RELAWAN GANJAR DIPUKULI TNI
25 Menit
![RELAWAN GANJAR DIPUKULI TNI](https://images-v2.noiceid.cc/catalog/300x300/content-1705462064902.webp)
21 Januari 2024
95
exclusive
Hiduplah Indonesia Maya
90.17 rb
Subscribers
Subscribe
Komentar
Lihat Semua (95)
Kreator
Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:06
Sini Art Hidup Plan Indonesia Maya kali ini ngomongin sesuatu yang sempat viral tapi sebentar
00:00:06 - 00:00:10
Tapi seharusnya enggak, harusnya lebih banyak orang mendengarkan ini
00:00:10 - 00:00:14
Karena menurut gue pribadi ini bahaya, kita ngomongin soal kasat
00:00:14 - 00:00:42
Yang ngerespon insiden TNI mukulin relawan ganjar
00:00:42 - 00:00:47
Sebenarnya ini tuh cukup viral ya kejadiannya
00:00:47 - 00:00:52
Cuman ya namanya juga Indonesia ya, ada satu kejadian viral ketindih sama kejadian viral lain
00:00:52 - 00:00:57
Ketindih lagi sama kejadian viral lain sehingga jadi lupa gitu
00:00:57 - 00:01:07
Padahal ini, padahal, mohon maaf ya gue baru ngeh kalo gue tuh ngomongnya pedahal bukan padahal
00:01:07 - 00:01:11
Gara-gara ini pendengar gue juga yang ngasih tau
00:01:11 - 00:01:16
Padahal ini tuh isuinya cukup sensitif
00:01:16 - 00:01:24
Isuinya politis tapi isuinya juga berkaitan dengan TNI dan bayang-bayang pelanggaran HAM yang selalu menghantui mereka
00:01:24 - 00:01:28
Cuman gak tau kenapa gak gitu kebahas
00:01:28 - 00:01:32
Setidaknya di sosmed gue tuh cuman melintas sebentar
00:01:32 - 00:01:36
Cuman melintas sehari dua hari abis itu gak ada lagi
00:01:36 - 00:01:44
Yang gue omongin ini adalah si kejadian relawan ganjar dipukulin sama TNI
00:01:44 - 00:01:47
Atau biar gue aman, Oknum TNI
00:01:47 - 00:01:51
Duduk perkaranya nih agak ngejelimat
00:01:51 - 00:01:55
Intinya hari itu di kota tersebut sempet ada acaranya ganjar
00:01:55 - 00:01:58
Terus tentu namanya juga acaranya ganjar pasti banyak relawan
00:01:58 - 00:02:06
Relawannya ada yang mabuk, relawannya diindikasi nantangin tentara, mau darah mandir, mau darah mandir
00:02:06 - 00:02:12
Udah dibilang jangan geranggung-geranggung, udah dibilang jangan mau darah mandir, akhirnya dicegat dipukulin
00:02:12 - 00:02:17
Nah jadi berita yang muncul adalah TNI mukulin relawan ganjar
00:02:17 - 00:02:24
Pertanyaan besarnya adalah ini ada keberpihakan atau gimana nih diantara TNI
00:02:24 - 00:02:31
Mengingat di kubunya Prabowo isinya jendral semua
00:02:31 - 00:02:35
Pak SPI disitu, semua jendral-jendral pada ngumpulin disana semua
00:02:35 - 00:02:41
Pak Luhut disitu, Capresa sendiri jendral, tentara pada ngumpul disitu semua
00:02:41 - 00:02:48
Sementara kalau anda lupa Pak Ganjar dibelakangnya Bumega
00:02:48 - 00:02:52
Bumega akrab sama Patito Polisi
00:02:52 - 00:02:58
Makanya di debat Capresa Ketiga kemarin, kalau lu ngeh, Ganjar tuh sering banget nyebut polisi
00:02:58 - 00:03:02
Terima kasih kepada polisi, terima kasih kepada polisi, kita harus berterima kasih kepada polisi
00:03:02 - 00:03:09
Agak kayak adlib, itu kayak gue setiap siaran mesti bacain adlib apa gitu diulang-ulang mulu
00:03:09 - 00:03:15
Karena ya itu Bumega PDIP dekatnya dengan Polri
00:03:15 - 00:03:23
Nah jadi isu ini ngegulung, ngegede, walaupun seperti yang tadi gue deskripsikan, ya udah hilang aja begitu aja
00:03:23 - 00:03:28
Tapi gue ingin ngebahas ini dalam berbagai macam perspektif
00:03:28 - 00:03:31
Untuk lengkapnya kita baca dulu kompas.com ya
00:03:31 - 00:03:38
Oknum TNI Aniaya Relawan Ganjar, katanya Kasat, Kepala Staf Angkatan Darat, ada aksi ada reaksi
00:03:38 - 00:03:44
Ini berita 5 Januari
00:03:44 - 00:03:52
Kepala Staf TNI Angkatan Darat, General TNI Maruli Simanjuntak mengatakan penganiayaan terhadap relawan calon presiden nomor 23 Ganjar Pranowo
00:03:52 - 00:04:00
Oleh anggota TNI di depan, Markas Kompi Beyonifraider 408 SbH Boyolali adalah bentuk aksi dan reaksi
00:04:00 - 00:04:08
Maruli membantah bahwa penganiayaan itu direncanakan, tapi terjadi secara spontan karena para korban sudah berulang kali diingatkan para juri TNI
00:04:08 - 00:04:10
Agar tidak berkendara dengan nalpot bising
00:04:10 - 00:04:16
Ada aksi ada reaksi, jadi kan disebutkan mengarahnya kayaknya ada rencana pencegatan masukin ke asrama
00:04:16 - 00:04:18
Ini kan cara berfikirnya
00:04:18 - 00:04:23
Mana sempat-sempat orang ngeliat denger suara bising tiba-tiba lari dicegat
00:04:23 - 00:04:25
Kata Maruli dalam program Rosi Kompas TV
00:04:25 - 00:04:31
Jadi memang yang viral itu adalah jawaban Pak Maruli Kasat di Rosi Kompas TV
00:04:31 - 00:04:36
