Masuk
MILIH PRESIDEN YANG NGAJINYA MERDU
25 Menit
![MILIH PRESIDEN YANG NGAJINYA MERDU](https://images-v2.noiceid.cc/catalog/300x300/content-1706319304744.webp)
31 Januari 2024
95
exclusive
Hiduplah Indonesia Maya
92.72 rb
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat Semua (95)
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
Kreator
Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:08
Di Siniar Hiduplah Indonesia Maya kali ini kita akan ngomongin Kartika Putri yang sempat bilang bahwa dia pengen milih presiden yang ngajinya merdu.
00:00:08 - 00:00:35
Ramai sekali, tapi pertanyaannya boleh atau enggak? Benar atau salah?
00:00:35 - 00:00:42
Sebelum gue mulai, gue mau bilang bahwa Kartika Putri akan selalu punya ruang di hati gue.
00:00:42 - 00:00:46
Gue tau kemarin gue bisa ada di kontennya Dr. Richard Lee dan gue tau mereka berseteru,
00:00:46 - 00:00:49
tapi gue hadir disitu bukan berarti kemudian gue sebelah sama Karput juga.
00:00:49 - 00:00:54
Kenapa gue bilang kayak tadi? Karena Karput adalah salah satu co-host gue di 11.12.
00:00:54 - 00:00:59
11.12 adalah program Late Night yang gue banggakan, tentu ada banyak kekurangan gue.
00:00:59 - 00:01:07
Salah satu yang menurut gue kurang sih sebenarnya setnya, apalagi waktu awal-awal terlalu belang blonteng,
00:01:07 - 00:01:14
warna-warni, tapi bahkan sampai ketika kami udahan juga masih enggak terlalu sesuai dengan selera gue,
00:01:14 - 00:01:20
tapi ya ini bukan gue yang produce, ini Kompas TV, mereka yang punya duit, mereka yang pengen,
00:01:20 - 00:01:25
mereka yang tau apa yang bagus, dan pada akhirnya tetap oke walaupun enggak se...
00:01:25 - 00:01:30
mungkin gue lebih ke tradisional pengen Late Night seperti Late Night tradisional di Amerika Serikat gitu ya.
00:01:30 - 00:01:32
Walaupun gue lebih setuju settingan sofa bukan settingan meja,
00:01:32 - 00:01:35
karena meja di Indonesia tuh agak kurang pas karena ngejarakin.
00:01:36 - 00:01:41
Makanya tuh night show juga awalnya pake meja, lama-lama gak pake kan bentuknya sofa
00:01:41 - 00:01:47
karena lebih ngejarakin si meja itu, kayak ada batas gitu, jadi kurang asik gitu, kurang ngobrol.
00:01:47 - 00:01:55
Tapi waktu 11-12 gue punya sejumlah co-host dan waktu itu pengen...
00:01:55 - 00:02:00
waktu itu dari Kompas TV pengen cewek seksi gitu, terus gue pernah berdebat sama mereka,
00:02:00 - 00:02:04
lu pengen nonton acara gue karena cowok-cowok pengen ngeliat cewek seksi,
00:02:04 - 00:02:10
atau lu pengen orang ngeliat acara kita deh, karena pengen ketawa-ketawa.
00:02:10 - 00:02:18
Karena kalau lu kasih makan para pervert dengan perempuan seksi, ya jatuhnya isinya nonton pervert,
00:02:18 - 00:02:22
nanti gue butuh bawa pervert semua, pengennya cewek-cewek token gede lah,
00:02:22 - 00:02:25
biar yang nonton rame, gue bilang ini bukan acara yang kayak gitu.
00:02:27 - 00:02:31
Dan makanya waktu itu juga sempat kayaknya salah satu, pertama sama Dhani,
00:02:31 - 00:02:35
abis itu ganteng-ganteng sama Jordi, abis itu sempat ada...
00:02:35 - 00:02:41
ya Karput, Karput co-host gue, atau Cika Jessica juga sempat ya,
00:02:41 - 00:02:46
tapi Karput, nah tentu pada zaman itu Karput belum berhijab dan Karput memang seksi,
00:02:46 - 00:02:50
tapi yang membuat gue mau sama Karput adalah karena gue tahu Karput tajam,
00:02:50 - 00:02:56
diantara banyak sekali perempuan yang bisa jadi host atau co-host,
00:02:56 - 00:03:00
Karput adalah salah satu yang menurut gue otaknya paling tajam, mulutnya paling berani,
00:03:00 - 00:03:06
dan orang susah untuk menerima itu karena menurut gue terlalu terkesimpa
00:03:06 - 00:03:09
sama fisiknya aja waktu itu, perempuan jangkung, rambut putih,
00:03:09 - 00:03:10
pokoknya klasik perempuan cantik lah.
00:03:10 - 00:03:17
Jadi kepinteran dan kecerdasan dan ketajaman opini serta komentar Karput itu ketutup,
00:03:17 - 00:03:20
sayangnya mah kecantikan aja, walaupun sebenernya bukan sayang,
00:03:20 - 00:03:23
harusnya iya pinter juga, cantik juga ya pas gitu.
00:03:23 - 00:03:27
Nah tapi Karput bareng dengan Jordi, dengan McDani, dengan Cika Jessica,
00:03:27 - 00:03:31
banyak nolong 1112 lah, gue bangga dengan co-host-co-host gue.
00:03:31 - 00:03:35
Sehingga sekali lagi Karput akan selalu punya ruang di hati gue.
00:03:35 - 00:03:40
Nah Karput kemarin ini, Kartika Putri, lagi rame, bukan dengan Richard Li,
00:03:40 - 00:03:44
tapi karena dia kayaknya lagi live IG atau live TikTok.
00:03:44 - 00:03:48
Terus dia bilang, gue pengen deh dengerin Presiden, bisa gak sih,
00:03:48 - 00:03:52
ini gue paraphrasingnya jadi gak benar-benar persis kayak gini,
00:03:52 - 00:03:57
dia bilang, bisa gak sih ini para capers ini pada ngaji, nanti yang ngajinya berdu gue pilih.
00:03:57 - 00:04:02
Karena itu kan berarti, pertama-tama kan semuanya emang udah muslim juga,
00:04:02 - 00:04:04
haji lagi, tiga-tiganya haji.
