37 EPISODE · 150 SUBSCRIBERS
0 Coin
“Kenapa nggak lo deketin nyokapnya Kanaya dulu aja? Maksud gue… Om Mahesa kan orangnya kaku, tuh. Paling benar lo deketin pawangnya. Kalau udah pawangnya oke, gue yakin soal bujuk-membujuk Tante Sasi paling jagonya.” “Saran lo makin ke sini makin menyesatkan, ya!” Caraka lantas bangkit dari duduknya. “Gue cabut dulu.”
“Saya ingin membatalkan kesepakatan itu, Om.” Caraka menelan ludahnya dengan susah payah, wajahnya tertunduk. “Saya... menyukai Kanaya.”
“Menikah itu nggak serta-merta ajakan ‘ayo nikah’ doang. Tapi kalau soal prioritas, kamu adalah prioritas utamaku. Hanya saja untuk menikah… perlu dipikirkan matang-matang, Nay. Karena pernikahan itu untuk seumur hidup nantinya. Ditambah dengan hubungan kita yang baru terjalin selama dua bulan. Apa nggak terlalu cepat?”
“Gue suka sama lo, Car. Gue tahu kalau momennya sekarang nggak tepat banget. Tapi gue serius sama lo. Gue tahu kalau gue nggak sebanding dengan cewek lo, tapi Car, lo bisa pertimbangkan perasaan gue?” Caraka terdiam selama beberapa saat. Terlalu terkejut dengan pernyataan Inez yang tiba-tiba. “Nez, selama ini gue udah anggap lo—”