Noice Logo
Masuk

video iconKelas Menengah Harus Kerja 100 Tahun Lagi! (Bersama Bung Rin)

1 Jam, 2 Menit

Kelas Menengah Harus Kerja 100 Tahun Lagi! (Bersama Bung Rin)

5 Juni 2024

56

Hey kelas menengah! Apakah kamu bisa beli rumah dalam waktu dekat? Oh tentu tidak, kamu harus kerja sampai 100 tahun lagi, baru bisa kebeli!

Komentar
Lihat Semua (56)








Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:09
Tiga opini terhadap tiga berita, di dalam satu meja, selamat datang di Ruang 2.8
00:00:10 - 00:00:15
Halo Noiser, Kani Amania, selamat datang di Ruang 2.8
00:00:15 - 00:00:21
Dan hari ini saya, Mahmat Al Ketiri akan bertindak sebagai Ketua Sidang
00:00:21 - 00:00:26
Palu dan Jebatan yang sudah lama tidak hinggap ke saya, akhirnya kembali ke saya juga
00:00:26 - 00:00:30
Tentunya sebagai Ketua Sidang saya akan memperkenalkan langsung saja
00:00:30 - 00:00:33
Ada Gilang Baskara dan juga Kania Cita sebagai panelis
00:00:33 - 00:00:34
Ya, Noiser
00:00:34 - 00:00:35
Itu contohnya
00:00:35 - 00:00:37
Dia sudah memberi contoh cara baru
00:00:37 - 00:00:38
Cepat ya, langsung
00:00:38 - 00:00:39
Cepat
00:00:39 - 00:00:40
Lebih efisien
00:00:40 - 00:00:41
Saya Kania
00:00:41 - 00:00:42
Masa bahas sih
00:00:42 - 00:00:43
Ya, siap
00:00:44 - 00:00:46
Oke ya, aman gitu aja ya
00:00:46 - 00:00:47
Aman
00:00:47 - 00:00:51
Oke, hari ini kita akan membahas tentang kita-kita nih
00:00:52 - 00:00:54
Aye dan Lulupade
00:00:54 - 00:00:56
Kita-kita nih
00:00:56 - 00:00:57
Kita-kita nih
00:00:57 - 00:00:58
Kita-kita
00:00:59 - 00:01:01
Sebagai kelas menengah
00:01:01 - 00:01:02
Kita kan masuk kelas menengah
00:01:02 - 00:01:03
Ngehe nggak?
00:01:03 - 00:01:05
Biasanya kelas menengah ngehe katanya
00:01:05 - 00:01:06
Itu gimana tuh?
00:01:06 - 00:01:08
Nggak sampai ilmu saya ke Jakarta-Jakarta yang gitu
00:01:08 - 00:01:10
Nggak, di Twitter kan, di Twitter suka dibilang tuh kelas menengah ngehe
00:01:10 - 00:01:11
Oh ngehe
00:01:11 - 00:01:14
Iya, kelas menengah, tulang punggung negara ini
00:01:14 - 00:01:16
Pajak paling banyak kelas menengah katanya
00:01:16 - 00:01:17
Betul
00:01:17 - 00:01:19
Kelas menengah nih definisiin dulu kali ya biar enak
00:01:19 - 00:01:21
Penghasilan rata-rata
00:01:21 - 00:01:23
Penghasilan rata-rata
00:01:23 - 00:01:25
Diatas 600 ribu per bulan kalau nggak salah ya
00:01:25 - 00:01:27
Penghasilan rata-rata, enggak-enggak
00:01:27 - 00:01:28
Pengeluaran-pengeluaran
00:01:28 - 00:01:32
Jadi kelas menengah didefinisikan sebagai orang yang pengeluaran setiap bulannya
00:01:32 - 00:01:34
1,2 sampai 6 juta
00:01:34 - 00:01:35
Pengeluaran ya?
00:01:35 - 00:01:36
Oh pengeluaran
00:01:36 - 00:01:38
Setiap bulannya 1,2 juta
00:01:38 - 00:01:39
Oh ini bank dunia
00:01:39 - 00:01:40
Sampai 6 juta
00:01:40 - 00:01:43
Berarti yang orang-orang yang masih 1,1 coba naikin 100 ribu lagi
00:01:43 - 00:01:44
Iya
00:01:44 - 00:01:45
Biar masuk kelas menengah
00:01:45 - 00:01:46
Kelas menengah
00:01:46 - 00:01:47
Iya dong
00:01:47 - 00:01:48
Biar lu nggak dianggap miskin lagi
00:01:48 - 00:01:49
Iya
00:01:49 - 00:01:50
Naikin 100 ribu aja
00:01:50 - 00:01:55
Dan ada datanya juga 52 juta orang di Indonesia itu
00:01:55 - 00:01:56
Masuk kelas menengah
00:01:56 - 00:01:57
Masuk kelas menengah
00:01:57 - 00:01:58
Dan kita tuh tulang punggung
00:01:58 - 00:02:01
Kita drop sedikit ke bawah, negara juga ikut goncang ke bawah
00:02:01 - 00:02:05
Kita naik sedikit ke atas, negara berada pada kemajuan
00:02:05 - 00:02:08
Jadi kita di tengah-tengah kan, struktur tulang kan
00:02:08 - 00:02:11
Kepala itu orang-orang atas
00:02:11 - 00:02:14
Itu yang mikir negara ini mau diapain lagi
00:02:14 - 00:02:16
Dicuri sebelum mana lagi gitu kan
00:02:16 - 00:02:18
Pajaknya mau ditekan sebelum mana lagi gitu
00:02:18 - 00:02:21
Kita bagian yang menahan tubuh ini
00:02:21 - 00:02:24
Apa kita bukan di kaki nih yang menahan negara ini, bukan?
00:02:24 - 00:02:26
Enggak, kita di punggung sini
00:02:26 - 00:02:27
Rakyat miskin?
00:02:27 - 00:02:28
Tulang punggung
00:02:28 - 00:02:29
Rakyat miskin dimana?
00:02:29 - 00:02:30
Di bawah
00:02:30 - 00:02:31
Di kaki?
00:02:31 - 00:02:32
Di bawah
00:02:32 - 00:02:33
Buat di injak
00:02:33 - 00:02:36
Nah, saras otak yang kelas atas memerintahkan injak maka mereka di injak
00:02:36 - 00:02:37
Iya
00:02:37 - 00:02:41
Biasanya menginjaknya menggunakan kita nih yang di tengah untuk nginjak ke bawah
00:02:41 - 00:02:42
Bener kan?
00:02:42 - 00:02:44
Teoriternya begitu tuh
00:02:44 - 00:02:47
Nonton film itu tuh, yang satu kereta isinya kelas miskin
00:02:47 - 00:02:48
Snowpiercer
00:02:48 - 00:02:49
Snowpiercer
00:02:49 - 00:02:50
Dunia udah mau selesai
00:02:50 - 00:02:51
Snowpiercer
00:02:51 - 00:02:52
Snowpiercer
00:02:52 - 00:02:53
Itu tuh
00:02:53 - 00:02:54
Oke
00:02:56 - 00:02:57
Apa maksudnya?
00:02:57 - 00:02:58
Snow apa?
00:02:58 - 00:02:59
Snowpiercer
00:02:59 - 00:03:01
Mau ucap tapi nggak pede
00:03:03 - 00:03:04
Snowpiercer
00:03:04 - 00:03:06
Saya pengen berpendapat tapi saya belum dikenali
00:03:06 - 00:03:07
Iya
00:03:07 - 00:03:09
Anda gimana nih Ketua Sita?
00:03:09 - 00:03:13
Sebagai kelas menengah dan Anda tuh kelas atas, kami injak Anda disini
00:03:13 - 00:03:15
Sip, sip, sip
00:03:15 - 00:03:17
Ini yang bilang saya kelas atas tuh siapa sebenernya?
00:03:17 - 00:03:19
Sepakatan siapa?
00:03:19 - 00:03:24
Dan untuk itu sebagai kelas menengah kita sudah menghadirkan seseorang dari kelas atas, pengusaha
00:03:24 - 00:03:25
Wiss
00:03:25 - 00:03:27
Kayaknya kalau dengar pengusaha tuh gimana gitu ya?
00:03:27 - 00:03:28
Betul, betul
00:03:28 - 00:03:31
Ini kan kita berbicara tentang kita kan?
00:03:31 - 00:03:33
Tapi melihatnya dari sudut pandang atas gimana ya?
00:03:33 - 00:03:34
Wiss
00:03:34 - 00:03:35
Dari menara gading
00:03:35 - 00:03:39
Yang membuat kita kerja sampai mati tuh kan mereka-mereka ini gitu kan
00:03:39 - 00:03:43
Nah jadi sudut pandang menara gading ya
00:03:43 - 00:03:47
Nah sudah ada disini pengusaha, seorang pengusaha
00:03:47 - 00:03:50
Bapak Rindra
00:03:52 - 00:03:54
Kenapa sih? Kok lo nganalin nanggung banget?
00:03:54 - 00:03:55
Rindra
00:03:55 - 00:03:58
Kenapa dilanjutin juga?
00:03:58 - 00:04:00
Dia kan nanggung, Rindra siapa?
00:04:00 - 00:04:02
Bung Rindra
00:04:02 - 00:04:03
Bung Rindra
00:04:03 - 00:04:04
Salam kenal
00:04:04 - 00:04:05
Berikan semangat
00:04:05 - 00:04:10
Kita harus menyanjung kelas atas
00:04:10 - 00:04:12
Gitu ga? Katanya mau diinjak-injak
00:04:14 - 00:04:16
Nanti dulu kalau kita udah di posisi itu baru kita injak
00:04:16 - 00:04:17
Oh iya, iya
00:04:17 - 00:04:19
Oke Bung Rind, apa kabar Bung?
00:04:19 - 00:04:21
Lumayan, lumayan
00:04:21 - 00:04:24
Melihat isu-isu yang terjadi sekarang bagaimana?
00:04:24 - 00:04:26
Terhibur, terhibur
00:04:26 - 00:04:27
Terhibur
00:04:27 - 00:04:32
Kelas menengah dapet tapera, ada juga apa namanya?
00:04:32 - 00:04:33
Apa?
00:04:33 - 00:04:35
Kelas menengah
00:04:35 - 00:04:38
Iya Pak, ini pajakan ada TR itu
00:04:38 - 00:04:42
Cuka, pajak, macam-macam lah
00:04:42 - 00:04:44
Anda liatnya terhibur
00:04:44 - 00:04:46
Ya kan sama-sama bayar, saya juga bayar
00:04:46 - 00:04:48
Anda bayar 0,5 persen, kita bayar 2,5 persen
00:04:48 - 00:04:50
Saya bayarnya volume, volume
00:04:53 - 00:04:55
Iya, benar sih, benar juga sih
00:04:55 - 00:04:59
Kan pengusaha kena pajak juga Mat, bikin usaha, bikin tempat, jualan apa
00:04:59 - 00:05:00
Pungli
00:05:00 - 00:05:03
Guys, ini di luar pajak ya?
00:05:03 - 00:05:06
Yang di luar yang tercatat kan juga
00:05:06 - 00:05:09
Katanya pajak akamsi
00:05:09 - 00:05:12
Apalagi kan Anda bikinnya bar lagi ya
00:05:12 - 00:05:16
Kan ada-ada yang tidak tercatatnya
00:05:16 - 00:05:18
Oh ada ya, tidak tercatat
00:05:18 - 00:05:20
Biayan dan
00:05:23 - 00:05:25
Oknum tapi bro
00:05:25 - 00:05:28
Itu kemaren-kemaren dari tandan, tandan maksudnya
00:05:28 - 00:05:30
Pisang, pisang tandan
00:05:30 - 00:05:32
Saya tidak percaya
00:05:32 - 00:05:35
Saya juga tidak percaya
00:05:35 - 00:05:37
Pada mungkin, semua pasti tercatat lah
00:05:37 - 00:05:39
Itu pasti mengaku-mengaku
00:05:39 - 00:05:41
Tercatat di pembukuan
00:05:41 - 00:05:43
Kalau ngomongnya kayak gitu kan tidak ada
00:05:43 - 00:05:46
Ok, hari ini kita akan bahas soal
00:05:46 - 00:05:48
Maksudnya entertainment V
00:05:50 - 00:05:52
Marketing V
00:05:52 - 00:05:54
Hari ini kita akan bahas soal
00:05:54 - 00:05:56
Apa namanya, kelas menengah
00:05:56 - 00:05:58
Yang makin terhimpit
00:05:58 - 00:06:00
Karena tagihan
00:06:00 - 00:06:02
Sampai ada yang nge-tweet
00:06:02 - 00:06:04
Ini pemerintah sebenci itu apa sama kelas menengah?