00:04:04 - 00:04:10
Karena gue mah, kurang lebihnya ya, yakinnya adalah karena kalau dia ngajinya bagus,
00:04:10 - 00:04:14
berarti dia belajar agamanya bagus, kalau belajar agama bagus berarti kaedahnya,
00:04:14 - 00:04:21
etikanya, adabnya, itu bagus semuanya, karena pasti ngikutin apa yang diperintahkan oleh Allah.
00:04:21 - 00:04:22
Udah gitu.
00:04:22 - 00:04:30
Sebagai calon pemimpin, gue pengennya milih pemimpin yang taat dengan perintah agama,
00:04:30 - 00:04:31
itu pengennya gue.
00:04:31 - 00:04:36
Terus kelihatannya, di live itu sendiri pun ada pertentangan,
00:04:36 - 00:04:39
terus kamu tanya, kenapa sih lu pada, kan semuanya juga islam.
00:04:39 - 00:04:43
Gue kan bukan maksa orang yang beragama kristal gue suruh ngaji gitu,
00:04:43 - 00:04:46
kan semuanya islam, kalau gue pengennya gitu emang kenapa?
00:04:46 - 00:04:47
Nah ini rame.
00:04:47 - 00:04:52
Nah gue tuh suka topik ini, kenatipun gue yakin banyak penikmat konten gue,
00:04:52 - 00:04:56
udah sering gue dengerin, gue ngomong, apa yang mau gue sampein.
00:04:56 - 00:04:58
Jadi kalau misalnya lu denger, ah si Panja lagi ngomongin hal-hal lagi,
00:04:58 - 00:05:00
udah gue skip aja episode ini, gak apa-apa juga.
00:05:00 - 00:05:05
Tapi gue selalu mengingatkan, gak semua orang ngikutin semua konten gue,
00:05:05 - 00:05:08
jadi akan ada banyak komongan gue yang berulang, termasuk di sini.
00:05:08 - 00:05:16
Apakah salah Karput milih presiden berdasarkan yang ngajinya Merdu?
00:05:17 - 00:05:20
Jawabannya, gak salah.
00:05:21 - 00:05:25
Mungkin lebih penting gini, boleh gak, kita jangan ngomongin salah ya,
00:05:25 - 00:05:30
boleh gak sih Karput milih berdasarkan yang ngajinya Merdu?
00:05:30 - 00:05:31
Boleh.
00:05:31 - 00:05:38
Sama seperti, boleh orang milih presiden berdasarkan yang pinter ngomong?
00:05:38 - 00:05:43
Atau boleh orang milih presiden berdasarkan yang bahasa Inggrisnya bagus?
00:05:43 - 00:05:46
Atau boleh orang milih presiden berdasarkan yang gemoy?
00:05:46 - 00:05:52
Atau boleh orang milih presiden yang misalnya ganteng?
00:05:52 - 00:06:01
Boleh orang milih presiden yang mengakomodir anak muda?
00:06:01 - 00:06:07
Boleh orang milih presiden yang agamanya bagus?
00:06:07 - 00:06:10
Boleh, ini sebetulnya boleh.
00:06:10 - 00:06:12
Bener atau salah?
00:06:12 - 00:06:17
Nah ini yang jadi ruang yang menarik, karena tergantung juga.
00:06:18 - 00:06:21
Ketika lu milih seseorang berdasarkan misalnya gemoy,
00:06:21 - 00:06:24
gemoy ini atribut yang kepake gak ketika jadi presiden?
00:06:24 - 00:06:27
Ada manfaatnya gak menjadi gemoy ketika jadi presiden?
00:06:27 - 00:06:33
Kalau gak ada, sebenarnya kendati pun boleh, tapi sayang aja.
00:06:33 - 00:06:37
Karena lu tahu, gemoy bukan sesuatu yang gak ada manfaatnya.
00:06:37 - 00:06:40
Bahasa Inggris bagus, ada manfaatnya gak ketika jadi presiden?
00:06:40 - 00:06:45
Ada, karena dia akan ketemu dengan berbagai macam tamu internasional.
00:06:45 - 00:06:47
Tapi kerjaan presiden apa aja?
00:06:47 - 00:06:50
Apakah presiden hanya ketemu tamu internasional?
00:06:50 - 00:06:53
Atau ada hal-hal lain yang presiden mesti punya?
00:06:53 - 00:06:56
Seperti memikirkan arah Indonesia ke depan.
00:06:56 - 00:06:58
Dia ngeliat Indonesia sekarang, ngeliat masalahnya,
00:06:58 - 00:07:01
apa yang mau gue perbaiki, apa yang kita bisa lakukan di masalah ini,
00:07:01 - 00:07:05
solusi apa yang datang dari kepala gue, potensi apa yang kita punya.
00:07:05 - 00:07:09
Ini juga hal-hal yang penting dalam memilih presiden.
00:07:09 - 00:07:12
Bahasa Inggris penting, tapi kemudian kita membandingkan.
00:07:12 - 00:07:16
Ada lagi gak salah yang penting yang mesti dimiliki sama presiden ini?
00:07:16 - 00:07:21
Sehingga kita bisa bilang, boleh milih presiden karena bahasa Inggrisnya bagus,
00:07:21 - 00:07:23
tapi sayang aja.
00:07:23 - 00:07:26
Milih presiden yang ganteng, boleh.
00:07:26 - 00:07:28
Boleh milih presiden yang ganteng.
00:07:28 - 00:07:30
Tapi ganteng ini kepake gak?
00:07:30 - 00:07:33
Justin Trudeau presiden Kanada.
00:07:33 - 00:07:37
Apakah ketampanannya membantu? Mungkin iya, mungkin enggak, kita enggak tahu.
00:07:37 - 00:07:41
Hal-hal seperti ini yang kemudian kita harus pikirkan bersama-sama,
00:07:41 - 00:07:46
boleh gak kita milih presiden yang taat beragama Islam,
00:07:46 - 00:07:49
menjalankan syariat agama Islam dengan taat.
00:07:49 - 00:07:55
Yang bahkan surat sunahnya dilakuin semua.
00:07:55 - 00:07:57
Boleh gak? Ya boleh.
00:07:57 - 00:08:04
Terus kita pertanyakan, orang ini menjalankan ajaran Islam dengan baik dan benar,
00:08:04 - 00:08:07
kaitanya dengan menjadi presiden gimana gitu?