Gue justru lebih pengen menggaris bawahi omongan beliau, tapi nanti kita nanya ke sana
00:04:36 - 00:04:38
Kita bahas kejadiannya dulu
00:04:38 - 00:04:44
Normal saja berfikirnya, ini udah 8 kali TNI mengingatkan
00:04:44 - 00:04:47
Makanya berikutnya dia ngelakuin hal yang sama dicegat
00:04:47 - 00:04:49
Adalah reaksi seperti itu
00:04:49 - 00:04:57
Maruli menunturkan sebelum penganiayaan terjadi, rombongan relawan itu udah 8 kali melintas di depan markas Kompi B Yonif Rider 408 SbH
00:04:57 - 00:05:00
Dengan mengendarai sepeda motor bersuara bising
00:05:00 - 00:05:06
Ia juga menyebutkan bahwa para relawan tidak mengantongi surat izin mengemudi dan menenggak minuman keras
00:05:06 - 00:05:12
Menurut Maruli, para anggota terpancing emosi karena rombongan relawan itu kembali melintas dengan suara bising
00:05:12 - 00:05:14
Tapi pengerahakan itu tidak direncanakan sebelumnya
00:05:14 - 00:05:18
Orang lagi ngumpul-ngumpul main voli kok, dongkol aja dia
00:05:18 - 00:05:22
Kalo misalnya kita mau rencana dari awal, masa mukulin di jalan, ujar Maruli
00:05:22 - 00:05:29
Nah ini Kasat mau coba untuk menjelaskan bahwa, enggak kok ini gak ada rencana
00:05:29 - 00:05:32
Kita gak ngincer itu ada relawan ganjur, kita incer kita tangkep, enggak
00:05:32 - 00:05:38
Kita lagi main voli, dia mendamandir berisik mulu, udah diingetin 8 kali, ya kali ke 9, ya marah lagi itu kurang lebihnya
00:05:38 - 00:05:42
Jadi enggak, ini tuh impromtu emosi aja, aksi-reaksi gitu kurang lebihnya
00:05:42 - 00:05:44
Nah terus lanjutan artikelnya
00:05:44 - 00:05:51
X Pangkostrat ini pun menilai wajar apabila anak-anak buahnya tersulut emosi karena merasa terus-terusan diganggu
00:05:51 - 00:05:55
Menurut Maruli, emosi itu pula yang membuat para anggota TNI akhirnya main hakim sendiri
00:05:55 - 00:05:59
Bukannya membawa para relawan yang mengganggu ketertiban untuk diproses hukum
00:05:59 - 00:06:05
Kalau jalanan itu kan nantang namanya, coba dia berani enggak ke kampung saya lewat begitu
00:06:05 - 00:06:09
10 motor datang ke kampung saya lewat begitu, geranggung-geranggung, ya mungkin dibakar motornya
00:06:09 - 00:06:11
Itu kan udah terjadi dimana-mana kata dia
00:06:11 - 00:06:14
Namun Maruli menegaskan bahwa ia tidak membenarkan aksi penganiaan tersebut
00:06:14 - 00:06:18
Buktinya para pelaku sudah dimasukkan ke tahanan satu hari sejak polisi jualan terjadi
00:06:18 - 00:06:21
Namanya pemukulan itu jelas, saya bilang itu jelas, ya namanya pemukulan salah
00:06:21 - 00:06:27
Apapun, kadang-kadang defensif pun jadi salah, itu pemukulan, jelas hukumnya ada
00:06:27 - 00:06:30
Jelas reaksi kami malam itu, kita tangkap juga ko Mas Suksel, kata Pak Maruli
00:06:30 - 00:06:35
Gua lihat interviewnya dan memang disini beliau mau bilang, enggak kok gua gak membiarkan
00:06:35 - 00:06:38
Gua gak bilang ini benar, gua gak menganggap enteng
00:06:38 - 00:06:42
Kalau memang gua membiarkan, menganggap enteng dan menganggap ini benar
00:06:42 - 00:06:45
Mana mungkin orangnya udah ditangkap, sehari kok langsung ditangkap, gitu kata dia
00:06:45 - 00:06:50
Bahkan di interviewnya dia bilang, saya tangkap itu karena beberapa alasan
00:06:50 - 00:06:56
Terutama karena ini lagi kampanye pilpres, jadi takut sensitif, jadi yaudah gua masukin aja gitu kata dia
00:06:56 - 00:07:01
Ditetapkan atau diberitakan, sebanyak tujuh relawan pasangan nomor uruh tiga
00:07:01 - 00:07:08
Ganjar Pranowo Mahfud MD, dianiaya prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu 30 Desember
00:07:08 - 00:07:13
Relawan itu sempat memberiakan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak Sabtu pagi
00:07:13 - 00:07:17
Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoy motor bernapot bronk
00:07:17 - 00:07:22
Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka, sebanyak lima orang
00:07:22 - 00:07:27
Diantaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit
00:07:30 - 00:07:33
Ada dua bagian besar yang mau gua bahas di sini hari ini
00:07:33 - 00:07:37
Pertama kita mau ngomongin soal kejadiannya, apakah ada nuansa politis disini
00:07:37 - 00:07:42
Yang kedua, gua mau menggarisbawahi omongan Pak Maruli, Pak Kasat
00:07:42 - 00:07:47
Yang bilang, ya mereka emosional, kemudian mereka memukuli
00:07:47 - 00:07:51
Cuma ga bisa dipungkiri, orangnya nantang
00:07:51 - 00:07:55
Jadi ya gimana, orang yang nantang ya dipukulin gitu kurang lebihnya
00:07:55 - 00:07:58
Ada aksi ada reaksi, kita mau ngebahas itu
00:07:58 - 00:08:04
Yang pertama dulu, apa kira-kira yang terjadi? Apakah bener ini nuansa politis?
