Semua Episode
Terbaru
See More
Semua
Season 2
Season 1
Aa Gym Official Season 1
Al-Baqarah dan Perubahan Hidup yang Nyata

Al-Baqarah dan Perubahan Hidup yang Nyata

Aa Gym Official

Seorang ulama menceritakan perubahan hidup yang sangat nyata setelah sebuah keluarga membiasakan membaca Surah Al-Baqarah di rumah. Sebelumnya, rumah tersebut dipenuhi pertengkaran, mudah tersinggung, emosi meledak-ledak, dan persoalan kecil menjadi masalah besar. Dari sisi ekonomi pun, berapa pun penghasilan yang diperoleh selalu terasa kurang. Ketika sang istri mulai membaca Surah Al-Baqarah setiap hari, perlahan terjadi perubahan. Suasana rumah menjadi lebih nyaman, pertengkaran dan perbedaan pendapat semakin berkurang, dan yang paling mengherankan, rezeki yang sebelumnya selalu kurang kini terasa cukup bahkan berlebih. Inilah keberkahan Al-Qur’an yang nyata dirasakan. Surah Al-Baqarah membawa keberkahan bagi rumah yang dibacakan di dalamnya, sementara meninggalkannya akan menghadirkan penyesalan. Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang Allah berikan kepada Rasulullah ﷺ dan menjadi sumber ketenangan bagi siapa pun yang berinteraksi dengannya. Jauh dari Al-Qur’an berarti jauh dari ketenangan, dan jarang membaca Al-Qur’an akan melahirkan kegelisahan, kesempitan, dan kepahitan hidup. Al-Qur’an adalah zikir kepada Allah, dan Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang senantiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an. Karena itu, jangan pernah meninggalkan Al-Qur’an walau sehari, meskipun belum memahami maknanya sepenuhnya. Insya Allah, keberkahan dan perubahan besar akan hadir dalam hidup, dan semoga kita termasuk golongan ahli Al-Qur’an. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
2 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Musibah Terbesar Adalah Jauh dari Al-Qur’an

Musibah Terbesar Adalah Jauh dari Al-Qur’an

Aa Gym Official

Para nabi terdahulu diberi mukjizat yang berlaku pada masanya, dan mukjizat itu berakhir seiring wafatnya para nabi tersebut. Berbeda dengan Nabi Muhammad ﷺ, mukjizat beliau tetap hidup hingga hari ini, yaitu Al-Qur’an. Siapa pun yang berinteraksi dengan Al-Qur’an secara istiqomah dan ikhlas akan merasakan perbedaan nyata dalam hidupnya. Al-Qur’an penuh keberkahan: membacanya berkah, menghafalkannya berkah, memahami tafsirnya berkah, mengamalkannya berkah, dan mendakwahkannya pun berkah selama dilakukan dengan keikhlasan. Kemuliaan Al-Qur’an tercermin pada kemuliaan waktu dan pembawanya: bulan paling mulia adalah Ramadan karena diturunkannya Al-Qur’an, malam paling mulia adalah malam turunnya Al-Qur’an, dan Nabi paling mulia adalah Nabi yang membawa Al-Qur’an. Keberkahan Al-Qur’an mampu melapangkan kehidupan: rumah yang sempit terasa lapang, rezeki yang sedikit menjadi cukup, dan hati menjadi tenang. Sebaliknya, musibah terbesar adalah ketika seorang hamba jauh dari Al-Qur’an, bahkan satu hari tanpa membaca Al-Qur’an berarti terputus dari mukjizat yang dapat mengubah hidup. Rasulullah ﷺ adalah manusia yang sangat sibuk, namun tetap paling dekat dengan Al-Qur’an. Ini menjadi bukti bahwa tidak ada alasan untuk meninggalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah memudahkan kita untuk selalu bersama Al-Qur’an: mencintainya, membacanya, memahaminya, mengamalkannya, dan mendakwahkannya dengan ikhlas dan istiqomah. Aamiin.
2 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Rusaknya Hidup Berawal dari Shalat yang Tidak Bermutu