00:08:07 - 00:08:09
Apa karena manfaatnya? Tentu ada manfaatnya,
00:08:09 - 00:08:14
karena di Al-Quran diajarin yang benar ini, ini ikutin, yang salah jangan ikutin,
00:08:14 - 00:08:17
sehingga harusnya arah hidupnya baik.
00:08:17 - 00:08:21
Tapi ada banyak hal-hal lain yang harus dilakukan oleh presiden.
00:08:21 - 00:08:23
Konflik di dalam sebuah kementerian,
00:08:23 - 00:08:28
mencoba untuk berlaku adil, tegas terhadap korupsi,
00:08:28 - 00:08:32
mencoba untuk memastikan bahwa menterinya punya kapasitas yang penting.
00:08:32 - 00:08:35
Ini tidak serta-merta langsung ada kaitannya dengan Islam,
00:08:35 - 00:08:38
apalagi dia memimpin orang-orang yang tidak beragama Islam,
00:08:38 - 00:08:43
sehingga dia tidak bisa paksakan atau gunakan kaedah-kaedah Islam
00:08:43 - 00:08:44
dalam pengambilan keputusannya,
00:08:44 - 00:08:48
karena orang yang tidak beragama Islam tersebut akan nanya kaitannya sama gue apa.
00:08:48 - 00:08:52
Jadi intinya, boleh atau enggak? Boleh.
00:08:52 - 00:08:56
Tapi seberapa besar faktor pertimbangan lo itu,
00:08:56 - 00:09:01
faktor penentuan lo terhadap tugas beliau sebagai presiden?
00:09:01 - 00:09:05
Balik lagi, boleh gak kita milih presiden yang ngajinya Merdu?
00:09:05 - 00:09:11
Iya boleh. Boleh berarti beliau ini rajin ngaji,
00:09:11 - 00:09:15
karena makin sering ngaji, ini biasanya ya,
00:09:15 - 00:09:19
makin sering ngaji enggak cepat puas hanya dengan bisa bacanya,
00:09:19 - 00:09:25
tapi juga dengan alunan dan dalam terang kutip nyanyian yang bagus,
00:09:25 - 00:09:27
sesuai dengan yang diajarkan.
00:09:27 - 00:09:29
Berarti kan dalam banget ajaran agamanya.
00:09:29 - 00:09:31
Kemudian kita balikin lagi,
00:09:31 - 00:09:34
tapi apakah itu memang hanya satu-satunya?
00:09:34 - 00:09:36
Ada hal-hal lain.
00:09:36 - 00:09:38
Yang menarik yang mesti kita cermatin juga,
00:09:38 - 00:09:44
Karputh kan tidak bilang bahwa ngajinya Merdu adalah satu-satunya cara,
00:09:44 - 00:09:46
dia memilih, bisa jadi.
00:09:46 - 00:09:48
Karputh bilang, gue udah lihat semuanya,
00:09:48 - 00:09:51
gue udah pelajarin programnya, menurut gue baik semua,
00:09:51 - 00:09:54
ada kekurangan ya oke, kekurangannya tipis-tipis,
00:09:54 - 00:09:57
ujung-ujungnya gue milih yang Merdu bagus.
00:09:57 - 00:10:00
Nah itu kan sudah subjektivitas Karputh,
00:10:00 - 00:10:02
kita enggak tahu bisa jadi iya, bisa jadi enggak.
00:10:02 - 00:10:06
Nah, yang jadi pertanyaan adalah,
00:10:06 - 00:10:09
dari mana nih si Panji bisa bilang,
00:10:09 - 00:10:11
kok boleh milih berdasarkan yang ganteng?
00:10:11 - 00:10:14
Kok boleh milih berdasarkan yang bahasa Inggrisnya bagus?
00:10:14 - 00:10:18
Kok boleh milih yang jago dance, jago nyanyi?
00:10:18 - 00:10:21
Kok boleh milih presiden yang hafal K-pop?
00:10:21 - 00:10:25
Kok boleh? Ya boleh, emang boleh itu semua.
00:10:25 - 00:10:28
Alasan pertama adalah karena,
00:10:28 - 00:10:29
kita akan ngomongin tiga alasan,
00:10:29 - 00:10:33
yang pertama adalah satu orang satu suara,
00:10:33 - 00:10:36
yang kedua adalah karena,
00:10:36 - 00:10:39
itu yang Bung Karno inginkan,
00:10:39 - 00:10:41
dan yang ketiga karena,
00:10:41 - 00:10:43
pada dasarnya kita milih berdasarkan emosi.
00:10:43 - 00:10:45
Tiga itu ya, kita ngomongin yang pertama.
00:10:45 - 00:10:49
Satu orang satu suara.
00:10:49 - 00:10:51
Kemarin ada yang mengkritik gue, bilang,
00:10:51 - 00:10:54
Panji kok aneh banget deh,
00:10:54 - 00:10:58
alasan dia enggak mau milih Anies tuh subjektif banget,
00:10:58 - 00:11:00
personal banget.
00:11:00 - 00:11:03
Kok kayaknya enggak benar deh gitu,
00:11:03 - 00:11:08
karena kan gue bilang gue enggak mau milih Anies,
00:11:08 - 00:11:11
karena gue enggak pengen terus menerus,
00:11:11 - 00:11:14
gubernur tuh jadi batu loncatan untuk jadi presiden.
00:11:14 - 00:11:16
Ini mah gue ya,
00:11:16 - 00:11:18
karena gue percayanya Jakarta itu,
00:11:18 - 00:11:21
enggak bisa dipimpin sama gubernur satu periode.
00:11:21 - 00:11:23
Karena periode kedua,
00:11:23 - 00:11:26
program setengah mateng ini hilang semuanya.
00:11:26 - 00:11:28
Gue mau gunakan kesempatan ini
00:11:28 - 00:11:30
untuk jelasin sudut pandang gue deh.
00:11:30 - 00:11:32
Menurut gue,
00:11:32 - 00:11:35
Anies tuh bagus jalanin DKI Jakarta.
00:11:35 - 00:11:37
Bagusnya itu utamanya adalah
00:11:37 - 00:11:39
karena dia bisa ngebangun seperti sekarang,
00:11:39 - 00:11:41
tapi minim konflik,
00:11:41 - 00:11:43
bahkan enggak ada konflik penggusuran,
00:11:43 - 00:11:46
di saat gubernur sebelumnya gusur mulu.