00:06:04 - 00:06:06
Betul
00:06:06 - 00:06:08
Sampai ada yang nge-tweet
00:06:08 - 00:06:10
Karena ada juga kayak
00:06:10 - 00:06:12
Ya memang kita tahu kelas menengah itu paling gampang diotak-atik
00:06:12 - 00:06:14
Diambil sedikit tidak jatuh
00:06:14 - 00:06:16
Ya kan
00:06:16 - 00:06:18
Tapi bansos dengan nerima
00:06:18 - 00:06:20
Bansos dengan nerima tidak usah dikasih, tetap stay
00:06:20 - 00:06:23
Nah itu paling enak memang otak-atik kelas menengah
00:06:23 - 00:06:26
Ambil pundi-pundi dari kelas menengah itu paling enak
00:06:26 - 00:06:28
Kalau atas kan susah
00:06:28 - 00:06:30
Petanggungannya ke bawah banyak banget
00:06:30 - 00:06:32
Sehingga kalau dia diambil sedikit
00:06:32 - 00:06:34
Wah bisa tutup BHK
00:06:34 - 00:06:36
Macam-macam
00:06:36 - 00:06:38
Jadi yaudah kelas menengah saja
00:06:38 - 00:06:40
Sedikit, 27T ya
00:06:40 - 00:06:42
Butuh nih kelas menengah
00:06:42 - 00:06:44
100T nih butuh nih negara
00:06:44 - 00:06:46
Kelas menengah
00:06:46 - 00:06:48
Gitu-gitu aja, comot-comot aja
00:06:48 - 00:06:50
Ya
00:06:50 - 00:06:52
Apa lagi nih
00:06:52 - 00:06:54
Apa lagi
00:06:54 - 00:06:56
Dan dari Gilang Basgara
00:06:56 - 00:06:58
Anda hari ini akan membahas apa
00:06:58 - 00:07:00
Saya soal
00:07:00 - 00:07:02
Saya akan membahas soal kelas menengah nih
00:07:02 - 00:07:05
Mau sampai kapan harus bekerja
00:07:05 - 00:07:07
Maksudnya kapan kita
00:07:07 - 00:07:09
Kapan bisa pensiunnya selesai
00:07:09 - 00:07:11
Misalnya selesai dan
00:07:11 - 00:07:13
Menikmati masa hidupnya
00:07:13 - 00:07:15
Sampai 3 kali tuh mas
00:07:15 - 00:07:17
Kerja-kerja-kerja
00:07:17 - 00:07:19
Kerjanya hampir 3 kali ya
00:07:19 - 00:07:21
Kerja-kerja-kerja
00:07:21 - 00:07:23
Lipet lengan baju
00:07:23 - 00:07:25
Sampai kapan lah
00:07:25 - 00:07:27
Ibaratnya kan apalagi dengan
00:07:27 - 00:07:29
Ya dipotong segala macem
00:07:29 - 00:07:31
Terus capek di jalan
00:07:31 - 00:07:33
Betul, tagihan ini itu
00:07:33 - 00:07:35
Listrik, membengkang
00:07:35 - 00:07:37
Belum lagi ada yang
00:07:37 - 00:07:39
Kena jadi sandwich generation
00:07:39 - 00:07:41
Sampai kapan nih
00:07:41 - 00:07:43
Sandwich generation
00:07:43 - 00:07:45
Tapi itu memang kerja-kerja-kerja
00:07:45 - 00:07:47
Itu adalah sebuah slogan yang
00:07:47 - 00:07:49
Sebenarnya bisa melihat masa depan
00:07:49 - 00:07:51
Karena gini kan
00:07:51 - 00:07:53
Untuk memenuhinya kan
00:07:53 - 00:07:55
Sandang, pangan, dan papan
00:07:55 - 00:07:57
Ini yang paling susah papan
00:07:57 - 00:07:59
Yang terakhir tapera ini kan untuk
00:07:59 - 00:08:01
Papan ini kan
00:08:01 - 00:08:03
Dipotong 3%
00:08:03 - 00:08:05
Kita coba kalau lihat dari
00:08:05 - 00:08:07
WMR paling gede di Indonesia itu kan
00:08:07 - 00:08:09
Di Bekasi sekarang, itu 5,3 sekian
00:08:09 - 00:08:11
Kita buletin 5,4
00:08:11 - 00:08:13
Dipotong 3%
00:08:13 - 00:08:15
Itu berarti 1 bulannya mungkin
00:08:15 - 00:08:17
Sekitar 154 ribu
00:08:17 - 00:08:19
154 ribu dan 160 ribu
00:08:19 - 00:08:21
Dipotong itu 3% ya?
00:08:21 - 00:08:23
162 ribu
00:08:23 - 00:08:25
Terolah kita
00:08:25 - 00:08:27
Bulatkan di 160 ribu
00:08:27 - 00:08:29
Rumah di Bekasi itu rata-rata yang
00:08:29 - 00:08:31
Batas bawahnya itu mungkin 200 jutaan
00:08:31 - 00:08:33
Jadi kalau mamanya dicicil itu
00:08:33 - 00:08:35
Akan lunas dalam waktu 104 tahun
00:08:35 - 00:08:37
104 tahun itu berarti kan 3 generasi
00:08:37 - 00:08:39
Kalau mamanya dalam kerja
00:08:39 - 00:08:41
Berarti generasi pertama kerja, generasi kedua kerja
00:08:41 - 00:08:43
Generasi ketiga kerja
00:08:43 - 00:08:45
Jadi memang sudah dari awal
00:08:45 - 00:08:47
Sudah ada ininya
00:08:47 - 00:08:49
Sudah ada bocoran dari awal
00:08:49 - 00:08:51
Jadi semua itu dipikirin sampai 3 generasi
00:08:51 - 00:08:53
Sampai Jan Etes nanti
00:08:53 - 00:08:55
Kan dia, bapaknya ini kan kerja dulu
00:08:55 - 00:08:57
Terakhir itu anaknya nanti jadi presiden
00:08:57 - 00:08:59
Sampai Jan Etes
00:08:59 - 00:09:01
Jan Etes kemarin ditanya
00:09:01 - 00:09:03
Jadi dia menjamin
00:09:03 - 00:09:05
Sampai bawah itu kerjanya
00:09:05 - 00:09:07
Dengan asumsi rumahnya tidak naik harganya
00:09:07 - 00:09:09
200 juta terus ya?
00:09:09 - 00:09:11
200 juta terus sampai 100 tahun lagi
00:09:11 - 00:09:13
3 generasi ya?
00:09:13 - 00:09:15
2124
00:09:15 - 00:09:17
Itu harga masih 200 juta
00:09:17 - 00:09:19
Asumsinya begitu
00:09:19 - 00:09:21
Yang mana UKT aja dalam waktu ini
00:09:21 - 00:09:23
Sudah naik berapa kali
00:09:23 - 00:09:25
UKT juga itu kelas menengah juga
00:09:25 - 00:09:27
Jadi maksudnya properti diharapkan
00:09:27 - 00:09:29
Tetap 200 juta sih
00:09:29 - 00:09:31
Adalah sebuah hayalan
00:09:31 - 00:09:33
Semoga sudah dipikirin juga Kania
00:09:33 - 00:09:35
Dari slogan saya sudah mikir
00:09:35 - 00:09:37
Dari saya itu banget
00:09:37 - 00:09:39
Sampai kapan harus kerja
00:09:39 - 00:09:41
Mungkin ini di awal dulu yang kita bahas
00:09:41 - 00:09:43
Karena kalau yang materi aku itu
00:09:43 - 00:09:45
Lebih kayak membahas ada tagihan-tagian
00:09:45 - 00:09:47
Apa aja sih yang dibayarkan oleh
00:09:47 - 00:09:49
Kelas menengah ya?