00:08:04 - 00:08:09
Apakah bener TNI berpihak? Apakah bener TNI mau mengintimidasi?
00:08:09 - 00:08:22
Kalau dilihat tadi beritanya, dari penjelasan Kasat ataupun penuturan Rosi
00:08:22 - 00:08:26
Ataupun artikel-artikel berita, di luar yang gua baca barusan
00:08:26 - 00:08:35
Kelihatannya memang, kalau lewatnya sembilan kali, sembilan kali itu nantang
00:08:35 - 00:08:42
Nah, yang lebih bikin gua penasaran adalah
00:08:42 - 00:08:47
Yang bikin gua penasaran adalah, kenapa mereka nantang?
00:08:47 - 00:08:51
Kan ada aksi ada reaksi, bener kata Kasat
00:08:51 - 00:08:55
Reaksi nantangnya, datangnya dari mana?
00:08:55 - 00:08:59
Sekali lagi, di senior hidup TNI, setiap kali ada kejadian
00:08:59 - 00:09:06
Yang banyak orang lupa dan tidak kepikir untuk cari tahu adalah
00:09:10 - 00:09:13
Kejadian sebelum hari H
00:09:14 - 00:09:23
Kejadian menuju insiden
00:09:23 - 00:09:28
Biasanya fokusnya cuma di insiden mulu, padahal kalau kita perhatiin insidennya
00:09:28 - 00:09:31
Ada banyak tanda-tanda yang tidak jelas
00:09:31 - 00:09:35
Dia melakukan ini dan itu, kenapa?
00:09:35 - 00:09:39
Kenapa dia melakukan ini dan itu?
00:09:39 - 00:09:47
Kenapa dia, kok jadi berlaku seperti itu, agak tidak masuk akal
00:09:47 - 00:09:50
Apa gitu, apa pemicunya?
00:09:50 - 00:09:54
Karena pasti ada, pasti ada alasannya
00:09:54 - 00:10:03
Dalam kejadian ini, orang kan pengen tahu 9 kali mondar mandir, itu kan agak tidak masuk akal
00:10:03 - 00:10:09
Kalau memang benar 9 kali ya
00:10:09 - 00:10:14
Jangan-jangan, sebelum memang sempat ada masalah
00:10:14 - 00:10:16
Dan ini yang tidak keungkap
00:10:16 - 00:10:19
Harusnya kalau misalnya keungkap akan ketahuan bahwa
00:10:19 - 00:10:23
Tidak ada nuansa politis
00:10:23 - 00:10:26
Emang sempat ada perkara, emang pemuda-pemuda itu
00:10:26 - 00:10:31
Dendam mungkin ada masalah, mungkin ada sebuah kejadian, mungkin ada beberapa kejadian sebelumnya
00:10:31 - 00:10:37
Dari si, apa namanya, markas tersebut
00:10:37 - 00:10:43
Markas Kompi B, Yoni Freider 408 SB, mungkin ada sesuatu disitu
00:10:43 - 00:10:46
Mungkin pernah ada kejadian, sehingga
00:10:46 - 00:10:50
Orang-orang ini benci, sebel
00:10:50 - 00:10:53
Iya kalau misalkan spesifik hanya pemuda-pemuda ini ya
00:10:53 - 00:10:55
Yang modelak balik 8-9 kali
00:10:55 - 00:10:59
Belum tentu, bisa jadi gimana kalau misalkan ternyata orang-orang memang kesel
00:10:59 - 00:11:03
Sama TNI di markas Kompi B, Yoni Freider 408 SB
00:11:03 - 00:11:06
Bisa aja loh, kita tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya
00:11:06 - 00:11:09
Bisa juga tidak, tapi bisa juga ada
00:11:09 - 00:11:11
Itu yang saya katakan
00:11:11 - 00:11:14
Gimana kalau ternyata TNI-nya
00:11:14 - 00:11:18
Arogan, terkenal arogan, terkenal suka nantang
00:11:18 - 00:11:20
Pemuda-pemudanya benci dan sebel
00:11:20 - 00:11:23
Pemudanya nantang balik, dan gitu-gitulah
00:11:23 - 00:11:27
Cuman, yang saya mau sampaikan adalah
00:11:27 - 00:11:29
Saya tuh nanya seperti ini karena saya ingin tahu
00:11:29 - 00:11:32
Kenapa mereka 8-9 kali lewat
00:11:32 - 00:11:35
Dikasih tahu, lewat lagi
00:11:35 - 00:11:37
Dan mungkin orang termasuk TNI mendengarkan
00:11:37 - 00:11:39
Ya nantang, ya kenapa tapi
00:11:39 - 00:11:42
Kenapa? Ya tidak tahu, tidak bisa tidak tahu dong
00:11:42 - 00:11:44
Ayo main detektif untuk seketika
00:11:44 - 00:11:46
Ayo main detektif
00:11:46 - 00:11:48
