ayat 3
00:08:15 - 00:08:18
SES wajib dipatuhi pengisi siaran
00:08:18 - 00:08:24
digitalisasi penyiaran adalah seluruh proses perubahan teknologi penyiaran analog menjadi teknologi penyiaran digital
00:08:24 - 00:08:32
artinya, seperti yang lo tau, ada banyak banget siaran radio yang sekarang bisa didengarkan lewat streaming
00:08:32 - 00:08:41
atau lewat app, atau perubahan format dari siaran analog ke teknologi penyiaran digital
00:08:41 - 00:08:48
itu bisa berarti, orang yang siaran radio atau siaran tv, kemudian dinaikin ke sosmed
00:08:48 - 00:08:50
ini kan sering terjadi
00:08:50 - 00:08:58
misalnya, yang paling gampang ini deh, lapor pak atau main hakim sendiri
00:08:58 - 00:09:05
tapi kan lo kan sering nonton di tv juga, atau di youtube juga, atau ada potongannya di reels atau tiktok
00:09:05 - 00:09:08
suci dan suca juga kurang lebihnya seperti itu
00:09:08 - 00:09:12
platform digital penyiaran
00:09:12 - 00:09:19
pasal 1, konten siaran adalah materi siaran digital yang diproduksi oleh penyelenggara platform digital penyiaran
00:09:19 - 00:09:22
atau penyelenggaraan platform teknologi penyiaran lainnya
00:09:22 - 00:09:28
ruang lingkung penyelenggaraan platform digital penyiaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.4a meliputi
00:09:28 - 00:09:31
layanan siaran suara atau layanan siaran suara gambar
00:09:31 - 00:09:35
ya ini dia benar, kayak tadi gue bilang spotify dan segala macem
00:09:35 - 00:09:41
penyelenggaraan platform digital penyiaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 3.4c dilaksanakan melalui protokol internet
00:09:41 - 00:09:43
yaudah, cukup jelas ya
00:09:43 - 00:09:47
yang sekarang dikhawatirin orang adalah
00:09:47 - 00:09:53
soal KPI yang dapat bobenang besar untuk mengatur penyiaran konvensional maupun digital
00:09:53 - 00:09:55
ini mengkhawatirkan karena
00:09:55 - 00:10:01
kita semua tahu kinerjanya KPI atau cara KPI bekerja itu selalu problematik
00:10:01 - 00:10:06
nah, pada saat yang bersamaan, kalau kita berpikir-pikir ya
00:10:06 - 00:10:10
kalau bukan KPI yang ngatur siapa, bingung juga
00:10:10 - 00:10:18
kominfo, yakin? diatur sama pemerintah langsung gitu, dibawah presiden
00:10:18 - 00:10:20
gak yakin juga gue
00:10:20 - 00:10:24
gak diatur, gue rasa gak feasible
00:10:24 - 00:10:26
kita mah jujur-jujuran aja
00:10:26 - 00:10:32
pemerintah Republik Indonesia itu dipilih
00:10:32 - 00:10:36
bukan dipilih ya, kita milih presiden bersama dengan wakil presiden
00:10:36 - 00:10:40
presiden pilihan kita akan membangun kabinet
00:10:40 - 00:10:48
kabinetnya bekerja untuk memastikan apapun yang terjadi di dalam Republik Indonesia ini ada aturannya
00:10:48 - 00:10:53
kenapa harus ada aturannya? karena kalau gak ada aturannya, ya chaos
00:10:53 - 00:11:00
contoh, inget gak waktu Taksi Online dan Ojek Online pertama kali muncul tanpa ada aturan?
00:11:00 - 00:11:02
rusuh
00:11:02 - 00:11:06
karena regulasi selalu ketinggalan sama inovasi
00:11:06 - 00:11:09
inovasi dulu, regulasi ngejar kemudian
00:11:09 - 00:11:11
udah pasti itu, gak mungkin enggak
00:11:11 - 00:11:15
karena ketika orang berinovasi, dia kan gak nanya injin siapa-siapa
00:11:15 - 00:11:17
dia mah bikin-bikin aja
00:11:17 - 00:11:19
sama kayak waktu dulu Napster muncul
00:11:19 - 00:11:21
dia mah bikin-bikin aja, gak ada aturannya
00:11:21 - 00:11:24
baru kemudian dikasih tau, itu pembajakan loh
00:11:24 - 00:11:27
oh iya, langsung jadi rame kan
00:11:27 - 00:11:31
hal sama berlaku juga di Taksi Online, Ojek Online
00:11:31 - 00:11:33
teknologinya hadir
00:11:33 - 00:11:35
layanannya jalan
00:11:35 - 00:11:37
Taksi konvensional bingung
00:11:37 - 00:11:39
Ojek konvensional bingung, berantem
00:11:39 - 00:11:43
akhirnya saat itu pemerintah berontai, dibikin aturan mainnya, boleh atau enggak sih yang kayak gini-gini
00:11:43 - 00:11:46
boleh, diatur lah
00:11:46 - 00:11:50
dan akhirnya semua jadi lebih baik, tapi terlambat karena kekerasan terjadi
00:11:50 - 00:11:52
nah sama kan, internet kan juga gitu
00:11:52 - 00:11:55
internet ada di Indonesia, diatur gak?