00:09:49 - 00:09:51
Oh yang sudah dipotong dari gajinya
00:09:51 - 00:09:53
Para pekerja formal
00:09:53 - 00:09:55
Naik dulu
00:09:55 - 00:09:57
Stay di tadi
00:09:57 - 00:09:59
Baca overviewnya tuh
00:10:09 - 00:10:11
Saya datang ke acara kalian presiden
00:10:11 - 00:10:13
Tandingan itu loh
00:10:13 - 00:10:15
Tungguin nonton
00:10:15 - 00:10:17
Thank you
00:10:17 - 00:10:19
Di sudut mencari-cari kegelapan
00:10:21 - 00:10:23
Saya pengen lihat ini aja
00:10:23 - 00:10:25
Gimana strategi kalian gitu
00:10:25 - 00:10:27
Karena memang dinama kayak gini pantas gak menang
00:10:29 - 00:10:31
Kurang kompak
00:10:31 - 00:10:33
Kita kebanyakan ribut sama operator kita sendiri
00:10:33 - 00:10:35
Sementara tim lain
00:10:35 - 00:10:37
Operatornya sudah berjalan
00:10:39 - 00:10:41
Tandingnya juga gak imbang kan
00:10:41 - 00:10:43
Kita kan tulus berkampanye
00:10:43 - 00:10:45
Yang lawan kita waktu itu kan
00:10:45 - 00:10:47
Tiga-tiganya dibayar
00:10:49 - 00:10:51
Moderatornya juga dibayar
00:10:51 - 00:10:53
Makanya mihak sana
00:10:53 - 00:10:55
Ini bagus kita pun
00:10:55 - 00:10:57
Disikat sama moderatornya
00:10:57 - 00:10:59
Moderator ikut bermain
00:10:59 - 00:11:01
Lain kali dipertimbangkan
00:11:01 - 00:11:03
Kalau pengen jujur-jujur gitu tolong dipertimbangkan
00:11:05 - 00:11:07
Agak gak terlalu works ya
00:11:07 - 00:11:09
Jadi mau menang atau mau jujur pilih satu
00:11:11 - 00:11:13
Silahkan
00:11:15 - 00:11:17
Kalau dari saya itu realisasinya
00:11:17 - 00:11:19
Program yang dari tagihan-tagihan
00:11:19 - 00:11:21
Akhirnya apakah terjadi gitu ya
00:11:21 - 00:11:23
Barangnya
00:11:23 - 00:11:25
Hitung-hitungannya
00:11:25 - 00:11:27
Memungkinkan gak sih
00:11:29 - 00:11:31
Kita mulai langsung saja dari
00:11:31 - 00:11:33
Gilang Bas Gara silahkan
00:11:35 - 00:11:37
Kita bahas tagihan-tagihannya dulu
00:11:39 - 00:11:41
Jadi ada apa aja sih yang harus dibayarkan oleh
00:11:41 - 00:11:43
Para pekerja formal
00:11:43 - 00:11:45
Pertama ada pajak penghasilan
00:11:45 - 00:11:47
PPH
00:11:47 - 00:11:49
PPH ini susah nih mau lari
00:11:49 - 00:11:51
Karena langsung dipotong di depan
00:11:53 - 00:11:55
Itulah perbedaannya
00:11:55 - 00:11:57
Sorry no offense tapi itu perbedaannya
00:11:57 - 00:11:59
Pajak yang mengikat pekerja dengan yang mengikat pengusaha
00:11:59 - 00:12:01
Karena kalau yang mengikat pengusaha
00:12:01 - 00:12:03
Biasanya
00:12:03 - 00:12:05
Mereka masih banyak ruang
00:12:05 - 00:12:07
Untuk gue bisa bikin jadi begini
00:12:07 - 00:12:09
Sebenarnya kalau pekerja itu udah langsung
00:12:09 - 00:12:11
Di jebretin sama si perusahaannya
00:12:13 - 00:12:15
11,5 kita
00:12:15 - 00:12:17
Jarang ada yang bisa dilakukan
00:12:17 - 00:12:19
Terhadap itu
00:12:19 - 00:12:21
Jadi ini dipotong
00:12:21 - 00:12:23
PPH 21
00:12:23 - 00:12:25
Kalau setiap habis laporan pajak
00:12:25 - 00:12:27
Pasti para pekerja mengeluh ya di twitter
00:12:27 - 00:12:29
Maksudnya kayak kaget gue
00:12:29 - 00:12:31
Melihat nilai pajak gue
00:12:31 - 00:12:33
Pada kaget biasanya
00:12:33 - 00:12:35
Karena kayak gue bayar segini tapi gue gak ngerasa dapat servis yang
00:12:35 - 00:12:37
Sepadan lah
00:12:37 - 00:12:39
Nah itu satu PPH
00:12:39 - 00:12:41
Kemudian berikutnya adalah BPJS Kesehatan
00:12:41 - 00:12:43
BPJS Kesehatan
00:12:43 - 00:12:45
Diambil sebesar 5%
00:12:45 - 00:12:47
Gaji
00:12:47 - 00:12:49
Nah namun yang ditanggung karyawan 1%
00:12:49 - 00:12:51
4%nya ditanggung oleh
00:12:51 - 00:12:53
Pengusaha
00:12:53 - 00:12:55
Makasih ya
00:12:55 - 00:12:57
Sama-sama
00:12:57 - 00:12:59
Selanjutnya adalah
00:12:59 - 00:13:01
BPJS Ketenagakerjaan JHT
00:13:01 - 00:13:03
Nah ini dipotong
00:13:03 - 00:13:05
2%
00:13:05 - 00:13:07
2% gaji ya untuk
00:13:07 - 00:13:09
BPJS Ketenagakerjaan Jaminah Hari Tua
00:13:09 - 00:13:11
Nah ini pensiun lah untuk pensiun kita
00:13:11 - 00:13:13
Ini waktu itu batal ya
00:13:13 - 00:13:15
Enggak sih setahu aku sampai
00:13:15 - 00:13:17
Saat ini masih berlaku
00:13:17 - 00:13:19
Demonya doang yang hilang
00:13:19 - 00:13:21
Demonya aja
00:13:21 - 00:13:23
Ada demo JHT
00:13:23 - 00:13:25
Kenapa di spotok lagi
00:13:25 - 00:13:27
Ada tetap berjalan sampai sekarang
00:13:27 - 00:13:29
Nah selanjutnya
00:13:29 - 00:13:31
Tadi Jaminah Hari Tua sekarang baru pensiun
00:13:31 - 00:13:33
Baru jaminan pensiun ada lagi
00:13:33 - 00:13:35
JP
00:13:35 - 00:13:37
BPJS Ketenagakerjaan JP ini potongannya
00:13:37 - 00:13:39
3%
00:13:39 - 00:13:41
3% gaji ini
00:13:41 - 00:13:43
Berarti kalau di total Jaminah Hari Tua sama pensiun itu 5%
00:13:43 - 00:13:45
Nah tapi
00:13:45 - 00:13:47
Tanggungannya beda nih karyawan nanggung
00:13:47 - 00:13:49
Tadi 1% ya
00:13:49 - 00:13:51
2% lagi ditanggung pemberi kerja
00:13:51 - 00:13:53
Atau si pengusahanya
00:13:53 - 00:13:55
Terima kasih lagi
00:13:55 - 00:13:57
Itu baru satu orang
00:13:57 - 00:13:59
Kalau pegawainya ribuan
00:13:59 - 00:14:01
Sekarang kita simulasikan disini
00:14:01 - 00:14:03
Misal ada orang yang
00:14:03 - 00:14:05
Gajinya grossnya kotornya tuh
00:14:05 - 00:14:07
12.580.000
00:14:07 - 00:14:09
Ini jarang banget orang dengan gaji ini
00:14:11 - 00:14:13
Dengan gaji gross 12.580.000
00:14:13 - 00:14:15
Maka dengan segala
00:14:15 - 00:14:17
Potongan tersebut orang itu akan menerima
00:14:17 - 00:14:19
Sekitar 11.630.000
00:14:19 - 00:14:21
Atau dipotong sebanyak
00:14:21 - 00:14:23
1,1 sampai 1,2 juta
00:14:23 - 00:14:25
Jadi
00:14:25 - 00:14:27
Kira-kira itu gambarannya dan itu dengan
00:14:27 - 00:14:29
Perhitungan gaji segitu ya
00:14:29 - 00:14:31
Dengan gaji 12, sekian juta
00:14:31 - 00:14:33
Potongannya kira-kira sejuta
00:14:33 - 00:14:35
Gitu
00:14:35 - 00:14:37
Nah kemudian yang terakhir
00:14:37 - 00:14:39
Juga mau ditambahkan lagi
00:14:39 - 00:14:41
Potongan adalah yang tapera
00:14:41 - 00:14:43
Tapera itu rencananya dipotong sebesar 3%
00:14:43 - 00:14:45
Dengan 2,5%
00:14:45 - 00:14:47
Dari pekerja
00:14:47 - 00:14:49
0,5% dari perusahaan atau dari pengusahanya
00:14:49 - 00:14:51
Gitu
00:14:51 - 00:14:53
Nanti kalau ditambah lagi potongannya bakal naik lagi
00:14:53 - 00:14:55
Berarti dari yang 1,1 atau 1,2 juta
00:14:55 - 00:14:57
Tadi itu kira-kira
00:14:57 - 00:14:59
Hal-hal yang dipotong dari gaji
00:14:59 - 00:15:01
Pekerja formal atau yang kita sebut tadi
00:15:01 - 00:15:03
Kelas menengah
00:15:03 - 00:15:05
Walaupun sebenarnya kalau dengan gaji 12 jutaan
00:15:05 - 00:15:07
Ini dengan pengeluaran
00:15:07 - 00:15:09
Yang misalnya segitu juga
00:15:09 - 00:15:11
Udah diluar dari kelas menengah sebenarnya
00:15:11 - 00:15:13
Karena tadi kelas menengah kita hitungannya sampai 6 juta
00:15:13 - 00:15:15
Pengeluarannya?
00:15:15 - 00:15:17
Tapi bukan penerimaannya
00:15:17 - 00:15:19
Pengeluaran 6 juta
00:15:19 - 00:15:21
Jadi masih bisa kelas menengah
00:15:21 - 00:15:23
Masih bisa benar kalau dia pengeluarannya di 6 juta
00:15:23 - 00:15:25
Tapi itu hitungan pertanggungan atau total ya
00:15:25 - 00:15:27
Biasanya itu ada hitungan itu beda
00:15:27 - 00:15:29
Jadi hitungan
00:15:29 - 00:15:31
Pengeluaran sekian itu beda nih
00:15:31 - 00:15:33
Pengeluaran total atau pengeluaran pertanggungan
00:15:33 - 00:15:35
Oh pertanggungan itu per orang
00:15:35 - 00:15:37
Siapapun yang dia tanggung
00:15:37 - 00:15:39
Kalau dia sandwich generation
00:15:39 - 00:15:41
Misalnya dia sendiri kerja
00:15:41 - 00:15:43
Tapi dia nanggung ibu bapaknya, adik-adiknya
00:15:43 - 00:15:45
So lets say dia tanggungannya 4
00:15:45 - 00:15:47
Sama dirinya sendiri jadi 5
00:15:47 - 00:15:49
Nah kalau kita hitung itu tadi pertanggungan
00:15:49 - 00:15:51
Berarti dia bisa maksimal pengeluaran 30 juta
00:15:51 - 00:15:53
Itu masih kelas menengah
00:15:53 - 00:15:55
Jadi tergantung nih ukurannya pertanggungan
00:15:55 - 00:15:57
Atau total
00:15:57 - 00:15:59
Total ya
00:15:59 - 00:16:01
Karena disitu juga waktu itu perdebatannya
00:16:01 - 00:16:03
Di twitter kan
00:16:03 - 00:16:05
Orang-orang gak terima ketika dibilang mereka udah orang kaya
00:16:05 - 00:16:07
Mereka tuh udah bukan kelas menengah
00:16:07 - 00:16:09
Mereka gak terima
00:16:09 - 00:16:11
Padahal ada orang yang gak terima
00:16:11 - 00:16:13
Gak terima dibilang kaya
00:16:13 - 00:16:15
Dari mana gue kaya
00:16:15 - 00:16:17
Gaji gue cuman 10 juta
00:16:17 - 00:16:19
Gaji gue cuman 10 juta
00:16:19 - 00:16:21
Pengeluaran gue kira-kira segitu juga
00:16:21 - 00:16:23
Iya-iya kalau definisi world bank
00:16:23 - 00:16:25
