Noice Logo
Masuk

video icon#CapresTandingan E8: Indonesia Timur Ketinggalan 10 Tahun, Siapa Capres yang Peduli?

1 Jam, 55 Menit

#CapresTandingan E8: Indonesia Timur Ketinggalan 10 Tahun, Siapa Capres yang Peduli?

31 Januari 2024

58

Ada kabar baik nih buat kamu! Konten ini sudah bisa diakses gratis lho! Yuk ditonton!

Sebuah obrolan dan perdebatan panjang antara dua sahabat yang membahas alasan Indonesia Timur tertinggal jauh dari daerah lainnya. Penuh KONTROVERSI!

Eksklusif hanya di Capres Tandingan dari Partai Ruang 28.

Komentar
Lihat Semua (58)








Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:06
Pantai ruang 2.8 isinya Capres Tandingan
00:00:06 - 00:00:14
Pantai ruang 2.8 paling tau yang kami butuhkan
00:00:15 - 00:00:19
Pantai ruang 2.8 yang kami butuhkan
00:00:23 - 00:00:25
Genji, jangan golput
00:00:25 - 00:00:27
Kalau anda golput mending ngomong dari awal
00:00:27 - 00:00:30
Kasihan itu curhat suara untuk menetap
00:00:33 - 00:00:35
Eh buset, kenapa lu ketawa-ketawa?
00:00:35 - 00:00:36
Seru bener kayaknya dilihat-lihat
00:00:36 - 00:00:40
Ini nih Wan, lagi dengerin podcastnya Capres Tandingan yang ruang 2.8
00:00:40 - 00:00:41
Yang episodenya tuh sama musuh masyarakat
00:00:41 - 00:00:43
Gilaan, kocak bener ini
00:00:43 - 00:00:45
Hmm, emang selucu apa sih? Heran nggak?
00:00:45 - 00:00:46
Nah, lu penasaran kan?
00:00:47 - 00:00:51
Sini, mending lu ikut gua ke pertunjukan kampanye komedi politik
00:00:51 - 00:00:53
Dari ruang 2.8 dan musuh masyarakat
00:00:53 - 00:00:55
Gua jamin lu bakal ngakak
00:00:55 - 00:00:57
Sampai terkagum-kagum Wan
00:00:57 - 00:00:58
Yailah, lebay lu
00:00:58 - 00:01:00
Emang acaranya kapan?
00:01:00 - 00:01:01
Dimana?
00:01:01 - 00:01:05
Acaranya itu tanggal 9 Februari 2024
00:01:05 - 00:01:09
Di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail Jakarta Selatan
00:01:09 - 00:01:11
Udah, lu nggak usah banyak tanya
00:01:11 - 00:01:14
Mending sekarang lu beli tiketnya di loket.com
00:01:14 - 00:01:17
Pokoknya lu search aja kampanye tandingan
00:01:17 - 00:01:19
Buruan, buruan, daripada lu kehabisan nanti lu
00:01:22 - 00:01:26
Selamat pagi, siang, sore, malam kepada semua warga ruang 2.8
00:01:26 - 00:01:30
Oh, saya sapa juga para noise, noiser, dan Kanye Mania
00:01:30 - 00:01:33
Selamat datang kembali di episode VIP
00:01:33 - 00:01:37
Dari Agenda Capres Tandingan Partai Ruang 2.8
00:01:37 - 00:01:38
Yoi!
00:01:38 - 00:01:41
Pak Cawapres, harap agak tenang dulu
00:01:41 - 00:01:42
Oke sih
00:01:44 - 00:01:47
Hari ini, seperti biasa, di Agenda Partai Ruang 2.8
00:01:47 - 00:01:52
Kami selalu membawa, menghadirkan tokoh-tokoh untuk kami ajak diskusi
00:01:52 - 00:01:55
Untuk kedepannya, untuk kita ambil ilmu-ilmunya
00:01:55 - 00:01:57
Untuk memajukan Partai Ruang 2.8
00:01:57 - 00:02:00
Dan tentu saja untuk memajukan Capres dan Cawapres saya
00:02:00 - 00:02:03
Sudah ada bersama saya, Cawapres saya, Kak Smad
00:02:03 - 00:02:04
Halo
00:02:04 - 00:02:05
Sehat, Kak Smad?
00:02:05 - 00:02:06
Alhamdulillah, sehat
00:02:06 - 00:02:10
Berhubung dengan elektabilitas dan juga survei kita yang mulai meningkat ya
00:02:10 - 00:02:11
Ya, sudah mulai meningkat
00:02:11 - 00:02:13
Sehingga saya cukup happy untuk hari ini
00:02:13 - 00:02:16
Ya, dan kami juga tidak ada hubungannya dengan Videotron yang di-take down ya
00:02:16 - 00:02:17
Betul
00:02:17 - 00:02:18
Bukan kami yang turunkan
00:02:18 - 00:02:19
Enggak, enggak, kami juga enggak
00:02:19 - 00:02:21
Kami bersaing secara fair
00:02:21 - 00:02:24
Kalau cuma masang Videotron, ada duit kita sebenarnya
00:02:24 - 00:02:26
Jadi kita enggak butuh, enggak iri lah sama orang masing-masing
00:02:26 - 00:02:28
Ya, lagi itu kan yang naikin K-pop kan
00:02:28 - 00:02:30
Kita tidak terafiliasi dengan K-pop
00:02:30 - 00:02:31
Kita A-pop
00:02:31 - 00:02:32
A-pop itu apa?
00:02:32 - 00:02:33
African Pop
00:02:35 - 00:02:36
Oke
00:02:36 - 00:02:37
Kita lebih ke
00:02:37 - 00:02:38
African Pop, kayak apa tuh?
00:02:38 - 00:02:39
Saya belum pernah dengar sebelumnya
00:02:39 - 00:02:41
Kayak itu, Vuvuzela
00:02:41 - 00:02:42
Vuvuzela
00:02:42 - 00:02:43
Hahaha
00:02:44 - 00:02:45
Waka-waka EE ya
00:02:45 - 00:02:46
Iya
00:02:46 - 00:02:48
Ya, itu tuh dilarang di pertandingan terlalu berisik gitu
00:02:48 - 00:02:49
Betul
00:02:49 - 00:02:52
Tapi boleh nanti kita kalau buat kampanye kita nanti kita sebar-sebarin Vuvuzela ya
00:02:52 - 00:02:53
Boleh
00:02:53 - 00:02:55
Bintang-bintang kita sudah mulai kesel
00:02:55 - 00:02:56
Oh iya
00:02:56 - 00:02:57
Komedi-komedia gitu
00:02:57 - 00:02:58
Oke, serius
00:02:58 - 00:03:00
Dan hari ini kebetulan capres kami
00:03:00 - 00:03:01
Mbak Can
00:03:01 - 00:03:04
Lagi ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan
00:03:04 - 00:03:07
Lagi lempar-lempar kaos dari Alphard kebetulan
00:03:07 - 00:03:08
Iya
00:03:08 - 00:03:12
Lagi nyari jalanan yang kosong untuk dilempar-lempar kaos gitu
00:03:12 - 00:03:14
Sama lempar susu
00:03:14 - 00:03:15
Lempar beras
00:03:15 - 00:03:17
Beras per butir kalau enggak salah ya dilempar ya
00:03:17 - 00:03:18
Begini dong
00:03:18 - 00:03:20
Iya, karena kalau langsung perkarung kan berat
00:03:20 - 00:03:21
Lebih sentil deh
00:03:21 - 00:03:22
Iya
00:03:22 - 00:03:24
Lagi banyak agenda lah capres kami
00:03:24 - 00:03:29
Dan hari ini sudah ada bersama kami nih salah satu tokoh juga ya
00:03:29 - 00:03:33
Kan kalau Kak Smat ini kan disebut Tokoh Muda Papua ya
00:03:33 - 00:03:35
Di beberapa seminar-seminar saya lihat
00:03:35 - 00:03:36
Tolong
00:03:36 - 00:03:38
Kalau ini sebutannya apa? Tokoh apa?
00:03:38 - 00:03:39
Kalau ini
00:03:39 - 00:03:41
Kayaknya lebih akrab dengan capres saya soalnya
00:03:41 - 00:03:43
Iya, ini tokoh
00:03:43 - 00:03:45
Kan ada tokoh apa tadi?
00:03:45 - 00:03:46
Tokoh Muda Papua
00:03:46 - 00:03:47
Tokoh Muda Papua
00:03:47 - 00:03:49
Ini tokoh sedang-sedang saja
00:03:49 - 00:03:50
Dari daerah?
00:03:50 - 00:03:51
Timur
00:03:51 - 00:03:52
Tokoh sedang-sedang saja Timur
00:03:52 - 00:03:54
Jadi enggak muda, enggak tua
00:03:54 - 00:03:55
Enggak tua
00:03:55 - 00:03:58
Mau bilang muda udah enggak, mau bilang tua belum
00:03:58 - 00:03:59
Oke
00:03:59 - 00:04:01
Jadi tokoh sedang-sedang saja Indonesia
00:04:01 - 00:04:02
Indonesia Timur
00:04:02 - 00:04:04
Sudah hadir bersama kami
00:04:04 - 00:04:06
Yaitu adalah Ari Kriting
00:04:06 - 00:04:07
Halo
00:04:07 - 00:04:08
Selamat berapa saja?
00:04:08 - 00:04:10
Tidak terlalu bersemangat saya
00:04:10 - 00:04:11
Kenapa?
00:04:11 - 00:04:15
Karena saya datang ke sini mengharapkan bisa ketemu dengan Kania
00:04:15 - 00:04:16
Capres kita
00:04:16 - 00:04:17
Seorang capres
00:04:17 - 00:04:18
Ada capres
00:04:18 - 00:04:19
Ketika capres tidak ada
00:04:19 - 00:04:23
Saya mulai detik ini ketika melihat hanya kalian berdua disini
00:04:23 - 00:04:27
Saya sudah sangat meragukan kualitas pembicaraan kita
00:04:27 - 00:04:28
Maaf, maaf, maaf
00:04:28 - 00:04:29
Anda terlalu
00:04:29 - 00:04:30
Bukan saya under estimate kalian
00:04:30 - 00:04:31
Anda terlalu ber under estimate
00:04:31 - 00:04:33
Sangat under estimate
00:04:33 - 00:04:34
Terlalu
00:04:34 - 00:04:35
Sangat
00:04:35 - 00:04:36
Mau meragukan
00:04:36 - 00:04:38
Terlalu meragukan kalian berdua
00:04:38 - 00:04:39
Namanya
00:04:39 - 00:04:40
Mau apa?
00:04:40 - 00:04:42
Kualitasnya tidak bisa lagi
00:04:42 - 00:04:46
Saya datang ke ruang 28 mau ketemu dengan presiden tapi tidak bisa
00:04:46 - 00:04:48
Ada capres
00:04:48 - 00:04:49
Ada capres
00:04:49 - 00:04:50
Perwakilan sama
00:04:50 - 00:04:51
Satu visi
00:04:51 - 00:04:55
Sebuah pembicaraan politik yang rasanya seperti podcast Ramadhan Stand Up Ido
00:04:55 - 00:04:58
Tidak terlalu banyak perbedaan
00:04:58 - 00:04:59
Ada yang salto dong
00:04:59 - 00:05:00
Saya suruh salto
00:05:00 - 00:05:02
Nanti lagi sudah beraja musti muncul
00:05:02 - 00:05:04
Saya curiga
00:05:04 - 00:05:05
Tidak, tidak, tidak
00:05:05 - 00:05:09
Tolong Pak Ari tidak terlalu menurunkan kualitas kami
00:05:09 - 00:05:13
Karena kami undang disini justru menaikkan elektabilitas kami
00:05:13 - 00:05:14
Iya, iya
00:05:14 - 00:05:18
Setiap orang itu mempunyai tempat di mana dia bisa menjadi apa saja
00:05:18 - 00:05:19
Ya
00:05:19 - 00:05:22
Ketika dia ada di ruang-ruang komedi dia menjadi komedik
00:05:22 - 00:05:23
Iya
00:05:23 - 00:05:26
Ketika dia ada di ruang-ruang intelektual diskusi
00:05:26 - 00:05:28
Kita bisa saja menjadi intelektual
00:05:28 - 00:05:29
Anda jangan melihat
00:05:29 - 00:05:31
Sangat intelektual Vuvuzela tadi
00:05:31 - 00:05:33
Sangat
00:05:33 - 00:05:34
Sangat intelektual
00:05:34 - 00:05:35
Namanya opening
00:05:35 - 00:05:36
Di awal tadi saja saya
00:05:36 - 00:05:37
Terlalu opening
00:05:37 - 00:05:38
Terlalu komedi bro
00:05:38 - 00:05:41
Saya sedang mencari tempat untuk bisa apa ya
00:05:41 - 00:05:42
Itu opening
00:05:42 - 00:05:44
Bicarakan sesuatu yang penting
00:05:44 - 00:05:45
Itu opening
00:05:45 - 00:05:46
Tanpa Kania
00:05:46 - 00:05:48
Tanpa Kania saya ragu sekali
00:05:48 - 00:05:49
Manfaatnya
00:05:49 - 00:05:50
Anda belum tahu
00:05:50 - 00:05:51
Kalau ada Kania
00:05:51 - 00:05:53
Kalau ada Kania dia lanjutin itu
00:05:53 - 00:05:54
Iya
00:05:54 - 00:05:56
Jokes Afrikaan Pop dilanjutin nama dia
00:05:56 - 00:05:58
Afrikaan Pop dia yang ketawa ngakak terbanting-banting
00:05:58 - 00:06:00
Dan malah kita sudah keluar dari
00:06:00 - 00:06:01
Dari apa namanya
00:06:01 - 00:06:02
Obrolannya
00:06:02 - 00:06:03
Obrolannya itu
00:06:03 - 00:06:04
Jangan memfitnah Kania
00:06:04 - 00:06:06
Jangan memfitnah Kania
00:06:06 - 00:06:08
Dia itu intelektual
00:06:08 - 00:06:10
Bangsa ini itu bergantung sama dia
00:06:10 - 00:06:11
Sebelum
00:06:11 - 00:06:12
Dia bergabung sama kita
00:06:12 - 00:06:13
Dia nyapres
00:06:13 - 00:06:14
Dia itu calon
00:06:16 - 00:06:17
Tim ahli
00:06:17 - 00:06:18
Milenial
00:06:18 - 00:06:19
Anda percaya
00:06:19 - 00:06:20
Stasus milenial ya
00:06:20 - 00:06:22
Anda percaya intelektualitas Kania
00:06:22 - 00:06:23
Percaya
00:06:23 - 00:06:24
Berarti Anda harusnya percaya
00:06:24 - 00:06:26
Ketika Kania memilih wakilnya
00:06:27 - 00:06:28
Cawapres saya
00:06:28 - 00:06:29
Karena itu buah dari intelektual
00:06:29 - 00:06:30
Bro Panis aja pilih Cahimin bro
00:06:33 - 00:06:35
Iya Anda harus percaya
00:06:35 - 00:06:37
Anda harus percaya dengan
00:06:37 - 00:06:39
Intelektualnya Kania
00:06:39 - 00:06:40
Untuk memilih saya
00:06:40 - 00:06:41
Jadi ketika dia
00:06:41 - 00:06:43
Lagi ada agenda
00:06:43 - 00:06:44
Untuk rakyat
00:06:44 - 00:06:45
Anda tidak boleh protes
00:06:45 - 00:06:46
Ada saya disini
00:06:46 - 00:06:47
Apa lagi Anda ini
00:06:47 - 00:06:48
Anda ini apa disini
00:06:48 - 00:06:49
Dia oke lah
00:06:49 - 00:06:50
Wakil presiden
00:06:50 - 00:06:51
Saya Jubir
00:06:51 - 00:06:52
Panji
00:06:52 - 00:06:53
Panji udah lama
00:06:53 - 00:06:54
Udah berapa tahun
00:06:54 - 00:06:55
Ketua tim sukses kami
00:06:55 - 00:06:56
Berarti dia ini
00:06:56 - 00:06:57
Saya Pange
00:06:57 - 00:06:58
Pange
00:06:58 - 00:06:59
Pange
00:06:59 - 00:07:00
Barusan dimarah Sandiaga Uno tuh
00:07:00 - 00:07:01
Iya ya
00:07:01 - 00:07:02
Iya
00:07:02 - 00:07:04
Barusan dimarahin sama Sandiaga Uno
00:07:04 - 00:07:05
Sandiaga Uno
00:07:05 - 00:07:06
Marah Pange kan
00:07:06 - 00:07:07
Iya
00:07:07 - 00:07:08
Karena
00:07:08 - 00:07:09
Bukan marah
00:07:09 - 00:07:10
Tapi
00:07:10 - 00:07:11
Sandiaga Uno
00:07:11 - 00:07:12
Datang sebagai
00:07:12 - 00:07:13
Acara
00:07:13 - 00:07:15
Kementerian Pariwisata
00:07:15 - 00:07:16
Tiba-tiba
00:07:16 - 00:07:17
Ada poster
00:07:17 - 00:07:18
Nomor 3
00:07:18 - 00:07:19
Oh
00:07:19 - 00:07:20
Pak Sandi marah
00:07:20 - 00:07:21
Walaupun saya
00:07:21 - 00:07:22
Tim disitu
00:07:22 - 00:07:23
Tapi ini kan ada pegawai-pegawai saya
00:07:23 - 00:07:24
Mereka harusnya netral
00:07:24 - 00:07:26
Semua SN Pariwisata
00:07:26 - 00:07:27
Keluar dari ruangan ini
00:07:27 - 00:07:28
Kosong dong
00:07:28 - 00:07:29
Kosong
00:07:29 - 00:07:30
Oh
00:07:30 - 00:07:31
Tapi itu Pak Sandi
00:07:31 - 00:07:32
Mencontohkan sesuatu yang baik
00:07:32 - 00:07:33
Benar
00:07:33 - 00:07:34
Menjaga
00:07:34 - 00:07:35
Belum tentu
00:07:35 - 00:07:36
Belum terlalu benar menurut saya
00:07:36 - 00:07:37
Menjaga netralitas
00:07:37 - 00:07:38
Iya iya iya
00:07:38 - 00:07:39
Maksudnya turunin sepanduk
00:07:39 - 00:07:40
Daripada suruh yang lain keluar
00:07:40 - 00:07:41
Orang dari awal acara
00:07:41 - 00:07:43
Acara kementerian
00:07:43 - 00:07:44
Oh iya juga
00:07:44 - 00:07:47
Mending sepanduknya yang turunin
00:07:47 - 00:07:48
Kenapa harus
00:07:48 - 00:07:49
SN nya keluar
00:07:49 - 00:07:50
Kadang-kadang kita tidak harus
00:07:50 - 00:07:51
Memilih cara yang efektif
00:07:51 - 00:07:53
Hahaha
00:07:53 - 00:07:54
Kalau bisa yang ribet
00:07:54 - 00:07:55
Kalau bisa ribet
00:07:55 - 00:07:56
Kenapa harus gampang
00:07:56 - 00:07:57
Yang simple
00:07:57 - 00:07:58
Keluar kalian semua
00:07:58 - 00:07:59
Itu udah makan waktu berapa lama
00:07:59 - 00:08:00
Iya
00:08:00 - 00:08:01
Bentar dulu
00:08:01 - 00:08:02
Saya ganti baju
00:08:02 - 00:08:03
Nah ini
00:08:03 - 00:08:04
Barusan ketua
00:08:04 - 00:08:05
Apa tim pemenangnya
00:08:05 - 00:08:06
Oke oke tenang dulu
00:08:06 - 00:08:07
Tenang dulu ya
00:08:07 - 00:08:08
Kita diundang kesini
00:08:08 - 00:08:09
Dalam rangka apa
00:08:09 - 00:08:10
Dalam rangka
00:08:10 - 00:08:11
Karena pembahasan hari ini
00:08:11 - 00:08:12
Pas untuk kakak Ari
00:08:12 - 00:08:13
Betul
00:08:13 - 00:08:15
Iya karena kita membahas soal
00:08:15 - 00:08:16
Indonesia timur
00:08:16 - 00:08:17
Iya
00:08:17 - 00:08:18
Pas kali kan ada Ari Kriting
00:08:18 - 00:08:19
Dan ada cowok pre saya
00:08:19 - 00:08:20
Kebetulan dari timur
00:08:20 - 00:08:21
Iya saya ingin mengambil
00:08:21 - 00:08:22
Insight insight ya
00:08:22 - 00:08:23
Iya iya
00:08:23 - 00:08:24
Dia dari timur?
00:08:24 - 00:08:25
Iya
00:08:25 - 00:08:26
Dia dari fakfa
00:08:26 - 00:08:28
Marga apa?
00:08:28 - 00:08:29
Hah?
00:08:29 - 00:08:30
Hahaha
00:08:30 - 00:08:32
Marga apa ditanya?
00:08:32 - 00:08:33
Wahar Jono mas
00:08:33 - 00:08:34
Hahaha
00:08:34 - 00:08:35
Kok jadi kayak solo?
00:08:35 - 00:08:36
Hahaha
00:08:36 - 00:08:37
Dari mana?
00:08:37 - 00:08:39
Masa orang Jawa gak boleh tinggal di fakfa?
00:08:39 - 00:08:40
Oh iya boleh sih
00:08:40 - 00:08:41
Boleh
00:08:41 - 00:08:42
Apa nih apa yang kita
00:08:42 - 00:08:43
Iya seperti itu ya
00:08:43 - 00:08:44
Yang akan kita bahas ya
00:08:44 - 00:08:46
Jadi seperti biasa di
00:08:46 - 00:08:47
Ruang 28
00:08:47 - 00:08:48
Selalu kita ada overview dulu
00:08:48 - 00:08:50
Apa aja yang akan dibahas hari ini
00:08:50 - 00:08:51
Oke
00:08:51 - 00:08:52
Yang pertama tentu soal
00:08:52 - 00:08:54
Keresahan apa sih sebenernya dari
00:08:54 - 00:08:56
Indonesia timur tuh yang ingin disuarakan lah
00:08:56 - 00:08:57
Oke
00:08:57 - 00:08:59
Oleh warga disana
00:08:59 - 00:09:01
Apa sih sebenernya keresahan-keresahannya
00:09:01 - 00:09:03
Berikutnya adalah kami akan membahas soal
00:09:03 - 00:09:04
Indeks pembangunan manusia
00:09:04 - 00:09:06
Karena itu kan itu yang dipakai ya
00:09:06 - 00:09:07
Untuk lihat
00:09:07 - 00:09:08
Data
00:09:08 - 00:09:09
Iya data SDM nya
00:09:09 - 00:09:11
SDM satu negara tuh
00:09:11 - 00:09:12
Gimana sih makin bagus gak?
00:09:12 - 00:09:14
Manusianya bertumbuh berkembang
00:09:14 - 00:09:15
Secara
00:09:15 - 00:09:16
Berarti itu
00:09:16 - 00:09:17
Oke
00:09:17 - 00:09:18
Iya
00:09:18 - 00:09:19
Itu saya sudah mulai ragu kan kualitas
00:09:19 - 00:09:20
Hahaha
00:09:20 - 00:09:21
Saya sudah mulai ragu sekali
00:09:21 - 00:09:23
Saya sudah mulai ragu dengan kualitas ini
00:09:23 - 00:09:24
Eh
00:09:24 - 00:09:25
Hah?
00:09:25 - 00:09:26
Masa cowok pressline bisa
00:09:26 - 00:09:28
Saya bangun setup terus tinggalin
00:09:28 - 00:09:29
Masa saya tidak bisa?
00:09:29 - 00:09:30
Oke
00:09:30 - 00:09:31
Iya iya iya
00:09:31 - 00:09:32
Masa saya tidak boleh?
00:09:32 - 00:09:33
Ada tuh yang kayak
00:09:33 - 00:09:34
Susu
00:09:34 - 00:09:35
Oke terima kasih sebulan
00:09:35 - 00:09:36
Hahaha
00:09:36 - 00:09:37
Ada yang begitu
00:09:37 - 00:09:38
Ada ada ada
00:09:38 - 00:09:39
Ada yang begitu
00:09:39 - 00:09:40
Masa saya gak boleh tinggalin di tengah-tengah
00:09:40 - 00:09:41
Iya iya iya
00:09:41 - 00:09:42
Boleh
00:09:42 - 00:09:44
Yang berikutnya adalah tentang
00:09:44 - 00:09:46
Kayaknya belum ada
00:09:46 - 00:09:47
Atau belum banyak lah
00:09:47 - 00:09:48
Tokoh atau
00:09:48 - 00:09:50
Iya tokoh dari Indonesia Timur yang
00:09:50 - 00:09:52
Kelihatan banget gitu
00:09:52 - 00:09:54
Yang mengisi-ngisi pos-pos penting
00:09:54 - 00:09:55
Atau menjadi
00:09:55 - 00:09:57
Kingmaker lah istilahnya kan
00:09:57 - 00:09:59
Tidak ada yang kelihatan
00:09:59 - 00:10:00
Tidak ada kurang banyak lah gitu
00:10:00 - 00:10:01
Dia
00:10:01 - 00:10:02
Kenapa?
00:10:02 - 00:10:03
Dia berarti belum mengenal
00:10:03 - 00:10:05
Kan makanya saya nanya ini
00:10:05 - 00:10:07
Dia lupa kalau ada Ali Mohtar Ngabalin
00:10:07 - 00:10:09
Kurang kelihatan apa?
00:10:09 - 00:10:10
Kurang kelihatan apa?
00:10:10 - 00:10:11
Kurang kelihatan apa?
00:10:11 - 00:10:13
Di seluruh pemerintahan negara ini
00:10:13 - 00:10:14
Ada
00:10:14 - 00:10:15
Kan saya nanya namanya
00:10:15 - 00:10:16
Kadang-kadang hari ini dia oposisi
00:10:16 - 00:10:17
Besok dia koalisi
00:10:17 - 00:10:18
Iya iya
00:10:18 - 00:10:19
Kurang kelihatan apa?
00:10:19 - 00:10:20
Abang saya itu
00:10:20 - 00:10:21
Abang saya?
00:10:21 - 00:10:22
Abang saya itu
00:10:22 - 00:10:23
Kakanda
00:10:23 - 00:10:24
Hahaha
00:10:24 - 00:10:25
Kalau bersama itu
00:10:25 - 00:10:26
Berjumpa
00:10:26 - 00:10:27
Kakanda
00:10:27 - 00:10:28
Menyala Kakanda gitu ya
00:10:28 - 00:10:29
Aduh Adinda
00:10:29 - 00:10:30
Api api api
00:10:30 - 00:10:31
Adinda Adinda
00:10:31 - 00:10:32
Sekarang lebih itu lah ya
00:10:32 - 00:10:33
Oke boleh kita bahas itu
00:10:33 - 00:10:34
Menarik
00:10:34 - 00:10:35
Menarik
00:10:35 - 00:10:36
Kalau ini saya merasa
00:10:36 - 00:10:37
Pembahasannya akan berkualitas
00:10:37 - 00:10:38
Kalau kita konsisten dengan ini ya
00:10:38 - 00:10:40
Ya memang kita konsisten ini
00:10:40 - 00:10:42
Tadi kan kita belum masuk ke overviewnya
00:10:42 - 00:10:43
Oke
00:10:43 - 00:10:45
Kita akan berkualitas
00:10:45 - 00:10:46
Ini nih anda datang
00:10:46 - 00:10:48
Kedalam agenda kenegaraan kami
00:10:48 - 00:10:50
Saya soalnya jujur aja nih ya
00:10:50 - 00:10:52
Bang Gilbas
00:10:52 - 00:10:53
Jurubicara dan Pak Mamat
00:10:53 - 00:10:54
Wakil Presiden
00:10:54 - 00:10:55
Kita panggilnya Kaksmat
00:10:55 - 00:10:56
Kaksmat
00:10:56 - 00:10:57
Kaksmat
00:10:57 - 00:10:58
Kaksmat
00:10:58 - 00:11:00
Saya kalau panggil dia Kaks Lidas
00:11:00 - 00:11:02
Karena dia lebih tua
00:11:02 - 00:11:04
Lebih tua di timur
00:11:04 - 00:11:05
Lebih banyak dia lebih tua
00:11:05 - 00:11:07
Kalau saya panggil dia Kaks itu kayak
00:11:07 - 00:11:09
Dia
00:11:09 - 00:11:10
Durjana
00:11:10 - 00:11:12
Tapi kan ada orang
00:11:12 - 00:11:14
Ada partai juga yang panggilan
00:11:14 - 00:11:16
Bro Sis walaupun anda belum ada hubungan keluarga
00:11:16 - 00:11:17
Nah
00:11:17 - 00:11:19
Anda boleh kan panggil
00:11:19 - 00:11:21
Ada yang partai panggilnya kakak
00:11:21 - 00:11:23
Itu yang membuat saya agak menyayangkan
00:11:23 - 00:11:25
Pak Helmy Yahya masuk ke situ
00:11:25 - 00:11:27
Karena saya mau panggil
00:11:27 - 00:11:28
Bro Helmy
00:11:28 - 00:11:29
Tidak akan bisa
00:11:29 - 00:11:30
Tidak ya
00:11:30 - 00:11:32
Saya sangat menghormati Pak Helmy Yahya
00:11:32 - 00:11:34
Kalau Faldo bisa lah
00:11:34 - 00:11:35
Bisa
00:11:35 - 00:11:37
Bro Sis boleh
00:11:37 - 00:11:39
Kok Faldo dipanggil Sis
00:11:39 - 00:11:40
Maksudnya
00:11:40 - 00:11:41
Grace Natali
00:11:41 - 00:11:42
Sis Grace
00:11:42 - 00:11:43
Masih sosola
00:11:43 - 00:11:45
Pak Helmy
00:11:45 - 00:11:47
Pak Helmy saya sangat menghormati
00:11:47 - 00:11:49
Kalau ketemu di jalan lagi mungkin saya tetap akan panggil Pak
00:11:49 - 00:11:50
Pak Helmy ya
00:11:50 - 00:11:52
Ya Pak Bro
00:11:52 - 00:11:53
Pak Bro Helmy
00:11:53 - 00:11:55
Kalau enggak Bro Pak
00:11:55 - 00:11:56
Bro Pak
00:11:56 - 00:11:57
Bro Pak Kastilo
00:11:57 - 00:11:59
Udah mulai tidak berkualitas
00:11:59 - 00:12:01
Udah mulai tidak berkualitas
00:12:01 - 00:12:03
Kita jalanin lagi biar tetap di
00:12:03 - 00:12:05
Di jalurnya
00:12:05 - 00:12:06
Kita jalanin lagi
00:12:06 - 00:12:08
Karena pas kan disini ya
00:12:08 - 00:12:10
Kebetulan kan wakil kami juga dari
00:12:10 - 00:12:11
Fak-Fak ya
00:12:11 - 00:12:13
Jadi bisa juga mungkin menambahkan
00:12:13 - 00:12:15
Atau membahas juga soal yang akan
00:12:15 - 00:12:16
Kita bahas ini ya
00:12:16 - 00:12:18
Kalau sebenarnya Kak Smat itu untuk rakyat
00:12:18 - 00:12:19
Memanggil beliau
00:12:19 - 00:12:20
Jadi kalau
00:12:20 - 00:12:21
Mas Ari ini
00:12:21 - 00:12:22
Bang Ari ini
00:12:22 - 00:12:23
Enggak nyaman boleh
00:12:23 - 00:12:24
Ada panggilan apa biasanya
00:12:24 - 00:12:25
Kalau lebih mudah
00:12:25 - 00:12:26
Kalau jangan Kak
00:12:26 - 00:12:27
Kak Kupas apa?
00:12:27 - 00:12:29
Kak Kupas mungkin
00:12:32 - 00:12:35
Dia yang bikin acara ini sangat tidak berbobot ya
00:12:35 - 00:12:37
Kita salah bintang tamu
00:12:37 - 00:12:39
Harusnya kita panggil memang
00:12:39 - 00:12:41
Orang-orang ya kayak alimut tergapali
00:12:41 - 00:12:43
Oke Dix Mamat
00:12:43 - 00:12:44
Dix Mamat
00:12:44 - 00:12:45
Dix bisa ya
00:12:45 - 00:12:46
Dix oke oke
00:12:46 - 00:12:48
Kalau tidak Abi tadi
00:12:48 - 00:12:49
Itu kan sama Kania
00:12:49 - 00:12:50
Oh ya
00:12:50 - 00:12:51
Abi
00:12:51 - 00:12:52
Jadi saya kaks untuk rakyat
00:12:52 - 00:12:53
Kalau sama Capres saya
00:12:53 - 00:12:54
Itu Abi Umi
00:12:54 - 00:12:55
Abi Umi
00:12:55 - 00:12:56
Umi
00:12:56 - 00:12:57
Umi Chan
00:12:57 - 00:12:58
Umi Chan dan
00:12:58 - 00:12:59
Umi Chan
00:12:59 - 00:13:00
Dan Abi Mat
00:13:00 - 00:13:01
Cocok
00:13:01 - 00:13:02
Oh cocok ya
00:13:02 - 00:13:03
Cocok ya
00:13:03 - 00:13:04
Cocok banget
00:13:04 - 00:13:05
Itu kalau panggilan kita berdua
00:13:05 - 00:13:06
Oke
00:13:06 - 00:13:07
Kalau ke rakyat
00:13:07 - 00:13:08
Dia Mbak Chan
00:13:08 - 00:13:09
Dan Kak Smat
00:13:09 - 00:13:10
Saya Kak Smat
00:13:10 - 00:13:11
Oke
00:13:11 - 00:13:12
Kalau ini Dix aja gak apa-apa
00:13:12 - 00:13:13
Dix aja gak apa-apa
00:13:13 - 00:13:14
Dix aja gak apa-apa
00:13:14 - 00:13:15
Teribadi Dix aja gak apa-apa
00:13:16 - 00:13:18
Kita mulai dengan yang pertama tadi soal
00:13:18 - 00:13:19
Sebenernya apa sih
00:13:19 - 00:13:21
Keresahan-keresahan yang disampaikan
00:13:21 - 00:13:23
Atau yang dirasakan oleh teman-teman
00:13:23 - 00:13:25
Dari Indonesia Timur gitu
00:13:25 - 00:13:27
Mungkin Indonesia Timur itu kan luas ya
00:13:27 - 00:13:28
Banyak sekali daerahnya ya
00:13:28 - 00:13:29
Dan mungkin macem-macem ya
00:13:29 - 00:13:30
General mungkin ya
00:13:30 - 00:13:32
Ya generalnya itu apa sebenernya sih
00:13:32 - 00:13:33
Yang dijadikan
00:13:33 - 00:13:35
Yang resah banget dari dulu nih
00:13:35 - 00:13:36
Ini kok gak pernah di
00:13:36 - 00:13:38
Ada perubahan sih di sisi ini
00:13:38 - 00:13:40
Sebenernya apa?
