Noice Logo
Masuk

Beras Mahal, Polemik Mudik, Pegawai KPK Minta Maaf

1 Jam, 8 Menit

Beras Mahal, Polemik Mudik, Pegawai KPK Minta Maaf

20 Maret 2024

31

Selamat puasa semuanya!

Semoga puasa ini makin bersabar melihat berita di Indonesia yang bikin emosi. Dari harga beras yang naik, polemik mudik, dan pegawai KPK yang cuma disuruh minta maaf padahal melakukan pungutan liar.

Komentar
Lihat Semua (31)








Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:04
Tiga opini terhadap tiga berita, di dalam satu meja.
00:00:04 - 00:00:06
Selamat datang di Ruang 28.
00:00:16 - 00:00:22
Selamat datang kembali para Noise Noiser dan Kania Mania di podcast terbaik
00:00:22 - 00:00:27
Tulang Punggung dari industri podcast, industri ide, tulang punggung.
00:00:27 - 00:00:33
Tulang punggung dari semua kanal-kanal yang menyediakan podcast.
00:00:33 - 00:00:37
Inilah tulang punggungnya, yaitu adalah podcast Ruang 28.
00:00:37 - 00:00:41
Podcast terbaik dan satu-satunya yang ada di aplikasi Noise.
00:00:41 - 00:00:44
Yang lain tidak bisa di klik, hanya bisa podcast kami saja.
00:00:44 - 00:00:49
Dan saya sebagai ketua sidang, karena saya membuka episode hari ini.
00:00:49 - 00:00:53
Hari ini saya bersama panas,
00:00:53 - 00:00:58
Hari ini saya bersama panelis satu silahkan.
00:00:58 - 00:01:00
Kania Cita.
00:01:00 - 00:01:01
Kania Cita, terima kasih.
00:01:01 - 00:01:06
Dan panelis berikutnya lagi-lagi tidak ada.
00:01:06 - 00:01:10
Saya tidak tahu apalagi alasan beliau hari ini,
00:01:10 - 00:01:14
Kalau minggu lalu kan habis, lagi di flight, lagi di pesawat.
00:01:14 - 00:01:19
Apakah ini bulan karena ini awal-awal puasa jadi dia tidak mau kerja.
00:01:19 - 00:01:24
Tidak tahu, masih belum ada mamatnya.
00:01:24 - 00:01:32
Bahkan dia tidak akan ditelepon sama kami, karena memang tidak ada.
00:01:32 - 00:01:35
Semakin mencurigakan, semakin membuat publik bertanya-tanya,
00:01:35 - 00:01:38
Apa beneran selama ini diceng-cengin gun shop.
00:01:38 - 00:01:40
Lagi di dalam hutan.
00:01:40 - 00:01:42
Sudah ada info.
00:01:42 - 00:01:44
Di dalam hutan, jadi tidak ada sinyal.
00:01:44 - 00:01:46
Harus pakai telpon satelit.
00:01:46 - 00:01:50
Dia sempat telpon, jadi bisa pakai telpon satelit.
00:01:50 - 00:01:53
Cuma kalau untuk podcast ini tidak bisa.
00:01:53 - 00:01:56
Karena telponnya pun yang encrypted,
00:01:56 - 00:02:00
Yang 5 menit ngomong itu hilang nomornya, tidak bisa ganti lagi.
00:02:00 - 00:02:04
Susah kalau punya burner phone.
00:02:04 - 00:02:05
Yang langsung dibuang.
00:02:05 - 00:02:09
Susah kalau punya partner podcast ini.
00:02:09 - 00:02:12
Pelaku industri berbahaya.
00:02:12 - 00:02:16
Banyak, terlalu banyak bisnisnya.
00:02:16 - 00:02:19
Jadi kami tidak bisa tahu dia dimana.
00:02:19 - 00:02:21
Dan kami sebagai teman hanya bisa support.
00:02:21 - 00:02:24
Tidak bisa kasih tahu mana yang benar, mana yang salah.
00:02:24 - 00:02:26
Tapi kami akan tetap berjalan.
00:02:26 - 00:02:29
Podcast ruang 28 episode hari ini akan tetap berjalan.
00:02:29 - 00:02:32
Walaupun hanya ada ketua dan panelis.
00:02:32 - 00:02:34
Yang tidak tahu bentuknya, sidangnya seperti apa.
00:02:34 - 00:02:36
Karena hanya berdua.
00:02:36 - 00:02:39
Hari ini di awal bulan puasa.
00:02:39 - 00:02:41
Ini kan tanggal Rabu 13.
00:02:41 - 00:02:44
Yang puasanya Muhammadiyah itu Senin kalau tidak salah.
00:02:44 - 00:02:46
Benar tidak? Tanggal 11.
00:02:46 - 00:02:47
Kalau tidak salah.
00:02:47 - 00:02:49
Kalau pemerintah itu 12.
00:02:49 - 00:02:53
Berarti ada yang hari ini sudah 2 hari puasa.
00:02:53 - 00:02:57
Ada yang hari ini baru 3 hari puasa.
00:03:02 - 00:03:04
Belum bolong harusnya ya puasanya.
00:03:04 - 00:03:06
Atau sudah?
00:03:06 - 00:03:07
Bisa jadi sih.
00:03:07 - 00:03:08
Saya juga tidak tahu.
00:03:08 - 00:03:10
Karena ada teman saya waktu kuliah dulu.
00:03:10 - 00:03:13
Puasanya setiap hari selalu setengah.
00:03:13 - 00:03:15
Sampai siang.
00:03:15 - 00:03:19
Jadi dia mengitung 30 hari sama saja dengan puasa 15 hari.
00:03:19 - 00:03:21
Karena dia puasanya sampai setengah.
00:03:21 - 00:03:23
Saya tidak tahu hitungannya bagaimana.
00:03:23 - 00:03:25
Tapi dia bilang seperti itu.
00:03:25 - 00:03:28
Hari ini akan ada seperti biasa 3 isu yang dibawa.
00:03:28 - 00:03:30
Walaupun kami hanya berdua.
00:03:32 - 00:03:35
Overview satu-satu atau mau langsung saya sebutkan isu-isunya?
00:03:35 - 00:03:37
Langsung saja kayak tadi.
00:03:37 - 00:03:39
Kayak minggu lalu.
00:03:39 - 00:03:41
Kenapa jadi kayak tadi?
00:03:41 - 00:03:43
Ini gara-gara mamat semuanya.
00:03:43 - 00:03:50
Memacaukan sistem Ruang 28 yang sudah dibentuk setahunan lebih.
00:03:50 - 00:03:52
Jadi kacau kalau tinggal berdua.
00:03:54 - 00:04:01
Yang pertama akan ada bahas soal harga beras yang naik dan sempat menjadi termahal sepanjang sejarah.
00:04:01 - 00:04:06
Kalau kita tahu harga beras naik mulai minggu lalu.
00:04:06 - 00:04:08
Berapa minggu habis umil?
00:04:08 - 00:04:12
Sekitar 3 minggu setelah pemilu.
00:04:12 - 00:04:14
Terjadilah lonjakan harga beras.
00:04:14 - 00:04:17
Dan sekarang sudah masuk bulan Ramadan.
00:04:17 - 00:04:19
Biasanya kan menuju bulan puasa.
00:04:19 - 00:04:21
Harga beras saja naik.
00:04:21 - 00:04:24
Harga kebutuhan ini dari seberes pemilu sudah naik.
00:04:24 - 00:04:26
Kita tidak tahu ini akan sampai kapan.
00:04:26 - 00:04:28
Atau sekarang masih naik.
00:04:28 - 00:04:30
Atau tidak.
00:04:30 - 00:04:32
Selanjutnya ada juga tentang mudik.
00:04:32 - 00:04:41
Seperti biasa juga mudik menjadi masalah setiap tahun di negara yang selalu menjadi masalah.
00:04:41 - 00:04:47
Entah dari prosesnya, nyari tiketnya, jalanannya, macetnya, segala macamnya.
00:04:47 - 00:04:52
Mudik selalu menjadi cerita tersendiri di negara NKRI ini.
00:04:52 - 00:04:57
Yang terakhir ada berita soal petugas Pungli KPK meminta maaf.
00:04:57 - 00:05:02
Disinyalir di rutan-rutan KPK itu ada orang yang melakukan Pungli.
00:05:02 - 00:05:06
Padahal ini Komisi Pemerintahan Korupsi punya rutan.
00:05:06 - 00:05:08
Tapi di rutannya malah ada Pungli.
00:05:08 - 00:05:10
Pungutan liar.
00:05:10 - 00:05:14
Nanti akan kita bahas soal itu juga di bulan puasa ini.
00:05:14 - 00:05:16
Oke kalau begitu dari pertama.
00:05:16 - 00:05:17
Kanya duluan ya.
00:05:17 - 00:05:18
Boleh ya.
00:05:18 - 00:05:20
Karena Mama tidak ada ya Mat.
00:05:20 - 00:05:21
Anda dengerin aja ya Mat.
00:05:21 - 00:05:22
Saya tahu Anda mendengarkan sekarang.
00:05:22 - 00:05:29
Enak jadi pendengar sekarang.
00:05:29 - 00:05:32
Jadi harga beras itu sempat diketahui naik ya.
00:05:32 - 00:05:36
Walaupun ini dekat-dekat dengan tanggal kita tapping.
00:05:36 - 00:05:38
Agak jauh dengan tanggal podcast ini tayang.
00:05:38 - 00:05:39
Oh iya.
00:05:39 - 00:05:44
Jadi belum tahu nih kalau sekarang saat podcast ini tayang udah kayak gimana.
00:05:44 - 00:05:45
Semoga turun lagi ya.
00:05:45 - 00:05:46
Normal lagi lah.
00:05:46 - 00:05:47
Normal lagi.
00:05:47 - 00:05:51
Tapi harga beras sempat naik dan termahal sepanjang sejarah ya.
00:05:51 - 00:05:57
Walaupun kata-kata termahal sepanjang sejarah ini juga bisa jadi tidak penting.
00:05:57 - 00:06:01
Maksudnya tidak penting dalam artian ya namanya termahal mah harga emang biasa inflasi.
00:06:01 - 00:06:04
Secara natural juga barang-barang selalu inflasi.
00:06:04 - 00:06:05
Akan jadi termahal sepanjang sejarah.
00:06:05 - 00:06:07
Akan jadi termahal at some point.
00:06:07 - 00:06:11
Kecuali dia tipe barang yang cenderung deflasi.
00:06:11 - 00:06:14
Contohnya misalnya walaupun itu bukan barang yang sama ya.
00:06:14 - 00:06:20
Misalnya kayak handphone, smartphone kan di awal-awal ada brand tertentu, seri tertentu.
00:06:20 - 00:06:23
Harganya segitu tidak ada lawannya gitu kan.
00:06:23 - 00:06:26
Lama-lama kan ada yang ngasih perlawanan dia bikin yang versi lebih murah.
00:06:26 - 00:06:31
Tapi sebenarnya kalau untuk handphone yang sama bisa jadi naik juga ya harganya ya.
00:06:31 - 00:06:32
Bisa, bisa jadi.
00:06:32 - 00:06:34
Jadi itu naik terus juga ya.
00:06:34 - 00:06:37
iPhone yang lebih baru lebih mahal daripada yang sebelumnya.
00:06:37 - 00:06:39
Yang tahun lalu saat pertama kali rilis.
00:06:39 - 00:06:42
Kayaknya harga-harga emang cenderung naik ya.
00:06:42 - 00:06:46
Jadi kalau dibilang termahal ya sebenarnya memang itu natural juga termahal.
00:06:46 - 00:06:53
Cuman di sini posisinya termahalnya ini katanya cukup signifikan naiknya.
00:06:53 - 00:07:01
Jadi banyak juga yang bilang kayaknya bukan kenaikan harga yang natural lah, yang normal lah.
00:07:01 - 00:07:03
Bukan karena inflasi, bukan karena apa ya.
00:07:03 - 00:07:07
Ini problem nih, kaget lah masyarakat dengan kenaikan ini.
00:07:07 - 00:07:09
Ada yang bilang kayak gitu.
00:07:09 - 00:07:20
Jadi banyak masyarakat yang mulai berteriak, mulai kesulitan dengan adanya terjadinya kenaikan harga beras ini.
00:07:20 - 00:07:30
Kenaikan harga beras ini melampaui jauh dari harga eceran tertinggi atau HET yang ditetapkan pemerintah.
00:07:30 - 00:07:36
Yakni HET-nya sebenarnya adalah 14.800 rupiah per kilogram.
00:07:36 - 00:07:38
Beras itu sebenarnya per kilogram apa per liter sih?
00:07:38 - 00:07:40
Per kilogram.
00:07:40 - 00:07:42
Kadang orang-orang beli per liter juga kan?
00:07:42 - 00:07:44
Iya kan ya beras berapa liter.
00:07:44 - 00:07:48
Tapi kalau gue sendiri selalu kilo.
00:07:48 - 00:07:52
Iya sih kalau gue beli yang karungan kecil itu 5 kilo.
00:07:52 - 00:07:54
Gue selalu beli beras yang kecil.
00:07:54 - 00:07:55
5 kilo sama.
00:07:55 - 00:07:57
Jajan sama beras kita.
00:07:57 - 00:07:59
Singa Raja, gue belinya Singa Raja.
00:07:59 - 00:08:01
Gue sayangnya itu juga deh.
00:08:01 - 00:08:04
Karena pas lagi di Bali kali ya, jadi Singa Raja merknya.
00:08:04 - 00:08:06
Apa itu bir yang gue beli ya?
00:08:06 - 00:08:08
Ketuker ya, nama-nama brand ketuker.
00:08:08 - 00:08:10
Karena fermentasi beras juga jadi minuman juga kan?
00:08:10 - 00:08:12
Benar gak? Fermentasi gandum.
00:08:12 - 00:08:14
Maksudnya kalau bir itu gandum ya.
00:08:14 - 00:08:17
Tapi kalau bir itu Bali gue kayaknya namanya bukan Singa Raja.
00:08:17 - 00:08:18
Ada Singa Raja bir.
00:08:18 - 00:08:21
Yang gue beli itu warna-warni, warna Toska.
00:08:21 - 00:08:22
Itu apa ya?
00:08:22 - 00:08:25
Kalengan, warna Toska, warna putih.
00:08:25 - 00:08:27
Ini Dika tahu nih kalau alkohol-alkohol di Bali.
00:08:27 - 00:08:29
Dika tahu ya, apa itu namanya ya?
00:08:29 - 00:08:32
Kalengan, warnanya itu kalengan.
00:08:32 - 00:08:33
Oh, kura-kura.
00:08:33 - 00:08:35
Kura-kura bir.
00:08:35 - 00:08:36
Iya kan?
00:08:36 - 00:08:38
Tapi itu made in Bali benar?
00:08:38 - 00:08:40
Itu brand yang gue beli kalau bir, kura-kura.
00:08:40 - 00:08:42
Ada yang kuning, biru muda.
00:08:42 - 00:08:45
Ada yang Toska, itu lucu banget warnanya.
00:08:45 - 00:08:47
Tolong, ini lagi beras loh sempat gue.
00:08:47 - 00:08:50
Astaghfirullah.
00:08:50 - 00:08:52
Cukup, cukup, cukup.
00:08:52 - 00:08:54
Tadi gue cuma nyariin merk yang di otak aninya.