Lu udah gak masuk kelas menengah
00:16:25 - 00:16:27
Kita semua orang kaya
00:16:29 - 00:16:31
Jangan saya aja
00:16:31 - 00:16:33
Makanya
00:16:33 - 00:16:35
Bentar ganti host dulu boleh gak
00:16:35 - 00:16:37
Jari yang kelas menengah beneran
00:16:37 - 00:16:39
Nah kalau yang aku lihat
00:16:39 - 00:16:41
Dari yang kita bahas di
00:16:41 - 00:16:43
Apa yang dipotong segala macam ini
00:16:43 - 00:16:45
Sebenernya kelas menengah yang kita pakai disini bukan pakai definisi world bank
00:16:45 - 00:16:47
Tapi lebih ke pekerja formal
00:16:47 - 00:16:49
Sebenernya
00:16:49 - 00:16:51
Yang dimana gajinya itu sudah otomatis mendapatkan
00:16:51 - 00:16:53
Potongan-potongan-potongan
00:16:53 - 00:16:55
Dan juga mereka merasa terhimpit
00:16:55 - 00:16:57
Dengan segala potongan ini
00:16:57 - 00:16:59
Karena baik lagi potongan untuk pekerja formal ini
00:16:59 - 00:17:01
Sulit dihindari
00:17:01 - 00:17:03
Karena langsung dipotong oleh pihak pemberi kerja
00:17:03 - 00:17:05
Atau oleh pihak perusahaan
00:17:05 - 00:17:07
Kita tanya dulu ke Bumrin
00:17:07 - 00:17:09
Gimana pendapatnya
00:17:09 - 00:17:11
Dengan segala potongan yang menghimpit
00:17:11 - 00:17:13
Kelas menengah atau kelas pekerja formal
00:17:13 - 00:17:15
Dari sudut pandang anda sebagai pengusaha melihat pegawai anda
00:17:15 - 00:17:17
Iya
00:17:17 - 00:17:19
Melihat pegawai dipotong
00:17:19 - 00:17:21
Sesuai dengan regulasi
00:17:21 - 00:17:23
Sebagai pengusaha kan ada regulasi
00:17:23 - 00:17:25
Dijalankan
00:17:25 - 00:17:27
Kalau tanggapannya
00:17:27 - 00:17:29
Terhadap
00:17:29 - 00:17:31
Terutama yang seperti katakannya tadi
00:17:31 - 00:17:33
Dimana sebenarnya gajinya dia sudah
00:17:33 - 00:17:35
Secara itungan world bank
00:17:35 - 00:17:37
Sudah tidak menengah lagi
00:17:37 - 00:17:39
Sudah kaya
00:17:39 - 00:17:41
Kalau kaya gitu
00:17:41 - 00:17:43
Kadang
00:17:43 - 00:17:45
Mau bilang bersyukur, kasihan
00:17:45 - 00:17:47
Mau bilang
00:17:47 - 00:17:49
Nanti saya bantu
00:17:49 - 00:17:51
Banyak yang tanggung jawab
00:17:51 - 00:17:53
Jadi kalau tanggapannya ini memang
00:17:53 - 00:17:55
Ini harus ke pemerintah saja, jangan tanya saya
00:17:55 - 00:17:57
Sebenarnya ya
00:17:57 - 00:17:59
Orang lain hanya menjalankan regulasi
00:17:59 - 00:18:01
Kalau misalnya
00:18:01 - 00:18:03
Pegawai-pegawai
00:18:03 - 00:18:05
Menuntut UMR dinaikin
00:18:05 - 00:18:07
Otomatis pengusaha juga terlibat disitu
00:18:07 - 00:18:09
Iya
00:18:09 - 00:18:11
Kadang-kadang yang tidak mau adalah pengusaha
00:18:11 - 00:18:13
Karena lagi padat karya
00:18:13 - 00:18:15
Dengan segala macam tanggungan mereka
00:18:15 - 00:18:17
Seperti ini mereka minta gaji mereka dinaikin
00:18:17 - 00:18:19
Nah itu baru pengusaha masuk
00:18:19 - 00:18:21
Bukan soal pemerintah lagi, apakah sepakat
00:18:21 - 00:18:23
Apakah tidak
00:18:23 - 00:18:25
Kalau memangnya kaya gini, asal terjustifikasi
00:18:25 - 00:18:27
Dari hitungan saya masih masuk
00:18:27 - 00:18:29
Ya tidak apa-apa
00:18:29 - 00:18:31
Yakin tidak apa-apa
00:18:31 - 00:18:33
Bukannya kelas atas itu mengumpulkan pundi-pundi sebanyak-banyak
00:18:33 - 00:18:35
Ini saya harus memosifikasi
00:18:35 - 00:18:37
Sebagai orang kaya yang jahat atau tidak
00:18:37 - 00:18:39
Bebas
00:18:39 - 00:18:41
Saya bisa berperan sebagai orang kaya yang jahat juga bisa
00:18:41 - 00:18:43
Itu perurusan saya
00:18:43 - 00:18:45
Buat kerja, mau kerja silahkan
00:18:45 - 00:18:47
Cari kerja lain
00:18:47 - 00:18:49
Yang menggantikan anda disini
00:18:49 - 00:18:51
Yang menggantikan anda bisa banyak
00:18:51 - 00:18:53
Yang menggantikan anda bisa banyak
00:18:53 - 00:18:55
Jumlah pelamar kerja
00:18:55 - 00:18:57
Bukan lowongan
00:18:57 - 00:18:59
Kalau mau jadi kaya gitu
00:18:59 - 00:19:01
Itu yang ada pengusaha
00:19:01 - 00:19:03
Apalagi yang pemilik pabrik
00:19:03 - 00:19:05
Banyak sekali tanggungannya
00:19:05 - 00:19:07
Kalau dia UMR nya naik
00:19:07 - 00:19:09
Pengeluaran tambah
00:19:09 - 00:19:11
Iya pengeluaran bertambahnya signifikan
00:19:11 - 00:19:13
Tapi kalau memangnya kaya gini
00:19:13 - 00:19:15
Sebagai saya
00:19:15 - 00:19:17
Konteksnya sebagai usaha saya
00:19:17 - 00:19:19
Pemilik restoran kaya gitu
00:19:19 - 00:19:21
Itu masih bisa
00:19:21 - 00:19:23
Masih bisa
00:19:23 - 00:19:25
Ibaratnya tinggal
00:19:25 - 00:19:27
Kalau UMR naik
00:19:27 - 00:19:29
Sampai dua kali
00:19:29 - 00:19:31
Itu harga jualnya pasti naik
00:19:31 - 00:19:33
Nanti yang berat adalah pelanggan ku
00:19:33 - 00:19:35
Kelas menengah ini juga
00:19:35 - 00:19:37
Jadi kalau memangnya harga itu
00:19:37 - 00:19:39
Akhirnya
00:19:39 - 00:19:41
Kalau memangnya dari segi saya sebagai pengusaha
00:19:41 - 00:19:43
Dari usaha
00:19:43 - 00:19:45
Kenaikan itu memang harus
00:19:45 - 00:19:47
Harus di
00:19:47 - 00:19:49
Alami
00:19:49 - 00:19:51
Dan itu pasti begitu
00:19:51 - 00:19:53
Bijak sekali ya orang ini
00:19:53 - 00:19:55
Mau yang jadi jahat atau enggak nih
00:19:55 - 00:19:57
Ini lagi yang baik tadi
00:19:57 - 00:19:59
Mode baik
00:19:59 - 00:20:01
Sebisa mungkin saya bantu
00:20:03 - 00:20:05
Kementerian kebijaksanaan
00:20:05 - 00:20:07
Saya selalu mendukung
00:20:07 - 00:20:09
Pemerintah kan sebenarnya
00:20:09 - 00:20:11
Terus abis itu kalau memangnya
00:20:11 - 00:20:13
Nanti kan pasti pertanyaannya
00:20:13 - 00:20:15
Berlanjut ke apakah program ini bisa dijalankan dengan baik
00:20:15 - 00:20:17
Kalau dari segi pemerintahnya
00:20:17 - 00:20:19
Jelas kan dia yang malakin duit
00:20:19 - 00:20:21
Kalau pemerintah narikin duit mah cepat
00:20:21 - 00:20:23
Tapi maksudnya kalau memangnya di
00:20:23 - 00:20:25
Masyarakatnya pasti ada pelanggan khususnya TPR
00:20:25 - 00:20:27
Seperti yang udah dijelaskan tadi di awal
00:20:27 - 00:20:29
Terus abis itu katanya
00:20:29 - 00:20:31
Ada satu siapa ya itu
00:20:31 - 00:20:33
Anggota DPR yang ngomong
00:20:33 - 00:20:35
Ya ini kan kalau memangnya
00:20:35 - 00:20:37
Masyarakat di kelas menengah gitu
00:20:37 - 00:20:39
Terus abis itu
00:20:39 - 00:20:41
Daripada jujur online bisa
00:20:41 - 00:20:43
Daripada jujur online dipakai ini aja
00:20:43 - 00:20:45
Dipakai ke
00:20:45 - 00:20:47
3% aja itu nanti ininya
00:20:47 - 00:20:49
Apa namanya
00:20:49 - 00:20:51
Saya juga bilang daripada beli Starbuck
00:20:51 - 00:20:53
McD, produk-produk mendukung Zionist
00:20:53 - 00:20:55
Itu udah 3% tuh
00:20:55 - 00:20:57
Lebih baik sumbang buat IKN
00:20:57 - 00:20:59
Iya bener
00:20:59 - 00:21:01
Kita udah setuju
00:21:01 - 00:21:03
Kita setuju
00:21:03 - 00:21:05
Siapa tau di IKN juga bisa ada penanaman singkong
00:21:05 - 00:21:07
Jadi jago
00:21:07 - 00:21:09
Kan kita juga pengen
00:21:09 - 00:21:11
Jadinya dari McD alikanlah jadi Kitela
00:21:11 - 00:21:13
Bisa kayak gitu
00:21:13 - 00:21:15
Kitela singkong
00:21:15 - 00:21:17
Ini juga kan berapa lagi itu
00:21:17 - 00:21:19
Aduh apa sih kalian yang kelas menengah itu
00:21:19 - 00:21:21
Kalau memangnya asuransi itu kan ditagi juga
00:21:21 - 00:21:23
Pas di terakhir itu ada tuh ininya
00:21:23 - 00:21:25
Pajaknya juga, aduh apa namanya sih
00:21:25 - 00:21:27
Yang mana? Jadi kalau memangnya kita
00:21:27 - 00:21:29
Ini apa namanya
00:21:29 - 00:21:31
Dari kantor dapet asuransi
00:21:31 - 00:21:33
Asuransi itu dipakai
00:21:33 - 00:21:35
Ada pajaknya juga nanti
00:21:35 - 00:21:37
Ada potongannya juga per tahun
00:21:37 - 00:21:39
Bukan BPJ
00:21:39 - 00:21:41
Natura
00:21:41 - 00:21:43
Nah itu pajak Natura
00:21:43 - 00:21:45
Oh gue baru tau nih
00:21:45 - 00:21:47
Padahal itu kan orang sakit kan
00:21:47 - 00:21:49
Orang sakit terus abis itu
00:21:49 - 00:21:51
Kan tidak ada yang mau sakit sebenernya
00:21:51 - 00:21:53
Jadi itu ada pajak Natura
00:21:53 - 00:21:55
Jadi untuk sakit aja kita dipajakin
00:21:55 - 00:21:57
Jadi itu ada sedikit info
00:21:57 - 00:21:59
Di antara total tadi masih ada pajak Natura ini
00:21:59 - 00:22:01
Tapi Punggulin ini agak serius sedikit
00:22:01 - 00:22:03
Sebagai pengusaha
00:22:03 - 00:22:05
Kepikiran kan ini kan semua potongan
00:22:05 - 00:22:07
Buat kelas menengah atau pekerja formal
00:22:07 - 00:22:09
Ini kan sebenarnya dari gaji pokok
00:22:09 - 00:22:11
Nah dari pengusaha ada
00:22:11 - 00:22:13
Kayak upaya negosiasi dengan pekerjanya
00:22:13 - 00:22:15
Untuk kayak gimana kalau gaji pokoknya kecil banget aja
00:22:15 - 00:22:17
Nah abis itu
00:22:17 - 00:22:19
Kita pakai mekanisme bonus
00:22:19 - 00:22:21
Atau mekanisme apa
00:22:21 - 00:22:23
Ini ditayangin nggak?