00:11:55 - 00:11:58
ya mau gak mau harus diatur, emang itu
00:11:58 - 00:12:02
apa ya, keniscayaan, gak mungkin gak ada aturannya
00:12:02 - 00:12:05
apapun yang terjadi di Indonesia itu harus ada aturannya
00:12:05 - 00:12:07
dan aturannya memang pada awalnya
00:12:07 - 00:12:09
didesain untuk melindungi kita, betul
00:12:09 - 00:12:11
semua juga kayak gitu kok
00:12:11 - 00:12:13
semua didesain untuk melindungi rakyat Indonesia
00:12:13 - 00:12:15
hanya saja pada prakteknya
00:12:15 - 00:12:17
kita khawatirnya
00:12:17 - 00:12:19
gak demikian
00:12:19 - 00:12:21
karena
00:12:21 - 00:12:23
ya kita belajar aja dari misalnya
00:12:23 - 00:12:26
apa namanya
00:12:26 - 00:12:28
PUITE deh
00:12:28 - 00:12:31
PUITE itu ya, sebenarnya kan niatnya mah baik
00:12:31 - 00:12:34
karena memang ada transaksi internet
00:12:34 - 00:12:36
yang mesti dilindungi
00:12:36 - 00:12:39
memang ada orang-orang jahat di internet
00:12:39 - 00:12:43
yang harus bisa ditangkap gitu ya
00:12:43 - 00:12:46
atau permasalahan di internet yang harus bisa ditanggulangi
00:12:46 - 00:12:50
masa kita melihat ada perdagangan anak
00:12:50 - 00:12:54
terjadi di internet, atau eksploitasi anak terjadi di internet
00:12:54 - 00:12:56
terus karena gak ada aturannya dia bisa lolos begitu aja
00:12:56 - 00:12:58
kan gak mungkin, chaos dong
00:12:58 - 00:13:00
nanti lama-lama semuanya jadi batman
00:13:00 - 00:13:02
jadi vigilante
00:13:02 - 00:13:05
ngambil tindakan hukum sendiri atau main hakim sendiri
00:13:05 - 00:13:09
gak bisa dong, harus ada aturan main yang jelas
00:13:09 - 00:13:12
dan kita bayar pajak untuk memastikan pemerintah melakukan itu
00:13:12 - 00:13:14
makanya di undang-undang ITE
00:13:14 - 00:13:16
ada banyak pasal-pasalnya bagus
00:13:16 - 00:13:18
sebenarnya yang paling gue ingat adalah
00:13:18 - 00:13:22
Whatsapp tuh resmi jadi bukti di persidangan
00:13:22 - 00:13:24
jadi screen capture lu itu bisa
00:13:24 - 00:13:26
obrolan yang terjadi di Whatsapp
00:13:26 - 00:13:28
dulu sebelum UITE gak bisa jadi bukti di persidangan
00:13:28 - 00:13:30
apaan tuh Whatsapp?
00:13:30 - 00:13:32
gak ada, gak pernah dibahas gitu
00:13:32 - 00:13:34
gak ada tulisan soal Whatsapp gitu
00:13:34 - 00:13:36
di dalam undang-undang
00:13:36 - 00:13:38
orang barengnya gak ada dulu
00:13:38 - 00:13:41
kalau sekarang kan kita jadi bisa menggunakan
00:13:41 - 00:13:45
tuh kan lu pernah ngomong begini, ini gue jadikan bukti di persidangan gitu
00:13:45 - 00:13:50
juga melindungi kita dari transaksi internet yang ngaco, yang abal-abal
00:13:50 - 00:13:53
nah cuman, digunakan, bukan digunakan juga ya
00:13:53 - 00:13:56
akhirnya terjadi juga lah, muncul juga lah pasal-pasal yang
00:13:56 - 00:13:59
pada akhirnya dimanfaatkan, digunakan sama orang untuk
00:13:59 - 00:14:04
menghukum orang lain atas ketersinggungan yang dia rasakan
00:14:06 - 00:14:13
sederhana gini deh, kalau lu nonton Avengers Infinity War
00:14:13 - 00:14:18
Civil War, lu baca komiknya atau nonton filmnya
00:14:18 - 00:14:20
sebenernya kan poinnya begini ya
00:14:20 - 00:14:27
Avengers ini mau bisa dimintai pertanggung jawaban atau tidak
00:14:27 - 00:14:33
konfliknya kan adalah Captain America sama Tony Stark
00:14:33 - 00:14:36
dikasih tau sama pemerintah Amerika Serikat
00:14:36 - 00:14:40
ini lu tuh ketika lagi memberantes kejahatan
00:14:40 - 00:14:44
lu tuh sadar gak sih, kalau orang-orang tidak bersalah tuh
00:14:44 - 00:14:49
jadi korban atas berantem-beranteman yang lu lakukan
00:14:49 - 00:14:53
oh ketika ngehajar gedung, lu tau gak di dalam ada orang
00:14:53 - 00:14:55
orang gak bersalah
00:14:55 - 00:15:00
tapi kan gak pernah, lu bahas kan dan gak pernah dipikirkan
00:15:00 - 00:15:02
yang mana sebenernya kalau dipikir-pikir menarik ya
00:15:02 - 00:15:04
kita setiap kali nonton film action zaman dulu tuh kan
00:15:04 - 00:15:08
gak pernah kepikiran rakyat yang jadi korban di sekitar
00:15:08 - 00:15:11
berantemnya Godzilla dan Ultraman gitu
00:15:11 - 00:15:15
Godzilla sama Ultraman berantem, warga sekitar apa kabar kan gitu ya
00:15:15 - 00:15:21
nah Avengers tuh mau diminta pertanggung jawaban
00:15:21 - 00:15:25