00:11:46 - 00:11:48
Gubernur sebelumnya memang
00:11:48 - 00:11:51
pertimbangan utamanya adalah logis,
00:11:51 - 00:11:53
apa yang cepat,
00:11:53 - 00:11:55
ya logis aja.
00:11:55 - 00:11:57
Cuman kan,
00:11:57 - 00:12:01
gue mah merasa DKI Jakarta ini kota yang ragam.
00:12:01 - 00:12:03
Dan ini kota yang maju.
00:12:03 - 00:12:04
Orang enggak bisa dipaksa,
00:12:04 - 00:12:06
orang mesti diajak ngobrol.
00:12:06 - 00:12:07
Orang diajak disusui.
00:12:07 - 00:12:08
Argumennya adalah,
00:12:08 - 00:12:10
kalau ngobrol panjang segala macam gitu kan.
00:12:10 - 00:12:13
Makanya Pak BTP ngegusur lebih banyak rumah tangga
00:12:13 - 00:12:15
dibanding Pak Voke.
00:12:15 - 00:12:18
Padahal Pak BTP enggak satu periode full.
00:12:18 - 00:12:20
Voke dalam satu periodenya ngegusur sekian orang.
00:12:20 - 00:12:22
Pak BTP ngegusur lebih banyak
00:12:22 - 00:12:25
dalam periodenya lebih pendek.
00:12:25 - 00:12:27
Anies, enggak pengen kayak gitu.
00:12:27 - 00:12:28
Dan terbukti,
00:12:28 - 00:12:29
gue sebut sekarang,
00:12:29 - 00:12:30
di luar kepala lu,
00:12:30 - 00:12:33
sebutin satu konflik sosial gara-gara penggusuran jamannya Anies.
00:12:33 - 00:12:35
Enggak ada kan?
00:12:35 - 00:12:37
Tapi perubahannya kita bisa lihat.
00:12:37 - 00:12:38
Sebagai orang yang suka lari,
00:12:38 - 00:12:41
gue tahu kok di luar Sudirman, Tamrin, dan Senayan,
00:12:41 - 00:12:43
karena itu dikerja sama Kemen PPR,
00:12:43 - 00:12:44
trotoar banyak yang berubah,
00:12:44 - 00:12:45
tahu gue.
00:12:45 - 00:12:47
Gue ngerasain, gue bikin videonya juga.
00:12:47 - 00:12:49
Jaklingko bagus banget.
00:12:49 - 00:12:51
Jaklingko bagus banget, ya ampun.
00:12:51 - 00:12:54
Lu bisa naik angkot,
00:12:54 - 00:12:55
nyambung LRT,
00:12:55 - 00:12:56
nyambung Transjakarta,
00:12:56 - 00:12:57
sekali TEP 5000,
00:12:57 - 00:12:58
naik angkot 3 TEP aja.
00:12:58 - 00:12:59
Aneh.
00:12:59 - 00:13:00
Itu gara-gara apa?
00:13:00 - 00:13:01
Gara-gara negosiasi.
00:13:01 - 00:13:03
Semua angkot-angkot itu dinego,
00:13:03 - 00:13:05
supaya mau jadi bagian dari Jaklingko.
00:13:05 - 00:13:07
Pembangunan-pembangunan yang terjadi sekarang di Jakarta,
00:13:07 - 00:13:09
penambahan koridor busway,
00:13:09 - 00:13:10
dan segala macamnya terjadi,
00:13:10 - 00:13:11
tanpa konflik,
00:13:11 - 00:13:13
gue tuh pengen itu.
00:13:13 - 00:13:14
Sayangnya,
00:13:14 - 00:13:15
ada banyak program-program yang bagus,
00:13:15 - 00:13:17
utama di Jaklingko,
00:13:17 - 00:13:19
ini kurang diketahui banyak orang.
00:13:19 - 00:13:21
Enggak banyak yang tahu,
00:13:21 - 00:13:22
karena kalau banyak yang tahu,
00:13:22 - 00:13:23
banyak yang pakai.
00:13:23 - 00:13:24
Masalahnya kan yang pakai,
00:13:24 - 00:13:26
masih orang-orang yang hanya selama ini
00:13:26 - 00:13:27
menggunakan transportasi umum.
00:13:27 - 00:13:28
Harusnya Jaklingko,
00:13:28 - 00:13:29
saking bagusnya,
00:13:29 - 00:13:30
orang yang pakai mobil bilang,
00:13:30 - 00:13:32
gue berhenti ya pakai mobil.
00:13:32 - 00:13:34
Gue naik transportasi umum aja.
00:13:34 - 00:13:35
Seperti,
00:13:35 - 00:13:36
saya sendiri.
00:13:36 - 00:13:37
Cek Youtube gue ada video,
00:13:37 - 00:13:38
kenapa Panji naik angkot,
00:13:38 - 00:13:39
dan di situ akan terjelaskan,
00:13:39 - 00:13:41
kenapa gue suka banget sama Jaklingko.
00:13:41 - 00:13:42
Tapi,
00:13:42 - 00:13:44
karena dia program setengah mateng,
00:13:44 - 00:13:46
dia akan gampang digusur,
00:13:46 - 00:13:48
programnya dimatiin.
00:13:48 - 00:13:49
Kenapa?
00:13:49 - 00:13:51
Karena enggak banyak yang menggunakan.
00:13:51 - 00:13:53
Yang menggunakan ini,
00:13:53 - 00:13:55
tidak cukup banyak untuk protes.
00:13:55 - 00:13:56
Nanti nih,
00:13:56 - 00:13:57
gubernur baru masuk,
00:13:57 - 00:13:59
banyaknya diganti-ganti.
00:13:59 - 00:14:01
Ini aja sekarang PLT,
00:14:01 - 00:14:02
Heru ini,
00:14:02 - 00:14:03
banyak ganti-ganti.
00:14:03 - 00:14:04
Lu tahu kan,
00:14:04 - 00:14:06
branding Jakarta berubah jadi jelek.
00:14:06 - 00:14:08
Kemudian,
00:14:08 - 00:14:09
jadi mundur lah.
00:14:09 - 00:14:10
Enggak jadi jelek sih,
00:14:10 - 00:14:11
jadi mundur lah,
00:14:11 - 00:14:12
semua jadi mundur.
