
Kanjuruhan Malang Jadi Tragedi Terbesar Kedua di Dunia, Indonesia Kudu Berbenah
25 Menit
Tandai selesai
Tambah ke Antrean
Bagikan
Download
3 Oktober 2022
Akhir pekan kemarin, Indonesia nggak seriang biasanya lantaran tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, kericuhan yang terjadi selesai pertandigan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya yang berakhir 2-3 untuk tim tamu pada 1 Oktober 2022. Kericuhan mengakibatkan ratusan penonton meninggal dan menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan. Ini merupakan tragedi terbesar kedua setelah tragedi di Stadion Nasional, Peru pada 1964 yang memakan 326 korban. Sementara nih, versi Polda Jawa Timur yang mengamankan pertandingan, supporter dari Arema FC atau biasa disebut Aremania turun ke lapangan dan menyerang aparat keamanan secara brutal. Meski sudah diperingatkan berkali-kali, massa tidak mau mendengarkan dan terus menyerang. Nah menanggapi amukan massa, pihak kepolisian mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah massa di tribun 6, 11, 12, dan 13. Akibatnya banyak supporter berlomba-lomba keluar melalui pintu, mengalami sesak nafas,tergencet hingga terinjak-injak. Tapi kalian tau gak sih? Penggunaan gas air mata untuk mentertibkan supporter atau para pendukung sepak bola itu dilarang oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Sementara, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menduga adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan (excessive use force) melalui penggunaan gas air mata dan pengendalian masa yang tidak sesuai prosedur. Ini ditengarai menjadi biang kerok jatuhnya ratusan korban meninggal akibat tragedi ini. Nggak cuma itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap kapasitas Stadion Kanjuruhan berlebih, yang mestinya cuma 38.000 malah tiketnya dicetak sampai 42.000. Akibat kejadian ini, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing mengatakan kemungkinan Arema FC bakal dilarang jadi tuan rumah ajang sepak bola sepanjang musim ini. Lalu dari pihak kepolisian, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komnas HAM melakukan investigasi atau pengusutan tuntas kasus tersebut. Tragedi Kanjuruhan tidak hanya menjadi duka persepakbolaan dalam negeri, tapi juga sepak bola dunia. Liga Spanyol dikabarkan akan mengheningkan cipta selama 1 menit untuk memberikan penghormatan kepada ratusan korban dari tragedi ini. Presiden FIFA, Gianni Infantino tak ketinggalan menyampaikan duka cita kepada para korban. Menurutnya tragedi yang terjadi setelah pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya itu sebagai hari yang gelap di dunia sepak bola. Dia juga menyatakan FIFA sebagai induk federasi sepak bola akan memberikan perhatian kepada tragedi di Malang tersebut. Hingga tadi malam, pihak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim jumlah korban mencapai 125 orang. Lebih kecilnya data kematian ini, dikatakan karena ada yang tercatat ganda. Soal hal ini kita akan cari tahu lebih lanjut bareng Ketua Umum Paguyuban Supporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro. Simak juga pernyataan dari Presiden RI Joko Widodo, Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal hal ini. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

creator-rss
What's Trending
46
Subscribers
Subscribe
Komentar
Kreator
Lihat episode lain