00:13:40 - 00:13:41
Ya
00:13:41 - 00:13:44
Dan saya disini kan sebagai orang dari
00:13:44 - 00:13:45
Indonesia Barat
00:13:45 - 00:13:46
Oke
00:13:46 - 00:13:47
Jauh Barat ya
00:13:47 - 00:13:48
Jauh Barat
00:13:48 - 00:13:49
Juga Indonesia Barat
00:13:49 - 00:13:50
Jakarta juga
00:13:50 - 00:13:52
Karena melihat
00:13:52 - 00:13:53
Saya nih kan
00:13:53 - 00:13:54
Kayak di Jakarta nih
00:13:54 - 00:13:55
Sesama teman-teman Timur tuh
00:13:55 - 00:13:56
Kayaknya langsung
00:13:56 - 00:13:57
Wuh akrab gitu
00:13:57 - 00:13:58
Walaupun mungkin beda-beda
00:13:58 - 00:14:00
Daerahnya kan ini aja
00:14:00 - 00:14:01
Satu dari Fakfak
00:14:01 - 00:14:02
Satu dari Wakatobi
00:14:02 - 00:14:04
Tadi ada yang dari Ambon
00:14:04 - 00:14:05
Ya kan
00:14:05 - 00:14:06
Dan semua tuh kayaknya
00:14:06 - 00:14:07
Wih deket banget
00:14:07 - 00:14:08
Ngobrolnya enak
00:14:08 - 00:14:10
Kayaknya udah langsung
00:14:10 - 00:14:11
Klik gitu
00:14:11 - 00:14:13
Apakah dari
00:14:13 - 00:14:14
Yang tadi tuh kan
00:14:14 - 00:14:16
Beda-beda daerah Indonesia Timur
00:14:16 - 00:14:17
Banyak banget daerahnya beda-beda gitu
00:14:17 - 00:14:19
Dan kita nyebutnya tuh Indonesia Timur
00:14:19 - 00:14:20
Apakah memang
00:14:20 - 00:14:22
Karena mempunyai keresahan yang sama
00:14:22 - 00:14:24
Jadi langsung akrab
00:14:24 - 00:14:25
Gitu walaupun beda-beda daerah
00:14:25 - 00:14:27
Atau apa sebenernya sih
00:14:27 - 00:14:28
Dari situ
00:14:28 - 00:14:29
Nah jadi sebenernya apa keresahannya
00:14:29 - 00:14:31
Dari Indonesia Timur secara general lah
00:14:31 - 00:14:33
Yang kalian rasakan bersama-sama
00:14:33 - 00:14:34
Kenapa kita bisa tiba-tiba
00:14:34 - 00:14:35
Gampang akrab
00:14:35 - 00:14:37
Dan bisa menyuarakan hal yang sama kayaknya gitu
00:14:37 - 00:14:38
Oke oke
00:14:38 - 00:14:39
Saya bisa menangkap
00:14:39 - 00:14:41
Kalau ini berkualitas nih
00:14:41 - 00:14:43
Agak berkualitas saya merasa ya
00:14:43 - 00:14:44
Padahal kalau saya diomongin gini
00:14:44 - 00:14:45
Jawab aja langsung ya
00:14:45 - 00:14:46
Jadinya lo pengen ketawa
00:14:46 - 00:14:47
Jadinya
00:14:47 - 00:14:48
Memang
00:14:48 - 00:14:50
Saya tuh agak ragu tadi
00:14:50 - 00:14:51
Nggak ada kannya gimana
00:14:51 - 00:14:52
Ada anda ini agak berkualitas
00:14:52 - 00:14:53
Nah selama ini pun ada kannya
00:14:53 - 00:14:55
Dia yang memulai semuanya
00:14:55 - 00:14:56
Dia yang bertanya
00:14:56 - 00:14:58
Karena kita kan disini
00:14:58 - 00:14:59
Ada siapa ya
00:14:59 - 00:15:00
Jawab
00:15:00 - 00:15:01
Jawab
00:15:01 - 00:15:03
Ya kalau tidak dianggap ya sudah
00:15:06 - 00:15:07
Kalau menurut saya sih
00:15:07 - 00:15:09
Yang bikin kita menjadi
00:15:09 - 00:15:11
Lebih gampang akrab ya
00:15:11 - 00:15:13
Ini menurut hemat saya ya
00:15:13 - 00:15:15
Wah nggak kikir nih orang
00:15:15 - 00:15:16
Tidak
00:15:16 - 00:15:17
Kembali
00:15:17 - 00:15:18
Tidak berkualitas
00:15:18 - 00:15:19
Saya aja tadi pengen nyeletuk
00:15:19 - 00:15:20
Saya tahan
00:15:20 - 00:15:22
Saya sudah menggunakan kata-kata menurut hemat saya
00:15:22 - 00:15:24
Karena biar ngangkat kualitas saya
00:15:24 - 00:15:25
Mohon maaf
00:15:25 - 00:15:26
Semuanya mohon maaf
00:15:26 - 00:15:28
Kalau mengejauhantahkan
00:15:30 - 00:15:31
Indonesia Timur
00:15:31 - 00:15:33
Kedalam sebuah definisi yang sama
00:15:33 - 00:15:35
Menurut saya mungkin juga
00:15:35 - 00:15:37
Tidak 100% tepat
00:15:38 - 00:15:39
Bedanya adalah
00:15:39 - 00:15:41
Cuma kita orang Timur yang bisa
00:15:41 - 00:15:43
Memahami perbedaan kita itu dimana kadang-kadang
00:15:43 - 00:15:45
Oh sesama Timur aja yang tau ya
00:15:45 - 00:15:49
Hampir seperti mungkin cara pandang Indonesia Timur terhadap orang Jawa
00:15:49 - 00:15:51
Kita mungkin sepintas hanya melihat
00:15:51 - 00:15:52
Oh orang Jawa
00:15:52 - 00:15:53
Gampang banget ya
00:15:54 - 00:15:56
Tetapi ketika kita datang ke tanah Jawa
00:15:57 - 00:15:58
Maka
00:15:58 - 00:15:59
Kita bisa
00:15:59 - 00:16:00
Membedakan
00:16:00 - 00:16:01
Oh ini dari Surabaya nih
00:16:01 - 00:16:02
Ini Jawa Ngapak nih
00:16:02 - 00:16:03
Ini Ngapak nih
00:16:03 - 00:16:04
Oh ini Jogja ini ternyata
00:16:04 - 00:16:05
Mataraman nih
00:16:05 - 00:16:06
Ini Solo nih
00:16:06 - 00:16:08
Ini ternyata Lamongan nih yang begini-begini nih
00:16:08 - 00:16:10
Nah akhirnya ketika sudah ada disitu
00:16:10 - 00:16:12
Baru kita merasa kayak
00:16:12 - 00:16:15
Oh ternyata orang Jawa itu tidak satu
00:16:15 - 00:16:17
Satu keseluruhan
00:16:17 - 00:16:19
Menjadi Jawa aja gitu
00:16:19 - 00:16:22
Demikian pula sebenarnya sebaliknya
00:16:22 - 00:16:23
Menurut kacamata orang
00:16:23 - 00:16:25
Kok orang Timur gampang nyatu ya
00:16:25 - 00:16:27
Padahal sebenarnya mungkin kita ya
00:16:27 - 00:16:28
Biasa aja sebenarnya sih
00:16:28 - 00:16:30
Cuma kalau ketemu ya
00:16:30 - 00:16:32
Kita ngobrol
00:16:32 - 00:16:33
Tapi kita tau
00:16:33 - 00:16:35
Mahmat ini orang Papua
00:16:35 - 00:16:37
Saya ini orang Buton sebenarnya
00:16:37 - 00:16:38
Tidak se
00:16:38 - 00:16:39
Tidak segamblang itu
00:16:39 - 00:16:40
Kalau menurut saya sih
00:16:40 - 00:16:41
Cara pandang itu yang sebenarnya
00:16:41 - 00:16:42
Generalisir
00:16:42 - 00:16:44
Kok orang Timur gampang bersatu sih
00:16:44 - 00:16:45
Enggak juga sebenarnya
00:16:45 - 00:16:46
Justru pecah ya
00:16:46 - 00:16:47
Justru kita itu
00:16:47 - 00:16:48
Kayak saya itu
00:16:48 - 00:16:50
Tidak terlalu suka
00:16:53 - 00:16:54
Ada komedi nih
00:16:54 - 00:16:55
Big komedi
00:16:55 - 00:16:57
Intelektual itu harus ditutup tuh
00:16:57 - 00:16:58
Tidak
00:16:58 - 00:16:59
Kalau Anda tidak suka
00:16:59 - 00:17:01
Anda bisa tutup dengan kata-kata atau apa
00:17:01 - 00:17:02
Saya bilang tadi Anda memancing
00:17:02 - 00:17:04
Anda bilang justru kita itu pecah ya
00:17:04 - 00:17:06
Ketika Anda mengatakan pecah itu langsung
00:17:06 - 00:17:07
Arahnya komedi nih
00:17:07 - 00:17:09
Kualitas menurun bro
00:17:09 - 00:17:10
Setarnya sudah dari saya
00:17:10 - 00:17:11
Iya
00:17:11 - 00:17:12
Jangan memancing
00:17:13 - 00:17:14
Anda tau
00:17:14 - 00:17:15
Anda umpan saya smash
00:17:16 - 00:17:17
Jadi menurut saya itu
00:17:17 - 00:17:19
Sama saja kayak misalnya kita
00:17:19 - 00:17:22
Lihat orang Jawa kayaknya kompak banget ya
00:17:22 - 00:17:24
Padahal setelah kita turun di Tanah Jawa
00:17:24 - 00:17:25
Kita juga tau bahwa
00:17:25 - 00:17:26
Oh ternyata
00:17:26 - 00:17:29
Orang Sunda dengan orang etnis tertentu
00:17:29 - 00:17:30
Tidak terlalu
00:17:30 - 00:17:31
Gatau
00:17:31 - 00:17:33
Orang Jawa Timur dengan orang di Jawa Tengah
00:17:33 - 00:17:35
Beda lagi pendekatannya gitu
00:17:35 - 00:17:36
Jadi sebenarnya
00:17:36 - 00:17:38
Ketika kita
00:17:38 - 00:17:40
Karena di luar kotak tersebut
00:17:40 - 00:17:42
Kita melihat kotak tersebut
00:17:42 - 00:17:44
Dengan sudut pandang sendiri
00:17:44 - 00:17:45
Seperti Gilbas
00:17:45 - 00:17:46
Melihat kita orang Timur
00:17:46 - 00:17:47
Kok di luar gampang nyatu
00:17:47 - 00:17:49
Padahal mungkin
00:17:49 - 00:17:51
Cara saya bicara dengan Muhammad
00:17:51 - 00:17:52
Sama dengan pendekatannya
00:17:52 - 00:17:54
Ketika saya bicara dengan Gilbas mungkin
00:17:54 - 00:17:56
Sama dengan kedekatan yang saya bangun
00:17:56 - 00:17:59
Ketika saya dengan Yusril mungkin gitu ya
00:17:59 - 00:18:00
Jadi sebenarnya itu
00:18:00 - 00:18:02
Pada dasarnya mungkin itu adalah
00:18:02 - 00:18:04
Bentuk pendekatan yang sama
00:18:04 - 00:18:06
Cuman mungkin karena orang melihatnya
00:18:06 - 00:18:07
Oh logatnya cenderung mirip nih
00:18:07 - 00:18:09
Apakah mereka Arab?
00:18:09 - 00:18:11
Apakah mereka dari satu daratan yang sama?
00:18:11 - 00:18:12
Iya
00:18:12 - 00:18:13
Kalau orang awam kan melihat
00:18:13 - 00:18:15
Sama semua aksen apa logatnya
00:18:15 - 00:18:16
Padahal kami
00:18:16 - 00:18:18
Tidak tahu tipis-tipis perbedaannya
00:18:18 - 00:18:19
Itu kami tahu
00:18:19 - 00:18:20
Ini Lida ini
00:18:20 - 00:18:21
Kupang nih
00:18:21 - 00:18:22
Ini Kupang nih
00:18:22 - 00:18:23
Sumba nih
00:18:23 - 00:18:24
Sumba
00:18:24 - 00:18:26
Oh ini Puto
00:18:26 - 00:18:27
Ini Makassar
00:18:27 - 00:18:28
Oh ini Papua
00:18:28 - 00:18:29
Masa semua disebut?
00:18:29 - 00:18:30
Panjang juga banyak
00:18:30 - 00:18:31
Tapi mungkin kalau ada
00:18:31 - 00:18:32
Ini Papua New Guinea
00:18:32 - 00:18:33
Papua New Guinea kok juga
00:18:33 - 00:18:34
Vanuatu
00:18:34 - 00:18:35
Kaledonia Baru
00:18:35 - 00:18:36
Haiti
00:18:36 - 00:18:37
New Zealand
00:18:37 - 00:18:38
Haiti
00:18:38 - 00:18:39
Samoa
00:18:39 - 00:18:40
Fiji
00:18:41 - 00:18:42
Ini usah ditambah
00:18:42 - 00:18:43
Ada air minumnya itu
00:18:43 - 00:18:44
Ini usah ditambah
00:18:44 - 00:18:45
Mahal
00:18:45 - 00:18:46
Mahal
00:18:46 - 00:18:47
Ya
00:18:47 - 00:18:48
Oh kayak gitu ya
00:18:48 - 00:18:50
Tapi kalau boleh menarik satu benang merah
00:18:50 - 00:18:51
Nah kenapa kok kayaknya
00:18:51 - 00:18:53
Mereka lebih nyaman ketika ketemu satu sama lain
00:18:54 - 00:18:55
Mungkin karena
00:18:55 - 00:18:57
Di antara kami ini
00:18:57 - 00:18:58
Saling percaya bahwa
00:18:58 - 00:19:00
Kita tidak lebih buta huruf
00:19:00 - 00:19:01
Dibanding yang lain
00:19:02 - 00:19:03
Tidak lebih ketinggalan lah
00:19:03 - 00:19:04
Tidak lebih ketinggalan
00:19:04 - 00:19:05
Iya
00:19:05 - 00:19:07
Di antara saya dan dia misalnya
00:19:07 - 00:19:08
Kok juga dari mana?
00:19:08 - 00:19:09
Gitu ya
00:19:09 - 00:19:10
Iya
00:19:10 - 00:19:11
Kan ada perasaan kayak
00:19:11 - 00:19:12
Yaudah bicara aja sama adek
00:19:12 - 00:19:13
Jadi tidak minder
00:19:13 - 00:19:14
Tidak minder
00:19:14 - 00:19:15
Sesama orang Indonesia Timur
00:19:15 - 00:19:16
Sesama orang Timur
00:19:16 - 00:19:17
Tidak minder
00:19:17 - 00:19:18
Alah
00:19:18 - 00:19:19
Disaizu tidak ada mall
00:19:19 - 00:19:20
Kok tidak ada mall
00:19:20 - 00:19:21
Tidak ada lift
00:19:21 - 00:19:22
Kok tidak ada lift
00:19:22 - 00:19:23
Eskalator
00:19:23 - 00:19:24
Masih panjat pohon kan kok
00:19:24 - 00:19:25
Iya
00:19:25 - 00:19:26
Ada perasaan itu
00:19:26 - 00:19:27
Jadi kita merasa kayak
00:19:27 - 00:19:29
Lebih gampang bicara dengan mereka
00:19:29 - 00:19:30
Oh iya iya
00:19:30 - 00:19:31
Faham
00:19:31 - 00:19:32
Apapun
00:19:32 - 00:19:33
Apapun pangkatnya gitu
00:19:33 - 00:19:34
Apapun kayak
00:19:34 - 00:19:35
Dan kita
00:19:35 - 00:19:37
Yang paling enaknya menurut saya
00:19:37 - 00:19:38
Ini adalah ketika
00:19:38 - 00:19:40
Kan keagrapan itu tergantung ngobrol
00:19:40 - 00:19:41
Iya ya
00:19:41 - 00:19:43
Ngobrol awalnya gimana
00:19:43 - 00:19:44
Selanjutnya gimana
00:19:44 - 00:19:46
Yang paling enak dari kita itu
00:19:46 - 00:19:49
Kita tetap bertahan dengan logat masing-masing
00:19:49 - 00:19:50
Tapi saling mengerti
00:19:50 - 00:19:51
Nah
00:19:51 - 00:19:52
Saya tetap pakai logat Papua
00:19:52 - 00:19:53
Bang Ari tetap pakai
00:19:53 - 00:19:55
Buton Abdur tetap pakai
00:19:55 - 00:19:56
Lama Kera
00:19:56 - 00:19:57
Lama Kera
00:19:57 - 00:19:59
Tapi kita saling mengerti
00:19:59 - 00:20:00
Ini ngomong apa
00:20:00 - 00:20:01
Saya ngomong apa
00:20:01 - 00:20:02
Dia ngomong apa
00:20:02 - 00:20:03
Tetap mengalir itu
00:20:03 - 00:20:04
Beda
00:20:04 - 00:20:05
Kalau kita tiba-tiba ngomong sama orang Jawa
00:20:05 - 00:20:06
Kita harus menyesuaikan
00:20:06 - 00:20:07
Iya
00:20:07 - 00:20:08
Kalau kita pakai logat kita
00:20:08 - 00:20:09
Tetap
00:20:09 - 00:20:10
Dia yang tidak mengerti
00:20:10 - 00:20:12
Tapi kan bahasanya tetap bahasa Indonesia kan
00:20:12 - 00:20:14
Maksudnya kalian pakai hanya logat kan
00:20:14 - 00:20:15
Iya tapi kecepatannya
00:20:15 - 00:20:16
Oh iya
00:20:16 - 00:20:18
Terus kemudian singkatan-singkatannya
00:20:18 - 00:20:19
Setuju
00:20:19 - 00:20:20
Istilah-istilahnya
00:20:20 - 00:20:21
Ketika kita bicara dengan
00:20:21 - 00:20:22
Kamu
00:20:22 - 00:20:23
Tetap pakai bahasa Indonesia nih
00:20:23 - 00:20:24
Ini kita sudah
00:20:24 - 00:20:25
Adjust
00:20:25 - 00:20:26
Kita sudah rubah nih
00:20:26 - 00:20:27
Sudah ada apa
00:20:27 - 00:20:28
Adjust
00:20:28 - 00:20:29
Sudah ada adjustment
00:20:29 - 00:20:30
Oke
00:20:30 - 00:20:31
Karena tau lawan bicaranya orang sana
00:20:31 - 00:20:32
Karena tau
00:20:32 - 00:20:33
Kecepatan
00:20:33 - 00:20:34
Betul
00:20:35 - 00:20:36
Adjust
00:20:36 - 00:20:37
Benar-benar
00:20:37 - 00:20:38
Di adjust
00:20:38 - 00:20:40
Kita kalau sama ini kan agak hati-hati
00:20:40 - 00:20:41
Adjust benar apa tidak
00:20:41 - 00:20:42
Tapi kalau sama kita
00:20:42 - 00:20:44
Kayaknya jujur dia tidak tahu yang betul
00:20:44 - 00:20:45
Betul itu
00:20:45 - 00:20:46
Iya kan
00:20:46 - 00:20:47
Betul itu
00:20:47 - 00:20:49
Jadi kalau bicara sama orang-orang
00:20:49 - 00:20:51
Tapi saya mengerti kok kalau kalian bicara
00:20:51 - 00:20:52
Oh enggak-enggak
00:20:52 - 00:20:53
Karena kami
00:20:53 - 00:20:54
Karena kami sudah menyesuaikan
00:20:54 - 00:20:56
Kami sudah ada adjustment disitu
00:20:56 - 00:20:57
Kami ada kayak apa
00:20:57 - 00:20:58
Saklar
00:20:58 - 00:21:01
Yang dimana ketika misalnya saya kesini tiba-tiba saklarnya berubah jadi logat ini
00:21:01 - 00:21:02
Paham
00:21:02 - 00:21:04
Kesini saklarnya berubah jadi logat ini
00:21:04 - 00:21:06
Dan itu tidak bisa dirubah
00:21:06 - 00:21:09
Disininya itu kita sudah mencoba apa ya
00:21:09 - 00:21:10
Membersihkan lah
00:21:10 - 00:21:11
Ya
00:21:11 - 00:21:13
Mencoba pembersihan-pembersihan logat
00:21:13 - 00:21:14
Dan itu sudah otomatis sekali ya
00:21:14 - 00:21:15
Otomatis
00:21:15 - 00:21:16
Paling kita sudah merantau cukup lama
00:21:16 - 00:21:17
Itu sudah otomatis sekali
00:21:17 - 00:21:18
Iya
00:21:18 - 00:21:21
Bahkan ketika kita bicara dengan logat timur yang lebih basic lagi
00:21:21 - 00:21:23
Itu berasa dibuat-buat
00:21:23 - 00:21:24
Kalau untuk ke Gilbas jadinya
00:21:24 - 00:21:25
Betul
00:21:25 - 00:21:26
Jadi kayak bunyi-bunyian
00:21:26 - 00:21:27
Nanti ada rasa bunyi-bunyian
00:21:27 - 00:21:29
Eh kok suka masuk tutur gue itu
00:21:29 - 00:21:31
Suka masuk tutur salah gue
00:21:31 - 00:21:32
Tanya-tanya salah gitu
00:21:32 - 00:21:33
Nggak kalau itu bukan Bahasa Indonesia
00:21:33 - 00:21:34
Bahasa Indonesia
00:21:34 - 00:21:35
Apa tadi ngomong
00:21:35 - 00:21:36
Nah kan
00:21:36 - 00:21:37
Tutu apa
00:21:38 - 00:21:40
Itu penyu gitu
00:21:40 - 00:21:41
Oh penyu
00:21:41 - 00:21:42
Penyu
00:21:42 - 00:21:44
Gue suka masuk penyu itu kan tidak enak
00:21:44 - 00:21:45
Tidak enak
00:21:45 - 00:21:46
Tidak timur
00:21:46 - 00:21:47
Sangat tidak timur
00:21:47 - 00:21:48
Oh sebagai orang timur juga
00:21:48 - 00:21:49
Ngapain ngomong penyu
00:21:49 - 00:21:50
Mamat
00:21:50 - 00:21:51
Iya
00:21:51 - 00:21:52
Jijik bro
00:21:52 - 00:21:53
Jijik
00:21:53 - 00:21:54
Terlalu logat bro
00:21:54 - 00:21:55
Terlalu logat
00:21:55 - 00:21:56
Istilah yang sedetail itu
00:21:56 - 00:21:58
Walaupun kita berbeda provinsinya
00:21:58 - 00:21:59
Iya
00:21:59 - 00:22:00
Bisa saling mengerti
00:22:00 - 00:22:01
Iya
00:22:01 - 00:22:02
Misalnya nih
00:22:02 - 00:22:03
Tiba-tiba datang
00:22:03 - 00:22:04
Bertahan dengan logat saya saja
00:22:04 - 00:22:05
Datang taruh misalnya gorengan
00:22:05 - 00:22:06
Eh Kasbini
00:22:06 - 00:22:08
Dia tau, dia tau, dia tau
00:22:08 - 00:22:09
Semua tau
00:22:09 - 00:22:10
Oke
00:22:10 - 00:22:11
Itu apa
00:22:11 - 00:22:12
Kau tau tidak
00:22:12 - 00:22:13
Tidak
00:22:13 - 00:22:14
Di anda kita harus berubah
00:22:14 - 00:22:15
Di anda kita harus
00:22:15 - 00:22:17
Eh singkong goreng nih
00:22:17 - 00:22:18
Nah
00:22:18 - 00:22:19
Begitu
00:22:19 - 00:22:22
Jadi ada istilah-istilah yang memang seluruh wilayah itu
00:22:22 - 00:22:24
Sama sehingga kita bisa bertahan
00:22:24 - 00:22:25
Pada logat kita masing-masing
00:22:25 - 00:22:26
Itu yang bikin kita patah kreps
00:22:26 - 00:22:29
Padahal ini penyebutannya belum tentu di kampungnya dia Kasbi
00:22:29 - 00:22:30
Benar
00:22:30 - 00:22:31
Karena beda
00:22:31 - 00:22:32
Beda-beda
00:22:32 - 00:22:33
Beda-beda
00:22:33 - 00:22:35
Tapi ketika dia menyebut Kasbi
00:22:35 - 00:22:36
Kita pasti tau
00:22:36 - 00:22:37
Oke
00:22:37 - 00:22:40
Dan itu sangat aneh ketika misalnya duduk
00:22:40 - 00:22:41
Renola Walata
00:22:41 - 00:22:42
Ali Akbar
00:22:42 - 00:22:43
Mahmoud Al-Katiri
00:22:43 - 00:22:44
Ali Akbar
00:22:44 - 00:22:45
Abdul Arshad
00:22:45 - 00:22:46
Bobby Mesak
00:22:46 - 00:22:47
Saya
00:22:47 - 00:22:48
Duduk terus tiba-tiba ada yang datang
00:22:48 - 00:22:49
Bahwa singkong goreng nih
00:22:49 - 00:22:50
Orang timur juga nih ya
00:22:50 - 00:22:51
Orang timur juga
00:22:51 - 00:22:52
Sangat ingin memukul mulutnya
00:22:52 - 00:22:53
Hahaha
00:22:53 - 00:22:56
Kayak weh bangsat mulut sagu itu, itu sagu keluar tuh
00:22:56 - 00:22:57
Gak usah-usah singkong
00:22:57 - 00:22:58
Gak usah singkong
00:22:58 - 00:22:59
Singkong goreng
00:22:59 - 00:23:00
Itu Kasbi
00:23:00 - 00:23:01
Bodok-bodok Kasbi
00:23:01 - 00:23:02
Sini mata-mata pak
00:23:02 - 00:23:03
Gitu
00:23:03 - 00:23:04
Jadi
00:23:04 - 00:23:05
Oke
00:23:05 - 00:23:06
Itu ada yang mungkin
00:23:06 - 00:23:07
Hal yang lebih memudahkan
00:23:07 - 00:23:08
Memudahkan
00:23:08 - 00:23:09
Ketika mau
00:23:09 - 00:23:11
Kalau mengenai kebersamaan
00:23:11 - 00:23:13
Sebenarnya kita gampang bersama sama-sama orang
00:23:13 - 00:23:14
Iya
00:23:14 - 00:23:15
Tapi itu kan
00:23:15 - 00:23:17
Namanya kebersamaan itu butuh dialek
00:23:17 - 00:23:18
Butuh dialog lah
00:23:18 - 00:23:19
Dialog
00:23:19 - 00:23:21
Semakin dalam obrolannya kan
00:23:21 - 00:23:23
Nah tapi kalau sudah ada pembatasan
00:23:23 - 00:23:25
Susah tuh untuk ke dalam tuh butuh waktu
00:23:25 - 00:23:27
Lebih deepnya itu butuh waktu
00:23:27 - 00:23:28
Tapi kalau kita sudah satu logat
00:23:28 - 00:23:30
Dan ngomong apa aja mengerti
00:23:30 - 00:23:33
Kita bisa ngobrol langsung dalam satu jam
00:23:33 - 00:23:34
Misalnya lebih dalam
00:23:34 - 00:23:37
Jadi akan cepat akrab pastinya
00:23:37 - 00:23:39
Karena satu bahasa gitu loh
00:23:39 - 00:23:41
Bahkan ada beberapa istilah
00:23:41 - 00:23:43
Orang timur sana itu paling banyak rame itu istilah
00:23:43 - 00:23:44
Maksudnya?
00:23:44 - 00:23:45
Istilah
00:23:45 - 00:23:48
Istilah itu kayak bahasa slang kan ya
00:23:48 - 00:23:50
Yang dikenal di beberapa tempat
00:23:50 - 00:23:53
Dan kadang-kadang saking lamanya kita sudah merantau
00:23:53 - 00:23:55
Istilah itu sudah jarang kita gunakan
00:23:55 - 00:23:57
Karena sudah terbiasa dengan orang lain
00:23:57 - 00:23:58
Misal
00:23:58 - 00:23:59
Misal nih
00:23:59 - 00:24:01
Aduh fislem sekali
00:24:01 - 00:24:03
Fisik lemah sekali
00:24:03 - 00:24:04
Fisik lemah sekali
00:24:04 - 00:24:05
Fislem
00:24:05 - 00:24:07
Serius
00:24:07 - 00:24:08
Jadi kalau orang
00:24:08 - 00:24:09
Sesama timur itu sudah biasa
00:24:09 - 00:24:11
Sesama timur ketika dengar itu
00:24:11 - 00:24:14
Sudah biasa tapi jadi memorinya terpanggil kayak
00:24:14 - 00:24:16
Aduh ini istilah-istilah kita dulu nih
00:24:16 - 00:24:17
Atau nih
00:24:17 - 00:24:18
Malah terhibur gitu kayak
00:24:18 - 00:24:19
Aduh saya sudah lama tidak dengar istilah itu
00:24:19 - 00:24:21
Karena secara bahasa kan bahasa Indonesia
00:24:21 - 00:24:22
Fisik lemah
00:24:22 - 00:24:23
Betul
00:24:23 - 00:24:24
Kalau itu istilah yang singkatan
00:24:24 - 00:24:26
Ada istilah-istilah yang betulan istilah
00:24:26 - 00:24:27
Apa misalnya?
00:24:27 - 00:24:28
Memang slangnya
00:24:28 - 00:24:29
Misalnya kayak
00:24:29 - 00:24:30
Saya injak dia ya
00:24:30 - 00:24:31
Nah
00:24:31 - 00:24:32
Ini bisa beda arti
00:24:32 - 00:24:33
Saya injak
00:24:33 - 00:24:34
Nah injak kan kaki
00:24:34 - 00:24:35
Injak
00:24:35 - 00:24:36
Kayak mau ditendang
00:24:36 - 00:24:37
Di kita bisa
00:24:37 - 00:24:38
Di kita bisa itu kata ganti pukul
00:24:38 - 00:24:39
Pukul
00:24:39 - 00:24:40
Itu kata ganti
00:24:40 - 00:24:41
Ngen
00:24:41 - 00:24:42
Ngen
00:24:42 - 00:24:43
Ngen itu injak
00:24:43 - 00:24:45
Tama pa ini di Indonesia
00:24:45 - 00:24:47
Tidak berkualitas lagi
00:24:47 - 00:24:48
Bersanggama
00:24:48 - 00:24:49
Tapi betul tidak
00:24:49 - 00:24:50
Bersetubuh
00:24:50 - 00:24:51
Bersetubuh
00:24:51 - 00:24:52
Betul tidak
00:24:52 - 00:24:53
Apa tidak berkualitas lagi
00:24:53 - 00:24:54
Tidak
00:24:54 - 00:24:55
Bersetubuh
00:24:55 - 00:24:56
Ya boleh
00:24:56 - 00:24:57
Kalau bersetubuh boleh
00:24:57 - 00:24:58
Kalau tadi agak
00:24:58 - 00:24:59
Kan saya bilang ngens
00:24:59 - 00:25:00
Ya agak low
00:25:00 - 00:25:01
Itu low
00:25:01 - 00:25:02
Bersetubuh
00:25:02 - 00:25:03
Atau bersanggama
00:25:03 - 00:25:04
Bersanggama
00:25:04 - 00:25:05
Bercampur
00:25:05 - 00:25:06
Ya bersanggama
00:25:06 - 00:25:07
Berarti injak aja bisa mukul
00:25:07 - 00:25:08
Bisa sanggama
00:25:08 - 00:25:09
Bisa apa lagi
00:25:09 - 00:25:10
Itu
00:25:10 - 00:25:11
Tendang
00:25:11 - 00:25:12
Bisa injak dalam arti sebenarnya
00:25:12 - 00:25:13
Bisa injak dalam arti
00:25:13 - 00:25:14
Tapi tanpa kita jelaskan
00:25:14 - 00:25:16
Kalau kita ngomong dengan nada begini
00:25:16 - 00:25:18
Walaupun dia ambon
00:25:18 - 00:25:19
Dia NTT
00:25:19 - 00:25:20
Konteksnya tau langsung
00:25:20 - 00:25:21
Dia pasti tau
00:25:21 - 00:25:23
Maksud saya injak ini apa
00:25:23 - 00:25:24
Yang mana
00:25:24 - 00:25:25
Kurung
00:25:25 - 00:25:26
Kurung
00:25:26 - 00:25:27
Kurung apa
00:25:27 - 00:25:28
Kurung kan di kurung kan
00:25:28 - 00:25:29
Bisa beda-beda
00:25:29 - 00:25:30
Bisa di kita bisa
00:25:30 - 00:25:31
Coba anda jelaskan
00:25:32 - 00:25:33
Paku
00:25:33 - 00:25:34
Paku bisa beda
00:25:34 - 00:25:35
Ini kalau gak dijelasin jorok juga nih
00:25:35 - 00:25:36
Ya
00:25:36 - 00:25:37
Bisa beda
00:25:37 - 00:25:38
X-pac
00:25:38 - 00:25:39
Ya anda smackdown
00:25:39 - 00:25:40
Smackdown X-pac
00:25:40 - 00:25:41
Di kita gayanya
00:25:43 - 00:25:44
X-pac
00:25:44 - 00:25:45
Bisa beda
00:25:45 - 00:25:46
Bisa beda
00:25:46 - 00:25:47
Wih
00:25:47 - 00:25:48
Tadi malam X-pac tau
00:25:48 - 00:25:49
Wih
00:25:49 - 00:25:50
Kok X-pac dulu
00:25:50 - 00:25:51
Sebagai orang awam
00:25:51 - 00:25:52
Ngomongin smackdown ini
00:25:52 - 00:25:53
Ya
00:25:53 - 00:25:54
Oh ya aku juga suka tuh X-pac
00:25:54 - 00:25:55
Ya
00:25:55 - 00:25:56
X-pac seru tuh
00:25:56 - 00:25:57
Aku juga sering nonton
00:25:57 - 00:25:58
Nonton X-pac
00:25:58 - 00:25:59
Aku juga suka X-pac
00:25:59 - 00:26:00
Jadi ya
00:26:00 - 00:26:01
Ya
00:26:01 - 00:26:02
Kita makian
00:26:02 - 00:26:03
Makian sama awam
00:26:03 - 00:26:04
Saya paham
00:26:04 - 00:26:05
Saya paham ininya kenapa
00:26:05 - 00:26:06
Bisa cepat dekat
00:26:06 - 00:26:07
Betul
00:26:07 - 00:26:08
Karena ada beberapa permainan istilah-istilah tadi itu
00:26:08 - 00:26:10
Istilah yang kalau kita sama-sama timur
00:26:10 - 00:26:11
Connectnya cepat
00:26:11 - 00:26:12
Ya
00:26:12 - 00:26:13
Ya
00:26:13 - 00:26:14
Dan menurut saya ada satu
00:26:14 - 00:26:15
Indikator tambahan
00:26:15 - 00:26:16
Indikator
00:26:16 - 00:26:17
Ya
00:26:17 - 00:26:18
Naik nih
00:26:18 - 00:26:19
Saudara Ari
00:26:19 - 00:26:20
Naik lagi
00:26:20 - 00:26:21
Turun lagi tuh X-pac
00:26:21 - 00:26:24
Ada satu indikator tambahan ya
00:26:24 - 00:26:26
Namanya kebersamaan itu adalah berkumpul
00:26:26 - 00:26:27
Terus kemudian
00:26:27 - 00:26:29
Kalau di tempat rantau
00:26:29 - 00:26:30
Kita sama-sama
00:26:30 - 00:26:32
Mengingat tempat kita
00:26:32 - 00:26:33
Oke
00:26:33 - 00:26:35
Nah itu bisa dimunculkan dengan lagu-lagu
00:26:35 - 00:26:37
Nah lagu kita tuh sama
00:26:37 - 00:26:38
Walaupun beda-beda provinsi
00:26:38 - 00:26:39
Beda-beda provinsi
00:26:39 - 00:26:40
Kita
00:26:40 - 00:26:42
Pake lagu ini di
00:26:42 - 00:26:43
Orang di Manado tau lagu ini
00:26:43 - 00:26:45
Orang di Ambon tau lagu ini
00:26:45 - 00:26:46
Orang di
00:26:46 - 00:26:47
Lagunya bahasa apa?
