Noice Logo
Masuk
Go Back
sembunyi di balik kata

sembunyi di balik kata

3 EPISODE · 2 SUBSCRIBERS

Selamat datang, ini aku dengan berjuta kata yang terpendam. Bagi yang baru datang, mampir kemari.. kita kenalan dulu yaa, hehe… Jadi, disini aku masih mau kenalin ke kalian kenapa akun ini dinamai “sembunyi di balik kata”, jadi ini bukan judul ya man teman… Akun ini aku namai “sembunyi di balik kata” sebab aku merasa ada banyak hal dari dalam diri aku semua perasaan baik senang, sedih, duka yang terkadang tidak aku sampaikan dengan orang tersebut. Dan akhirnya, aku memutuskan untuk membuat suatu akun yang dimana sebagai tempat curahan dan limpahan kata yang terpendam…

Subscribe
Episode
Terbaru
See More
vip iconcoin icon

0 Coin

Tujuan

Tujuan

sembunyi di balik kata

Sebuah harapan tumbuh di awali dengan melihat orang-orang yang kita sayangi, yaitu keluarga. Pasti bermakna banget ya… Setiap rumah memiliki ceritanya masing-masing yang di penuhi dengan suka dan duka, kita sebagai makhluk yang tumbuh dan di besarkan dari bermacam-macam latar belakang yang berbeda-beda. Dan hanya orang yang berjiwa besar yang mampu melihat, menerima, dan mensyukuri segala karunia yang sudah ditetapkan dalam diri kita. Rumah menjadi tempat dimana kita membentuk suatu karakter diri, memperkokoh pondasi setiap makhluk yang tumbuh di rumah itu. Sebab rumah adalah sebuah bukti nyata anugerah tuhan dalam memberikan suatu Amanah, kepercayaan kalau diri ini mampu. Di dalam rumah tumbuh berbagai macam angan-angan di kehidupan mereka masing-masing. Ingin ini, ingin itu, ingin begini, dan ingin begitu. Jangan lupa untuk berdoa ya, usaha iya, doa juga harus ya… Jangan sombong, loh… Ingat, di dunia ini hanya kesenangan semata. boleh berambisi akan suatu hal tetapi jangan sampai kita terobsesi. Lihat saja sekelilingmu, bahagiakan mereka dengan hal-hal yang mungkin sederhana. Mungkin dengan bisa memberikan jajanan kepada adik di rumah Ketika kita pulang. Atau dengan membelikan makanan kesukaan ibu dengan beberapa uang jajan yang di sisihkan. Tak perlu menunggu sesudah kita berpenghasilan, terkadang hal itu hanya parameter saja. Mudah-mudahan dari hal kecil saja kita bisa memberi dan mewujudkan angan kecil kita seperti tadi, kemungkinan kita bisa mewujudkan angan selanjutnya… Akhir kata, Bersikap baiklah dengan orang-orang terdekat-mu, bisa jadi mereka yang menghantarkan-mu untuk naik ke level selanjutnya.. Salam dari aku; si pemilik kata