00:14:12 - 00:14:13
Nah,
00:14:13 - 00:14:15
gue tuh khawatir,
00:14:15 - 00:14:16
kalau gini mulu,
00:14:16 - 00:14:17
enggak kelar-kelar dong.
00:14:17 - 00:14:18
Cuma satu periode,
00:14:18 - 00:14:19
nyapres.
00:14:19 - 00:14:20
Kemudian,
00:14:20 - 00:14:21
ganti gubernur,
00:14:21 - 00:14:22
berubah lagi.
00:14:22 - 00:14:24
Capek.
00:14:24 - 00:14:26
Memang Indonesia rumah gue.
00:14:26 - 00:14:28
Jakarta adalah kamar gue.
00:14:28 - 00:14:29
Lebih dekat,
00:14:29 - 00:14:31
lebih personal.
00:14:31 - 00:14:33
Makanya gue pengen,
00:14:33 - 00:14:35
Jakarta maju.
00:14:35 - 00:14:36
Tapi gue enggak bisa,
00:14:36 - 00:14:38
membiarkan gubernur ini jadi batu loncatan.
00:14:38 - 00:14:39
Memang benar,
00:14:39 - 00:14:40
syukur-syukur,
00:14:40 - 00:14:42
Anies Bausudaran udah satu periode.
00:14:42 - 00:14:43
Pak Jokowi enggak satu periode,
00:14:43 - 00:14:44
nyapres.
00:14:44 - 00:14:45
Ganti sama PBTP,
00:14:45 - 00:14:46
PBTP di penjara,
00:14:46 - 00:14:47
jarod-jarod nyagup,
00:14:47 - 00:14:48
diganti lagi.
00:14:48 - 00:14:49
Enggak kelar-kelar kan?
00:14:49 - 00:14:51
Enggak kelar-kelar ngembanginnya.
00:14:51 - 00:14:52
Kita butuh gubernur,
00:14:52 - 00:14:53
yang bukan cuma satu periode.
00:14:53 - 00:14:55
Dia jalanin satu periode lagi,
00:14:55 - 00:14:56
untuk memastikan semua program yang solid,
00:14:56 - 00:14:57
dipakai sama masyarakat,
00:14:57 - 00:14:58
clear.
00:14:58 - 00:15:00
Sehingga ketika ada gubernur baru masuk,
00:15:00 - 00:15:01
warga Jakarta bilang,
00:15:01 - 00:15:02
ini jangan diubah,
00:15:02 - 00:15:04
gue suka pakai ini.
00:15:04 - 00:15:05
Nah,
00:15:05 - 00:15:07
memilih Anies,
00:15:07 - 00:15:08
sama dengan,
00:15:08 - 00:15:10
gue mengizinkan orang,
00:15:10 - 00:15:11
yang jadi gubernur,
00:15:11 - 00:15:12
untuk jadi batu loncatan.
00:15:12 - 00:15:15
Enggak bisa gue ngelakuin itu.
00:15:15 - 00:15:16
Enggak bisa.
00:15:16 - 00:15:17
Dan orang bilang,
00:15:17 - 00:15:19
kok personal banget?
00:15:19 - 00:15:20
Alasannya,
00:15:20 - 00:15:22
loh, ya emang harus personal.
00:15:22 - 00:15:24
Itulah kenapa satu orang,
00:15:24 - 00:15:25
satu suara.
00:15:25 - 00:15:27
Ketika orang,
00:15:27 - 00:15:29
boleh memilih secara langsung,
00:15:29 - 00:15:30
dia milih berdasarkan
00:15:30 - 00:15:32
apa yang dia sendiri mau.
00:15:32 - 00:15:33
Beda halnya,
00:15:33 - 00:15:35
dengan zaman dulu.
00:15:35 - 00:15:37
Dulu DPR.
00:15:37 - 00:15:39
Dulu MPR sih tepatnya.
00:15:39 - 00:15:41
Dulu wakil rakyat,
00:15:41 - 00:15:43
yang milihin untuk rakyat.
00:15:43 - 00:15:45
Dengan itu, satu orang,
00:15:45 - 00:15:46
enggak satu suara,
00:15:46 - 00:15:48
karena dia perwakilan banyak.
00:15:48 - 00:15:49
Barulah,
00:15:49 - 00:15:50
ketika DPR,
00:15:50 - 00:15:51
anggota DPR ikut milih
00:15:51 - 00:15:52
untuk siapa yang jadi presiden,
00:15:52 - 00:15:53
ini zaman dulu kayak gitu kan,
00:15:53 - 00:15:55
Hamzahas Megawati.
00:15:55 - 00:15:56
Hamzahas gitu,
00:15:56 - 00:15:58
kalau masih ingat ya.
00:16:00 - 00:16:01
Ketika,
00:16:01 - 00:16:03
wakil rakyat,
00:16:03 - 00:16:04
memilih,
00:16:04 - 00:16:06
dia tuh enggak mewakili satu suara,
00:16:06 - 00:16:09
dia mewakili semua yang didapilnya.
00:16:09 - 00:16:10
Barulah,
00:16:10 - 00:16:11
si orang itu ketika anggota DPR,
00:16:11 - 00:16:13
dia mesti milih presiden siapa,
00:16:13 - 00:16:14
dia tahu,
00:16:14 - 00:16:16
dalam satu pilihan dia,
00:16:16 - 00:16:18
dia mewakili suara banyak orang.
00:16:18 - 00:16:19
Jadi dia pertimbangkan.
00:16:19 - 00:16:21
Tapi kan sekarang bukan gitu.
00:16:21 - 00:16:22
Sekarang,
00:16:22 - 00:16:23
satu orang,
00:16:23 - 00:16:24
satu suara,
00:16:24 - 00:16:25
emang lu harus,
00:16:25 - 00:16:28
emang begitu demokrasinya,
00:16:28 - 00:16:30
yang benar adalah personal.
00:16:30 - 00:16:32
Gue pengen presiden gue yang,
00:16:32 - 00:16:33
lebih islami,
00:16:33 - 00:16:35
pilih yang lebih islami.
00:16:35 - 00:16:36
Gue pengen presiden gue,
00:16:36 - 00:16:38
yang memajukan anak skate,
00:16:38 - 00:16:39
ya pilih siapa yang anak skate.