00:08:58 - 00:09:03
Selain mahal, stok beras premium juga ternyata langka katanya di toko retail modern.
00:09:03 - 00:09:08
Jadi beras premium, beras medium semuanya mengalami kenaikan harga.
00:09:08 - 00:09:15
Beras medium di pasar induk beras Cipinang menembus harga 14.700 lima hari setelah pemilu.
00:09:15 - 00:09:18
Di mana itu kenaikannya 2.700.
00:09:18 - 00:09:23
Jadi sebelumnya dia harganya 12.000 rupiah, naik jadi 14.700.
00:09:23 - 00:09:26
Itu yang beras medium ya.
00:09:26 - 00:09:29
Kalau yang tadi kita sebutin di awal beras premium.
00:09:29 - 00:09:31
Harga beras premium.
00:09:31 - 00:09:34
Yang biasa, yang medium juga naik ternyata.
00:09:34 - 00:09:39
Tadi di salah satu pasar itu kan 12.000 tadinya.
00:09:39 - 00:09:41
Jadi 14.700 per kilo.
00:09:41 - 00:09:45
Kalau yang premium tadi, harga HR yang tertingginya harusnya 14.800.
00:09:45 - 00:09:48
Udah nyampe 18.000 per kilo.
00:09:50 - 00:09:58
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies, IDS, Yusuf Wibisono.
00:09:58 - 00:10:03
Menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar.
00:10:03 - 00:10:06
Tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.
00:10:06 - 00:10:13
Menurut dia, pemerintah menjadikan El Nino juga sebagai alasan di balik lonjakan impor beras.
00:10:13 - 00:10:17
Sepanjang 2023 yang mencapai 3 juta ton.
00:10:17 - 00:10:20
Nah katanya itu sesat pikir.
00:10:20 - 00:10:32
Jadi ada yang menilai bahwa penyebab harga beras mahal ini dan langka itu gak semata-mata El Nino tadi.
00:10:32 - 00:10:35
Walaupun ada faktor itu juga, tapi itu bukan satu-satunya faktor.
00:10:35 - 00:10:39
Bahwa salah satu faktornya adalah pemilu.
00:10:39 - 00:10:45
Yang mungkin lebih signifikan secara momentum kenapa kenaikannya segini dan sekarang.
00:10:45 - 00:10:51
Karena di masa pemilu banyak yang menggunakan beras sebagai serangan fajar.
00:10:51 - 00:10:57
Jadi karena dipakai buat bagi-bagi berasnya, stoknya habis.
00:10:57 - 00:11:05
Selain serangan fajar para kandidat, beras juga diduga diborong untuk bansos.
00:11:05 - 00:11:15
Pemerintahan Jokowi gencar berkeliling Indonesia untuk membagikan bansos yang salah satu isinya adalah beras.
00:11:15 - 00:11:17
Tapi ini masih dugaan dong?
00:11:17 - 00:11:21
Kalau bansosnya kan sudah terjadi, bukan dugaan.
00:11:21 - 00:11:25
Sekarang beras jadi susah dan mahal itu dugaannya karena dipakai.
00:11:25 - 00:11:27
Masih dugaan itu.
00:11:27 - 00:11:37
Sebenarnya circumstantial.
00:11:37 - 00:11:44
Di satu sisi, ketika masa-masa pemilu terakhir-terakhir ini kemarin menjelang pemilihan banget.
00:11:44 - 00:11:46
Mulai banyak serangan fajar.
00:11:46 - 00:11:51
Serangan fajar dalam artinya orang mengalami dibagiin beras sama para calon.
00:11:51 - 00:11:59
Di sisi lain juga ada Pak Jokowi dan pemerintahannya yang memang aktif membagikan bansos salah satu isinya beras.
00:11:59 - 00:12:07
Habis itu terjadilah kenaikan sampai 18 ribu per kilo untuk beras premium dan 14 ribu lebih untuk beras medium.
00:12:07 - 00:12:12
Di beberapa tempat itu selain susah, dibatesin kalau kita beli.
00:12:12 - 00:12:21
Jadi waktu yang belum lama kan minyak sempat tuh yang ternyata ada dirjennya yang jadi kaya mendak yang kena.
00:12:21 - 00:12:24
Kan sempat tuh, akhirnya kan Zulhas yang diganti.
00:12:24 - 00:12:29
Sebelumnya kan yang menteri sebelumnya ditanya kenapa minyak jadi mahal dan langka.
00:12:29 - 00:12:37
Itu kan juga sempat tuh, tiba-tiba minyak mahal terus langka terus dibatesin belinya.
00:12:37 - 00:12:39
Seorang hanya boleh berapa liter.
00:12:39 - 00:12:42
Jadi dengan beras, kemarin temen gue cerita dibatesin belinya.
00:12:42 - 00:12:45
Jadi berasnya ada tapi dibatesin belinya.
00:12:45 - 00:12:48
Dan juga jadi lebih mahal memang harganya.
00:12:48 - 00:12:52
Tapi apakah sebanyak itu ya bansos dipakai?
00:12:52 - 00:12:56
Beras dipakai untuk bansos jadi habis berasnya.
00:12:56 - 00:12:58
Apakah kita sekekurangan?
00:12:58 - 00:13:03
Sebanyak itu sih kalau misalnya targetnya kaya puluhan ribu.
00:13:03 - 00:13:05
Puluhan ribu paket gitu ya?
00:13:05 - 00:13:07
Iya puluhan ribu paket.
00:13:07 - 00:13:11
Tapi orang pada nariknya kalau gue liat ya di Twitter, pada narik ke ini juga.
00:13:11 - 00:13:15
Kita makan beras itu karena peninggalan orba.
00:13:15 - 00:13:22
Karena jaman orba, jaman Suharto kita dibilang makanan pokok itu beras.
00:13:22 - 00:13:27
Kita didoktrin makanan pokok beras, terus kita harus makan nasi.
00:13:27 - 00:13:29
Kalau belum nasi gak kenyang gitu loh.
00:13:29 - 00:13:37
Padahal negara Indonesia itu sangat beragam, gak semua bisa menanam beras dan makan beras.
00:13:37 - 00:13:41
Maksudnya jangan dijadikan beras itu yang utama banget, itu gara-gara peninggalan orba.
00:13:41 - 00:13:43
Kita jadi anggap beras itu segala-galanya.
00:13:43 - 00:13:47
Jadi kalau gak ada beras kita panik, gak bisa makan, gak ada makanan pokok.
00:13:47 - 00:13:50
Selalu dibilang makanan pokok itu nasi, beras gitu.
00:13:50 - 00:13:53
Menurut orang-orang di Twitter saya baca-baca itu ya.
00:13:53 - 00:14:03
Karena peninggalan orba kalau beras itu harus dalam tanda petik kita harus makan nasi baru benar.
00:14:03 - 00:14:05
Padahal gak juga sebenarnya.
00:14:05 - 00:14:08
Dan gak bisa tumbuh di semua tempat juga katanya beras itu di seluruh Indonesia.
00:14:08 - 00:14:11
Kalau mau diratain gak semua bisa tumbuh juga.
00:14:11 - 00:14:16
Memang bagusnya di mana kita berada, makanannya datang dari situ.
00:14:16 - 00:14:21
Jadi apa yang panen di situ itu harusnya yang menjadi makanan masyarakat di situ.
00:14:21 - 00:14:26
Kalau gue setuju dengan re-edukasi hal seperti itu.
00:14:26 - 00:14:33
Maksudnya kalau bisa kita memang training saja untuk makan itu yang lebih di daerah situ.
00:14:33 - 00:14:37
Walaupun daerah situ mungkin gak exactly misalnya gue di Tebet, makanan dari Tebet.
00:14:37 - 00:14:40
Warmo dong kalau makanan dari Tebet.
00:14:40 - 00:14:44
Warmo juga kan maksudnya bahan-makanannya kan gak di situ, gak tumbuh di samping warmonya.
00:14:44 - 00:14:47
Gitu kan maksud gue.
00:14:47 - 00:14:52
Maksudnya misalnya di Jawa Barat makanannya.
00:14:52 - 00:14:55
Yang bisa tumbuh gampang diakses banyak ini.
00:14:55 - 00:15:02
Kalau misalnya kita butuh karbohidrat, misalnya ada ubi, bentang.
00:15:02 - 00:15:06
Sebenarnya karbohidrat hampir di semua tempat juga ada karbohidrat.
00:15:06 - 00:15:12
Kalau misalnya butuh karbohidrat, kita butuh spesifik ada nutrisinya kita butuh karbohidrat.
00:15:12 - 00:15:15
Banyak sebenarnya opsinya, durian pun ada karbohidrat.
00:15:20 - 00:15:24
Tapi lu tahu kan orang utan makanan ini durian.
00:15:24 - 00:15:25
Makanan apanya?
00:15:25 - 00:15:27
Bisa dibilang makanan pokok.
00:15:27 - 00:15:29
Maksudnya dia bisa makan durian.
00:15:29 - 00:15:33
Orang utan salah satu kera besar makanannya durian.
00:15:33 - 00:15:38
Durian, menangka, pokoknya buah yang duri-duri itu luarnya.
00:15:38 - 00:15:42
Itu kan jadi si pohonnya sendiri.
00:15:42 - 00:15:49
Jadi kalau kita belajar evolutionary biologinya, si pohon-pohon ini kan buah-buahnya ini berduri-duri.
00:15:49 - 00:15:56
Sebenarnya kan dicari tahu kenapa dengan dia duri-duri gini kan susah diakses buahnya.
00:15:56 - 00:15:57
Kenapa?
00:15:57 - 00:16:00
Kenapa dia survive, kenapa si pohon-pohon ini survive.
00:16:00 - 00:16:08
Justru dia survive karena dia dikonsumsi oleh binatang-binatang yang lebih canggih toolsnya.
00:16:08 - 00:16:11
Jadi bisa ngelewatin duri-durinya itu.
00:16:11 - 00:16:17
Binatang-binatang yang lebih canggih ini salah satunya manusia, orang utan, gorilla, segala macam.
00:16:17 - 00:16:20
Itu melakukan migrasi cukup jauh.
00:16:20 - 00:16:22
Jadi pindah-pindahnya itu jauh.
00:16:22 - 00:16:24
Mereka kan pohon-pohonnya gede-gede kan.
00:16:24 - 00:16:28
Bayangin kalau misalnya bijinya itu dibuang disitu lagi, disitu lagi, disitu lagi.
00:16:28 - 00:16:31
Dia bisa survive, lahannya tidak cukup untuk dia tumbuh lagi.
00:16:31 - 00:16:35
Ketika binatang yang makan dia itu binatang yang migrasi jauh,
00:16:35 - 00:16:37
dia bisa dibawa, bisinya kan jadinya.
00:16:37 - 00:16:41
Jadi dibawa sama si binatang-binatang ini ke tempat lain, ke lahan lain.
00:16:41 - 00:16:42
Jadi survive.
00:16:42 - 00:16:45
Jadi yang bisa diakses, dia kan cuma yang gede-gede ini kan.
00:16:45 - 00:16:49
Yang gede-gede dan punya tools untuk membuka kulit durinya ini.
00:16:49 - 00:16:51
Dia tidak mungkin dimakan oleh burung.
00:16:51 - 00:16:55
Burung itu pakai paruh kecil sudah berdarah buahnya.
00:16:55 - 00:16:58
Bukan itu kan.
00:16:58 - 00:17:01
Terus dia tidak mungkin juga dimakan oleh getik kecil.
00:17:01 - 00:17:03
Misalnya tikus kecil atau apa.
00:17:03 - 00:17:06
Dia butuh gede otot, butuh tools.
00:17:06 - 00:17:10
Sehingga bijinya itu yang gede, bijinya gede kan.
00:17:10 - 00:17:13
Itu bisa dibawa sama si binatang-binatang ini.
00:17:13 - 00:17:16
Sebenarnya bukan dibawa persis, dimakan terus keluar lagi dari mereka.
00:17:16 - 00:17:19
Di lahan lain, karena mereka migrasinya cukup jauh.
00:17:19 - 00:17:23
Walaupun kalau burung migrasinya jauh juga sih, terbang.
00:17:23 - 00:17:26
Cuma bijinya tidak mungkin bisa diangkut oleh burung.
00:17:26 - 00:17:28
Biji durian kan gede.
00:17:28 - 00:17:32
Jadi makanan.
00:17:32 - 00:17:36
Gampangnya sebenarnya kalau kita berkaca dari binatang-binatang lain.
00:17:36 - 00:17:38
Sumber makanan itu bisa macam-macam.
00:17:38 - 00:17:40
Sebenarnya itu simpel, sumber makanan itu bisa macam-macam.
00:17:40 - 00:17:43
Cuma konstruksi sosial.
00:17:43 - 00:17:46
Budaya makanan yang kita kenal, membuat kita seakan-akan,
00:17:46 - 00:17:48
kayaknya tidak benar kalau saya belum makan ini.
00:17:48 - 00:17:51
Tidak, itu bisa jadi perasaan saja.
00:17:51 - 00:17:54
Kayaknya hari ini saya belum makan nasi.
00:17:54 - 00:17:56
Dia sudah makan pagi, dia sarapan.
00:17:56 - 00:17:58
Siang makan mungkin mie, mungkin apa.
00:17:58 - 00:18:00
Malam, saya belum makan nasi.
00:18:00 - 00:18:02
Saya belum makan seharian.
00:18:02 - 00:18:04
Lalu tadi bukan makan ini, makan ini.
00:18:04 - 00:18:06
Itu belum makan, itu bukan nasi.
00:18:06 - 00:18:08
Gila kali ya, itu sudah makan.
00:18:08 - 00:18:11
Dan itu juga memberikan ilusi, seakan-akan kita belum makan.
00:18:11 - 00:18:14
Padahal kita sudah kelebihan bahkan makan.
00:18:14 - 00:18:16
Sebenarnya kita sudah kelebihan makan.
00:18:16 - 00:18:20
Misalnya kita makan ciki-cikian yang bahannya kentang.
00:18:20 - 00:18:22
Itu sudah besar sekali kalorinya.
00:18:22 - 00:18:24
Kalau secara kalori sudah besar sebenarnya.
00:18:24 - 00:18:26
Jadi kalau kita makan itu saja sehari, itu sudah makan.
00:18:26 - 00:18:28
Jangan bilang, saya belum makan.
00:18:28 - 00:18:30
Tidak, kamu sudah makan.
00:18:30 - 00:18:32
Tinggal kamu butuh makan lagi atau tidak.
00:18:32 - 00:18:34
Ya, benar.
00:18:34 - 00:18:39
Kita memang perlu melakukan training untuk makanan ini.
00:18:39 - 00:18:41
Diversifikasi itu penting.
00:18:41 - 00:18:46
Supaya suatu bahan pangan tidak menjadi setinggi itu nilainya.
00:18:46 - 00:18:48
Jadi lebih terjaga nilainya, karena lebih kompetitif.
00:18:48 - 00:18:50
Ada pengganti-penggantinya, ada kompetitor-kompetitornya.
00:18:50 - 00:18:54
Tapi kalau kita sudah bergantung dengan ini saja, ini sudah susah.
00:18:54 - 00:18:57
Karena ini tidak ada kompetisi.
00:18:57 - 00:18:59
Sehingga harganya bisa mahal sekali.