lu tuh harus ada yang bisa check and balance gitu
00:15:25 - 00:15:29
harus ada yang bilang, eh Avengers lu keterlaluan
00:15:29 - 00:15:37
Tony Stark datang dari latar belakang senjata yang dia buat digunakan sama penjahat
00:15:37 - 00:15:39
dia tuh ada rasa bersalah disitu
00:15:39 - 00:15:44
dia ngeliat di film Iron Man 1
00:15:44 - 00:15:48
dijelaskan bahwa Tony Stark tuh merasa bersalah
00:15:48 - 00:15:53
karena senjata yang dia desain, yang dia pikir akan digunakan untuk melindungi rakyat kecil
00:15:53 - 00:15:59
akan digunakan untuk menyerang orang-orang jahat
00:15:59 - 00:16:01
akhirnya nyampe ke tangan penjahat
00:16:01 - 00:16:03
lalu justru menyerang orang-orang yang gak bersalah
00:16:03 - 00:16:08
itulah alasan kenapa Iron Man itu bilang, gue nih Iron Man
00:16:08 - 00:16:11
disaat semua superhero itu nutup mukanya
00:16:11 - 00:16:13
dan bahkan Iron Man bisa nutup pake topeng
00:16:13 - 00:16:16
Tony Stark itu bilang, gue Tony Stark dan gue Iron Man
00:16:16 - 00:16:21
kenapa? karena gue pengen orang tau ketika gue ngelakuin sesuatu itu Tony Stark yang ngelakuin
00:16:21 - 00:16:23
sehingga gue bisa dimintanya pertanggung jawaban
00:16:23 - 00:16:29
itulah kenapa Iron Man atau Tony Stark ada di posisi Avengers mesti diawasi pemerintah
00:16:29 - 00:16:32
Captain America ngerasa gak bisa
00:16:32 - 00:16:34
Captain America datang dari latar belakang
00:16:34 - 00:16:40
yang tau bahwa orang-orang di pemerintahan itu bisa korup
00:16:40 - 00:16:48
sehingga orang-orang korup ini bisa mengontrol dan mengekang Avengers justru
00:16:48 - 00:16:50
dan jadi ribet katanya
00:16:50 - 00:16:56
yang Tony Stark lupa adalah Captain America tuh udah perang dari zaman dulu
00:16:56 - 00:16:59
dia udah terlibat perang dari zaman Tony Stark
00:16:59 - 00:17:01
belum ada
00:17:01 - 00:17:07
yang paling ngerti soal politik dalam berperang adalah Captain America
00:17:07 - 00:17:08
nah konflik deh tuh
00:17:08 - 00:17:10
nah sekarang kita balik lagi ke pertanyaan ini
00:17:10 - 00:17:13
kita tuh pengen ya dikelola atau engga?
00:17:13 - 00:17:18
semua keliaran dan kebebasan yang terjadi di dunia internet ini perlu dikelola atau engga?
00:17:18 - 00:17:20
ini tuh pertanyaan yang paling penting
00:17:20 - 00:17:25
karena kalo dibilang gak pengen dikelola
00:17:25 - 00:17:35
kita pada saat timur saman juga tau ada banyak sekali kejahatan liar yang tidak bisa diapa-apain selama gak ada aturannya
00:17:35 - 00:17:41
tentu akan ada hal-hal yang udah diatur lewat produk undang-undang lain
00:17:41 - 00:17:43
tapi ada juga yang belum kan
00:17:43 - 00:17:46
tapi kemudian kalo kita bilang diatur, nah oke
00:17:46 - 00:17:49
oke lah diatur, tapi ngaturnya seperti apa?
00:17:49 - 00:17:55
gitu ya, gue tuh lebih ke yang kedua, gue lebih baik diatur tapi ngaturnya seperti apa dulu nih?
00:17:55 - 00:17:59
soalnya syarat kepentingan kan, nanti ada orang-orang yang pengen
00:17:59 - 00:18:01
misalnya ya, ini misalnya aja
00:18:01 - 00:18:06
misalnya ada orang yang bagian dari konglomerasi media besar di Indonesia
00:18:06 - 00:18:15
yang kemudian melobi itu aturan untuk menguntungkan bisnis media dia
00:18:15 - 00:18:17
gitu kurang lebihnya ya
00:18:17 - 00:18:27
gue coba sermati apa yang dimaksud KPI jadi begitu punya kekuasaan yang besar ya
00:18:27 - 00:18:35
KPI ini kalo RUU ini tembus, KPI jadi punya pemenang untuk ngasih tanda lulus kelayakan siar dan verifikasi konten penyiaran
00:18:35 - 00:18:41
artinya KPI tuh bisa memeriksa tayangan lembaga penyiaran konvensional sebelum tayang
00:18:41 - 00:18:44
serta mewajibkan platform untuk verifikasi kontennya
00:18:44 - 00:18:50
platform juga wajib menayangkan konten yang sesuai dengan verifikasi, mirip kayak LSM, LSF
00:18:50 - 00:18:56
jadi ini konten gue, oke gak? kalo oke gue tayangin
00:18:56 - 00:19:04
ini berlaku di media konvensional dan keliatannya juga media internet
00:19:04 - 00:19:09
yang mana gue juga gak ngerti nanti prinsipnya seperti apa ya
00:19:09 - 00:19:16
dan gue khawatirnya memberi tanda lulus kelayakan siar dan verifikasi konten itu pada prakteknya jadi kayak cap halal MUI dulu
00:19:16 - 00:19:20
yang sekarang kan diambil dari pemerintah, udah gak dipegang sama MUI
