Kisah mereka yang berada dalam periode Quarter Life Crisis. Dengan berbagai macam mimpi dan kebiasaan yang ternyata malah membuat mereka harus menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan rencana dan harapan. Semakin besar rasa tidak puas, kenyataan akan semakin ganas. Quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode saat seseorang berusia 25–30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.

<p>Kisah mereka yang berada dalam periode Quarter Life Crisis. Dengan berbagai macam mimpi dan kebiasaan yang ternyata malah membuat mereka harus menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan rencana dan harapan. Semakin besar rasa tidak puas, kenyataan akan semakin ganas. Quarter life crisis atau krisis seperempat abad adalah periode saat seseorang berusia 25–30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.</p>

Quarter Lyfe Cry Sist

Albert sedang mengejar karirnya di perusahaan multinasional. Papanya menyarankan Albert untuk meneruskan Toko kelontong yang sudah membiayai Albert sampai lulus kuliah S2 di China. Albert tidak mau hanya berakhir di toko kelontong milik papa, dia berhak menentukan masa depannya.

<p>Albert sedang mengejar karirnya di perusahaan multinasional. Papanya menyarankan Albert untuk meneruskan Toko kelontong yang sudah membiayai Albert sampai lulus kuliah S2 di China. Albert tidak mau hanya berakhir di toko kelontong milik papa, dia berhak menentukan masa depannya.</p>

Eps 19. Penghuni Terakhir

Albert sedang mengejar karirnya di perusahaan multinasional. Papanya menyarankan Albert untuk meneruskan Toko kelontong yang sudah membiayai Albert sampai lulus kuliah S2 di China. Albert tidak mau hanya berakhir di toko kelontong milik papa, dia berhak menentukan masa depannya.Read More

Albert sedang mengejar karirnya di perusahaan multinasional. Papanya menyarankan Albert untuk meneruskan Toko kelontong yang sudah membiayai Albert sampai lulus kuliah S2 di China. Albert tidak mau hanya berakhir di toko kelontong milik papa, dia berhak menentukan masa depannya.