Noice Logo
Masuk

WHO Ingatkan Resistensi Antibiotik jadi Silent Pandemic

28 Menit

WHO Ingatkan Resistensi Antibiotik jadi Silent Pandemic

20 September 2022

World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Indonesia menjadi negara dengan beban antimicrobial resistance (AMR) 5 terbesar di dunia. Apa sih AMR ini? Antimicrobial resistance atau AMR merupakan kondisi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, fungi dan parasit menjadi resisten atau kebal terhadap antimikroba (antibiotik, antivirus, antifungal, antiparasit) yang sebelumnya efektif untuk mencegah atau membunuh mikroorganisme tersebut. Dengan kata lain, antimikroba yang sebelumnya dapat mengatasi infeksi akibat suatu mikroorganisme menjadi tidak efektif atau berkurang efikasinya. Antimicrobial resistance diketahui telah menjadi masalah, serta ancaman global bagi kesehatan manusia dan hewan. Kementerian Kesehatan mendeteksi setidaknya 1,2 juta kematian terjadi akibat adanya resistensi antibiotik pada tubuh seseorang yang diakibatkan oleh mikroba atau AMR. Kejadian ini pun disebut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono sebagai silent pandemic. Pasalnya angka kematian akibat AMR cukup tinggi. Menurut Kementerian Kesehatan, resistensi antibiotik akibat mikroba terjadi karena protokol pengobatan yang sembarangan. Akibatnya infeksi pada pasien bertambah parah dan ini yang menyebabkan angka kematian tinggi. Untuk itu, Indonesia menginisiasi pembahasan aturan penggunaan antibiotik dalam side event AMR karena Indonesia salah satu negara tropis yang angka infeksinya tinggi. Pembahasan ini diperlukan untuk mengatur penggunaan antibiotik yang lebih rasional, sehingga kematian akibat kesalahan penggunaan antibiotik menjadi berkurang. Selain itu, resistensi antibiotik akibat mikroba bisa berasal dari hewan dan tumbuhan. Wamenkes menyoroti pendekatan one health dalam merespons masalah tersebut. Dante menyebut Indonesia harus bersiap secara kolektif untuk mencegah bencana akibat AMR. LAntas, mengapa kita tidak bisa anggap remeh soal ancaman resistensi antibiotik ini? Kalau dari fasilitas dan tenaga kesehatan yang kasih antibiotik apakah juga cukup ketat, tepat dan diagnostik selama ini? KIta akan bincangkan hal ini bersama dengan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra. Simak juga pernyataan dari Perwakilan WHO di Indonesia, Herfina dan Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan POM Mayagustina Andarini soal hal ini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Komentar








Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App