00:18:59 - 00:19:03
Dan ketika dia langka, kita jadi pusing.
00:19:03 - 00:19:05
Kamu termasuk yang nasi sekali anaknya?
00:19:05 - 00:19:10
Saya justru pernah masa-masa kehidupan di mana saya tidak makan nasi sama sekali.
00:19:10 - 00:19:13
Jarang sekali saya makan nasi.
00:19:13 - 00:19:14
Karena?
00:19:14 - 00:19:16
Saya tidak suka, saya tidak terlalu suka nasi.
00:19:16 - 00:19:18
Karena ada orang yang takut nasi?
00:19:18 - 00:19:20
Tidak, saya tidak terlalu suka saja.
00:19:20 - 00:19:23
Tapi habis itu saya pindah lingkungan.
00:19:23 - 00:19:25
Nasi apapun? Nasi kuning?
00:19:25 - 00:19:27
Kalau sudah dimasak jadi nasi goreng, tetap tidak?
00:19:27 - 00:19:31
Tidak, saya makannya waktu itu seperti kentang rebus.
00:19:31 - 00:19:33
Tapi lauk biasa?
00:19:33 - 00:19:34
Lauk-lauk biasa.
00:19:34 - 00:19:36
Lauk-lauk saya makan.
00:19:36 - 00:19:38
Kayak kentang, tempe, telur.
00:19:38 - 00:19:40
Jarang saya makan nasi.
00:19:40 - 00:19:42
Itu jaman-jaman saya SMA.
00:19:42 - 00:19:44
Kalau jaman-jaman saya SD SMP, saya makan di rumah.
00:19:44 - 00:19:46
Sama mamah.
00:19:46 - 00:19:48
Kalau itu sudah pasti nasi.
00:19:48 - 00:19:53
Terus biasanya saya pernah juga ada masa-masa di mana saya dan adik saya ada dua orang lagi.
00:19:53 - 00:19:55
Jadi satu keluarga, saya berempat.
00:19:55 - 00:19:58
Kita cuma sanggup beli nasi warteg satu porsi.
00:19:58 - 00:20:01
Ya sudah kita makan berempat, satu porsi.
00:20:01 - 00:20:02
Nasi warteg?
00:20:02 - 00:20:03
Nasi telur.
00:20:03 - 00:20:04
Lauknya?
00:20:04 - 00:20:06
Lauknya telur dadar sama sayur sop.
00:20:06 - 00:20:07
Yang dari warteg juga?
00:20:07 - 00:20:09
Yang dari warteg, sudah.
00:20:09 - 00:20:11
Untungnya warteg kalau dibungkus lumayan royal.
00:20:11 - 00:20:14
Nasi-nya tapi yang royal.
00:20:14 - 00:20:15
Nasi-nya cukup royal sebenarnya.
00:20:15 - 00:20:16
Nasi-nya sebakul.
00:20:16 - 00:20:18
Karena kalau kita ngomong ke warteg, setengah nasinya.
00:20:18 - 00:20:20
Setengah saja itu sudah banyak banget.
00:20:20 - 00:20:21
Setengahnya dia.
00:20:21 - 00:20:23
Kita sampai, mbak kurangin lagi mbak.
00:20:23 - 00:20:25
Ini setengah siapa segini?
00:20:25 - 00:20:26
Setengahnya.
00:20:26 - 00:20:28
Ini apa nih Bruto?
00:20:28 - 00:20:30
Tapi nggak tahu ya sekarang dengan harga beras gini ya.
00:20:30 - 00:20:32
Apakah warteg atau...
00:20:32 - 00:20:33
Apakah masih se-royal itu?
00:20:33 - 00:20:35
Dan nasi padang bisa se-royal itu?
00:20:35 - 00:20:37
Mungkin teman-teman yang lagi dengerin ya.
00:20:37 - 00:20:38
Untuk noise rekan-rekan ya.
00:20:38 - 00:20:40
Mana-mana noise semuanya di seluruh Indonesia.
00:20:40 - 00:20:42
Yang mengalami kenaikan harga beras.
00:20:42 - 00:20:44
Mungkin bisa sharing juga di kolom komen.
00:20:44 - 00:20:47
Apakah warteg mulai berkurang ke royal-nya.
00:20:47 - 00:20:49
Atau siapa tahu mereka punya usaha.
00:20:49 - 00:20:51
Punya usaha warung nasi kan tahu nih.
00:20:51 - 00:20:53
Apakah kalian se-royal dulu.
00:20:53 - 00:20:56
Apakah lu bakal mengurangi jata nasi per orang ya.
00:20:56 - 00:20:58
Nasi padang apalagi kan kalau dibungkus.
00:20:58 - 00:21:00
Banyak banget.
00:21:00 - 00:21:01
Nasi-nya gila banget ya.
00:21:01 - 00:21:03
Nah, gue pas SMA tuh.
00:21:03 - 00:21:06
Gue hampir nggak pernah makan nasi.
00:21:06 - 00:21:07
Jarang banget.
00:21:07 - 00:21:09
Paling mie, kentang, roti.
00:21:09 - 00:21:11
Nah, gue doyan banget roti by the way.
00:21:11 - 00:21:12
Oh.
00:21:12 - 00:21:14
Makanya orang-orang suka kayak jeriga.
00:21:14 - 00:21:17
Kan kayaknya lu gennya Eropa.
00:21:17 - 00:21:19
Kayak Caucasian gitu ya.
00:21:19 - 00:21:22
Jadi karena perut lu doyan roti susu.
00:21:22 - 00:21:24
Terus kan banyak orang Indonesia.
00:21:24 - 00:21:25
Laktos.
00:21:25 - 00:21:27
Laktos intoleran kan.
00:21:27 - 00:21:29
Jadi kalau minum susu mulu nggak bisa.
00:21:29 - 00:21:30
Nggak kuat susu tapi kan.
00:21:30 - 00:21:32
Nah, kalau gue doyan banget susu.
00:21:32 - 00:21:33
Gue juga doyan sih.
00:21:33 - 00:21:36
Terus nggak pernah mengalami masalah pencernaan sama sekali dengan susu.
00:21:36 - 00:21:39
Sedangkan banyak teman-teman gue yang orang Indonesia laktos intoleran.
00:21:39 - 00:21:41
Nggak kuat minum susu banyak-banyak.
00:21:41 - 00:21:42
Terus tiap hari nggak kuat.
00:21:42 - 00:21:43
Benar.
00:21:43 - 00:21:45
Ya, sebenarnya by the way ini buat pemerintahan yang baru.
00:21:45 - 00:21:48
Kalau jadi bikin makan siang gratis.
00:21:48 - 00:21:50
Susu tuh sebenarnya mesti di-rethink.
00:21:50 - 00:21:52
Maksudnya mesti dipikirin ulang.
00:21:52 - 00:21:54
Apakah itu kebijakan yang tepat.
00:21:54 - 00:21:56
Atau mungkin tipe susunya harus dipikirin.
00:21:56 - 00:21:58
Karena sebenarnya orang Indonesia banyak yang laktos intoleran.
00:21:58 - 00:22:01
Kalau misalnya orang-orang yang kayak kaninya sih nggak apa-apa.
00:22:01 - 00:22:03
Iya, gue sih juga senang.
00:22:03 - 00:22:04
Gila juga.
00:22:04 - 00:22:09
Dan kalau perdebatannya juga kan susu tuh nggak perlu lagi untuk kesehatan sebenarnya.
00:22:09 - 00:22:11
Kalau di umur dewasa kan.
00:22:11 - 00:22:13
Susu tuh minuman rekreasi aja.
00:22:13 - 00:22:15
Kayak kita minum yang lain gitu.
00:22:15 - 00:22:17
Ini tuh bukan minuman untuk kesehatan.
00:22:17 - 00:22:19
Butuhnya tuh cuma dari bayi gitu.
00:22:19 - 00:22:21
Dari bayi sampai 2 tahun udah butuh susu.
00:22:21 - 00:22:24
Sisanya kita sebenarnya sampai gede udah nggak butuh lagi.
00:22:24 - 00:22:26
Kalau menurut orang-orang itu.
00:22:26 - 00:22:29
Karena kan ngelihat binatang juga minum susu cuma pas kecil doang.
00:22:29 - 00:22:31
Nggak ada udah gede masih minum susu.
00:22:31 - 00:22:35
Susu kita doang yang masih minum susu dan bilangnya untuk kesehatan.
00:22:35 - 00:22:38
Ya udah gitu susunya juga susu binatang lain lagi.
00:22:38 - 00:22:40
Iya dan manis lagi.
00:22:40 - 00:22:42
Kandungan gulanya kadang banyak.
00:22:42 - 00:22:45
Waktu itu Mas Ryu Hasan tuh pernah bilang di Twitter, Dokter Ryu.
00:22:45 - 00:22:49
Dia bilang, susu sapi ya buat anak sapi.
00:22:49 - 00:22:51
Kayak tadi.
00:22:51 - 00:22:54
Susu manusia buat anak manusia.
00:22:54 - 00:22:56
Dan itu pun kan berapa tahun pertama ya.
00:22:56 - 00:22:58
Iya 2 tahun eksplosifnya.
00:22:58 - 00:23:00
Iya 2 tahun pertama kan.
00:23:00 - 00:23:04
Jadi bukan selama-lamanya kita butuh susu.
00:23:04 - 00:23:08
Susu itu rekreasional, substitutif bisa.
00:23:08 - 00:23:10
Misalnya kayak kita nggak punya sumber nutrisi lain nih.
00:23:10 - 00:23:13
Yaudah cadangannya susu.
00:23:13 - 00:23:17
Makanya ada daerah-daerah di India kalau nggak salah.
00:23:17 - 00:23:22
Yang waktu itu food tabunya tuh mereka nggak boleh makan daging sapi.
00:23:22 - 00:23:27
Nah itu salah satunya didugaan dari penelitinya adalah.
00:23:27 - 00:23:32
Ini karena disitu langka banget sumber nutrisi.
00:23:32 - 00:23:34
Jadi kalau sapi itu kan menghasilkan susu.
00:23:34 - 00:23:39
Jadi kalau sapinya dimakan cepat habis sumber kalori mereka.
00:23:39 - 00:23:43
Nah tapi kalau yang dikonsumsi susunya doang nggak cepat habis dong.
00:23:43 - 00:23:45
Jadi kan sapinya ada terus nih.
00:23:45 - 00:23:49
Dan dia bisa terus produksi susu dan produksi anaknya juga sekalian kan.
00:23:49 - 00:23:55
Jadi sapi-sapi betina ini jadi aset yang lebih panjang dong umurnya.
00:23:55 - 00:23:57
Kalau misalnya yang diambil susunya doang.
00:23:57 - 00:24:01
Akhirnya budaya masyarakat itu jadinya melarang makan daging sapi.
00:24:01 - 00:24:04
Jadi kayak ada tabu nggak boleh gitu.
00:24:04 - 00:24:06
Berarti haram lah untuk makan daging sapi.
00:24:06 - 00:24:13
Nah itu salah satu faktornya adalah susunya dibutuhkan untuk jadi sumber kalori yang utama.
00:24:13 - 00:24:15
Atau salah satunya paling signifikan disitu.
00:24:15 - 00:24:17
Karena sumber-sumber lainnya susah.
00:24:17 - 00:24:18
Nah itu contoh.
00:24:18 - 00:24:24
Jadi orang konsumsi susunya karena nggak dapat sumber kalori dari bentuk lainnya.
00:24:24 - 00:24:25
Misalnya dagingnya.
00:24:25 - 00:24:27
Atau yang lain-lain lah.
00:24:27 - 00:24:32
Nah kalau kita lagi berkelimpahan, kita bisa mengkonsumsi ini, mengkonsumsi itu.
00:24:32 - 00:24:35
Sebenarnya nggak terlalu butuh susunya.
00:24:35 - 00:24:37
Tapi boleh nggak ada additional nutrition?
00:24:37 - 00:24:38
Boleh aja ya.
00:24:38 - 00:24:44
Cuma seberapa itu bisa bagus efeknya atau apa itu mungkin tidak terlalu kandungannya juga kali ya.
00:24:44 - 00:24:49
Karena kan susu sapi yang kita konsumsi juga mungkin bisa jadi bukan murni susu sapi persis.
00:24:49 - 00:24:52
Mungkin ada macam-macam gizi lainnya yang dimasukkan ke situ.
00:24:52 - 00:24:55
Dan mungkin bagian ininya bisa jadi penting buat kita.
00:24:55 - 00:24:56
Nah itu harus dilihat lagi.
00:24:56 - 00:25:02
Tapi kalau susu sapi murni, sebenarnya bisa dibilang itu hanya berguna atau dibutuhkan sebagai sumber utama.
00:25:02 - 00:25:04
Itu untuk anak sapi.
00:25:04 - 00:25:06
Susu kambing untuk anak kambing.
00:25:09 - 00:25:12
Susu kuda untuk kuda.
00:25:12 - 00:25:16
Jadi susu manusia buat manusia.
00:25:16 - 00:25:20
Jadi anak ayam nggak tiba-tiba, gue mau susu manusia dong.
00:25:20 - 00:25:25
Ibu sapi nggak tiba-tiba ngambil susu manusia dan taruh ke anak sapi.
00:25:25 - 00:25:27
Natural ininya kayak gitu.
00:25:27 - 00:25:32
Cuman kalau susu yang udah diproses, yang kita bikin dengan gizi segala macam yang lainnya,
00:25:32 - 00:25:37
mungkin ditambahin vitamin B, DHA, apa segala macam yang buat manusia,
00:25:37 - 00:25:39
ya itu mungkin udah lain lagi ya.
00:25:39 - 00:25:42
Itu bisa jadi dibutuhkan, itu penting atau gimana itu bisa dilihat lagi.
00:25:42 - 00:25:48
Cuman balik lagi nih, kalau dari sisi susu sapi itu sendiri atau susu binatang lainnya ini,
00:25:48 - 00:25:52
kalau intoleransi di dalam gen-gen masyarakat Indonesia ini bisa jadi cukup banyak.
00:25:52 - 00:25:55
Jadi mesti dipikirin tuh ya.
00:25:55 - 00:25:57
Nah kalau balik ke isu beras lagi,
00:25:57 - 00:26:04
kita udah tahu bahwa kebergantungan yang terlalu luar biasa ke beras itu sebenarnya sesuatu yang buruk.
00:26:04 - 00:26:10
Jadi kita sebenarnya mesti mendiversifikasi sumber-sumber pangan kita.
00:26:10 - 00:26:18
Kalau bisa pindah ke, tadi mungkin ada kentang ya, jagung, ubi, apa segala macam, harus mulai dikerjakan.
00:26:18 - 00:26:21
Bahkan tempe pun sebenarnya punya karbo juga.
00:26:21 - 00:26:24
Jadi kita bisa makan tempe, tahu.
00:26:24 - 00:26:29
Dan membiasakan diri lah paling nggak kalau makan tuh nggak harus ada nasinya.
00:26:29 - 00:26:35
Dan punya kesadaran kalori sebenarnya, bahwa yang lo makan nggak harus bentuknya main course,
00:26:35 - 00:26:38
bisa jadi kalorinya udah senilai main course.
00:26:38 - 00:26:45
Karena kan yang bahaya itu kan kelebihan kalori yang bikin orang jadi kelebihan makan.
00:26:45 - 00:26:53
Kayak cowok kan butuh 2000, tapi sekali makan ayam KFC gitu udah 500, satu ayam doang.
