E147: Milih Presiden Tanpa Pakai Logika Sah-Sah Saja

Perhatian, segala bentuk pembajakan dan penyebar luasan konten ini akan ditindak tegas melalui jalur hukum.

Sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2004 Pasal 113 Ayat 4,

segala tindakan pembajakan dapat dikenakan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 4 miliar rupiah.

Kembali lagi di episode terbaru musuh masyarakat.

Katanya bukan musuh masyarakat nih. Apa?

Trio mas.

Tapi kita ini dibilang memang drill musuh masyarakat.

Cuma kalau lebih dari setengah bukan kita yang musuh dong.

Iya benar.

Masalahnya.

Berarti mereka yang musuh mas.

Iya bro.

Enggak, kita tuh musuh masyarakat digital.

Aslinya mah biasa-biasa, aslinya warga negara yang baik aja.

Iya.

Kita.

Iya bro.

Enggak, gue tuh paling keselnya ada komen-komen,

sekelas adri coki muslim aja jadi buzzer.

Kelas apa? Emang kita pernah nunjukin kelas apa?

Penis agama mantan narkoba begini kok.

Iya.

Lu contoh sama siapa?

Iya, iya, iya.

Udah gitu.

Gue gak pernah nulis buku nasional apa lah, itu gak pernah gue.

Benar, udah gitu kalau misalnya sekelas coki muslim adri aja jadi buzzer.

Ya sekelas yang jelas sih lebih tinggi dari anda ya kok.

Enggak, gue bingung, orang-orang gak harapannya apa gitu.

Benar, benar.

Apa kalian gak liat kasus babi kurma tuh?

Kan liat semua, liat kan.

Betul, jangan terlalu berharap.

Kecuali orang kok mereka dijadiin buzzer.

Nah, itu masuk akal.

Iya, itu masuk akal.

Itu masuk akal kalau pertanyaannya.

Soalnya kan gini, dari awal kan konten-konten gue dan Tretan Muslim

tidak pernah apa ya?

Tidak pernah edukatif.

Iya, kebebasan berpendapat juga.

Dan dari dulu kita kapitalis bro.

Iya kan?

Selalu.

Kita konsisten loh.

Kita konsisten.

Kita konsisten dengan jalan perkontenan kita.

Mungkin tuh orang-orang yang biasa,

lo tau gak sih punya toxic relationship sama pasangannya.

Yang kayak gimana?

Yang sering dipukulin dalam hati, tapi sebetulnya dia baik kok.

Mungkin kita juga banyak diharapin sama orang-orang kayak gitu.

Tapi sebetulnya baik gitu ya?

Tapi gue udah pernah ketemu cowok-cowok-cowok yang sebetulnya baik kok.

Ya, anda yang gak salah.

Itu orang yang sama yang gak bisa dipukul.

Dan sebetulnya kalau kita jujur-jujuran ya,

kalau misalnya dibalik kita jadi buzzer pilihan dia,

pasti mereka gak gitu.

Iya, iya pasti bro.

Iya, betul.

Mau ente narkoba dari mata juga.

Gak pake toxic sekarang, bagus kok dia udah.

Iya, bener juga.

Bener, bener, bener.

Tapi kira-kira buzzer seberang mereka baru dipertanyakan.

Iya, iya.

Dan yang penting kan kita menjaga kualitasnya tetap lucu aja,

konten yang kita kasih kita jaga kelucuannya gitu.

Jadi menurut gue ya,

kita gak ada bedanya sama penyanyi senior yang jadi iklan kopi itulah.

Oh iya bener.

Bongkar-bongkar.

Enggak, dan yang lucu adalah orang-orang tuh nyangka kita gini karena dibayar doang,

bukan karena pilihannya juga.

Ah, jadinya juga gue bingung loh.

Waduh, dibayar tuh nomor...

Iya, nomor dua dong.

Satu.

Satu.

Kok satu?

Prioritasnya gue.

Enggak, tapi kan...

Enggak ini, tapi kan...

Emang bisa pilihan berseberangan sama yang ngebayar lo?

Lo bisa?

Gak bisa.

Ya makanya gak bisa kan, makanya.

Enggak, mereka tuh terlalu berpikir bahwa...

Gini, akan ada bahkan jumlah nominal tertentu pun agak sulit mekompensasi.

Agak sulit, agak sulit.

Mekompensasi kalau kita dari awal gak terlalu suka.

Ya, seperti yang kita udah jelasin di podcast ke Ruang 28 ya.

Iya.

Dengerin aja di Noise, tapi bagian kita doang, bagian Mamat ngomong gak usah.

Mamat kayaknya lebih kaget.

Kalian beneran ikutan sama pilihan gak sih?

Lebih kaget itu daripada...

Buat Mamat kalau gak percaya, pas nyoblos kita rekam deh.

Kan boleh bro, bawa hape bro.

Boleh.

Asal hak kita kan, bukan orang yang kalau rekam kan.

Iya, bukan orang.

Masalah dari bilik gitu, udah kayak...

Toilet SPBU.

Toilet SPBU.

Iya, iya, iya.

Kita ada update-update lagu-lagu partai dulu.

Ah, ini dia nih.

Jadi menurut gue, salah satu penilaian yang bisa menjadi pertimbangan orang saat ingin memilih paslon presiden adalah...

Jingle-Jingle ini ya?

Iya, betul.

Karena ini yang nanti kalian akan mengiringi kalian kalau kalian menang.

Jadi bayangin kalau lu menang, terus lagu pengiringnya kayak begini.

Enak gak?

Iya, iya, iya.

Kita bandingkan sama...

Dan kita akan fair dan objektif ya?

Benar.

Kita fair dan objektif.

Dan kita akan bandingkan dengan jingle-jingle yang udah ada.

Seperti jingle-jinglenya Hero.

Oh boleh, boleh.

Jingle-jinglenya...

Dari segi catchinessnya.

KM57 tau gak itu ya?

Res Area 57 tau gak?

Gak tau, gak tau.

Jingle Res Area 57.

Oh iya, tau, tau.

Kita masukin juga BSD.

BSD itu juga yang sering...

BSD apa jingle-nya?

Ada yang...

Kamu orang miskin tidak bisa tinggal di sini.

Enggak, yang BSD yang sering liputer kalau menonton bioskop.

Menonton bioskop ada.

Sinarma, Sinarma, Sinarma.

Itu ada jinglenya suara-suara ambience doang itu.

Ada.

Sinarma, Sinarma, Sinarma.

Kita fokus ke partai dulu.

Sesuai nomor urut atau mau dari 3 ke atas atau dari 1?

3 aku bahkan gak tau jingle-nya apa.

Coba ada gak jingle-nya 3?

Yang ofisialnya gak ada.

Oh gak ada, oke.

Dibikinan orang berarti dia.

Apa? Coba.

Nanti dulu bahkan ya, gue mau nanya.

Kita mau dari 01 ke 03 atau dari 03 ke 01?

03 ke 02, kan parcelnya 01.

Oh yaudah, boleh.

Oke, oke, boleh.

Begitu dari kita 03 dulu.

Baik.

Ini gak ofisial ya?

Gak ofisial.

Oke, ini oke kok.

Iya, bagus banget.

Ini mah terlalu serius, bro.

Enggak dong.

Langsung aja cepetin, jangan musuhin.

Gak apa-apa, kita harus ini.

Gak apa-apa, ini durasi sejam.

Durasi sejam.

Santai, bro.

Jelek.

Gulung.

Kan dia ada once, kenapa gak suruh isi?

Iya, ini siapa mbak ini, bro?

Kalau oncenya gak mau isi suara, bikin pake AI.

Ambil AI dari dia, taruh masukin lirik sini.

Iya.

Oke kok.

Oke, ini oke.

Oke kok.

Tapi gak catching, ear-pitching, bro.

Enak, enak, catchy ini catchy.

Coba ini.

Enggak, belum ref ini.

Belum ref.

Ini kurang akar rumput aja kayaknya.

Ya.

Mana refnya, bro?

Enggak, gak apa-apa, biarin aja.

Enggak, biasanya kan ada yang diulang-ulang, gak jarang mafus.

Enggak, iya kan ini kalau lagu itu, konsep lagu itu.

Nah, dia Jawa Tengah Jatim, ini menunjukkan.

Oh, dia jebutin Vichy Michy, deh.

Prestasinya, ya.

Nah, biasanya habis di sini, nih.

Ya, anjir.

Oh, ini, ini.

Ini mah penyebutan provinsi, anjir.

Ini habis ini ref, habis ini ref.

Ini ref atau habis ini ref?

Oke, belum-belum ref ini.

Kita harus sabar, kita dengerin.

Nah, oke.

Sila ketiga persatuan Indonesia.

Bagus kok.

Menang total.

Ya, itu yang agak sulit, sih.

Tadi kan dinilai, bukan dibata, maksud.

Enggak, mungkin dia bikinnya awal banget, belum.

Oh, iya, iya.

Belum melihat survei kemarin.

Belum melihat survei.

Ya, waktu awal, waktu.

Bagus, serius, nih.

