Filsafat & Hikmah

<p>berbicara dosa dan kezaliman para penguasa terhadap mustad afin </p>

<p>Hal pertama yang kutangkap adalah aroma parfum mahal yang menyengat. Aku tahu itu karena Mama penyuka parfum mahal, banyak sampel yang beliau dapat dari toko-toko parfum di mal. Hal kedua, tanganku diikat. Tak bisa kugerakkan. Kulihat kemeja-kemeja cerah dan blazer mengkilap tergantung di atas kepala, beberapa dibungkus plastik. Kusapu pandangan, sepertinya aku disekap di dalam lemari kayu seseorang yang cukup kaya.</p>

<p>Aku lupa, sore itu tanggal berapa, yang jelas matahari sudah tak seterik waktu dhuha. Kulihat jarum jam sudah menunjuk angka 15:00 WIB. Aku bergegas salat ashar, lalu beranjak pergi menemui saudara. Iya, saudara se iman tepatnya.</p>

<p>Ibu dapat satu plastik ikan bandeng dari kawan dekatnya. Karena pesanan barang yang menumpuk, akhirnya menyuruhku memasak dengan mencari sendiri referensi di web. Ikan bandeng tepung. Aku segera menuju ke dapur setelah mempelajari resep.</p>

<p>Engels adalah anak dari keluarga pedagang kaya, tetapi sejak awal, ia merasa terketuk oleh penderitaan kaum buruh yang menghadapi kondisi kerja yang keras. Pada suatu hari, saat bekerja di kantor keluarganya di Manchester, Inggris, ia menyaksikan dengan mata sendiri penderitaan pekerja pabrik.</p><p>Suatu malam, Engels menghadiri pertemuan kelompok pemikir sosialis. Di sana, ia bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki visi serupa tentang perubahan sosial, Karl Marx. Mereka menjadi teman dekat dan mitra dalam perjuangan mereka untuk mengubah dunia.</p>

<p>Membaca karya Albert Camus pertama kali membuat saya takjub sekaligus kagum pada pemikirannya. <em>L’Etranger</em> (Orang Asing) adalah salah satu karyanya yang sangat saya kagumi. Albert Camus, melalui <em>L’Etranger</em>, mampu membawa saya pada suasana bacaan yang memiliki rasa pada kebanyakan film indie yang begitu melankolis dengan sang lakon yang bersifat sedih, <em>hopeless</em>, suka menyendiri, dan menggali maksud kehidupannya sendiri. Hingga kini menonton film-film indie selalu mengingatkan saya dengan filsafat Camus. Kebanyakan film indie menceritakan rutinitas sang lakon utama dengan akhir kisah yang mengambang tetapi menjelaskan bahwa kehidupan masih berjalan tidak berhenti ketika kredit film diputar. Sea</p>

<p>Sebuah Kisah atau cerita bagaimana masyarakat beradaptasi dengan alam </p>