00:16:39 - 00:16:42
Gue pengen memajukan presiden gue yang,
00:16:42 - 00:16:43
anak motor,
00:16:43 - 00:16:44
supaya anak motor dibelaknya.
00:16:44 - 00:16:45
Ya pilih,
00:16:45 - 00:16:46
itu justru tujuannya.
00:16:46 - 00:16:49
Itulah alasan kenapa semua orang berkampanye.
00:16:49 - 00:16:50
Karena mereka tahu satu orang,
00:16:50 - 00:16:51
satu suara,
00:16:51 - 00:16:53
emang harusnya seperti itu.
00:16:53 - 00:16:55
Sehingga ketika Karput bilang,
00:16:55 - 00:16:57
gue pengen milih presiden yang ngajinya Merdu,
00:16:57 - 00:16:59
ya emang begitu harusnya.
00:16:59 - 00:17:01
Emang personal.
00:17:01 - 00:17:03
Tapi sekali lagi seperti yang gue bilang,
00:17:03 - 00:17:05
alasan ngaji Merdunya itu,
00:17:05 - 00:17:07
kira-kira ada manfaatnya apa,
00:17:07 - 00:17:08
untuk ketika dia jadi presiden,
00:17:08 - 00:17:09
seberapa besar,
00:17:09 - 00:17:11
ada aspek apa lagi yang mesti dipertimbangkan,
00:17:11 - 00:17:12
nah itu yang mesti dipikirin.
00:17:12 - 00:17:14
Tapi boleh.
00:17:14 - 00:17:15
Alasan kedua,
00:17:15 - 00:17:17
karena Soekarno yang nyuruh,
00:17:19 - 00:17:21
waktu Bung Karno,
00:17:21 - 00:17:23
pertama kali memperkenalkan,
00:17:23 - 00:17:25
konsep Pancasila,
00:17:25 - 00:17:27
1 Juni ya kalau gak salah.
00:17:28 - 00:17:31
Makanya dijadikan hari ulang tahunnya Pancasila,
00:17:31 - 00:17:33
Bung Karno bilang di pidatonya,
00:17:33 - 00:17:35
dan pidatonya ini bisa lu baca,
00:17:35 - 00:17:37
ada yang dalam bahasa Inggris,
00:17:37 - 00:17:38
ada yang dalam bahasa Indonesia,
00:17:38 - 00:17:39
ada yang dalam bentuk video Youtube,
00:17:39 - 00:17:40
tapi sayangnya gue lupa.
00:17:40 - 00:17:42
Coba gue cek sekarang aja deh.
00:17:44 - 00:17:46
Biar sama-sama nemu.
00:17:47 - 00:17:48
Oh ini dia.
00:17:49 - 00:17:53
Pidato Soekarno Pancasila.
00:17:59 - 00:18:00
Siapa sih,
00:18:00 - 00:18:02
yang jadi aktornya gue lupa.
00:18:02 - 00:18:04
Bukan Pidato Soekarno,
00:18:04 - 00:18:06
di Kongres Amerika Serikat-Serikat Pancasila ya.
00:18:08 - 00:18:09
Ada,
00:18:15 - 00:18:17
siapa sih namanya gue lupa.
00:18:22 - 00:18:23
Ada aktor,
00:18:26 - 00:18:27
kenapa gue lupa sih dulu nih,
00:18:27 - 00:18:28
aktor legend,
00:18:28 - 00:18:32
kasih gue waktu gue mau nginget-nginget,
00:18:32 - 00:18:33
gue gak mau nyontek,
00:18:33 - 00:18:34
gue mau nginget-nginget.
00:18:35 - 00:18:37
Dia main di film Partikelir,
00:18:37 - 00:18:39
Tio Om Tio.
00:18:40 - 00:18:42
Tio Pak Kusadewa, Tio.
00:18:44 - 00:18:46
Pak Kusadewa.
00:18:48 - 00:18:49
Nah ini dia,
00:18:50 - 00:18:51
judulnya Pancasila,
00:18:51 - 00:18:54
tapi ini official teaser lagi.
00:18:54 - 00:18:57
Pancasila, tapi ini official teaser lagi.
00:18:58 - 00:19:00
Mana ya, gue kayaknya pernah nonton di Youtube juga,
00:19:00 - 00:19:02
tapi filmnya judulnya Pancasila,
00:19:02 - 00:19:05
P-A-N-T-J-A dash Sila,
00:19:05 - 00:19:08
Pancasila, cita-cita dan realita,
00:19:08 - 00:19:10
official teaser.
00:19:10 - 00:19:12
Panjangnya nih gue lupa berapa,
00:19:12 - 00:19:13
tapi isinya,
00:19:13 - 00:19:14
cuman Om Tio,
00:19:16 - 00:19:17
memenangkan Soekarno,
00:19:18 - 00:19:20
yang sedang pidato,
00:19:20 - 00:19:25
membawakan pidato soal itu Om Tio keren banget.
00:19:25 - 00:19:26
Om Tio keren banget disitu.
00:19:27 - 00:19:29
Karismatiknya ada, wibawanya ada.
00:19:29 - 00:19:31
Nah di video itu,
00:19:31 - 00:19:35
Om Tio tuh lagi mereka ulang,
00:19:35 - 00:19:39
momen ketika Bung Karno lagi menjelaskan Pancasila kepada
00:19:41 - 00:19:42
elemen-elemen masyarakat.
00:19:42 - 00:19:44
Dimana di antara elemen masyarakat tersebut,
00:19:44 - 00:19:46
ada perwakilan umat muslim.
00:19:46 - 00:19:48
Saat itu isunya adalah,
00:19:48 - 00:19:49
perwakilan umat muslim,
00:19:49 - 00:19:51
pengennya Indonesia jadi negara Islam.
00:19:53 - 00:19:54
Karena dipikir,
00:19:54 - 00:19:55
kan Islam banyak,
00:19:55 - 00:19:56
Islam kan mayoritas,
00:19:56 - 00:19:58
ya utamakannya mayoritas dong,
00:19:58 - 00:19:59
tapi Bung Karno tau,
00:19:59 - 00:20:03
sebenarnya Indonesia secara gagasan gak pengen gue bikin ke arah sana,
00:20:03 - 00:20:05
karena ada orang Kristen, Hindu, Buddha, Kongu,
00:20:05 - 00:20:07
kepercayaan,
00:20:08 - 00:20:10
semua pengen diakomodir.