Mixingnya.

Enggak, aku belum ref-ref-nya.

Tadi udah.

Tadi sila ketiga itu salam tiga jari.

Damai berpolitik Indonesia.

Rimah lagi.

Damailah berpolitik Indonesia.

Cukup, cukup, cukup.

Enggak, ini, ya sebetulnya mesti ada diulang-ulang ya.

Iya.

Danjar Mahfud.

Danjar Mahfud pasti menang.

Misalnya gitu.

Menurut gue, secara komposisi pembuatan lagu, mixing apa, bagus.

Iya, betul.

Tapi betul kata Adri, tidak akar rumput.

Yang pedagang-pedagang Martabak.

Tidak, tidak.

Kan itu yang perlu kita menangkan.

Hati-hati.

Memenangkan hati.

Sambil bikin Martabak gitu.

Danjar Mahfud makin gitu.

Petani-petani.

Atau Wongcilik yang jadi jargonnya.

Koplo berarti harusnya, bro.

Kalau mau Wongcilik.

Atau mungkin campur sehari.

Nah, ini terlalu.

Ini terlalu indi.

Ini juga karena gak ofisial.

Mungkin gak ofisial.

Atau mungkin ada campur tangan yang leks.

Harusnya rap yang leks aja, bro.

Harusnya feeling gue sih yang leks.

Ini ada ganjar.

Oh iya benar.

Freestyle.

Dulu kan dia ini ada tangga.

Mahfud dia, Mahfud dia, Mahfud.

Dia tuh ngefans sama Pak Mahfud.

Iya, maksudnya di review ini ada ganjar.

Ganjar itu adalah membuat kita berpijar.

Lagu-lagu ganjar Mahfud lain ada gak?

Gak ada, cuma satu.

Sejauh ini sih kita tidak menemukannya.

Yang di-yel-yelin orangnya biasanya.

Yel-yelin penontonnya.

Oke, sambil dicari.

Yel-yel paslon 03.

Gue tau ada slogannya apa, peluruta terkendali.

Itu Pak Mahfud.

Itu Mahfud ganjar.

Itu Mahfudnya doang.

Gue kira hasil survey electability.

Menang totalnya diganti menang gak nanti.

Oh Mahfud tuh peluruta terkendali.

Jadi gini, Mahfud tuh ceritanya gak bisa disetir siapapun.

Makanya dia bebas.

Oh jadi Mahfud peluruta terkendali.

Gak bisa dipakai di ganjar itu.

Gak ngerti gue.

Gue kurang tau ya.

Karena terkendali kan.

Keamanannya kan.

Oh iya.

Keamanannya.

Memang kalau bikin tagline itu gak boleh kayak harus bisa dilihat dari berbagai macam sisi.

Jangan sampai apply ke satu gak apply ke yang satu lagi.

Iya.

Terakhir kali peluruta terkendali itu bikin dinastil.

Hahaha.

Iya itu baru peluruta terkendali ya.

Menerus MK.

Lanjut.

Hahaha.

Ini apa?

Gak boleh ajar dia.

Versi Butet Katarajasa lagu Ganjar Mahfud.

Oh.

Boleh boleh.

Seniman.

Lebih kredibel nih.

Coba lebih kredibel.

Kalau tadi sih ketahuan itu pengen jadi musisi gak dapet.

Terlalu ini.

Nah ini alam.

Dia ngambil suara alam.

Karena anaknya alam ganjar.

Oh cocok logi yang sangat waiwan.

Ini seolah-olah sangka kalah memanggil suara rakyat.

Kiamat kalau sangka kalah.

Sangka kalah tuh kiamat.

Kiamat suara.

Oke lanjut.

Coba.

Seni banget ya.

Ini mas Butet Katarajasa.

Pengaruh TVRI nya kuat ya.

Pengaruh TVRI.

Hahaha.

Pengaruh TVRI.

Nah ini baru lebih ke rakyat.

Nah ini ciri asra rakyat.

Ini ciri asra rakyat.

Oh kok iya.

Nah ini.

Nah ini diulang-ulang yang.

Kayak ini ya.

San Kuri yang apa.

Masa Jawa ya?

Bukan nadanya dia.

Ya nadanya.

Kerja.

Oh beda-beda.

Kerja.

Bekerja untuk rakyatnya.

Karena orang Jawa jadi kerja kerja kerja.

Oke oke.

Kerja.

Sampai membuti rambutnya.

Oh.

Bagus kok ini.

Agak mirip tapi beda.

Semarang kali nebungu.

Gitu.

Gajar mafutsing paling pas.

Ref ya ref.

Gajar mafutsing.

Paling pas.

Kerja.

Kerja kerja kerja.

Bekerja untuk rakyatnya.

Ini untuk akar rumput lebih cocok sih.

Iya.

Kerja.

Tapi kurang nasional ga sih kayak.

Iya.

Jawa musik pinter.

Jawa Jawa ini Jawa bro.

Harus pas bener ya.

Iya.

Rushnya mana ini kerja kerja doang.

Itu bukan rush bro.

Yang benar.

Oh dia ngambil kuat itu.

Iya.

Coba.

Ini kayaknya potensi kena asomasi lagunya sebetulnya ini.

Banyak copyright gitu ya.

Kayak copyright orang dimasukin ke sini.

Iya ini banyak copyright.

AE AE ini juga copyrightnya Dasyat loh AE AE.

Anjir.

Ini harus udah izin belum ini.

Soalnya Dasyat kan hostnya dukung 02.

Ciu ciu ciu ciu.

Ini kurang kurang penyebutan gajar mafutnya.

Kurang kurang masuk.

Iya.

Kurang sekali doang.

Eh udah tau lah gue intinya gitu pasti.

Rasa kakean ngomong tuh jangan banyak omong lu.

Kepada salah satu paslon ya.

Enggak, ini pasti jinglenya sebelum debaca press yang itu.

Oh iya.

Karena kalau sekarang udah salaman.

Udah mungkin yang itu dong yang disini.

Direvisi ya.

Iya udah direvisi.

Gak apa-apa kakean ngomong gitu.

Iya gitu.

Tapi dari segi akar rumput ini lebih cocok tapi kurang nasionalisme.

Iya.

Baru satu pulau baru satu pulau.

Ini terlalu etnik terlalu segmented.

Harus pas antara kalau mau etnik Indonesia.

Ada unsur popnya juga bro.

Ya kayak tadi walaupun tadi dia kayak band indie.

Tapi dia nyebut ada Sumatra apa segala macam.

Lebih ke Indonesia gitu ya.

Mungkin karena mas Butet kan seniman gitu.

Dan mungkin ya cuman berangkat dari akar yang beliau tau aja.

Benar.

Jadi gimana dari dua jingle tadi yang pertama nilai yang kasih nilai?

Kalau gue suruh prefer, gue mending yang kedua sih.

Satu sampai sepuluh berapa nilai?

Tujuh.

Lima kalau saya.

Lega banget bro.

Dari berapa?

Saya sebelas.

Saya sebelas.

Kurang ya?

Justru kita baik ya menyarankan pada tim Gajar Mahfud.

Anda punya musisi disitu, banyak seniman.

Mending revisi lagi lagunya.

Kurang mengenang-engenang.

Yang harus nyantol, harus nyantol.

Itu ada yang Lex tuh jago loh dia bikin hit single.

Oh iya bener.

Gajar Mahfud.

Ya bisa, bisa.

Atau GGJ ganteng-ganteng kerja.

Eh GGK.

Ganteng-ganteng kerja.

GGS.

Kan Pak Gajar kan emang dibilang katanya ganteng kan.

Kan dulu kan dia bikin lagu apa sih yang Lex ganteng-ganteng.

Ganteng-ganteng swag.

Iya GGS.

Ya ini ganteng-ganteng kerja.

Mending itu lebih.

Atau GGGG ganteng-ganteng ganjar.

Ya bener dong kan pasalnya Pak Gajar ganteng.

Anjir, emang yang ganteng gak kerja apa yang kerja gak ganteng?

Gue gak tau juga gue ya.

Tapi mungkin ini adalah satu area yang bisa di lebih tingkatkan lagi.

Oke.

Ada oncol.

Betul.

Oncol di ganjar itu.

Iya.

Aku ingin menjadi nomor satu.

Nomor tiga dong.

Terganjal Pak Anies.

Kan dari suara gitu.

Suaranya tiba-tiba dari mana tadi.

Enggak lah.

Oke coba next.

Yang 02.

02.

Ini yang ofisialnya, apa judulnya?

Kita natural banget ya.

Kita sangat natural.

Oh dari Gerindra Titi.

Ini terkenal loh lagu ini.

Nah kita, gue gak pengen langsung uji takutnya dibilang buah biasa kan.

Enggak, belum-belum.

Ini nadanya lagu juga.

Ini diulang-ulang.

Bagus, cuma segini doang.

Ini jawanya pas banget.

Eh enggak, menurut gue dari komposisi lagu, dia gak bikin kita nunggu build up.

Dia langsung nulis lagu.