Ayo bertanggung jawab, kita bertanggung jawab aja
00:11:48 - 00:11:50
Sama kejadian ini, gak bisa kita bilang
00:11:50 - 00:11:52
Ya gue gak tahu kenapa, ya lu tanya sama mereka sendiri
00:11:52 - 00:11:54
Ya bisa, kita bisa tanya sama mereka
00:11:54 - 00:11:56
Atau lu yang jawab
00:11:56 - 00:11:58
Ya gue gak tahu
00:11:58 - 00:12:01
Benar? Saya tidak berpikir begitu
00:12:01 - 00:12:03
Mungkin masyarakat bisa kasih tahu
00:12:03 - 00:12:06
Tapi, kalau memang benar 8-9 kali
00:12:06 - 00:12:09
Ini kalau benar ya, 8-9 kali
00:12:09 - 00:12:11
Karena bisa saja, TNI-nya juga
00:12:11 - 00:12:13
Tidak ngasih informasi yang akurat
00:12:13 - 00:12:15
Bisa aja loh, untuk membuat kesannya
00:12:15 - 00:12:17
Dibenarkan untuk pembukulan
00:12:17 - 00:12:19
Dinaik-naikin angkanya, bisa jadi
00:12:19 - 00:12:21
Mondar-Mondar-nya 2 kali, 3 kali, beda loh
00:12:21 - 00:12:23
Kalau dia Mondar-Mondar-nya 2 kali
00:12:23 - 00:12:25
Dan Mondar-Mondar-nya 8-9 kali
00:12:25 - 00:12:27
Jumlah itu membuat
00:12:27 - 00:12:29
Kesannya jadi
00:12:29 - 00:12:31
Bisa dibenarkan
00:12:31 - 00:12:33
8-9 kali
00:12:35 - 00:12:37
Apapun yang dilakukan
00:12:37 - 00:12:40
8-9 kali, itu pasti ada tujuannya
00:12:40 - 00:12:42
Ibarat kata, lu kenal cewek
00:12:42 - 00:12:45
Ceweknya ngasih lihat toketnya 8-9 kali sehari
00:12:45 - 00:12:48
Itu pasti ceweknya ingin menyampaikan sesuatu
00:12:48 - 00:12:51
Pasti dia naksir sama lu atau apa gitu
00:12:51 - 00:12:52
Itu dia sange
00:12:52 - 00:12:54
Pokoknya kalau misalkan, apapun deh
00:12:54 - 00:12:56
8-9 kali
00:12:56 - 00:12:58
Dalam sehari, terjadi
00:13:03 - 00:13:05
Pasti
00:13:05 - 00:13:07
Pasti ada alasannya
00:13:08 - 00:13:10
Nah
00:13:10 - 00:13:12
Balik lagi
00:13:13 - 00:13:16
Kalau memang misalnya
00:13:16 - 00:13:19
Ada sesuatu yang terjadi sebelumnya
00:13:22 - 00:13:24
Maka fix ini bukan
00:13:24 - 00:13:27
Dan gak bisa diindikasi sebagai keberpihakan
00:13:27 - 00:13:30
Orang kasusnya udah terjadi sebelum pilpres kok
00:13:30 - 00:13:33
Sentimen-sentimen ini udah terjadi sebelum pilpres
00:13:33 - 00:13:35
Cuman akhirnya jadi buruk kan
00:13:35 - 00:13:36
Orang jadi bertanya-tanya
00:13:36 - 00:13:37
Iya ya, jangan-jangan apa ya
00:13:37 - 00:13:40
Ternyata emang ketahuan emang ada masalah disitu
00:13:40 - 00:13:42
Hubungan antara TNI dengan masyarakat sekitar
00:13:42 - 00:13:43
Emang ada masalah
00:13:43 - 00:13:46
Malah mengekspos masalah beda lagi gitu ya misalnya
00:13:46 - 00:13:48
Cuman
00:13:48 - 00:13:50
Kita juga mesti tau
00:13:50 - 00:13:52
Kenapa nih 8-9 kali
00:13:52 - 00:13:55
Atau mungkin alasan berikutnya ya
00:13:55 - 00:13:57
8-9 kalinya itu adalah karena
00:13:57 - 00:13:59
Pemuda-pemuda ini emang sengaja
00:13:59 - 00:14:02
Ingin mancing reaksi dari TNI
00:14:02 - 00:14:07
Untuk mendiskreditkan TNI
00:14:07 - 00:14:09
Mungkin
00:14:09 - 00:14:10
Contoh
00:14:10 - 00:14:11
Ini contoh aja ya
00:14:11 - 00:14:14
Misalnya
00:14:14 - 00:14:18
Ada satu pihak
00:14:18 - 00:14:19
Satu pihak ini
00:14:19 - 00:14:21
Gak tau pihak 01, gak tau pihak 03
00:14:21 - 00:14:23
Pengen ngejelek-jelekin pihak 02
00:14:23 - 00:14:25
Dengan
00:14:25 - 00:14:28
Membangun sentimen
00:14:28 - 00:14:30
Bahwa TNI itu menakutkan gitu ya
00:14:30 - 00:14:31
Misalnya
00:14:31 - 00:14:33
Misalnya yang pengen dicapai itu adalah
00:14:33 - 00:14:37
Yuk kita bikin orang gak milih 02
00:14:37 - 00:14:41
