Mudah untuk kita jatuh cinta, tapi tidak mudah untuk tetap mencintai seiring berjalannya waktu dan bertemu banyak tantangan dan rintangan.

Rata-rata orang menghabiskan lebih dari setengah waktunya dalam mode auto pilot atau mode otomatis. Hal ini membuat kita kehilangan koneksi dengan diri sejati kita, yang akhirnya menimbulkan anxiety, stress dan mengganggu kesehatan mental. Karena itu kita perlu meluangkan waktu sejenak untuk fokus dengan diri kita untuk meningkatkan kualitas kesadaran.

Situasi sekarang sudah jauh berbeda dengan nenek moyang kita. Dengan adanya internet, media sosial, tantangan untuk menjadi disiplin tidaklah mudah.

Hidup adalah pilihan dan konsekuensi. Siap dengan perubahan, karena yang pasti dalam hidup adalah perubahan.

Jepang dikenal dengan budaya kerjanya yang disiplin. Kita akan membahas 7 Filosofi Jepang (Kaizen, Wabi Sabi, Shoshin, Ganbaru, Shinrin Yoku, Hara Hachi Bu, Ikigai) yang mungkin bisa membantu mengatasi kemalasan dan menemukan Ikigai kita.

Tantangan kita ke depan akan lebih berat dengan perkembangan teknologi dan AI, ditambah dengan biaya kebutuhan hidup semakin meningkat, persaingan semakin ketat. Kita perlu menyiapkan mental agar bisa menyelesaikan semua masalah yang akan kita hadapi.

Mengenal diri adalah hak asasi semua umat manusia. Mengenal diri adalah proses yang panjang dan mendalam.

Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya burnout. Burnout adalah kondisi kronis yang bisa menyebabkan stres karena kelelahan fisik, mental dan emosional.

Hidup dalam kekinian menuntut pikiran yang bersih. Untuk membersihkan pikiran, kita harus membuang sesuatu agar bisa menerima sesuatu.

Pada suatu tempat dalam lubuk terdalam dari kesadaran kita terbentang jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan yang dicari semua manusia. Ketika orang bijak menyuruh kita untuk melihat "ke dalam", mereka sebenarnya sedang mengarahkan kita untuk melampaui analisis intelektual dari pemikiran pribadi menuju tatanan pengetahuan yang lebih tinggi yang disebut kearifan.