00:19:20 - 00:19:26
karena protes banyak orang di masyarakat adalah, ini jadi tempat nyari duit
00:19:26 - 00:19:30
jadi gue mesti bayar gitu, ini urusan bayar-bayaran gitu
00:19:30 - 00:19:33
makanya akhirnya sekarang udah bukan di MUI lagi
00:19:33 - 00:19:39
nah kan kita juga khawatir nih, karena gue, ini ceritanya si individu ya
00:19:39 - 00:19:44
gue masih gak gitu percaya sama KPI, karena gue gak percaya sama KPI
00:19:44 - 00:19:49
gue jadi suuzon ini, ntar takutnya kenapa-kenapa dijadiin cara untuk nyari duit gitu kan
00:19:49 - 00:19:55
nah KPI juga kemudian bikin aturan mengawasi dan ngasih sanksi
00:19:55 - 00:20:03
kalau misalnya konten-konten dianggap melanggar aturan menurut si KPI ini
00:20:03 - 00:20:06
kalaupun ada sengketa, nanti KPI yang menyelesaikan
00:20:06 - 00:20:12
nah udah, jadi mengkhawatirkan
00:20:12 - 00:20:34
nah yang kemudian kita mesti bahas adalah, anggapan bahwa ada sejumlah hal tuh dibatasi dan dilarang untuk ada di tayangan, di produk siaran
00:20:34 - 00:20:41
contohnya ya, ini gue baca pasal 50B ayat 2, ini draft dari revisi undang-undang penyiaran 2024
00:20:41 - 00:20:48
bunyinya gini, selain memuat panduan kelayakan isi siaran dan konten siaran
00:20:48 - 00:20:53
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 SCS memuat larangan mengenai
00:20:53 - 00:20:59
A. isi siaran dan konten siaran terkait narkotika, psikotropika, zat adiktif, alkohol, dan perjudian
00:20:59 - 00:21:08
jadi gak boleh ada isi siaran dan konten siaran yang ngasih lihat apapun terkait narkotika, psikotropika, zat adiktif, alkohol, dan perjudian
00:21:08 - 00:21:18
nah ini kan bahaya ya, bahaya karena gue aja nih, kalo orang nanya sama gue, kenapa gue gak pake narkoba
00:21:18 - 00:21:26
di saat lingkungan gue dari SMP udah pake narkoba, sampe dengan sekarang, salah satu faktor terbesarnya adalah justru film
00:21:26 - 00:21:30
lu tau film train spotting gak? gue pertama kali tau Ewan McGregor disitu tuh
00:21:30 - 00:21:34
lu tau film train spotting gak? cari deh, kayaknya ada di Netflix deh
00:21:34 - 00:21:39
yang harus lu tonton sekarang keburu dia hilang, karena dilarang
00:21:39 - 00:21:43
train spotting itu adalah alasan kenapa gue takut banget sama narkoba
00:21:43 - 00:21:52
itu film, ya ampun, ada adegannya, pasangan suami istri pake narkoba, dan suami istrinya punya bayi
00:21:52 - 00:21:59
pake narkoba, dan karena pake narkoba ya namanya juga high ya, gak sadar dunia gitu, gak sadar aja
00:21:59 - 00:22:10
sampe akhirnya, saking karakter suami istrinya ini narkoba mulu, dia lupa untuk ngasih makan bayinya
00:22:10 - 00:22:18
bayi di bawah satu tahun, sadar-sadar bayinya udah mati, biru, ih gila ngilu banget
00:22:18 - 00:22:26
lalu untuk menutupi dukanya, gak tau caranya lagi selain pake narkoba lagi
00:22:26 - 00:22:35
anjing, jadi makin spiral, abis itu dalam halusinasinya dia ngeliat bayinya dia merangkak di langit-langit
00:22:35 - 00:22:45
kemudian, palanya nengok kayak burung hantu gitu, 180 derajat, ngook, ke arah dia yang lagi rebahan di lantai, anjing
00:22:45 - 00:22:48
horor banget, horor banget
00:22:48 - 00:22:57
lalu ada satu adegan dimana si Renton ya, siapa namanya ya, karakternya si Ewan McGregor
00:22:57 - 00:23:09
yang sampe harus ngubek-ngubek toilet terkotor, the worst toilet in Scotland atau the worst toilet in London ya gue lupa deh
00:23:09 - 00:23:20
pokoknya film itu adalah alasan kenapa gue males banget, takut banget menggunakan narkoba
00:23:20 - 00:23:26
nah sekarang gini, apa iya kemudian film-film kayak gitu jadi harus gak ada
00:23:26 - 00:23:32
ketika kita tau justru film-film seperti inilah yang akan membuat orang jadi gak pake narkotika
00:23:32 - 00:23:40
kalau misalkan aturan ini melarang adanya narkotika, psikotopika, zat, detektif, alkohol, dan perjudian
00:23:40 - 00:23:46
terus gimana caranya kita mau ngasih tau sama orang buruknya narkotika
00:23:46 - 00:23:55
kalau yang kayak gitu-gitu tuh gak boleh, masa semuanya harus seminar, masa semuanya harus pelajaran
00:23:55 - 00:24:00
ini kan bukan format yang digemari sama anak muda
00:24:00 - 00:24:08