Dengan mengingatkan mereka bahwa 02 itu isinya TNI semua, jenderal semua
00:14:41 - 00:14:43
Lu google aja sendiri tuh jenderal banyak banget
00:14:43 - 00:14:47
Gimana kalo misalnya kita bikin 02 itu suaranya gembos
00:14:47 - 00:14:50
Dengan cara mengingatkan mereka bahwa 02 isinya militer semua
00:14:50 - 00:14:54
Lalu kita bangkitin narasi bahwa militer itu meresahkan, militer itu menakutkan
00:14:54 - 00:14:56
Gimana caranya
00:14:56 - 00:14:58
Bikin perkara, bikin kasus
00:14:58 - 00:15:00
Ini aja nih anak-anak pemabuk aja ini
00:15:00 - 00:15:02
Lu pancing-pancing untuk bolak-balik
00:15:02 - 00:15:04
Mereka kan mau, namanya juga anak muda
00:15:04 - 00:15:08
Suruh mabuk dikit juga mau, kasih duit, suruh mabuk, mau deh mereka gitu
00:15:08 - 00:15:11
Lewatin aja tuh pancing-pancing emosi
00:15:11 - 00:15:14
Sehingga
00:15:14 - 00:15:18
TNI terpancing emosinya gebugi, nanti kita blow up
00:15:18 - 00:15:21
Jadi deh tuh, takut deh tuh
00:15:21 - 00:15:23
Orang pada males milih 02
00:15:23 - 00:15:25
Bisa jadi
00:15:25 - 00:15:27
Bisa jadi
00:15:27 - 00:15:31
Ya kan, 8-9 kali pasti ada alasannya
00:15:31 - 00:15:33
Bisa jadi karena itu
00:15:33 - 00:15:35
Kalo kayak gitu
00:15:35 - 00:15:37
Memang ada nuansa politis
00:15:37 - 00:15:39
Tapi tidak
00:15:39 - 00:15:41
Mengindikasi ada keberpihakan dari sisi TNI
00:15:41 - 00:15:43
Engga
00:15:43 - 00:15:45
Dia mengindikasi bahwa
00:15:50 - 00:15:55
Orang, ada pihak-pihak yang ingin memanipulasi
00:15:55 - 00:15:58
Sentimen masyarakat
00:15:58 - 00:16:00
Dengan bikin kasus-kasus kayak gini
00:16:00 - 00:16:02
Bisa jadi, atau
00:16:02 - 00:16:04
Kemungkinan lainnya
00:16:08 - 00:16:10
Adalah
00:16:12 - 00:16:14
8-9 kali itu terjadi karena emang mabuk aja
00:16:14 - 00:16:16
Namanya orang mabuk
00:16:16 - 00:16:18
Engga logis kelakuannya
00:16:18 - 00:16:21
Namanya orang mabuk ya
00:16:21 - 00:16:24
Apa yang membuat dia 8-9 kali mendarat di depan tentara
00:16:24 - 00:16:26
Yang namanya juga mabuk, ya juga sih
00:16:26 - 00:16:28
Bisa aja
00:16:28 - 00:16:30
Tapi
00:16:30 - 00:16:32
Prediksi gue sih
00:16:32 - 00:16:34
Gue ga tau sih
00:16:34 - 00:16:36
Tapi kalo menurut gue
00:16:36 - 00:16:38
Gue ragu
00:16:38 - 00:16:41
Ini sah untuk kita jadikan alasan
00:16:41 - 00:16:43
Bahwa TNI itu mengintimidasi
00:16:43 - 00:16:45
Dan TNI itu berpihak, gue ragu sih
00:16:45 - 00:16:48
Bisa jadi TNI malah jadi
00:16:48 - 00:16:51
Korban untuk merusak reputasi mereka
00:16:51 - 00:16:53
Tapi isu lebih penting lagi
00:16:53 - 00:16:55
Itu adalah pendapatnya TNI
00:16:55 - 00:16:57
Dan mungkin Pak Kassad ini lagi emosi ya
00:16:57 - 00:16:59
Cuman kan gini ya
00:16:59 - 00:17:01
Pak Kassad bilang gini
00:17:01 - 00:17:03
Kan namanya juga emosi
00:17:03 - 00:17:05
Dipancing kayak gitu
00:17:05 - 00:17:07
Nah ini yang paling penting
00:17:07 - 00:17:09
Kalo lu nonton wawancaranya
00:17:09 - 00:17:12
Pak Kassad berulang-ulang bilang bahwa dia tidak membenarkan
00:17:12 - 00:17:14
Tapi dia juga ga kaget
00:17:14 - 00:17:16
Kalo pemukulan terjadi
00:17:16 - 00:17:18
Karena Rosi bilang berulang-ulang
00:17:18 - 00:17:20
Saya khawatir nih
00:17:20 - 00:17:22
Soalnya dari kesannya bapak
00:17:22 - 00:17:24
Itu kesannya bapak menormalisasi
00:17:24 - 00:17:26
Kekerasan, engga engga
00:17:26 - 00:17:28
Bukan, cuman kan gini
00:17:28 - 00:17:30
Kalo ada kayak gitu-gitu, lu mau ngelapor siapa?