Menurut gue dari komposisi lagu, dia gak bikin kita nunggu build up.

Dia langsung nyampe.

Dari awal langsung Prabowo Gibran.

Dan kayaknya mengerti market.

Kalau dipotong, ditaruh di TikTok, bisa dapet.

Kalau tadi kan build up-nya banyak banget, mana yang mau diambil bagiannya gak bisa.

Iya.

Lebih jelas, Prabowo Gibran istimewa.

Menurut gue, mungkin kritiknya memang terlalu jawa sentris aja.

Enggak, dan di lagu tuh gak perlu ada alasan.

Jadi kayak, Prabowo Gibran istimewa.

Ya pokoknya istimewa aja.

Gak usah disebutin kenapa.

Karena apa gitu ya?

Karena jadi panjang saya mau dengerin lagu begitu.

Itulah jadi lagu Olga yang diulang-ulang.

Itu mah lagu apa?

Lagu Olga itu apa?

Apa?

Hancur Hati.

Hancur Hati, kan diulang-ulang.

Prabowo Gibran istimewa, Prabowo Gibran istimewa.

Emang kayak hipnotis paksa.

Kan emang gitu.

Prabowo Gibran istimewa, Prabowo Gibran istimewa, Prabowo Gibran.

Kayak itu biar ada alasannya.

Tapi sebenernya bagus juga kalau ya begitu aja terus.

Tapi kalau buat gue, dari komposisi lagu dia tidak ada build up bertele-tele.

Langsung to the point.

Langsung to the point, pengulangannya juga jelas.

Prabowo Gibran sampai mirip hipnotis tadi.

Ini gue yakin ntar di ujung episodenya semua orang juga kayak langsung nyampe-nyampe.

Gini ya, gue lebih bisa bayangin ya.

Gue lebih bisa bayangin ya, orang mandi secara gak sengaja.

Daripada yang tadi, lu udah lupa kan adanya?

Gue gak lupa, itu kalau mandi main suling dulu di awal.

Kepanjangan soalnya bro.

Kepanjangan, kepanjangan.

Gue bukannya apa-apa, emang gue lupa.

Nah, paling kritik gue adalah jangan terlalu Jawa sentris aja.

Tapi ada lagi?

Ada lagi lagu Prabowo Gibran versipan.

Oh versipan, dia harusnya ahli.

Versipan aja bikin lagu gitu.

Saya lebih takut.

Prabowo Gibran pro rakyat.

Yang tadi pemimpin gue apa ya?

Yang tadi Prabowo Gibran memang istimewa.

Itu dari Gerindra, ini dari Mark.

Yang ofisial itu ya ada gak sih satu lagi?

Gak ada.

Ada Oke Gas.

Oke Gas, tambah tua tuh orang gas gitu.

Kita coba, kita coba.

Ada ininya lagi, artist lain.

Ini Pan nih.

Yang tadi gue bilang kayak Chrisye tuh yang mana ya?

Oh.

Aduh, bro.

Ini lagu-lagu penyiksaan koruptor ini, bro.

Aduh.

Kuk, kuk, kuk.

Ada DJ Gaga ini, bro.

Tapi ini lebih kayak Dul Sumbang zaman dulu di Jawa.

Terlalu, ini terlalu lawas.

Anjing ada cetetetetetet.

Tapi ini emang grassroot, ini grassroot.

Ini terlalu root ini, bro.

Ini feel.

Tunggu.

Nah dia gak bertelur-telur, langsung nih refnya.

Ini bisa viral loh di TikTok.

Iya, iya, iya.

Udah cukup bang, cukup bang.

Waduh.

Waduh ada ursur cinanya.

Ah.

Karena memang dikuasai.

Gak bertelur-telur, build upnya gak banyak.

Oke, iya, iya, iya.

Dan ini tidak ada, tidak ada bahasa.

Dan ini lebih nasional karena pake bahasa Indonesia, To.

Oh.

Enggak, tapi tadi build musiknya kelamaan.

Orang takutnya yang, mungkin kalau TikTokers ya senang dengan musik-musik begitu.

Tapi mungkin anak muda di awal udah.

Alan Walker denger ini agak kaget.

Langsung pindah agama.

Coba ada lagi yang Oke Gas kalau gak salah deh.

Eh beneran ya, gue juga ngirim nih satu di grup.

Iya, Prabowo Gibran Oke Gas.

Itu juga jinglenya yang selalu dipakai dimana-mana tuh.

Tapi itu gak ada kata-kata Prabowo-nya.

Ada.

Itu kayaknya lagu, masih ada.

Ada.

Ada, ada.

Prabowo Gibran, apa tadi?

Enggak, itu tadi maksudnya.

Yang lagu.

Ada gak?

Tambah dua tuh Orang Gas gitu tuh.

Mohon maaf, yang kedua emang agak banyak lagunya yang di review.

Hahaha.

Enggak, tapi emang dicari gampang.

Iya.

Ini kita jadi berisik nih.

Berisik.

Acara berisik.

Enggak, karena memang ini penting loh.

Untuk di review ini sangat penting.

Iya benar-benar.

Kita tuh gak usah ngomong pemilih pintar.

Ah, minat baca aja rendah, biar ngapalin lagu aja.

Hahaha.

Orang tuh soal-soal pilihan lo gak logis.

Orang tuh gak ralah minat bacanya rendah kok mau pilih logis.

Logis gimana?

Udah pasti.

Sebelum itu terjadi kan ada tanggal lain yang harus selesai dulu.

Iya.

Oke langsung.

Udah lah.

Ini dia.

Oke.

Pemimpinku Prabowo.

Iya ini.

Pemimpinku Prabowo.

Tadi pagi gue juga denger di radio.

Oke.

Coba, Pemimpunku Prabowo.

Oke.

Langsung lagi.

To the point.

Langsung.

Pasti diulang lagi.

Prabowo.

Langsung tau gue.

Pemimpinku Prabowo.

Simpel men.

Pemimpinku Prabowo.

Ini pagi-pagi mandi ya ini.

Iya.

Hahaha.

Tuh kayaknya bapak-bapak.

Siapa-siapa.

Tepat-tepat.

Lagi ngopi.

Iya.

Ini kalau Chris-nya masih ada juga kayaknya.

Pasti ya.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Siapa-siapa.

Pasti ya.

Selasana suara ini.

Iya, iya, iya.

Erwin Gutawa style.

Iya, iya.

Udah segitu doang kan ulang lagi tuh.

Iya dia singkat aja.

Iya.

Udah sambil makan di food estate.

Hahaha.

Abis ngantor anak sekolah.

Iya.

Iya, iya.

Makan kentang di food estate.

Na na na na na na na.

Ingat lho gue.

Iya.

Easy listening sih.

Hahaha.

Emang macet juga kayaknya terhibur ya.

Macet terhibur.

Macet terhibur.

Coba kita kosong satu berarti ya.

Oke.

Next.

Jinglenya.

Kita fair ya, tadi juga ada yang jelek kan.

0-2 ada yang jelek.

Ada yang jelek kok 0-2.

Yang dari Pan menurut gue kurang ya sih.

Kurang, kurang.

Tapi di TikTok mungkin bisa kena kali.

Coba kita, saya juga siapin.

Pan itu bukan keunggulannya bikin lagu sih emang gue rasa.

Iya.

Terakhir kali dia ada hubungan dengan lagu mana?

Suling-suling itu ya.

Enggak yang Pan.

Pan.

Itu kan hit wonder aja sih itu.

Ya itu Eko Patrio katanya yang bikin.

Oh iya?

Emang bener sesuai genre nya sih pelawak.

Hahaha.

Dia gak jago lagu-lagu bagus tapi dia lucu pasti.

Oke.

Dari official account YouTube Handis Bosswederan judulnya Amin Aja Dulu.

Amin Aja Dulu.

Oke.

Selamat pagi warga pendengar saya.

Duh.

Band yang kita tunggu-tunggu.

Kelamaan, kelamaan.

Di radio kita.

Mari kita sambut.

Bang.

Ada dramanya dulu di depan.

Hahaha.

Ya Allah.

Memang dia suka sekali banyak omong ya.

Tuh.

Amin.

Amin.

Oh enak kok ini.

Tapi memang keunggulan nya itu karena slogan Amin.

Jadi apa aja bisa di aminin.

Iya.

Amin, Amin, Amin, Amin, Amin, Amin, Amin.

Ha, ha, ha, ha.

Hahaha.

Ini sejarah isi listening, isi listening ini.

Isi listening kok.

Tapi emang agak gagap sih.

Hahaha.

Ha, ha, ha.

Zik, tunggu-tunggu.

Amin bareng abis kusipin.

Amin bareng abis kusipin.

Keras ya.

Kayak lagu-lagu The Offspring gitu bro.

Hahaha.

The Offspring.

The Offspring aja.

Tuh, udah lama sih bro.

Ha, ha, Amin.

Ha, ha, ha.

Mungkin karena ada betawinya kan.

Iya.

Bantun kayaknya ini.

Tuh bro.

Emang sesuai dengan pas lo nih, banyak omongnya memang.