00:22:23 - 00:22:25
Ini ditayangin
00:22:25 - 00:22:27
Sorry ya
00:22:27 - 00:22:29
Berarti bagian ini di cut
00:22:29 - 00:22:31
Anda buka dapur
00:22:31 - 00:22:33
Pertanyaannya terlalu jujur
00:22:33 - 00:22:35
Terlalu buka dapur
00:22:35 - 00:22:37
Kalau jujur juga nggak apa-apa bisa
00:22:37 - 00:22:39
So far sentiment dari
00:22:39 - 00:22:41
Karyawannya atau dari pekerjanya
00:22:41 - 00:22:43
Untuk hal seperti ini mereka kooperatif
00:22:43 - 00:22:45
Mereka malah diuntungkan
00:22:45 - 00:22:47
Soalnya kan kalau misalnya ini
00:22:47 - 00:22:49
Lebih nggak pasti, maksudnya kan gaji pokok
00:22:49 - 00:22:51
Itu lebih pasti ya secara kontrak
00:22:51 - 00:22:53
Dan segala macam
00:22:53 - 00:22:55
Ada risiko itu tapi kalau misalnya pekerjaanya cukup trust
00:22:55 - 00:22:57
Sama pekerjaannya harusnya nggak masalah
00:22:57 - 00:22:59
Harusnya nggak masalah
00:22:59 - 00:23:01
Tapi itu kan memang butuh kolaborasi
00:23:01 - 00:23:03
Kalau kayak gitu
00:23:03 - 00:23:05
Karena ada sebenarnya yang pengen bahkan
00:23:05 - 00:23:07
Tidak sedikit karyawan itu bilang
00:23:07 - 00:23:09
Saya BPJSnya saya bayarin sendiri deh
00:23:09 - 00:23:11
Oh jadi nggak dari kantor gitu
00:23:11 - 00:23:13
Nggak, ada juga yang kayak gitu
00:23:13 - 00:23:15
Mereka maunya kayak gitu
00:23:15 - 00:23:17
Mungkin nantinya dibayarin atau nggak
00:23:17 - 00:23:19
Tapi kalau mau main kenapa-napa
00:23:19 - 00:23:21
Yang kena pengusaha sendiri
00:23:21 - 00:23:23
Yang kena pengusahanya
00:23:23 - 00:23:25
Tapi merasa beban nggak dengan
00:23:25 - 00:23:27
Banyak banget tanggungan juga
00:23:27 - 00:23:29
Buat pengusaha sebenarnya
00:23:29 - 00:23:31
Beban, ya kan udah masuk ke dunia usaha
00:23:31 - 00:23:33
Udah tau
00:23:33 - 00:23:35
Itu kan itu ya, yang kayak tadi 3 persen 2 persennya dari
00:23:35 - 00:23:37
Artinya batas gaji juga dilihat dari pengeluaran juga ya
00:23:37 - 00:23:39
Artinya kalau tanggungannya
00:23:39 - 00:23:41
0,5 persen
00:23:41 - 00:23:43
Ada juga BPJS 4 persen
00:23:43 - 00:23:45
Nah itu semua ditambahin dulu
00:23:45 - 00:23:47
Baru dibasukin baru tau gajinya
00:23:47 - 00:23:49
Rata-rata bisa berapa gitu ya
00:23:49 - 00:23:51
Dia kira-kira begitu lah
00:23:51 - 00:23:53
Terus abis itu Pungli
00:23:53 - 00:23:55
Nah itu kan juga
00:23:55 - 00:23:57
Persentasenya ada sendiri kan
00:23:57 - 00:23:59
Udah diitung, karena pasti terus ada
00:23:59 - 00:24:01
Oh pasti ada
00:24:01 - 00:24:03
Nominalnya tetap atau naik
00:24:03 - 00:24:05
Atau apa sih
00:24:05 - 00:24:07
Kalau nggak dibayar
00:24:07 - 00:24:09
Kalau nggak dibayar ya
00:24:09 - 00:24:11
Gitu
00:24:11 - 00:24:13
Kita berbagi dong
00:24:15 - 00:24:17
Bagi mah ke Ormas
00:24:17 - 00:24:19
Bagi mah ke Ormas, negara aja bagi-bagi ke Ormas
00:24:19 - 00:24:21
Ya kan udah negara yang ngebagi
00:24:21 - 00:24:23
Kalau ke Ormas aja pasti aman juga dong
00:24:23 - 00:24:25
Tunggu dulu
00:24:29 - 00:24:31
Tunggu dulu kawan
00:24:31 - 00:24:33
Ya beda lah
00:24:33 - 00:24:35
Tiap bisnis ada gitu-gitunya
00:24:35 - 00:24:37
Gua jadi pengen nanya
00:24:37 - 00:24:39
Biasanya kan yang jadi masalah
00:24:39 - 00:24:41
Sekarang kan lagi rame soal parkiran
00:24:41 - 00:24:43
Ada rame kan soal
00:24:43 - 00:24:45
Pungli di parkiran
00:24:45 - 00:24:47
Dan pengusaha selalu bilang kebanyakan yang parkir
00:24:47 - 00:24:49
Itu bukan urusan kita
00:24:49 - 00:24:51
Yang parkir suka ada yang pegang lagi
00:24:51 - 00:24:53
Emang gitu ya kebanyakan ya
00:24:53 - 00:24:55
Bukan dari urusan si yang punya toko
00:24:55 - 00:24:57
Kalau kebetulan yang saya pegang ini
00:24:57 - 00:24:59
Nggak pernah ada masalah kayak gitu-gitu
00:24:59 - 00:25:01
Tapi kalau yang kebetulan punya beberapa
00:25:01 - 00:25:03
Ini apa namanya
00:25:03 - 00:25:05
Toko atau apa kayak gitu
00:25:05 - 00:25:07
Ada parkirannya
00:25:07 - 00:25:09
Ya memang begitu
00:25:09 - 00:25:11
Yang ngelola memang akam sih
00:25:11 - 00:25:13
Harus, nggak boleh dia ngelola sendiri
00:25:13 - 00:25:15
Ya nggak harus
00:25:15 - 00:25:17
Tapi ya begitu kan
00:25:17 - 00:25:19
Yang kayak duit bonus gitu
00:25:19 - 00:25:21
Tidak harus kan
00:25:21 - 00:25:23
Tapi ya gimana
00:25:23 - 00:25:25
Maksudnya memang kalau
00:25:25 - 00:25:27
Itu fakta di lapangan begitu
00:25:27 - 00:25:29
Kalau nggak diajak
00:25:29 - 00:25:31
Ada lah
00:25:31 - 00:25:33
Iya kan
00:25:33 - 00:25:35
Makanya yang jaga parkir
00:25:35 - 00:25:37
Kalau rapor juga susah
00:25:37 - 00:25:39
Karena sekarang kerjaannya jadi banyak sekarang
00:25:39 - 00:25:41
Dengan adanya RUU ini
00:25:41 - 00:25:43
Maksudnya kerjaan petugas kita kan jadi banyak
00:25:43 - 00:25:45
Jadi mengawasi dunia siber
00:25:45 - 00:25:47
Mengawasi ini
00:25:47 - 00:25:49
Jadi kalau kita mau melaporkan hal seperti ini
00:25:49 - 00:25:51
Sulit juga
00:25:51 - 00:25:53
Kalau nanti nggak terima-terima bisa diputus loh internetnya
00:25:53 - 00:25:55
Tanpa minta izin kominfo
00:25:55 - 00:25:57
Kalau polisi udah masuk ke ruang siber katanya
00:25:57 - 00:25:59
Saya nggak ngomong polisi
00:25:59 - 00:26:01
Anda mulut anda
00:26:01 - 00:26:03
Orang bisa bilang siapa aja bisa putus internetnya
00:26:03 - 00:26:05
Petugas indium bisa
00:26:05 - 00:26:07
Anda sebut tiba-tiba polisi
00:26:07 - 00:26:09
Kannya diem aja disini
00:26:09 - 00:26:11
Maksud saya
00:26:11 - 00:26:13
Orang udah samar-samarin disini
00:26:13 - 00:26:15
Nggak gue ngomong apa tadi
00:26:15 - 00:26:17
Udah meninggal kakek gue
00:26:17 - 00:26:19
Ya polisi
00:26:19 - 00:26:21
Cukup cukup
00:26:21 - 00:26:23
Begitu
00:26:23 - 00:26:25
Berarti pengusaha itu beban juga ya
00:26:25 - 00:26:27
Atas peraturan-peraturan
00:26:27 - 00:26:29
Soal
00:26:29 - 00:26:31
Tagian-tagian kepada masyarakat
00:26:31 - 00:26:33
Tapi bebannya juga kepada
00:26:33 - 00:26:35
Pengusaha yang bekerja juga
00:26:35 - 00:26:37
Tapi gue baru ngeluh
00:26:37 - 00:26:39
Soalnya temen gue ada ya dia kerja di sebuah
00:26:39 - 00:26:41
Ya perusahaan yang cukup oke lah
00:26:41 - 00:26:43
Cukup besar perusahaannya
00:26:43 - 00:26:45
Dia bilang gaji dia tiap bulan tuh
00:26:45 - 00:26:47
Sebagian cash
00:26:47 - 00:26:49
Dia bilang mungkin untuk ini kali ya
00:26:49 - 00:26:51
Menyesati potongan-potongannya
00:26:51 - 00:26:53
Kayak gini dia bilang gitu
00:26:53 - 00:26:55
Sebagian cash
00:26:55 - 00:26:57
Makin kemana-mana nih
00:26:57 - 00:26:59
Saya nggak ngomong
00:26:59 - 00:27:01
Saya ngomong dimana
00:27:03 - 00:27:05
Karena kita lagi makan bareng deh
00:27:05 - 00:27:07
Makan bareng tuh kan gue bayar
00:27:07 - 00:27:09
Gue yang bayarin
00:27:09 - 00:27:11
Biasanya gitu kan
00:27:11 - 00:27:13
Eh lang gue cash ya soalnya gaji gue nih
00:27:13 - 00:27:15
Sebagian cash dia bilang gitu
00:27:15 - 00:27:17
Kalo dari kantor
00:27:17 - 00:27:19
Tapi kalo yang dibilang kakak dia
00:27:19 - 00:27:21
Kayak gini ya gaji pokok
00:27:21 - 00:27:23
Para pejabat itu juga rendah tau
00:27:23 - 00:27:25
Tapi kan nggak cash sisanya
00:27:25 - 00:27:27
Iya betul tapi maksudnya
00:27:27 - 00:27:29
Ada juga sih
00:27:29 - 00:27:31
Kenapa?
00:27:33 - 00:27:35
Lama banget cash
00:27:35 - 00:27:37
Apa?
00:27:37 - 00:27:39
Kalo nggak diresap
00:27:39 - 00:27:41
Nggak turun gaji
00:27:41 - 00:27:43
Aduh aduh
00:27:43 - 00:27:45
Aku mau ikutan
00:27:45 - 00:27:47
Terus apa namanya?
00:27:47 - 00:27:49
Di NHK Jepang
00:27:49 - 00:27:51
NHK Jepang
00:27:51 - 00:27:53
Arirang Korea
00:27:53 - 00:27:55
TV Arirang
00:27:55 - 00:27:57
TV 5 Perancis
00:27:57 - 00:27:59
Kalo potong 3% dari pejabat-pejabat itu
00:27:59 - 00:28:01
Ya diambil dari gaji pokok dong
00:28:01 - 00:28:03
Gaji pokok itu cuma 4 juta
00:28:03 - 00:28:05
5 juta
00:28:05 - 00:28:07
Jangan dia tuh bisa ratusan juta
00:28:07 - 00:28:09
Jadi mereka juga udah mengakali begitu
00:28:09 - 00:28:11
Harusnya kan
00:28:11 - 00:28:13
Kira-kira begitu
00:28:13 - 00:28:15
Memang begitu
00:28:15 - 00:28:17
Jadi mereka tuh dari
00:28:17 - 00:28:19
Para pejabat ini kita bisa
00:28:19 - 00:28:21
Belajar kalo
00:28:21 - 00:28:23
Bayar pajak itu jangan semuanya
00:28:23 - 00:28:25
Tapi secukupnya
00:28:25 - 00:28:27
Gimana?
00:28:27 - 00:28:29
Kalo kita pekerja-pekerja begini udah langsung dipotong pak
00:28:29 - 00:28:31
Kan tadi ada yang minta aja
00:28:31 - 00:28:33
Oh iya itu pekerja kantoran
00:28:33 - 00:28:35
Jadi semua belajar dari pengusaha
00:28:35 - 00:28:37
Jadi dari pejabat
00:28:37 - 00:28:39
Dari pejabat kita belajar
00:28:39 - 00:28:41
Tapi kita gak bisa kita yang stand up
00:28:41 - 00:28:43
Kerja kayak begini udah dipotong langsung
00:28:43 - 00:28:45
Emang bisa
00:28:45 - 00:28:47
Coba negosiasi
00:28:47 - 00:28:49
Paling negosiasi pajaknya 2,5
00:28:49 - 00:28:51
Ke PT ya gitu
00:28:51 - 00:28:53
Kan coba dulu
00:28:53 - 00:28:55
Jadi kalo semua malah jadi membocorkan
00:28:55 - 00:28:57
Semua ini kan ini susah
00:28:57 - 00:28:59
Ini kita semua jadi susah
00:28:59 - 00:29:01
Gara-gara satu
00:29:01 - 00:29:03
Gara-gara satu kelas atas
00:29:03 - 00:29:05
Dia sengaja tekan balik
00:29:05 - 00:29:07
Kita-kita yang susah nih
00:29:07 - 00:29:09
Gara-gara satu kelas atas semua
00:29:09 - 00:29:11
Dari definisinya
00:29:11 - 00:29:13
Dari pengeluaran sama kelas atas semua
00:29:13 - 00:29:15
Eh 6 juta, anak-anak sekarang beli sepatu udah 3 juta
00:29:15 - 00:29:17
Sepatu aja belum makan
00:29:17 - 00:29:19
Dalam sebulan
00:29:19 - 00:29:21
Belum konser
00:29:21 - 00:29:23
Tiket nonton sekarang udah 2 jutaan konsernya kan
00:29:23 - 00:29:25
Dan selalu penuh
00:29:25 - 00:29:27
Satu komaan
00:29:27 - 00:29:29
Yang keempat kita sebagai manusia sudah terpenuhi
00:29:29 - 00:29:31
Berarti 1,2,3 harusnya udah dong
00:29:31 - 00:29:33
Rumahnya
00:29:33 - 00:29:35
Itu tadi kerja-kerja
00:29:35 - 00:29:37
Sampai 104
00:29:37 - 00:29:39
Kalo kita memang kan banyak yang sudah menyerah aja
00:29:39 - 00:29:41
Untuk beli rumah
00:29:41 - 00:29:43
Sebenernya gak nonton konser selama hidup pun
00:29:43 - 00:29:45
Gak kebeli juga
00:29:45 - 00:29:47
Gak menyerah bikin rumah
00:29:47 - 00:29:49
Berarti konser itu kan berapa tadi?