00:20:10 - 00:20:11
Jadi Bung Karno,
00:20:11 - 00:20:12
dalam terang kutip,
00:20:12 - 00:20:14
nego dalam pidatonya.
00:20:15 - 00:20:16
Kalau lu denger pidatonya,
00:20:16 - 00:20:18
Bung Karno tuh bilang,
00:20:18 - 00:20:20
kepada kalangan muslim ini,
00:20:20 - 00:20:21
gak usah khawatir,
00:20:21 - 00:20:24
walaupun Indonesia tidak jadi negara Islam,
00:20:24 - 00:20:27
tapi Indonesia bisa jadi negara yang
00:20:27 - 00:20:30
mengangkat nilai-nilai syariat Islam.
00:20:30 - 00:20:31
Gimana caranya?
00:20:31 - 00:20:34
Ya lu pilih pemimpin-pemimpin Islam.
00:20:34 - 00:20:35
Dalam pidatonya gitu.
00:20:35 - 00:20:37
Kalau lu ingin Indonesia,
00:20:37 - 00:20:38
kurang lebihnya ya,
00:20:38 - 00:20:40
kalau lu pengen Indonesia
00:20:40 - 00:20:42
mengutamakan nilai-nilai syariat Islam,
00:20:42 - 00:20:45
maka pilihlah pemimpin-pemimpin Islam.
00:20:45 - 00:20:48
Pilihlah wakil-wakil Islam.
00:20:48 - 00:20:49
Bung Karno yang bilang,
00:20:49 - 00:20:51
lu mau ngomong apa?
00:20:51 - 00:20:52
Ingat gak zaman dulu orang bilang,
00:20:52 - 00:20:54
gak boleh mendiri berdasarkan agama?
00:20:54 - 00:20:55
Ngomong apa lu?
00:20:55 - 00:20:56
Bung Karno yang nyuruh.
00:20:56 - 00:20:57
Situ lebih ngerti Indonesia
00:20:57 - 00:20:58
daripada Bung Karno.
00:20:58 - 00:20:59
Situ lebih ngerti
00:20:59 - 00:21:02
Pancasila daripada Bung Karno.
00:21:02 - 00:21:04
Bung Karno yang nyuruh.
00:21:04 - 00:21:06
Berarti, apakah mungkin
00:21:06 - 00:21:07
Indonesia jadi negara Islam?
00:21:07 - 00:21:08
Ya tergantung.
00:21:08 - 00:21:10
Apakah rakyat Indonesia menghendaki?
00:21:10 - 00:21:11
Kenapa?
00:21:11 - 00:21:14
Karena itu dibentuk
00:21:14 - 00:21:17
lewat proses politik.
00:21:17 - 00:21:18
Kalau misalnya,
00:21:18 - 00:21:20
ada orang di Indonesia
00:21:20 - 00:21:22
yang pengen bikin Indonesia jadi negara Islam,
00:21:22 - 00:21:23
cara paling benarnya adalah,
00:21:23 - 00:21:25
ya bukan nyerang,
00:21:25 - 00:21:28
pengen merdeka di Indonesia,
00:21:28 - 00:21:29
itu cara yang salah,
00:21:29 - 00:21:30
cara melanggar hukum,
00:21:30 - 00:21:31
cara separatis.
00:21:31 - 00:21:32
Cara yang benar adalah,
00:21:32 - 00:21:33
bikin partai.
00:21:33 - 00:21:36
Bikin partai yang mengangkat syariat Islam.
00:21:36 - 00:21:40
Cari anggota-anggota partainya
00:21:40 - 00:21:43
yang mewakili nilai-nilai Islam,
00:21:43 - 00:21:44
ngerti Islam,
00:21:44 - 00:21:48
dan mau berjuang di legislatif.
00:21:48 - 00:21:50
Biarkan mereka terpilih.
00:21:50 - 00:21:52
Punya kader yang cukup oke,
00:21:52 - 00:21:54
sehingga punya elektabilitas tinggi
00:21:54 - 00:21:56
supaya bisa jadi presiden.
00:21:56 - 00:21:58
Itu caranya.
00:21:58 - 00:22:02
Makanya ada Partai Seperti P3,
00:22:02 - 00:22:07
PKB,
00:22:07 - 00:22:12
PKS,
00:22:12 - 00:22:14
dan partai-partai lainnya.
00:22:14 - 00:22:16
Tapi seperti yang lu tahu,
00:22:16 - 00:22:18
bahkan dengan adanya partai-partai tersebut,
00:22:18 - 00:22:20
lu lihat aja berapa persen suara mereka,
00:22:20 - 00:22:21
partai-partai tersebut.
00:22:21 - 00:22:22
Gak banyak, kenapa?
00:22:22 - 00:22:25
Karena Indonesia sampai sejauh saat ini
00:22:25 - 00:22:29
ingin Indonesia jadi negara yang beragam,
00:22:29 - 00:22:31
negara yang plural.
00:22:31 - 00:22:34
Jadi selama rakyat Indonesia
00:22:34 - 00:22:35
pengen tetap beragam,
00:22:35 - 00:22:38
pengen tetap plural,
00:22:38 - 00:22:40
pengen jadi negara demokrasi,
00:22:40 - 00:22:41
gak pengen jadi negara Islam,
00:22:41 - 00:22:44
maka seberapa banyak pun partai-partai Islam,
00:22:44 - 00:22:45
itu tidak akan terjadi.
00:22:45 - 00:22:47
Emang betul-betul itu di kita.
00:22:47 - 00:22:49
Ketika pada akhirnya pun
00:22:49 - 00:22:50
partai-partai yang berhasil
00:22:50 - 00:22:51
membuat Indonesia jadi negara Islam,
00:22:51 - 00:22:53
adalah karena rakyatnya menghendaki.
00:22:53 - 00:22:56
Udah gitu doang.
00:22:56 - 00:22:59
Ya jadi, kita udah ngomongin soal
00:22:59 - 00:23:01
satu orang satu suara,
00:23:01 - 00:23:02
kita udah ngomongin soal
00:23:02 - 00:23:03
Bung Karam MPN kayak gitu,
00:23:03 - 00:23:05
dan alasan ketiga adalah
00:23:05 - 00:23:08
kenapa boleh semua orang milih
00:23:08 - 00:23:10
berdasarkan hal-hal yang sebenarnya
00:23:10 - 00:23:12
kurang logis,
00:23:12 - 00:23:13
karena memang pada dasarnya
00:23:13 - 00:23:17
kita semua milih kayak gitu.