Liriknya lebih panjang nih.

Udah saya udah mulai terbrainstorm dengan.

Ha, ha, ha.

Apa coba.

Selamat datang.

Enggak, ini pasti ada bagian dari dramanya.

Dia harus gitu.

Oke.

Enggak cuma di real life ya, di lagunya aja ada drama.

Iya bro.

Kita netral sekali lagi, netral.

Ini visi-visi sebenarnya kayak gini.

Enggak, oke.

Orang pasti ya, cuma ingat di bagian ah, ah, amin.

Tapi poin-poinnya lupa.

Ya, ya, susahlah.

Susahlah semua.

Kayak misalnya siapa yang mandi kayak atau lagi jalan.

Bikin pupuk gerak.

Ha, ha, ha.

Itu menimbulkan salah paham juga loh.

Kalau di dengar pakai headset, terus dia bagian ah, ah, ah, ah, ah.

Orang tuh berpikir dia lagi nonton video tertentu.

Oh gitu.

Kecuali apalagi bagian A-nya agak panjang sebelum ke min.

Padahal yang nonton video tertentu bukan 01 sih.

Iya, pasti kan gak mungkin.

Pasti gak mungkin.

Masalahnya A-nya panjang kan orang, apalagi dinyanyiin cewek.

Untung cowok yang nyanyi.

Iya, iya.

Kalau cewek yang nyanyi.

Mungkin dia mirip ini bro.

Apa?

Cranberries tuh.

Zombie.

Oh.

Tapi versi yang di persing ya.

Ha, ha, ha.

Enggak, versi yang.

Iya.

Aku, aku bukan bola.

Tunggu, tunggu, tunggu.

Ha, ha, ha.

Maksud referensi katanya ke mana?

Sorry.

Im sorry, Im sorry.

Maaf, maaf, maaf.

Aku bukan bola.

Ha, ha, ha.

Maaf, maaf, maaf.

Ha, ha, ha.

Eh, kasih tau dulu nih gak semua orang tau referensinya.

Lo jelasin dulu.

Akhirnya kita, kita dengerin.

Oke, gue, gue tau nih Amin ini dia ngambil dari mana.

Satu itu dari Cranberries yang zombie.

In your head, in your head.

Zombie, zombie, zombie.

Ha, ha, ha.

Gak, gak, gak begitu.

Sama, sama di, di ini Riana Umbrella.

Oh.

Na, na, na, na, na, na, na.

Oh.

Eh, lah, eh, lah, eh, eh, eh, mirip.

Apa aja sih yang mirip?

Gak mirip, maksudnya dia penggulangan A, A, A, Amin.

Yang bola tuh apa yang bola?

Ini tuh bukti kalau ngomong tuh mending yakin dulu.

Karena orang percaya, karena keyakinan.

Padahal kalau dipikirin apa tadi referensinya?

Cuki anjing, gak ada yang sama.

Nada B cuma karena diulang-ulang doang.

Ini bukan samanya, tapi yang sama tuh A.

Ha?

Ya, ya, ya oke lah.

Bukan bola apa, apa?

Zombie bukan bola gitu.

Kalian pendengar noise harus dengerin.

Lagu apa ini?

Coba dulu kasih dong backstory-nya.

Jadi backstory-nya.

Itu lagu Zombie Grand Baris, lu tahu kan?

Nah itu dimasukin lirik Indonesia.

Ada, ada bro.

In your head, in your head, zombie, zombie.

Sorry, sorry, aku, aku, bukan bola itu.

Gua gak tahu bila awalnya apa yang diargumenkan bersama orang

sampai ada dia harus jawab, sorry gua nih bukan bola.

Gua gak tahu, percakapan sebelumnya gua gak tahu beneran.

Gua gak tahu, gua gak tahu.

Gak, gak.

Tapi gua penasaran, itu parodi.

Itu kan pasti analogi, apa gitu.

Sesuatu yang dioper-oper, terus dia gak terima.

Gua gak bisa dioper.

Aku bukan bola, apa?

Belut apa? Gua juga gak tahu.

Udah, udah.

Oh iya, katanya, katanya, cinta, cinta.

Oh kan, bener kan? Bukan bola, dioper kan?

Oh, dibikin lagu begini.

Ref, ref langsung.

Oh, ada ole-ole-nya juga diawalnya.

Ajik banget.

Oh iya.

Katanya, katanya, katanya, cinta, cinta.

Itu indah.

Katanya, katanya, katanya, katanya, cinta, cinta.

Cinta, cinta, cinta, cinta, cinta, cinta, cinta, cinta.

Bukan bola, apa?

Parodi, parodi, parodi, parodi, parodi.

Nyamain suaranya si vokalisnya, mirip loh.

Bang, bang.

Udah bang, cukup gak?

Udah cukup, cukup, cukup, cukup.

Ada kan lagu itu?

Iya, iya.

Ini lebih, tapi dia jago loh.

Nyamain suaranya.

Enggak, by the way, kita ini udah sampe sini,

pendengar ini udah tahu belum sih tema kita ini apa sih?

Belum.

Oke, kita kembali lagi ke...

Jadi intinya penilaian lagu Anies tadi gimana?

Ya, ya.

Tapi yang bagian syuju-jujurnya,

A, A, A, Amin, cukup.

Ya, menurut gue dari segi catchy itu,

nomor 1, 02, nomor 2, 01, 03 harus digodok lagi.

Ya.

Menurut gue sih.

Iya sih, dari segi catchiness.

Karena terlalu banyak musik ya.

Kok lo penilaian catchy sama electabilitas mirip-mirip sih?

Ya.

Kenapa gitu?

Karena sejujur-jujurnya...

Gimana kita mau netral ini?

Gimana?

Sejujur-jujurnya kita lebih sering denger lagu yang 02 di mana-mana loh.

Iya benar.

Itu lebih radiabel.

Emang datangnya ke acara 02 ya?

Kalau kita datang ke 01 ya denger drama tadi itu ya.

Ada kelakson-kelakson.

Iya, iya, iya.

Oke, berarti kita cukup reviewnya ya.

Ya, baik.

Silahkan kita kembalikan lagi ke yang mendengarkan.

Dan buat teman-teman yang pernah denger lagu Aku Bukan Bola,

boleh komen di bawah.

Enggak, lagu ini tuh tetap lucu gak sih?

Kalau orang gak ngerti zombie, lucu.

Karena dia kenapa jadi Aku Bukan Bola.

Lirik Aku Bukan Bola.

Enggak, karena dioper-oper.

Oh, dioper-oper.

Maksudnya itu aku yang bukan bola gitu.

Enggak, orang yang tahu filsufnya lagu zombie itu kan serem pak.

Kan keusuhan di...

Iya, perang tuh.

Iya, perang.

Maksudnya jadi Aku Bukan Bola.

Oke, lanjut kita ke...

Azing Doroti itu hidup lagi loh dari kubur, denger lagunya dihilin.

Gitu.

Gak izin gue yakin tuh.

Ya pasti gak izin lah.

Izin juga.

From Berish, I Will Use Your Song,

Im Not Soccer.

Translate the lyrics.

Im Not Soccer.

Oke deh, kalau kayak gitu sekarang kita kan udah mau ke tanggal 14 Februari.

Tinggal hitungan hari lah.

Tapi banyak orang yang takut adanya serangan Fajar.

Sebelum serangan Fajar, Gibran kemarin kan bagi-bagi susu.

Tapi dia kenanya karena kalau gak salah CFD itu clear area.

Kalau gak salah gitu ya.

Jadi bagi susu itu gak boleh kegiatan kampanye.

Dan beri susu itu termasuk bagian dari kampanye.

Defense dia bilangnya kayak, kan saya semua bagi.

Gak ada ajakan, ayo coblos dua, gak ada gitu.

Itu defense dia.

Defense dia begitu?

Defense dia.

Gak tapi intinya adalah semakin kita mendekati hari pemilihan ini,

banyak sekali suara-suara yang mengatakan bahwa,

ayo pilih pake logika dong.

Kalau milih pake logika dong.

Kok lu pilih pas lo tertutup gak pake logika loh.

Otak lo dimana gitu.

Jadi karena nama kita musuh masyarakat,

kita harus melawan narasi-narasi seperti itu.

Karena menurut kita memilih tanpa logika gak apa-apa.

Betul.

Betul.

Negara minat baca jarang, udah kok milih pake logika.

Gimana, gak ada.

Udah pasti gak bisa.

Apa yang mau dibaca.

Karena kita bisa masuk kemana-mana tuh.

Iya.

Berarti gak pake logika, menarik suaranya bukan...

Tau gak yang paling lucu apa?

Yang nyuruh kita milih pake logika, biasanya gak logika-logika apa.

Betul, betul.

Ya anak kalau pake logika, anak gak dukung dia tuh.

Iya.

Itu cuma tanda gue harus diem 10 menit ke depan dengerin orang nih.

Kayak misalnya, lu gak pake logika.

Misalnya, lu pilihin siapa? Pilih ini.

Lu gak pake logika.

Ah ini gue udah tau nih 10 menit gue diteramain.