00:29:49 - 00:29:51
2 juta
00:29:51 - 00:29:53
Kalo rumah di Bekasi yang
00:29:53 - 00:29:55
200 juta
00:29:55 - 00:29:57
Berarti harus gak nonton 100 konser
00:29:57 - 00:29:59
Sedangkan orang juga gak nonton
00:29:59 - 00:30:01
100 konser
00:30:01 - 00:30:03
Atau ya
00:30:03 - 00:30:05
Gue gak nonton 100 konser gak beli rumah di Bekasi
00:30:05 - 00:30:07
Sampai tau dihitung nih total sebenernya bisa
00:30:07 - 00:30:09
Ada yang jauh banget deh babelan apa gitu
00:30:09 - 00:30:11
Pokoknya baunya aja udah beda sama Bekasi
00:30:11 - 00:30:13
Oh sampai baunya tuh beda ya
00:30:13 - 00:30:15
Kayak ada apa gitu
00:30:15 - 00:30:17
Tenjo kali ya di Tenjo
00:30:17 - 00:30:19
Itu yang biasanya iklannya tuh kayak 15 menit
00:30:19 - 00:30:21
Dari stasiun ini
00:30:21 - 00:30:23
Maksudnya 15 menit
00:30:23 - 00:30:25
Naik motor ngebutnya kayak orang gila
00:30:25 - 00:30:27
Itu maksudnya dia
00:30:27 - 00:30:29
Dengan asumsi jalanan
00:30:29 - 00:30:31
Gak ada siapapun lagi
00:30:31 - 00:30:33
Gak ada gopal-gopal dan tidak ada
00:30:33 - 00:30:35
Babelan ya
00:30:35 - 00:30:37
Gak tau lah pokoknya
00:30:37 - 00:30:39
Nah kalo
00:30:39 - 00:30:41
Dibilang apa namanya tadi
00:30:41 - 00:30:43
Tapera itu siapa tau bisa jadi rumah
00:30:43 - 00:30:45
Tapi kan pandangan kita Jabodetabek mulu
00:30:45 - 00:30:47
Ya mungkin maksudnya rumahnya
00:30:47 - 00:30:49
Kalau di Jabodetabek sih mahal
00:30:49 - 00:30:51
Siapa tau nih dibikin
00:30:51 - 00:30:53
Di daerah apa ya
00:30:53 - 00:30:55
Nambo
00:30:55 - 00:30:57
Nambo masih mahal
00:30:57 - 00:30:59
Di tanah yang masih kosong banget
00:30:59 - 00:31:01
Bumberai
00:31:01 - 00:31:03
Ada kecamatannya di Fak-Fak
00:31:03 - 00:31:05
Masih luas
00:31:05 - 00:31:07
Masih luas tanahnya murah
00:31:07 - 00:31:09
Itu yang tanahnya kosong banget
00:31:09 - 00:31:11
Berarti Bekasinya IKN bisa juga
00:31:13 - 00:31:15
IKN kan nanti ada Bekasinya juga kan
00:31:15 - 00:31:17
Ada
00:31:17 - 00:31:19
Nah dibikin disitu
00:31:19 - 00:31:21
Rumah kalian kami bikin disitu ya
00:31:21 - 00:31:23
Silahkan mau ambil-ambil
00:31:23 - 00:31:25
Bumberai namanya
00:31:25 - 00:31:27
Sekarang apa nih tanah kosong aja
00:31:27 - 00:31:29
Maksudnya sekarang ini apa
00:31:29 - 00:31:31
Masih luas
00:31:31 - 00:31:33
Aku ada tanah juga disitu
00:31:33 - 00:31:35
Murah banget
00:31:35 - 00:31:37
50x50 15 juta
00:31:37 - 00:31:39
15 juta
00:31:39 - 00:31:41
Murah kan
00:31:41 - 00:31:43
Terus kamu jual
00:31:43 - 00:31:45
Jangan-jangan pemerintah bikin
00:31:45 - 00:31:47
Sesuka mereka
00:31:47 - 00:31:49
Dikasih tau
00:31:49 - 00:31:51
Dikasih tau
00:31:51 - 00:31:53
Berarti dibikin disitu
00:31:53 - 00:31:55
Perumahan rakyat
00:31:55 - 00:31:57
Silahkan
00:31:57 - 00:31:59
Akhirnya terjadi
00:31:59 - 00:32:01
Peradaban baru lagi disitu
00:32:01 - 00:32:03
Itu sebenarnya kan udah dipikirin lagi
00:32:03 - 00:32:05
Kalo tidak begitu siapa yang mau bikin
00:32:05 - 00:32:07
Peradaban disitu kan
00:32:07 - 00:32:09
Betul
00:32:09 - 00:32:11
Respect pemerintah
00:32:11 - 00:32:13
Respect bisa melihat masa depan
00:32:13 - 00:32:15
Selalu saya
00:32:15 - 00:32:17
Kagum
00:32:17 - 00:32:19
Pemerintahan sekarang tuh kagum
00:32:19 - 00:32:21
Oke dari kanannya cukup
00:32:21 - 00:32:23
Silahkan Gilang Baskara
00:32:23 - 00:32:25
Saya tadi soal sampai kapan harus kerja
00:32:25 - 00:32:27
Kelas menengah
00:32:27 - 00:32:29
Karena kan kalo yang kita lihat
00:32:29 - 00:32:31
Keributannya lah kelas menengah
00:32:31 - 00:32:33
Yang paling gede dipotong-potong segala macam
00:32:33 - 00:32:35
Pajak juga
00:32:35 - 00:32:37
Tapi yang didapet adalah kalo di twitter tuh rame kan
00:32:37 - 00:32:39
Ini yang harus dialamiin tiap hari tuh
00:32:39 - 00:32:41
Sempit-sempitan di kereta
00:32:41 - 00:32:43
Kayaknya kok kelas menengah kalo dari
00:32:43 - 00:32:45
Kata pemerintah nih kalo untuk diambil duitnya nih
00:32:45 - 00:32:47
Cepet tapi kalo untuk difasilitasi tuh
00:32:47 - 00:32:49
Paling sulit lah
00:32:49 - 00:32:51
Terus disekan di Manggarai
00:32:51 - 00:32:53
Harus segala macam
00:32:53 - 00:32:55
Susah nyari rumahnya
00:32:55 - 00:32:57
Ya itu rumah-rumah di Tenjo di Parung Panjang
00:32:57 - 00:32:59
Tiap hari begitu 2 jam pulang pergi kan
00:32:59 - 00:33:01
Terus beli rumah
00:33:01 - 00:33:03
Ga kebeli
00:33:03 - 00:33:05
Terus dicengin mulu lagi makanya jangan kebanyakan nonton konser
00:33:05 - 00:33:07
Jangan kebanyakan beli kopi
00:33:07 - 00:33:09
Padahal ya tadi ga kebeli juga
00:33:09 - 00:33:11
Sebenernya
00:33:11 - 00:33:13
Bener ga sih apa kelas menengah
00:33:13 - 00:33:15
Paling diincer
00:33:15 - 00:33:17
Atau sebenernya ga juga
00:33:17 - 00:33:19
Pasti paling diincer
00:33:19 - 00:33:21
Kayaknya di seluruh dunia pun akan seperti itu kan
00:33:21 - 00:33:23
Tapi maksudnya kita konteksnya
00:33:23 - 00:33:25
Di kelas menengah di Jakarta lah
00:33:25 - 00:33:27
Jadi maksudnya memang
00:33:27 - 00:33:29
Kalo akhirnya bahasanya pasti
00:33:29 - 00:33:31
Taperah lagi yang terbaru itu
00:33:31 - 00:33:33
Karena gimana ya
00:33:33 - 00:33:35
Kadang-kadang nih yang unik dari pemerintah
00:33:35 - 00:33:37
Adalah udah tau
00:33:37 - 00:33:39
Masalahnya adalah di harga rumah
00:33:39 - 00:33:41
Di fokusnya adalah
00:33:41 - 00:33:43
Gimana cara kita
00:33:43 - 00:33:45
Membeli rumahnya
00:33:45 - 00:33:47
Bukan cara menurunkan harganya
00:33:47 - 00:33:49
Bisa diregulasi
00:33:49 - 00:33:51
Jadi memang gimana ya
00:33:51 - 00:33:53
Kalo tadi udah disebut kita nabung
00:33:53 - 00:33:55
Bisa sampai ratusan tahun
00:33:55 - 00:33:57
Itu harusnya ditanya dulu
00:33:57 - 00:33:59
Eh kelas menengah pada mau punya rumah ga sih
00:33:59 - 00:34:01
Harus digituin dulu
00:34:01 - 00:34:03
Kitanya mau ga gitu ya
00:34:03 - 00:34:05
Sampe umur berapa gini
00:34:05 - 00:34:07
Taperah itu baru berlaku
00:34:07 - 00:34:09
2027 katanya
00:34:09 - 00:34:11
Jadi kita ngitungin dari 2027
00:34:11 - 00:34:13
Seratus empat tahun tadi
00:34:13 - 00:34:15
Berarti akan terbeli berapa tuh
00:34:15 - 00:34:17
Dua ribu seratus tiga puluh
00:34:17 - 00:34:19
Asumsi harganya tetap kayak sekarang
00:34:19 - 00:34:21
Tapi gini
00:34:21 - 00:34:23
Kan 2045 kan ada Indonesia Mas
00:34:23 - 00:34:25
Bisa jadi ada akselerasi
00:34:25 - 00:34:27
Oh siapa tau
00:34:27 - 00:34:29
Saya bahkan sampe lupa
00:34:29 - 00:34:31
2045
00:34:31 - 00:34:33
Jadi kita ga perlu menunggu
00:34:33 - 00:34:35
Seratus empat tahun
00:34:35 - 00:34:37
Di 2045 sudah akselerasi
00:34:37 - 00:34:39
Kita punus demografi
00:34:39 - 00:34:41
Indonesia bangsanya cerdas
00:34:41 - 00:34:43
Semuanya maju
00:34:43 - 00:34:45
Punya rumah punya kehidupan yang layak
00:34:45 - 00:34:47
Luar biasa
00:34:47 - 00:34:49
Dalam waktu misalnya lima tahun tuh
00:34:49 - 00:34:51
Tiba-tiba kita semua
00:34:51 - 00:34:53
Dapet gajinya
00:34:53 - 00:34:55
50 juta gitu ya
00:34:55 - 00:34:57
Tiba-tiba
00:34:57 - 00:34:59
Atau lebih tepatnya mungkin rumahnya
00:34:59 - 00:35:01
Tiba-tiba bisa ada tanpa harus
00:35:01 - 00:35:03
Dibayar dengan harga segitu
00:35:03 - 00:35:05
Rumahnya tiba-tiba ada harga
00:35:05 - 00:35:07
Rumah berapa kita asumsinya
00:35:07 - 00:35:09
50 juta
00:35:09 - 00:35:11
Atau bahkan ada rumah 5 juta
00:35:11 - 00:35:13
Ya misalnya tiba-tiba udah terjadi nih
00:35:13 - 00:35:15
Satu peradaban kompleks baru
00:35:15 - 00:35:17
Atau apa di tanah yang
00:35:17 - 00:35:19
Oh rusun, oh boleh kan rusun juga bisa
00:35:19 - 00:35:21
5 juta
00:35:21 - 00:35:23
Vertikal
00:35:23 - 00:35:25
2050 udah selesai
00:35:25 - 00:35:27
Pokoknya rumah ini kan tidak dikasih tau luasnya berapa kan
00:35:27 - 00:35:29
Kejelasannya memang solusinya tuh bikin
00:35:29 - 00:35:31
Dan tepatnya
00:35:31 - 00:35:33
Tepatnya tidak dikasih tau
00:35:33 - 00:35:35
Nanti ada rumah yang kayak
00:35:35 - 00:35:37
Ibaratnya oh ini ada ini nih
00:35:37 - 00:35:39
Gaya bangunan baru
00:35:39 - 00:35:41
Gainya
00:35:41 - 00:35:43
Jadi kayak sedotan jadi maksudnya cuman
00:35:43 - 00:35:45
Satu orang
00:35:45 - 00:35:47
Yang penting bisa selonjolan aja
00:35:47 - 00:35:49
Atau
00:35:49 - 00:35:51
Rumah panggung papan-papan
00:35:51 - 00:35:53
Supaya kita lebih tradisional
00:35:53 - 00:35:55
Oh jadi tinggal ramai-ramai disitu
00:35:55 - 00:35:57
Betul rumah budaya gitu kan
00:35:57 - 00:35:59
Ya kan itu tidak pake semen atau ini
00:35:59 - 00:36:01
Pake kayu doang
00:36:01 - 00:36:03
Lebih murah
00:36:03 - 00:36:05
Bawanya tanam singkong yang jadi jagung itu lagi kan
00:36:05 - 00:36:07
Banyak
00:36:07 - 00:36:09
Banyak yang bisa dilakukan tuh banyak
00:36:09 - 00:36:11
Bisa
00:36:11 - 00:36:13
2045 ini kita masih belum tau nih kan
00:36:13 - 00:36:15
Kita masuk nanti pelantikan berarti
00:36:15 - 00:36:17
Bulan Oktober
00:36:17 - 00:36:19
Era baru dimulai
00:36:19 - 00:36:21
Terus habis itu
00:36:21 - 00:36:23