00:23:17 - 00:23:18
Tidak bosan-bosannya gue sebut,
00:23:18 - 00:23:19
ini buku ada buku judulnya
00:23:19 - 00:23:21
The Righteous Mind,
00:23:21 - 00:23:22
yang nulis Jonathan Haidt,
00:23:22 - 00:23:25
H-A-I-D-T, Haidt.
00:23:25 - 00:23:28
Dia nulis bahwa kita semua milih,
00:23:28 - 00:23:30
termasuk milih politik,
00:23:30 - 00:23:32
berdasarkan emosi.
00:23:32 - 00:23:34
Lalu kita menggunakan logika
00:23:34 - 00:23:37
sebagai cara untuk membenarkan
00:23:37 - 00:23:39
emosi kita.
00:23:39 - 00:23:41
Itu yang terjadi sepanjang masa.
00:23:41 - 00:23:42
Yang berarti,
00:23:42 - 00:23:45
sebagaimanapun gue bilang gue logis,
00:23:45 - 00:23:48
sebenarnya dasar gue memilih seseorang itu
00:23:48 - 00:23:50
alasan emosional.
00:23:50 - 00:23:52
Tapi kemudian,
00:23:52 - 00:23:53
gue menggunakan logika gue
00:23:53 - 00:23:54
untuk membenarkan emosi gue.
00:23:54 - 00:23:56
Misalkan, gue dalam hati nih,
00:23:56 - 00:23:57
milih si A,
00:23:57 - 00:24:00
karena misalnya dia
00:24:00 - 00:24:01
doyan Manchester United.
00:24:01 - 00:24:02
Emosi, gak logis.
00:24:02 - 00:24:04
Buat apa gue milih presiden yang suka MU?
00:24:04 - 00:24:05
Misalnya.
00:24:05 - 00:24:06
Gak logis.
00:24:06 - 00:24:07
Hati gue,
00:24:07 - 00:24:08
suka milih orang,
00:24:08 - 00:24:10
karena dia fans MU juga.
00:24:10 - 00:24:13
Dia kayaknya serasa banget sama gue.
00:24:13 - 00:24:15
Tapi kepada publik gue ngomongnya,
00:24:15 - 00:24:16
enggak.
00:24:16 - 00:24:18
MU cuma salah satunya.
00:24:18 - 00:24:20
Gue pilih dia karena A, B, C, D, E, F, J.
00:24:20 - 00:24:21
Ini jawaban-jawaban logis.
00:24:21 - 00:24:23
Tapi jawaban-jawaban logis itu bukan
00:24:23 - 00:24:25
alasan lu milih.
00:24:25 - 00:24:27
Alasan lu milih yang emosional.
00:24:27 - 00:24:29
Jawaban-jawaban logis itu,
00:24:29 - 00:24:30
lu pikirin belakangan
00:24:30 - 00:24:32
untuk membenarkan emosi lu.
00:24:32 - 00:24:34
Pilihan emosional lu.
00:24:34 - 00:24:36
Maka itu berarti,
00:24:36 - 00:24:39
we cant help ourselves
00:24:39 - 00:24:42
but to make emotional decisions
00:24:42 - 00:24:43
when it comes to politics.
00:24:43 - 00:24:44
Artinya, kita gak mampu
00:24:44 - 00:24:45
menguasai diri kita sendiri,
00:24:45 - 00:24:46
kita gak kuasa.
00:24:46 - 00:24:47
Emang pada akhirnya
00:24:47 - 00:24:49
dalam mengambil keputusan politik,
00:24:49 - 00:24:51
dalam mengambil pilihan politik,
00:24:51 - 00:24:53
emang kita melakukan itu
00:24:53 - 00:24:55
berdasarkan alasan-alasan emosional,
00:24:55 - 00:24:57
karena hatipun alasan-alasan logisnya
00:24:57 - 00:24:59
kita sebut sebagai alasan yang sesungguhnya,
00:24:59 - 00:25:01
padahal itu alasan pembenaran terhadap
00:25:01 - 00:25:03
keputusan emosional kita.
00:25:04 - 00:25:05
Lumayan?
00:25:05 - 00:25:06
Untuk diri masuk kan?
00:25:06 - 00:25:07
Untuk dirimu? Oke siap.
00:25:07 - 00:25:08
Terima kasih banyak.
00:25:08 - 00:25:09
Jangan lupa,
00:25:09 - 00:25:10
Siniar Hidup Indonesia Maya
00:25:10 - 00:25:12
merayakan 500 episodenya,
00:25:12 - 00:25:14
ngerilis sepatu HIM500
00:25:14 - 00:25:16
kolaborasi dengan Footwear Emba.
00:25:16 - 00:25:18
Dalam menangkan 500 episode
00:25:18 - 00:25:19
Siniar Hidup Indonesia Maya,
00:25:19 - 00:25:20
ada 500 pasang sepatu,
00:25:20 - 00:25:22
sekarang udah mungkin 300an
00:25:22 - 00:25:23
atau 200an gue lupa.
00:25:24 - 00:25:26
Pokoknya bikinnya cuma 500 pasang,
00:25:26 - 00:25:28
harganya 500 ribu,
00:25:28 - 00:25:31
itu belum termasuk ongkir dan biaya app,
00:25:31 - 00:25:32
ongkirnya itu COD,
00:25:32 - 00:25:34
jadi tergantung nanti ketika nyampe lu,
00:25:34 - 00:25:37
COD ongkirnya ke si paketnya.
00:25:38 - 00:25:39
Dan dulu-duluan,
00:25:39 - 00:25:41
kami akan ngirim mulai 1 Maret.
00:25:41 - 00:25:43
Setelah 500 itu selesai diproduksi,
00:25:43 - 00:25:44
selesai ngga bikin lagi.
00:25:44 - 00:25:47
Silahkan disikat di aplikasi tip-tip.
00:25:47 - 00:25:48
Gitu aja dari gue,
00:25:48 - 00:25:49
makasih banyak, kita ketemu di episode berikutnya.
00:25:49 - 00:26:07
Bye!