Udah pengalaman.

Iya.

Pengalaman dia.

Udah tau itu.

Iya bener.

Yang mau cerita tentang dirinya aja.

Dan lagian gini, misalnya...

Memilih itu kan motivasinya beda-beda.

Iya.

Kalau milih karena jingle juga gak apa-apa.

Nggak apa-apa loh.

Milih karena jingle misalnya, gue lebih suka jingle-nya karena...

Nggak apa-apa loh milih karena itu.

Nggak, gini loh.

Kalau gak ada yang milih karena jingle, itu gak ada yang buat pasti.

Iya juga ya.

Pasti jingle pengaruh.

Karena pengaruh, ada terus dia.

Kampanye misalnya, aku suka orang ini karena kampanye-nya begini.

Kalau milih bukan karena suka dari apa yang dilihat,

pake baju compang-camping aja.

Kayak di Jepang bro.

Di Jepang...

Kenapa?

Ada kota kecil.

Nah disitu calegnya ditempel.

Kota kecil-kecil.

Jadi gak ada Masinton di mana-mana.

Jadi gak di Kepung Masinton.

Jadi cuma ada tempat.

Gue Pak Eriko.

Oh iya Pak Eriko juga.

Gue paling suka Pak Eriko di mana-mana.

Siapa Pak Eriko?

Ada.

Pokoknya jadi petualangan si Rina lah.

Oh di BSD.

Enggak, di Jakarta.

BSD gak terlalu banyak.

Masinton ada di Kepung bro.

Ya Masinton iya memang.

Emang Grace Nathalie di Jakarta Barat banyak tuh Grace Nathalie.

Ya Grace Nathalie.

Padahal gak paham loh.

Itu kan pendengarannya nasional.

Oh iya.

Gak tau kalau di daerah-daerah kalian.

Masinton juga ternyata.

Gagi Bunsin.

Berarti gak pake logika.

Terus orang harus milih pake apa bro?

Ya pake hatinya lah.

Iya betul.

Orang kalau milih karena ganteng misalnya.

Gak apa-apa itu.

Boleh, boleh.

Akhirnya SBY menang gak?

Bener, waktu itu kenapa?

Emang lawan siapa waktu itu ya?

Megapro.

Megawati.

Megawati Pro.

Sama satu lagi siapa ya?

Pokoknya ada tiga juga kok.

Wiranto, Wiranto.

Yang naik beca ya?

Iya bener.

Ya maaf disini bahaya kasih.

Enggak-enggak bener.

Situ ada track recordnya kok bener kok.

Iklannya naik beca kan?

Iya bener.

Dia menyamar selim.

Oh menyamar, menyamar.

Jadi tukang beca.

Gak butuh banyak tapi emang.

Boleh karena suka aja boleh.

Gak apa-apa boleh.

Kalau orang milih gara-gara dia suka bagi-bagi.

Kemarin udah ada bagi-bagi sempako bro.

Langsung aja sebut, kemarin yang lagi rame itu.

Nol tiga ya?

Nol tiga.

Enggak bukan, ada lagi yang sebelum itu rame.

Siapa yang ngislamin Om Deddy?

Lupa gue namanya.

Gus Lita.

Gus Lita, Gus Lita itu juga bagi-bagi duit.

Itu bagi-bagi duit tapi itu agak.

Tapi itu kayaknya dia doang deh.

Gak buat siapa-siapa.

Enggak, karena dia di acara sulawatan pak.

Iya.

Di awal sulawatan.

Iya.

Video selanjutnya.

Tapi kan dia gak nyalon, emang dia nyalon?

Tapi isi sulawatnya,

Prabowo Gibran, Prabowo Gibran.

Basti Manang.

Nah itu menurut gue.

Ah itu juga jingle yang kecil sebetulnya.

Sudah, sudah.

Enggak kalau itu aku agak setuju.

Karena dia seakan-akan acara sulawatan.

Oh iya benar.

Tapi ada ini kalau memang itu mau kampanye gak sulawatan.

Iya betul, betul, betul.

Itu mungkin orang gak terima itu.

Misalnya kampanye ini bagi-bagi duit.

Lu gak mau marahin balik, kan dia dulu marahin kalian.

Oh iya saatnya kita marahin Gus Lita.

Its time to pay back bro.

Bikin gitu.

Dulu kalian lihat Om Deddy nunduk-nunduk gitu.

Kalian tuh ngerti gak?

Kalian boleh bercanda.

Tepat orang salam.

Iya, iya Gus, iya Gus.

Sebenarnya kampanye gak apa-apa.

Tapi mungkin yang jadi problematik adalah saat itu dikemas seperti lagi sulawatan gitu.

Terus ada bagi-bagi duit.

Kita bikin konten omelin dia.

Apa? Boleh, boleh.

Susah lagi nih saya bersihin nama.

Masalahnya Mbak Waslu bilang apa?

Pak produser baru kita.

Udah dihentikan kasusnya Mbak Waslu.

Oke.

Cepet ya kalau...

Yang lama yang anak presiden.

Masih di...

Gimana, gimana?

Update terbaru kasus tersebut apa?

Menghentikan penyelidikan kasus dugaan bagi-bagi uang.

Kasus tersebut dihentikan karena dinilai tidak memenuhi unsur pidana.

Tapi bukan kasus pembagiin-bagiin uang.

Memang ada video aja bagi-bagi uang bro.

Bukan diduga.

Bukan diduga memang bagi bro.

Mungkin ini.

Niatnya bukan.

Lu tau gak kenapa dia lolos?

Karena dia bagiin ke orang-orang yang belum 17 tahun kayaknya.

Enggak ada orang tua.

Satunya anak kecil, gak ada kecil kok.

Orang dibagiin goceng-goceng gitu.

Oh iya karena ada anak kecil.

Oh goceng kok di video ini 50 ribu cuk.

Ya intinya apapun itu karena ada anak kecil.

Oke jadi dianggap bukan...

Bukan orang yang punya hak politik.

Dia emang amal aja.

Emang dia kan agenda dia bilang amal.

Katanya kan itu sedekah katanya.

Berarti kalau ini agak bergeser berarti kan susah nih.

Orang gak semuanya pakai logika milih.

Anda jangan ngajarin logika ke orang-orang di pinggiran kota.

Di kampung-kampung.

Mereka akan memilih yang ngirim minyak sama beras.

Dan sekarang gini deh.

Boleh gak?

Orang milih karena dia dikirim minyak sama beras.

Boleh-boleh aja kenapa gak boleh.

Berarti monipolitik boleh?

Monipolitik definisinya apa dulu?

Enggak itu kirim-kirim.

Itu serangan fajar.

Enggak harus fajar.

Serangan fajar kan subuh dulu biasanya.

Jadi sebelumnya dia udah bagi-bagi.

Udah ada poster di berasnya.

Sebenarnya iya.

Soalnya lo mau di...

Boleh gak itu sebenarnya aturannya?

Produser tolong cari ya.

Setahu gue kalau bentuknya uang tuh gak boleh.

Bentuknya uang tuh gak boleh.

Gratifikasi soalnya.

Iya monipolitik tuh gak boleh.

Kalau udah jadi beras boleh?

Nah itu yang gue gak tahu.

Jatuhnya kado kali.

Jatuhnya kado.

Jatuhnya surprise.

Apa istilahnya?

Bagi-bagi sembako mungkin istilah sedekah.

Tapi kan duit juga bisa harusnya bro.

Iya makanya.

Tapi lebih kasar sih bagi-bagi duit sih.

Betul.

Kalau udah sembako...

Tapi kalau gak salah ada kok banyak-banyak ininya kok banyak...

Katanya terima aja duitnya.

Gak boleh ya?

Tapi jangan pilih orangnya kan banyak yang bilang kayak gitu.

Iya tapi aturan sebenarnya gak boleh.

Gak boleh karena menurut Bapak Waslu bagi sembako saat kampanye kategori politik uang.

Iya gak boleh.

Saat kampanye misalnya dia datang yang bagiin timnya gitu.

Itu termasuk kampanye gak?

Dan menentukan saat kampanye ini waktunya atau caranya.

Waktunya.

Jadi kalau dia caleg dia gak boleh bagi-bagi dulu?

Gak boleh.

Gak tahu.

Karena ada periode kampanye.

Kalau lagi periode kampanye bagi-bagi malah kayaknya...

Karena gue paham sih karena kayaknya ditakutkan nanti orang yang duitnya paling banyak.

Dia yang bisa...

Pay to win jadi ya.

Bukan memang begitu.

Ini berlaku buat siapapun.

Pasal 523 setiap pelaksana, peserta dan atau tim kampanye pemilu yang dengan sengaja menjalankan.

Gak boleh.

Gak tapi kan gini ya.

Bagi-bagi gak boleh berarti ya.

Wah kita setuju banget.

Ini hukumnya.

Gak tapi gini loh.

Kita nih dua bulan kampanye aja kita udah gak tahan tau gak loh.

Pengen ayo dong cepat selesai gitu.

Nah ini kan cara cepat biar kita inget orang kan.