00:26:47 - 00:26:48
Kutang Barendo
00:26:48 - 00:26:49
Bahasa mana?
00:26:49 - 00:26:50
Bahasa Padang
00:26:50 - 00:26:52
Kok lagunya bahasa Padang?
00:26:52 - 00:26:53
Tidak percaya
00:26:53 - 00:26:54
Itu lagu-lagu Joget
00:26:54 - 00:26:55
Ayam Den Lape
00:26:55 - 00:26:56
Kutang Barendo
00:26:56 - 00:26:57
Ayam Den Lape
00:26:57 - 00:26:58
Oi, oi, oi
00:26:58 - 00:27:00
Ayam Den Lape
00:27:00 - 00:27:01
Kalau itu masih standar
00:27:01 - 00:27:02
Ondela Manyo
00:27:02 - 00:27:03
Gausah panjang
00:27:03 - 00:27:05
Kolak Sarabi, Sarabi
00:27:05 - 00:27:08
Ondela Manyo
00:27:08 - 00:27:12
Kolak Sarabi, Sarabi
00:27:12 - 00:27:14
Nailala
00:27:14 - 00:27:18
Kutang Barendo
00:27:18 - 00:27:19
Nakabasi
00:27:19 - 00:27:21
Bahasa Padang lagunya kan ini
00:27:21 - 00:27:23
Babulo
00:27:23 - 00:27:25
Padang dimana, ini dimana
00:27:25 - 00:27:27
Tapi itulah yang membuat kami satu
00:27:27 - 00:27:28
Itu yang membuat kami satu
00:27:28 - 00:27:30
Kita mempunyai sesuatu yang kita sukai sama-sama
00:27:30 - 00:27:32
Makanya kalian dititik kumpul sama Pras ya
00:27:32 - 00:27:33
Iya
00:27:33 - 00:27:34
Nyambung
00:27:34 - 00:27:35
Dia orang Padang
00:27:35 - 00:27:36
Nyambung
00:27:36 - 00:27:37
Ketika kita taruh Pras dan Zawid
00:27:37 - 00:27:39
Wih, ga nyambung
00:27:39 - 00:27:41
Sunda dan Padang ternyata susah nih
00:27:41 - 00:27:43
Jadi yaudah Timur apa Padang, wih nyambung
00:27:43 - 00:27:45
Nyambung, iya
00:27:45 - 00:27:47
Kurang berkualitas nih, mulai gosip
00:27:47 - 00:27:48
Mulai gosip
00:27:48 - 00:27:49
Udah mulai gosip internal ya
00:27:49 - 00:27:50
Negara nih, negara nih
00:27:50 - 00:27:52
Oke oke, saya lanjutkan lagi
00:27:52 - 00:27:53
Saya lanjutkan lagi
00:27:53 - 00:27:55
Itu kan, saya udah dapet lah
00:27:55 - 00:27:56
Kenapa kalian bisa cepat nyambung
00:27:56 - 00:27:58
Kalau dari sisi orang awam
00:27:58 - 00:28:00
Yang selalu, kalau saya denger dengan
00:28:00 - 00:28:02
Keresahan Indonesia Timur adalah
00:28:02 - 00:28:04
Yang paling sering ya, pendidikan kurang
00:28:04 - 00:28:05
Betul
00:28:05 - 00:28:06
Fasilitas, infrastruktur
00:28:06 - 00:28:07
Betul
00:28:07 - 00:28:09
Nah, kok bisa Indonesia Timur tuh
00:28:09 - 00:28:10
Itu, keresahannya kayak sama
00:28:10 - 00:28:12
Apakah semua provinsi
00:28:12 - 00:28:14
Mengalami, eh mengerasakan
00:28:14 - 00:28:16
Hal yang sama kayak gitu-gitu tadi tuh
00:28:16 - 00:28:17
Kurleb
00:28:17 - 00:28:18
Sedikit banyak
00:28:18 - 00:28:20
Jangan kurleb
00:28:20 - 00:28:21
Tidak berkualitas itu
00:28:21 - 00:28:22
Kurleb
00:28:22 - 00:28:23
Sedikit banyak
00:28:23 - 00:28:24
Kurleb, kurang lebih
00:28:24 - 00:28:25
Kurleb gak tau dia
00:28:25 - 00:28:26
Ya kurleb gak tau
00:28:26 - 00:28:27
Mari kita lantik dia sebagai guru
00:28:27 - 00:28:29
Nggak, kalau kurleb mah masih sering dipake
00:28:29 - 00:28:30
Kurleb masih pake
00:28:30 - 00:28:31
Kalau posdim
00:28:31 - 00:28:32
Posdim masih pake
00:28:32 - 00:28:33
Posisi dimana
00:28:33 - 00:28:34
Kodim
00:28:34 - 00:28:35
Kodim
00:28:35 - 00:28:36
Kodim apa?
00:28:36 - 00:28:37
Kodim mana?
00:28:37 - 00:28:38
Ada
00:28:38 - 00:28:40
Sorry, soalnya waktu sekolah dulu
00:28:40 - 00:28:41
Kodim tuh konak diem-diem
00:28:41 - 00:28:42
Kalau saya
00:28:42 - 00:28:43
Poster
00:28:43 - 00:28:44
Poster?
00:28:44 - 00:28:45
Posisi terakhir
00:28:45 - 00:28:46
Posisi terakhir
00:28:46 - 00:28:47
Asli
00:28:47 - 00:28:48
Ini saya baru tau
00:28:48 - 00:28:49
Poster ada
00:28:49 - 00:28:50
Poster
00:28:50 - 00:28:51
Ada posdim, ada poster
00:28:51 - 00:28:52
Malah lebih sering kita pake poster
00:28:52 - 00:28:53
Poster
00:28:53 - 00:28:54
Kenapa gak poster?
00:28:54 - 00:28:55
Kan sama aja intinya
00:28:55 - 00:28:56
Lah beda dialeknya dong
00:28:56 - 00:28:57
Nggak, kan mau nanya lagi
00:28:57 - 00:28:58
Posisi dimana
00:28:58 - 00:28:59
Itu kita jarang gunakan
00:28:59 - 00:29:01
Kalau, weh posisi terakhir
00:29:01 - 00:29:02
Posisi terakhir
00:29:02 - 00:29:03
Berarti dimana?
00:29:03 - 00:29:04
Berarti tuh yang lagi sekarang
00:29:04 - 00:29:05
Iya, weh kok dimana?
00:29:05 - 00:29:07
Nah, itu kita lebih gunakan itu
00:29:07 - 00:29:08
Posisinya dimana?
00:29:08 - 00:29:09
Dimana?
00:29:09 - 00:29:10
Poster
00:29:10 - 00:29:11
Oke, oke
00:29:11 - 00:29:12
Poster ya
00:29:12 - 00:29:13
Besok-besok anda
00:29:13 - 00:29:14
Kalo aku nanya
00:29:14 - 00:29:15
Kalo tapping lagi
00:29:15 - 00:29:16
Mat, poster
00:29:16 - 00:29:17
Iya, posisi terakhir
00:29:17 - 00:29:18
Kuningan nih
00:29:18 - 00:29:19
Oke, oke
00:29:19 - 00:29:20
Kalo saya bilang gelandang
00:29:20 - 00:29:21
Itu tidak berkualitas
00:29:22 - 00:29:23
Karena posisi sepak bola
00:29:23 - 00:29:24
Nggak nyambung
00:29:24 - 00:29:25
Nggak mau obrolan dong
00:29:25 - 00:29:26
Oke
00:29:26 - 00:29:27
Kembali lagi ke yang tadi
00:29:27 - 00:29:28
Butuh kania sih
00:29:28 - 00:29:29
Butuh kania
00:29:29 - 00:29:30
Dia suka
00:29:30 - 00:29:31
Dia suka yang begini
00:29:31 - 00:29:32
Dia suka
00:29:32 - 00:29:33
Dan dia akan lanjut
00:29:34 - 00:29:35
Nanti dia cari singkatan baru nih
00:29:35 - 00:29:36
Iya, iya bener
00:29:36 - 00:29:37
Selektualnya terlalu berlebihan
00:29:37 - 00:29:38
Iya, iya
00:29:38 - 00:29:39
Dia akan cari singkatan baru
00:29:39 - 00:29:40
Dia yes and juga ya
00:29:40 - 00:29:41
Yes dia
00:29:41 - 00:29:42
Masa sih
00:29:42 - 00:29:44
Anda denger tidak sih Ruang 28 ini
00:29:44 - 00:29:45
Capres loh dia itu
00:29:45 - 00:29:48
Hei, kita kadang-kadang tutup ini dengan menyanyi
00:29:49 - 00:29:50
Karena dia
00:29:50 - 00:29:52
Tapi sebelum kita deklarasi itu dulu
00:29:52 - 00:29:53
Iya
00:29:53 - 00:29:54
Pas udah deklarasi
00:29:54 - 00:29:55
Tiba-tiba dia mendesah
00:29:55 - 00:29:56
Bayangin coba
00:29:56 - 00:29:57
Bisa lanjut dulu nggak ini pak?
00:29:57 - 00:29:58
Betulan ini
00:29:58 - 00:29:59
Tanya, tanya
00:29:59 - 00:30:00
Iya ada
00:30:00 - 00:30:01
Karena disuruh mamat
00:30:01 - 00:30:02
Mendesah
00:30:02 - 00:30:03
Saya datang kesini demi kualitas
00:30:03 - 00:30:05
Saya capek nih dengan podcast lucu-lucu ini
00:30:05 - 00:30:06
Sumpah
00:30:06 - 00:30:07
Seti kumpul
00:30:07 - 00:30:08
Capek saya ini
00:30:08 - 00:30:09
Saya pengen berkualitas nih
00:30:09 - 00:30:10
Kalau itu lanjutin aja
00:30:10 - 00:30:11
Kenapa kerasaannya kok bisa sama
00:30:11 - 00:30:12
Saya kalau denger Indonesia Tipur itu
00:30:12 - 00:30:13
Pendidikan
00:30:13 - 00:30:14
Pendidikan, infrastruktur, itu-itu lah
00:30:14 - 00:30:15
Atau apa lagi mungkin
00:30:15 - 00:30:16
Kenapa bisa sama gitu
00:30:16 - 00:30:17
Di antara kalian yang beda-beda ini
00:30:17 - 00:30:18
Beda-beda tempat
00:30:19 - 00:30:21
Kalau menurut saya ini ya
00:30:21 - 00:30:23
Mungkin karena ini warisan
00:30:24 - 00:30:25
Orde baru
00:30:25 - 00:30:26
Oke
00:30:26 - 00:30:27
Menurut saya ini warisan orde baru
00:30:27 - 00:30:28
Mungkin di era sekarang
00:30:28 - 00:30:30
Kalau di Jawa itu Orba singkatan itu
00:30:30 - 00:30:31
Hah?
00:30:31 - 00:30:32
Tidak semua
00:30:32 - 00:30:33
Kalau
00:30:33 - 00:30:34
Ya kita juga bilang Orba
00:30:34 - 00:30:35
Oh nggak di Jawa doang
00:30:35 - 00:30:36
Nggak-nggak di Jawa doang
00:30:36 - 00:30:37
Sorry
00:30:37 - 00:30:38
Orru
00:30:38 - 00:30:39
Orru
00:30:39 - 00:30:40
Susah
00:30:40 - 00:30:41
Kalau di timur Orru
00:30:41 - 00:30:42
Orde baru
00:30:42 - 00:30:43
Atau deru
00:30:43 - 00:30:44
Deru
00:30:44 - 00:30:45
Der baru
00:30:45 - 00:30:46
Der baru
00:30:46 - 00:30:48
Kenapa jadi banyak singkat-singkatan disini
00:30:48 - 00:30:49
Kurang berkualitas
00:30:49 - 00:30:50
Iya-iya
00:30:50 - 00:30:51
Kurang berkualitas
00:30:51 - 00:30:52
Kalau menurut saya sih
00:30:52 - 00:30:53
Mungkin itu adalah
00:30:53 - 00:30:54
Warisan orde baru
00:30:54 - 00:30:55
Warisan orde baru
00:30:55 - 00:30:57
Karena selama orde baru itu
00:30:57 - 00:30:58
Boleh dikata
00:30:58 - 00:30:59
Pendidikan disana itu
00:30:59 - 00:31:01
Jauh tertinggalnya itu
00:31:01 - 00:31:02
Tidak kalian bayangkan
00:31:02 - 00:31:04
Orang kota akan sulit membayangkan
00:31:04 - 00:31:06
Betapa jauhnya ketertinggalannya itu
00:31:06 - 00:31:07
Oke-oke
00:31:07 - 00:31:08
Gilang Baskara deh
00:31:08 - 00:31:09
Kurang lebih usia dengan saya kan
00:31:09 - 00:31:10
Iya
00:31:10 - 00:31:11
Gilang lebih muda sedikit
00:31:11 - 00:31:12
Iya
00:31:12 - 00:31:14
Kapan Gilang Baskara pertama kali
00:31:15 - 00:31:16
Pegang komputer
00:31:17 - 00:31:18
Kita sudah pernah bahas itu
00:31:18 - 00:31:19
Tapi kalau saya
00:31:19 - 00:31:20
Dari SD
00:31:20 - 00:31:21
Nah
00:31:21 - 00:31:22
Dan ada lab komputer di sekolah
00:31:22 - 00:31:23
Saya kuliah
00:31:24 - 00:31:25
Pegang
00:31:25 - 00:31:26
Pegang komputer
00:31:26 - 00:31:27
SD, SMP, SMA
00:31:27 - 00:31:29
Tidak pernah pegang itu komputer
00:31:29 - 00:31:30
Ada pelajarannya tapi
00:31:30 - 00:31:31
Tidak ada
00:31:31 - 00:31:32
Mungkin sudah mulai ada
00:31:32 - 00:31:33
Saya SMA
00:31:33 - 00:31:34
SMP Teori
00:31:34 - 00:31:35
Sudah pegang
00:31:35 - 00:31:36
Pegangnya SMA
00:31:36 - 00:31:37
SMP Teori
00:31:37 - 00:31:38
Karena dia
00:31:38 - 00:31:39
Generasinya jauh di bawahnya saya nih
00:31:39 - 00:31:40
SMP menghayal
00:31:40 - 00:31:41
Dia lebih muda lagi
00:31:41 - 00:31:42
Lebih muda lagi benar
00:31:42 - 00:31:43
2010
00:31:43 - 00:31:44
2010
00:31:44 - 00:31:45
Jauh di bawahnya saya
00:31:45 - 00:31:46
Iya
00:31:46 - 00:31:47
Iya kan
00:31:47 - 00:31:48
Berarti waktu kemalang justru
00:31:48 - 00:31:49
Baru ngerasain
00:31:49 - 00:31:50
Artinya saya itu kan sebenarnya
00:31:50 - 00:31:52
SMP itu masih di jamannya orde baru
00:31:52 - 00:31:53
Iya benar
00:31:53 - 00:31:55
Saya SMP itu masih di jamannya orde baru
00:31:55 - 00:31:56
Makanya saya bilang tadi
00:31:56 - 00:31:57
Ini warisannya orde baru
00:31:57 - 00:31:59
Era reformasi baru
00:31:59 - 00:32:00
Transisi
00:32:00 - 00:32:01
Mungkin dong dalam 3 tahun
00:32:01 - 00:32:02
Sudah langsung sama
00:32:02 - 00:32:03
Ada komputer
00:32:03 - 00:32:04
Sudah ada komputer
00:32:04 - 00:32:06
Nah saya kelas 3
00:32:06 - 00:32:07
Gilbas
00:32:07 - 00:32:08
3 apa nih?
00:32:08 - 00:32:09
SMA
00:32:09 - 00:32:10
SMA
00:32:10 - 00:32:11
Komputer itu pertama kali datang
00:32:11 - 00:32:12
2 unit di saya punya sekolah
00:32:12 - 00:32:13
Wah 2 unit aja
00:32:13 - 00:32:14
Ini kota loh
00:32:14 - 00:32:15
Ini kota bawah-bawah itu kota loh
00:32:15 - 00:32:16
Kota iya iya
00:32:16 - 00:32:17
Bukan pelosok-pelosok yang
00:32:17 - 00:32:18
Bukan pendalaman
00:32:18 - 00:32:19
Yang harus pakai pesawat
00:32:19 - 00:32:20
Atau segala macam
00:32:20 - 00:32:22
Kota pelabuhan utama
00:32:22 - 00:32:23
Eh bukan pelosok yang harus pakai pesawat
00:32:23 - 00:32:24
Iya maksudnya
00:32:24 - 00:32:25
Di bawah-bawah bisa pesawat
00:32:25 - 00:32:26
Bisa pesawat
00:32:26 - 00:32:27
Bisa
00:32:27 - 00:32:28
Iya tapi bukan yang kayak macam
00:32:28 - 00:32:29
Tidak ada kapal
00:32:29 - 00:32:30
Tidak ada perdagangan
00:32:30 - 00:32:31
Yang pesawat
00:32:31 - 00:32:32
1 2 minggu 1 kali
00:32:32 - 00:32:33
Yang 6 orang
00:32:33 - 00:32:34
Iya 6 orang
00:32:34 - 00:32:35
Bukan bukan
00:32:35 - 00:32:36
Ini kota bawah-bawah
00:32:36 - 00:32:38
Habis pelabuhan Makassar
00:32:38 - 00:32:39
Itu pelabuhan bawah-bawah
00:32:39 - 00:32:41
Semua kapal itu ada disitu
00:32:41 - 00:32:42
Pasti kesitu
00:32:42 - 00:32:43
Artinya ini sebenarnya
00:32:43 - 00:32:44
Kalau secara kemajuan
00:32:44 - 00:32:45
Harusnya maju
00:32:45 - 00:32:46
Bisa maju
00:32:46 - 00:32:48
Tapi itu saya punya SMA
00:32:48 - 00:32:50
Karena ini orde baru punya penyakit itu ya
00:32:50 - 00:32:51
Ya
00:32:51 - 00:32:52
Makanya kalian yang merasa
00:32:52 - 00:32:53
Enakan jaman orde baru
00:32:53 - 00:32:55
Aduh duh duh duh
00:32:55 - 00:32:56
Tapi bisa jadi memang
00:32:56 - 00:32:58
Belum familiar saja di tahun itu bang
00:32:58 - 00:33:00
Bukan bukan masalah belum familiarnya
00:33:00 - 00:33:02
Masalah gap nya ini bro
00:33:02 - 00:33:04
Dia kan SMP beda sekitar 5 tahun
00:33:04 - 00:33:06
Dengan bang juga
00:33:06 - 00:33:07
Tapi aku SD
00:33:07 - 00:33:08
Iya SD
00:33:08 - 00:33:09
Artinya setelah di era-era itu
00:33:09 - 00:33:10
SD kan tahun 90an
00:33:10 - 00:33:12
Mat, tidak usahlah kita yang orang Indonesia Timur
00:33:12 - 00:33:13
Saya datang kuliah di Malang
00:33:13 - 00:33:14
Ini patokannya aja
00:33:14 - 00:33:15
Saya datang kuliah di Malang
00:33:15 - 00:33:17
Itu kita orang Indonesia Timur
00:33:17 - 00:33:18
Tidak tahu pegang komputer
00:33:18 - 00:33:19
Saya berani jamin
00:33:19 - 00:33:20
Kalau ada saya punya teman kuliah
00:33:20 - 00:33:22
Yang bilang dia lebih pintar komputer
00:33:22 - 00:33:24
Daripada kita semua yang datang disitu
00:33:24 - 00:33:25
Setamparnya punya mulut
00:33:25 - 00:33:26
Jangan sok-sok
00:33:26 - 00:33:28
Kita semua anak Timur yang masuk kuliah hari itu
00:33:28 - 00:33:29
Tidak tahu pegang komputer
00:33:29 - 00:33:31
Tapi anak-anak Kalimantan tahu
00:33:32 - 00:33:34
Saya punya teman-temannya Kalimantan tahu
00:33:34 - 00:33:35
Cara kasih masuk disket
00:33:35 - 00:33:36
Tahu kasih menyala monitor
00:33:36 - 00:33:37
Kalau Makassar?
00:33:37 - 00:33:39
Udah lebih maju juga?
00:33:39 - 00:33:40
Makassar mungkin sebagian ada
00:33:40 - 00:33:41
Lebih maju kan
00:33:41 - 00:33:42
Mungkin
00:33:42 - 00:33:44
Tapi itu saya yakin juga tidak keseluruhan
00:33:44 - 00:33:47
Tapi kalau area-area Sulawesi Selatan
00:33:47 - 00:33:49
Pelosok juga mungkin belum ya
00:33:49 - 00:33:51
Kalau Kalimantan udah tahu ya
00:33:51 - 00:33:53
Kalau saya itu patokan sederhanaku itu aja
00:33:53 - 00:33:55
Kalau kalian mau membayangkan
00:33:55 - 00:33:57
Bagaimana ketertinggalannya pendidikan di Indonesia Timur
00:33:57 - 00:33:58
Yaitu
00:33:58 - 00:33:59
Saya kelas 3 SMA
00:33:59 - 00:34:01
Itu komputer datang masuk 2 biji
00:34:01 - 00:34:03
Itu kita masuk tidak bisa sembarangan
00:34:03 - 00:34:04
Ke tempat komputer ini?
00:34:04 - 00:34:05
Dia dikasih karpet
00:34:05 - 00:34:07
Satu-satunya ruangan yang dikasih karpet
00:34:07 - 00:34:08
Dikasih AC
00:34:08 - 00:34:10
Terus kita masuk tidak boleh pilek
00:34:10 - 00:34:11
Tidak boleh apa?
00:34:11 - 00:34:12
Tidak boleh demam
00:34:12 - 00:34:13
Tidak boleh demam
00:34:13 - 00:34:14
Tahu kenapa?
00:34:14 - 00:34:16
Takut komputer kena virus
00:34:16 - 00:34:18
Demi Tuhan
00:34:18 - 00:34:20
Demi Tuhan
00:34:20 - 00:34:21
Ini kisah nyata
00:34:21 - 00:34:23
Bukan saya bikin jokes
00:34:23 - 00:34:25
Ini lucu karena aku orang Indonesia Barat
00:34:25 - 00:34:26
Jadi lucu
00:34:26 - 00:34:27
Komputer kena virus
00:34:27 - 00:34:29
Main laptop di Mekdi
00:34:29 - 00:34:30
Di dalam sekolah
00:34:30 - 00:34:31
Kok main laptop?
00:34:31 - 00:34:32
Iya komputer
00:34:32 - 00:34:33
Oh iya komputer di sekolah
00:34:33 - 00:34:35
Kita masuk ingus-ingus itu tidak bisa
00:34:35 - 00:34:36
Gurunya yang ngomong
00:34:36 - 00:34:37
Cuci tangan
00:34:37 - 00:34:38
Tidak boleh
00:34:38 - 00:34:39
Gurunya berarti yang melarang
00:34:39 - 00:34:40
Gurunya yang bilang
00:34:40 - 00:34:41
Ini kayaknya yang kasih tahu
00:34:41 - 00:34:43
Hati-hati tapi ini nanti bisa kena virus
00:34:43 - 00:34:44
Tidak jelaskan virus apa yang dimaksud
00:34:44 - 00:34:45
Mungkin
00:34:45 - 00:34:46
Mungkin
00:34:46 - 00:34:48
Tapi itu pada masa itu ya
00:34:48 - 00:34:50
Maksudnya itu kita maklumi
00:34:50 - 00:34:51
Waktu itu kita juga takut
00:34:51 - 00:34:53
Kita tidak tahu kenapa kalau ini tidak boleh
00:34:53 - 00:34:54
Mungkin takut kotor
00:34:54 - 00:34:56
Makanya gerakan cuci tangan
00:34:56 - 00:34:57
Cuci tangan
00:34:57 - 00:34:59
Gerakan cuci tangan itu muncul karena komputer datang
00:34:59 - 00:35:00
Karena komputer
00:35:00 - 00:35:02
Baru masuk gerakan cuci tangan
00:35:02 - 00:35:04
Itu saya tidak tahu kenapa bisa seperti itu
00:35:04 - 00:35:05
Saya baru sadar itu setelah
00:35:05 - 00:35:07
Mungkin 1 tahun 2 tahun saya kuliah
00:35:07 - 00:35:08
Iya
00:35:08 - 00:35:10
Baru saya tahu virus yang dia maksud ini beda ini
00:35:10 - 00:35:11
Virus kangen
00:35:11 - 00:35:12
Virus
00:35:12 - 00:35:13
Trojan
00:35:13 - 00:35:14
Iya beda gitu
00:35:14 - 00:35:15
Bukan virus yang ini
00:35:15 - 00:35:17
Maksudnya kalau tahu begitu
00:35:17 - 00:35:18
Pilih-pilih kita main komputer
00:35:18 - 00:35:20
Bersih di dalam komputer
00:35:20 - 00:35:21
Bersih di dalam komputer
00:35:21 - 00:35:22
Artinya itu game nya segitu
00:35:22 - 00:35:23
Iya
00:35:23 - 00:35:24
Itu di eranya saya
00:35:24 - 00:35:26
Dan itu belum terlalu jauh dari kejatuhan Orde Baru
00:35:26 - 00:35:28
Baru sekitar 5 tahun
00:35:28 - 00:35:30
Dari era kejatuhan Orde Baru
00:35:30 - 00:35:31
Baru sekitar 5 tahun
00:35:31 - 00:35:33
Kalau mungkin era-eranya mamat ini
00:35:33 - 00:35:34
Saya baru SMA juga baru ada komputer
00:35:34 - 00:35:35
Iya kan
00:35:35 - 00:35:37
Tapi itu pemerintah sudah mulai gas itu
00:35:37 - 00:35:39
Sudah mulai dorong
00:35:39 - 00:35:40
Untuk pemerintahan
00:35:40 - 00:35:42
Saya belum terutama 2 pelajaran
00:35:42 - 00:35:44
Makanya saya paling bodoh sampai sekarang
00:35:44 - 00:35:45
Teknologi
00:35:45 - 00:35:46
Dan Bahasa Inggris
00:35:46 - 00:35:47
TIK ya
00:35:47 - 00:35:49
Bahasa Inggris baru dapat di SMP
00:35:49 - 00:35:51
Komputer
00:35:51 - 00:35:52
SD gak ada pelajaran Bahasa Inggris?
00:35:52 - 00:35:53
Tidak ada
00:35:53 - 00:35:54
Tidak ada mas
00:35:54 - 00:35:55
Makanya mungkin ya
00:35:55 - 00:35:57
Kalau Gilbas tadi tanya
00:35:57 - 00:35:58
Berangkat dari pertanyaan
00:35:58 - 00:36:00
Kenapa kalian merasa pendidikan itu menjadi masalah
00:36:00 - 00:36:02
Itu mungkin di generasinya kami
00:36:02 - 00:36:03
Seteranya mamat
00:36:03 - 00:36:04
Sekarang?
00:36:04 - 00:36:05
Mungkin di era 2010 ke atas
00:36:05 - 00:36:07
Mungkin itu akan sudah mulai sedikit
00:36:07 - 00:36:09
SMP nya juga sudah ada komputer
00:36:09 - 00:36:10
Guru Bahasa Inggris
00:36:10 - 00:36:11
Sudah ada sosial media juga kan
00:36:11 - 00:36:13
Youtube juga mereka pasti sudah belajar
00:36:13 - 00:36:15
Jadi sebenarnya ini mungkin
00:36:15 - 00:36:16
Sesuatu yang 10 tahun lagi
00:36:16 - 00:36:17
Tidak akan kita bahas lagi
00:36:17 - 00:36:19
Mungkin sudah terlihat
00:36:19 - 00:36:21
Keresahannya sudah tidak itu lagi
00:36:21 - 00:36:23
Keresahannya mungkin sudah tidak itu lagi
00:36:23 - 00:36:24
Dulu itu saya punya teman
00:36:24 - 00:36:26
Itu kita praktek komputer
00:36:26 - 00:36:28
Kita praktek komputer
00:36:28 - 00:36:29
Jadi disuruh
00:36:29 - 00:36:31
Kasmiallah komputer
00:36:31 - 00:36:33
Kita itu dari bikin folder
00:36:33 - 00:36:34
Dari bikin folder
00:36:34 - 00:36:35
Sumpah demi Allah
00:36:35 - 00:36:36
Pelajaran pertama
00:36:36 - 00:36:37
SMA berarti ini kan?
00:36:37 - 00:36:38
Kuliah
00:36:38 - 00:36:39
Oh kuliah?
00:36:39 - 00:36:40
Kuliah kita itu diajar bikin folder
00:36:40 - 00:36:42
Gilbas
00:36:42 - 00:36:43
Oke
00:36:43 - 00:36:44
Demi Allah
00:36:44 - 00:36:46
Kuliah baru diajar bikin folder
00:36:46 - 00:36:48
Kuliah kita mau copy data
00:36:48 - 00:36:49
Ini kuliah semester 1 saya itu
00:36:49 - 00:36:52
Kuliah mau pergi copy data
00:36:52 - 00:36:54
Saya dikasih disket sama temanku
00:36:54 - 00:36:55
Iya
00:36:55 - 00:36:56
Pas saya mau kasih masuk
00:36:56 - 00:36:58
Saya baru perhatikan
00:36:58 - 00:37:01
Disket ini depannya yang mana?
00:37:01 - 00:37:03
Oh atas bawahnya ini masukin
00:37:03 - 00:37:05
Iya bagaimana cara kasih masuknya?
00:37:05 - 00:37:06
Beda dengan kaset
00:37:06 - 00:37:07
Saya kayak
00:37:07 - 00:37:10
Ini constraint gak kalau saya salah kasih masuk ini?
00:37:10 - 00:37:11
Saya keluar saya kasih tau
00:37:11 - 00:37:13
Saya punya teman itu Fajar itu
00:37:13 - 00:37:15
Eh saya tidak bisa kasih masuk
00:37:15 - 00:37:16
Saya kasih masuk
00:37:16 - 00:37:17
Dia ketawa setengah mati
00:37:17 - 00:37:19
Tinggal kasih masuk begini aja loh
00:37:19 - 00:37:20
Ya menurut kamu tinggal
00:37:20 - 00:37:21
Tapi menurut saya tinggal
00:37:21 - 00:37:22
Menurut saya pulang nih
00:37:22 - 00:37:23
Iya
00:37:23 - 00:37:24
Artinya itu
00:37:24 - 00:37:26
Ini kita
00:37:26 - 00:37:28
Mau diajar hari itu ya
00:37:28 - 00:37:29
Ini saya tidak bicara karang-karang
00:37:29 - 00:37:30
Tidak ada
00:37:30 - 00:37:31
Kita kasih
00:37:31 - 00:37:32
Di apa
00:37:32 - 00:37:33
Guru dosen itu bilang
00:37:33 - 00:37:36
Oke sekarang komputernya dinyalain
00:37:36 - 00:37:38
Kita semua kasih nyala komputer
00:37:38 - 00:37:39
Tak tak tak tak tak
00:37:39 - 00:37:40
Nyala
00:37:40 - 00:37:42
Standby udah itu kan
00:37:42 - 00:37:43
Nyala komputernya
00:37:43 - 00:37:45
Saya punya teman satu kira-kira
00:37:45 - 00:37:47
Tidak menyala komputernya
00:37:47 - 00:37:49
Aduh pak ini komputernya
00:37:49 - 00:37:50
Saya kayanya bermasalah
00:37:50 - 00:37:51
Orang timur juga nih ya
00:37:51 - 00:37:52
Orang timur
00:37:52 - 00:37:53
Bermasalah
00:37:53 - 00:37:54
Eh kita ini
00:37:54 - 00:37:56
Eh kenapa kasian sudah temannya kita
00:37:56 - 00:37:58
Dosen datang dong
00:37:58 - 00:38:00
Dosen datang kasih nyalain komputer
00:38:00 - 00:38:01
Tak
00:38:01 - 00:38:02
Tidak nyala
00:38:02 - 00:38:03
Reset
00:38:03 - 00:38:04
Tidak nyala
00:38:04 - 00:38:05
Pegang dia punya kabel-kabel di belakang
00:38:05 - 00:38:06
Tidak nyala
00:38:06 - 00:38:08
Tidak nyalain komputer
00:38:08 - 00:38:10
Beberapa menit kemudian baru dia tau
00:38:10 - 00:38:11
Permasalahannya apa
00:38:11 - 00:38:12
Apa tuh
00:38:12 - 00:38:14
Monitornya dia tidak kasih nyala
00:38:14 - 00:38:15
Bener
00:38:15 - 00:38:16
Dulu kan monitor ada power
00:38:16 - 00:38:17
Monitor power sendiri
00:38:17 - 00:38:18
Ada powernya sendiri
00:38:18 - 00:38:20
Dosen itu tidak menyangka
00:38:20 - 00:38:23
Kalau ketidakpahaman kita terhadap teknologi itu sebasis itu
00:38:23 - 00:38:24
Segitunya
00:38:24 - 00:38:26
Segitunya sampai kamu tidak paham bahwa
00:38:26 - 00:38:28
Monitor itu harus dinyalain dulu
00:38:28 - 00:38:29
Jadi ketika dia datang
00:38:29 - 00:38:30
Dosen itu dia bingung kayak
00:38:30 - 00:38:31
Kok gak nyala ya
00:38:31 - 00:38:33
Karena dia itu gak expect kalau
00:38:33 - 00:38:36
Seenggak bisa nyalain itu ya monitor ya
00:38:36 - 00:38:37
Gitu
00:38:37 - 00:38:38
Paham paham
00:38:38 - 00:38:39
Tapi itu di eranya kita ya
00:38:39 - 00:38:41
Saya masih merasakan begitu
00:38:41 - 00:38:42
Untuk bayangan nih
00:38:42 - 00:38:43
Saya di SD
00:38:43 - 00:38:45
Berarti kan saya SD di bawah tahun 2000 ya
00:38:45 - 00:38:47
98-99 tahun SD itu
00:38:48 - 00:38:50
Udah ada lab komputer
00:38:50 - 00:38:51
Komputer satu-satu
00:38:51 - 00:38:53
Satu-satu siswa ya
00:38:53 - 00:38:55
AC tidak?
