Other

Komunitas Salihara Arts Center

Selamat datang di Drama Audio Salihara, sebuah segmen baru untuk kamu yang ingin menikmati sandiwara dari rumah. Ada "Pinangan", "Jembangan Pecah", "Karna", "Teman Kami", serta yang terbaru "Tuhan, Tolong Bunuh Emak" disutradarai oleh Hanindawan berdasarkan naskah Yessy Natalia, peserta Kelas Menulis Lakon Salihara 2021. 

Jangan lupa klik 'follow' agar tidak ketinggalan seri baru lainnya.

Drama Audio Salihara

Dengarkan aneka diskusi seru tentang seni, sastra, budaya dan filsafat di Siniar Salihara. Ada "Stay A(r)t Home Talk" serta satu segmen terbaru "Ngomong-Ngomong Soal" yang akan rilis di bulan Juni. Kunjungi www.salihara.org untuk program menarik lainnya

Siniar Salihara

Dalam epos Mahabharata, Karna adalah salah satu karakter yang menarik, tapi ia tidak banyak dibahas selayaknya tokoh Arjuna, Bisma, Drupadi dan lain sebagainya.Karna adalah ksatria andalan Kurawa di medan laga Kurusetra untuk menghadapi Pandawa. Tapi Karna sejatinya adalah saudara satu ibu kelima Pandawa, meskipun ia dan Kunthi, ibu para Pandawa itu tak tahu pasti kebenarannya. Dalam lakon ini, kisah Karna muncul melalui surat-suratnya kepada tiga orang penting dalam hidupnya: Radha, ibu yang mengasuhnya sejak bayi; Kunthi, ibu kandung yang terpaksa membuangnya saat berumur dua hari; Parashurama, guru yang memberinya ilmu namun tak tuntas dan mengusirnya; dan Surtikanthi, istrinya. Pendengaran akan mendengar pelbagai narasi tentang masa lalu Karna sebagai anak yang dibuang dan pergolakan batin terhadap asal-usul dirinya menjelang ia menemui ajal. Apa yang terjadi dengan Karna menjelang kematiannya?

Karna

Seorang lelaki biasa saja tiba-tiba mendapat kejayaan pada masa mudanya. Ia memiliki rumah, mobil mewah, dan seorang istri yang selalu bisa diandalkan. Tapi memasuki masa tuanya, si lelaki dibayang-bayangi oleh ""sesuatu"", dua orang “teman”. Semua hal buruk yang terjadi belakangan di hidup lelaki tersebut ternyata dilakukan oleh para “teman” ini. Hal-hal gila yang lelaki tersebut lakukan ternyata adalah bisikin sang “teman” tersebut. Hal gila yang dilakukan seperti buang hajat tidak di tempatnya, memarahi sang anak, serangan jantung, menampar anak dsb. Ini memang resiko yang lelaki akan dapat untuk memenuhi keinginannya yang instan– melalui “teman”. Drama Audio Teman Kami dialih-wahanakan dari cerita pendek Dias Novita Wuri yang berjudul sama dalam kumpulan cerpen Makramé (2017).

Teman Kami

Sandiwara ini adalah karya dari Anton Chekhov, seorang sastrawan Rusia, dan disadur oleh Jim Lim dan Suyatna Anirun. Pinangan mengisahkan tentang permulaan kisah cinta tapi gengsi antara Agus Tubagus dan Ratna Rukmana yang kepingin menikah. Ketika Agus Tubagus bertamu ke rumah Rukmana Kholil dengan niat hendak melamar Ratna Rukmana, mereka malah terjebak di tengah pertikaian mulut; berawal dari masalah kepemilikan tanah lalu perihal anjing peliharaan. Baik Agus dan keluarga Rukmana keduanya merasa paling benar dan gengsi untuk mengalah. Apakah keinginan Agus untuk meminang Ratna akhirnya harus pupus karena gengsi?

Pinangan

Sebelum menerima gaji ke 13 dan bonus, Bekti mengalami banyak masalah; Pertama, obat kanker Emaknya habis dan harus ditebus. Kedua, Minah, istrinya mengingatkan bahwa Wiyarti, anak tunggal yang pintarnya melebihi mereka, harus mendaftar ulang untuk kuliah. Dan yang terakhir penagih hutang yang terus datang untuk menagih pembayaran. Werdi, sahabat Bekti yang membagikan pandangannya jika dia mengalami hal seperti Bekti. Pandangan itu malah membuatnya bingung.

Setelah dihitung, gaji dan bonus yang diterima Bekti masih kurang. Bekti makin bingung, dia berdoa agar Tuhan menolongnya, tapi Tuhan seperti tidak mendengar. Bekti meminta Minah untuk mengatur uang yang tidak cukup itu. Minah menolak. Emak yang mendengar pembicaraan keduanya  minta pada Bekti agar dibuat mati saja, karena sudah tidak tahan sakit.

‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌

‌‌‌

‌‌‌

‌‌‌

‌‌‌

‌‌‌

‌‌‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌

‌
‌
‌