Kalau gak pakai cara ini kampanye bisa setahun loh lebih capek lagi loh.

Gak dan gini loh maksud gue.

Kita tuh hidup di sebuah...

Lebih capek lagi.

Kita tuh hidup di sebuah konsep utopia yang kita sama-sama tau.

Itu gak mungkin.

Gak mungkin.

Gak mungkin ini.

Oke lah kalau misalnya kita setuju bahwa setiap paslon tuh harus perang gagasan.

Tapi masyarakat udah siap menerima gagasan belum?

Cewek aja boleh naik motor, naik mobil.

Gue pilih yang naik mobil mbok.

Nah mbok bener kan gue.

Bener dong gue.

Enggak masalahnya warga-warga yang di kampung-kampung itu gak butuh gagasan bro.

Iya betul.

Butuh minyak goreng.

Maksudnya dia digoreng.

Dan dia butuh apa yang...

Dia makan gak makan visi misi dia.

Anjir lucu banget.

Dia makannya...

Jadi kalau kita coki sih tadi dia setuju mainin politik berarti.

Salah satunya ya.

Ya tapi kan siapalah saya ya.

Kalau aturannya gak boleh ya lebih baik gak boleh.

Enggak sebenarnya yang kalau mau tuh ini.

Kalau di Malaysia itu periode kampanye.

Dan total yang boleh dihabiskan itu dibatesin.

Oh itu lebih masuk akal.

Difer.

Dibagi boleh berarti.

Jadi kita takutnya kan, kita takutnya kan kayak ya terang dong.

Kalau suntikan modalnya gede, dia dong pasti bisa semena-mena gitu kan.

Gimana yang modalnya kecil.

Kalau semua mainnya sama.

Dan sebenarnya permasalahannya kalau misalnya pakai bagi-bagi gitu.

Dan akhirnya masyarakatnya jadi milih itu.

Kan sebenarnya masalahnya bukan diisi yang ngasih duit.

Kualitas masyarakatnya masalahnya sebenarnya.

Kalau ditarik mundur lagi.

Enggak tapi kalau modal kecil jadi caleg itu juga aneh loh bro.

Iya.

Hak dia boleh.

Dia udah tau dia jadi caleg keluar banyak.

Ente mikir judi online populer kenapa?

Karena?

Enggak karena judinya.

Karena judinya, orang tuh rasa judinya senang.

Oh itu termasuk judi.

Ya iyalah.

Bukan judi online jadi dana kampanye.

Itu off air tadi ya?

Itu off air tadi.

Enggak tapi bentar coba.

Berapa kursi DPR, calon DPRnya berapa?

Kecil chancenya.

Kecil banget.

Iya chancenya kecil.

Dan dia merasa bisa itu.

Wah itu luar biasa itu.

Itu either orang tuanya terlalu suportif atau dia halu.

Halu sih kayaknya.

Halu kan.

Halu loh waktu dipajang-pajang.

Cuma jadi bahan stenak aja, bahan materi aja gitu.

Di kpu.go.id DPR tuh 84 dapil cuma 580 kursi.

Kok gila gak?

88 ribu?

84 dapil 580 kursi untuk DPR ya.

580 kursi bisa ngikut ribuan ya?

54 ribu gokil.

Kalo gue sih sebenernya gini ya, balik lagi ke atas dulu nih.

Sebelum kita nanti ke bawah-bawah.

Yang bilang katanya jangan milih, milih pake logika dong.

Itu teknologi fasis banget dong.

Iya.

Seolah-olah dia.

Pertimbangan lu lebih bagus daripada gue gitu.

Bahkan milih kan suka gak suka.

Emang suka gak suka ada alasan, misalnya contoh nih.

Kita milih paslon tertentu karena misalnya keluarga kita.

Keluarga kita hidup dari bisnisnya si paslon tersebut.

Ya boleh, itu logika banget menurut gue.

Itu logika banget men.

Terus misalnya orang, aduh gue bingung gue pilih dia bahkan karena ikut-ikutan aja boleh menurut gue.

Pilih karena ini nya boleh gak?

Karena buzzernya boleh gak?

Boleh-boleh aja menurut gue.

Karena artis yang nempel gitu.

Boleh-boleh aja.

Iya once, gak milih.

Kalo gak milih gak boleh.

Kalo gak milih tidak boleh mengajak orang.

Iya boleh mengajak orang.

Dan bos selalu menganjurkan untuk gunakan aksuarnya.

Ya golput itu haram kata MUI.

Tapi kenapa baru tahun ini ya?

MUI berdiri tahun 75.

Haramnya baru sekarang.

Mungkin baru jadi prioritas kali.

Baru jadi prioritas.

Ngomong-ngomong itu hari lahir MUI sama gue sama loh.

Nanti lahir, MUI lahir nanti lahir.

Gak beda tahun, tapi tanggal ngejaksin.

Hahaha.

Iya sama-sama suka ngejaksin.

Menurut gue bahkan memilih cuman karena suka,

memilih cuman karena joget-joget gak mahal sih menurut gue.

Tapi kalo aku sejujurnya golput itu gak setuju.

Karena satu, kalo inti memang golput inti ngomong dari awal.

Karena aku baca kemarin petugas TPS itu bayarannya berapa?

Coba bang cari gaji petugas TPS.

Ngelipet satu suara itu bayarannya 100 rupiah kalo gak salah.

Dan anda golputin.

Dan ini ada 200 juta suara loh bro.

30 juta yang golput aja tuh ada mubazir banget tuh.

30 juta itu bisa jadi LKS berapa sesuai tuh bro.

Betul.

Kertasnya kan?

Iya.

Iya bener.

Atau budgetnya bisa pekerjaan beliau-beliau yang ada di bilik itu

bisa lebih cepat, dia bisa lebih cepat ketemu anaknya.

Iya jadi mending langsung ditanya,

aduh siapa yang golput daftar dah,

daripada surat suara lu gue lipet gak lo pake.

Iya.

Apalagi di desa-desa yang digoto, digunain.

Kalo gaji pengawas TPSnya itu 750 ribu per bulan.

Oh per bulan.

Sejak?

Ini beritanya sejak Desember 2023.

Gak, ya selama masa kampanye.

Apa yang dia ngawasin dari Desember?

Kan sekarang ngapain dia, masa udah di TPS.

Mana nih orang?

Ya tapi 750 ribu ya gak apa-apa lah udah.

Yang ngelipet bro.

Ya beliau, atau harusnya itu sepaket ya?

Enggak, itu pengawas.

Gaji 750 ribu mendingan terima sembako tadi.

Bisa sama nilainya.

Berarti maksudnya gini, pengawas TPS itu yang ngawasin TPS.

Ya.

Berarti demokrasi negara ini bergantung pada orang itu.

Iya pada orang yang digaji 750 ribu.

Dan digaji 750 ribu.

Ya, yuk.

Ya makanya, kalau gitu aja boleh, ya milih karena joget-joget, boleh dong.

Bukan boleh apa enggak, maksudnya nasib negara ini.

Gak ada nih, jangan terlalu bela joget-joget terus.

Panas banget kayaknya.

Iya, panas banget.

Berapa gajinya yang ngelipetin? Ada bro.

Dia dari tadi udah bilang, kita mau netral, netral gimana.

Tapi memang kalau konflik.

Konflik ke Madura nanti, konflik.

Onca Ahmad Dhani, gue di Ahmad Dhani sih memang.

Kenapa tiba-tiba? Onca Ahmad Dhani.

Kan beda partai sekarang.

Beda partai.

Oh Ahmad Dhani beda partai.

Onca PDI.

Itu suruh netral-netral dukung Ahmad Dhani.

Tapi kasusnya benar Ahmad Dhani lah.

Itu secara IP memang benar dia.

Iya.

Secara IP itu benar.

Jadi, tapi kan kita nanti di pemilih tahun 14, sesuai dengan ini,

lu udah ganti kakak kan?

Berarti lu milih udah di sini kan?

Aneh dia udah di Bintaro aneh.

Oh lu udah di Bintaro.

Bukan Madura aneh.

Oh lu udah.

Sampai bilpres aneh orang Sunda.

Ternyata emang gak netral juga.

Eh tapi sambil kita nunggu.

Ini kalau yang gue temuin di KPU Banten ya,

itu pelipatan surat suara calon presiden dihargai 400 perak per lembar.

400-500 perak per lembar.

Lumayan lah 400.

Kalau surat suara DPD, DPRRI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota,

sebesar 500 perak per lembar.

Oke.

Oke.

Ternyata.

Sama linting rokok, tinggi banget.

Lo gak bener lah gue.

Ya lo ini membandingkan aja.

Kita membandingkan aja.

Kalau dia, kalau linting rokok satu itu ibu-ibu 2 ribu ya,

semua linting rokok aja kak.

Iya.

Biar udah.

Kertas pemilih di lipat.

Tapi saya tahu gue di beberapa negara yang udah digitalisasi itu,

mereka udah mulai lanjut ke digitalisasi lebih cepat loh.

Iya di Amerika kan pakai kayak ATM gitu bro.