00:38:55 - 00:38:56
AC tentu
00:38:56 - 00:38:57
Kan ini tadi aku selalu ngebandingin
00:38:57 - 00:39:01
Kamu belajar bikin folder di kuliah
00:39:01 - 00:39:02
Ya kan
00:39:02 - 00:39:03
Aku di SD
00:39:03 - 00:39:05
Pelajaran komputernya bikin email udah
00:39:05 - 00:39:07
Jadi udah komputer plus internet
00:39:07 - 00:39:08
Yang dipelajari
00:39:08 - 00:39:09
SD
00:39:09 - 00:39:10
Di bawah tahun 2000 loh berarti
00:39:10 - 00:39:11
Iya
00:39:11 - 00:39:12
Di tahun segitu
00:39:12 - 00:39:14
Aku disini di Jakarta
00:39:14 - 00:39:15
Di Ibu Kota
00:39:15 - 00:39:17
Bukan sekedar belajar komputer lagi
00:39:17 - 00:39:18
Udah belajar bikin email
00:39:18 - 00:39:20
Yang mana internet berarti kan
00:39:20 - 00:39:21
Aku inget banget
00:39:21 - 00:39:22
Terlalu tidak adil
00:39:22 - 00:39:23
Terlalu tidak adil
00:39:23 - 00:39:25
Kita SD di bawah tahun 90an itu
00:39:25 - 00:39:26
Kerjanya kita adalah
00:39:26 - 00:39:28
Kepalanya kita dicium
00:39:28 - 00:39:29
Kepalanya kita dicium
00:39:29 - 00:39:30
Kalau bau panas matahari
00:39:30 - 00:39:32
Tidak boleh nonton di rumahnya itu tetangga
00:39:32 - 00:39:33
Suruh pulang lagi
00:39:33 - 00:39:34
Segitu aja
00:39:34 - 00:39:36
Tidak ada kita bahas komputer itu
00:39:36 - 00:39:37
Kita belum tau email
00:39:37 - 00:39:38
Kita belum tau
00:39:38 - 00:39:39
Satu-satunya hal yang kita lihat
00:39:39 - 00:39:40
Secara digital itu ya
00:39:40 - 00:39:41
Kita masih main kasti
00:39:41 - 00:39:42
Film
00:39:42 - 00:39:43
Olahraga kasti
00:39:43 - 00:39:44
Aku juga main
00:39:44 - 00:39:45
Apalagi satu orang satu komputer
00:39:45 - 00:39:46
Bro
00:39:46 - 00:39:47
Terlalu imajinasi
00:39:47 - 00:39:48
Pake bola apa?
00:39:48 - 00:39:50
Bola apa ya dulu ya?
00:39:50 - 00:39:51
Kita bola tenis
00:39:51 - 00:39:52
Bola
00:39:52 - 00:39:53
Iya sama
00:39:53 - 00:39:54
Kalau di pelajaran penjaskes ya
00:39:54 - 00:39:55
Di sekolah
00:39:55 - 00:39:56
Iya
00:39:56 - 00:39:57
Oh sama kurikulumnya
00:39:57 - 00:39:59
Anda main kejar-kejar pake tayi anjing tidak?
00:40:00 - 00:40:01
Kejar
00:40:01 - 00:40:02
Dapet emak
00:40:02 - 00:40:03
Digesa gitu
00:40:03 - 00:40:04
Tayi anjing beneran?
00:40:04 - 00:40:05
Beneran
00:40:05 - 00:40:06
Itu satu sekolah
00:40:06 - 00:40:07
Bau
00:40:07 - 00:40:08
Satu kelas
00:40:08 - 00:40:09
Kita lagam di sekolah
00:40:09 - 00:40:10
Iya
00:40:10 - 00:40:11
Kita gaber kak
00:40:11 - 00:40:12
Oke yang kalah siapa nih?
00:40:12 - 00:40:13
Yang kalah siapa?
00:40:13 - 00:40:14
Nah dia duluan tuh
00:40:14 - 00:40:15
Kita semua lari dulu
00:40:15 - 00:40:16
Oke gas
00:40:16 - 00:40:17
Nah baru
00:40:17 - 00:40:18
Dia ambil tayi anjing
00:40:18 - 00:40:19
Satu cak
00:40:19 - 00:40:20
Lari lari lari
00:40:20 - 00:40:21
Dapet satu des
00:40:21 - 00:40:22
Ini ada
00:40:22 - 00:40:23
Maaf maaf
00:40:23 - 00:40:24
Bukan yang protes ya
00:40:24 - 00:40:27
Maksudnya ada apa sih dengan calon-calon wakil presiden zaman now?
00:40:27 - 00:40:28
Bukan
00:40:28 - 00:40:29
Satu tinggal bahas lepet-slepet
00:40:29 - 00:40:30
Satu tayi anjing lagi
00:40:30 - 00:40:31
Setara kalian tuh
00:40:31 - 00:40:32
Setara anda tuh
00:40:32 - 00:40:33
Pembahasannya
00:40:33 - 00:40:34
Masih jauh sekali dia
00:40:34 - 00:40:35
Sudah belajar email
00:40:35 - 00:40:36
Mungkin keluar main
00:40:36 - 00:40:38
Bahas email sama temennya
00:40:38 - 00:40:40
Saya sama temen-temen saya
00:40:40 - 00:40:41
David Bless
00:40:41 - 00:40:42
Farun Kutangas
00:40:42 - 00:40:43
Cari tayi anjing
00:40:43 - 00:40:44
Nausal Damara
00:40:44 - 00:40:45
Cari tayi anjing
00:40:45 - 00:40:46
Kita jalan cari tayi
00:40:46 - 00:40:47
Oh ada nih
00:40:47 - 00:40:48
Masa?
00:40:48 - 00:40:50
Soalnya ga mungkin di dalam sekolah ada tayi anjing
00:40:50 - 00:40:51
Kan anjing
00:40:51 - 00:40:53
Bos anjing adalah hewan yang dilepas bebas
00:40:53 - 00:40:54
Masuk ke dalam sekolah
00:40:54 - 00:40:55
Halaman sekolah
00:40:55 - 00:40:57
Tuhan ampun rumah sakit saja masuk
00:40:57 - 00:40:58
Apalagi jual sekolah
00:40:59 - 00:41:00
Itu lah
00:41:00 - 00:41:01
Jadi terasa perbedaannya ya
00:41:01 - 00:41:02
Terasa
00:41:02 - 00:41:03
Dan kalau disini kan
00:41:03 - 00:41:04
Keluhan-keluhannya
00:41:04 - 00:41:05
Dari dulu ya
00:41:05 - 00:41:06
Dari dulu ya
00:41:06 - 00:41:07
Macet
00:41:07 - 00:41:08
Banjir
00:41:08 - 00:41:09
Ya
00:41:09 - 00:41:10
Karena saya tinggal di Ibu Kota dari lahir
00:41:10 - 00:41:11
Betul
00:41:11 - 00:41:12
Nah kalau disana
00:41:12 - 00:41:13
Ada ga
00:41:13 - 00:41:14
Keluhan
00:41:14 - 00:41:15
Atau
00:41:15 - 00:41:16
Relate ga
00:41:16 - 00:41:17
Dengar orang ngeluh macet
00:41:19 - 00:41:20
Karena
00:41:20 - 00:41:23
Kejadian terjadi kalau anjing menyebrang bro
00:41:23 - 00:41:24
Kosong
00:41:24 - 00:41:25
Anjing menyebrang
00:41:25 - 00:41:26
Dia gas
00:41:26 - 00:41:27
Pup kena anjing
00:41:27 - 00:41:28
Motor jatuh
00:41:28 - 00:41:29
Itu kan
00:41:29 - 00:41:30
Itu
00:41:30 - 00:41:31
Serius
00:41:31 - 00:41:32
Itu relate ya
00:41:32 - 00:41:33
Relate
00:41:33 - 00:41:34
Kalau kita bawa kendaraan
00:41:34 - 00:41:35
Kalau kita bawa kendaraan
00:41:35 - 00:41:36
Baru kampung-kampung itu
00:41:36 - 00:41:37
Gas
00:41:37 - 00:41:38
Karena jalanan gelap ya
00:41:38 - 00:41:39
Lampu
00:41:39 - 00:41:40
Jelas
00:41:40 - 00:41:41
Gak ada lampu jalan
00:41:41 - 00:41:42
Aspal?
00:41:42 - 00:41:43
Ada
00:41:43 - 00:41:44
Kadang-kadang
00:41:44 - 00:41:45
Gak kadang-kadang tuh gimana
00:41:45 - 00:41:46
Aspal kadang-kadang
00:41:46 - 00:41:47
Jadi ada aspal tanah
00:41:47 - 00:41:48
Aspal tanah batu
00:41:48 - 00:41:49
Aspal tanah batu
00:41:49 - 00:41:50
Pasti
00:41:50 - 00:41:51
Maksudnya saya dalam kota ini
00:41:51 - 00:41:52
Dalam kota
00:41:55 - 00:41:56
Iya
00:41:56 - 00:41:57
Kan ada juga
00:41:57 - 00:41:58
Belajar juga kalau ada batu disitu ya
00:41:58 - 00:41:59
Atau tanah kapal
00:41:59 - 00:42:00
Anda bisa gas bagaimana
00:42:00 - 00:42:01
Pasti pelan-pelan dong
00:42:01 - 00:42:02
Iya
00:42:02 - 00:42:04
Nah maksudnya kalau kayak jalan-jalan yang aspal
00:42:04 - 00:42:05
Begitu ya enak gitu
00:42:05 - 00:42:06
Jalanin malam nih
00:42:06 - 00:42:07
Jalanin malam
00:42:08 - 00:42:09
Kalau masih yang agak hutan-hutan
00:42:09 - 00:42:10
Saya tidak tahu
00:42:10 - 00:42:11
Kalau di Vakfak sudah seperti apa
00:42:11 - 00:42:12
Di saya punya itu
00:42:12 - 00:42:13
Masih kayak ada
00:42:13 - 00:42:14
Kampung
00:42:14 - 00:42:16
Hutan lagi dulu sedikit
00:42:16 - 00:42:17
Sama
00:42:17 - 00:42:18
Vakfak itu persis sekali dengan bau-bau
00:42:18 - 00:42:19
Hutan
00:42:19 - 00:42:20
Secara topografi
00:42:20 - 00:42:21
Topografi kotanya
00:42:21 - 00:42:22
Sedikit tebing-tebing
00:42:22 - 00:42:23
Naik ke atas
00:42:23 - 00:42:24
Lihat ke bawah
00:42:24 - 00:42:25
Ada kosong lagi
00:42:25 - 00:42:26
Kampung baru gitu
00:42:26 - 00:42:27
Ada jarak-jarak lah
00:42:27 - 00:42:29
Nah di antara jarak itu
00:42:29 - 00:42:30
Kita agak bebas tuh
00:42:30 - 00:42:31
Menggas
00:42:31 - 00:42:33
Tapi kalau sudah melihat lampu rumah
00:42:33 - 00:42:34
Turun sedikit
00:42:34 - 00:42:35
Takutnya ada anjing lewat
00:42:35 - 00:42:36
Anjing menyebrang
00:42:36 - 00:42:37
Komplek gitu
00:42:37 - 00:42:38
Karena pemukiman
00:42:38 - 00:42:39
Iya pemukiman
00:42:39 - 00:42:40
Pemukiman pasti ada anjing
00:42:40 - 00:42:41
Apalagi malam bro
00:42:41 - 00:42:42
Kalau kita tabrak anjing
00:42:42 - 00:42:43
Di tempat yang tidak kelihatan
00:42:43 - 00:42:44
Tidak apa-apa
00:42:44 - 00:42:45
Mungkin masih
00:42:45 - 00:42:46
Santai aja
00:42:46 - 00:42:47
Kalau sudah pemukiman
00:42:47 - 00:42:48
Takutnya ada yang punya
00:42:48 - 00:42:49
Oh iya benar
00:42:50 - 00:42:51
Tapi kalian pernah gak
00:42:51 - 00:42:52
Ngobrol lagi misalnya
00:42:52 - 00:42:53
Ke generasi yang
00:42:53 - 00:42:54
Di bawah kalian yang udah
00:42:54 - 00:42:55
Di era modern lah ya
00:42:55 - 00:42:56
Tapi masih di
00:42:56 - 00:42:57
Tinggal di kota
00:42:57 - 00:42:58
Di Indonesia Timur lah
00:42:58 - 00:42:59
Mereka apa berarti
00:42:59 - 00:43:00
Keresahannya sekarang
00:43:00 - 00:43:01
Kalau misalkan kita
00:43:01 - 00:43:02
Anggap sudah
00:43:02 - 00:43:03
Komputer ada
00:43:03 - 00:43:04
Internet oke
00:43:04 - 00:43:05
Ada pernah ngobrol lagi gak?
00:43:05 - 00:43:07
Apa keresahan yang mereka rasakan?
00:43:07 - 00:43:08
Ini saya boleh bahas sedikit gak?
00:43:08 - 00:43:09
Sinyal mati
00:43:09 - 00:43:10
Ini saya boleh bahas sedikit ya
00:43:10 - 00:43:11
Iya
00:43:11 - 00:43:12
Ini mungkin bisa menjadi gambaran
00:43:12 - 00:43:14
Untuk generasi Gen Z
00:43:14 - 00:43:15
Dan seterusnya
00:43:15 - 00:43:16
Di bawah ya
00:43:18 - 00:43:20
Satu hal yang saya syukuri ada
00:43:20 - 00:43:21
Dalam kehidupannya saya itu adalah
00:43:21 - 00:43:22
Kekaguman
00:43:23 - 00:43:24
Ini sederhana teman-teman ya
00:43:24 - 00:43:26
Tapi kekaguman itu
00:43:26 - 00:43:27
Ternyata mahal
00:43:27 - 00:43:28
Misalnya?
00:43:28 - 00:43:29
Misalnya
00:43:29 - 00:43:30
Saya ketika lihat komputer
00:43:30 - 00:43:31
Kagum
00:43:31 - 00:43:32
Saya ketika lihat Borobudur
00:43:32 - 00:43:33
Kagum
00:43:33 - 00:43:35
Saya ketika pertama kali lihat
00:43:35 - 00:43:36
Monas
00:43:36 - 00:43:37
Saya kagum
00:43:38 - 00:43:40
Waktu saya pertama kali ke
00:43:40 - 00:43:41
Taman Mini
00:43:41 - 00:43:42
Itu kagum
00:43:42 - 00:43:43
Pertama kali saya lihat hewan
00:43:43 - 00:43:44
Dalam wujudnya
00:43:44 - 00:43:45
Tanya itu gajah
00:43:45 - 00:43:47
Itu ada perasaan kagum
00:43:47 - 00:43:48
Karena dari kecil
00:43:49 - 00:43:51
Akses untuk melihat semua ini
00:43:51 - 00:43:52
Tidak ada
00:43:52 - 00:43:53
Terbatas
00:43:53 - 00:43:54
Terbatas sekali
00:43:54 - 00:43:55
Hanya di buku pelajaran
00:43:55 - 00:43:56
Hanya di buku pelajaran
00:43:56 - 00:43:58
Bahkan di buku pelajaran pun hitam putih
00:43:58 - 00:43:59
Iya kan
00:43:59 - 00:44:02
Jadi ketika melihat itu secara langsung
00:44:03 - 00:44:04
Pak, bisa tenang
00:44:04 - 00:44:05
Kita sedang menjaga kualitas
00:44:05 - 00:44:07
Iya menjaga kualitas tadi
00:44:07 - 00:44:08
Ada hubungannya juga
00:44:08 - 00:44:09
Pensil warna kecetakan hitam putih
00:44:09 - 00:44:10
Ada tapi memang
00:44:10 - 00:44:12
Di sana ada kadang-kadang
00:44:12 - 00:44:14
Buku cetaknya hitam putih
00:44:14 - 00:44:16
Sama anak-anaknya dikasih warna sendiri
00:44:16 - 00:44:17
Cuma kadang-kadang tidak nyambung
00:44:17 - 00:44:19
Manusia purba ungu
00:44:19 - 00:44:20
Iya kan
00:44:20 - 00:44:21
Itu kadang-kadang
00:44:22 - 00:44:23
Kekaguman
00:44:23 - 00:44:25
Ini adalah sebuah hal yang sederhana
00:44:25 - 00:44:26
Tetapi ternyata itu
00:44:26 - 00:44:28
Memperkaya kita secara perasaan
00:44:28 - 00:44:29
Iya
00:44:29 - 00:44:30
Anak-anak sekarang
00:44:30 - 00:44:32
Ada banyak sekali yang
00:44:33 - 00:44:35
Karena sering melihat itu di Youtube
00:44:35 - 00:44:37
Lihat itu di TikTok
00:44:37 - 00:44:38
Aksesnya gampang
00:44:38 - 00:44:39
Merasa
00:44:41 - 00:44:43
Terbiasa dengan semua hal
00:44:44 - 00:44:45
Saya itu bahwa
00:44:45 - 00:44:46
Saya punya penakan beberapa kali
00:44:46 - 00:44:47
Ke Jakarta
00:44:47 - 00:44:48
Adik-adik yang kecil-kecil
00:44:48 - 00:44:49
Iya
00:44:50 - 00:44:52
Saya itu melihat di matanya mereka itu
00:44:53 - 00:44:54
Excitement anak-anak ini
00:44:54 - 00:44:55
Sudah tipis banget
00:44:55 - 00:44:56
Oh
00:44:56 - 00:44:57
Kekagumannya terhadap sesuatu itu
00:44:57 - 00:44:59
Udah kayak
00:44:59 - 00:45:00
Kayak tipis banget
00:45:00 - 00:45:01
Dan setelah saya lihat
00:45:02 - 00:45:03
Mereka itu selalu ceritanya gitu
00:45:04 - 00:45:05
Dia sudah sering lihat disini
00:45:05 - 00:45:06
Sudah sering lihat disini
00:45:06 - 00:45:08
Kita dulu karena kita jarang lihat sesuatu
00:45:09 - 00:45:11
Ketika kita lihat sesuatu
00:45:11 - 00:45:12
Kita jadi terkesima gitu
00:45:12 - 00:45:14
Dan sesuatu jadi berharga buat kita
00:45:14 - 00:45:15
Iya
00:45:15 - 00:45:16
Nah kalau anak-anak sekarang ini
00:45:16 - 00:45:19
TikTok itu isinya gambar yang berubah-ubah setiap saat
00:45:19 - 00:45:22
Youtube itu isinya gambar yang berubah-ubah setiap saat
00:45:22 - 00:45:23
Sehingga kadang-kadang
00:45:23 - 00:45:26
Sesuatu itu menjadi tipis maknanya gitu
00:45:26 - 00:45:27
Iya
00:45:27 - 00:45:29
Kalau dulu kita mungkin jarang melihatnya
00:45:29 - 00:45:31
Sehingga Ibu Kota itu sesuatu yang jauh
00:45:31 - 00:45:32
Pulau Jawa itu sesuatu yang jauh
00:45:32 - 00:45:33
Wah
00:45:33 - 00:45:34
Kalau sekarang mereka sering lihat-lihat
00:45:34 - 00:45:37
Jadi merasa bahwa ya Ibu Kota dekat sekali gitu loh
00:45:37 - 00:45:38
Iya merasa
00:45:38 - 00:45:39
Karena mereka sudah mengeksplor
00:45:39 - 00:45:40
Oh Jakarta Selatan kayak begini
00:45:40 - 00:45:41
Bahasa-bahasanya
00:45:41 - 00:45:42
Walaupun belum pernah ke situ ya
00:45:42 - 00:45:44
Iya logat-logat orang Jaksil itu begini
00:45:44 - 00:45:46
Sehingga jog-jog Jaksil itu bisa sampai disana juga
00:45:46 - 00:45:47
Iya
00:45:47 - 00:45:48
Nah oh Jaksil itu yang lebih maju
00:45:48 - 00:45:50
Oh tim itu begini-begini-begini
00:45:50 - 00:45:52
Mereka tahu semua Jakarta Pusat dimana
00:45:52 - 00:45:53
Depok dimana
00:45:53 - 00:45:54
Depok dimana
00:45:54 - 00:45:55
Orang bilang ada tuyul apa
00:45:55 - 00:45:56
Oh lebih tradisional nih
00:45:56 - 00:45:58
Lebih mistis nih gitu-gitu
00:45:58 - 00:45:59
Jadi merasa dekat
00:45:59 - 00:46:00
Jadi ketika mereka disitu
00:46:00 - 00:46:02
Mereka sudah pengetahuannya sudah terisi semua
00:46:02 - 00:46:03
Udah-udah
00:46:03 - 00:46:04
Tapi itu sih
00:46:05 - 00:46:06
Kak Ari lihatnya
00:46:06 - 00:46:07
Itu
00:46:07 - 00:46:08
Bagus apa
00:46:08 - 00:46:09
Enggak
00:46:09 - 00:46:10
Enggak menurutku
00:46:10 - 00:46:11
Kenapa
00:46:11 - 00:46:12
Karena melihatnya mau kemajuan
00:46:12 - 00:46:13
Bukan tidak mau kemajuan
00:46:13 - 00:46:15
Karena menurut saya sebagai manusia
00:46:16 - 00:46:17
Butuh rasa itu ya
00:46:17 - 00:46:20
Butuh rasa untuk menilai sesuatu itu berharga
00:46:20 - 00:46:21
Butuh
00:46:21 - 00:46:22
Menurut saya
00:46:22 - 00:46:24
Itu yang memperkaya jiwa raganya kita sebagai manusia
00:46:25 - 00:46:26
Menurut saya
00:46:26 - 00:46:29
Ketika semua informasi itu sudah ada dalam genggamannya mereka
00:46:29 - 00:46:31
Bahkan dari umur SD
00:46:31 - 00:46:32
SMP
00:46:32 - 00:46:33
Mereka sudah lihat semuanya itu
00:46:33 - 00:46:36
Informasi itu menjadi sekelebat menurutku
00:46:37 - 00:46:38
Lewat
00:46:38 - 00:46:39
Saya itu
00:46:39 - 00:46:40
Ini ya
00:46:40 - 00:46:41
Saya itu udah tahu Jakarta ya
00:46:41 - 00:46:43
Kita udah lihat lah Jakarta di televisi gitu kan
00:46:43 - 00:46:45
Kemudian saya kuliah di Malang tahun 2003
00:46:45 - 00:46:46
Saya kuliah di Malang
00:46:46 - 00:46:49
Saya pertama kali mengenjakan kaki di Jakarta
00:46:49 - 00:46:52
Itu sekitar tahun 2007
00:46:52 - 00:46:54
Pertama saya ke Jakarta itu 2007
00:46:54 - 00:46:57
Waktu itu saya hanya transit mau ke Kalimantan
00:46:57 - 00:46:58
Saya ada tugas disana
00:46:58 - 00:46:59
Jadi di bandara aja?