Keberlanjutan itu dimulai kita harus
00:36:23 - 00:36:25
Tidak bisa meremehkan
00:36:25 - 00:36:27
Ada program apa lagi
00:36:27 - 00:36:29
Jadi ditanya tadi
00:36:29 - 00:36:31
Kelas menengah kan kerja sampe kapan
00:36:31 - 00:36:33
Ya sampe 2045 itu
00:36:33 - 00:36:35
Abis itu santai kita
00:36:35 - 00:36:37
Chill
00:36:37 - 00:36:39
Udah maju
00:36:39 - 00:36:41
Emas dimana-mana
00:36:41 - 00:36:43
Berarti 2045 itu kan
00:36:43 - 00:36:45
Sekitar berapa
00:36:45 - 00:36:47
21 tahun lagi
00:36:47 - 00:36:49
21 tahun berarti paling gak
00:36:49 - 00:36:51
Kita kerja 21 tahun lagi ya
00:36:51 - 00:36:53
Paling gak nih kita tahan-tahanin diri
00:36:53 - 00:36:55
Desek-desekan di manggaranya
00:36:55 - 00:36:57
Tahan dulu ya
00:36:57 - 00:36:59
Besok kereta Api dua tingkat
00:36:59 - 00:37:01
Jadi gak akan desek-desekan lagi
00:37:01 - 00:37:03
Tidak akan silahkan pilih atas atau bawah
00:37:03 - 00:37:05
Relnya dimana tuh mas
00:37:05 - 00:37:07
Di antara
00:37:07 - 00:37:09
Tiba-tiba ada rel
00:37:09 - 00:37:11
Jadi di jepit
00:37:11 - 00:37:13
Jadi itu ada simbol
00:37:13 - 00:37:15
Itu adalah simbol
00:37:15 - 00:37:17
Senus Generation
00:37:17 - 00:37:19
Atau kereta yang ada aja dibikin tingkat aja
00:37:19 - 00:37:21
Susah-susah mati
00:37:21 - 00:37:23
Maksudnya emang itu
00:37:23 - 00:37:25
Jadi kereta yang udah ada
00:37:25 - 00:37:27
Dibikin tingkat aja
00:37:27 - 00:37:29
Jadi relnya tetap satu
00:37:29 - 00:37:31
Gerbong satu, gerbong dua
00:37:31 - 00:37:33
Jadi kalau padat-padat
00:37:33 - 00:37:35
Naik aja ke atas
00:37:35 - 00:37:37
Gitu aja
00:37:37 - 00:37:39
Kan itu memakai filosofi yang kembali ke era sebelumnya
00:37:39 - 00:37:41
Kan yang kita panjat-panjat kereta
00:37:41 - 00:37:43
Di atap dulu
00:37:43 - 00:37:45
Ini kan orang udah di atas nih
00:37:45 - 00:37:47
Tinggal ditaruh di atap
00:37:47 - 00:37:49
Tapi terowongannya gak ditinggihin
00:37:49 - 00:37:51
Gak usah
00:37:51 - 00:37:53
Itu pernah ada tragedinya loh
00:37:53 - 00:37:55
Jangan
00:37:55 - 00:37:57
Jangan loh
00:37:57 - 00:37:59
Tapi emang solusinya memang
00:37:59 - 00:38:01
Kalau dari mamat ini kontropopulasi terus
00:38:01 - 00:38:03
Kontropopulasi
00:38:03 - 00:38:05
Kontropopulasi terus
00:38:05 - 00:38:07
Kontropopulasi
00:38:07 - 00:38:09
Kalau menurut lu nih kenapa kayaknya pemerintah takut banget sama
00:38:09 - 00:38:11
Kelas atas
00:38:11 - 00:38:13
Kan kayaknya kan
00:38:13 - 00:38:15
Kan yang selalu dipalak lah
00:38:15 - 00:38:17
Kan kelas menang
00:38:17 - 00:38:19
Ada yang bilang kan
00:38:19 - 00:38:21
Sepuluh orang terkaya Indonesia
00:38:21 - 00:38:23
Satu-satu lu ambilin tiga persen
00:38:23 - 00:38:25
Udah dapet rumah kita semua
00:38:25 - 00:38:27
Yang gitu-gitu kenapa sih kayaknya kelas atas
00:38:27 - 00:38:29
Apa takut atau gak bisa
00:38:29 - 00:38:31
Atau mereka lebih jago dari pemerintah
00:38:31 - 00:38:33
Atau gimana sebenernya
00:38:33 - 00:38:35
Gak enak lah kalau sama bosnya
00:38:35 - 00:38:37
Gimana sih
00:38:37 - 00:38:39
Gak maksudnya
00:38:39 - 00:38:41
Kalau
00:38:41 - 00:38:43
Masa kita minta lagi sama orang yang udah ngasih kita uang gitu loh
00:38:45 - 00:38:47
Gak fair dong
00:38:47 - 00:38:49
Gak maksudnya kita udah
00:38:49 - 00:38:51
Sorry Bung Rin tadi saya salah tangkap saya kira tadi bosnya pemerintah
00:38:51 - 00:38:53
Maksudnya pemerintah bukan bos
00:38:53 - 00:38:55
Gak bukan
00:38:55 - 00:38:57
Bukan begitu
00:38:57 - 00:38:59
Tadi saya yang salah tangkap
00:38:59 - 00:39:01
Aku juga salah tangkap
00:39:01 - 00:39:03
Gak kalian doang semua
00:39:03 - 00:39:05
Dan memang artinya itu
00:39:05 - 00:39:07
Ternyata enggak
00:39:07 - 00:39:09
Coba kita sepakatin dulu mau dibawa kemana
00:39:09 - 00:39:11
Kita sepakatin dulu sebentar
00:39:11 - 00:39:13
Kayak yang pemerintah punya bos aja
00:39:13 - 00:39:15
Bosnya rakyat
00:39:15 - 00:39:17
Bukan rakyat juga
00:39:17 - 00:39:19
Mereka gak enak sama rakyat
00:39:19 - 00:39:21
Tapi sama rakyat yang kelas menengah enak
00:39:21 - 00:39:23
Ambilinnya
00:39:23 - 00:39:25
Soalnya kalau rakyat gitu kan sedikit
00:39:25 - 00:39:27
Jumlahnya sedikit
00:39:27 - 00:39:29
The 1% mereka kan
00:39:29 - 00:39:31
Buat apa nagih 1% kalau bisa nagih yang
00:39:31 - 00:39:33
99%
00:39:33 - 00:39:35
Tapi iya juga sih
00:39:35 - 00:39:37
Mainnya volume
00:39:37 - 00:39:39
1% itu berapa di Indonesia
00:39:39 - 00:39:41
300 juta tarulah
00:39:41 - 00:39:43
300 juta berarti
00:39:43 - 00:39:45
Yang super kaya
00:39:45 - 00:39:47
Berarti 3 juta
00:39:47 - 00:39:49
Yang kelas menengah 52 juta
00:39:49 - 00:39:51
Jauh banget mending ambil yang 52 juta
00:39:51 - 00:39:53
Mainnya volume
00:39:53 - 00:39:55
Lu tau gak sih orang yang tajir-tajir
00:39:55 - 00:39:57
Bukan yang
00:39:57 - 00:39:59
Tajir-tajir bukan yang bisnis-bisnis coffee shop
00:39:59 - 00:40:01
Tapi jualan plastik yang gue tau
00:40:01 - 00:40:03
Punya pabrik apa kecil-kecil
00:40:03 - 00:40:05
Tapi jualannya volume bener
00:40:05 - 00:40:07
Tajir-tajir pengusaha yang begitu
00:40:07 - 00:40:09
Sebenernya kita pajakin juga sih
00:40:09 - 00:40:11
Dalam bentuk mereka
00:40:11 - 00:40:13
Belanja luksuri
00:40:13 - 00:40:15
Kan ada pajak barang mewah
00:40:15 - 00:40:17
Jadi udah dipajakin juga sih
00:40:17 - 00:40:19
Kalau kita ngeliat
00:40:19 - 00:40:21
Gak lanjut
00:40:21 - 00:40:23
Apa nih coba
00:40:23 - 00:40:25
Lanjut
00:40:25 - 00:40:27
Lolos
00:40:27 - 00:40:29
Tadi saya denger ada lolos
00:40:29 - 00:40:31
Apa yang lolos maksudnya
00:40:31 - 00:40:33
Luksurinya
00:40:33 - 00:40:35
Orang kalau beli luksuri kan ada pajak barang mewah
00:40:35 - 00:40:37
Ada cok kena
00:40:37 - 00:40:39
Baya masuknya
00:40:39 - 00:40:41
Tetap di cek
00:40:41 - 00:40:43
Dibuka dulu barangnya
00:40:43 - 00:40:45
Belum lagi kalau mereka beli mobil mahal yang impor
00:40:45 - 00:40:47
Tungga apa impor swasta
00:40:47 - 00:40:49
Itu kan mahal
00:40:49 - 00:40:51
Udah banyak kelas atas tuh
00:40:51 - 00:40:53
Udah banyak sebetulnya
00:40:53 - 00:40:55
Kamu jangan gitu juga man
00:40:55 - 00:40:57
Sementara kelas menengah kan semua mobil nyicil
00:40:57 - 00:40:59
LCGC lagi
00:40:59 - 00:41:01
Motor aja masih pake solar
00:41:01 - 00:41:03
Lolos
00:41:03 - 00:41:05
Iya
00:41:05 - 00:41:07
Biosolar lagi
00:41:07 - 00:41:09
Gitu
00:41:09 - 00:41:11
Gitu
00:41:11 - 00:41:13
Kalau mamanya mobilnya diep saja bergetar kan
00:41:13 - 00:41:15
Bergetar
00:41:15 - 00:41:17
Harus jalan mobilnya
00:41:17 - 00:41:19
Tiap lampu merah geter
00:41:19 - 00:41:21
Iya
00:41:21 - 00:41:23
Anda senjata api gak ada pajaknya
00:41:23 - 00:41:25
Saya tidak jualan
00:41:25 - 00:41:27
Gila gak kena dong
00:41:27 - 00:41:29
Gak kena berarti ya
00:41:29 - 00:41:31
Gak kena apa
00:41:31 - 00:41:33
Pajak
00:41:33 - 00:41:35
Gak ada
00:41:35 - 00:41:37
Gak jualan
00:41:37 - 00:41:39
Gak jualan
00:41:39 - 00:41:41
Tadi udah bilang gak kena
00:41:41 - 00:41:43
Udah bilang gak jualan
00:41:43 - 00:41:45
Berarti gak kena
00:41:45 - 00:41:47
Sekarang bisnisnya propertinya
00:41:47 - 00:41:49
Jadi gudangnya
00:41:49 - 00:41:51
Udah bukan produknya lagi
00:41:51 - 00:41:53
Anda fokus percerahan aja ya
00:41:53 - 00:41:55
Lolos
00:41:57 - 00:41:59
Ini saya masih harus disini gak
00:41:59 - 00:42:01
Lolos
00:42:01 - 00:42:03
Lolos
00:42:03 - 00:42:05
Chill
00:42:05 - 00:42:07
Tenang
00:42:07 - 00:42:09
Tolong mamat
00:42:09 - 00:42:11
Jangan sampe off top
00:42:11 - 00:42:13
Tapi memang gak apa-apa
00:42:13 - 00:42:15
Fair game
00:42:15 - 00:42:17
Orang misalnya ceria gak apa-apa ngobrolin yang lain
00:42:17 - 00:42:19
Kenapa lu suruh urus
00:42:19 - 00:42:21
Gak apa-apa ngobrolin gudang
00:42:21 - 00:42:23
Abis urus itu
00:42:23 - 00:42:25
Urus dua anak
00:42:25 - 00:42:27
Oh iya lu ada dua anak sama mamat
00:42:27 - 00:42:29
Umi kan dia
00:42:29 - 00:42:31
Lolos
00:42:31 - 00:42:33
Ada gosipnya
00:42:33 - 00:42:35
Kan mamat di gosipin punya anak
00:42:35 - 00:42:37
Dia ikut-ikutan gosip
00:42:37 - 00:42:39
Aku bilang oke kalo aku iain berarti anaknya dari kamu
00:42:39 - 00:42:41
Bingung dia
00:42:41 - 00:42:43
Kok gitu
00:42:43 - 00:42:45
Aku jadi Umi
00:42:45 - 00:42:47
Umi
00:42:49 - 00:42:51
Masih ada lagi
00:42:51 - 00:42:53
Ada lagi
00:42:53 - 00:42:55
Kalo lu perhatiin di twitter lagi rame soal
00:42:55 - 00:42:57
Pengen pindah negara orang
00:42:57 - 00:42:59
Terutama nih narasi ini keluar dari
00:42:59 - 00:43:01
Kelas menengah juga
00:43:01 - 00:43:03
Yang mana hidupnya disini susah juga
00:43:03 - 00:43:05
Bapak juga ketakutan kehilangan pekerja
00:43:05 - 00:43:07
Enggak Bung Rin
00:43:07 - 00:43:09
Maksudnya kan sebagai pengusaha
00:43:09 - 00:43:11
Gimana nih kalo pekerja-pekerja ini pindah semua ke negara lain
00:43:11 - 00:43:13
Atau jangan-jangan salah satu yang mau pindah negara beliau
00:43:13 - 00:43:15
Anda pengen pindah negara?