Wah lebih gak percaya lagi bro.

Bro kita debat presiden aja harus buka amplo,

belum dibuka kayak gini.

Kita sama digital gak percaya.

Oh istriu bisa.

Pasti kayak.

Bro istriu pasti Android kan pengawasnya gitu.

Kalau kita nyoblos online,

yang tahu duluan siapa?

Siapa?

Bejorka bro.

Gak yang tahu duluan di tiktok, tiktok, tiktok.

Iya sih tapi emang susah sih,

kita mau ke digitalisasi belum siap.

Belum siap.

Jadi makanya lebih percaya manual.

Belum bro.

Tapi manualnya juga hampir 300 juta tuh.

Gini sebenernya yang bikin boros bilpres sampe miliaran terliunan ya,

kan cetak-cetak kertas.

Ya.

Saran saya next itu pakai suara aja.

Jadi ada 1, 2, 3.

Prabowo catet satu papan.

Meninggal dong yang nyatet dong.

Itu banyak banget.

Meninggal lagi yang ngelipet.

Iya bener.

Mending warga nih Bintaro dikumpul.

Dia gak bisa diboongin kayak gini.

Jadi demokrasi sifat rahasia itu udah gak perlu.

Iya.

Dari mana rahasianya orang ngepost di Prabowo terus.

Udah gak ada.

Saya ini bilpres gak usah pake bilik,

nanti bisa mau KPU ngintip silahkan.

Ini Pak Muslim silahkan ke bilik disini aja.

Iya sifat rahasia gak perlu bro.

Dulu mungkin masih perlu sifat rahasia.

Sekarang gak perlu orang tau di grup Whatsapp dia ngirim keburukan Prabowo.

Terus berarti dia dukung Ibu Ente.

Ibu Ente kan pendukung Anies.

Ya betul, betul.

Keluarga besar, keluarga besar malah.

Keluarga besar sampe keluarga berat.

Orang katanya sering berdebat.

Kan udah tau pasti.

Pasti Ibu udah milih Anies.

Ngapain pake milih?

Kayaknya ada beberapa orang yang dia tidak nyaman kalo haknya tuh.

Yaudah dia aja.

Yang mau rahasia, rahasia deh.

Dikumpulin pake kertas.

Yang lainnya diabsin.

Prabowo.

Keren.

Bener, bener, bener.

Pak Ahmad siapa? Anies.

Wah gue kebayang lagi gitu kalo misalnya satu kampung itu misalnya dominan Pak Prabowo.

Misalnya ada yang ngomong, misalnya ada yang ngomong,

Ganjar!

Jadi kayak anak SD, ngerti?

Jadi kayak anak SD.

Korang Taruna gak pernah dateng.

Milih Ganjar loh.

Oh ya takut-takut gitu ya?

Itu, kayaknya menghindari itu.

Jadi kayak ribut-ribut sendiri.

Kayak anak SD.

Apalagi kalo neck to neck.

Apa maksudnya?

Head to head.

Itu grup Whatsapp RT bisa kepecah lagi tuh berdasarkan pilihannya.

RT 07 Ganjar.

RT 07 Amin.

Iya, iya, iya.

Ya tapi menurut gue pada akhirnya memilih mah atas asal-asal apapun sih.

Gak orang yang ngajak milih pake logika,

itu lo namanya gak percaya demokrasi.

Demokrasi tuh semua jadi equal men.

Bener, bener.

Mau tukang tahu sampe apa gitu ya suaranya sama.

Betul, betul.

Lo agak fasis sebetulnya.

Udah gitu yang gue agak sebel tuh gatekeeper-gatekeeper penjaga tanda kutip demokrasi nih menurut gue definisinya apa?

Bukannya...

Kalo kata Anies, katanya penjaga demokrasi sekarang Ibu Megawati.

Waduh.

Dia baru ngomong gitu.

Kapan itu?

Tadi.

Barusan, barusan.

Udah ada tanda-tanda.

Kayaknya mau bersatu.

Ya tapi kan menurut gue kan emang beliau kan kata-katanya kan sesuai keadaan memang.

Karena beberapa waktu yang lalu...

Yang mana nih?

Oh ini.

Ya sesuai keadaan aja, beberapa waktu yang lalu saat keadaan yang menguntungkan beliau juga mengatakan kan katanya tidak akan maju sebagai korus ketiga.

Iya, iya.

Itu harus dicari temen-temen sebangkwe dulu ada gak sih?

Ada padahal.

Kecil-kecil dulu gitu.

Iya juga ya.

Tadi saya, misalnya saya Suparjo.

Saya pernah gak ngerjain PR, saya doang yang dihukum dia juga gak ngerjain PR.

Saya Suparjo.

Dibikin dokumenter gitu.

Pak Anies.

Dokumenter Netflix.

Saya Suparjo, saya temen sebangkunya Anies.

Saya gak lulus gara-gara Pak Anies.

Dan saya nomor 7 apa?

Katanya A, katanya B, katanya C.

Berubah-ubah.

Netral lagi, netral lagi, netral lagi.

Itu jokes loh.

Itu jokes aja.

Saya kepala sekolah SMA.

Memang Anies 3 tahun juara debat.

Itu pujian loh itu.

Itu pujian loh, emang bagus kok dia debatnya.

Tapi menurut gue boleh kok, boleh.

Boleh, boleh, boleh.

Enggak ada salah-salahan apapun boleh.

Iya, iya, iya.

Gak harus.

Kita kembali lagi ke tadi, bagi-bagi sembako.

Aku sih setuju bagi-bagi sembako ya.

Karena, tapi harus dibudgetin.

Iya benar.

Jadi caleg boleh bagi-bagi sembako berarti?

Boleh.

Boleh-boleh aja.

Wah, susah bro.

Dari Perindo banyak dong.

Ken kaya, kaya-kaya.

Enggak juga.

Enggak, kalau aku setidaknya...

Apa alasannya langsung?

Enggak, setidaknya rakyat dapat makan bro.

Benar, benar.

Rakyat menurut gue gini, apakah bagus kalau program lima tahun itu terjadi?

Bagus.

Tapi sebelum itu terjadi kan ada yang harus dimakan hari itu dulu.

Benar.

Dan si grassroot ini kan perlu...

Tapi aku saran si sembako jangan sama semua gitu.

Maksudnya satu keluarga dia dapat beras, beras, minyak, beras, minyak.

Oh, kopakan, kopakan.

Jadi penimbun.

Kopakan, kopakan.

Saya udah jadi warga Timor-Leste ini.

Kebanyakan...

Kalau mau sih gitu, misalnya Paslon ini ngasih...

Sabun.

Sabun.

Janjian gitu.

Misalnya di satu daerah, kamu sudah ngasih apa?

Beras ini, oke saya sabun deh.

Saya apa-apa gitu.

Itu baru pro rakyat gitu ya?

Iya.

Jangan...

Kamu kok kelihatannya mengkilap.

Iya, kebanyakan minyak.

Antara kamu kok terang gitu.

Bacaan Scarlett tuh.

Setuju tuh.

Boleh bagi-bagi.

Enggak, daripada gini, dilarang.

KPU dilarang.

Enggak bisa.

Tapi ada juga yang diem-diem.

Nah, mending kalau saran saya,

boleh bagi-bagi tapi ada budgetnya.

Dan janjian mau bagi-bagi apa bro.

Jadi enggak mubazir.

Tapi itu hanya boleh dilakukan yang di warga-warga pinggiran.

Itu enak bro, lumayan dia.

Jadi kamu pemilu.

Lima tahun sekali dapet sembako.

Tapi yang expired date-nya lama ya bro.

Iya, benar-benar.

Expired date-nya 15 Februari.

Beneran habis nyoblos.

Masa sabun lux, udah lengket sabun lux.

Iya, tau-taunya di prank itu mah ya.

Iya.

Iya, benar-benar.

Yang bisa...

Menurut gue kan katanya kan,

pesta demokrasi.

Ya namanya pesta ya harus ada sembako dimana-mana dong.

Harus ada happy-happy-nya.

Harus ada happy-happy-nya.

Maksud gue,

yang bisa memahami gagasan itu kan cuma kaum tertentu yang

bahkan enggak nyampe 50% dari masyarakat Indonesia.

Yang bisa bertukar pikiran,

yang bisa berdiskusi,

itu enggak nyampe 50%.

Apalagi orang tua-tua bro.

Nah, sekarang coba nih.

Bukan bertukar pikiran,

bertukar fisik.

Sekarang jujur aja,

kalau seluruh orang Indonesia bisa nobar di tempat yang sama,

debat capres,

yang beneran ngerti,

enggak nyampe 50%.

Iya, benar-benar.

Nobar debat capres,

pasti kan dia nonton ya 01 sama 01.

Enggak mungkin dia ngumpul,

tapi seru juga ya kalau nobar.

Ini bukan kayak tanding bola gitu.

Gila kali ya.

Enggak di stadion,

di stadion 01 di sana.

Iya, iya, iya.

Seru, seru, seru.

Potensi konflik.