00:46:59 - 00:47:00
Di bandara aja
00:47:00 - 00:47:02
Tapi itu saya turun dan saya rasakan
00:47:02 - 00:47:05
Gila ini saya sampai di Soekarno-Hatta nih
00:47:05 - 00:47:06
Ini nih di bandara Soekarno-Hatta
00:47:06 - 00:47:08
Saya lihat dinding-dindingnya gitu
00:47:08 - 00:47:10
Terus saya lihat dinding-dindingnya kayak
00:47:10 - 00:47:12
Tahun berapa ya dibangunin Soekarno-Hatta ya
00:47:13 - 00:47:16
Itu ada perasaan kagum dan perasaan kayak
00:47:16 - 00:47:18
Ini ini negaranya saya nih
00:47:18 - 00:47:19
Di Ibu Kota
00:47:19 - 00:47:20
Saya mengenjakan kaki
00:47:20 - 00:47:21
Di Ibu Kota
00:47:21 - 00:47:22
Ponakannya saya
00:47:22 - 00:47:23
Itu datang ke Jakarta
00:47:23 - 00:47:24
Udah kayak datang aja udah
00:47:25 - 00:47:26
Dikasih tunjuk
00:47:26 - 00:47:27
Itu Monas tuh
00:47:27 - 00:47:28
Gitu doang
00:47:28 - 00:47:29
Tidak tidak
00:47:29 - 00:47:31
Kita lihat lah dari matanya ya
00:47:31 - 00:47:33
Bagaimana orang masalah kagum
00:47:33 - 00:47:35
Dan setelah saya pelajari
00:47:35 - 00:47:37
Ya karena mereka sudah sering lihat
00:47:37 - 00:47:38
Mereka sudah sering lihat
00:47:38 - 00:47:39
Bukan hal baru lah
00:47:39 - 00:47:40
Bukan hal baru
00:47:40 - 00:47:42
Waktu itu Panji ajak saya ke Amerika
00:47:43 - 00:47:45
Itu apa ya
00:47:45 - 00:47:48
Rasanya kita punya jiwa di perkaya itu
00:47:48 - 00:47:50
Itu yang menurut saya itu
00:47:50 - 00:47:53
Generasi muda ini harus mulai sadar
00:47:53 - 00:47:55
Bahwa TikTok, Youtube
00:47:55 - 00:47:57
Semua tontonan kalian yang di dunia maya itu
00:47:57 - 00:47:58
Harus di blok
00:47:58 - 00:47:59
Bukan harus di blok
00:48:02 - 00:48:03
Itu tidak nyata
00:48:03 - 00:48:04
Itu maya gitu
00:48:04 - 00:48:05
Itu bukan realita
00:48:05 - 00:48:06
Itu tontonan
00:48:06 - 00:48:07
Itu bukan realita
00:48:08 - 00:48:10
Sehingga kalian jangan jauh dari realitanya
00:48:10 - 00:48:13
Karena kalau kalian merasa apa yang kalian tonton hari ini itu realita
00:48:13 - 00:48:15
Ketika bertemu dengan realitanya langsung
00:48:16 - 00:48:17
Hampa gitu
00:48:17 - 00:48:18
Hampa
00:48:18 - 00:48:20
Itu itu menurutku yang perbedaannya
00:48:20 - 00:48:22
Antara generasi dulu dengan generasi sekarang
00:48:22 - 00:48:23
Mereka boleh tahu banyak hal
00:48:23 - 00:48:26
Tetapi apakah hal itu berarti untuk mereka
00:48:26 - 00:48:27
Itu pertanyaan selanjutnya
00:48:27 - 00:48:28
Betul betul
00:48:28 - 00:48:31
Makanya sebenarnya itu contoh yang bagus juga
00:48:31 - 00:48:34
Ke saya sebenarnya ya
00:48:34 - 00:48:36
Saya mungkin informasinya sudah cukup dekat
00:48:37 - 00:48:39
HP saya masih pakai HP Nokia
00:48:39 - 00:48:41
Tidak bisa lihat apa-apa sih
00:48:41 - 00:48:43
Terus kemudian di TV banyak lah
00:48:43 - 00:48:45
Nah sebenarnya justru
00:48:45 - 00:48:47
Rasa penasaran itu muncul
00:48:47 - 00:48:49
Ketika saya sudah dapat rejeki
00:48:49 - 00:48:50
Justru saya senang
00:48:50 - 00:48:53
Kalau di tempat yang memang di luar jangkauan saya
00:48:53 - 00:48:54
Kayak misalnya
00:48:54 - 00:48:55
Kalimantan
00:48:55 - 00:48:57
Dulu saya tidak tahu Kalimantan kayak bagaimana
00:48:57 - 00:48:59
Jadi ketika ada kesempatan untuk kayak
00:48:59 - 00:49:00
Kalimantan nih gas
00:49:00 - 00:49:01
Bengkulu
00:49:01 - 00:49:03
Anjir itu jauh sekali loh
00:49:03 - 00:49:05
Jarang juga TV siarkan Bengkulu
00:49:05 - 00:49:06
Bagaimana gitu
00:49:06 - 00:49:08
Nah justru saya senang ketemu tempat itu
00:49:08 - 00:49:10
Memang rasa kayak Jakarta
00:49:10 - 00:49:12
SMA saya sudah pernah datang gitu
00:49:12 - 00:49:13
Sudah berkurang lah
00:49:13 - 00:49:15
Jogja terlalu banyak diceritain
00:49:15 - 00:49:16
Sepupu-sepupu saya
00:49:16 - 00:49:18
Yang banyak sekali kuliah disana teman-teman
00:49:18 - 00:49:20
Akang-akang kelas kuliah di Jogja juga
00:49:20 - 00:49:22
Saya sudah tahu tinggal saya eksplor
00:49:22 - 00:49:24
Sesuai dengan yang mereka ceritakan gitu
00:49:24 - 00:49:26
Oh itu tuh disini, itu disini, itu disini
00:49:26 - 00:49:28
Saya sudah tahu informasinya gitu
00:49:28 - 00:49:29
Nah Malang
00:49:29 - 00:49:31
Saudara saya banyak di Malang
00:49:31 - 00:49:33
Saya ketika bertemu mereka ceritakan Malang blablabla
00:49:33 - 00:49:35
Jadi saya tinggal eksplor saja
00:49:35 - 00:49:37
Oh ternyata dapat kesukaan di Malang juga
00:49:37 - 00:49:40
Ada sisi-sisi tertutupnya, sendunya gitu
00:49:40 - 00:49:42
Sehingga saya suka main ke Malang
00:49:42 - 00:49:44
Nah tapi yang bikin saya kayak excited
00:49:44 - 00:49:47
Itu kalau main di daerah yang memang tidak ada
00:49:47 - 00:49:49
Tidak ada akses, tidak ada keluarga
00:49:49 - 00:49:50
Tidak ada siapa-siapa
00:49:50 - 00:49:52
Tidak ada informasi soal tempat itu
00:49:52 - 00:49:53
Kita merasa berharga disitu
00:49:53 - 00:49:54
Oh iya lah
00:49:54 - 00:49:56
Ini sebuah pengalaman yang memperkaya
00:49:56 - 00:49:57
Jiwa raganya kita gitu
00:49:57 - 00:49:58
Makanya saya misalnya kayak
00:49:58 - 00:50:00
Kalau misalnya acaranya besok
00:50:00 - 00:50:01
Saya datangnya hari ini gitu
00:50:01 - 00:50:03
Untuk oh Valentina nongkrong
00:50:03 - 00:50:04
Oh Bang Kulo gitu
00:50:04 - 00:50:06
Bukan sekedar datang kerja terus
00:50:06 - 00:50:07
Udah pulang lagi
00:50:07 - 00:50:08
Udah iya
00:50:08 - 00:50:09
Terus eksplor kayak di
00:50:09 - 00:50:11
Oh Bang Kulo ada tempat pembuangannya Soekarno
00:50:11 - 00:50:12
Pengen kesana dong liat
00:50:12 - 00:50:14
Oh tempat pertemuan sama Buya Hamka
00:50:14 - 00:50:15
Gitu-gitu
00:50:15 - 00:50:16
Itu-itu
00:50:16 - 00:50:18
Hal-hal kayak gitu kita biasa hanya baca di buku kan
00:50:18 - 00:50:20
Kalau anak sekarang kan bisa lihat
00:50:20 - 00:50:22
Maksudnya manjakan visual saya sih
00:50:22 - 00:50:24
Dibandingkan
00:50:24 - 00:50:25
Dibandingkan apa kayak
00:50:25 - 00:50:27
Kan selama ini cuma tau
00:50:27 - 00:50:28
Membayangkan oleh siapa
00:50:28 - 00:50:29
Oh Bang Kulo tau nama dan apa doang
00:50:29 - 00:50:31
Kalimantan, Malikpapan
00:50:31 - 00:50:33
Ketika datang oh begini
00:50:33 - 00:50:35
Ada masih ada perasaan itu
00:50:35 - 00:50:37
Kalau halalin di luar jangka konsep
00:50:37 - 00:50:39
Oke ini kan lagi bahas soal
00:50:39 - 00:50:40
Tadi mungkin ini kali ya
00:50:40 - 00:50:42
Kekurangan kelebihannya
00:50:42 - 00:50:44
Dengan adanya teknologi yang sudah
00:50:44 - 00:50:45
Masif kayak sekarang gitu kan
00:50:45 - 00:50:46
Tetep ada kekurangannya juga
00:50:46 - 00:50:48
Mungkin di sisi lain mereka jadi terbuka
00:50:48 - 00:50:50
Bisa liat segala macam yang dulu kita gak bisa liat
00:50:50 - 00:50:51
Atau dulu kalian gak bisa liat
00:50:51 - 00:50:53
Di daerah kalian sekarang jadi mereka bisa
00:50:53 - 00:50:55
Ini sekarang kita masuk ke soal manusia
00:50:55 - 00:50:57
Atau indeksnya nih ya IPM
00:50:57 - 00:50:59
Indeks pembangunan manusia
00:50:59 - 00:51:01
IPM
00:51:01 - 00:51:03
Karena ini untuk mengukur kualitas hidup
00:51:03 - 00:51:05
Manusia di suatu daerah atau suatu negara
00:51:05 - 00:51:07
Boleh
00:51:07 - 00:51:09
Pendekatannya ada 3 dimensi dasar
00:51:09 - 00:51:11
Mencakup umur panjang dan kesehatan
00:51:11 - 00:51:13
Pengetahuan
00:51:13 - 00:51:15
Dan kehidupan yang layak
00:51:15 - 00:51:17
Semakin tinggi tentu semakin bagus ya
00:51:17 - 00:51:19
Angkanya ya 60, 70, 80 kayak gitu
00:51:19 - 00:51:21
Indonesia secara keseluruhan
00:51:21 - 00:51:23
Ini datanya yang kami dapet ya
00:51:23 - 00:51:25
Di 2020 72,81
00:51:25 - 00:51:27
Terakhir di 2023
00:51:27 - 00:51:29
74,39
00:51:29 - 00:51:31
Jadi naik lah IPM Indonesia
00:51:31 - 00:51:33
Secara keseluruhan
00:51:33 - 00:51:35
Dan ini harus ya artinya
00:51:35 - 00:51:37
Kalau dalam satu negara indeks rata-ratanya
00:51:37 - 00:51:39
Tidak naik pembangunan manusia
00:51:39 - 00:51:41
Pasti ada yang salah bantah
00:51:41 - 00:51:43
Atau ada krisis
00:51:43 - 00:51:45
Kalau tidak ya harus naik
00:51:45 - 00:51:47
Kalau baik-baik saja harusnya pertumbuhan itu semakin naik
00:51:47 - 00:51:49
Ini bahkan kan lagi ngelewatin masa Covid pun
00:51:49 - 00:51:51
Ada tetap naiknya tuh 2021, 2024 pun tipis
00:51:51 - 00:51:53
Nah tapi itu kan keseluruhan
00:51:53 - 00:51:55
Ini juga ada juga data
00:51:55 - 00:51:57
Yang memisahkan Indonesia Timur
00:51:57 - 00:51:59
Dan Indonesia Barat gitu IPM nya
00:51:59 - 00:52:01
Timur itu meliputi Papua, Papua Barat
00:52:01 - 00:52:03
NTT, Sulbar
00:52:03 - 00:52:05
Kalbar gak masuk dong ya harusnya
00:52:05 - 00:52:07
Eh gak dong ya
00:52:07 - 00:52:09
Harusnya gak apalagi Kalbar
00:52:09 - 00:52:11
Kalau Kaltim mungkin masih kadang-kadang suka disertakan
00:52:11 - 00:52:13
Oh iya Kaltim ya
00:52:13 - 00:52:15
Karena secara kultur beberapa
00:52:15 - 00:52:17
Ternyata Kaltim itu cukup dekat
00:52:17 - 00:52:19
Karena balik papan ke Makassar
00:52:19 - 00:52:21
Lebih banyak aksesnya
00:52:21 - 00:52:23
NTB, Maluku, Sulawesi
00:52:23 - 00:52:25
Gorontalo, Sulawesi Tengah
00:52:25 - 00:52:27
Itu totalnya
00:52:27 - 00:52:29
Indonesia Timur di tahun 2022 ya
00:52:29 - 00:52:31
Itu 68,39
00:52:31 - 00:52:33
Ya indeksnya
00:52:33 - 00:52:35
Tadi kalau Indonesia keseluruhan 74
00:52:35 - 00:52:39
Kalau Indonesia Timur aja 68,39
00:52:39 - 00:52:41
Dan angka itu
00:52:41 - 00:52:43
Sama dengan Indonesia Barat
00:52:43 - 00:52:45
Pada tahun 2012
00:52:45 - 00:52:47
Yaitu 68,65
00:52:47 - 00:52:49
Ketinggalan 10 tahun
00:52:49 - 00:52:51
Jadi kurang lebih ketinggalan 10 tahun
00:52:51 - 00:52:53
Kalau berdasarkan IPM
00:52:53 - 00:52:55
Data IPM ya
00:52:55 - 00:52:57
Nah kalau dari daerah
00:52:57 - 00:52:59
Kak Smat dan kakak Ari
00:52:59 - 00:53:01
Fak-Fak itu IPM nya di 2022
00:53:01 - 00:53:03
Eh 2023 ya terakhir ya
00:53:03 - 00:53:05
22
00:53:05 - 00:53:07
Terakhir itu Fak-Fak itu 69,12
00:53:07 - 00:53:09
Bagus
00:53:09 - 00:53:11
Bagus hitungannya bagus
00:53:11 - 00:53:13
Tapi masih dibawa IPM nya nasional
00:53:13 - 00:53:15
Nasional 74 tadi kan
00:53:15 - 00:53:17
Kalau kakak Ari dari Bau-Bau ya
00:53:17 - 00:53:19
Kota yang terdekat berarti ya
00:53:19 - 00:53:21
Nah Bau-Bau itu di 76
00:53:21 - 00:53:23
Sorry mat
00:53:23 - 00:53:25
Sekualitas kayaknya kita orang Bau-Bau nih
00:53:25 - 00:53:27
Maaf nih mat
00:53:27 - 00:53:29
76,67
00:53:29 - 00:53:31
Kau jangan terlalu bicara banyak dengan saya mat
00:53:31 - 00:53:33
Kau bicara banyak dengan saya saya bilang
00:53:33 - 00:53:35
Eh anda IPM berapa
00:53:35 - 00:53:37
Bukan maksudnya ini indikatornya diukur dari apa saja
00:53:37 - 00:53:39
Tadi kesehatan, pengetahuan
00:53:39 - 00:53:41
Kesehatan rumah sakit CP
00:53:41 - 00:53:43
Terus
00:53:43 - 00:53:45
Karena mungkin orang lagi percaya tradisional
00:53:45 - 00:53:47
Urut
00:53:47 - 00:53:49
Kayaknya ini minyak aja nih
00:53:49 - 00:53:51
Ini data ya
00:53:51 - 00:53:53
Dari internet ya
00:53:53 - 00:53:55
Terus ininya yang coba ke bawah lagi tadi
00:53:55 - 00:53:57
Umur panjang
00:53:57 - 00:53:59
Ada data menarik
00:53:59 - 00:54:01
Antara Papua Barat dan Papua
00:54:01 - 00:54:03
Karena angkanya nih
00:54:03 - 00:54:05
Lumayan jauh
00:54:05 - 00:54:07
Papua Barat 67
00:54:07 - 00:54:09
Sedangkan Papua aja 63
00:54:09 - 00:54:11
Oh tapi Fak-Fak di atas rata-rata Papua Barat
00:54:11 - 00:54:13
Iya Fak-Fak 69
00:54:15 - 00:54:17
Sama-sama di Papua
00:54:17 - 00:54:19
Tapi beda lah angka-angkanya
00:54:19 - 00:54:21
Apakah kaksmat nih sebagai yang tinggal di Papua
00:54:21 - 00:54:23
Apa kira-kira yang menyebabkan hal-hal seperti itu
00:54:23 - 00:54:25
Bisa Fak-Fak 69
00:54:25 - 00:54:27
Terus Papua Barat dan Papua kok lumayan jauh
00:54:27 - 00:54:29
Bedanya 4 poin
00:54:29 - 00:54:31
Apa kira-kira
00:54:31 - 00:54:33
Kalau
00:54:33 - 00:54:35
Kalau pakai rata-rata nasional ya
00:54:35 - 00:54:37
Menurut saya
00:54:37 - 00:54:39
Perbandingannya ke rata-rata nasional kenapa terpaut
00:54:39 - 00:54:41
Begitu jauh dan terpautnya bahkan
00:54:41 - 00:54:43
Kalau dihitung tahun 10 tahun nih
00:54:43 - 00:54:45
Nah itu memang juga
00:54:45 - 00:54:47
Sudah menjadi maksudnya biasanya
00:54:47 - 00:54:49
Apa namanya pembahasan kita
00:54:49 - 00:54:51
Bahwa ya orang kita itu
00:54:51 - 00:54:53
Baru ada di dalam
00:54:53 - 00:54:55
Indonesia di tahun
00:54:55 - 00:54:57
66
00:54:57 - 00:54:59
61 lah
00:54:59 - 00:55:01
61 itu baru masuk kan
00:55:01 - 00:55:03
PPRL 5
00:55:03 - 00:55:05
61 itu baru masuk
00:55:05 - 00:55:07
Artinya dari 45 ke 61
00:55:07 - 00:55:09
Artinya 16 tahun
00:55:09 - 00:55:11
Artinya Jakarta sudah berjalan secara
00:55:11 - 00:55:13
Pembangunan 16 tahun
00:55:13 - 00:55:15
Baru kita baru mulai
00:55:15 - 00:55:17
Walaupun waktu itu masih ada
00:55:17 - 00:55:19
Peninggalan-peninggalan juga ya dari Belanda
00:55:19 - 00:55:21
Sama kayak di Jawa juga kan ada peninggalan
00:55:21 - 00:55:23
Rel yang sudah bisa menunjang lah
00:55:23 - 00:55:25
Manusia itu untuk bertumbuh
00:55:25 - 00:55:27
Bekerja dan lain sebagainya
00:55:27 - 00:55:29
Ya nah sama juga di Papua juga ada
00:55:29 - 00:55:31
Tapi kalau secara
00:55:31 - 00:55:33
Garis itu masih ada gejolak yang
00:55:33 - 00:55:35
Membuat mandek pembangunan
00:55:35 - 00:55:37
Yang disini sudah bertumbuh
00:55:37 - 00:55:39
Gitu loh disini tuh masih
00:55:39 - 00:55:41
Statusnya aja belum jelas
00:55:41 - 00:55:43
Terpaut sekitar 15 tahun
00:55:43 - 00:55:45
Kalau dihitung dari total resminya
00:55:45 - 00:55:47
69 itu
00:55:47 - 00:55:49
Berapa puluh tahun?
00:55:49 - 00:55:51
Hampir 20 tahun
00:55:51 - 00:55:53
Saya boleh tambah sedikit itu
00:55:53 - 00:55:55
Dan jangan dilupakan bahwa ketika
00:55:55 - 00:55:57
Papua masuk ke dalam bagian
00:55:57 - 00:55:59
Dari wilayah NKRI
00:55:59 - 00:56:01
Itu ada di bawah
00:56:01 - 00:56:03
Rezim Orde Baru yang mana
00:56:03 - 00:56:05
Rezim itu tidak memberikan kontribusi
00:56:05 - 00:56:07
Apapun terhadap pembangunan di Indonesia Timur
00:56:07 - 00:56:09
Tidak memberikan kontribusi
00:56:09 - 00:56:11
Apapun
00:56:11 - 00:56:13
32 tahun apa yang dilakukan oleh
00:56:13 - 00:56:15
Rezim Orde Baru di Indonesia Timur
00:56:15 - 00:56:17
Utamanya Papua menurut saya
00:56:17 - 00:56:19
Ini saya ngobrol dengan banyak teman-teman
00:56:19 - 00:56:21
Banyak yang merasa bahwa
00:56:21 - 00:56:23
Apa yang dilakukan oleh Papua sendiri
00:56:23 - 00:56:25
Sebelum masuk NKRI itu jauh lebih banyak
00:56:25 - 00:56:27
Daripada apa yang 32 tahun
00:56:27 - 00:56:29
Dilakukan oleh, karena disana itu sekolah sudah maju
00:56:29 - 00:56:31
Sebelumnya
00:56:31 - 00:56:33
Sekolah Rakyat
00:56:33 - 00:56:35
Pelabuhan, tempat-tempat hiburan
00:56:35 - 00:56:37
Bahkan ini yang saya kaget
00:56:37 - 00:56:39
Kemarin bawa makan siang gratis
00:56:39 - 00:56:41
Sebenernya peninggalan
00:56:41 - 00:56:43
Ini bukan membandingkan ya, makan siang gratis kan ada kampanye
00:56:43 - 00:56:45
Salah satu calonnya
00:56:45 - 00:56:47
Saya itu sampai SD kelas 6 dapat itu
00:56:47 - 00:56:49
Makan siang gratis?
00:56:49 - 00:56:51
Iya, dari sekolah
00:56:51 - 00:56:53
Ada kacang ijo, ada roti
00:56:53 - 00:56:55
Ada susu, kadang-kadang saya
00:56:55 - 00:56:57
Tidak ambil susunya karena saya tidak suka
00:56:57 - 00:56:59
Tidak, tidak, tidak
00:56:59 - 00:57:01
Karena dia lebih suka kalau
00:57:01 - 00:57:03
Tolong, lagi-lagi
00:57:03 - 00:57:05
Hanis sudah di atas
00:57:05 - 00:57:07
Tidak berkualitas lagi
00:57:07 - 00:57:09
Tidak, tidak berkualitas
00:57:09 - 00:57:11
Anda mengundi indeks pengobrolan manusia
00:57:11 - 00:57:13
Ya, ya, sorry, sorry
00:57:13 - 00:57:15
Kita dorong ke 70 lagi tetap
00:57:15 - 00:57:17
Lanjut
00:57:17 - 00:57:19
Sudah dapat susu, dapat makanan, kacang ijo
00:57:19 - 00:57:21
Sampai saya kelas 6 SD
00:57:21 - 00:57:23
Dan itu peninggalan Belanda
00:57:23 - 00:57:25
Oh sistem itu ya
00:57:25 - 00:57:27
Yang diturun-temurunkan artinya
00:57:27 - 00:57:29
Berarti ada budgetnya dulu ya
00:57:29 - 00:57:31
Itu peninggalan apa tadi? Belanda
00:57:31 - 00:57:33
Nah makanya saya bilang ini
00:57:33 - 00:57:35
Itu diambil dari SPP, karena waktu itu masih SPP
00:57:35 - 00:57:37
Sampai hari ini Indonesia itu harus
00:57:37 - 00:57:39
Membayar utangnya Orde Baru
00:57:39 - 00:57:41
Saya ini yang mau bilang begitu
00:57:41 - 00:57:43
Kalau mau dibilang Indonesia
00:57:43 - 00:57:45
Buruk segala macam, tidak buruk
00:57:45 - 00:57:47
Rezim Orde Barunya yang buruk
00:57:47 - 00:57:49
Karena ditinggal betul-betul
00:57:49 - 00:57:51
Masa orang-orang zaman dulu, coba tanya
00:57:51 - 00:57:53
Tua-tua dorang yang di sana
00:57:53 - 00:57:55
Mereka itu pasti merasa kayak
00:57:55 - 00:57:57
Dulu sebelum kita masuk NKRI
00:57:57 - 00:57:59
Kita ini punya tempat ini, punya tempat itu
00:57:59 - 00:58:01
Tempat yang kemudian hilang
00:58:01 - 00:58:03
Karena tidak bisa diapa-apain juga
00:58:03 - 00:58:05
Setelah era reformasi
00:58:05 - 00:58:07
Itu memang digenjut habis-habisan
00:58:07 - 00:58:09
Semuanya dikembalikan seperti sedia kalah
00:58:09 - 00:58:11
Memang, tapi ya
00:58:11 - 00:58:13
Kalau mau dibilang, kita sudah terlambat
00:58:13 - 00:58:15
Untuk mengejar ketertinggalan
00:58:15 - 00:58:17
32 tahun tidak diapa-apakan
00:58:17 - 00:58:19
Itu tidak gampang
00:58:19 - 00:58:21
Makanya wajar ketika ini adalah 10 tahun
00:58:21 - 00:58:23
Itu sudah bagus, karena harusnya
00:58:23 - 00:58:25
Gapnya 32 tahun
00:58:25 - 00:58:27
20 lah taruhnya
00:58:27 - 00:58:29
Dari kita masuk
00:58:29 - 00:58:31
Dan Jakarta sudah bertumbuh
00:58:31 - 00:58:33
Jakarta sudah bisa bangun Mona
00:58:33 - 00:58:35
Sudah beli pesawat ke presiden
00:58:35 - 00:58:37
Di sana statusnya belum jelas
00:58:37 - 00:58:39
Sebagai apa nih
00:58:39 - 00:58:41
Masuk ke sini, masih perjanjian dengan Belanda
00:58:41 - 00:58:43
Masih banyak politiknya
00:58:43 - 00:58:45
Sehingga pembangunannya masih stagnan
00:58:45 - 00:58:47
Artinya upaya-upaya
00:58:47 - 00:58:49
Yang dilakukan oleh pemerintah
00:58:49 - 00:58:51
Sejak era reformasi, mulai dari
00:58:51 - 00:58:53
Pak Habibi, Gus Dur, Minggawati
00:58:53 - 00:58:55
SBY
00:58:55 - 00:58:57
Kemudian ke Pak Jokowi
00:58:57 - 00:58:59
Menurut saya upaya-upaya yang dilakukan selama era reformasi ini
00:58:59 - 00:59:01
Berusaha untuk
00:59:01 - 00:59:03
Mendekatkan game ini
00:59:03 - 00:59:05
Walau dengan pendekatan yang berbeda-beda
00:59:05 - 00:59:07
Dan gejolak yang berbeda-beda
00:59:07 - 00:59:09
Itu menurut saya
00:59:09 - 00:59:11
Kalau dibandingkan ya misalnya
00:59:11 - 00:59:13
Fak-Fak 1969, kalau mau dilihat-lihat
00:59:13 - 00:59:15
Dengan rata-rata nasional
00:59:15 - 00:59:17
72
00:59:17 - 00:59:19
74, itu cukup jauh
00:59:19 - 00:59:21
Tapi wajar
00:59:21 - 00:59:23
Misalnya nih
00:59:23 - 00:59:25
RSUD cuma 1, tidak ada rumah sakit swasta
00:59:25 - 00:59:27
Dengan RSUD 1
00:59:27 - 00:59:29
Ada anjing lagi masuk
00:59:29 - 00:59:31
Tadi katanya
00:59:31 - 00:59:33
Oh iya ada anjing, boleh merokok lagi
00:59:33 - 00:59:35
Kebayangkan
00:59:35 - 00:59:37
Kebayangkan
00:59:37 - 00:59:39
Kodatang karena malaria
00:59:39 - 00:59:41
Masuk lagi tunggu-tunggu digigit anjing
00:59:41 - 00:59:43
Tabies
00:59:43 - 00:59:45
Gimana nih
00:59:45 - 00:59:47
Gimana nih mau sehat
00:59:47 - 00:59:49
IPM gimana naik nih ya
00:59:49 - 00:59:51
Terus
00:59:51 - 00:59:53
Boleh merokok kan
00:59:53 - 00:59:55
Saya sudah pernah kasih kirim videonya kan
00:59:55 - 00:59:57
Di depan sambil tunggu
00:59:57 - 00:59:59
Saya keluar dulu merokok
00:59:59 - 01:00:01
Merokok di depan
01:00:01 - 01:00:03
Kok bisa merokok di rumah sakit ya
01:00:03 - 01:00:05
Masuk asam lambung, keluar kanggar baru-baru
01:00:05 - 01:00:07
Agak aneh
01:00:07 - 01:00:09
RSUD 1
01:00:09 - 01:00:11
RSUD 1
01:00:11 - 01:00:13
Puskesmas yang ada di kota 1
01:00:13 - 01:00:15
Yang ada di dalam kota ya
01:00:15 - 01:00:17
Itu 1, ada puskesmas lain mungkin
01:00:17 - 01:00:19
Ada puskesmas di
01:00:19 - 01:00:21
Kecamatan lah
01:00:21 - 01:00:23
Tapi di luar kota
01:00:23 - 01:00:25
Ada konteks fak-fak ya
01:00:25 - 01:00:27
Ini fak-fak loh
01:00:27 - 01:00:29
Kota tertua di tanah Papua
01:00:29 - 01:00:31
Harusnya peradaban dan pembangunannya lebih dulu
01:00:31 - 01:00:33
Pelabuhan utama juga
01:00:33 - 01:00:35
Ada lewat jalur tol laut juga
01:00:35 - 01:00:37
Nah ketika misalnya kayak
01:00:37 - 01:00:39
Rumah sakitnya seperti ini
01:00:39 - 01:00:41
Cuma 1
01:00:41 - 01:00:43
Sudah cuma 1
01:00:43 - 01:00:45
Fast cashnya, fasilitas kesehatannya
01:00:45 - 01:00:47
Rendah
01:00:47 - 01:00:49
Kurang lah
01:00:49 - 01:00:51
Tipe kelasnya masih kelas 3
01:00:51 - 01:00:53
Itu masih rendah lah
01:00:53 - 01:00:55
Waduh BPJS tuh ya
01:00:55 - 01:00:57
Kalau begitu terus orang sakit gimana?
01:00:57 - 01:00:59
Orang sakit harus bawa keluar
01:00:59 - 01:01:01
Transportasinya gimana?
01:01:01 - 01:01:03
Ada kapel orang meninggal di tengah jalan banyak
01:01:03 - 01:01:05
Jadinya masuk indeks bau-bau tuh
01:01:05 - 01:01:07
Karena kan itu umur kan
01:01:07 - 01:01:09
Ini juga usia harapan hidup juga kan
01:01:09 - 01:01:11
Nah itu terbatas juga
01:01:11 - 01:01:13
Mau bawa keluar ini
01:01:13 - 01:01:15
Wah pesawatnya tidak muat karena masih pesawat yang
01:01:15 - 01:01:17
ATE
01:01:17 - 01:01:19
Ini mau duduk yang udah tidur
01:01:19 - 01:01:21
Bisa nih dibawah
01:01:21 - 01:01:23
Harus pake kapel, pake kapel
01:01:23 - 01:01:25
Tunggu kapel dateng disini aja seminggu
01:01:25 - 01:01:27
Nah gitu-gitu
01:01:27 - 01:01:29
Akhirnya terbatas, masih sampai di sekarang ini
01:01:29 - 01:01:31
Masih kayak gitu
01:01:31 - 01:01:33
Nah akhirnya
01:01:33 - 01:01:35
Baru dibangun bandara baru
01:01:35 - 01:01:37
Kapasitasnya diperbanyak
01:01:37 - 01:01:39
Berharap pesawat besar bisa masuk
01:01:39 - 01:01:41
Berharap juga harga pesawat stabil
01:01:41 - 01:01:43
Artinya tidak hanya 1 maskapai
01:01:43 - 01:01:45
Banyak problem
01:01:45 - 01:01:47
Masalah pendidikan
01:01:47 - 01:01:49
Saya dulu sekolah
01:01:49 - 01:01:51
Itu ada 2 jalur kelas lah
01:01:51 - 01:01:53
Ini jalanan disini tuh
01:01:53 - 01:01:55
Kantor guru
01:01:55 - 01:01:57
Dan juga kelas 2 dan
01:01:57 - 01:01:59
Kelas 3, kelas 1 nya dibawah
01:01:59 - 01:02:01
Kita menyebrang dulu
01:02:01 - 01:02:03
Turun sedikit baru kelas dibawah tuh
01:02:03 - 01:02:05
Ada sekitar 8 kelas dibawah
01:02:05 - 01:02:07
Itu dikelilingi
01:02:07 - 01:02:09
Pohon dan lampu
01:02:09 - 01:02:11
Tidak ada, jadi kalau mendung kita
01:02:11 - 01:02:13
Buta semua satu kelas itu
01:02:13 - 01:02:15
Di dalam kelas nya gak ada lampu?
01:02:15 - 01:02:17
Itu jaman saya
01:02:17 - 01:02:19
Nah jaman sekarang saya melihat
01:02:19 - 01:02:21
Kayaknya hanya di jet saja
01:02:21 - 01:02:23
Cuma di jet luar aja
01:02:23 - 01:02:25
Lampunya?
01:02:25 - 01:02:27
Masyaudah ada dong lampu
01:02:27 - 01:02:29
Tidak ada, karena kan sekolah siang
01:02:29 - 01:02:31
Cuma secara
01:02:31 - 01:02:33
Penglihatannya harusnya kita seterang ini
01:02:33 - 01:02:35
Karena ada pohon banyak disitu
01:02:35 - 01:02:37
Matahari juga susah masuk
01:02:37 - 01:02:39
Akhirnya turun sedikit
01:02:39 - 01:02:41
Kalau hujan, mendung, gelap
01:02:41 - 01:02:43
Gerhana
01:02:43 - 01:02:45
Sampai sekarang saya lihat bangunan itu
01:02:45 - 01:02:47
Masih ada dan saya tanya masih terpakai
01:02:47 - 01:02:49
Nah di bagian atas ini
01:02:49 - 01:02:51
Yang kelas 2, kelas 3 itu sudah tingkat
01:02:51 - 01:02:53
Ada lap komputer, guru, sudah bagus lah
01:02:53 - 01:02:55
Lampu ada gak?
01:02:55 - 01:02:57
Ada lapangan upacara, lampu ada
01:02:57 - 01:02:59
Yang sini, terpakai
01:02:59 - 01:03:01
Itu kelas 1
01:03:01 - 01:03:03
Jadi masih, kok dari saya
01:03:03 - 01:03:05
Sejak anak sekarang saya
01:03:05 - 01:03:07
Sudah beda berapa tahun
01:03:07 - 01:03:09
Ini menurut saya menarik sekali
01:03:09 - 01:03:11
Pembicaraan kita hari ini
01:03:11 - 01:03:13
Ini naik nih
01:03:13 - 01:03:15
Saya merasa
01:03:15 - 01:03:17
Kalau soal Bau-Bau
01:03:17 - 01:03:19
Menurut kakak Ari, kenapa
01:03:19 - 01:03:21
Kenapa bisa gapnya
01:03:21 - 01:03:23
Pisah dengan Papak
01:03:23 - 01:03:25
Menurut kakak Ari, kenapa bisa 76
01:03:25 - 01:03:27
Nah, Bau-Bau itu
01:03:27 - 01:03:29
Dengan Makassar itu cuman
01:03:29 - 01:03:31
Beda satu pelabuhan
01:03:31 - 01:03:33
Kota besarnya
01:03:33 - 01:03:35
Jadi ini saya kasih bayangan teman-teman
01:03:35 - 01:03:37
Bagaimana rute ke Indonesia Timur itu
01:03:37 - 01:03:39
Dan itu sejauh apa
01:03:39 - 01:03:41
Kalau naik via laut
01:03:41 - 01:03:43
Katakanlah kita naik via laut
01:03:43 - 01:03:45
Katakanlah dari Jakarta, dari pusat
01:03:45 - 01:03:47
Dari buku kota ini
01:03:47 - 01:03:49
Kita akan ke Surabaya dulu
01:03:49 - 01:03:51
Lalu ke Makassar
01:03:51 - 01:03:53
Lalu ke Bau-Bau, selesai
01:03:53 - 01:03:55
Berarti kita melewati
01:03:55 - 01:03:57
3 kota besar
01:03:57 - 01:03:59
Jakarta, kota besar
01:03:59 - 01:04:01
Surabaya, kota besar
01:04:01 - 01:04:03
Makassar, kota besar
01:04:03 - 01:04:05
Ke Bau-Bau, gapnya turun sedikit
01:04:05 - 01:04:07
Artinya apa
01:04:07 - 01:04:09
Knowledge yang kita punya
01:04:09 - 01:04:11
Itu knowledge yang dibawa
01:04:11 - 01:04:13
Dari Jakarta, Surabaya
01:04:13 - 01:04:15
Dan Makassar
01:04:15 - 01:04:17
Kemudian pelabuhan berikutnya
01:04:17 - 01:04:19
Bau-Bau, barang-barangnya
01:04:19 - 01:04:21
Fasilitas kesehatannya mungkin
01:04:21 - 01:04:23
Obat-obatannya
01:04:23 - 01:04:25
Pakaiannya mungkin, buku-bukunya
01:04:25 - 01:04:27
Jadi itu sebenarnya
01:04:27 - 01:04:29
Bau-Bau sangat berpotensi untuk maju
01:04:29 - 01:04:31
Kalau dari Bau-Bau
01:04:31 - 01:04:33
Menuju ke Fak-Fak, melewati apa tuh
01:04:33 - 01:04:35
Melewati Ambon, Bitung dulu
01:04:35 - 01:04:37
Tidak, dia tidak jalur utara
01:04:37 - 01:04:39
Jalur utara, jalur selatan
01:04:39 - 01:04:41
Ambon dulu
01:04:41 - 01:04:43
Ambon, Ambon, Namlea
01:04:43 - 01:04:45
Namlea itu dimana?
01:04:45 - 01:04:47
Maluku, tengah sana
01:04:47 - 01:04:49
Maluku, tengah dia
01:04:49 - 01:04:51
Namlea
01:04:51 - 01:04:53
Dari Namlea dia ke
01:04:53 - 01:04:55
Tual
01:04:55 - 01:04:57
Eh maaf, dia ke Bandah
01:04:57 - 01:04:59
Bandah Maluku juga
01:04:59 - 01:05:01
Bandah Neira
01:05:01 - 01:05:03
Abis Bandah Neira dia ke Dobu
01:05:03 - 01:05:05
Makin ke Papua
01:05:05 - 01:05:07
Masih Maluku itu
01:05:07 - 01:05:09
Dobu, Tual
01:05:09 - 01:05:11
Apalagi yang Kapten
01:05:11 - 01:05:13
Tual, kemana?
01:05:13 - 01:05:15
Udah masuk Papua
01:05:15 - 01:05:17
Papua, kemana? Fak-Fak
01:05:17 - 01:05:19
Baru dia putar balik, tidak
01:05:19 - 01:05:21
Langsung Fak-Fak
01:05:21 - 01:05:23
Artinya apa?
01:05:23 - 01:05:25
Kalau yang cepat, kan cuma ada 2 jenis kapal
01:05:25 - 01:05:27
Yang singga-singga-singga banyak
01:05:27 - 01:05:29
Ada yang langsung
01:05:29 - 01:05:31
Yang langsungnya itu
01:05:31 - 01:05:33
Surabaya, Makassar, Bawabaw
01:05:33 - 01:05:35
Ambon
01:05:35 - 01:05:37
Fak-Fak
01:05:37 - 01:05:39
Kadang di Namlea, kadang Fak-Fak
01:05:39 - 01:05:41
Artinya apa?
01:05:41 - 01:05:43
Ada banyak kota yang harus disinggahi dulu
01:05:43 - 01:05:45
Ya
01:05:45 - 01:05:47
Hitungannya kalau kaya saringan itu
01:05:47 - 01:05:49
Udah tercecar sini, tercecar sini, tercecar sini
01:05:49 - 01:05:51
Baru tiba ke sana, misalnya
01:05:51 - 01:05:53
Orang Fak-Fak sendiri juga mungkin ya
01:05:53 - 01:05:55
Bukan orang Fak-Fak
01:05:55 - 01:05:57
Banyak
01:05:57 - 01:05:59
Wilayah-wilayah timur
01:05:59 - 01:06:01
Yang kemudian akses teknologi
01:06:01 - 01:06:03
Dan akses kesehatan, akses pendidikannya
01:06:03 - 01:06:05
Mungkin bisa jadi mentok di Makassar
01:06:05 - 01:06:07
Ya, betul
01:06:07 - 01:06:09
Karena bayangkan
01:06:09 - 01:06:11
Mereka untuk ke Makassar saja sudah singgah berapa pelabuhan
01:06:11 - 01:06:13
Kalau tidak ke Jayapura
01:06:13 - 01:06:15
Tapi Jayapura, jangan salah
01:06:15 - 01:06:17
Dia sama-sama Papua nih
01:06:17 - 01:06:19
Salah satu kota metropolitan atau kota maju
01:06:19 - 01:06:21
Yang ada di Papua
01:06:21 - 01:06:23
Tapi dari Fak-Fak tidak ada akses ke Jayapura
01:06:23 - 01:06:25
Lebih gampang akses ke Makassar
01:06:25 - 01:06:27
Lebih gampang akses ke Makassar
01:06:27 - 01:06:29
Atau ke Ambon
01:06:29 - 01:06:31
Tidak ada akses ke Ambon, karena sudah lewat Sorong
01:06:31 - 01:06:33
Kecuali kapal
01:06:33 - 01:06:35
Kapal ini kan, misalnya orang hari ini sakit
01:06:35 - 01:06:37
Urgen, kapal masih ada di Surabaya
01:06:37 - 01:06:39
Tunggu seminggu dong
01:06:41 - 01:06:43
Seminggu dia tidak meninggal
01:06:43 - 01:06:45
Tidak meninggal ya sudah
01:06:45 - 01:06:47
Tapi kalau kita bicara tadi kenapa gapnya cukup jauh
01:06:47 - 01:06:49
Ya seperti itu, aksesnya menurut saya
01:06:49 - 01:06:51
Aksesnya itu
01:06:51 - 01:06:53
Bawah-bawah itu cenderung lebih strategis
01:06:53 - 01:06:55
Daripada banyak wilayah Indonesia timur yang lain
01:06:55 - 01:06:57
Jalur lautnya hidup
01:06:57 - 01:06:59
Jangan kan ke arah timur ya
01:06:59 - 01:07:01
Ke arah baratnya pun seperti itu
01:07:01 - 01:07:03
Orang yang dari
01:07:03 - 01:07:05
Bitung, Maluku
01:07:05 - 01:07:07
Maluku utara, Maluku
01:07:07 - 01:07:09
Tenggara
01:07:09 - 01:07:11
Itu tetap hampir pasti
01:07:11 - 01:07:13
Kalau jalur lautnya hampir pasti
01:07:13 - 01:07:15
Transitnya di bawah-bawah
01:07:15 - 01:07:17
Makassaran bawah-bawah itu disini, satu garis
01:07:17 - 01:07:19
Nah ini dari sini juga ke sini
01:07:19 - 01:07:21
Dari sini utara juga
01:07:21 - 01:07:23
Jadi semua kapal akan berpusat itu
01:07:23 - 01:07:25
Biasanya di Makassar
01:07:25 - 01:07:27
Artinya akan melewati Makassar
01:07:27 - 01:07:29
Dan Makassar ke bawah-bawah itu cuma 12 jam
01:07:29 - 01:07:31
Rata-rata orang ambil rute ini
01:07:31 - 01:07:33
Makassar dengan bawah-bawah itu pelabuhannya cuma 12 jam
01:07:33 - 01:07:35
Jadi
01:07:35 - 01:07:37
Jadi hampir pasti
01:07:37 - 01:07:39
Kapal itu hampir pasti
01:07:39 - 01:07:41
Lewat Makassar dengan lewat bawah-bawah
01:07:41 - 01:07:43
Kalau pesawat bisa 40 menit doang
01:07:43 - 01:07:45
Dan
01:07:45 - 01:07:47
Trafiknya pelabuhan Makassar
01:07:47 - 01:07:49
Dengan bawah-bawah itu
01:07:49 - 01:07:51
Lebih banyak daripada trafiknya kapal-kapal
01:07:51 - 01:07:53
Misalnya Semarang
01:07:53 - 01:07:55
Atau Kalimantan
01:07:55 - 01:07:57
Atau Indonesia Timur yang lain
01:07:57 - 01:07:59
Karena Makassar dengan bawah-bawah itu
01:07:59 - 01:08:01
Pelabuhan transit
01:08:01 - 01:08:03
Dan
01:08:03 - 01:08:05
Masih banyak pengguna kapal laut
01:08:05 - 01:08:07
Di Indonesia Timur dibanding Indonesia Barat
01:08:07 - 01:08:09
Jadi kadang-kadang dia kosong
01:08:09 - 01:08:11
Dari Semarang, Surabaya kosong
01:08:11 - 01:08:13
Ketika dia di Makassar
01:08:13 - 01:08:15
Arah kesana atau arah balik
01:08:15 - 01:08:17
Baru rame nya
01:08:17 - 01:08:19
Nah itu Wakatobi
01:08:19 - 01:08:21
Ujung-ujung kecil-kecil itu
01:08:21 - 01:08:23
Dan secara
01:08:23 - 01:08:25
Ekonominya
01:08:25 - 01:08:27
Secara harganya lebih murah jauh daripada pesawat
01:08:27 - 01:08:29
Naik kapal ya
01:08:29 - 01:08:31
Nah vak-vak
01:08:31 - 01:08:33
Kalau mau naik kapal ke kota metropolitan atau kota maju sedikit ya
01:08:33 - 01:08:35
Kemana tuh?