00:26:53 - 00:26:57
Itu nggak pakai nasi itu udah makan ya, jangan ngiranya kayak,
00:26:57 - 00:27:00
oh gue tadi makan ayam doang gue, belum ada nasinya.
00:27:00 - 00:27:03
Padahal secara kalori udah 400-500an kalori itu.
00:27:03 - 00:27:08
Sepertiga kebutuhan lo sehari udah tercukupi, tapi memang nggak terlalu kenyang kan.
00:27:08 - 00:27:10
Itu dia racunnya.
00:27:10 - 00:27:14
Belum lagi yang snek-snek makanan ringan yang dikemasan itu kan,
00:27:14 - 00:27:17
yang gede-gede itu kan bisa segituan juga tuh 300an kalori.
00:27:17 - 00:27:22
Kalau abis sendiri ya, kan ada saran penyajian per berapa gram gitu kan.
00:27:22 - 00:27:24
Tapi kan kita kadang-kadang makannya satu sendiri ya.
00:27:24 - 00:27:26
Itu yang nggak pernah dihitung-hitungin sih.
00:27:26 - 00:27:29
Dan nasi juga kan banyak gulanya.
00:27:29 - 00:27:33
Karena ya itu jadi ntar gula bisa beda lagi penyakitnya.
00:27:33 - 00:27:38
Itulah mulai kesadaran diri lah kalau tidak harus makan nasi.
00:27:38 - 00:27:42
Walaupun tetap ini harusnya beras tidak semahal ini gitu.
00:27:42 - 00:27:47
Ya ini kita tunggu lagi nanti gimana responsenya.
00:27:47 - 00:27:49
Atau mungkin sekarang udah ada responsenya kita nggak tahu.
00:27:49 - 00:27:54
Karena ini kan kita tapping-nya lumayan lama ya, semingguan yang lalu.
00:27:54 - 00:28:01
Tapi mudah-mudahan buat teman-teman yang mulai terganggu nih kehidupannya ya.
00:28:01 - 00:28:05
Kehidupan dan penghidupannya akibat kenaikan harga beras ini,
00:28:05 - 00:28:08
bisa segera mendapatkan solusi.
00:28:08 - 00:28:12
Harusnya sih kalau penyebab utamanya memang pemilu,
00:28:12 - 00:28:15
ketika udah lewat jauh harusnya akan normal dengan dirinya.
00:28:15 - 00:28:16
But well see.
00:28:16 - 00:28:21
Karena ya ini lagi menuju Lebaran dan Ramadan,
00:28:21 - 00:28:26
menuju Lebaran biasanya kan memang ada kenaikan juga biasanya.
00:28:26 - 00:28:28
Ya itulah.
00:28:28 - 00:28:30
Makan nasi lah, kurangin lah makan nasi.
00:28:30 - 00:28:38
Oke berikutnya akan saya bahas soal antisipasi mudik di Lebaran 2024 ini.
00:28:38 - 00:28:43
Tentu saja yang kita antisipasi adalah kemacetannya, harga-harga naiknya, dan lain-lain.
00:28:43 - 00:28:46
Bukan yang diantisipasi misalkan ketemu saudara ditanya,
00:28:46 - 00:28:51
kemarin milih apa pas pemilu 01 kan kamu?
00:28:51 - 00:28:53
Atau enggak langsung, bukan ditanya milih apa tapi langsung.
00:28:53 - 00:28:55
Kamu 02 kan?
00:28:55 - 00:28:57
Itu agak sulit memang.
00:28:57 - 00:29:00
Bersyukurnya kayaknya satu putaran ya kita ya,
00:29:00 - 00:29:05
karena kalau dua putaran, lebaran itu kita masih ngomongin pemilu,
00:29:05 - 00:29:09
masih lobby-lobby antar bude,
00:29:09 - 00:29:13
udah kamu pilih 03 aja, 03 tuh gini-gini loh, 01 gini-gini loh,
00:29:13 - 00:29:16
bude mau tau gini-gini.
00:29:16 - 00:29:20
Syukurnya kayaknya sih kita satu putaran aja ya.
00:29:20 - 00:29:23
Dan sebagai info nih untuk data-data yang bisa disampaikan,
00:29:23 - 00:29:32
tahun 2023 kemarin perputaran uang saat lebaran 92 triliun rupiah.
00:29:32 - 00:29:36
Beberapa kontribusi besarnya itu adalah belanja dan juga mudiknya.
00:29:36 - 00:29:41
Jadi mungkin keluarin uang buat beli tiket pesawat, kapal, beli bensin, segala macam,
00:29:41 - 00:29:49
tapi juga belanjanya belanja baju baru, alhamdulillah beli ketupat, beli bahan-bahan pangan,
00:29:49 - 00:29:57
itu semuanya total-total jadi kurang lebih 92 triliun rupiah saat 2023.
00:29:57 - 00:30:08
Dan bahkan pada 27 Februari kemarin sudah 34% tiket kereta api yang disediakan oleh KAI sudah habis terjual.
00:30:08 - 00:30:12
Jadi mudik nih juga seperti Coldplay, ada orang war ticket,
00:30:12 - 00:30:18
seperti nonton Taylor Swift gitu ya, tapi ini war ticket untuk dapet tiket kereta.
00:30:18 - 00:30:22
Bahkan kayaknya udah masih susah dapet tiketnya kalau kita beli dari sekarang pun,
00:30:22 - 00:30:29
beberapa juga udah mulai naik harga tiket pesawat atau kereta.
00:30:29 - 00:30:34
Belum lagi kalau teman kita tuh mudik tuh, si Mamat jauh bener,
00:30:34 - 00:30:39
kalau dia cerita hari biasa aja udah lumayan mahal tiketnya,
00:30:39 - 00:30:44
apalagi kalau nanti saat lebaran, belum kalau naik kapal tuh kayaknya akan lebih ribet lagi.
00:30:44 - 00:30:52
Tapi gue kan udah mulai nyari-nyari tuh tiket buat anak istri gue nanti balik ke Jakarta,
00:30:52 - 00:30:59
pas mau lebaran, gue beli seminggu sebelum lebaran malah lagi ada diskon 4 April,
00:30:59 - 00:31:04
gue beli 4 April kan lebaran itu kan 12 atau 11 April kalau gak salah,
00:31:04 - 00:31:08
gue beli 4 April malah ada beberapa yang diskon gitu,
00:31:08 - 00:31:12
makanya gue beli aja sekarang, mumpung lagi turun harganya,
00:31:12 - 00:31:16
karena takutnya nanti mahal lagi gitu.
00:31:16 - 00:31:21
Gue gak tau ya karena itu lagi ada promo apa atau karena masih agak jauh seminggu,
00:31:21 - 00:31:24
tapi biasanya seminggu sebelum lebaran mah orang udah mulai mudik ya.
00:31:24 - 00:31:29
Iya kan seminggu sebelum mah udah mulai.
00:31:29 - 00:31:31
Kayaknya itu akan tetap.
00:31:31 - 00:31:33
Bahkan mungkin bertambah ya.
00:31:33 - 00:31:39
Iya pasti akan bertambah, mungkin ada orang yang belum pulang juga dari tahun-tahun lalu,
00:31:39 - 00:31:42
dari pandemi kali belum pulang-pulang.
00:31:42 - 00:31:50
Dan selalu kayaknya yang sering kita dengar berita kalau lagi lebaran adalah kasus meninggal sih,
00:31:50 - 00:31:54
yang paling gue sedih sih suka ada aja, entah orang kecelakaan di jalan,
00:31:54 - 00:31:57
entah capek nungguin apa.
00:31:57 - 00:31:59
Semoga 2024 ini gak ada lagi.
00:31:59 - 00:32:01
Atau ketiduran, ngantuk gitu nyetir.
00:32:01 - 00:32:02
Iya bisa jadi.
00:32:02 - 00:32:07
Karena sekarang tahun pemilu kan KPPS aja juga udah beberapa yang meninggal,
00:32:07 - 00:32:09
seperti yang kita bahas kemarin kan.
00:32:09 - 00:32:14
Masa mau ada yang event dimana ada orang meninggal lagi lah kasarnya,
00:32:14 - 00:32:21
udah event pemilu, masa event di mudik bakal ada yang meninggal-meninggal lagi.
00:32:21 - 00:32:24
Kalau lu biasanya masa-masa lebaran di mana?
00:32:24 - 00:32:25
Di Jakarta aja?
00:32:25 - 00:32:28
Di Jakarta aja Gil, soalnya gue gak punya kampung ya.
00:32:28 - 00:32:30
Depok bukan kampung?
00:32:30 - 00:32:33
Ya kan berarti kan Jabodetabek jatuhnya ya.
00:32:33 - 00:32:35
Itu pun Depok udah gak ada juga keluarga gue disitu.
00:32:35 - 00:32:37
Dan lu gak perlu war ticket komuter lain ya,
00:32:37 - 00:32:40
kalau misalkan naik komuter lain kan gak perlu war ticket kan,
00:32:40 - 00:32:42
tinggal tap ya.
00:32:42 - 00:32:45
Dan atau masih bisa naik mobil sih benar.
00:32:45 - 00:32:50
Jadi lu menikmati kekosongan Jakarta atau tetap di rumah aja gak jalan-jalan?
00:32:50 - 00:32:58
Biasanya kalau lagi lebaran gitu sih gue paling stay di rumah atau ke Bandung.
00:32:58 - 00:32:59
Emang gak macet?
00:32:59 - 00:33:03
Gak pas lebarannya sih, justru pas lebarannya pulang balik lagi.
00:33:03 - 00:33:04
Oh sebelum?
00:33:04 - 00:33:05
Sebelum.
00:33:05 - 00:33:06
Oh iya benar-benar.
00:33:06 - 00:33:10
Karena biasanya macetnya bukan di jalannya kan, pas di Bandungnya kan.
00:33:10 - 00:33:12
Bandungnya gila sih.
00:33:12 - 00:33:13
Iya kan pas di Bandungnya biasanya.
00:33:13 - 00:33:18
Waktu itu gue pernah sekali kena, gue salah banget sih itu miskalkulasi banget maksudnya,
00:33:18 - 00:33:22
so-soan balik pas orang juga balik.
00:33:22 - 00:33:26
Jadi gue balik dari Bandung, pas kayaknya gue kena harus balik atau gak tau dah itu gimana.
00:33:26 - 00:33:30
Pokoknya gue tuh perjalanan Bandung-Jakarta, apa Jakarta-Bandung ya gue lupa,
00:33:30 - 00:33:32
pokoknya antara dua itu 12 jam.
00:33:34 - 00:33:36
Itu gila banget sih.
00:33:36 - 00:33:38
Itu gue benar-benar traumatize.
00:33:38 - 00:33:42
Sampai Surabaya mungkin kalau normal trans Jawa itu mungkin.
00:33:42 - 00:33:44
Gila banget sih, 12 jam.
00:33:44 - 00:33:49
Itu kayak tahun berapa ya, 2019 deh kayaknya.
00:33:49 - 00:33:50
12 jam berarti diem dong mobilnya.
00:33:50 - 00:33:53
Maksudnya bukan yang jalan pelan-pelan, diem.
00:33:53 - 00:33:57
Ada momen-momen jalan pelan, abis itu diem bertengah tau gak berapa lama.
00:33:57 - 00:34:02
Oh terus gue sempet ini juga, yaudah pas udah capek gitu kan, rest dulu ya, rest area dulu gitu sih.
00:34:02 - 00:34:04
Tapi gila banget.
00:34:04 - 00:34:07
Biasanya kayak gitu, gue juga pernah soal yang macet cukup parah, rest area-nya juga penuh gila.
00:34:07 - 00:34:09
Rest area-nya juga gila banget.
00:34:09 - 00:34:11
Iya mau beli apa juga bingung disitu.
00:34:11 - 00:34:12
Benar banget parah.
00:34:12 - 00:34:13
Kenapa ya?
00:34:13 - 00:34:14
Gila.
00:34:14 - 00:34:20
Kan mudik itu kan tradisi yang sudah ada tiap tahun ya di Indonesia dari lama banget gitu.
00:34:20 - 00:34:25
Tapi tetap aja infrastruktur pendukungnya tuh kayak kurang aja gitu terus.
00:34:25 - 00:34:30
Kayak jumlah keretanya kurang, jumlah kapalnya kurang, ruas jalannya mungkin kurang,
00:34:30 - 00:34:37
atau jumlah rest area-nya kurang, gak tau deh selalu kayak kurang aja infrastrukturnya.
00:34:37 - 00:34:41
Memang orangnya nambah juga sih pasti tiap tahun ya jumlah warganya.
00:34:41 - 00:34:47
Tapi kan harusnya itu sesuatu yang bisa diantisipasi dari tahun sebelumnya gitu.
00:34:47 - 00:34:53
Udah tau pasti tahun depan pasti akan ada mudik lagi dan pasti akan rame lagi yang mudik.
00:34:53 - 00:34:55
Harusnya udah siap ya kayak gitu-gitu ya.
00:34:55 - 00:34:58
Kenapa ya selalu susah ya?
00:34:58 - 00:35:05
Sebenarnya kan pasti banyak juga yang bilang kayak ini Jakartanya juga nih pembangunannya itu sendiri yang kurang merata.
00:35:05 - 00:35:06
Karena Jakarta mulu?
00:35:06 - 00:35:09
Iya yang membuat kan jadi ada perjalanan begitu kan karena ada orang disini.
00:35:09 - 00:35:11
Karena orang harus kerja disini.
00:35:11 - 00:35:14
Iya kalau misalnya orang dari awal stay disana gak akan ada begitu.
00:35:16 - 00:35:21
Ini kalau kata ini nih di Twitter, apapun permasalahan di dunia ini atau di sosmed,
00:35:21 - 00:35:23
ujung-ujungnya pasti tata kota yang salah.
00:35:23 - 00:35:25
Pernah baca gak tweet gitu?
00:35:25 - 00:35:29
Ini bukan tata kota sih, ini tata negara ya.
00:35:29 - 00:35:30
Tata negara berarti ya.
00:35:30 - 00:35:34
Untuk mendiversifikasi titik-titik pembangunan.
00:35:34 - 00:35:35
Iya benar, pemerataan.
00:35:35 - 00:35:38
Benar sih, cuma kalau orang kerja gak harus ke Jakarta.
00:35:38 - 00:35:42
Dia lahir gede di mana misalkan ya, di mana gitu.
00:35:42 - 00:35:46
Terus yaudah dia bisa hidup disitu, pulang pun dekat.
00:35:46 - 00:35:48
Kayak lu ke Depok lah misalnya pulangnya.
00:35:48 - 00:35:50
Cuma ke kota besarnya aja dikit gitu.
00:35:50 - 00:35:55
Nah kalau tata kotanya di dalam kotanya juga gitu kan, perpindahan orang yang sebenarnya nih
00:35:55 - 00:35:56
ngapain kayak gini sih gitu.
00:35:56 - 00:35:59
Misalnya kayak orang rumahnya di ujung mana, kerjanya di mana.
00:35:59 - 00:36:03
Nah itu kan karena zona-zona perusahaan gitu ya.
00:36:03 - 00:36:06
Misalnya disini semua nih kantor-kantor ngumpul.
00:36:06 - 00:36:07
Terus rumah gak disitu.