jadi bahaya, jadi ini tuh susah banget untuk jadi sesuatu yang positif kalau acara mainnya seperti ini
00:24:08 - 00:24:12
ini persis kayak argumen gue soal pemerkosaan boleh dijadiin materi stand-up
00:24:12 - 00:24:17
orang kan bilang pemerkosaan tidak boleh dijadiin materi stand-up, gak boleh dibecandain
00:24:17 - 00:24:25
gue bilang ya tergantung dong, tergantung lah gue menggunakan pemerkosaan sebagai topik di materi stand-up gue
00:24:25 - 00:24:30
tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa pemerkosaan itu bukan karena baju
00:24:30 - 00:24:39
karena faktanya, kita ngomongin faktanya aja, statistiknya mengatakan kebanyakan pemerkosaan itu dilakukan kepada perempuan yang pakaiannya tertutup
00:24:39 - 00:24:47
lah kalau pakaian tertutup, ya berarti kan bukan baju dong, kenapa perempuan kemudian diatur jangan berpakaian terbuka
00:24:47 - 00:24:54
pemerkosaan itu terjadi karena laki-laki anjing dan tolol, jadi yang diregulasi laki-lakinya, kenapa jadi perempuannya
00:24:54 - 00:24:59
nah materi stand-up gue tuh ngomongin itu, berarti kan objek tertawaannya itu kan bukan korban
00:24:59 - 00:25:05
kalau objek tertawaannya bukan korban, kenapa gue gak bisa ngomongin pemerkosaan, boleh dong, kan sama prinsipnya
00:25:05 - 00:25:10
kan sebenarnya bukan masalah ada atau enggak narkotika, psikotopika, zatarektif, alkohol, dan perjudian
00:25:10 - 00:25:14
bagaimana dia digambarkan, kan gitu
00:25:14 - 00:25:18
contoh nih yang B, isi siaran dan konten siaran terkait rokok
00:25:18 - 00:25:25
memang banyak sih, dan gue sih gak tau ya, apakah ada film-film yang menggambarkan buruknya rokok
00:25:25 - 00:25:32
tapi memang ada banyak banget adegan orang merokok, cuma masalahnya gini
00:25:32 - 00:25:40
sebuah film itu terasa membuat kita larut dalam karya tersebut, dalam film tersebut
00:25:40 - 00:25:48
karena kita melihat sesuatu yang kita yakini benar-benar potret dari masyarakat kita
00:25:50 - 00:25:54
kalau misalnya film dan tayangan tidak ada adegan rokok sama sekali, film deh ya
00:25:54 - 00:26:00
film yang ada di netflix, disney plus, tv, tidak ada tayangan rokok sama sekali, seberapa real sih itu
00:26:02 - 00:26:06
kan alasan kenapa kita berhenti, banyak sekali masyarakat berhenti nonton tayangan di televisi
00:26:06 - 00:26:11
adalah karena ketika kita nonton sinetron kita melihat, ini tuh apa yang lagi gue lihat
00:26:12 - 00:26:16
dunia gue tuh gak kayak gini, ini tuh palsu, ini tuh sama seperti
00:26:17 - 00:26:21
alasan kenapa, kalau lo sadar ya, spiderman yang sekarang
00:26:22 - 00:26:25
homecoming, far from home, home pimpa
00:26:25 - 00:26:41
itu tuh peter parkernya kulit putih, mjnya latina, terus ada orang philippine, terus ada si flashnya itu orang india
00:26:41 - 00:26:44
karena mereka tinggal di queens, dan queens memang seperti itu
00:26:45 - 00:26:53
dulu semuanya kulit putih, lalu orang bilang, ini tuh apaan, queens tuh gak kayak gini, ini tuh bohong
00:26:53 - 00:26:59
akhirnya mereka gak mau nonton, mereka gak mau nonton sesuatu yang mereka tahu, hanya ini gak menggambarkan kenyataannya
00:26:59 - 00:27:04
iya sih film, spiderman sih spiderman, tapi kan lo lagi di queens kan, lag queens gak kayak gitu
00:27:04 - 00:27:08
kalau masalah spiderman memang, di queens memang gak ada spiderman
00:27:09 - 00:27:14
jadi kasihilah gue produk yang benar-benar menggambarkan realitasnya seperti apa
00:27:15 - 00:27:20
nah lagi pula kita jujur-jujuran aja deh, apa kira-kira yang akan membuat orang berhenti merokok
00:27:20 - 00:27:26
gak ada rokok di film, atau gak ada rokok di dunia
00:27:28 - 00:27:34
udah aja gitu, sekarang pajak terhadap rokok masih salah satu yang termurah
00:27:34 - 00:27:37
ini terprotesan yang lain lagi, orang pada berantem soal ini
00:27:38 - 00:27:43
tapi ya, kalau misalnya tujuannya adalah membuat orang gak terinspirasi rokok, ya jangan ada rokok
00:27:43 - 00:27:45
bukan jangan ada rokok di film
00:27:45 - 00:27:50
cuman kan gitu ya, orang indonesia cenderung untuk ngambil cara yang gampang ketimbang cara yang benar
00:27:50 - 00:27:52
karena cara yang benar susah
00:27:55 - 00:28:00
oke lanjut, penayangan eksklusif jurnalistik investigasi, ini juga sangat mengkhawatirkan