Rusaknya Hidup Berawal dari Shalat yang Tidak Bermutu

Aa Gym Official

Ketidaktenangan hati, kegalauan, mudah marah, mudah tersinggung, dan rumitnya urusan hidup sering kali berakar dari kualitas shalat yang buruk. Shalat adalah penentu utama ketenangan jiwa, kualitas akhlak, dan terbukanya pertolongan Allah. Masalah besar justru muncul ketika salat dilakukan tanpa mutu. Ciri-ciri shalat yang tidak bermutu antara lain: shalat terasa berat dan menjadi beban, dilakukan karena riya atau dorongan orang lain, sering ditunda-tunda, dikerjakan tergesa-gesa tanpa tumakninah, sedikit mengingat Allah saat shalat, malas berjamaah, serta wudhu dan gerakan shalat yang asal-asalan. Shalat yang buruk akan melahirkan kehidupan yang buruk, karena shalat adalah tiang agama sekaligus tiang akhlak. Oleh sebab itu, yang perlu diperbaiki bukan hanya kuantitas, tetapi juga kualitas shalat: kualitas waktu, persiapan, kekhusyukan, dan kesungguhan dalam bersujud kepada Allah. Semakin berkualitas dan semakin banyak sujud seorang hamba, semakin dekat ia dengan Allah, semakin dicintai-Nya, dan semakin baik kondisi hatinya. Dengan salat yang baik, hati menjadi tenang, akhlak membaik, emosi dan syahwat lebih terkendali, serta keinginan duniawi menjadi terarah. Shalat mencegah perbuatan keji dan mungkar, menghapus dosa-dosa kecil, dan menjadi pembuka pertolongan Allah. Maka sudah seharusnya salat tidak sekadar selesai dikerjakan, tetapi benar-benar menghadirkan perubahan. Jika salat diperbaiki, Insya Allah seluruh aspek kehidupan akan diperbaiki oleh Allah سبحانه وتعالى.
3 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Dua Akhlak yang Dicintai Allah: Menahan Amarah dan Tidak Tergesa-gesa

Dua Akhlak yang Dicintai Allah: Menahan Amarah dan Tidak Tergesa-gesa

Aa Gym Official

Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa ada dua sifat yang sangat dicintai Allah, yaitu Al-Hilm dan Al-Anah. Al-Hilm adalah kemampuan menahan amarah dan tidak reaktif ketika menghadapi hal yang menyakitkan, menjengkelkan, atau mengecewakan. Sedangkan Al-Anah adalah sikap tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dengan pertimbangan yang matang dan penuh kebijaksanaan. Lawan dari Al-Hilm adalah sifat pemarah, reaktif, dan dendam, sementara lawan dari Al-Anah adalah al-‘ajalah, yaitu sikap terburu-buru. Rasulullah ﷺ mencontohkan kedua sifat ini saat diuji di Thaif, ketika beliau disakiti namun tetap tenang, tidak membalas, bahkan mendoakan kebaikan. Sikap tenang dan tidak tergesa-gesa akan melahirkan ketenangan jiwa, kewibawaan, kebijaksanaan, serta keputusan yang adil dan tepat. Banyak masalah manusia bermuara pada keinginan memuaskan hawa nafsu—baik dalam marah, syahwat, maupun keinginan duniawi—sehingga dua sifat ini harus menjadi target utama pembinaan diri. Rasulullah ﷺ bersabda, “At-ta’anni minallah wal-‘ajalah minasy-syaithan”(Ketenangan berasal dari Allah, dan tergesa-gesa berasal dari setan). Untuk melatih Al-Hilm dan Al-Anah, dianjurkan memberi jeda sejenak sebelum bereaksi, menyadari bahwa semua terjadi atas izin Allah, berusaha ridha, segera beristighfar, berlindung dari godaan setan, dan bersyukur karena setiap ujian adalah ladang amal, taubat, dan peninggian derajat.
3 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App