00:36:07 - 00:36:09
Itu sebenarnya desain yang bodoh.
00:36:10 - 00:36:12
Sebenarnya kalau kantor harusnya dekat rumah gak apa-apa.
00:36:12 - 00:36:14
Kalau pabrik beda lagi ya.
00:36:14 - 00:36:15
Iya benar.
00:36:15 - 00:36:17
Kalau pabrik kan memang ada emisi yang keluar tuh dari pabriknya.
00:36:17 - 00:36:22
Nah kalau kantor kan ini sebenarnya kita beda, pindah kamar doang gitu ibaratnya.
00:36:22 - 00:36:28
Gue beraktifitas tadinya di kamar gue atau di ruang tamu rumah gue, ini gue pindah ke ruang kantor gue.
00:36:28 - 00:36:33
Hal yang sama, ini rumah yang lebih gede aja karena ada orang-orang disitu banyak.
00:36:33 - 00:36:37
Orangnya gak cuman 2-3 orang kayak di rumah gitu kan, sederhana itu sebenarnya.
00:36:37 - 00:36:39
Artinya harusnya zonanya gak perlu dibedain.
00:36:39 - 00:36:44
Sebenarnya bisa satu gedung sekiranya rumah, satu gedung sekitarnya rumah gitu lah.
00:36:44 - 00:36:47
Vertikal, hunian vertikal.
00:36:47 - 00:36:51
Nah susahnya disini kan gak ada yang hunian vertikal tengah kota gitu, jarang.
00:36:51 - 00:36:54
Justru itu, karena zonanya tuh kayak gitu.
00:36:54 - 00:36:57
Begitu sekali ada yang nempel, mahal banget kan apartemennya.
00:36:57 - 00:37:00
Misalnya kayak sampingnya gedung kantor gitu.
00:37:00 - 00:37:03
Siapa yang bisa beli apartemen di SCBD coba?
00:37:03 - 00:37:05
Itu kan kayak, damn.
00:37:05 - 00:37:09
Walaupun gue tahu sih ada orang yang punya rumah di SCBD.
00:37:09 - 00:37:12
Saya juga tahu ada orang punya rumah di Tulodong.
00:37:12 - 00:37:14
Punya rumah di Tulodong belakang situ.
00:37:14 - 00:37:17
Tapi yaudah, kita ikhlasin.
00:37:17 - 00:37:19
Cuman balik lagi nih.
00:37:19 - 00:37:20
Mau gak ikhlas juga gimana?
00:37:20 - 00:37:22
Apa yang kita lakukan ya untuk gak ikhlas ya.
00:37:22 - 00:37:25
Tapi balik lagi, berarti kan tata kotanya.
00:37:25 - 00:37:27
Di dalam mobilitas di dalam kota tuh,
00:37:27 - 00:37:34
ya sebenarnya kalau misalnya orang ada kemauan aja ya, ada political will.
00:37:34 - 00:37:38
Dan bisa fight untuk melawan kepentingan-kepentingan yang ada.
00:37:38 - 00:37:40
Udah lah, lu semua tolong lah.
00:37:40 - 00:37:42
Ini kita udah saatnya harus berubah.
00:37:42 - 00:37:44
Udah pindahin lah.
00:37:44 - 00:37:46
Maksudnya pemukiran-pemukiran tuh deketin aja ke kantor.
00:37:46 - 00:37:49
Jadi gak ada kemacetan-kemacetan yang gak perlu.
00:37:49 - 00:37:51
Begitu juga dengan tadi, perantauan lah.
00:37:51 - 00:37:54
Itu kan sebenarnya karena pembangunan yang kurang merata.
00:37:54 - 00:38:00
Pembangunan yang kurang merata sih, terlalu sedikit juga sentral-sentral gedenya.
00:38:00 - 00:38:05
Misalnya kayak cuman di Jakarta doang, yaudah akhirnya semua ngerubung di Jakarta.
00:38:05 - 00:38:07
Berarti lu memang milih 01 ya?
00:38:07 - 00:38:12
Setuju dengan Caimin membangun 40 kota setara Jakarta.
00:38:12 - 00:38:14
Kan dia mau bangun itu.
00:38:14 - 00:38:16
Kan dia ngomong gitu terakhir kan.
00:38:16 - 00:38:18
Dia ingin membangun 40.
00:38:18 - 00:38:26
Sebenarnya kan yang satunya lagi juga spiritnya kan membuka sentra kemajuan baru di Kalimantan.
00:38:26 - 00:38:28
Oh iya juga sih.
00:38:28 - 00:38:30
Makin jauh dong orang mudiknya.
00:38:32 - 00:38:36
Jadi gue tinggal di Bandung, mudik ke Kalimantan.
00:38:36 - 00:38:39
Mudiknya dari Kalimantan ke Bandung.
00:38:39 - 00:38:41
Jadi lebih jauh.
00:38:41 - 00:38:45
Ya tapi balik lagi, itu kan ekspektasinya menyerap orang-orang sekitar situ.
00:38:45 - 00:38:49
Jadi enggak ada perpindahan-perpindahan kayak gini lagi.
00:38:49 - 00:38:50
Ya juga sih.
00:38:50 - 00:38:57
Ya maksudnya lazim sih, di negara-negara lain juga lazim kalau mau nyari kerja ke kota besar.
00:38:57 - 00:38:59
Cuma kota besarnya banyak mereka.
00:38:59 - 00:39:06
Kalau kota yang sentral kayaknya lumayan banyak sehingga bisa pilih mau kerja di mana yang lebih dekat dari kampung halamannya.
00:39:06 - 00:39:09
Kalau ini kan semua kayaknya Jakarta.
00:39:09 - 00:39:12
Udah besar di kotanya di Bandung misalnya, lu mau ke Jakarta?
00:39:12 - 00:39:15
Nyobain biar lebih besar lagi di sini.
00:39:15 - 00:39:18
Kayaknya harus ikan kecil di kolam gede.
00:39:18 - 00:39:20
Kayaknya harus jadi kayak gitu.
00:39:20 - 00:39:25
Kalau udah ikan besar di kolam kecil kayak udah enggak ada tantangan di hidup ini.
00:39:25 - 00:39:29
Kalau baik-baik aja di kotanya mungkin ya udah aja ya.
00:39:29 - 00:39:33
Iya benar sih, itu mudik tuh yang bikin ribet tuh.
00:39:33 - 00:39:35
Dan udah tahu kayak gitu.
00:39:35 - 00:39:39
Udah tahu nih pemerintah kalau orang-orang pada ke Jakarta semua kerjanya ya itu tadi.
00:39:39 - 00:39:44
Ya dibanyakin kayak pesawatnya atau ruas jalannya atau kereta apinya gitu.
00:39:44 - 00:39:47
Sehingga orang enggak harus war ticket, sehingga enggak harus jadi mahal.
00:39:47 - 00:39:55
Tapi sama ini juga sih Gil menurut gue, maaf mungkin bagian ini bisa jadi masih akan sensitif ya.
00:39:55 - 00:39:57
Atau offensif buat sebagian orang.
00:39:57 - 00:40:08
Tapi menurut gue adanya perasaan yang terlalu menggebu-gebu bahwa gue harus ketemu keluarga gue di momen ini.
00:40:08 - 00:40:14
Nah itu buat gue tuh maksudnya gini, kayak misalnya teman gue ya banyak yang keluarganya beragama.
00:40:14 - 00:40:17
Misalnya beragama Islam atau beragama Kristen.
00:40:17 - 00:40:21
Dia tuh bisa mengarankan keluarganya, ya kita pertemuan keluarga enggak usah di Natal.
00:40:21 - 00:40:23
Pas Hari Raya ya, bukan Hari Raya gitu ya.
00:40:23 - 00:40:26
Iya enggak usah di situ ngapain gitu, maksudnya kenapa kita harus memaksain di situ.
00:40:26 - 00:40:32
Karena dengan semua orang menghubung di situ, itu kan sangat-sangat costly gitu.
00:40:32 - 00:40:36
Contohnya tadi costly-nya gitu, harga-harga juga pasti udah naik berbandingan.
00:40:36 - 00:40:40
Kemacetannya pasti gila-gilaan, capek segala macam.
00:40:40 - 00:40:46
Jadi mendingan kita bikin aja hari keluarga kita sendiri, terserah di tanggal berapa, bulan apa.
00:40:46 - 00:40:49
Bikin aja setiap tahun misalnya tanggal ini, yaudah gue mudiknya di situ.
00:40:49 - 00:40:52
Jadi bukan pada saat semua orang Raya ini.
00:40:52 - 00:40:58
Nah cuman kan karena kita ada sentimen, ada ikatan sentimental ya.
00:40:58 - 00:41:03
Maksudnya ikatan sentimental bahwa ya bedalah rasanya.
00:41:03 - 00:41:11
Cuman kalau teman-teman gue selalu kayak, ya lu mau sampai seberapa banyak cost yang harus dibayar untuk rasanya.
00:41:11 - 00:41:13
Untuk perasaan lah gitu.
00:41:13 - 00:41:18
Ya kadang kita sebagai manusia juga mestilah ada kontrol lah, seragam hal itu sedikit ya.
00:41:18 - 00:41:23
Mesti ada self-control gitu, bahwa sebenarnya enggak sehat nih terus-terusan begini,
00:41:23 - 00:41:27
ngerubung di satu titik semuanya gitu, sebenarnya agak kurang pas gitu.
00:41:27 - 00:41:33
Jadi seringkali kalau teman-teman gue banyak yang memberi keputusan, mendingan diversifikasi.
00:41:33 - 00:41:36
Jadi mereka mendiversifikasi mudiknya itu sendiri.
00:41:36 - 00:41:41
Tapi kadang ada orang yang enggak bisa kayak gitu karena libur.
00:41:41 - 00:41:43
Kerjanya ya, nah itu juga.
00:41:43 - 00:41:48
Jadi gini, ada satu teman gue yang kerjanya di Belanda, di Eropa lah ya.
00:41:48 - 00:41:55
Mereka itu enggak ada yang namanya hari libur agama.
00:41:55 - 00:41:57
Apapun, agama apapun.
00:41:57 - 00:42:02
Mereka itu enggak ada libur agama, enggak ada cuti bersama juga.
00:42:02 - 00:42:06
Kan biasanya kalau kita ada libur, sudah ada cuti bersama, yang sudah ditentukan.
00:42:06 - 00:42:09
Nah dia bilang itu sebenarnya sistem yang goblok.
00:42:09 - 00:42:11
Kenapa itu sistem goblok?
00:42:11 - 00:42:14
Karena kita memaksa semua orang liburan di titik yang sama.
00:42:14 - 00:42:18
Kalau sistem di negara dia atau mungkin di perusahaan dia, gue lupa.
00:42:18 - 00:42:20
Tapi pokoknya bukan di Indonesia.
00:42:20 - 00:42:23
Dia pakai sistemnya memang enggak ada, konsep-konsep cuti bersama itu enggak ada.
00:42:23 - 00:42:29
Nah adanya adalah mandatory leave slot.
00:42:29 - 00:42:34
Jadi ada slot cuti yang mandatory, perusahaan harus memberikan minimal sekian.
00:42:34 - 00:42:41
Misalnya lets say perusahaan harus memberikan slot cuti yang di luar cuti sakit ya.
00:42:41 - 00:42:47
Jadi cuti libur lah, cuti libur itu minimal lets say 20 hari.
00:42:47 - 00:42:51
Selama setahun, tapi setahun gue jauh ya, lebih bukan 20 hari.
00:42:51 - 00:42:56
Karena mereka kan liburnya panjang-panjang, jadi bisa jadi 30 atau 40 hari bahkan selama setahun.
00:42:56 - 00:43:00
Nah habis itu, dia bisa milih sendiri mau kapan.
00:43:00 - 00:43:04
Jadi setiap orang itu bisa beda-beda titik liburnya.
00:43:04 - 00:43:09
Jadi enggak usah dipaksain ada cuti bersama, apalagi konsep cuti bersama itu lucu banget kan.
00:43:09 - 00:43:12
Maksudnya kita mau cuti diatur harus di tanggal ini, itu kan gila sebenarnya.
00:43:12 - 00:43:14
Dan ngilangin cuti kita yang jatah.
00:43:14 - 00:43:16
Itu kan sebenarnya ide yang gila.
00:43:16 - 00:43:21
Harusnya kenapa kayak gitu, itu kan sangat-sangat merugikan ya untuk pekerja-pekerjaan.
00:43:21 - 00:43:23
Dan merugikan secara sistem juga sebenarnya.
00:43:23 - 00:43:28
Karena lebih bagus orang bisa punya fleksibilitas untuk memilih tempat liburnya itu.
00:43:28 - 00:43:32
Nah walaupun kalau dari sisi perusahaan sih emang mungkin lebih diuntungkan dengan kayak gitu.
00:43:32 - 00:43:36
Karena jadinya lebih termanage, gue udah bisa antisipasi orang akan libur di tanggal ini.
00:43:36 - 00:43:41
Nah tapi balik lagi kalau gue mikir, gue akan coba cari tahu tentang negara yang lain itu.
00:43:41 - 00:43:44
Karena loh dia bisa kok bikin sistem kayak gitu kan.
00:43:44 - 00:43:48
Nah berarti kan ada dong caranya yang membuat itu bisa berjalan gitu loh.
00:43:48 - 00:43:52
Itu nanti gue mau tahu juga tuh, gue pengen tahu lebih lanjut gimana.
00:43:52 - 00:43:57
Karena itu menurut gue sangat-sangat membantu untuk nge-break masalah tadi kan.
00:43:57 - 00:43:58
Tentang orang ngumpul di satu titik.
00:43:58 - 00:44:03
Kepenumpukannya itu kan, kepenumpukannya dan kemudian keinflasian yang terjadi juga.
00:44:03 - 00:44:09
Harga-harga yang mendadak naik karena semuanya ngerubung di situ untuk liburan atau apa.
00:44:09 - 00:44:13
Dan juga dari sisi keamanan kan.
00:44:13 - 00:44:17
Sebenarnya kan ketika orang dalam jumlah besar melakukan perjalanan di titik yang sama,
00:44:17 - 00:44:20
Itu keamanan juga terancam.
00:44:20 - 00:44:23
Jadi kecelakaan-kecelakan pasti naik.
00:44:23 - 00:44:27
Karena orang makin banyak di jalanan makin banyak risiko untuk mereka.
00:44:27 - 00:44:31
Di luar jalan adalah banyak orang jadi tahu rumah ini lagi pada kosong.
00:44:31 - 00:44:33
Lagi pada ditinggal jam lebaran.
00:44:33 - 00:44:34
Biasanya maling gitu ya.
00:44:34 - 00:44:36
Orang pada kemalingan pas lebaran.
00:44:36 - 00:44:37
Iya ada juga tuh.
00:44:37 - 00:44:38
Maling mudik ya.
00:44:38 - 00:44:41
Maling mudik karena tahu dia pas turun rumah baru pulang.
00:44:41 - 00:44:42
Orang mudik dia maling.
00:44:42 - 00:44:44
Dia gak pulang, dia ke kota kebalik.
00:44:44 - 00:44:45
Nyari rumah-rumah kosong.
00:44:45 - 00:44:47
Ada yang gitu juga tuh.
00:44:47 - 00:44:49
Tapi itu menarik juga sih.
00:44:49 - 00:44:51
Jadi lebih fleksibel dan gak numpuk ya.