00:28:01 - 00:28:06
cuman gue mesti dijelasin, karena gak dijelasin juga di yang gue baca ini ya
00:28:07 - 00:28:14
bermasalahnya ini, yang dilarang itu eksklusifnya atau gimana, karena eksklusif berarti cuman satu pihak yang boleh melakukan
00:28:14 - 00:28:27
misalnya, ada sebuah kasus korupsi yang terjadi, lalu jurnalistik investigasinya eksklusif hanya dilakukan oleh misalnya RCTI
00:28:27 - 00:28:31
apakah itu yang gak boleh, atau yang gak boleh adalah jurnalistik investigasinya
00:28:32 - 00:28:37
karena kalau misalnya gak boleh ada jurnalistik investigasi, baru itu kemudian bermasalah
00:28:37 - 00:28:46
atau eksklusif cuman sekedar kata doang, diksi doang, karena kita tahu ya, di dunia ini, di indonesia ada yang
00:28:46 - 00:28:52
saya saat ini pemirsa sedang berada di depan rumah, saya akan melakukan sebuah penayangan eksklusif untuk anda
00:28:54 - 00:29:02
nah, kalau misalnya, yang dilarang itu adalah penayangan jurnalistik investigasi yang dieksklusifkan hanya oleh satu orang
00:29:02 - 00:29:06
jadi cuman gue yang boleh, yang lain gak boleh, nah gue setuju itu dilarang, semuanya harus boleh
00:29:06 - 00:29:13
tapi kalau misalkan, yang dimaksud adalah jurnalistik investigasi, tidak boleh, nah ini yang bahaya
00:29:14 - 00:29:19
karena inilah yang terjadi zaman dulu, zaman Soeharto, banyak diantara lu yang gak tahu
00:29:20 - 00:29:28
ada banyak media itu di bredel, gara-gara melakukan jurnalisme investigasi terhadap praktek korupsi yang terjadi di pemerintahan
00:29:28 - 00:29:39
dibubarin, lagi mau ngelaporin, guys ada praktek korupsi lu nih, yang gak kecium, gak kebahas, ini gue kasih tahu
00:29:40 - 00:29:45
gue gak tahu, medianya bilang, gue juga gak tahu nih kenapa pemerintah gak ngapa-ngapain, polisi gak ngapa-ngapain
00:29:45 - 00:29:52
tapi ini ada, kami dapat laporannya, orang pada cerita juga pada kita, gue naikin ke permukanya biar lu pada tahu gitu
00:29:52 - 00:30:02
itu tuh gak boleh lagi nanti, nah kayak gini kan bahaya, dulu zaman Soeharto, siapapun yang melakukan itu dibubarin, medianya dibubarin
00:30:03 - 00:30:12
gila gak, makanya gak ada yang tahu, kalau rezimnya Soeharto korup, baru ketawanya ketika Soeharto turun
00:30:12 - 00:30:27
makanya ada di materi stand up gue tuh, di septic tank, ada juga gak ya di materi stand up lain, tapi di septic tank gue cerita bahwa Bob Hassan itu korupsi saking banyaknya nolnya, gue aja gak bisa baca
00:30:28 - 00:30:37
banyak banget, itu berapa sih angkanya, banyak banget, kok bisa korupsi sebanyak itu kemudian gak ketahuan, ya karena gak ada yang ngeliput
00:30:37 - 00:30:45
nah sekarang, masa kita mau membiarkan produk jurnalisme kita kayak zaman dulu lagi, takut dong
00:30:45 - 00:30:56
oke kita lanjut lagi nih ya, D penayangan suatu profesi atau tokoh yang memiliki perilaku atau ga hidup negatif yang berpotensi ditiru oleh masyarakat
00:30:56 - 00:31:17
jadi ketika kita nonton tayangan di netflix atau disney plus, atau siapa pun konten kreator bikin sketch di tiktok atau di reels, gak boleh tuh ada tokoh yang punya perilaku atau ga hidup negatif yang berpotensi ditiru oleh masyarakat
00:31:18 - 00:31:22
perilaku negatif, ga hidup negatif
00:31:22 - 00:31:34
perilaku negatif contohnya apa? contohnya merasa dunia ini mesti dibikin balance sehingga setengah dari makhluk yang ada di seluruh tata surya harus hilang
00:31:34 - 00:31:38
Thanos, Thanos kan punya perilaku negatif tuh
00:31:39 - 00:31:47
perilaku negatifnya Thanos adalah dia ingin memusnahkan setengah dari populasi seluruh semesta
00:31:47 - 00:31:55
perilaku negatif tuh, ga boleh tuh, ga boleh ada film atau tayangan yang menampilkan perilaku negatif seperti itu
00:31:56 - 00:32:01
ya ga ada Thanos di dunia ini yang ga ada konflik berarti, ga ada
00:32:02 - 00:32:10
Ironman yaudah jadi scientist, Captain America yaudah jogging, on your left gitu
00:32:10 - 00:32:18
ga ada, ga ada, ga ada, semua penjahat di film-film itu kan punya perilaku negatif
00:32:19 - 00:32:22
nama juga penjahat, gaya hidupnya juga negatif
00:32:24 - 00:32:31
sekarang kalau misalkan beneran ga ada penjahat, lah buat apa? ini mesti sampai kapan?