3 Menit
CheckAdd to QueueDownload
vip iconcoin icon

0 Coin

Sudut pandang

Sudut pandang

sembunyi di balik kata

Hfftttt, sebel ya.. tapi itulah kenyataannya dan memang terjadi di dalam kehidupan kita, aku rasa kalian semua pernah merasakannya haha… Kenapa ya? Pemilik rumah terkadang suka berpikir bahwa kita tidak mengkhawatirkan apapun, kenyataannya banyak sekali yang kita pikirkan sampai-sampai aku terdiam tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, hahaha… Diam kita bukan sembarang diam, melainkan banyaknya suara di kepala kita sampai-sampai membuat kita bingung… Loh iya-ya, terkadang faktor dari keluarga pun mempengaruhi ya,,, kebetulan aku adalah orang yang tak nyaman untuk curhat dengan orang seisi rumah… ya, jadi yang kita tunjukkan di depan mereka diri kita yang fine-fine aja.. Kita masih sering berbincang-bincang tapi hal-hal yang sederhana saja tidak terlalu mendalam, karena aku menghindari suatu hal yang menyelekit dari mereka mengenai angan-angan yang ingin aku wujudkan. Keraguan angan-angan kita dari orang seisi rumah terkadang menimbulkan rasa sedikit kecewa dianggap enteng atau dianggap remeh. Maka dari itu, aku memilih untuk diam saja, jika dibilang tidak ada yang dikhawatirkan itu salah. Cukup dengan orang-orang di rumah melihat ku baik-baik saja, sebab aku tak ingin memberatkan pikiran mereka mengenai apa yang sudah aku lewatkan dan apa yang sudah aku jalankan… Jika aku di mata mereka seperti itu, it’s okay Sebab aku rasa, ini adalah misi-ku, Cukup dengan melihat mereka selalu tersenyum, Bahagia, dan memperlakukanku baik. Itu sudah cukup sekali, cukup membuatku bersemangat untuk mengejar semua anganku untuk bisa membahagiakan mereka semua. Karna aku yakin, mereka-pun selalu mendukung dan mendoakanku serta mengharapkan sebuah harap padaku yang baik-baik… Akhir kata, Tak semuanya harus tau sebeberapa besar usahamu, cukup tunjukkan saja hasilnya. Salam dari aku; si pemilik kata

3 Menit
CheckAdd to QueueDownload
vip iconcoin icon

0 Coin

Kamar

Kamar

sembunyi di balik kata

Bukan main memang. Jika di lihat dengan pikiran yang terbuka, ruangan tersebut sebuah ruang yang sangat amat luar biasa. Tempat di mana kita berbaring, beristirahat, bersembunyi, dan bermimpi. Kita merebahkan diri sembari menenangkan raga yang lelah, Kita beristirahat di sana sembari menyalurkan hal yang kita senangi; membaca buku, menggambar, atau menulis.., Kita bersembunyi di bilik tersebut menutupi segala rasa; senang, sedih, hancur, dan kecewa. Sungguh ruangan yang luar biasa bukan. Dia menyimpan segala rahasia-mu, bahkan menjadi tempat-mu mencurahkan segala isi hati-mu. Kita menangis disana, meluapkan segala bentuk amarah; emosional kita, tanpa seorang-pun tau. Dan menjadikanmu seorang dengan pendirian yang kuat Ketika keluar dari bilik tersebut. Kita-pun melahirkan sebuah mimpi disana, berbagai macam angan tercipta di bilik itu; kita menempelkan notes kecil di dinding mereka yang berisikan harapan, susunan agenda yang terjadwal, dan bahkan sebagai ruang utama penggerak kita dalam mewujudkan mimpi. Yakni bangun dari tidurmu di ruang itu, seketika pikiran kita ramai. Padahal suasana bilik itu hening, hanya berisikan satu orang. kita memasuki bilik tersebut, membereskan diri, lalu berbaring istirahat sejenak. Tak lama, pikiran pun memunculkan kebingungannya. Lalu timbulah pertanyaan. Akan jadi apa aku ini? Apa aku akan bisa memenuhi semua keinginanku? Apa yang sudah aku lakukan untuk menggapai keinginanku ini? Dan apa aku pantas mendapatkannya? Lalu, kau mengingat orang-orang di sekelilingmu, orang-orang yang menjadi motivasi-mu. Membuat-mu yakin akan segala angan-mu dapat terwujud, dengan nada yang terlontarkan; aku nikmati perjalananku ini selangkah demi langkah… kita beranjak dari Kasur mengarah pada meja kerja kita mengambil pena dan buku catatan. Lalu mulai membuat suatu target yang tersusun dengan baik. Kita mendisiplinkan diri untuk terus bergerak sesuai dengan rencana yang kita buat. Dan tak lama kita merasa lelah, ya… lelah dalam menggapai angan itu hal yang wajar. Artinya kita bergerak dan membuktikannya kalau ini bukan hanya sebuah angan-angan yang kita pikirkan terus-menerus dan berujung musnah. Angan itu perlu di wujudkan dengan sebuah usaha, hal kecil saja yang kau buat untuk angan-mu. Itu sudah mengurangi langkah-langkah selanjutnya… Akhir kata, Kamar adalah ruangan pertama sebuah angan tercipta dan di mulai… Salam dari aku; si pemilik kata

4 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App