01:08:35 - 01:08:37
Di Jayapura
01:08:37 - 01:08:39
Itu saja butuh satu minggu lagi bos
01:08:39 - 01:08:41
Satu minggu? Iya
01:08:41 - 01:08:43
Lewat jalur darat? Yang tadi yang saya bilang jalur cepat ke vak-vak tuh
01:08:43 - 01:08:45
Ambon langsung vak-vak
01:08:45 - 01:08:47
Nah ini biasa tuh dia terusan sampe Jayapura
01:08:47 - 01:08:49
Dari vak-vak dia ke Sorong
01:08:49 - 01:08:51
Sorong dia ke
01:08:51 - 01:08:53
Wondamang, Wasior
01:08:53 - 01:08:55
Wasior dia ke Manukwari
01:08:55 - 01:08:57
Manukwari, Serui
01:08:57 - 01:08:59
Serui, Jayapura
01:08:59 - 01:09:01
Dia putar balik lagi seminggu lagi
01:09:01 - 01:09:03
Ini kita masih bicara kawasan-kawasan pesisir
01:09:03 - 01:09:05
Yang cenderung lebih gampang diakses
01:09:05 - 01:09:07
Iya, belum lagi
01:09:07 - 01:09:09
Kita belum bicara kawasan yang hanya bisa diakses
01:09:09 - 01:09:11
Dengan udara, itu tuh lebih
01:09:11 - 01:09:13
Ajaib itu
01:09:13 - 01:09:15
Coba liat index pembangunan manusia
01:09:15 - 01:09:17
Sorong dan Jayapura
01:09:17 - 01:09:19
Saya pengen tau, kok bisa
01:09:19 - 01:09:21
Oh satu hal lagi
01:09:21 - 01:09:23
Prioritas menurutku ya Mat
01:09:23 - 01:09:25
Orang bau-bau, orang buton itu
01:09:25 - 01:09:27
Sangat memprioritaskan pendidikan
01:09:27 - 01:09:29
Tanya Mamatin
01:09:29 - 01:09:31
Kami itu kerja keras untuk sekolah
01:09:31 - 01:09:33
Kami itu adalah
01:09:33 - 01:09:35
Jenis masyarakat
01:09:35 - 01:09:37
Yang orang tuanya akan bekerja keras
01:09:37 - 01:09:39
Supaya anaknya sekolah
01:09:39 - 01:09:41
Sekolah setinggi-setingginya
01:09:41 - 01:09:43
Dan cenderung tidak head on untuk masalah yang lain
01:09:43 - 01:09:45
Tapi kita bisa mengeluarkan
01:09:45 - 01:09:47
Apa namanya
01:09:47 - 01:09:49
Modal kapital
01:09:49 - 01:09:51
Itu untuk sekolah
01:09:51 - 01:09:53
Ini apa tadi, buton?
01:09:53 - 01:09:55
Orang buton itu paling kuat sekolah
01:09:55 - 01:09:57
Menurut saya itu salah satu
01:09:57 - 01:09:59
Fakfak itu juga kota yang
01:09:59 - 01:10:01
Menurut saya pendidikan
01:10:01 - 01:10:03
Misalnya saat ini
01:10:03 - 01:10:05
Itu ada politeknik satu-satunya di Papua
01:10:05 - 01:10:07
Negeri, itu ada di Fakfak
01:10:07 - 01:10:09
Banyak sekolah yang banyak cabang
01:10:09 - 01:10:11
Ada sekolah tinggi ilmu ekonomi
01:10:11 - 01:10:13
Ilmu agama islam
01:10:13 - 01:10:15
Sekolah tinggi, ilmu administrasi
01:10:15 - 01:10:17
Ada banyak tuh
01:10:17 - 01:10:19
Yang saya rasakan
01:10:19 - 01:10:21
Sebagai kulturnya saya orang buton
01:10:21 - 01:10:23
Semiskin-miskinnya orang buton
01:10:23 - 01:10:25
Sesusah-susahnya kehidupannya dia
01:10:25 - 01:10:27
Dia akan berusaha bagaimana anaknya bisa satu
01:10:27 - 01:10:29
Itu itu
01:10:29 - 01:10:31
Kultur yang belum tentu ada di tempat lain
01:10:31 - 01:10:33
Kultur yang belum tentu ada di tempat lain
01:10:33 - 01:10:35
Orang itu kayak misalnya
01:10:35 - 01:10:37
Kalau udah bisa kerja, ya kerja aja gitu
01:10:37 - 01:10:39
Tapi orang buton ini bisa bersabar
01:10:39 - 01:10:41
Untuk tidak buru-buru bekerja
01:10:41 - 01:10:43
Yang penting dia selesai dulu sekolahnya
01:10:43 - 01:10:45
Kalau Sorong kita lihat bahkan lebih tinggi daripada
01:10:45 - 01:10:47
Bau-bau
01:10:47 - 01:10:49
Sorong 89,65
01:10:49 - 01:10:51
Di 2023
01:10:51 - 01:10:53
Itu juga kota, kalau Sorong itu pelabuhan lama tuh
01:10:53 - 01:10:55
Dia jalur
01:10:55 - 01:10:57
Jalur hidup juga itu
01:10:57 - 01:10:59
Pesawat, jalur udaranya
01:10:59 - 01:11:01
Dia transitnya Papua
01:11:01 - 01:11:03
Laut juga ada
01:11:03 - 01:11:05
Dia transitnya Papua itu lewat situ
01:11:05 - 01:11:07
Terus kemudian Sorong Makassar ada, Sorong langsung Jakarta ada
01:11:07 - 01:11:09
Sorong langsung Surabaya ada
01:11:09 - 01:11:11
Gak ada transit ya, pesawat ada
01:11:11 - 01:11:13
Coba boleh lihat kendari gak?
01:11:13 - 01:11:15
Kota utamanya ini
01:11:15 - 01:11:17
Kota utamanya Sulawesi Tenggara ya, 84
01:11:17 - 01:11:19
Nah karena dia itu punya bandara
01:11:19 - 01:11:21
Aksesnya lebih
01:11:21 - 01:11:23
Bandar utamanya
01:11:23 - 01:11:25
Ini ke transportasi sehingga
01:11:25 - 01:11:27
Karena diitungnya
01:11:27 - 01:11:29
Sisi kesehatan, sisi usia harapan hidup
01:11:29 - 01:11:31
Pendidikan
01:11:31 - 01:11:33
Dan lain sebagainya begitu
01:11:33 - 01:11:35
Berarti disitu nomor 1 kendari
01:11:35 - 01:11:37
Nomor 2 bau-bau ya
01:11:37 - 01:11:39
Dan menurut saya
01:11:39 - 01:11:41
Salah satunya juga perputaran ekonomi yang ada dalam negeri
01:11:41 - 01:11:43
Dalam kabupaten itu
01:11:43 - 01:11:45
Fak-fak itu sangat
01:11:45 - 01:11:47
Berharap daripada
01:11:47 - 01:11:49
APBD, APBN
01:11:49 - 01:11:51
APBD
01:11:51 - 01:11:53
Kalau udah masuk di tahun APBD
01:11:53 - 01:11:55
Itu kita lihat UMKM hidup tuh
01:11:55 - 01:11:57
Orang jualan kue
01:11:57 - 01:11:59
Habis rame, tapi kalau sudah masuk
01:11:59 - 01:12:01
Bulan-bulan September
01:12:01 - 01:12:03
Artinya sudah mulai tutup buku itu
01:12:03 - 01:12:05
Mereka sudah selesai apa semua
01:12:05 - 01:12:07
Duit-duit mulai keluar dari fak-fak
01:12:07 - 01:12:09
Itu sepi tuh
01:12:09 - 01:12:11
Orang semua mengeluh tidak ada duit
01:12:11 - 01:12:13
Karena harapan dia
01:12:13 - 01:12:15
Terhadap
01:12:15 - 01:12:17
Sumber
01:12:17 - 01:12:19
Pemasukan hanya dari satu sumber
01:12:19 - 01:12:21
Dan semua orang berharap dari kantong yang sama
01:12:21 - 01:12:23
Itu yang sulit
01:12:23 - 01:12:25
Dan sisanya kan BNS
01:12:25 - 01:12:27
Nah BNS nya juga rem-rem
01:12:27 - 01:12:29
Berarti yang paling tinggi
01:12:29 - 01:12:31
Fak-fak 69, kayak gimana 66
01:12:31 - 01:12:33
Pegunungan tuh
01:12:33 - 01:12:35
Makin kepegunungan makin
01:12:35 - 01:12:37
Aksesnya
01:12:37 - 01:12:39
Manokwari Ibu Kota Provinsi
01:12:39 - 01:12:41
Tambraw
01:12:41 - 01:12:43
Kota Sorong mana?
01:12:43 - 01:12:45
78 sendiri dia
01:12:45 - 01:12:47
Memang yang paling maju
01:12:47 - 01:12:49
Makanya perdebatan di Papua Barat
01:12:49 - 01:12:51
Sekarang kan Sorong sudah jadi Papua Barat Dayak
01:12:51 - 01:12:53
Perdebatannya adalah kenapa Manokwari
01:12:53 - 01:12:55
Yang menjadi Ibu Kota Provinsi, sementara
01:12:55 - 01:12:57
Kota paling maju secara ekonomi
01:12:57 - 01:12:59
Sorong, karena dia punya
01:12:59 - 01:13:01
Semua yang dibutuhkan untuk jadi Ibu Kota Provinsi
01:13:01 - 01:13:03
Ini membuktikan betapa pentingnya
01:13:03 - 01:13:05
Akses ya
01:13:05 - 01:13:07
Karena yang kota-kota maju itu
01:13:07 - 01:13:09
Yang punya pelabuhan, yang punya airport
01:13:09 - 01:13:11
Sini saya kasih gambaran lagi kenapa akses itu
01:13:11 - 01:13:13
Sangat-sangat penting
01:13:13 - 01:13:15
Contohnya Wakatobi
01:13:15 - 01:13:17
Bawah-bawah itu kan tempatnya saya besar
01:13:17 - 01:13:19
Sekolah saya di sana
01:13:19 - 01:13:21
Tapi kalau sukunya saya itu, suku aslinya saya itu
01:13:21 - 01:13:23
Orang Wakatobi sebenarnya
01:13:23 - 01:13:25
Nah untuk hal yang saya cermati di Wakatobi
01:13:25 - 01:13:27
Keterbatasan akses itu
01:13:27 - 01:13:29
Sekarang di Wakatobi itu saya tidak tahu ya
01:13:29 - 01:13:31
Kalau ada perkembangan lagi ya
01:13:31 - 01:13:33
Tapi terakhir saya ke sana, itu pesawat itu
01:13:33 - 01:13:35
Cuma dua kali dalam seminggu
01:13:35 - 01:13:37
Ke Wakatobi
01:13:37 - 01:13:39
Ke Wakatobi
01:13:39 - 01:13:41
Ke Danau Toba
01:13:41 - 01:13:43
Kalau saya tidak salah itu Senin sama Jumat
01:13:43 - 01:13:45
Atau Senin sama Kamis, sudah kaya puasa itu
01:13:45 - 01:13:47
Itu untuk keluar dari Wakatobi aja pokoknya
01:13:47 - 01:13:49
Untuk keluar dan masuk Wakatobi
01:13:49 - 01:13:51
Jadi pesawat itu aksesnya itu dalam seminggu
01:13:51 - 01:13:53
Cuma dua kali
01:13:53 - 01:13:55
Itu pesawat mungkin kalau saya tidak salah itu
01:13:55 - 01:13:57
Ada 56 seat
01:13:57 - 01:13:59
ATR
01:13:59 - 01:14:01
48
01:14:01 - 01:14:03
ATR nya itu sampai 24
01:14:03 - 01:14:05
Ada 2
01:14:05 - 01:14:07
Ini saya ceritakan ya
01:14:07 - 01:14:09
Kenapa itu akan sulit untuk pembangunan
01:14:09 - 01:14:11
Wakatobi itu mengedepankan
01:14:11 - 01:14:13
Sektor pariwisata sebagai
01:14:13 - 01:14:15
Salah satu kekuatan
01:14:15 - 01:14:17
Ekonominya
01:14:17 - 01:14:19
Salah satu kekuatan ekonominya
01:14:19 - 01:14:21
Salah satu yang paling umum
01:14:21 - 01:14:23
Dilakukan oleh sektor pariwisata itu kan
01:14:23 - 01:14:25
Menggunakan daya tarik event
01:14:25 - 01:14:27
Daya tarik event
01:14:27 - 01:14:29
Sekarang
01:14:29 - 01:14:31
Logika yang sederhana aja ya
01:14:31 - 01:14:33
Bikin event mahal-mahal
01:14:33 - 01:14:35
Mungkin undang artis, mungkin bikin busana
01:14:35 - 01:14:37
Mungkin bikin pertunjukan apapun
01:14:37 - 01:14:39
Lalu berapa akses turis yang diharapkan
01:14:39 - 01:14:41
Datang ketika
01:14:41 - 01:14:43
Pesawatnya saja
01:14:43 - 01:14:45
Dalam satu minggu maksimal bawa
01:14:45 - 01:14:47
Dua orang
01:14:47 - 01:14:49
Dua penerbangan
01:14:49 - 01:14:51
Artinya apa?
01:14:51 - 01:14:53
Sekali pengunjung yang dia bisa dapat
01:14:53 - 01:14:55
Yang 48 pengunjung
01:14:55 - 01:14:57
Iya dong, mau dari mana lagi
01:14:57 - 01:14:59
Ini sama dengan protes saya
01:14:59 - 01:15:01
Di tahun lalu dan dua tahun lalu
01:15:01 - 01:15:03
Ke VAKVAK
01:15:03 - 01:15:05
Jadi semua event pariwisata yang dilakukan
01:15:05 - 01:15:07
Di Wakatobi, untuk siapa?
01:15:07 - 01:15:09
Kalau misalnya mau dibilang
01:15:09 - 01:15:11
Untuk mendongkrak
01:15:11 - 01:15:13
Perekonomian rakyat, ya sebenarnya pada dasarnya
01:15:13 - 01:15:15
Setiap ada event, rakyat beli dari rakyat yang lain aja
01:15:15 - 01:15:17
Kau jual sarung, saya jual ikan
01:15:17 - 01:15:19
Muter disitu aja
01:15:19 - 01:15:21
Tetapi uang dari luar
01:15:21 - 01:15:23
Itu sulit
01:15:23 - 01:15:25
Ini sangat beda dengan Bali
01:15:25 - 01:15:27
Jauh banget lah gapnya sama Bali
01:15:27 - 01:15:29
Yang penerbangannya internasional ada
01:15:29 - 01:15:31
Lokalnya banyak banget
01:15:31 - 01:15:33
Dalam sehari
01:15:33 - 01:15:35
Jadi kesempatan untuk dapat pengunjungnya aja
01:15:35 - 01:15:37
Udah jauh banget gapnya
01:15:37 - 01:15:39
Terus kita disini membangga-bangga kayak
01:15:39 - 01:15:41
Iya Wakatobi ayo kita majukan pariwisatanya
01:15:41 - 01:15:43
Lah siapa yang mau datang pariwisata gitu
01:15:43 - 01:15:45
Seminggu, cuman maksimal
01:15:45 - 01:15:47
Ini kita bicara kapasitas masing-masing 48
01:15:47 - 01:15:49
Ya kan tidak mungkin dong
01:15:49 - 01:15:51
Orang mau datang event di tanggal 13
01:15:51 - 01:15:53
Mau nginep dari 2 minggu, 3 minggu yang lalu
01:15:53 - 01:15:55
Biar pesawatnya dapat
01:15:55 - 01:15:57
Jadi mahal di nginep
01:15:57 - 01:15:59
Pasti dia menginep kan logikanya aja kan
01:15:59 - 01:16:01
Dia menginep paling maksimal 3 hari sebelumnya
01:16:01 - 01:16:05
Berarti maksimal cuman 48 orang yang bisa datang
01:16:05 - 01:16:09
Itu pun kalo yang datang turis semua
01:16:09 - 01:16:11
Kalo yang datang undangan-undangan belum dipake lagi orang lokal
01:16:11 - 01:16:13
Numpuk disitu semua
01:16:13 - 01:16:15
Jadi menurut saya sih
01:16:15 - 01:16:19
Akses transportasi yang mumpuni
01:16:19 - 01:16:21
Omong kosong ini kita punya pembangunan pariwisata ini
01:16:21 - 01:16:23
Turisnya mau seberapa banyak
01:16:23 - 01:16:25
Kita bisa tarik turis gitu
01:16:25 - 01:16:27
Sebulan
01:16:27 - 01:16:29
Udah ketakar dong
01:16:29 - 01:16:31
Iya bisa berapa
01:16:31 - 01:16:33
Sebulan turis
01:16:33 - 01:16:35
Turis lokal
01:16:35 - 01:16:37
Maksimal setiap hari 48 kan
01:16:37 - 01:16:39
Seminggu 2 kali
01:16:39 - 01:16:41
Berarti 100
01:16:41 - 01:16:43
Eh 96
01:16:43 - 01:16:45
96 setiap minggu
01:16:45 - 01:16:47
Maksimal orang yang datang
01:16:47 - 01:16:49
96 setiap minggu
01:16:49 - 01:16:51
Dalam sebulan
01:16:51 - 01:16:53
Tidak sampai 400 kunjungan
01:16:53 - 01:16:55
Itu kalo setiap hari full dengan wisatawan
01:16:55 - 01:16:57
Tidak sampai 400 kunjungan
01:16:57 - 01:16:59
Dalam setahun
01:16:59 - 01:17:01
Tinggal kali 12 lagi
01:17:01 - 01:17:03
Ya jauh lah ini gapnya dong
01:17:03 - 01:17:05
Iya dong
01:17:05 - 01:17:07
Tapi kan mungkin bisa transportasi laut
01:17:07 - 01:17:09
Transportasi laut 8 jam
01:17:09 - 01:17:11
Jauh lama
01:17:11 - 01:17:13
Itu aja dari kota terdekat
01:17:13 - 01:17:15
Masih 8 jam
01:17:15 - 01:17:17
6 jam sampe 8 jam
01:17:17 - 01:17:19
Itu yang saya protes juga kemarin
01:17:19 - 01:17:21
Di kota saya sendiri
01:17:21 - 01:17:23
Mereka menggempar pariwisata
01:17:23 - 01:17:25
Masuk anugerah lah
01:17:25 - 01:17:27
Salah satu
01:17:27 - 01:17:29
Terus saya bilang
01:17:29 - 01:17:31
Nah ini kemana nih arah tujuannya
01:17:31 - 01:17:33
Ini jangan-jangan yang wisata orang vak-vak juga
01:17:33 - 01:17:35
Maksudnya kayak
01:17:35 - 01:17:37
Kok tidak perbaiki transportasi
01:17:37 - 01:17:39
Kok tidak perbaiki promo ke area luar
01:17:39 - 01:17:41
Kita cuma di dalam nih
01:17:41 - 01:17:43
Terus oke lah masuk anugerah desa wisata
01:17:43 - 01:17:45
Terus kemudian masuk pesona Indonesia
01:17:45 - 01:17:47
Apa namanya ward
01:17:47 - 01:17:49
Dan lain sebagainya oke gitu
01:17:49 - 01:17:51
Terus kemana
01:17:51 - 01:17:53
Maksudnya orang mau kesitu bagaimana aksesnya
01:17:53 - 01:17:55
Jangan kan akses ke vak-vaknya ya
01:17:55 - 01:17:57
Akses ke vak-vak ini
01:17:57 - 01:17:59
Umum lah
01:17:59 - 01:18:01
Akses kesana
01:18:01 - 01:18:03
Udah di vak-vak nih
01:18:03 - 01:18:05
Akses kesana
01:18:05 - 01:18:07
Pariwisatanya
01:18:07 - 01:18:09
Dari sini kesana
01:18:09 - 01:18:11
Orang pake apa
01:18:11 - 01:18:13
Ketika menteri turun baru gampang
01:18:13 - 01:18:15
Terus saya bilang
01:18:15 - 01:18:17
Siapa yang mau datang
01:18:17 - 01:18:19
Jangan-jangan yang wisata orang yang tinggal di desa wisata itu sendiri
01:18:19 - 01:18:21
Iya
01:18:21 - 01:18:23
Padahal ini seperti itu
01:18:23 - 01:18:25
Maksimal dari kabupaten-kabupaten tetangganya juga
01:18:25 - 01:18:27
Susah juga bang
01:18:27 - 01:18:29
Makanya saya bingung ini
01:18:29 - 01:18:31
Daerah tetangga susah
01:18:31 - 01:18:33
Dari dalam vak-vak sendiri
01:18:33 - 01:18:35
Saya ini sudah menetap di vak-vak
01:18:35 - 01:18:37
Anjing susah lagi
01:18:37 - 01:18:39
Kaya tempat wisata ini yang bagus ini
01:18:39 - 01:18:41
Susah lagi
01:18:41 - 01:18:43
Sebagai orang vak-vak
01:18:43 - 01:18:45
Saya sudah di vak-vak nih
01:18:45 - 01:18:47
Tidak perlu tunggu datang pesawat
01:18:47 - 01:18:49
Saya mau kesitu saja susah
01:18:49 - 01:18:51
Dan sebenarnya aturan ini
01:18:51 - 01:18:53
Terjadi menurutku
01:18:53 - 01:18:55
Karena sistem penerbangan kita itu
01:18:55 - 01:18:57
Diatur secara nasional kebijakannya
01:18:57 - 01:18:59
Perizinannya secara nasional
01:18:59 - 01:19:01
Menurut saya
01:19:01 - 01:19:03
Ini mungkin akan sedikit kontradiktif
01:19:03 - 01:19:05
Tapi menurut saya menjadi sebuah negara serikat itu
01:19:05 - 01:19:07
Cukup ideal untuk Indonesia
01:19:07 - 01:19:09
Ketika
01:19:09 - 01:19:11
Ketika negara-negara bagian ini
01:19:11 - 01:19:13
Bisa mengatur
01:19:13 - 01:19:15
Kebijakannya sendiri
01:19:15 - 01:19:17
Jadi misalnya
01:19:17 - 01:19:19
Mas Kapai mau masuk ke
01:19:19 - 01:19:21
Wilayah Sulawesi
01:19:21 - 01:19:23
Ya kamu harus punya komitmen untuk melayani semuanya
01:19:23 - 01:19:25
Tidak bisa kamu pilih kasih Makassar rame
01:19:25 - 01:19:27
Wakatobi
01:19:27 - 01:19:29
Kayanya tidak akan seramai itu
01:19:29 - 01:19:31
Yaudah dua penerbangan
01:19:31 - 01:19:33
Sebuah kebijakan yang mengatur ini semua
01:19:33 - 01:19:35
Supaya
01:19:35 - 01:19:37
Untuk mendorong pembangunan itu
01:19:37 - 01:19:39
Aksesnya harus didorong
01:19:39 - 01:19:41
Tidak bisa tuh aksesnya tunggu
01:19:41 - 01:19:43
Ini saya kemarin terakhir ke Wakatobi
01:19:43 - 01:19:45
Dengar itu kaya
01:19:45 - 01:19:47
Ya terus gimana caranya kita mau maju
01:19:47 - 01:19:49
Bupatinya saja
01:19:49 - 01:19:51
Lobinya setengah mati untuk mendorong
01:19:51 - 01:19:53
Supaya penerbangan itu ada lagi
01:19:53 - 01:19:55
Sempat vakum 3 bulan mati
01:19:55 - 01:19:57
Tidak ada penerbangan satu-satunya
01:19:57 - 01:19:59
Alasannya Mas Kapai ya
01:19:59 - 01:20:01
Mintaan bagaimana
01:20:01 - 01:20:03
Kemarin juga begitu
01:20:03 - 01:20:05
Oke untuk menekan harga tiket
01:20:05 - 01:20:07
Tidak boleh ini hanya ada satu Mas Kapai
01:20:07 - 01:20:09
Sehingga dia bebas menentukan harga
01:20:09 - 01:20:11
Monopoli harganya jadi prosesnya sendiri
01:20:11 - 01:20:13
Demo hari ini mau jadi 3 juta penerbangan
01:20:13 - 01:20:15
Orang juga terserah dia
01:20:15 - 01:20:17
Orang cuma satu kok mau berangkat-berangkat tidak-tidak
01:20:17 - 01:20:19
Nah terus
01:20:19 - 01:20:21
Bupati yang baru kemudian dia masukin
01:20:21 - 01:20:23
Oke kalau saya terpilih
01:20:23 - 01:20:25
Saya akan masukin Mas Kapai-Mas Kapai yang lain
01:20:25 - 01:20:27
Ada 2 dan 3
01:20:27 - 01:20:29
3 penerbangan beda Mas Kapai
01:20:29 - 01:20:31
Harganya bersaing bisa lebih rendah
01:20:31 - 01:20:33
Orang pilih yang mana
01:20:33 - 01:20:35
Ya itu cuma mentok di
01:20:35 - 01:20:37
Survei
01:20:37 - 01:20:39
Jadi ketika Mas Kapainya datang
01:20:39 - 01:20:41
Sampai sekarang masih satu Mas Kapai
01:20:41 - 01:20:43
Tiba-tiba ada bandara baru yang diresmikan
01:20:43 - 01:20:45
Pak Jokowi kemarin kan
01:20:45 - 01:20:47
Di mana di Vakfak? Vakfak sudah ada bandara baru mulai 25 Januari
01:20:47 - 01:20:49
Ini akan pindah secara resmi
01:20:49 - 01:20:51
Ke bandara baru itu 1 jam dari kota
01:20:51 - 01:20:53
Oke lah yang penting
01:20:53 - 01:20:55
Tidak apa-apa lah bisa jalan-jalan di sekitarnya
01:20:55 - 01:20:57
Akses-akses di sekitarnya dibuka
01:20:57 - 01:20:59
UMKM bisa hidup
01:20:59 - 01:21:01
Dekat-dekat disitu kan oke lah
01:21:01 - 01:21:03
Saya tidak masalah tuh
01:21:03 - 01:21:05
Dan bagus juga ada bandara baru karena bandara ini
01:21:05 - 01:21:07
Tidak bisa lagi dilebarkan
01:21:07 - 01:21:09
Sehingga airbus atau buing
01:21:09 - 01:21:11
Susah masuk nih hanya mentok
01:21:11 - 01:21:13
Di ATR karena susah lagi
01:21:13 - 01:21:15
Itu sampai lapangan bola kita sudah pakai untuk lebarkan itu
01:21:15 - 01:21:17
Masih kurang gitu sama anginnya
01:21:17 - 01:21:19
Kencang karena di atas
01:21:19 - 01:21:21
Nah sudah bandara baru oke nih
01:21:21 - 01:21:23
Kita tunggu nih
01:21:23 - 01:21:25
Kalau masih ATR-ATR juga
01:21:25 - 01:21:27
Kalau masih ATR-ATR juga
01:21:27 - 01:21:29
Bikin apa kau bikin bandara baru
01:21:29 - 01:21:31
Mendingan duit itu kau pakai
01:21:31 - 01:21:33
Bikin 5 maskapai
01:21:33 - 01:21:35
Itu yang kadang-kadang sulitnya itu
01:21:35 - 01:21:37
Saya tunggu nih makanya
01:21:37 - 01:21:39
Bandaranya kita itu cukup memadai
01:21:39 - 01:21:41
Sebenarnya saya tidak tahu
01:21:41 - 01:21:43
Kalau buing sudah bisa masuk atau tidak
01:21:43 - 01:21:45
Tapi kalau ATR saja membatasi penerbangannya
01:21:45 - 01:21:47
Logikanya dong
01:21:47 - 01:21:49
Apalagi yang lebih gede
01:21:49 - 01:21:51
Ngapain kita bikin yang lebih gede
01:21:51 - 01:21:53
Membatasi penerbangannya karena
01:21:53 - 01:21:55
Minimnya permintaan gitu loh
01:21:55 - 01:21:57
Logikanya sederhana aja
01:21:57 - 01:21:59
Sehingga untuk memajukan pariwisata akan sulit
01:21:59 - 01:22:01
Karena sebagus apapun daerahnya kamu
01:22:01 - 01:22:03
Sebagus apapun eventnya kamu
01:22:03 - 01:22:05
Sebagus apapun fasilitas
01:22:05 - 01:22:07
Yang kamu sediakan disitu
01:22:07 - 01:22:09
Kalau orang tidak bisa kesitu
01:22:09 - 01:22:11
Yang ngapain
01:22:11 - 01:22:13
Makanya
01:22:13 - 01:22:15
Bandara baru bagus dibangun
01:22:15 - 01:22:17
Tapi kita tunggu tuh
01:22:17 - 01:22:19
Lobi-lobi maskapai
01:22:19 - 01:22:21
Ada berapa maskapai sih nanti yang masuk
01:22:21 - 01:22:23
Pesawatnya apa nih
01:22:23 - 01:22:25
ATR lagi atau enggak
01:22:25 - 01:22:27
Pesawatnya bisa nampung banyak enggak
01:22:27 - 01:22:29
Bisa berapa kali penerbangan nih
01:22:29 - 01:22:31
Aksesnya kemana aja
01:22:31 - 01:22:33
Misalnya akan sangat bermanfaat
01:22:33 - 01:22:35
Kalau vak-vak langsung Makassar
01:22:35 - 01:22:37
Tidak transit sorong lagi
01:22:37 - 01:22:39
Jadi bisa langsung tuh
01:22:39 - 01:22:41
Orang berobat, orang pendidikan
01:22:41 - 01:22:43
Orang UMKM
01:22:43 - 01:22:45
Pariwisata bisa langsung jalan dengan
01:22:45 - 01:22:47
Jalur yang terbuka langsung
01:22:47 - 01:22:49
Kadang-kadang kita saling tunggu pesawat disorong
01:22:49 - 01:22:51
Saya
01:22:51 - 01:22:53
Tahun 2011 Gilbang Baskara
01:22:53 - 01:22:55
Saya pernah mau penerbangan
01:22:55 - 01:22:57
Dari Merauke ke Mapi
01:22:57 - 01:22:59
Dari kebupaten Merauke
01:22:59 - 01:23:01
Ke kabupaten Mapi
01:23:01 - 01:23:03
2010
01:23:03 - 01:23:05
Ngantrinya kayak angkot Gilbas
01:23:05 - 01:23:07
Ngantri di bandara
01:23:07 - 01:23:09
Tidak beli tiket
01:23:09 - 01:23:11
Kita duduk di bandara, saya duduk 3 hari
01:23:11 - 01:23:13
3 hari berturut-turut di bandara
01:23:13 - 01:23:15
Nunggu pesawat
01:23:15 - 01:23:17
Dan kita tidak beli tiket
01:23:17 - 01:23:19
Jadi pesawat datang misalkan
01:23:19 - 01:23:21
Datang, sir, yang naik
01:23:21 - 01:23:23
Berebutan? Apa sudah diatur siapa duluan?
01:23:23 - 01:23:25
Entah diatur bagaimana, pokoknya yang pasti orang naik
01:23:25 - 01:23:27
Kita tidak dipanggil, tidak dapat tempat
01:23:27 - 01:23:29
Hari ini tidak, oh datang petugas
01:23:29 - 01:23:31
Oh hari ini tidak dapat tempat, minta maaf ya
01:23:31 - 01:23:33
Duduk lagi?
01:23:33 - 01:23:35
Pulang, pulang ke penginapan dekat bandara situ
01:23:35 - 01:23:37
Besok kita datang lagi, ngopi aja di bandara
01:23:37 - 01:23:39
Tunggu, ada penerbangan tidak?
01:23:39 - 01:23:41
Ada bang, angkat barangnya kita masuk
01:23:41 - 01:23:43
Berangkat, di vak-vak itu begitu
01:23:43 - 01:23:45
Tidak pakai tiket
01:23:45 - 01:23:47
Tapi bayar
01:23:47 - 01:23:49
Bayarnya di mana?
01:23:49 - 01:23:51
Bayarnya kalau kita dapat bangku, baru bayar ke orangnya
01:23:51 - 01:23:53
Langsung bayar ke orang
01:23:53 - 01:23:55
Kalau di vak-vak begini
01:23:55 - 01:23:57
Beli tiket tetap
01:23:57 - 01:23:59
Dia buka di maskapai sebagian
01:23:59 - 01:24:01
Dia buka di e-commerce sebagian
01:24:01 - 01:24:03
Beli tiket, ada tanggal pesawatnya?