00:32:31 - 00:32:40
Ramayana, Rahwana tuh perilakunya negatif guys, gaya hidupnya juga negatif, dia punya banyak selir-selir sih dasar muka satu ini
00:32:41 - 00:32:48
perilakunya juga nyulik orang kerjanya, coba lu bayangin, ga boleh nih Rahwana, ga ada kisah Ramayana dong
00:32:48 - 00:32:50
aneh-aneh aja nih aturan di bushidah
00:32:51 - 00:32:58
lagi nih, penayangan aksi kekerasan dan atau korban kekerasan
00:32:58 - 00:33:04
nah ini seperti yang lu ketahui ya, udah pernah juga jadi materi stand up gue tahun 2016 jujur lu bicara
00:33:04 - 00:33:10
karena tayangan TV hari ini, ketika nayangin film Bloodsport gitu misalnya
00:33:10 - 00:33:14
ketika berantem, disensor pindah adegan tepuk tangan
00:33:15 - 00:33:19
lu bayangin film The Raid yang ada di Netflix begitu juga
00:33:20 - 00:33:25
The Raid kan ada kekerasan, satu film makanya isinya kekerasan doang
00:33:25 - 00:33:30
satu film isinya korban kekerasan, Iko Weiss kan ditonjok lebam ya, kan korban kekerasan
00:33:30 - 00:33:36
masa ditonjok senyum? engga dong, hanya demi dianggap sebagai korban kekerasan
00:33:36 - 00:33:42
sekarang film The Raid ga boleh ada aksi kekerasan, film The Raid juga ga boleh ada korban kekerasan
00:33:43 - 00:33:49
setiap kali ada tonjok-tonjok kan, terus cut awaynya kemana? masa tepuk tangan? ga ada yang tepuk tangan
00:33:49 - 00:33:58
ga ada, setiap kali mau ada adegan pukul-pukulan, cut awaynya ke Mad Dog
00:33:58 - 00:34:05
ga greget, udah aja, diulang-ulang, ga greget, ga greget, capek bener nonton The Raid kaya gitu
00:34:06 - 00:34:10
ini Ef nih, penayangan isi siaran dan konten siaran yang mengandung unsur mistik
00:34:10 - 00:34:12
nah Doctor Strange tuh ga ada
00:34:13 - 00:34:18
penayangan isi siaran dan konten siaran yang menyajikan perilaku lesbian, homoseksual, biseksual, dan transgender
00:34:18 - 00:34:22
ini juga udah lama banget jadi isu gue, gue pernah bahas di
00:34:24 - 00:34:25
di mana ya?
00:34:25 - 00:34:29
yang gue bilang tesi pada jaman gue tuh bencong sekarang satpam
00:34:30 - 00:34:35
ha, penayangan isi siaran dan konten siaran pengobatan supranatural
00:34:35 - 00:34:40
ini termasuk Doctor Strange juga nih, ga bisa masuk
00:34:40 - 00:34:48
walaupun gue ngerti kenapa ya, karena kan di TV juga banyak tuh yang dukun-dukun
00:34:48 - 00:34:50
yang sebenernya nipu juga sih
00:34:50 - 00:34:57
I, penayangan rekayasa negatif informasi dan hiburan melalui lembaga penyiaran dan penyelenggara platform digital penyiaran
00:34:57 - 00:35:03
penayangan rekayasa negatif informasi dan hiburan
00:35:04 - 00:35:07
rekayasa negatif informasi dan hiburan
00:35:07 - 00:35:10
rekayasa kan penciptaan
00:35:10 - 00:35:13
penciptaan informasi dan hiburan yang negatif
00:35:13 - 00:35:15
anjing, aneh banget dah
00:35:15 - 00:35:20
J, menyampaikan isi siaran dan konten siaran yang secara subjektif menyangkut kepentingan politik
00:35:20 - 00:35:25
yang berhubungan dengan pemilik dan atau pengelolaan lembaga penyiaran dan penyelenggara platform digital siaran
00:35:26 - 00:35:31
ga boleh menyampaikan isi siaran dan konten siaran yang secara subjektif
00:35:31 - 00:35:35
menyangkut kepentingan politik yang berhubungan dengan pemilik
00:35:35 - 00:35:39
oh, ini tuh kalo misalnya
00:35:40 - 00:35:46
ini tuh kalo misalkan metrotv pengen pro nasdem jadi ga boleh nih
00:35:46 - 00:35:48
kalo gua ga salah nangkap ya
00:35:48 - 00:35:52
menyampaikan isi siaran dan konten siaran yang secara subjektif menyangkut kepentingan politik
00:35:52 - 00:35:57
iya bener, kaya hari tanu tuh ga boleh pake RCTI untuk ngomongin perindo
00:35:57 - 00:35:59
ini tuh
00:35:59 - 00:36:03
penayangan isi siaran dan konten siaran yang mengandung berita bohong, fitnah, penghinaan, dan pencemaran nama baik
00:36:03 - 00:36:07
nah ini yang paling ribet nih buat seorang komika
00:36:07 - 00:36:10
karena stand up komedian itu sampe dengan hari ini masih suka dibilang
00:36:10 - 00:36:14
kenapa stand up komedian suka bohong, goblok, bukan bohong, majas
00:36:14 - 00:36:19
stand up komedian tuh main majas, hiperbola, personifikasi
00:36:19 - 00:36:24
ketika gua bikin materi stand up soal komodo lagi ngejar orang lari
00:36:24 - 00:36:28
itu kan ga mungkin komodonya beneran ngomong, whats up sob
00:36:28 - 00:36:31
ih bohong, mana ada komodo ngomong whats up sob, bukan
00:36:31 - 00:36:35
itu tuh majas, majas personifikasi
00:36:35 - 00:36:43
ada hiperbola, ada peorasi, ada alegori, ada sarkasme
00:36:43 - 00:36:45
kuset dah, susah bener
00:36:45 - 00:36:50
dan ketika gua mengkritik sesuatu, gua bisa disemprit sebagai penghinaan