00:44:51 - 00:44:55
Bukan berarti semua orang jadi gak boleh di situ, tapi bisa milih lah minimal.
00:44:55 - 00:44:56
Kayak tadi benar-benar kata lu.
00:44:56 - 00:44:59
Kalau gue bilang, ya gue mau bikin keputusan kayak gitu susah dong kan.
00:44:59 - 00:45:01
Karena kan kerjaan gue gak liput gitu kan.
00:45:01 - 00:45:02
Ya benar sih.
00:45:02 - 00:45:05
Makanya memang harus sepaket sama sistem yang lain ini.
00:45:05 - 00:45:11
Kalau temen gue yang bisa ngelakuin itu kebetulan dia justru emang sistem cuti lebarannya cuma satu hari.
00:45:11 - 00:45:14
Jadi sisanya tuh emang fleksibel.
00:45:14 - 00:45:17
Bukan ditentuin liburnya di situ.
00:45:17 - 00:45:18
Hamin berapa, H plus berapa lebaran.
00:45:18 - 00:45:19
Ya kan bisa gitu kan.
00:45:19 - 00:45:23
Emang cuti cuma hari H lebaran, H plus satu.
00:45:23 - 00:45:24
Udah dua hari doang.
00:45:24 - 00:45:26
Nah sisanya tuh emang cuti bebas yang dia bisa pilih.
00:45:26 - 00:45:27
Makanya dia tuh bisa tentuin.
00:45:27 - 00:45:29
Mendingan gue mudiknya gak di situ.
00:45:29 - 00:45:30
Iya benar, itu lebih enak lagi ya.
00:45:30 - 00:45:32
Tapi bisa jadi kan ada orang-orang yang gak punya pilihan itu ya.
00:45:32 - 00:45:36
Tapi kalau misalnya dia cuma salah satunya di keluarga yang punya fleksibilitas itu gimana ya?
00:45:36 - 00:45:39
Yang lainnya liburnya ngikutin lebaran.
00:45:39 - 00:45:42
Kayaknya sih, kalau gak salah dia bukan generasi sandwich lagi ya.
00:45:42 - 00:45:45
Kayaknya dia generasi permain UP yang 10 lapis.
00:45:45 - 00:45:48
Alias yang lain semuanya gak ada yang kerja.
00:45:48 - 00:45:49
Bisa juga kan.
00:45:49 - 00:45:51
Jadi ngikutin dia aja.
00:45:51 - 00:45:55
Iya, masih ibu bapaknya udah gak kerja, adik-adiknya belum kerja.
00:45:55 - 00:45:58
Jadi tinggal kakak kapan pulang, kita ikut.
00:45:58 - 00:46:00
Iya, kumpul keluarganya sesuai dengan dianya.
00:46:00 - 00:46:01
Iya benar sih.
00:46:01 - 00:46:02
Ada juga yang begitu.
00:46:02 - 00:46:07
Jadi kalau yang mempunyai cara-cara libur kayak gitu tuh memang sangat privilege sih.
00:46:07 - 00:46:13
Lo bisa ngatur kapan liburnya gak perlu rame-rame pas lebaran pulangnya.
00:46:13 - 00:46:17
Atau contoh kecilnya adalah lo nonton gak harus di weekend.
00:46:17 - 00:46:22
Lo jalan-jalan ke mall atau nonton bioskop gak harus weekend.
00:46:22 - 00:46:23
Itu aja udah privilege banget.
00:46:23 - 00:46:28
Berarti lo bisa juga ngatur libur-libur yang lain tuh kalau udah bisa hidup kayak gitu.
00:46:28 - 00:46:30
Benar, gue tuh hampir gak pernah ke mall di weekend.
00:46:30 - 00:46:31
Iya kan?
00:46:31 - 00:46:33
Iya, gue selalu siang aja.
00:46:33 - 00:46:34
Iya benar.
00:46:34 - 00:46:37
Makanya sekalinya ke mall weekend tuh kayak, cek ini rame banget ya.
00:46:37 - 00:46:38
Iya kaget-kaget.
00:46:38 - 00:46:39
Iya kaget sesendiri.
00:46:39 - 00:46:40
Ternyata mall bisa seram ini.
00:46:40 - 00:46:42
Rame banget ya siang-siang gitu ya.
00:46:42 - 00:46:43
Orang pada ngapain sih.
00:46:43 - 00:46:45
Lagian juga weekend kan harga lebih mahal juga nonton.
00:46:45 - 00:46:47
Nonton weekend kan lebih mahal.
00:46:47 - 00:46:49
Kita dibanding nonton weekdays lebih murah.
00:46:49 - 00:46:52
Iya gue juga selalu milih nonton weekdays siang.
00:46:52 - 00:46:55
Sayangnya tidak semua bisa punya hal-hal seperti ini.
00:46:55 - 00:46:57
Kalau bisa semakin ada fleksibilitas semakin bagus.
00:46:57 - 00:46:58
Bahagia pasti orang-orang.
00:46:58 - 00:47:00
Jadi orang lebih tersebar nih.
00:47:00 - 00:47:02
Tersebar, gak terhubung di satu titik.
00:47:02 - 00:47:04
Semua masalah ujungnya emang tata negara.
00:47:04 - 00:47:05
Tata negara.
00:47:05 - 00:47:07
Ya iyalah.
00:47:07 - 00:47:09
Oke terakhir nih.
00:47:09 - 00:47:11
Ada soal pungli KPK.
00:47:11 - 00:47:13
Berarti anda lagi.
00:47:13 - 00:47:15
Pungli di rutan KPK.
00:47:15 - 00:47:16
Iya betul.
00:47:16 - 00:47:18
Kita masuk ke isu itu ya.
00:47:18 - 00:47:22
Soal petugas pungli yang meminta maaf.
00:47:22 - 00:47:29
Dalam sidang pelanggaran etik yang digelar Dewas KPK pada Kamis 15 Februari 2024 di gedung C1 KPK.
00:47:29 - 00:47:37
Anggota Dewas Alberti Noho menyatakan praktek pungli terstruktur secara masif di tiga rutan KPK.
00:47:37 - 00:47:39
TSM lagi.
00:47:39 - 00:47:40
TSM.
00:47:40 - 00:47:43
Terstruktur sistematis dan masif.
00:47:43 - 00:47:51
Yaitu rutan gedung Merah Putih, rutan KPK gedung C1, rutan KPK cabang Pomdam Jaya Guntur.
00:47:51 - 00:47:59
Para pegawai rutan KPK disebut memberikan jasa kepada para tahanan yang ingin menggunakan handphone di rutan.
00:47:59 - 00:48:02
Dengan syarat membayar sekitar 5 juta.
00:48:02 - 00:48:07
Pada awalnya 20-30 juta rupiah kalau mau masukkan handphone.
00:48:07 - 00:48:14
Begitu juga setiap bulan di luar itu harus bayar lagi 5 juta rupiah.
00:48:14 - 00:48:17
20-30 juta masukkin dulu ya.
00:48:17 - 00:48:19
20-30 juta masukkin.
00:48:19 - 00:48:21
Belum bisa dipakai.
00:48:21 - 00:48:24
Ini ada aja nih barangnya di rutan.
00:48:24 - 00:48:26
Ada nih handphone di rutan.
00:48:26 - 00:48:28
Mungkin chargernya ditahan sama petugasnya.
00:48:28 - 00:48:30
Handphone-handphonenya juga.
00:48:30 - 00:48:32
Cuma dilihatin dari luar jeruji ya.
00:48:32 - 00:48:34
Halo, mau pakai kan?
00:48:34 - 00:48:35
Mau pakai kan?
00:48:35 - 00:48:37
Mantai banget sih kalau petugasnya gitu.
00:48:37 - 00:48:39
Halo, mau pakai kan?
00:48:39 - 00:48:42
Kayak tukang kacang tukang rokok di terminal-terminal.
00:48:42 - 00:48:44
Di balik panggir ya.
00:48:44 - 00:48:48
Kalau kita dalam bis kan dari luar kaca bis.
00:48:48 - 00:48:50
Kalau mau baru dia naikkan.
00:48:50 - 00:48:51
Ini juga gitu ya.
00:48:51 - 00:48:53
Dipamerin nih handphone-handphonenya.
00:48:53 - 00:48:55
5 juta sebulan.
00:48:55 - 00:48:58
Jadi kalau dia nggak bisa bayar lagi, bulan berikutnya nggak bisa pakai lagi.
00:48:58 - 00:48:59
Ya ampun.
00:48:59 - 00:49:01
Soalnya handphone udah ada depan mata ya.
00:49:01 - 00:49:05
Nah, ekspektasi masyarakat, pegawai yang ketahuan tadi,
00:49:05 - 00:49:09
ngambil kumpuli tadi, itu akan disidang dan dikenakan pidana.
00:49:09 - 00:49:11
Namun ternyata enggak.
00:49:11 - 00:49:12
Jadi?
00:49:12 - 00:49:15
Ternyata hanya disuruh minta maaf.
00:49:15 - 00:49:18
Lihat nggak sih ini beritanya yang fotonya mereka lagi minta maaf itu?
00:49:18 - 00:49:19
Yang mana ya?
00:49:19 - 00:49:21
Yang mereka dikumpulin di satu ruangan, gue lupa di ruangan apa.
00:49:21 - 00:49:22
Ada fotonya di beritanya.
00:49:22 - 00:49:23
Ada ya?
00:49:23 - 00:49:25
Iya, coba aja di googling sekarang juga bisa.
00:49:25 - 00:49:29
Pegawai rutan KPK Punggli, nanti ada fotonya.
00:49:29 - 00:49:31
Mereka dikumpulin di satu ruangan.
00:49:31 - 00:49:34
Habis itu mereka bikin pernyataan minta maaf, udah.
00:49:34 - 00:49:37
Mereka minta maaf atas terjadinya si Punggli itu.
00:49:37 - 00:49:40
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK,
00:49:40 - 00:49:46
itu sudah mengeksekusi putusan etik kepada 78 pegawainya yang melakukan Punggli tadi.
00:49:46 - 00:49:49
Sanksi etiknya adalah permintaan maaf langsung dan terbuka
00:49:49 - 00:49:54
pada hari Senin 26 Februari 2024 di gedung Juang KPK.
00:49:54 - 00:49:56
Ini gue lihat lagi yang baris ramai-ramai pakai baju putih.
00:49:56 - 00:49:57
Lihat kan?
00:49:57 - 00:49:58
Ternyata gue pernah lihat.
00:49:58 - 00:50:00
Ini kan sempat ramai banget di Twitter juga.
00:50:00 - 00:50:02
Iya, gue baru foto-fotonya.
00:50:02 - 00:50:03
Oke.
00:50:03 - 00:50:07
Jadi pelanggaran etik sekeras ini, seberat ini,
00:50:07 - 00:50:10
hukumannya itu minta maaf.
00:50:10 - 00:50:12
Itu kan apa ya?
00:50:12 - 00:50:13
Enggak pakai materai lagi.
00:50:13 - 00:50:16
Biasanya kalau warga kan pakai materai kan.
00:50:16 - 00:50:19
Ya paling ini ujung-ujungnya minta maaf pakai materai kalau di Twitter.
00:50:19 - 00:50:21
Kalau ini paling ujung-ujungnya minta maaf doang.
00:50:21 - 00:50:24
Minta maaf doang cowok baris ramai-ramai, saya minta maaf gitu kali ya.
00:50:24 - 00:50:25
Gila ya?
00:50:25 - 00:50:30
Maksudnya, di lapas yang biasa itu kan sudah sering dengar omongan kayak gini kan,
00:50:30 - 00:50:33
sipir bisa dibayar untuk memasukkan handphone,
00:50:33 - 00:50:36
untuk dapat makanan lebih enak, itu kita bayar per bulan katanya.
00:50:36 - 00:50:39
Di lapas lah, itu kan udah busuk banget.
00:50:39 - 00:50:42
Ini di rutan punya KPK,
00:50:42 - 00:50:46
yang mana kan KPK selalu dibilang yang paling oke lah ini lembaga nih,
00:50:46 - 00:50:49
inilah tulang punggung pemberantasan korupsi.
00:50:49 - 00:50:51
Malah Pungli-nya dalam situ.
00:50:51 - 00:50:53
Apa KPK P-nya Pungli ternyata?
00:50:56 - 00:50:59
Komisi Pungli Koruptor.
00:50:59 - 00:51:02
Jadi dia koruptor kan sudah masuk rutan, dia Pungli-in.
00:51:02 - 00:51:03
Iya.
00:51:03 - 00:51:05
Itu keren sih.
00:51:05 - 00:51:07
Mereka kan sebagai rakyat juga dong.
00:51:07 - 00:51:10
Sebel sama koruptor, ya gua Pungli-in koruptor.
00:51:11 - 00:51:12
Bisa ya?
00:51:12 - 00:51:18
Kayak gini ya, gua tuh jadi keinget omongannya Mbak Bivitri di film The Thief of The Thief.
00:51:18 - 00:51:20
Jadi kutipannya dimana-mana soalnya.
00:51:20 - 00:51:24
Dia bilang, gak perlu kecerdasan atau kepintaran untuk melakukan.
00:51:24 - 00:51:27
Gua juga gak nonton, gua lihat potongan ini.
00:51:27 - 00:51:31
Tidak perlu kecerdasan atau kepintaran untuk melakukan ini.
00:51:31 - 00:51:34
Hanya perlu tidak punya malu lah gitu.
00:51:34 - 00:51:37
Cuma perlu muka tebel dan gak malu.
00:51:37 - 00:51:39
Kalau di konteks film itu untuk kecurangan-kecurangan.
00:51:39 - 00:51:41
Tapi ini masuk menurut gua.
00:51:41 - 00:51:42
Ini tuh masuk banget.
00:51:42 - 00:51:44
Lu tuh gak perlu pinter buat ngelakuin hal kayak gini.
00:51:44 - 00:51:46
Lu cuman perlu gak punya malu aja.
00:51:46 - 00:51:49
Benar-benar have no shame aja.
00:51:49 - 00:51:51
Lu benar-benar gila ya.
00:51:53 - 00:51:54
Lu tuh dewan etik.
00:51:54 - 00:51:57
Lu dewan etik ngasih hukuman kayak gini.
00:51:57 - 00:51:59
Pelanggaran seberat ini.
00:51:59 - 00:52:00
Hukumannya cuma minta maaf.
00:52:00 - 00:52:05
Ini tuh semuanya ini loh yang melakukannya, yang menghukumnya menurut gua gak punya malu.
00:52:05 - 00:52:06
Have no shame.
00:52:06 - 00:52:08
Karena di publikasikan kan.
00:52:08 - 00:52:12
Gila, justru lu merasa lu habis melakukan suatu tindakan yang benar gitu.
00:52:12 - 00:52:15
Bahwa, nih gua udah menghukum nih orang-orang yang mengambil duit.
00:52:15 - 00:52:18
Gak hukuman, lu minta maaf men.
00:52:18 - 00:52:24
Lu benar-benar lu ngerasa itu proper gitu loh.
00:52:24 - 00:52:26
Untuk dilakukan secara terbuka.
00:52:26 - 00:52:32
Ngerti gak sih itu kayak gini loh Gil, kayak ibarat kayak lu tanpa harus ada yang ngasih tau.
00:52:32 - 00:52:35
Masturbasi di halte lu pasti punya malu lah ya.