01:24:03 - 01:24:05
Ada, kita beli normal seperti beli tiket-tiket lain
01:24:05 - 01:24:07
Tapi itu hanya misalnya
01:24:07 - 01:24:09
Kalau dari 58 tempat duduk
01:24:09 - 01:24:11
Dia hanya buka sekitar 30 atau 40
01:24:11 - 01:24:13
Oke, wah habis cepat dong
01:24:13 - 01:24:15
Nah ini dia tidak buka
01:24:15 - 01:24:17
Dia simpan, nah 18 orang ini yang jadi angkot
01:24:17 - 01:24:19
Cepat-cepatan?
01:24:19 - 01:24:21
Cepat-cepatan
01:24:21 - 01:24:23
Apa on the spot?
01:24:23 - 01:24:25
Misalnya mau pergi wings nih, beli tiket
01:24:25 - 01:24:27
Sudah tidak ada, nanti besok kakak datang
01:24:27 - 01:24:29
Jam 5 di bandara ya
01:24:29 - 01:24:31
Dia ukur dulu muatannya
01:24:31 - 01:24:33
Bagasi
01:24:33 - 01:24:35
Ketika beratnya
01:24:35 - 01:24:37
Oke 3 orang naik
01:24:37 - 01:24:39
Baru, eh kakak bisa 3 orang
01:24:39 - 01:24:41
Yang tadi sudah datang jam 5 subuh
01:24:41 - 01:24:43
Tadi daftar nama, siapa-siapa oke
01:24:43 - 01:24:45
Ini 1.500.000
01:24:45 - 01:24:47
Baru kasih tiket, tak tak
01:24:47 - 01:24:49
Saya pernah tuh yang kayak begitu, karena saya kejar balik
01:24:49 - 01:24:51
Tapi kan kok tidak tau dapat apa tidak
01:24:51 - 01:24:53
Saya 3 hari datang ngopi, tidak tau dapat tiket apa tidak
01:24:53 - 01:24:55
Begitu, itu realita yang terjadi
01:24:55 - 01:24:57
Di sana, saya bahkan sampai sekarang loh
01:24:57 - 01:24:59
Ini sudah tahun berapa?
01:24:59 - 01:25:01
2023 loh, eh 2024 loh
01:25:01 - 01:25:03
Nah itu, jadi kalau anda mau tau
01:25:03 - 01:25:05
Kenapa jauh sekali
01:25:05 - 01:25:07
Rata-rata daerahnya, anda tarik napas kan
01:25:07 - 01:25:09
Satu hal lagi
01:25:09 - 01:25:11
Satu hal lagi, sebelum kita
01:25:11 - 01:25:13
Makin kita ke ujung ini ya
01:25:13 - 01:25:15
Satu hal lagi, mungkin ini bisa jadi gambaran
01:25:15 - 01:25:17
Kita jangan sampai lupa bahwa
01:25:17 - 01:25:19
Maskapai-maskapai ini
01:25:19 - 01:25:21
Pihak swasta yang butuh untung
01:25:21 - 01:25:23
Betul, yang tetap harus profit
01:25:23 - 01:25:25
Yang tetap harus profit
01:25:25 - 01:25:27
Ngapain dia melayani sebuah daerah yang permintaannya rendah
01:25:27 - 01:25:29
Iya kan
01:25:29 - 01:25:31
Dia mau pesawat terbang bolak-balik
01:25:31 - 01:25:33
Bolak-balik, after beli
01:25:33 - 01:25:35
Apa segala macam
01:25:35 - 01:25:37
Itu yang bikin Wakatobi
01:25:37 - 01:25:39
Sempat dapat di stop
01:25:39 - 01:25:41
Habis itu pengurangan
01:25:41 - 01:25:43
Artinya memperjuangkan 2 penerbangan
01:25:43 - 01:25:45
Setiap minggu saja
01:25:45 - 01:25:47
Itu susahnya minta ampun
01:25:47 - 01:25:49
Nah
01:25:49 - 01:25:51
Lalu apa ya
01:25:51 - 01:25:53
Solusi dari negara untuk ini semua
01:25:53 - 01:25:55
Ketika gembar-gembur, ini akan menjadi
01:25:55 - 01:25:57
Kawasan parwisata utama, ini akan begini-begini
01:25:57 - 01:25:59
Tapi solusi aksesnya bagaimana nih
01:25:59 - 01:26:01
Ketika kita punya
01:26:01 - 01:26:03
Sektor penerbangan, dipegang oleh
01:26:03 - 01:26:05
Semuanya yang paling menentukan
01:26:05 - 01:26:07
BUMN kita ada
01:26:07 - 01:26:09
Iya kan
01:26:09 - 01:26:11
Ada BUMN kita
01:26:11 - 01:26:13
Tapi kan mereka lebih pilih angkut Harley Davidson
01:26:13 - 01:26:15
Tidak tahu dari mana lubang yang tidak ada surat-suratnya
01:26:15 - 01:26:17
Daripada memikirkan bagaimana
01:26:17 - 01:26:19
Mereka
01:26:19 - 01:26:21
Meluaskan pelayanan
01:26:21 - 01:26:23
Supaya bisa menjadi solusi bagi masyarakat umum ini
01:26:23 - 01:26:25
Itu sih yang maksudku itu
01:26:25 - 01:26:27
Menjadi sebuah pertanyaan besar untuk saya
01:26:27 - 01:26:29
Kayak masalahnya itu kompleks banget
01:26:29 - 01:26:31
Tapi kalau kita mau ures satu per satu
01:26:31 - 01:26:33
Dan kita mau selesaikan satu per satu
01:26:33 - 01:26:35
Mungkin kita punya harapan ke depannya
01:26:35 - 01:26:37
Untuk mendorong kemajuan ini
01:26:37 - 01:26:39
Terrealisasi gitu
01:26:39 - 01:26:41
Oke ini seru sekali nih dari tadi ya
01:26:41 - 01:26:43
Pembicaraannya nih
01:26:43 - 01:26:45
Ternyata di luar dugaan saya
01:26:45 - 01:26:47
Cukup berkualitas, tidak terlalu lucu
01:26:47 - 01:26:49
Tapi kita masih ada
01:26:49 - 01:26:51
Bahasan terakhir, yaitu soal
01:26:51 - 01:26:53
Tokoh-tokoh dari Indonesia Timur
01:26:53 - 01:26:55
Selain kurang banyaknya kelihatan tokoh-tokoh dari Timur
01:26:55 - 01:26:57
Menurut kalian nih
01:26:57 - 01:26:59
Ini kan ada paslon-paslon ya
01:26:59 - 01:27:01
Ruang 28 tentunya ya
01:27:01 - 01:27:03
Kalau kita jelas ada representasi
01:27:03 - 01:27:05
Indonesia Timur di Cawa Pres
01:27:05 - 01:27:07
Nah kalau kalian melihatnya
01:27:07 - 01:27:09
Dari 01, 02, 03
01:27:09 - 01:27:11
Siapa yang kira-kira
01:27:13 - 01:27:15
Paling merepresentasikan atau paling
01:27:15 - 01:27:17
Menaruh perhatian lebih lah
01:27:17 - 01:27:19
Untuk Indonesia Timur
01:27:19 - 01:27:21
Kayak gitu
01:27:21 - 01:27:23
Nah ini untuk tokoh nih, kenapa kayaknya kok gak ada
01:27:23 - 01:27:25
Yang kelihatan banget gitu
01:27:25 - 01:27:27
Apalagi kalau presiden
01:27:27 - 01:27:29
Presiden selalu bilang harus Jawa
01:27:29 - 01:27:31
Harus ini lah
01:27:31 - 01:27:33
Itulah, tokoh-tokoh politik
01:27:33 - 01:27:35
Yang sentral banget nih kayaknya dari Indonesia Timur
01:27:35 - 01:27:37
Belum banyak gitu yang kelihatan
01:27:37 - 01:27:39
Kecuali ada tokoh muda
01:27:39 - 01:27:41
Ini tadi ya, tokoh muda Papua
01:27:41 - 01:27:43
Nah kira-kira ada gak jawaban
01:27:43 - 01:27:45
Kita pengen memajukan tokoh muda
01:27:45 - 01:27:47
Dari Timur, cuman tokoh muda
01:27:47 - 01:27:49
Yang paling kami harapkan, yang saat ini menjadi
01:27:49 - 01:27:51
Pembicaraan, lebih suka jual senjata
01:27:51 - 01:27:53
Kita mau bagaimana, iya kan
01:27:53 - 01:27:55
Ada tuh orang, gak usah sebut nama ya
01:27:55 - 01:27:57
Itu kami sangat berharap
01:27:57 - 01:27:59
Sama dia, karena dia yang
01:27:59 - 01:28:01
Menjadi top pembicaraan
01:28:01 - 01:28:03
Tapi dia lebih suka jual senjata
01:28:03 - 01:28:05
Susah, susah
01:28:05 - 01:28:07
Tapi kalau yang sekarang
01:28:07 - 01:28:09
Kalau yang sekarang ini
01:28:09 - 01:28:11
Ini yang saya melihat ya
01:28:11 - 01:28:13
Karakteristik
01:28:13 - 01:28:15
Masyarakat Indonesia Timur
01:28:15 - 01:28:17
Itu
01:28:17 - 01:28:19
Sebenarnya, menurut saya ini ya
01:28:19 - 01:28:21
Menurut penilaian saya secara subjektif
01:28:21 - 01:28:23
Karakteristik masyarakat Indonesia Timur
01:28:23 - 01:28:25
Ketika memilih pemimpin
01:28:25 - 01:28:27
Mereka lebih mengutamakan
01:28:27 - 01:28:29
Sisi emosionalnya
01:28:29 - 01:28:31
Dibanding rasional
01:28:31 - 01:28:33
Sehingga pendekatan
01:28:33 - 01:28:35
Pendekatan rasional
01:28:35 - 01:28:37
Bukan saya bilang orang Timur tidak bisa rasional
01:28:37 - 01:28:39
Bukan, tapi kita itu lebih cenderung
01:28:39 - 01:28:41
Gampang disentuh perasaannya
01:28:41 - 01:28:43
Solidaritas kita itu tinggi
01:28:43 - 01:28:45
Kita ketika melihat pemimpin itu
01:28:45 - 01:28:47
Kita cinta banget dan kita akan
01:28:47 - 01:28:49
Setia sama satu pemimpin itu
01:28:49 - 01:28:51
Sehingga menurut saya
01:28:51 - 01:28:53
Calon-calon yang sekarang itu
01:28:53 - 01:28:55
Ketika melakukan pendekatan ke sana
01:28:55 - 01:28:57
Dan menyentuh sisi emosionalnya
01:28:57 - 01:28:59
Itu mungkin akan lebih gampang kemakan
01:28:59 - 01:29:01
Menurut saya, kita itu solidaritasnya
01:29:01 - 01:29:03
Kuat banget, dan itu kan solidaritas
01:29:03 - 01:29:05
Sesuatu yang emosional dong
01:29:05 - 01:29:07
Mengalahkan rasionalitas, kadang-kadang
01:29:07 - 01:29:09
Kita punya solidaritas gitu ya
01:29:09 - 01:29:11
Nah itu yang menurut saya, ini kita bilang
01:29:11 - 01:29:13
Karakteristik secara keseluruhannya
01:29:13 - 01:29:15
Yang rasional seperti beberapa teman
01:29:15 - 01:29:17
Ya pasti ada, pasti banyak juga gitu ya
01:29:17 - 01:29:19
Tetapi kadang-kadang yang rasional pun
01:29:19 - 01:29:21
Lebih senang untuk disentuh
01:29:21 - 01:29:23
Sisi emosionalnya juga
01:29:23 - 01:29:25
Kadang-kadang kita rasional itu malah
01:29:25 - 01:29:27
Berpikirnya kayak, kalian omong kosong
01:29:27 - 01:29:29
Kalian tidak akan bikin banyak perubahan juga
01:29:29 - 01:29:31
Untuk Indonesia Timur
01:29:31 - 01:29:33
Rasionalismenya kita
01:29:33 - 01:29:35
Misalnya siapa deh
01:29:35 - 01:29:37
Pak Prabowo, Pak Ganjar
01:29:37 - 01:29:39
Pak Anies Baswedan
01:29:39 - 01:29:41
Kalau mengikut rasionalitasnya kita
01:29:41 - 01:29:43
Kita tinggal tanya aja kan
01:29:43 - 01:29:45
Siapa diantara bapak yang bisa menjamin penerbangan
01:29:45 - 01:29:47
Pak Tobi sehari 4 kali pak
01:29:47 - 01:29:49
Iya kan? Masuk akal dong
01:29:49 - 01:29:51
Saya kan pimpin
01:29:51 - 01:29:53
Sentuh pimpin
01:29:53 - 01:29:55
Pilih pemimpin yang seperti itu
01:29:55 - 01:29:57
Tapi kan tidak mungkin
01:29:57 - 01:29:59
Rasionalisasi kita kan
01:29:59 - 01:30:01
Kita butuh pemimpin yang seperti itu
01:30:01 - 01:30:03
Yang bisa menyediakan akses sebanyak-banyaknya
01:30:03 - 01:30:05
Tetapi tidak kan
01:30:05 - 01:30:07
Semua kampanye nya kan
01:30:07 - 01:30:09
Tidak menyentuh ke arah yang substansial seperti ini
01:30:09 - 01:30:11
Program-program yang ditawarkan kan
01:30:11 - 01:30:13
Pasti general, tidak mungkin
01:30:13 - 01:30:15
Menyentuh kebutuhan
01:30:15 - 01:30:17
Spesifik masing-masing titik
01:30:17 - 01:30:19
Bagaimana? Menurut saya
01:30:19 - 01:30:21
Karena permasalahan rasionalitasnya kita itu akan beda-beda
01:30:21 - 01:30:23
Ada yang butuhnya akses, ada yang butuhnya
01:30:23 - 01:30:25
Fasilitas, ada yang butuhnya
01:30:25 - 01:30:27
Peningkatan fasilitas kesehatan
01:30:27 - 01:30:29
Banyak gitu
01:30:29 - 01:30:31
Untuk itu kan, yang paling general apa deh?
01:30:31 - 01:30:33
Menurut saya yang paling general adalah menyentuh aspek emosionalnya
01:30:33 - 01:30:35
Siapa nih yang paling bisa
01:30:35 - 01:30:37
Mengambil hati
01:30:37 - 01:30:39
Hati dan kesetiaannya orang-orang Timur
01:30:39 - 01:30:41
Karena saya berani jamin
01:30:41 - 01:30:43
Timur itu satu kali dia percaya sama orang
01:30:43 - 01:30:45
Dia jaga kepercayaan itu
01:30:45 - 01:30:47
Dan dia akan setia dengan kepercayaan itu
01:30:47 - 01:30:49
Dan dia tidak akan hianati pemimpinnya sendiri
01:30:49 - 01:30:51
Itu yang saya rasa
01:30:51 - 01:30:53
Jadi untuk saya pribadi sih
01:30:53 - 01:30:55
Kalau dari Capres saya akan melihat
01:30:55 - 01:30:57
Kira-kira kalau saya setia sama dia
01:30:57 - 01:30:59
Saya akan dihianati atau tidak sama pemimpin ini
01:30:59 - 01:31:01
Itu saja
01:31:01 - 01:31:03
Kalau tokoh kenapa tidak banyak yang muncul?
01:31:03 - 01:31:05
Kalau tokoh menurut saya orang Indonesia itu
01:31:05 - 01:31:07
Kadang-kadang lupa dengan sejarah bangsa ini
01:31:07 - 01:31:09
Lupa
01:31:09 - 01:31:11
Tokoh-tokoh Indonesia Timur itu sudah ada
01:31:11 - 01:31:13
Sejak bangsa ini berdiri
01:31:13 - 01:31:15
Cuma jarang dibahas
01:31:15 - 01:31:17
Saya mau mengajukan nama J.Lei Mena
01:31:17 - 01:31:19
Ya
01:31:19 - 01:31:21
J.Lei Mena itu
01:31:21 - 01:31:23
Tokoh Indonesia Timur
01:31:23 - 01:31:25
Berapa banyak dibahas di buku sejarah hampir tidak ada
01:31:25 - 01:31:27
Saya juga tidak pernah dengar
01:31:27 - 01:31:29
Mungkin kamu baru dengar sih
01:31:29 - 01:31:31
Asal kamu tahu
01:31:31 - 01:31:33
J.Lei Mena ini pernah menjadi Menteri Pendidikan
01:31:33 - 01:31:35
Di Indonesia
01:31:35 - 01:31:37
Pernah jadi Menteri Pendidikan di Indonesia
01:31:37 - 01:31:39
Tidak
01:31:39 - 01:31:41
Bayangkan ya
01:31:41 - 01:31:43
Orang yang pernah menjadi Menteri Pendidikan di Indonesia
01:31:43 - 01:31:45
Tidak pernah dibahas padahal dia orang Timur
01:31:45 - 01:31:47
Hari ini kita bicara Indonesia Timur tertinggal secara pendidikan
01:31:47 - 01:31:49
Tapi bayangkan
01:31:49 - 01:31:51
Ternyata di masa lalu
01:31:51 - 01:31:53
Justru Menteri Pendidikannya itu
01:31:53 - 01:31:55
Adalah
01:31:55 - 01:31:57
Orang dari Timur sendiri
01:31:57 - 01:31:59
Dia pernah jadi Menteri Pendidikan?
01:31:59 - 01:32:01
Wakil Perdana Menteri
01:32:01 - 01:32:03
Menteri Penguruan Tinggi
01:32:03 - 01:32:05
Dan Ilmu Pengetahuan Indonesia yang keempat
01:32:05 - 01:32:07
Mungkin namanya masih itu
01:32:07 - 01:32:09
Pernah juga Menteri Sosial
01:32:09 - 01:32:11
Bahkan pernah Menteri Kesehatan
01:32:11 - 01:32:13
Masalah-masalah yang hari ini
01:32:13 - 01:32:15
Ditimpakan kepada Indonesia Timur
01:32:15 - 01:32:17
Itu justru Menterinya
01:32:17 - 01:32:19
Di awal-awal negara ini berdiri adalah orang Timur
01:32:19 - 01:32:21
Betapa orang Indonesia itu
01:32:21 - 01:32:23
Tidak
01:32:23 - 01:32:25
Mengubur semua sejarahnya orang Indonesia Timur
01:32:25 - 01:32:27
Padahal kalau mungkin Bapak Jlei Mena ini
01:32:27 - 01:32:29
Sering dibicarakan, kita punya kepercayaan diri
01:32:29 - 01:32:31
Untuk membangun pendidikan di Indonesia Timur
01:32:31 - 01:32:33
Ini orang dari Ambon
01:32:33 - 01:32:35
Dari Ambon
01:32:35 - 01:32:37
Jadi kalau mau ditanya sama saya
01:32:37 - 01:32:39
Kenapa sosok-sosok
01:32:39 - 01:32:41
Indonesia Timur tidak ada?
01:32:41 - 01:32:43
Karena tidak pernah dibicarakan
01:32:43 - 01:32:45
Sehingga kita tidak melihat itu sebagai
01:32:45 - 01:32:47
Sebuah ruang untuk kita
01:32:47 - 01:32:49
Menurut saya juga tidak seksi
01:32:49 - 01:32:51
Kalau dibicarakan?
01:32:51 - 01:32:53
Karena suara Timur itu minoritas
01:32:53 - 01:32:55
Bagi Papua
01:32:55 - 01:32:57
Beberapa provinsi itu cuma 5 juta
01:32:57 - 01:32:59
7 juta dibandingkan dengan
01:32:59 - 01:33:01
1 provinsi 20 jutaan
01:33:01 - 01:33:03
Jadi mending dia rebut dari sini
01:33:03 - 01:33:05
Makanya kenapa ada suara-suara
01:33:05 - 01:33:07
Kayak Jawa adalah kunci
01:33:07 - 01:33:09
Terus kemudian
01:33:09 - 01:33:11
Tidak bisa kalau bukan Jawa
01:33:11 - 01:33:13
Karena itu tadi masih ada sisi emosional
01:33:13 - 01:33:15
Di masyarakat Indonesia
01:33:15 - 01:33:17
Misalnya ada orang Ambon mau maju jadi capres
01:33:17 - 01:33:19
Mau narik suara gimana caranya?
01:33:19 - 01:33:21
Karena di Ambon suaranya cuma segitu
01:33:21 - 01:33:23
NTT itu cuma berapa? 2 juta atau 3 juta?
01:33:23 - 01:33:25
Makanya Indonesia ini terlalu luas
01:33:25 - 01:33:27
Untuk diurus oleh satu tempat ini
01:33:27 - 01:33:29
Kita itu lebih bagus pakai negara serikat
01:33:29 - 01:33:31
Kenapa saya bilang begitu?
01:33:31 - 01:33:33
Supaya kita urus masing-masing
01:33:33 - 01:33:35
Jadi kalau orang-orang di Ibu Kota ini tidak mau bicarakan
01:33:35 - 01:33:37
Pahlawan-pahlawan dari Indonesia Timur
01:33:37 - 01:33:39
Biar kita bikin kurikulum sendiri
01:33:39 - 01:33:41
Biar kita punya kepercayaan diri sendiri
01:33:41 - 01:33:43
Kalau kamu tidak mau bahas
01:33:43 - 01:33:45
Tidak mau sajikan tokoh sekelas JLMN
01:33:45 - 01:33:47
Biar kami urus sendiri
01:33:47 - 01:33:49
Biar kita punya kurikulum sendiri Indonesia Timur
01:33:49 - 01:33:51
Sehingga kepercayaan dirinya kita sama rata
01:33:51 - 01:33:53
Dengan kamu yang ada di Jakarta sini
01:33:53 - 01:33:55
Tapi selama yang kita pelajari itu adalah
01:33:55 - 01:33:57
Orang-orang yang kalian rasa penting
01:33:57 - 01:33:59
Selamanya orang-orang timur akan inferior
01:33:59 - 01:34:01
Dan merasa dirinya tidak penting
01:34:01 - 01:34:03
Karena kita masih pakai sistem pemilu dan sistem memilih
01:34:03 - 01:34:05
Seperti pada umumnya
01:34:05 - 01:34:07
Bahkan kurikulumnya sama
01:34:07 - 01:34:09
Kurikulum pendidikannya kan sama
01:34:09 - 01:34:11
Kalau anda tanya tokoh ya bahkan masih ada istilah
01:34:11 - 01:34:13
Kayak keterwakilan Indonesia Timur
01:34:13 - 01:34:15
Di kabinet
01:34:15 - 01:34:17
Jadi biar ada aja
01:34:17 - 01:34:19
Berarti biar ada aja dong ini
01:34:19 - 01:34:21
Mending kalian tidak usah ada
01:34:21 - 01:34:23
Yang penting berkualitas semuanya di kabinet
01:34:23 - 01:34:25
Kalau memang merasa begitu
01:34:25 - 01:34:27
Iya buat apa?
01:34:27 - 01:34:29
Artinya untuk mendorong orang-orang timur itu
01:34:29 - 01:34:31
Punya tokoh-tokoh besar di negara ini
01:34:31 - 01:34:33
Itu harus dimulai dari basic pendidikan dulu
01:34:33 - 01:34:35
Bagaimana kita mau berpikir
01:34:35 - 01:34:37
Bahwa menjadi seorang tokoh bangsa ini
01:34:37 - 01:34:39
Adalah sesuatu yang bisa kita raih
01:34:39 - 01:34:41
Ketika bangsa ini tidak pernah mengajarkan
01:34:41 - 01:34:43
Bahwa di masa lalu ada tokoh-tokoh
01:34:43 - 01:34:45
Dari Indonesia Timur yang menjadi tokoh bangsa
01:34:45 - 01:34:47
Yang paling menarik ya kalau bicara pendidikan
01:34:47 - 01:34:49
Misalnya kayak JLM dan lain-lain
01:34:49 - 01:34:51
Saya pernah UKSW tau
01:34:51 - 01:34:53
Satyawacana Salatiga
01:34:53 - 01:34:55
Itu kampus terbaik di Jawa Tengah
01:34:55 - 01:34:57
Kalau kita masuk ke ruang rektorat
01:34:57 - 01:34:59
Dan melihat foto-foto rektorat
01:34:59 - 01:35:01
NTT, AMBON, NTT, AMBON, NTT, AMBON
01:35:01 - 01:35:03
Ini semua
01:35:03 - 01:35:05
Iya
01:35:05 - 01:35:07
Rata-rata orang NTT orang AMBON
01:35:07 - 01:35:09
Ada orang Papua juga
01:35:09 - 01:35:11
Maksud saya
01:35:11 - 01:35:13
Berarti kan tokoh-tokohnya ada
01:35:13 - 01:35:15
Tapi apa yang karena sistem eleksi
01:35:15 - 01:35:17
Kita masih seperti ini
01:35:17 - 01:35:19
Sistem memilih kabinetnya masih seperti ini
01:35:19 - 01:35:21
Sehingga yang tidak akan
01:35:21 - 01:35:23
Dipedulikan adalah yang menyumpeng suara
01:35:23 - 01:35:25
Paling rendah gitu di dalam
01:35:25 - 01:35:27
Pemerintahan jadi ya buat apa gitu loh
01:35:27 - 01:35:29
Iya
01:35:29 - 01:35:31
Hari ini kalau kita tidak lihat
01:35:31 - 01:35:33
Misalnya nih misalnya tiba-tiba kalau
01:35:33 - 01:35:35
Ada wakil dari sana lah
01:35:35 - 01:35:37
Calon presiden gitu dia ajukan oleh satu party
01:35:39 - 01:35:41
Udah dianggap kalah gak sih?
01:35:41 - 01:35:43
Ada wakil presidennya? Enggak
01:35:43 - 01:35:45
Presiden dia. Presiden dari Timur?
01:35:45 - 01:35:47
Iya. Calon presiden misalnya
01:35:47 - 01:35:49
Kalau kita berdasarkan
01:35:49 - 01:35:51
Kita sistem kayak misalnya mereka
01:35:51 - 01:35:53
Oke satu party ini kita akan memilih dari provinsi-provinsi
01:35:53 - 01:35:55
Silahkan provinsi itu
01:35:55 - 01:35:57
Ajukan nanti kita adu dengan provinsi dari sini
01:35:57 - 01:35:59
Blablabla muncul lah
01:35:59 - 01:36:01
Ternyata weh yang punya gagasan ide
01:36:01 - 01:36:03
Apa brilian gak pakai sistem
01:36:03 - 01:36:05
Elektabilitas ya maksudnya sistemnya adalah
01:36:05 - 01:36:07
Gagasannya oke dia bisa eksekusi
01:36:07 - 01:36:09
Cara eksekusinya menarik dan lain sebagainya
01:36:09 - 01:36:11
Oke kita tentuin dia sebagai calon
01:36:11 - 01:36:13
Dari party kami
01:36:13 - 01:36:15
Masuk akal gak?
01:36:15 - 01:36:17
Sekarang bayangkan kalau kita
01:36:17 - 01:36:19
Sistem pemilihannya
01:36:19 - 01:36:21
Pakai negara bagian seperti Amerika
01:36:21 - 01:36:23
Meskipun states kan
01:36:23 - 01:36:25
Jadi meskipun penduduknya Indonesia Timur
01:36:25 - 01:36:27
Cuman ratusan ribu
01:36:27 - 01:36:29
Suaranya sama dengan
01:36:29 - 01:36:31
Pentingnya dengan yang penduduknya jutaan orang
01:36:31 - 01:36:33
Karena dihitungnya jumlah negara
01:36:33 - 01:36:35
Disitu baru kita bisa bicara
01:36:35 - 01:36:37
Keadilan yang merata
01:36:37 - 01:36:39
Tapi selama satu suaranya itu
01:36:39 - 01:36:41
Dihitungnya ya keterwakilan itu
01:36:41 - 01:36:43
Akan selalu menjadi ruang untuk mayoritas
01:36:43 - 01:36:45
Jumlah suara
01:36:45 - 01:36:47
Itu yang maksudku sih
01:36:47 - 01:36:49
Kadang-kadang
01:36:49 - 01:36:51
Tapi ini kita balik ke pertanyaan dasarnya Gilang Baskara
01:36:51 - 01:36:53
Kenapa kok toko-toko Indonesia Timur
01:36:53 - 01:36:55
Jarang
01:36:55 - 01:36:57
Jawabannya saya adalah
01:36:57 - 01:36:59
Karena tidak pernah dibicarakan
01:36:59 - 01:37:01
Bukan karena tidak ada
01:37:01 - 01:37:03
Karena tidak pernah dibicarakan
01:37:03 - 01:37:05
Kelanjutan dari itu kenapa
01:37:05 - 01:37:07
Tidak pernah dibicarakan karena tidak seksi
01:37:07 - 01:37:09
Untuk dibicarakan
01:37:09 - 01:37:11
Karena itu seksi atau tidak seksinya
01:37:11 - 01:37:13
Itu bukan urusannya
01:37:13 - 01:37:15
Itu urusannya kita
01:37:15 - 01:37:17
Itu harusnya pendidikan
01:37:17 - 01:37:19
Sistem pendidikan itu tidak melihat itu
01:37:19 - 01:37:21
Menurut saya
01:37:21 - 01:37:23
Itu urusannya politisi
01:37:23 - 01:37:25
Kalau politisi tidak mau membicarakan itu
01:37:25 - 01:37:27
Its fine
01:37:27 - 01:37:29
Tapi harusnya pendidikan memberi ruang
01:37:29 - 01:37:31
Kalau tadi Bang Arief punya maksud itu kan adalah lama
01:37:31 - 01:37:33
Toko-toko kenapa tidak muncul dan sebagainya
01:37:33 - 01:37:35
Maksudnya ini di luar yang kayak JLM
01:37:35 - 01:37:37
Yang saat ini
01:37:37 - 01:37:39
Misalnya lah kayak taruh
01:37:39 - 01:37:41
Taruh lah ya ada toko siapa
01:37:41 - 01:37:43
Kalau itu jawabannya saya bukan itu
01:37:43 - 01:37:45
Kalau jawabannya saya adalah
01:37:45 - 01:37:47
Toko-toko yang saat ini tidak sebesar toko-toko jaman dulu
01:37:47 - 01:37:49
Kenapa? Karena mereka tidak punya memori ini
01:37:49 - 01:37:51
Toko-toko siapa nih?