00:36:50 - 00:36:54
ga ada penghinaan menghina, maksudnya gua ga boleh ngekritik
00:36:54 - 00:36:58
tapi kan kalo gua ngekritik apa adanya
00:36:58 - 00:37:02
bukan stand up, gua ngekritik pake majas
00:37:02 - 00:37:06
biar lucu, tapi kan ketika orang ketawa kan bukan berarti gua lagi menghina lu
00:37:06 - 00:37:09
bukan berarti gua lagi melakukan pencemaran sama baik
00:37:09 - 00:37:12
dan gua mah, ga punya mensrea
00:37:12 - 00:37:18
spesial gua dijamin tanpa mensrea, sampe gua bikin jadi judul tuh mensrea tahun depan
00:37:18 - 00:37:22
ya gua ngingetin sekali lagi ya, April sampe Agustus 2025 gua bikin mensrea stand up comedy special
00:37:22 - 00:37:27
di luar Jakarta gua ke 10 kota, informasinya ada di mensrea.id
00:37:27 - 00:37:30
gua penjualan tiketnya mulai 10 Agustus tahun ini
00:37:30 - 00:37:33
ribet ini, ribet semuanya
00:37:33 - 00:37:39
ya intinya, semua yang tadi gua bacain buat lu
00:37:39 - 00:37:44
itulah yang kemudian membuat kita jadi khawatir terhadap RUU ini
00:37:44 - 00:37:48
gua tuh ada di posisi gua ngerti kenapa apa-apa mesti diatur
00:37:48 - 00:37:52
tapi kan aturan itu juga mesti didiskusikan
00:37:52 - 00:37:57
dengan stakeholder, udah dilakuin atau belum, siapa stakeholdernya
00:37:57 - 00:38:03
karena memang secara teori ketika misalnya
00:38:03 - 00:38:07
misalkan ada produk undang-undang dibikin sama pemerintah, itu kan didiskusikan sama DPR
00:38:07 - 00:38:09
nah DPR tuh kita sebenernya, rakyat
00:38:09 - 00:38:16
makanya gua selalu bilang, lu ketika lagi pilih kemaren, lagi nyobros
00:38:16 - 00:38:18
pilih pres lu tau mau nyobos siapa, pilih lu kagak tau
00:38:18 - 00:38:22
padahal itu kan wakil kita, ini pas lagi kayak gini-gini itu wakil lu, orang yang lu coblos
00:38:22 - 00:38:24
itu lu diskusiin, sekarang gua tanya sama lu
00:38:24 - 00:38:27
emang siapa kemaren anggota DPR yang lu pilih?
00:38:27 - 00:38:30
menurut lu dia ngebelain kebutuhan kita gak?
00:38:30 - 00:38:33
ngerti sama kepentingan kita gak?
00:38:33 - 00:38:36
gak tau, ya makanya milih yang bener
00:38:36 - 00:38:42
terbatas susah nih kita nih, kita punya wakil rakyat tapi kita milihnya sembarangan
00:38:42 - 00:38:45
ntar giliran lagi isu-isu kayak gini
00:38:45 - 00:38:48
dimana pemerintah bilang, ini misalnya ya pemerintah bilang
00:38:48 - 00:38:51
lah kan gua dukung sama DPR, DPR kan wakilnya lu gitu
00:38:51 - 00:38:56
ya kita jadi bingung karena kita sembarangan milihnya
00:38:56 - 00:38:58
pada saat yang bersamaan, menurut gue
00:38:58 - 00:39:07
emang sih kita tuh mesti memastikan bahwa sebuah produk undang-undang juga di
00:39:07 - 00:39:11
atau menghadirkan pakar
00:39:11 - 00:39:15
elemen masyarakat yang mengerti, elemen masyarakat yang
00:39:15 - 00:39:18
akan terkait stakeholder, segala macam itu terlibat
00:39:18 - 00:39:23
ya gua gak tau tuh, apakah kemarin content creator diribatkan untuk ditanyain
00:39:23 - 00:39:26
apakah Google dihadirkan
00:39:26 - 00:39:29
sebagai yang punya Youtube, apakah Meta dihadirkan
00:39:29 - 00:39:32
sebagai yang punya Facebook dan Instagram, gua gak tau nih
00:39:33 - 00:39:38
karena kalau enggak ya berarti produknya gak benar-benar melewati proses yang benar gitu
00:39:38 - 00:39:41
penyiaran ini, revisi undang-undang penyiaran ini tidak melewati proses yang benar
00:39:41 - 00:39:45
bahwa dia butuh direvisi benar, kalau enggak direvisi kita juga yang bingung
00:39:45 - 00:39:52
kita juga, bayangin undang-undang penyiaran hanya membuat TV, radio
00:39:52 - 00:39:56
dan yaudah koran beda lagi ya, penyiaran TV dan radio
00:39:56 - 00:39:59
tapi kan kita tau, penyiaran kan bukan cuma itu doang
00:40:00 - 00:40:04
emang mau gak mau sebagai penyelenggara pemerintahan
00:40:04 - 00:40:06
emang harus direvisi undang-undangnya
00:40:06 - 00:40:09
cuman kan poinnya gimana gitu
00:40:10 - 00:40:12
kebebasan mutlak juga gak benar
00:40:13 - 00:40:20
mesti ada cara untuk setiap orang bertanggung jawab
00:40:22 - 00:40:24
segini dulu ya, moga-moga ini cukup untuk ngasih gambaran
00:40:24 - 00:40:27
karena gua tau banyak diantara itu gak tau isinya seperti apa
00:40:27 - 00:40:29
jadi gua coba untuk bacain
00:40:29 - 00:40:34
masih banyak sih isu yang ramai di dunia main untuk kita bahas
00:40:34 - 00:40:38
tabungan perumahan rakyat, itu juga mesti kita bahas
00:40:38 - 00:40:39
nanti kita bahas di episode berikutnya
00:40:39 - 00:40:41
tapi untuk sekarang sekian dulu, terima kasih banyak
00:40:41 - 00:41:06
sampai ketemu di episode berikutnya, bye
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App