00:52:35 - 00:52:39
Gitu loh maksudnya kayak ini gak proper lah kayak gini.
00:52:39 - 00:52:42
Masa gua lagi nunggu bis tiba-tiba masturbasi.
00:52:42 - 00:52:44
Atau yang sering kejadian dalam komputer lain tuh gak ada.
00:52:44 - 00:52:46
Kan jen gila lah gitu kan.
00:52:46 - 00:52:49
Maksudnya kan lu pasti ada rasa ini gak bener nih kayak gini gitu kan.
00:52:49 - 00:52:51
Gak bener nih ada kelakuan kayak gini disini.
00:52:51 - 00:52:56
Nah ini masa lu bisa ya ngelakuin rangkaian kegiatan sepanjang ini.
00:52:56 - 00:52:58
Kan rangkaian kegiatan ini investigasi.
00:52:58 - 00:53:01
Abis itu melakukan pertimbangan, ada sidang, apa segala macem.
00:53:01 - 00:53:04
Sampai ke mereka berdiri di jajarin dengan baju putihnya tadi.
00:53:04 - 00:53:08
Sampai lu bikin statement ke publik, kita membuat permintaan maaf.
00:53:08 - 00:53:13
Kok lu bisa melakukan rangkaian kegiatan sepanjang ini yang sebenarnya lebih memalukan dari masturbasi.
00:53:13 - 00:53:15
Di halte gitu loh maksud gua.
00:53:15 - 00:53:16
Ngerti gak?
00:53:16 - 00:53:20
Kok lu bisa gitu dengan tenangnya melakukan ini gitu loh.
00:53:20 - 00:53:24
Bahwa ini pegawai gua ketahuan pungli 5 juta sebulan.
00:53:24 - 00:53:25
Banyak lagi.
00:53:25 - 00:53:27
78 orang ya.
00:53:27 - 00:53:29
Bukan 7 orang, bukan 8 orang.
00:53:29 - 00:53:31
78 orang.
00:53:31 - 00:53:33
Dan gua ngasih hukuman nih ya.
00:53:33 - 00:53:35
Gua tindak nih orang-orang ini.
00:53:35 - 00:53:37
Apa nih penindakan nih, gua suruh minta maaf.
00:53:37 - 00:53:38
Gila ya.
00:53:38 - 00:53:41
Maksudnya level ininya tuh gila sih.
00:53:41 - 00:53:43
Maksudnya ini udah bener-bener.
00:53:43 - 00:53:46
Gua gak tau deh kalau hal kayak gini tuh gua gak ngerti.
00:53:46 - 00:53:49
Gua gak kebayang apa yang ada di dalam pikiran orang yang melakukan ini.
00:53:49 - 00:53:51
Apakah emang bodo amat gua mau kayak gini aja.
00:53:51 - 00:53:52
Apa kayak gitu.
00:53:52 - 00:53:54
Apa segitu tidak punya malunya ya.
00:53:54 - 00:53:59
Atau kayak, ya gimana kan aturannya emang kayak gini.
00:53:59 - 00:54:00
Misalnya gitu kan.
00:54:00 - 00:54:01
Aturan tertulisnya di.
00:54:01 - 00:54:02
Gua juga dipaksa sama.
00:54:02 - 00:54:03
Iya, Dewan Etik.
00:54:03 - 00:54:05
Kita kan ngikutin panduan nih kan.
00:54:05 - 00:54:06
Panduannya seperti ini.
00:54:06 - 00:54:08
Untuk pelanggaran seperti ini emang hukumannya kayak gini.
00:54:08 - 00:54:10
Itu gua masih bisa lebih terima lah gitu kan.
00:54:10 - 00:54:12
Gua penasaran gitu.
00:54:12 - 00:54:16
Sebenernya apa sih yang terjadi sampai bisa orang melakukan tindakan seperti itu.
00:54:16 - 00:54:19
Karena kalau yang pungli maksimal dia butuh duit lah gitu kan.
00:54:19 - 00:54:22
Tapi memberikan hukuman cuman minta maaf ini kenapa.
00:54:22 - 00:54:26
Ya gak usah kalau orang bikin pungli nih oke itu jahat tapi kita bisa mengerti.
00:54:26 - 00:54:31
Maksudnya gua gak setuju ada orang melakukan itu tapi gua ngerti kenapa dia melakukan itu.
00:54:31 - 00:54:34
Gampang aja, yaudah dia dapet duit lah dari situ.
00:54:34 - 00:54:35
Selesai.
00:54:35 - 00:54:37
Simple logic gitu loh.
00:54:37 - 00:54:44
Nah tapi kalau pengawas yang kemudian menjatuhkan hukuman minta maaf itu apa?
00:54:44 - 00:54:46
Dia dapet apa dari situ?
00:54:46 - 00:54:48
Atau kenapa nih?
00:54:48 - 00:54:50
Apa nih yang terjadi gitu loh.
00:54:50 - 00:54:52
Maksudnya apakah si Dewan ini malu?
00:54:52 - 00:54:58
Maksudnya dia, gue Dewan KPK tapi anak-anak KPK malah pungli.
00:54:58 - 00:55:00
Malu banget nih malu-maluin gua.
00:55:00 - 00:55:02
Kalau kita hukum malu banget dong.
00:55:02 - 00:55:05
70 anggota KPK dipidana karena pungli.
00:55:05 - 00:55:07
Korupsi juga lah dalam tanda petiknya.
00:55:07 - 00:55:09
Malu banget gimana ya biar gak malu.
00:55:09 - 00:55:12
Mungkin minta maaf tapi malah lebih malu lagi harusnya minta maaf.
00:55:12 - 00:55:15
Iya lah, lebih malu lagi lah jelas.
00:55:15 - 00:55:17
Jadi apa yang di otak mereka?
00:55:17 - 00:55:18
Itu yang penasaran gue.
00:55:18 - 00:55:19
Jalan pikirnya ya.
00:55:19 - 00:55:20
Apa ya?
00:55:20 - 00:55:22
Gua pas ngeliat isu itu pertama kali gitu.
00:55:22 - 00:55:24
Bisa ya pejabat?
00:55:24 - 00:55:28
Maksudnya ngelakuin ini tuh orang tenang aja gitu, audacity gitu loh.
00:55:30 - 00:55:33
Iya nih, gua mau menjatuhkan hukuman dan diberitakan gitu loh.
00:55:33 - 00:55:35
Kan dia sendiri juga yang mengundang.
00:55:35 - 00:55:37
Iya pers pasti.
00:55:37 - 00:55:42
Dengan dia nyuruh mereka baju putih pasti kan ada alasan dong semua harus pakai baju putih.
00:55:42 - 00:55:45
Berdiri dengan jarak-jarak gitu terus.
00:55:48 - 00:55:50
Tapi punglinya ya, di luar itu juga udah aneh.
00:55:50 - 00:55:52
Punglinya juga ternyata lumayan mahal.
00:55:52 - 00:55:57
Gua gak nyangka untuk biaya operasional lu boleh megang HP itu semahal itu loh.
00:55:57 - 00:55:59
20 juta, 3-30 juta.
00:55:59 - 00:56:01
Itu jelas lebih mahal dari handphonenya.
00:56:01 - 00:56:07
Misalnya si bapak atau si bapak lagi, si orang koruptor ini yang dirutan iPhone terbaru pun
00:56:07 - 00:56:09
udah turun harganya.
00:56:09 - 00:56:12
Gak mungkin 20 juta lagi dong saat dia di penjara.
00:56:12 - 00:56:14
Oke, 20 juta udah masuk.
00:56:14 - 00:56:18
Terus masih didadah-dadahin di depan tralis kan, belum bisa dipakai handphonenya.
00:56:18 - 00:56:20
Biaya operasional 5 juta sebulan.
00:56:20 - 00:56:22
Anjing pulsanya aja gak nyampe.
00:56:22 - 00:56:23
Kita kan pulsa berapa sih paling?
00:56:23 - 00:56:25
Ya mereka mungkin sejuta kali sebulan pulsa.
00:56:25 - 00:56:27
Ini 5 juta buat...
00:56:27 - 00:56:29
Belum termasuk pulsa berarti.
00:56:29 - 00:56:31
Pulsa beli di mereka lagi, jangan-jangan.
00:56:31 - 00:56:33
Pulsa beli di saya juga ya.
00:56:33 - 00:56:35
Harga pulsa 100.000, 1 juta.
00:56:35 - 00:56:38
Iya, saya yang jual ya pulsanya ya.
00:56:38 - 00:56:39
Masuk akal.
00:56:39 - 00:56:41
Iya, dan ini mungkin udah berlangsung berapa bulan entah.
00:56:41 - 00:56:43
Atau mungkin berapa tahun.
00:56:43 - 00:56:48
Udah berlangsung tuh orang harus secara rutin bayar iuran 5 juta sebulan.
00:56:48 - 00:56:49
Itu dari satu orang.
00:56:49 - 00:56:53
Belum dari banyak orang yang melakukan hal itu.
00:56:53 - 00:56:55
Pasti pengen dong punya handphone di rutan.
00:56:55 - 00:57:00
Penjara-penjara bagus aja banyak kan.
00:57:00 - 00:57:02
Kalau kita lihat kan di berita-berita tuh.
00:57:02 - 00:57:05
Ini dia, segitu 5 juta.
00:57:05 - 00:57:08
Mungkin bagi yang korupnya gede-gede emang gak ada harganya.
00:57:08 - 00:57:11
Tapi kan petugas KPK yang dibayar.
00:57:11 - 00:57:14
Yang mulai siapa kira-kira ya?
00:57:14 - 00:57:18
Petugas KPK dari awal emang kasih rate harga.
00:57:18 - 00:57:20
Atau si koruptor-koruptor ini yang...
00:57:20 - 00:57:23
Bisa gak ya ini petugas KPK dibayar?
00:57:23 - 00:57:26
Berapa kalau kita mau bayar ya?
00:57:26 - 00:57:29
Masukin handphone 10 kali.
00:57:29 - 00:57:34
Akhirnya karena mereka kira petugas KPK gak bisa dibayar.
00:57:34 - 00:57:36
Kasih gede aja lah 20.
00:57:36 - 00:57:39
Akhirnya petugas KPK bisa masukin handphone 20.
00:57:39 - 00:57:40
Akhirnya jadi rate lah.
00:57:40 - 00:57:43
Iya bisa juga sih masuk akal juga.
00:57:43 - 00:57:48
Baru koruptor lain pengen berapa kalau saya mau masukin handphone?
00:57:48 - 00:57:49
20.
00:57:49 - 00:57:50
Mahal banget.
00:57:50 - 00:57:53
Yang lain juga 20 bayarnya, teriri kalau yang lebih murah.
00:57:53 - 00:57:54
Yaudah deh.
00:57:54 - 00:57:59
Jadi antara dari pasar jadi bikin ada demand atau dari...
00:57:59 - 00:58:01
Tapi gila ya benar-benar...
00:58:01 - 00:58:03
Minta maaf loh.
00:58:03 - 00:58:06
Korup sampe ke distokondria ya.
00:58:06 - 00:58:09
Sampe ke inti-inti sel gitu loh bangsa kita nih.
00:58:09 - 00:58:13
Gua ingat Bang Adrian 670 ya di satu...
00:58:13 - 00:58:17
Gua lupa itu debat, kayaknya debat 2014 atau 2019 ya.
00:58:17 - 00:58:18
Gua rada lupa.
00:58:18 - 00:58:21
Pokoknya Bang Adrian ada debat sama orang apa segala macem.
00:58:21 - 00:58:24
Pokoknya dia ada ngomong satu titik dia ngomong kayak gini.
00:58:24 - 00:58:28
Bangsa kita nih isinya perampok semua kok gitu.
00:58:28 - 00:58:31
Dia ngomong kayak gitu, gua tuh selalu keinget itu.
00:58:31 - 00:58:33
Setiap kali gua ngeliat...
00:58:33 - 00:58:37
Setiap kali gua dikejutkan oleh kasus-kasus kayak gini tuh di semua lapis.
00:58:37 - 00:58:39
Maksud gua di semua lapis.
00:58:39 - 00:58:42
Dan bahkan kadang-kadang sampe ada...
00:58:42 - 00:58:44
Apa namanya...
00:58:44 - 00:58:47
Konspiratornya tuh warga masyarakat sendiri gitu loh.
00:58:47 - 00:58:52
Bahkan ingat gak sih pernah ada yang ini yang tertuduh korupsi atau apa.
00:58:52 - 00:58:54
Terus warga yang membela dia.
00:58:54 - 00:58:55
Gua lupa.
00:58:55 - 00:58:57
Jadi sebenarnya koruptor.
00:58:57 - 00:59:00
Dia bupati atau apa udah ketahuan korupsi.
00:59:00 - 00:59:02
Warga juga yang belain.
00:59:02 - 00:59:04
Hal seperti ini tuh maksud gua...
00:59:04 - 00:59:06
Ya kan, maksudnya kayak...
00:59:06 - 00:59:08
Kita udah nyampe ke inti sel lah gitu.
00:59:08 - 00:59:10
Ibaratkan yang namanya budaya korupsi.
00:59:10 - 00:59:13
Ini gua udah pantas disebut budaya sebenarnya.
00:59:13 - 00:59:17
Kita tuh nyaman banget dengan bawah tangan.
00:59:17 - 00:59:19
Maksudnya dengan bawah meja aplop.
00:59:19 - 00:59:21
Gak ketahuan nih dari mana.
00:59:21 - 00:59:22
Kita kayak...
00:59:22 - 00:59:23
Udah biasa banget itu.
00:59:23 - 00:59:24
Iya, biasa.
00:59:24 - 00:59:26
Terus kalo gak ngasih bingung kan.
00:59:26 - 00:59:28
Ini orang kunjungannya kok gak ngasih gini.
00:59:28 - 00:59:29
Tumben.
00:59:29 - 00:59:30
Tumben ya.
00:59:30 - 00:59:32
Jadi memang sudah menjadi budaya.
00:59:32 - 00:59:33
Sudah menjadi norma.
00:59:33 - 00:59:37
Bahwa kalo kita mau gini, ini harus bener-bener gila banget effortnya.
00:59:37 - 00:59:40
Jadi makanya kalo gua selama ini gak pernah percaya.
00:59:40 - 00:59:43
Kalo misalnya ada kandidat politik bilang mau memberantas korupsi.
00:59:43 - 00:59:45
Enggak sih, susah sih.
00:59:45 - 00:59:48
Gak, gua udah bisa bilang itu udah impossible mission lah gitu.
00:59:48 - 00:59:50
Mission impossible itu udah.
00:59:50 - 00:59:53
Gua di titik ini menurut gua itu impossible.
00:59:53 - 00:59:57
Jadi yang paling deket, the closest thing adalah...
00:59:57 - 00:59:59
Mengelola korupsi.
00:59:59 - 01:00:00
Dengan?
01:00:00 - 01:00:02
Jadi kita contain.
01:00:02 - 01:00:03
Misalnya kayak gini, kita udah tau nih.
01:00:03 - 01:00:04
Ini cenderung korupsi nih.
01:00:04 - 01:00:06
Oh ini proyek nih, ada proyek.
01:00:06 - 01:00:07
Iya proyek ini cenderung korupsi.
01:00:07 - 01:00:09
Yaudah kita contain aja disitu.
01:00:09 - 01:00:11
Maksudnya kita bisa kasih spare nih.