00:17:30 - 00:17:32
Polisi
00:17:32 - 00:17:34
Ini kalimatnya Pak Kassad ya
00:17:34 - 00:17:36
Tapi Pak Kassad bilang
00:17:36 - 00:17:38
Lu mau lapor siapa? Polisi, mau lapor ke Polsek
00:17:38 - 00:17:40
Emang bakal diproses? Engga
00:17:42 - 00:17:44
Kalimat itu tuh
00:17:44 - 00:17:46
Bisa jadi punya bobot yang lebih besar
00:17:46 - 00:17:48
Daripada yang kita sangka
00:17:48 - 00:17:50
Bisa jadi
00:17:50 - 00:17:52
Sekedar
00:17:52 - 00:17:54
Sekedar
00:17:54 - 00:17:56
Kepraktisan
00:17:56 - 00:17:58
Bisa jadi Pak Kassad bilang kayak gitu
00:17:58 - 00:18:00
Ya ga praktis lah solusi lu, lu ngeliat kayak gitu-gitu apa lu lapor polisi
00:18:00 - 00:18:02
Terus polisi dateng
00:18:02 - 00:18:04
Engga akan kejadian, jadi lebih ke
00:18:04 - 00:18:06
Ketidakpraktisan atau
00:18:06 - 00:18:08
Kita bisa ngeliat dari
00:18:08 - 00:18:10
Bobot bahwa
00:18:12 - 00:18:14
Ada ketidakpercayaan
00:18:14 - 00:18:16
Itu seminiman-minimannya atau
00:18:16 - 00:18:18
Ada hubungan yang tidak akrab
00:18:18 - 00:18:20
Antara TNI
00:18:20 - 00:18:22
Diwakili oleh Pak Kassad dalam hal ini dengan polisi
00:18:22 - 00:18:24
Ini sama-sama aparat
00:18:24 - 00:18:26
Tapi yang satu
00:18:26 - 00:18:28
Aparat TNI merasa percuma ngomong sama
00:18:28 - 00:18:30
Aparat kepolisian
00:18:30 - 00:18:32
Now what does that tell you?
00:18:32 - 00:18:34
Right?
00:18:34 - 00:18:36
Kesannya apa yang muncul? Kesannya adalah
00:18:36 - 00:18:38
TNI aja ngepercaya
00:18:38 - 00:18:40
Sama polisi, apalagi rakyat Indonesia
00:18:40 - 00:18:46
Kan gitu
00:18:46 - 00:18:48
Setidaknya itu yang
00:18:48 - 00:18:50
Terasa dan itu juga berat
00:18:50 - 00:18:52
Gatau tuh kenapa, gatau apakah karena
00:18:52 - 00:18:54
Hubungannya buruk TNI dan Polri
00:18:54 - 00:18:56
Karena udah sejak lama buruk sih
00:18:56 - 00:18:58
Kalo di elitnya sih ada usaha untuk
00:18:58 - 00:19:00
Kebaikan, namanya juga
00:19:00 - 00:19:02
Negara Seremonial ya
00:19:02 - 00:19:04
Kita gatau
00:19:04 - 00:19:06
Cuman
00:19:06 - 00:19:08
Emang hubungannya buruk lu inget ga sih?
00:19:08 - 00:19:10
Di
00:19:10 - 00:19:12
Hidup lain Indonesia maya ada
00:19:12 - 00:19:14
Gue lupa kejadiannya
00:19:14 - 00:19:16
TNI ngasih kue ulang tahun ke polisi
00:19:16 - 00:19:18
Atau polisi, oh polisi ngasih kue ulang tahun ke TNI
00:19:18 - 00:19:20
Tapi di
00:19:20 - 00:19:22
Diapain ya?