01:37:51 - 01:37:53
Toko-toko yang saat ini tidak ada
01:37:53 - 01:37:55
Tidak berkelas
01:37:55 - 01:37:57
Sorry
01:37:57 - 01:37:59
Kalau mau bilang siapapun bahwa dia punya nama disini
01:37:59 - 01:38:01
Tidak akan mengalahkan Pak Anies Baswedan
01:38:01 - 01:38:03
Tidak akan mengalahkan ketokohan Pak Prabowo
01:38:03 - 01:38:05
Tidak akan mengalahkan ketokohan Pak Jokowi
01:38:05 - 01:38:07
Saubos gapnya
01:38:07 - 01:38:09
Kenapa? Karena memorinya tidak terbangun
01:38:09 - 01:38:11
Coba misalnya ini banget kubayangkan
01:38:11 - 01:38:13
Kita masih kecil SD, diajarkan
01:38:13 - 01:38:15
Ada pahlawan ini, dari Ambon
01:38:15 - 01:38:17
Kita jadi menteri ini, kita juga kecil
01:38:17 - 01:38:19
Kayak ada rasa untuk saya akan jadi menteri
01:38:19 - 01:38:21
Proses ini yang akan mendidik kita
01:38:21 - 01:38:23
Menjadi toko yang berkelas
01:38:23 - 01:38:25
Sama seperti Pak Anies Baswedan lihat
01:38:25 - 01:38:27
Oh diajar Dewantara, sama seperti Pak Prabowo
01:38:27 - 01:38:29
Lihat General Sudirman misalnya
01:38:29 - 01:38:31
Sama seperti Pak Ganjar Pranowo
01:38:31 - 01:38:33
Lihat sisi emosionalnya naik
01:38:33 - 01:38:35
Itu yang saya bilang
01:38:35 - 01:38:37
Jadi kalau misalnya hari ini kok toko Indonesia Timur
01:38:37 - 01:38:39
Kayaknya kalah pamor dibanding yang lain
01:38:39 - 01:38:41
Iya, karena
01:38:41 - 01:38:43
Memori alam bawah sadarnya, memori kolektifnya
01:38:43 - 01:38:45
Tidak dibangun oleh sistem pendidikan Indonesia
01:38:45 - 01:38:47
Iya, itu kan secara
01:38:47 - 01:38:49
Secara diri, secara kualitas diri
01:38:49 - 01:38:51
Artinya kalau kita
01:38:51 - 01:38:53
Mau bandingkan Anies Baswedan, Prabowo
01:38:53 - 01:38:55
Dan lain-lain juga tidak lebih baik
01:38:55 - 01:38:57
Daripada misalnya orang-orang yang tidak mencelonkan diri dong
01:38:57 - 01:38:59
Secara kualitas diri
01:38:59 - 01:39:01
Bukan paket timur atau barat
01:39:01 - 01:39:03
Ini dengan misalnya yang kita berharap
01:39:03 - 01:39:05
Kayak, wih kenapa gak Faisal Basri ya
01:39:05 - 01:39:07
Kenapa gak siapa
01:39:07 - 01:39:09
Ya sama-sama ini, tapi kan eleksinya
01:39:09 - 01:39:11
Elektabilitasnya
01:39:11 - 01:39:13
Kenapa tidak muncul
01:39:13 - 01:39:15
Itu pertanyaannya adalah kenapa tidak muncul secara
01:39:15 - 01:39:17
Ya karena tidak seksi jumlah suara
01:39:17 - 01:39:19
Tapi ini kita
01:39:19 - 01:39:21
Sekarang ini kita punya toko-toko Indonesia Timur
01:39:21 - 01:39:23
Pasti akan agak kesel
01:39:23 - 01:39:25
Jadi kamu tidak anggap kita ini ada
01:39:25 - 01:39:27
Bukan kita tidak anggap
01:39:27 - 01:39:29
Secara nasional, bukan secara kita
01:39:29 - 01:39:31
Kalau kita kita hormat sama om-om
01:39:31 - 01:39:33
Tapi secara nasional kita butuh yang lebih daripada itu
01:39:33 - 01:39:35
Bukan maksudnya, bahkan mungkin banyak yang kita tidak tahu
01:39:35 - 01:39:37
Kayak Rektor Uncen gitu-gitu
01:39:37 - 01:39:39
Tidak semuanya saya sepakat
01:39:39 - 01:39:41
Ada banyak kualitas yang bagus-bagus
01:39:41 - 01:39:43
Makanya saya bilang kayak, kita tahu tidak UKSW itu rata-rata
01:39:43 - 01:39:45
Rektornya Timur
01:39:45 - 01:39:47
Betul-betul
01:39:47 - 01:39:49
Tapi tidak
01:39:49 - 01:39:51
Tidak muncul karena memang sistemnya election
01:39:51 - 01:39:53
Sistemnya adalah elektabilitasnya dulu
01:39:53 - 01:39:55
Suaranya
01:39:55 - 01:39:57
Memangnya kalau tidak elektabilitas Ibu Mega mau tunjukkan jarak pernah
01:39:59 - 01:40:01
Kalau sistemnya tidak elektabilitas
01:40:01 - 01:40:03
Bukan, tapi maksudku ya
01:40:03 - 01:40:05
Tidak usahlah kita bicara ke situ
01:40:05 - 01:40:07
Tidak usahlah kita bicara sampai sejauh itu
01:40:07 - 01:40:09
Kita bicara gagasan aja ya
01:40:09 - 01:40:11
Kebanyakan gagasan toko-toko Indonesia Timur ini
01:40:11 - 01:40:13
Jujur aja nih Mat
01:40:13 - 01:40:15
Ini koreksi dirinya kita pribadi
01:40:15 - 01:40:17
Kapan terakhir kau mendengar sebuah gagasan besar
01:40:17 - 01:40:19
Yang datang dari toko Indonesia Timur
01:40:19 - 01:40:21
Gagasan besar
01:40:21 - 01:40:23
Salah satu adalah
01:40:23 - 01:40:25
Misalnya dulu ya, Jab Saloh
01:40:25 - 01:40:27
Salah satu pemimpin yang oke
01:40:27 - 01:40:29
Gubernur Papua saat itu
01:40:29 - 01:40:31
Kita di Papua ya
01:40:31 - 01:40:33
Dengan dia memperhatikan sampai
01:40:33 - 01:40:35
Ini kita skalanya nasional
01:40:35 - 01:40:37
Gubernur Anies juga banter
01:40:37 - 01:40:39
Gubernur Ganjar juga gubernur
01:40:39 - 01:40:41
Sama-sama gubernur
01:40:41 - 01:40:43
Doktor
01:40:43 - 01:40:45
Iya maksudnya
01:40:45 - 01:40:47
Salah satu toko kalau dibilang toko yang berkualitas
01:40:47 - 01:40:49
Tapi apakah dia akan ditarik menjadi wakil presiden
01:40:49 - 01:40:51
Di zaman itu
01:40:51 - 01:40:53
Untuk pemilu, itu maksud pertanyaannya
01:40:53 - 01:40:55
Kenapa tidak muncul
01:40:55 - 01:40:57
Secara gagasan banyak menurut saya
01:40:57 - 01:40:59
Kalau mau diadu ya ayo kita adu
01:40:59 - 01:41:01
Apa gagasannya
01:41:01 - 01:41:03
Dia ini salah satu
01:41:03 - 01:41:05
Yang membuat Papua menjadi
01:41:05 - 01:41:07
Dia bikin Sorong menjadi seperti itu
01:41:07 - 01:41:09
Dia bikin Jayapuranya
01:41:09 - 01:41:11
Seperti saat itu
01:41:11 - 01:41:13
Itu dirasa tidak cukup
01:41:13 - 01:41:15
Untuk membawa kipranya
01:41:15 - 01:41:17
Ke skala yang lebih besar
01:41:17 - 01:41:19
Karena elektabilitasnya hanya dikenal di Papua
01:41:19 - 01:41:21
Karena kalau dari pemilu gak seksi
01:41:21 - 01:41:23
Maksud pertanyaan dia ini adalah bukan gagasan dan segala macam
01:41:23 - 01:41:25
Muncul secara terkenal
01:41:25 - 01:41:27
Mungkin kalau kita bicara seperti itu
01:41:27 - 01:41:29
Juga menurutku itu
01:41:29 - 01:41:31
Masih bisa kita perdebatkan karena
01:41:31 - 01:41:33
Ketika gagasan itu yang kita lebih kedepankan
01:41:33 - 01:41:35
Elektabilitas itu akan mengikuti
01:41:35 - 01:41:37
Dengan sendirinya, misalnya nih ya
01:41:37 - 01:41:39
Pak Yusuf Kala
01:41:39 - 01:41:41
Berapa persen suaranya
01:41:41 - 01:41:43
Misalnya Pak Yusuf Kala pada masa itu
01:41:43 - 01:41:45
Tapi dua kali beliau jadi wakil presiden loh
01:41:45 - 01:41:47
Terpilih
01:41:47 - 01:41:49
Karena track record
01:41:49 - 01:41:51
Ibaratnya kalau misalnya kita pakai sistem itu
01:41:51 - 01:41:53
Tidak akan mungkin Pak Yusuf Kala dilirik
01:41:53 - 01:41:55
Makanya kalau pakai logika itu ya
01:41:55 - 01:41:57
Tapi karena Pak Yusuf Kala punya gagasan besar
01:41:57 - 01:41:59
Ketika untuk perdamaian Pozo
01:41:59 - 01:42:01
Ketika untuk perdamaiannya Aceh
01:42:01 - 01:42:03
Gagasan ini kan yang kemudian menjadi pegangan
01:42:03 - 01:42:05
Siapa Toko Makassar setelah Pak Yusuf Kala?
01:42:05 - 01:42:07
Arief Brata
01:42:07 - 01:42:09
Nah
01:42:09 - 01:42:11
Tapi apakah bergagasan kurang?
01:42:11 - 01:42:13
Artinya gini
01:42:13 - 01:42:15
Kalau saya sih sebenarnya
01:42:15 - 01:42:17
Tidak terlalu sepakat ketika
01:42:17 - 01:42:19
Elektabilitas itu menjadi hambatan
01:42:19 - 01:42:21
Untuk punya gagasan besar
01:42:21 - 01:42:23
Bukan itu maksudnya
01:42:23 - 01:42:25
Maksudnya adalah kenapa tidak muncul
01:42:25 - 01:42:27
Ini bukan hambatan tapi karena sistem kita
01:42:27 - 01:42:29
Lebih menyembah elektabilitas
01:42:29 - 01:42:31
Nah itu yang kita tidak ketemu Mat
01:42:31 - 01:42:33
Karena kalau menurut saya
01:42:33 - 01:42:35
Dari pertanyaannya Gilbas tadi itu
01:42:35 - 01:42:37
Karena jarang dikasih peluang aja
01:42:37 - 01:42:39
Untuk membuktikan diri
01:42:39 - 01:42:41
Bukan masalah elektabilitas, buktinya
01:42:41 - 01:42:43
Pak Yusuf Kala karena punya gagasan besar
01:42:43 - 01:42:45
Dan karena punya ruang
01:42:45 - 01:42:47
Untuk mengeksekusi gagasan
01:42:47 - 01:42:49
Dia sudah terkenal dulu
01:42:49 - 01:42:51
Pendapai kan apa pendapai kan dulu
01:42:51 - 01:42:53
Warnit terkenal
01:42:53 - 01:42:55
Dia sudah terkenal dulu
01:42:55 - 01:42:57
Berapa kali menteri di era Agusdur
01:42:57 - 01:42:59
Megawati
01:42:59 - 01:43:01
Dia muncul dengan sistem-sistemnya
01:43:01 - 01:43:03
Artinya begini Mat, untuk menjadi
01:43:03 - 01:43:05
Sekaliber Pak Yusuf Kala
01:43:05 - 01:43:07
Itu dia punya gagasan besar dulu
01:43:07 - 01:43:09
Menurutku
01:43:09 - 01:43:11
Sehingga harapannya saya adalah
01:43:11 - 01:43:13
Toko-toko Indonesia Timur
01:43:13 - 01:43:15
Jangan terpenjara dong dengan
01:43:15 - 01:43:17
Hal-hal yang mungkin sifatnya elektabilitas tadi
01:43:17 - 01:43:19
Tetap saja berusaha untuk memajukan
01:43:19 - 01:43:21
Gagasan-gagasan besarnya gitu
01:43:21 - 01:43:23
Itu yang saya rasa sekarang kurang gitu
01:43:23 - 01:43:25
Kebanyakan itu mengekor
01:43:25 - 01:43:27
Mengekor di bawah gagasannya Pak Jokowi
01:43:27 - 01:43:29
Mengekor di bawah gagasannya Pak Prabowo
01:43:29 - 01:43:31
Mengekor di bawah gagasannya Pak Anies Baswedan
01:43:31 - 01:43:33
Silahkan kalau misalnya mereka tidak terima
01:43:33 - 01:43:35
Tapi menurut saya itu yang terjadi
01:43:35 - 01:43:37
Pada masa itu Pak Jika
01:43:37 - 01:43:39
Muncul dengan gagasannya sendiri
01:43:39 - 01:43:41
Abang tau Karel Albert Rallahalu tidak?
01:43:41 - 01:43:43
Dia kenapa?
01:43:43 - 01:43:45
Gubernur Maluku yang muncul setelah kekacauan Ambon
01:43:45 - 01:43:47
Lalu dia merapikan semuanya
01:43:47 - 01:43:49
Terus dilanjutkan dua kali sekarang
01:43:49 - 01:43:51
Dilanjutkan sama Murat Ismail
01:43:51 - 01:43:53
Terus sebelumnya Asegaf
01:43:53 - 01:43:55
Asegaf itu wakilnya dia
01:43:55 - 01:43:57
Dua periode mereka sama-sama
01:43:57 - 01:43:59
Dari sebuah kekacauan Ambon
01:43:59 - 01:44:01
Konflik yang dulu sih ya?
01:44:01 - 01:44:03
Sebegitu besarnya, dia muncul
01:44:03 - 01:44:05
Sebagai orang yang merapikan semuanya
01:44:05 - 01:44:07
Gagasan besar bukan? Butuh sebagai orang besar bukan?
01:44:07 - 01:44:09
Butuh
01:44:09 - 01:44:11
Dia terkenal skala nasional
01:44:11 - 01:44:13
Makanya itu, karena tidak seksi
01:44:13 - 01:44:15
Karena masalah timur itu
01:44:15 - 01:44:17
Di nasional bukan hal yang seksi
01:44:17 - 01:44:19
Jadi sebenarnya
01:44:19 - 01:44:21
Masalahnya makanya
01:44:21 - 01:44:23
Kalau ditanyain dengan gagasan besar
01:44:23 - 01:44:25
Banyak bang, banyak
01:44:25 - 01:44:27
Makanya saya bilang, orang timur bisa jadi rektor
01:44:27 - 01:44:29
Di salah satu kampus terbaik
01:44:29 - 01:44:31
Di Jawa Tengah
01:44:31 - 01:44:33
Kampusnya orang-orang di Jawa Tengah
01:44:33 - 01:44:35
Saya punya rektor dulu juga orang timur by the way
01:44:35 - 01:44:37
Di Malang
01:44:37 - 01:44:39
Orang timur di Malang
01:44:39 - 01:44:41
Apakah gagasannya kurang? Apakah mereka tidak mengerti
01:44:41 - 01:44:43
Kekotaan? Tidak mengerti bagaimana
01:44:43 - 01:44:45
Cara memajukan Indonesia? Mengerti
01:44:45 - 01:44:47
Tapi, Indonesianya
01:44:47 - 01:44:49
Yang tidak butuh itu
01:44:49 - 01:44:51
Bukan mereka yang tidak punya gagasan
01:44:51 - 01:44:53
Indonesianya yang lebih butuh
01:44:53 - 01:44:55
Anda viral di TikTok
01:44:55 - 01:44:57
Ada sistem yang begini, karena tadi balik lagi
01:44:57 - 01:44:59
Satu orang, satu vote, bukan beresarkan wilayah
01:44:59 - 01:45:01
Berarti sebenarnya memang sudah benar ya?
01:45:01 - 01:45:03
Ideal kalau kita
01:45:05 - 01:45:07
Serikat
01:45:07 - 01:45:09
Bisa dikombahin dengan sistem yang sekarang juga
01:45:09 - 01:45:11
Artinya kalau dia full
01:45:11 - 01:45:13
Tapi dia menangnya cuma di
01:45:13 - 01:45:15
Wilayah, berapa wilayah gitu
01:45:15 - 01:45:17
Pembagiannya tidak 50%
01:45:17 - 01:45:19
Nama-nama yang kita sebutkan tadi itu sebenarnya
01:45:19 - 01:45:21
Nama-nama yang kemudian jarang dikasih ruang
01:45:21 - 01:45:23
Jarang dikasih panggung lagi
01:45:23 - 01:45:25
Sedangkan yang sekarang ini
01:45:25 - 01:45:27
Makanya kan
01:45:27 - 01:45:29
Pertanyaannya Gilbas tadi itu kan, kenapa sekarang
01:45:29 - 01:45:31
Jarang terdengar toko-toko
01:45:31 - 01:45:33
Dari Indonesia Timur
01:45:33 - 01:45:35
Karena toko-toko yang seperti
01:45:35 - 01:45:37
Bilo-bilo Mamat tadi sebutkan
01:45:37 - 01:45:39
Itu hampir sudah tidak ada
01:45:39 - 01:45:41
Hampir sudah tidak ada
01:45:41 - 01:45:43
Toko-toko yang sekarang kita
01:45:43 - 01:45:45
Mau lihat itu kan siapa?
01:45:45 - 01:45:47
Siapa sekarang saya tanya?
01:45:47 - 01:45:49
Kalau kita tahu, hanya sebatas kita yang tahu
01:45:49 - 01:45:51
Supporter, itu bukan toko
01:45:51 - 01:45:53
Itu supporter
01:45:53 - 01:45:55
Itu bukan toko, itu supporter
01:45:55 - 01:45:57
Menurut saya, yang sekarang
01:45:57 - 01:45:59
Yang hari ini kita lihat, kebanyakan
01:45:59 - 01:46:01
Iya, iya, iya
01:46:01 - 01:46:03
Kaka Ari bilang tadi dia cuma ngikut
01:46:03 - 01:46:05
Ngikut aja
01:46:05 - 01:46:07
Menyamai ketokohannya
01:46:07 - 01:46:09
Misalnya Jele Mena
01:46:09 - 01:46:11
Atau Bapak Solosa
01:46:11 - 01:46:13
Atau Yusuf Kala
01:46:13 - 01:46:15
Itu akan sulit
01:46:15 - 01:46:17
Karena yang mereka lakukan sekarang itu adalah supporter
01:46:17 - 01:46:19
Mereka akan mensupport
01:46:19 - 01:46:21
Bahkan begini ya, di wilayah timur
01:46:21 - 01:46:23
Rumahkan ini zaman JK dua kali
01:46:23 - 01:46:25
Decalun presiden itu
01:46:25 - 01:46:27
Saya yakin di timur itu
01:46:27 - 01:46:29
Orang yakin JK menang
01:46:29 - 01:46:31
Ternyata ketika hasil suaranya cuma 13%
01:46:31 - 01:46:33
Artinya dia cuma terkenal
01:46:33 - 01:46:35
Di timur
01:46:35 - 01:46:37
Dan itu tidak cukup dan tidak seksi
01:46:37 - 01:46:39
Makanya Andi melarangin sampai ribut dengan orang Makassar
01:46:39 - 01:46:41
Dengan mengatakan, belum lah
01:46:41 - 01:46:43
Belum saatnya lah
01:46:43 - 01:46:45
Loh, maksudnya apa?
01:46:45 - 01:46:47
Tapi itu kan, dia mau mengeluarkan fatwa
01:46:47 - 01:46:49
Serba salah dengan
01:46:49 - 01:46:51
Ini sukunya dia juga
01:46:51 - 01:46:53
Serba salah kan artinya bahwa
01:46:53 - 01:46:55
Makanya saya bilang tadi
01:46:55 - 01:46:57
Indonesia timur itu lebih cenderung
01:46:57 - 01:46:59
Emosional daripada rasional
01:46:59 - 01:47:01
Kita tahu Yusuf Kala
01:47:01 - 01:47:03
Pak Yusuf Kala itu secara rasional
01:47:03 - 01:47:05
Tidak akan mungkin meroboh suara yang sedemikian banyak
01:47:05 - 01:47:07
Tapi emosinya kita
01:47:07 - 01:47:09
Karena saking cintanya kita sama tokoh-tokohnya kita
01:47:09 - 01:47:11
Kita rasa dia yang paling seharusnya dia
01:47:11 - 01:47:13
Dia kan biasanya sebelum pilih presiden
01:47:13 - 01:47:15
Kita rasa kayak, oh ini kita rasa kayaknya ini menang deh
01:47:15 - 01:47:17
Waktu Pak Yusuf Kala calon
01:47:17 - 01:47:19
Saya merasa itu, maksudnya kayak
01:47:19 - 01:47:21
Tidak ada yang menang nih anjir, dimana-mana semua sebut namanya
01:47:21 - 01:47:23
Yusuf Kala, Yusuf Kala, Yusuf Kala
01:47:23 - 01:47:25
Saya lupa kalau Indonesia itu
01:47:25 - 01:47:27
Luas sekali, tapi kita ini terlalu sedikit
01:47:27 - 01:47:29
Bagi orang timur itu
01:47:29 - 01:47:31
Sedikit sekali
01:47:31 - 01:47:33
Sehingga ternyata di Jawa, SB, SB, SB
01:47:33 - 01:47:35
Dia menang satu wilayah timur
01:47:35 - 01:47:37
Walaupun dua provinsi disini
01:47:37 - 01:47:39
Menang, kalau begitu begini
01:47:39 - 01:47:41
Kita kembalikan kepada Gilbas
01:47:41 - 01:47:43
Kalau yang Gilbas masuk ketokohan
01:47:43 - 01:47:45
Kategorinya itu tolak ukurnya adalah
01:47:45 - 01:47:47
Elektabilitas
01:47:47 - 01:47:49
Popularitas
01:47:49 - 01:47:51
Ya mungkin kita tidak bisa lihat sekarang
01:47:51 - 01:47:53
Tapi kalau misalnya ketokohan itu
01:47:53 - 01:47:55
Tolak ukurnya adalah gagasan
01:47:55 - 01:47:57
Sebenarnya kita punya banyak
01:47:57 - 01:47:59
Kita butuh elektabilitas dulu
01:47:59 - 01:48:01
Ya menurut saya itu saling keterkaitan
01:48:01 - 01:48:03
Orang yang bisa jadi terkenal di Tokopolit
01:48:03 - 01:48:05
Itu kan karena ada yang majuin
01:48:05 - 01:48:07
Atau dilihat
01:48:07 - 01:48:09
Kalau gue majuin nih orang
01:48:09 - 01:48:11
Ada untungnya lah gitu
01:48:11 - 01:48:13
Terutama kalau untuk konteks demokrasi dan kita pemilu
01:48:13 - 01:48:15
Ya untuk suara, keuntungannya kan
01:48:15 - 01:48:17
Ya masuk akal juga kalau dua-duanya nih sebenarnya
01:48:17 - 01:48:19
Gak pernah diomongin
01:48:19 - 01:48:21
Jadinya anak mudanya
01:48:21 - 01:48:23
Gak ada contoh idol
01:48:23 - 01:48:25
Gak ada idolnya lah gitu
01:48:25 - 01:48:27
Kayak oh dari pulau kecil di timur
01:48:27 - 01:48:29
Nih gue bisa kayak dia
01:48:29 - 01:48:31
Gak banyak idolnya, gak pernah diomongin
01:48:31 - 01:48:33
Karena nyambung lagi
01:48:33 - 01:48:35
Karena gak seksi juga, untung apa kalau di konteks pemilu
01:48:35 - 01:48:37
Diomongin terus, naikin elektabilitas gak?
01:48:37 - 01:48:39
Naikin suara gak?
01:48:39 - 01:48:41
Jadi aku bisa kebayang sih
01:48:41 - 01:48:43
Kenapa gak banyak jadinya
01:48:43 - 01:48:45
Kita tidak tau akan ada banyak gagasan seperti apa
01:48:45 - 01:48:47
Di tongkrongan pejabat-pejabat
01:48:47 - 01:48:49
Di sana atau di toko-toko
01:48:49 - 01:48:51
Siapa, kalau dianya sendiri tidak terkenal
01:48:51 - 01:48:53
Tapi lebih ke
01:48:53 - 01:48:55
Ini sih bahwa gagasan saja tidak cukup
01:48:55 - 01:48:57
Di negara ini
01:48:57 - 01:48:59
Kecuali sistemnya kita ubah, sistem memilih
01:48:59 - 01:49:01
Memilih orang-orang, misalnya nih
01:49:01 - 01:49:03
Kita lempar seluruh orang
01:49:03 - 01:49:05
Di DPR misalnya ya
01:49:05 - 01:49:07
Di DPR atau di mahkamah, sebuah mahkamah
01:49:07 - 01:49:09
Kita tunjuk
01:49:09 - 01:49:11
Untuk memilih calon presidennya
01:49:11 - 01:49:13
Nanti keluar tiga
01:49:13 - 01:49:15
Misalnya, baru ini yang masyarakat pilih
01:49:15 - 01:49:17
Jadi tidak berdasarkan keterkenalan
01:49:17 - 01:49:19
Kalau ini hari ini
01:49:19 - 01:49:21
Megawati mau tunjuk pun, tapi dilihat survei
01:49:21 - 01:49:23
Itu juga anjar dong
01:49:23 - 01:49:25
Terus, Andis, kalau tidak ada partnya begitu
01:49:25 - 01:49:27
Karena apa kira-kira?
01:49:27 - 01:49:29
Karena gagasan anda pikir?
01:49:29 - 01:49:31
Andis, tidak ada partnya bisa jadi capres
01:49:31 - 01:49:33
Karena gagasan dong
01:49:33 - 01:49:35
Karena gagasan?
01:49:35 - 01:49:37
Iya dong, kalau mau diadu gagasan
01:49:37 - 01:49:39
Berapa banyak orang di Nasrem dan DPR
01:49:39 - 01:49:41
Karena gagasan, saya berani jamin itu karena gagasan
01:49:41 - 01:49:43
Bos,
01:49:43 - 01:49:45
Iya dong, logikanya dong
01:49:45 - 01:49:47
Bos, adu gagasannya kapan?
01:49:47 - 01:49:49
Adu gagasannya kapan?
01:49:49 - 01:49:51
Dan mendorong elektabilitasnya untuk naik
01:49:51 - 01:49:53
Kalau khusus untuk Dipa Andis ya
01:49:53 - 01:49:55
Kalau khusus untuk Dipa Andis
01:49:55 - 01:49:57
Ini kita bicara fair-fair aja, saya tidak bela Pandis sama sekali
01:49:57 - 01:49:59
Iya, adu gagasannya kapan?
01:49:59 - 01:50:01
Bisa tahu gagasannya gitu ya?
01:50:01 - 01:50:03
Dia terkenal ketika
01:50:03 - 01:50:05
Menjadi
01:50:05 - 01:50:07
Ini
01:50:07 - 01:50:09
Gagasannya
01:50:09 - 01:50:11
Pandis kan sudah dibangun sejak lama dong
01:50:11 - 01:50:13
Mulai dari lingkungan sekitarnya
01:50:13 - 01:50:15
Orang kan gagasan tidak bisa tiba-tiba langsung
01:50:15 - 01:50:17
Satu kali, ini gagasannya saya
01:50:17 - 01:50:19
Bisa tahu, enggak dong
01:50:19 - 01:50:21
Pasti dari lingkungan sekitarnya, makanya dia terpilih jadi rektor para Madinah
01:50:21 - 01:50:23
Capres itu tingkatan tertinggi ya
01:50:23 - 01:50:25
Capres itu tingkatan tertinggi nih
01:50:25 - 01:50:27
Capres ya, tingkatan tertinggi
01:50:27 - 01:50:29
Apakah ada orang lain yang menurut anda
01:50:29 - 01:50:31
Lebih oke gagasannya dari Pa Andis
01:50:31 - 01:50:33
Selain Capres yang lain
01:50:33 - 01:50:35
Apakah ada orang
01:50:35 - 01:50:37
Yang punya gagasan lebih bagus daripada
01:50:37 - 01:50:39
Pa Andis, di luar Capres yang ada
01:50:39 - 01:50:41
Kalau itu selera sih ya Mat ya
01:50:41 - 01:50:43
Iya silahkan
01:50:43 - 01:50:45
Kapan dianya diadu dengan Pa Andis
01:50:45 - 01:50:47
Dan kenapa Pa Andis yang dipilih
01:50:47 - 01:50:49
Bukan yang ini
01:50:49 - 01:50:51
Kita bicara proses dong Mat
01:50:51 - 01:50:53
Makanya elektabilitasnya itu dia tidak muncul
01:50:53 - 01:50:55
Kenapa tidak Srimulyani
01:50:55 - 01:50:57
Dengar dulu ya
01:50:57 - 01:50:59
Anies Baswedan, sudah pasti ini
01:50:59 - 01:51:01
Anies Baswedan punya gagasan besar untuk para Madinah
01:51:01 - 01:51:03
Sehingga akhirnya dia terpilih sebagai rektor para Madinah
01:51:03 - 01:51:05
Iya dong
01:51:05 - 01:51:07
Di sekitarnya dulu
01:51:07 - 01:51:09
Pastilah, tidak mungkin dia tidak punya otak tiba-tiba
01:51:09 - 01:51:11
Jadi rektor para Madinah
01:51:11 - 01:51:13
Pasti dia ngobrol lah sama teman-temannya
01:51:13 - 01:51:15
Kampus kita dibeginikan
01:51:15 - 01:51:17
Gagasan dong
01:51:17 - 01:51:19
Kemudian kayaknya ini orang cocok jadi rektor
01:51:19 - 01:51:21
Setelah itu mungkin dia ngobrol lagi sama siapa
01:51:21 - 01:51:23
Jadilah dia menteri pendidikan
01:51:23 - 01:51:25
Dia ngobrol sama siapa lagi
01:51:25 - 01:51:27
Ternyata ini punya gagasan
01:51:27 - 01:51:29
Jadilah dia seorang gubernur
01:51:29 - 01:51:31
Artinya itu dia masuk lewat gagasannya
01:51:31 - 01:51:33
Pintunya itu lewat situ, bukan keterwakilan dari sebuah partai politik
01:51:33 - 01:51:35
Jadi kalau kamu bilang
01:51:35 - 01:51:37
Apakah ada pemimpin yang muncul lewat gagasan
01:51:37 - 01:51:39
Menurut saya Anies Baswedan salah satu model
01:51:39 - 01:51:41
Yang muncul karena gagasannya
01:51:41 - 01:51:43
Gagasannya itu bukan gagasan yang hari ini kita dengar
01:51:43 - 01:51:45
Gagasannya itu sudah runut dari
01:51:45 - 01:51:47
Dari perode-perode yang dijalankan sejauh ini
01:51:47 - 01:51:49
Tapi menurut saya ketika sudah jadi Capres
01:51:49 - 01:51:51
Sebuah harus keluarkan gagasannya
01:51:51 - 01:51:53
Sebuah harus keluarkan gagasannya
01:51:53 - 01:51:55
Dari Jabun Sukarno pun begitu mereka duduk
01:51:55 - 01:51:57
Satu gagasan ini, satu ga
01:51:57 - 01:51:59
Tapi apakah gagasan itu cukup untuk memajukan
01:51:59 - 01:52:01
Orang-orang dari Indonesia Timur
01:52:01 - 01:52:03
Apa?
01:52:03 - 01:52:05
Dengan sistem pemilu kita seperti itu
01:52:05 - 01:52:07
Cuma hanya gagasan
01:52:07 - 01:52:09
Untuk memunculkan orang
01:52:09 - 01:52:11
Dia jadi wakil presiden atau presiden
01:52:11 - 01:52:13
Dan dia adalah orang Timur
01:52:13 - 01:52:15
Hanya dari gagasan ya
01:52:15 - 01:52:17
Enggak melihat elektabilitas
01:52:17 - 01:52:19
Oke tenang dulu
01:52:19 - 01:52:21
Ini karena sudah jadi melebar dari mana-mana
01:52:21 - 01:52:23
Simpan aja ya
01:52:23 - 01:52:25
Simpan, simpan semua simpan
01:52:25 - 01:52:27
Biarkan warga 28 yang menjawab
01:52:27 - 01:52:29
Ini pasti ada off airnya habis ini sih
01:52:29 - 01:52:31
Kira-kira setuju
01:52:31 - 01:52:33
Tapi saya tidak nyamat
01:52:33 - 01:52:35
Terima kasih banyak
01:52:35 - 01:52:37
Diskusi ini berkelas
01:52:37 - 01:52:39
Tampakannya ternyata
01:52:39 - 01:52:41
Bisa memang
01:52:41 - 01:52:43
Kita memang selalu berkelas loh
01:52:43 - 01:52:45
Saya agak khawatir tadi soalnya
01:52:45 - 01:52:47
Takutnya kita terlalu komedik
01:52:47 - 01:52:49
Takutnya ini kayak podcast-podcast kita pada dasarnya
01:52:49 - 01:52:51
Ini bagaimana tokoh-tokoh dari Timur memuncul
01:52:51 - 01:52:53
Kalau ada estimatenya dari Timur sendiri
01:52:53 - 01:52:55
Terakhir nih ya
01:52:55 - 01:52:57
Pendek aja, dari Mamat
01:52:57 - 01:52:59
Siapa menurut Mamat menurut kaksomat
01:52:59 - 01:53:01
Tokoh dari Timur yang harus orang-orang tau
01:53:01 - 01:53:03
Sama kakak Ari juga
01:53:03 - 01:53:05
Kalo ada duluan, yang belum banyak orang tau
01:53:05 - 01:53:07
Coba cari tau tentang
01:53:07 - 01:53:09
Bapak ini atau ibu ini
01:53:09 - 01:53:11
Kayak tadi itu kan soal
01:53:11 - 01:53:13
Yang pernah jadi menteri saya baru tau
01:53:13 - 01:53:15
Yang tadi gubernur Ambon setelah konflik saya juga baru tau
01:53:15 - 01:53:17
Ini yang sekarang ini
01:53:17 - 01:53:19
Yang akan menjadi pemimpin tokoh di masa depan
01:53:19 - 01:53:21
Ya boleh
01:53:21 - 01:53:23
Yang baru-baru, yang gak baru sih
01:53:23 - 01:53:25
Yang orang gak tau lah, gak banyak tau ada gak
01:53:25 - 01:53:27
Abdur
01:53:27 - 01:53:29
Oke-oke terima kasih
01:53:29 - 01:53:31
Obrolannya sangat mantap
01:53:31 - 01:53:35
Abdur, walaupun kalian tau kalo dia calon jangan pilih
01:53:35 - 01:53:37
Abdur itu tidak akan mencapaikan visi-misi
01:53:37 - 01:53:39
Dia akan mencapaikan fitnah-fitnah
01:53:39 - 01:53:41
Tolong jangan bahas Abdur, panjang lagi nanti
01:53:41 - 01:53:43
Tolong ya
01:53:43 - 01:53:45
Terima kasih sudah mengajak saya disini
01:53:45 - 01:53:47
Lain kali saya mau ketemu dengan calon presiden
01:53:47 - 01:53:49
Ini editor pusing nih ngeditnya
01:53:49 - 01:53:51
Karena panjang sekali
01:53:51 - 01:53:53
Dan ini berkualitas ya
01:53:53 - 01:53:55
Ini warga 28 kalo tau aslinya panjang sekali
01:53:55 - 01:53:57
Jangan lupa warga 28
01:53:57 - 01:53:59
Ikutin terus agenda kampanye Capres dan Cawapres
01:53:59 - 01:54:01
Dan kami ada agenda kampanye langsung
01:54:01 - 01:54:03
Menyapa rakyat tanggal 9 Februari 2024
01:54:03 - 01:54:05
Di Usmar Ismail Hall Jakarta
01:54:05 - 01:54:07
Betul
01:54:07 - 01:54:09
Tiketnya bisa segera dibeli karena disana kami akan
01:54:09 - 01:54:11
Bertikai, berbicara, diskusi
01:54:11 - 01:54:13
Segala macem dengan musuh masyarakat
01:54:13 - 01:54:15
Dengan Bazar02
01:54:15 - 01:54:17
Loyalist
01:54:17 - 01:54:19
Ya Bazar, mereka berarti Bazar
01:54:19 - 01:54:21
Ya oke Bazar02
01:54:21 - 01:54:23
Dibayar, lah kan mereka aku
01:54:23 - 01:54:25
Bisa gak gak ngobrol lagi kalian
01:54:25 - 01:54:27
Saya matiin miknya lama-lama
01:54:27 - 01:54:29
Maaf maaf
01:54:29 - 01:54:31
Lama-lama berani ke orang timur
01:54:31 - 01:54:33
Silahkan gak apa-apa
01:54:33 - 01:54:35
Semakin ngerti semakin berani
01:54:35 - 01:54:37
Terima kasih banyak sudah mendengarkan episode VIP
01:54:37 - 01:54:39
Kali ini jangan lupa ada banyak episode VIP
01:54:39 - 01:54:41
Sebelumnya yang bisa kalian buka
01:54:41 - 01:54:43
Selalu subscribe Ruang 28 di NOIZ
01:54:43 - 01:54:45
Episode baru setiap hari Rabu
01:54:45 - 01:54:47
Sampai jumpa di agenda Capres dan Cawapres
01:54:47 - 01:54:49
Tandingan berikutnya, bye-bye
01:54:49 - 01:54:51
3 jam kemudian
01:54:51 - 01:54:53
Kenapa?
01:54:53 - 01:54:55
Menurut lu?
01:54:55 - 01:54:57
Yang yang dikasih oleh Biosko
01:54:57 - 01:54:59
PH, Sinetron, apa
01:54:59 - 01:55:01
Tidak seksi untuk menampilkan mereka
01:55:01 - 01:55:03
Kenapa?
01:55:03 - 01:55:05
Kenapa?
01:55:05 - 01:55:07
Karena pasarnya
01:55:07 - 01:55:09
Pasarnya belum ke arah situ
01:55:09 - 01:55:11
Karena gagasannya tidak ada yang baru
01:55:11 - 01:55:13
Iya lah
01:55:13 - 01:55:15
Karena ketika menampilkan toko-toko
01:55:15 - 01:55:17
Perempuan ini, tidak digungkus
01:55:17 - 01:55:33
Dengan gagasan yang baru
01:55:33 - 01:55:35
Patai Ruang 28
01:55:35 - 01:55:47
Yang kalian butuhkan
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App