Pasti bahasa rame bahasa bagian Cak Imin,

enggak oke lah.

Tapi ini hiburan gue.

Ya, tapi intinya.

Hiburan itu bukan video Yonglek.

Apapun lah semuanya juga gue suka,

kalau orang ini kan emang boleh lihat.

Enggak, kalau kita menanggapin yang aneh-aneh,

itu kan ketawa-tawa bro.

Ibu-ibu itu video kita yang Gibran keluar laptop.

Itu kita sampai di Facebook.

Dikira beneran juga.

Dikira beneran.

Sudah terungkap gitu.

Nyampe saya di grup keluarga gue, nyampe.

Nyampe di grup keluarga itu.

Enggak, kalau di keluarga, ya nyampe sih.

Itu sama ini yang kayak,

pokoknya background-background agamanya,

penjambaran pemimpinnya gitu.

Yang video aneh sama Coki terakhir tuh,

kirim ke grup keluarga gue.

Waduh gila lu.

Gila lu.

Enggak, gue bilang ke orang rumah Coki,

orang rumah Coki masih di penjara.

Dia enggak keluar lagi.

Males jelasin.

Coki di penjara.

Itu kemarin brainstormingnya lama loh itu.

Setengah jam lah itu.

Itu kan menggembarkan kalau keluarga itu jadi berantakan

gara-gara pilpres.

Iya.

Coba ente kirim.

Aneh pengen tahu doang.

Atau ada sepupu ente yang enggak terlalu akrab,

dia aja yang suruh ngirim.

Pengen tahu reaksinya,

Ma, coba tonton Ma, gitu.

Apakah dia kena agama.

Ini syutingnya di rumah kita ya?

Kok ngirim rumah kita?

Jangan sampai dua putaran lah.

Iya lah, jangan sampai dua putaran lah menurut gue.

Capek, capek men.

Terus setengah tahun loh kayak gini.

Kalau dua putaran kapan cobelasan keduanya?

Juni kalau nggak salah.

Setengah tahun kita kayak gini.

Buset, berarti lebaran.

Iya, lebaran tuh April.

Melewati perdebatan ini lah ya.

Itu serangan fajar pada saat lebaran.

Coba ntar lihat, yang mimpin sholat itu, sholat itu.

Itu malah lebih serem lagi men,

kalau lebaran tuh kampanye tuh lebih serem lagi.

Putaran kedua, 26 Juni 2024.

Setengah tahun men kayak gini, capek lah.

Kita mau bilang gini,

ntar dibilang mesej kampanye juga ya.

Iya padahal capek men,

emang nggak ada yang menyenangkan dari draining gitu loh.

Apalagi melihat, melihat apa ya,

melihat banyaknya orang yang gampang ketrigger

di media, di sosial media.

Satu putaran aja lah udah menurut gue.

Oke.

Sudah, itu adalah kesimpulan podcast kita kali ini ya.

Padahal temanya bener-bener logika wujudnya.

Sekarang gini, oh gini kita bikin tagline.

Satu putaran untuk kesehatan mental kita semua.

Nah itu bener loh, itu netral banget loh.

Oh iya, satu putaran untuk keharmonisan keluarga.

Satu putaran untuk persatuan Indonesia.

Itu yang banget ditanyain di Desak Anis,

kalau emang pro anak muda,

gimana keadaan mental kita dua putaran gitu.

Jangan serut aja, dia bisa jawab apa keadaan keluarga.

Tapi pasti ada jawabannya dia, pasti ada.

Dia emang ada mulu jawabannya.

Oke, berandai-andai.

Karena kebetulan, oh Pak Mahfud juga ada,

Tanya Profesor.

Oh ada kontennya dia?

Ada, namanya Tanya Profesor.

Galileo Galilei.

Tanya Profesor.

Yang bikin Young Lexeries gue gak bohong.

Tanya Profesor.

Iya, kalau gak salah moderatornya salah satu,

kalau gue gak salah ya.

Dia moderatornya.

Ca Imin juga ada di Desak juga.

Enggak.

Fisik di Desak.

Diem, diem, diem Ca.

Coki ada ide program bagus.

Bungkam Ca Imin.

Jadi gini kan gue ngepost.

Ini yang komen orang, yang komen bilang katanya,

01 elektabilitasnya bisa lebih tinggi kalau daripada bikin Desak Anis,

bikin Bungkam Ca Imin.

Lucu banget.

Oke.

Ya sudah lah kita bersenang-senang saja.

Kita gak fasis di sini, kalian mau pilih siapa.

Pilihan kalian gak lebih baik dari pilihan kita juga.

Tadi kita juga membahas lagu-lagu lain, Ca Imin,

Anis itu kan bercanda-canda.

Iya lah.

Ca Imin serius Coki.

Soalnya kalau kita ya,

kalau kita itu ya mau misalnya pilihan kita diserang,

kita bercanda-candain aja gitu.

Iya, iya.

Nah ya kalian itu ya,

good luck ya yang beda pilihan sekeluarga.

Good luck kalau itu.

Mungkin lu ada tips sendiri gimana caranya bisa survive.

Anda kan pengalaman ya,

tiga kali anda ya, Ahok, Jokowi.

Ahok, Jokowi, Anis ada ya.

Jokowi, Jokowi, iya Jokowi dua kali.

Jokowi dua kali.

Anjing berat banget ini.

Bekali bro itu bro.

Silahkan ini adalah tips dari Adri,

apabila orang tua anda.

Beda pilihan.

Beda pilihan.

Gini, gini, gini.

Pokoknya landasannya,

kalau anda pilih jurusan kuliah aja berantem,

gak usah ke politik.

Gak usah ke politik,

karena jurusan kuliah aja udah gak bisa.

Iya, iya, iya.

Tapi kalau keluarganya menerima,

oh saya support passion kamu mau jadi apa,

akhir-akhirnya bisa gitu.

Itu salah satu tolak ukur ya.

Tolak ukur ya, jadi kalau misalnya kayak,

aku mau ke IKJ aja,

ah masa depan itu punya kamu.

Bisa.

Tapi kalau responnya udah,

aku mau ke IKJ,

mau jadi apa kamu ah.

Udah, gak usah.

Gak usah.

Gak usah.

Itu tips yang penting.

Iya, gak usah.

Dan kalau anda sudah beda pilihan presiden,

jangan punya pacar beda agama dulu.

Ah itu juga berat.

Itu aduh berat banget, berat.

Itu dua,

kamu ini udah gak ikut dari pacar murtad.

Presiden murtad juga kamu.

Ya, mending jangan.

Mending jangan.

Jangan.

Mending anda jangan di expose dulu pacar beda agamanya.

Betul, betul.

Disimpan habis pilpres baru.

Sayang orang tua aja gak pernah kok.

Oke kalau gitu,

silahkan ditulis opini kalian

tentang podcast kita kali ini.

Silahkan aja tulis, kira-kira kalau serangan fajar dibolehin,

Anda butuh apa gitu?

Merchandise apa yang kocak,

yang lucu untuk dikirim.

Duren lucu banget.

Pagi-pagi buka hotel, kenapa ada Duren?

Lucu sih.

Apa menurut lo gini?

Mainstreet satu kampung.

Menurut lo apa sih yang lucu sih?

Menurut gue baju-baju partai,

harusnya dengan banyaknya clothing,

udah gak ada lagi baju partai yang lucu-lucu tuh.

Oh iya, bener loh.

Pohon beringin Golkar udah miring tuh.

Masih jelek bro baju partai.

Mungkin kalau ngasih baju partai,

yang sablonnya luntur sebulan lah.

Tapi ini abis itu bisa dipakai bro.

Pemilu sekarang yang paling merchandise-able ya?

Luar biasa.

Lu kan serius-serius kan sekarang tuh bener-bener gak ada.

Iya.

Iya, iya, iya.

Ada permajaan banget lah.

Bener, bener, bener.

Tukang Baliho tetap untung sih di mana-mana.

Aku sampai curiga kayaknya demokrasi ini yang super ekonomi.

Enggak.

Tukang Baliho.

Tukang Baliho.

Yang paling kocak.

Keren, paling kaya dia bro.

Yang paling kocak, tukang Baliho nyalek.

Fiziwi.

Yang lain-lain itu saya yang buat loh.

Ini karya-karya saya.

Dia bisa meman sabotase Baliho caleg lain.

Seminggu udah runtuh.

Kena angin luntur gitu bro.

Baliho-nya dia doang.

Aduh karena dia yang begini bilang, saya kenal orang-orang itu.

Aslinya gak gitu.

Iya.

Yang ini belum bayar nih.

Yang ini belum bayar, yang ini belum.

Baliho lain itu kalau kena hujan luntur jadi muka dia.

Anjing bagus ya.

Anjing bagus, aduh.

Kok semua jadi siapa?

Aku gak tau tuh.

Bagi pas lo nomor ini belum bayar, saya ganti muka saya.

Oke buat pengusaha Baliho ini ide dari kita ya.

Silahkan dipakai.

Sampai ketemu lagi di Musuh Mas Wajah Tiara.