00:19:22 - 00:19:24
Diludahin atau apa gitu
00:19:24 - 00:19:26
Gue lupa dimainin atau gimana gitu
00:19:26 - 00:19:28
Ya intinya
00:19:28 - 00:19:30
Hubungannya ga oke lah
00:19:30 - 00:19:32
Nah atau kita bisa ngeliat dari bobot ini
00:19:32 - 00:19:34
Kalo
00:19:34 - 00:19:38
TNI yang bilang
00:19:38 - 00:19:40
Ya
00:19:40 - 00:19:42
Mau melapor sama polisi
00:19:42 - 00:19:44
Emang mau dikerjain
00:19:44 - 00:19:46
Kita bisa
00:19:46 - 00:19:48
Melihat itu
00:19:48 - 00:19:50
Sebagai alasan
00:19:50 - 00:19:52
Yang memperkuat rakyat
00:19:52 - 00:19:54
Untuk main hakim sendiri, tentu Pak Kassad akan bilang
00:19:54 - 00:19:56
Ya bukan itu maksud saya, memang
00:19:56 - 00:19:58
Tapi ketika Pak Kassad bilang
00:19:58 - 00:20:00
Dan Bapak, Bapak tuh kepala staff
00:20:00 - 00:20:02
Angkatan Darat, jadi kalo misalnya Pak Kassadnya bilang
00:20:02 - 00:20:04
Ya lu mau melapor ke polisi
00:20:04 - 00:20:06
Emang polisi akan ngelakuin sesuatunya? Engga
00:20:06 - 00:20:08
Engga akan, itu mengindikasi bahwa
00:20:08 - 00:20:10
Kalo Kassad aja ga ngerasa
00:20:10 - 00:20:12
Ada manfaatnya ngelapor ke polisi
00:20:12 - 00:20:14
Ya apalagi rakyat Indonesia
00:20:14 - 00:20:16
Udah lah rakyat Indonesia kalo ada apa-apa, urus aja sendiri
00:20:16 - 00:20:18
Jatuhnya pemungkulan kan
00:20:18 - 00:20:20
Dan mau dibenarkan
00:20:20 - 00:20:22
Kan Pak Kassad gitu
00:20:22 - 00:20:24
Pak Kassad bilang gitu, emang lu lapor ke polisi ya
00:20:24 - 00:20:26
Diusut, yaudah
00:20:26 - 00:20:28
Urus sendiri aja, lakukan yang lu bisa
00:20:28 - 00:20:30
Cuman kan masalahnya gini Pak
00:20:30 - 00:20:32
Pak Kassad ya, kalo Pak Kassad mendengarkan
00:20:32 - 00:20:34
Atau staffnya, kepala staff Angkatan Darat
00:20:34 - 00:20:36
Mendengarkan
00:20:36 - 00:20:38
Yang Bapak musti tau
00:20:38 - 00:20:40
Adalah
00:20:40 - 00:20:42
Rakyat itu tidak punya kemampuan
00:20:42 - 00:20:44
Untuk mengukur dengan baik
00:20:44 - 00:20:46
Mana yang merupakan
00:20:46 - 00:20:48
Pelanggaran hukum dan mana yang sekedar
00:20:48 - 00:20:50
Menyebalkan
00:20:50 - 00:20:52
Masuk akal ga Pak Kassad?
00:20:52 - 00:20:54
Masuk akal, rakyat loh Pak Kassad
00:20:54 - 00:20:56
Boro-boro
00:20:56 - 00:20:58
Boro-boro
00:20:58 - 00:21:00
Rakyat itu
00:21:00 - 00:21:02
Ngerti hukum, PMP dan PPKN aja
00:21:02 - 00:21:04
Jelek nilainya
00:21:04 - 00:21:06
Manalah dia ngerti
00:21:06 - 00:21:08
Nah sekarang kalo Kassadnya bilang
00:21:08 - 00:21:10
Ya kalo ada kaya gitu-gitu
00:21:10 - 00:21:12
Mau lapor ke polisi
00:21:12 - 00:21:14
Emang bakal ditindaklanjuti? Gak akan ya
00:21:14 - 00:21:16
Kita bisa ambil tindakan sendiri
00:21:16 - 00:21:18
Kalo rakyat yang denger itu dari seorang Kassad
00:21:18 - 00:21:20
Rakyat melihat sesuatu yang sebenernya bukan melanggar hukum
00:21:20 - 00:21:22
Tapi nyebelin aja
00:21:22 - 00:21:24
Bisa aja dia turun tangan
00:21:24 - 00:21:26
Kerjain sendiri
00:21:26 - 00:21:28
Kan itu yang terjadi dengan persekusi yang dilakukan oleh FPI
00:21:28 - 00:21:30
Pada zamannya, waktu FPI masih ada
00:21:30 - 00:21:32
Mereka turun tangan sendiri
00:21:32 - 00:21:34
Karena gue pernah wawancara mereka
00:21:34 - 00:21:36
Mereka bilang, kami lapor ke polisi tidak diproses
00:21:36 - 00:21:38
Kami lapor ke polisi tidak dilakukan apa-apa
00:21:38 - 00:21:40
Yaudah kami yang turun sendiri
00:21:40 - 00:21:42
Akhirnya apa? Akhirnya kerusuhan sosial
00:21:42 - 00:21:44
Konflik sosial, rusuh
00:21:44 - 00:21:46
Jadi korban
00:21:48 - 00:21:50
Kan jadi
00:21:50 - 00:21:52
Kalo misalkan Pak Kassad kaya gitu
00:21:52 - 00:21:54
Keos Pak, semua orang akan
00:21:54 - 00:21:56
Main hakim sendiri
00:21:58 - 00:22:00
Tanpa kemampuan yang jelas
00:22:00 - 00:22:02
Pada saat yang bersamaan
00:22:04 - 00:22:06
Pada saat yang bersamaan
00:22:12 - 00:22:14
Kalo misalnya
00:22:14 - 00:22:16
Pak Kassad bilang
00:22:16 - 00:22:18
Bahwa
00:22:18 - 00:22:20
Tentara itu
00:22:20 - 00:22:22
Bukan dibenarkan