01:00:11 - 01:00:13
Bahwa ini orang ini akan ambil sekian.
01:00:13 - 01:00:15
Kita udah hitung dari depan.
01:00:15 - 01:00:17
Bahwa untuk proyek ini jalan kita butuh segini.
01:00:17 - 01:00:19
Kalo misalnya kita gak ngasih spare segini,
01:00:19 - 01:00:21
Dia turunin nanti spek semennya.
01:00:21 - 01:00:24
Spek semennya, spek kacanya, spek rubu gitu kan.
01:00:24 - 01:00:26
Kalo gak jalan masih mending.
01:00:26 - 01:00:27
Orang mati anjir.
01:00:27 - 01:00:31
Udah jadi jembatannya atau apa, rubu, orang yang mati.
01:00:31 - 01:00:33
Jadi kita kasih spare lah.
01:00:33 - 01:00:34
Sekian persen.
01:00:34 - 01:00:36
Kita udah tau ini bakal ke markup segini.
01:00:36 - 01:00:38
Jadi kita terpaksa harus deal with that.
01:00:38 - 01:00:39
Ngerti gak?
01:00:39 - 01:00:42
Tapi kalo udah budaya memang kalo udah digituin,
01:00:42 - 01:00:44
Udah di markup, ditinggin lagi sama dia.
01:00:44 - 01:00:47
Maksudnya kita udah tau, bukan dia kan bakal markup nih.
01:00:47 - 01:00:49
Kita udah antisipate di depan.
01:00:49 - 01:00:50
Dia bakal markup gitu.
01:00:50 - 01:00:51
Bukan kita kasih markup depan.
01:00:51 - 01:00:53
Dia bisa cari lagi caranya.
01:00:53 - 01:00:54
Tetep ini.
01:00:54 - 01:00:56
Maksudnya udah pasti dilakuin lagi.
01:00:56 - 01:00:58
Jadi kita udah bisa asumsiin aja di depan.
01:00:58 - 01:01:00
Bahwa ini akan terjadi.
01:01:00 - 01:01:04
Dan bahkan kalo misalnya kayak korupsi proyek dalam artian bisnis ya.
01:01:04 - 01:01:06
Kita udah tau bahwa bisnis ini bakal main kayak gini.
01:01:06 - 01:01:09
Yaudah the closest thing yang bisa kita lakuin.
01:01:09 - 01:01:13
Kita pilih aliansi bisnis yang paling bagus kualitasnya misalnya.
01:01:13 - 01:01:15
Dia oke, dia korup tapi kualitasnya paling bagus lah.
01:01:15 - 01:01:16
Tetep jadi.
01:01:16 - 01:01:20
Udah gue udah tau lu bakal korup dari sini, lu bakal ngambil dari sini.
01:01:20 - 01:01:21
Yaudah gitu.
01:01:21 - 01:01:25
Tapi gue bakal pilih pelaku usahanya yang paling bagus nih.
01:01:25 - 01:01:28
Experience-nya, kualitasnya, segala macem.
01:01:28 - 01:01:29
Udah.
01:01:29 - 01:01:30
The closest thing yang bisa gue lakuin.
01:01:30 - 01:01:31
Gue mikirnya sih kayak gitu.
01:01:31 - 01:01:33
Kalo misalnya gue ada dalam kekuasaan ya.
01:01:33 - 01:01:34
Gak masuk akal.
01:01:34 - 01:01:38
Ketika ada orang ngomong kayak, kita bersih nih.
01:01:38 - 01:01:40
Karena kita belum pernah berkuasa.
01:01:40 - 01:01:41
Fuck.
01:01:41 - 01:01:46
Maksudnya itu lu masuk lu bakal gak kocak banget gitu loh.
01:01:46 - 01:01:51
Apalagi pemikiran-pemikiran bahwa gue disini mencallenge oligarki gitu.
01:01:51 - 01:01:52
Enggak.
01:01:52 - 01:01:56
Hanya karena bisnis lu masih kecil bukan berarti lu mencallenge.
01:01:56 - 01:01:59
Maksudnya lu tuh ibaratnya oligarki newbie lah gitu.
01:01:59 - 01:02:00
Oligarki newbie.
01:02:00 - 01:02:03
Jadi ya lu bakal jadi oligarki juga at some point.
01:02:03 - 01:02:10
For me untuk sekarang ini, kecuali kita revolusi gede-gedean, yaudah itu bagian dari sistem aja.
01:02:10 - 01:02:16
Jadi cara gue ngeliatnya adalah kita pilih aja oligarki yang misalnya kepentingannya paling align lah dengan gue.
01:02:16 - 01:02:17
Itu aja kita support.
01:02:17 - 01:02:19
Atau bisnis-bisnis yang tadi kualitasnya paling bagus.
01:02:19 - 01:02:20
Kita udah tau nih track record-nya bagus.
01:02:20 - 01:02:21
Kayak misalnya pengembang.
01:02:21 - 01:02:23
Pengembang itu kan kelihatan banget ya.
01:02:23 - 01:02:25
Pengembang mana yang on gitu kan.
01:02:25 - 01:02:27
Yang udah bolak-balik yang bikin kacau.
01:02:27 - 01:02:29
Bikin property salah-salah mulu.
01:02:29 - 01:02:30
Itu kan blow on banget kan.
01:02:30 - 01:02:32
Kita gak usah dukung itu.
01:02:32 - 01:02:35
Nah tapi kan pilihan lainnya juga pengembang gede lagi kan.
01:02:35 - 01:02:37
Yaudah gak apa-apa gitu yaudah.
01:02:37 - 01:02:41
Dan dia bakal bisa jadi no tender lah gitu misalnya kan.
01:02:41 - 01:02:43
Gak ada tender langsung-langsung aja.
01:02:43 - 01:02:44
Yaudah.
01:02:44 - 01:02:47
Tapi minimal kita lihat oh dia aliansinya kesini nih.
01:02:47 - 01:02:51
Ke brand yang udah jelas track record-nya bagus atau track record-nya blow on.
01:02:51 - 01:02:53
Itu kan gampang bisa dilihat dimana-mana Gil.
01:02:53 - 01:02:56
Ya kan lu kan juga ada apartemen gitu kan.
01:02:56 - 01:02:57
Nah lu udah tau itu.
01:02:57 - 01:02:59
Lu pasti ingat seumur hidup lu tuh siapa pengembang.
01:02:59 - 01:03:00
Iya benar-benar.
01:03:00 - 01:03:03
Yaudah kita lihat aja nih yang track record yang udah jelas bagus.
01:03:03 - 01:03:04
Kita support deh.
01:03:04 - 01:03:11
Kalau buat gue sesimpel itu aja udah cara berpikir dalam menghadapi segala korupsi dan kekotoran yang ada lah.
01:03:11 - 01:03:15
Karena kita udah tau, apalagi udah pada lama hidup di Indonesia lah.
01:03:15 - 01:03:19
Orang-orang yang misalnya mau nyalon jadi presiden ataupun udah pada lama.
01:03:19 - 01:03:22
Udah tau lah gak mungkin lu ngomong mengurangi, memberantas.
01:03:22 - 01:03:23
Membrantas gak?
01:03:23 - 01:03:24
Membrantas gak sih.
01:03:24 - 01:03:25
Udah pasti gak lah.
01:03:25 - 01:03:28
Mengurangi, mengelola paling benar sih.
01:03:28 - 01:03:31
Jadi kayak mana duluan yang ditangkep.
01:03:31 - 01:03:33
Maksudnya KPK juga begitu lah secara kecil.
01:03:33 - 01:03:36
KPK kan gak mungkin membongkar semua kasusnya sesuatu kesen.
01:03:36 - 01:03:38
Kan dia gak punya sumber dayanya juga.
01:03:38 - 01:03:39
Dia harus memilih nih.
01:03:39 - 01:03:41
Nah itu kan mengelolaan korupsi juga berarti.
01:03:41 - 01:03:45
Maksudnya dia memilih mana yang diprioritaskan untuk dihantam duluan.
01:03:45 - 01:03:49
Nah kalau basisnya cuma sekedar lawan politik, salah doang ya kan.
01:03:49 - 01:03:52
Basisnya mesti kayak mana yang impact-nya paling urgent nih untuk dimatiin.
01:03:52 - 01:03:55
Mana yang impact-nya paling fatal misalnya.
01:03:55 - 01:03:57
Kan harus itu duluan yang diprioritasin.
01:03:57 - 01:03:59
Itu kita mengelola sebenarnya.
01:03:59 - 01:04:01
Kita mengelola korupsi.
01:04:01 - 01:04:06
Maksudnya korupsi yang ada ini udah terlalu beranak-pinak dan berakar banget ya.
01:04:06 - 01:04:11
Di dalam budaya masyarakat, perilaku masyarakat, dan pemimpin-pemimpinnya.
01:04:11 - 01:04:14
Ya jadi kita pilih titik-titik mana yang harus dibongkar duluan.
01:04:14 - 01:04:20
Dan ini yaudah, ini kita harus pilih aja pelakunya yang bagusnya, yang mana gitu kan.
01:04:20 - 01:04:21
Dan selanjutnya.
01:04:21 - 01:04:22
Menurut gue udah closing statement to it.
01:04:22 - 01:04:24
Tapi balik lagi ya, gue gak bilang itu ideal.
01:04:24 - 01:04:28
Maksudnya ya of course idealnya ya kalau bisa gak ada korupsi.
01:04:28 - 01:04:35
Dan kalau bisa ya semua pejabat-pejabat kita, pelaku-pelaku usaha, dan politisi kita bersih.
01:04:35 - 01:04:37
Tapi kenyataannya sulit sekali.
01:04:37 - 01:04:40
Karena mereka semua juga berkompetisi satu sama lain.
01:04:40 - 01:04:44
Dan ketika pasarnya, marketnya juga akomodatif terhadap korupsi.
01:04:44 - 01:04:47
Ya kompetisi itu akan menghasilkan koruptor.
01:04:47 - 01:04:50
Itu udah no doubt gitu.
01:04:50 - 01:04:55
Bang Fahri aja waktu itu pernah bilang, saya tahu caranya bersihin korupsi gimana, kata dia gitu.
01:04:55 - 01:04:58
Tapi yang dia bilang itu, idenya sangat sulit sekali.
01:04:58 - 01:05:02
Maksudnya itu perubahan besar-besaran dalam sistem pengelolaan negara.
01:05:02 - 01:05:05
Dan itu kan banyak yang kekuasaan yang terganggu dong kalau kita lakukan itu.
01:05:05 - 01:05:08
Jadi gue gak yakin itu bisa dikerjakan.
01:05:08 - 01:05:11
Tapi ada gak solusi-solusi yang ideal kayak gitu?
01:05:11 - 01:05:13
Sebenarnya ada, tapi bisa dikerjakan atau enggak?
01:05:13 - 01:05:15
Nah itu another question lagi.
01:05:15 - 01:05:16
Gitu sih.
01:05:16 - 01:05:18
Gue melihatnya kayak masalah korupsi.
01:05:18 - 01:05:21
Iya benar, karena korupsi udah terlalu, ah susahlah.
01:05:21 - 01:05:24
Kalau udah hidup minimal 10 tahun di Indonesia,
01:05:24 - 01:05:26
Enggak, anak 10 tahun belum begitu tahu.
01:05:26 - 01:05:28
20 tahun lah hidup di Indonesia, udah umur 20.
01:05:28 - 01:05:30
Sekarang udah tahu, udah gak bisa diapa-apain.
01:05:30 - 01:05:32
Sampai kayak paling kecil.
01:05:32 - 01:05:36
20 tahun udah mulai berurusan sama SIM, KTP.
01:05:36 - 01:05:38
Udah mulai tahu-tahu loh tuh kan.
01:05:38 - 01:05:43
Bikin paspor, security complex, sama orang-orang sekitar.
01:05:43 - 01:05:48
Tapi bukan berarti kalau Anda tidak mau korupsi jadi mau masturbasi di halte ya.
01:05:48 - 01:05:50
Tetap dua-duanya jangan dilakuin.
01:05:50 - 01:05:53
Tolong have some shame in your life.
01:05:53 - 01:05:55
Tolong please.
01:05:55 - 01:05:58
Bukan berarti kita anti dengan meminta maaf ya.
01:05:58 - 01:06:02
Tapi tolong ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan minta maaf.
01:06:02 - 01:06:04
Pak Dewan, aduh.
01:06:04 - 01:06:07
Ah udahlah, udah cukup pusing.
01:06:07 - 01:06:10
Jangan lupa saya mau mengingatkan, tadi lupa ya.
01:06:10 - 01:06:16
Saya ingatkan kalau kampanye tandingan yang kami selenggarakan 9 Februari secara off-air
01:06:16 - 01:06:19
itu bisa disaksikan, bisa ditonton di Noise.
01:06:19 - 01:06:21
Sudah bisa dibeli, ada 3 bagian.
01:06:21 - 01:06:30
Ada ruang 28, ada musuh masyarakat, dan ada juga ruang 28 versus musuh masyarakat di debat
01:06:30 - 01:06:34
yang dimoderatori oleh Dustin Tiffany.
01:06:34 - 01:06:40
Silahkan dibeli kontennya di aplikasi Noise.
01:06:40 - 01:06:43
Terima kasih banyak Kania sudah menjadi panelis satu-satunya hari ini.
01:06:43 - 01:06:46
Terima kasih Gilang sudah memimpin sidang dengan baik.
01:06:46 - 01:06:48
Sebenarnya ini lebih ke talk show sih.
01:06:48 - 01:06:51
Terima kasih Mamat karena sudah menjadi pendengar yang baik hari ini.
01:06:51 - 01:06:54
Sudah mendengar episode kali ini dan episode minggu lalu.
01:06:54 - 01:06:57
Mamat thank you dimanapun Anda berada.
01:06:57 - 01:07:04
Terima kasih juga para Noise Noiser dan Kania Mania yang sudah subscribe ruang 28.
01:07:04 - 01:07:06
Sudah download Noise tentu saja.
01:07:06 - 01:07:11
Sudah aktifin notifikasi dan sudah menunggu episode baru setiap hari Rabu.
01:07:11 - 01:07:15
Jangan lupa ada episode-episode VIP yang lain-lain pada dibuka-bukain juga ya.
01:07:15 - 01:07:20
Bisa pakai premium membership per bulanan.
01:07:20 - 01:07:25
Itu bisa dapat akses ke berbagai episode VIP yang sudah ada di ruang 28.
01:07:25 - 01:07:27
Jangan lupa didengarkan.
01:07:27 - 01:07:30
Terima kasih banyak sekali lagi untuk semuanya sudah mendengarkan episode hari ini.
01:07:30 - 01:07:32
Terima kasih kepada diri Anda sendiri.
01:07:32 - 01:07:35
Terima kasih kepada diri sendiri juga karena sudah mendengar episode.
01:07:35 - 01:07:37
Apalagi ini early access ya?
01:07:37 - 01:07:40
Enggak, yang tadi yang early access sebelumnya.
01:07:40 - 01:07:43
Pokoknya kalau ini early access atau bukan.
01:07:43 - 01:07:47
Terima kasih kepada diri sendiri sudah menggunakan koin untuk mendengarkan kami.
01:07:47 - 01:07:50
Sampai jumpa di episode berikutnya dari ruang 28.
01:07:50 - 01:07:55
Bye!
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App