00:22:22 - 00:22:24
Dia ngerti lah
00:22:24 - 00:22:26
Tentara itu mukulin karena emosi
00:22:26 - 00:22:28
Pak Kassad
00:22:28 - 00:22:30
Ada orang
00:22:30 - 00:22:32
Yang kalo emosi
00:22:32 - 00:22:34
Masih gak apa-apa
00:22:34 - 00:22:36
Tapi juga ada orang-orang yang
00:22:36 - 00:22:38
Gak boleh emosional
00:22:38 - 00:22:40
Dari seluruh rakyat
00:22:40 - 00:22:42
Indonesia yang bentuknya
00:22:42 - 00:22:44
Jumlahnya 270 juta
00:22:44 - 00:22:46
Ada orang-orang yang punya kemampuan
00:22:46 - 00:22:48
Untuk melakukan kekerasan
00:22:48 - 00:22:50
Lebih daripada orang-orang lain
00:22:50 - 00:22:52
Bapak tadi bilang, untung masih pake tangan
00:22:52 - 00:22:54
Makanya berapa hari langsung keluar
00:22:54 - 00:22:56
Gimana kalo pake batu, mungkin berapa bulan gak keluar
00:22:56 - 00:22:58
Beliau ini lagi ngomongin tentara
00:22:58 - 00:23:00
Lagi ngomongin Tenny, dan benar sekali
00:23:00 - 00:23:02
Itu menggambarkan bahwa Tenny kan
00:23:02 - 00:23:04
Lebih punya kemampuan dan kekuatan
00:23:04 - 00:23:06
Polisi lebih punya kemampuan dan kekuatan
00:23:06 - 00:23:08
Orang-orang seperti ini, gak bisa emosional
00:23:08 - 00:23:10
Gak boleh emosional
00:23:10 - 00:23:12
Manusia betul
00:23:12 - 00:23:14
Tapi manusia yang lebih baik
00:23:14 - 00:23:16
Menjadi tentara emosional
00:23:16 - 00:23:18
Main misalnya tembak babi buta
00:23:18 - 00:23:20
Gak bisa kan
00:23:20 - 00:23:22
Gak bisa kayak gitu
00:23:22 - 00:23:24
Ada beberapa pekerjaan yang gak boleh emosional
00:23:26 - 00:23:28
Gak boleh, gak bisa emosional
00:23:28 - 00:23:30
Karena, gini deh
00:23:30 - 00:23:32
Pilot
00:23:32 - 00:23:34
Gak usah pilot, jauh deh
00:23:34 - 00:23:36
Jarang orang naik pesawat
00:23:36 - 00:23:38
Supir bis
00:23:38 - 00:23:40
Supir bis kota, bis Transjakarta
00:23:40 - 00:23:42
Kesel karena orang pada
00:23:42 - 00:23:44
Masuk-masuk jalur busway gitu
00:23:44 - 00:23:46
Jalur Transjakarta
00:23:46 - 00:23:48
Orang pada nyelip-nyelip gitu
00:23:48 - 00:23:50
Supir bisnya
00:23:50 - 00:23:52
Pengendara motor anjing, terus ditabrak-tabrakin
00:23:52 - 00:23:54
Ya gak bisa lah
00:23:54 - 00:23:56
Terus misalkan
00:23:56 - 00:23:58
Supir bis gitu, terus penumpangnya
00:23:58 - 00:24:00
Pengen turun sembarangan
00:24:00 - 00:24:02
Terus ditabrakin ke gedung, ya gak bisa lah
00:24:02 - 00:24:04
Ada beberapa pekerjaan yang gak boleh emosional
00:24:04 - 00:24:06
Termasuk tentara
00:24:06 - 00:24:08
Termasuk polisi, gak bisa emosional
00:24:08 - 00:24:10
Bapak melatih
00:24:10 - 00:24:12
Setiap individu
00:24:12 - 00:24:14
Setiap TNI, kaki dan tangannya
00:24:14 - 00:24:16
Bisa jadi senjata
00:24:16 - 00:24:18
Orang kayak gini gak boleh emosional
00:24:18 - 00:24:20
With great power comes great responsibility
00:24:20 - 00:24:22
Kata Spiderman
00:24:22 - 00:24:24
Dan TNI-TNI ini
00:24:24 - 00:24:26
Has great power
00:24:26 - 00:24:28
TNI has to become responsible
00:24:28 - 00:24:30
TNI punya kekuatan yang mengagumkan
00:24:30 - 00:24:32
Maka TNI harus bertanggung jawab terhadap
00:24:32 - 00:24:34
Kekuatan tersebut
00:24:34 - 00:24:36
Gak bisa, alasan emosional dibenarkan
00:24:38 - 00:24:40
Gitu ya
00:24:40 - 00:24:42
Meracau nih saya
00:24:42 - 00:24:44
Jadi TNI
00:24:44 - 00:24:46
Gak mampu saya sebenarnya
00:24:46 - 00:24:48
Tapi sebagai rakyat Indonesia
00:24:48 - 00:24:50
Saya merasa, dan banyak orang merasa
00:24:50 - 00:24:52
Kuatir, kalau kasatnya ngomong kayak gitu
00:24:52 - 00:24:54
Itu aja dari gue
00:24:54 - 00:24:56
Gue ada urusan lain nih yang mau gue lakuin
00:24:56 - 00:24:58
Terima kasih banyak udah mendengarkan
00:24:58 - 00:25:00
Jangan lupa sepatu Sini Arhim 500
00:25:00 - 00:25:02
Udah bisa dibeli di tip-tip
00:25:02 - 00:25:04
Cuma ada 500 pasang, mungkin udah habis, mungkin belum
00:25:04 - 00:25:06
Gue gak tau, tapi silahkan cek aja disana
00:25:06 - 00:25:08
Terima kasih banyak, kita ketemu di episode berikutnya
00:25:08 - 00:25:10
Sampai jumpa