00:43:15 - 00:43:17
Tidak pengen
00:43:17 - 00:43:19
Dengan kehidupan lebih baik di luar sana
00:43:19 - 00:43:21
Disini udah baik bersyukur aja
00:43:21 - 00:43:23
Lolos
00:43:23 - 00:43:25
Jadi Bung akan kejadian gak tuh
00:43:25 - 00:43:27
Orang yang udah berwadah
00:43:27 - 00:43:29
Ya paling gak
00:43:29 - 00:43:31
Kalo Mamanya tadi
00:43:31 - 00:43:33
Ketakutan gak gitu
00:43:33 - 00:43:35
Nyari pekerja gitu
00:43:35 - 00:43:37
Iya kan mereka pada pindah nih
00:43:37 - 00:43:39
Terus gimana nanti restorannya nyari pekerja susah gak gitu
00:43:39 - 00:43:41
Oh tidak kalau itu pasti tidak
00:43:41 - 00:43:43
Mungkin cari tamunya
00:43:43 - 00:43:45
Lolos
00:43:45 - 00:43:47
Cari tamunya yang susah
00:43:47 - 00:43:49
Benar juga sih
00:43:49 - 00:43:51
Jadi cuma ada restoran
00:43:51 - 00:43:53
Ada pekerja
00:43:53 - 00:43:55
Terus segala macam
00:43:55 - 00:43:57
Tapi mejanya kosong
00:43:57 - 00:43:59
Tapi kelihatannya kalo itu terjadi pun
00:43:59 - 00:44:01
Kelihatannya ada
00:44:01 - 00:44:03
Warga negara asing yang mau masuk sini juga sih
00:44:03 - 00:44:05
Kelihatannya pasti ada kan
00:44:05 - 00:44:07
Memanfaatkan kekosongan itu ya
00:44:07 - 00:44:09
Iya pekerja Cina kan makin banyak
00:44:09 - 00:44:11
Apa lagi ya
00:44:11 - 00:44:13
Banyaklah potensi
00:44:13 - 00:44:15
Kalau aku sih dari dulu selalu mikir ya
00:44:15 - 00:44:17
Kalo misalnya kita itu orang bule gitu
00:44:17 - 00:44:19
Ketika dia punya ada masalah insecurity
00:44:19 - 00:44:21
Atau self esteem
00:44:21 - 00:44:23
Iya aku langsung jadi
00:44:23 - 00:44:25
Insecurity ilang pasti
00:44:25 - 00:44:27
Ilang dong
00:44:27 - 00:44:29
Geng-geng paspor kuat itu ya
00:44:29 - 00:44:31
Ngomong selamat siang udah ditupuk tanganin
00:44:31 - 00:44:33
Seluruh RT
00:44:33 - 00:44:35
Seluruh kampung ini akan
00:44:35 - 00:44:37
Seluruh kota ini akan
00:44:37 - 00:44:39
Terima kasih
00:44:39 - 00:44:41
Wow
00:44:41 - 00:44:43
Bule ke kampung
00:44:43 - 00:44:45
Bule ke kampung
00:44:45 - 00:44:47
Terima kasih makan nasi gulai
00:44:47 - 00:44:49
Berapa nasi uduk
00:44:49 - 00:44:51
Makan nasi uduk
00:44:51 - 00:44:53
Tupuk tangan
00:44:53 - 00:44:55
Bule gila-bule gila gitu
00:44:55 - 00:44:57
Wisata self esteem sebenernya
00:44:57 - 00:44:59
Kalau menurut aku itu yang harus dijual oleh Pak Sandi
00:44:59 - 00:45:01
Kementerian Pariwisata
00:45:01 - 00:45:03
Daripada desa-wisata
00:45:03 - 00:45:05
Ngapain desa-wisata gak ada bulenya
00:45:05 - 00:45:07
Iya
00:45:07 - 00:45:09
Kita konsepnya desa self esteem
00:45:09 - 00:45:11
Menerima bule susah gitu langsung aja
00:45:11 - 00:45:13
Jujur aja
00:45:13 - 00:45:15
Itu langsung kasih liat kursnya
00:45:15 - 00:45:17
Kalau anda dari negara ini kurs anda segini aja
00:45:17 - 00:45:19
Anda bisa dapet kamar hotel seperti ini
00:45:19 - 00:45:21
Iya bulanan
00:45:21 - 00:45:23
Langsung aja
00:45:23 - 00:45:25
Jadi anda bisa hidup lebih nyaman disini
00:45:25 - 00:45:27
Karena kursnya lebih rendah
00:45:27 - 00:45:29
Betul
00:45:29 - 00:45:31
Jadi kita gak perlu khawatir
00:45:31 - 00:45:33
Tentang pindah-pindah ke luar negeri
00:45:33 - 00:45:35
Kalau saya sendiri gak pengen
00:45:35 - 00:45:37
Kalau mamanya
00:45:37 - 00:45:39
Keluar negeri mah buat
00:45:39 - 00:45:41
Santai aja
00:45:41 - 00:45:43
Bukan buat tinggal
00:45:43 - 00:45:45
Saya tuh paling gak bisa keluar negeri tuh
00:45:45 - 00:45:47
Satu makanannya
00:45:47 - 00:45:49
Kan kalau mamanya dibilang gak enak di luar negeri
00:45:49 - 00:45:51
Ceboknya gak pake air kan tinggal pasang
00:45:51 - 00:45:53
Tapi kalau makanan saya gak bisa
00:45:53 - 00:45:55
Makanan Indonesia tuh paling enak di dunia
00:45:55 - 00:45:57
Jadi kayak
00:45:57 - 00:45:59
Kalau tinggal di negara yang makanannya gak enak
00:45:59 - 00:46:01
Saya bisa frustrasi
00:46:01 - 00:46:03
Tapi kan kalau di misalnya Eropa ada Turki
00:46:03 - 00:46:05
Mirip-mirip
00:46:05 - 00:46:07
Warung Turki kan dimana-mana mirip-mirip juga
00:46:07 - 00:46:09
Nasi-nasi juga, daging-daging juga
00:46:09 - 00:46:11
Beda man, kalau mamanya dibilang kayak gitu mah
00:46:11 - 00:46:13
Kalau mamanya dibilang kayak daging-daging juga
00:46:13 - 00:46:15
Anda kira maksudnya gak ada
00:46:15 - 00:46:17
Di sana gak ada nasi padang gitu loh
00:46:17 - 00:46:19
Beda itu, tongkol balado nya gak ada ya
00:46:19 - 00:46:21
Gak ada, rendangnya gak ada
00:46:21 - 00:46:23
Gak bisa
00:46:23 - 00:46:25
Tunjang, tunjangnya gak ada
00:46:25 - 00:46:27
Tunjangan
00:46:27 - 00:46:29
Kalau tunjangan banyak
00:46:29 - 00:46:31
Tunjang
00:46:31 - 00:46:33
Kadang-kadang kalau ke negara maju juga mikir
00:46:33 - 00:46:35
Waktu dulu mereka menjajah kita
00:46:35 - 00:46:37
Terus mereka tetap gak bisa masak tuh buat apa
00:46:37 - 00:46:39
Udah ngambilin rempah-rempah
00:46:39 - 00:46:41
Di dagangin mulu
00:46:41 - 00:46:43
Problem dari orang cuma mengambil bahannya
00:46:43 - 00:46:45
Resepnya gak dibawa
00:46:45 - 00:46:47
Iya
00:46:47 - 00:46:49
Sama dipikir cuma bisa jadi parfum
00:46:49 - 00:46:51
Tau-taunya bisa buat nasi padang
00:46:53 - 00:46:55
Mereka ambil dulu buat parfum kan
00:46:55 - 00:46:57
Gak tahu buat apa
00:46:57 - 00:46:59
Gak buat masak dulu
00:46:59 - 00:47:01
Jadi waktu dulu ada masa dimana
00:47:01 - 00:47:03
Orang itu bawa ayam pop gitu ya
00:47:03 - 00:47:05
Kan dulu kan katanya
00:47:05 - 00:47:07
Buat parfum
00:47:07 - 00:47:09
Bumbunya
00:47:09 - 00:47:11
Dulu rempah-rempah
00:47:11 - 00:47:13
Buat jadi parfum
00:47:13 - 00:47:15
Ada ketumbar
00:47:15 - 00:47:17
Itu mereka ambil gak sih apa cuma palas sama cengkeh
00:47:17 - 00:47:19
Gak mereka makan
00:47:19 - 00:47:21
Cuma ada beberapa yang memang dimakan
00:47:21 - 00:47:23
Buat menghangatkan segala macam kan musim dingin
00:47:23 - 00:47:25
Kepah tuh bisa menghangatkan
00:47:25 - 00:47:27
Cuma mereka gak ambil resepnya
00:47:27 - 00:47:29
Jadi cara menyajikan itu
00:47:29 - 00:47:31
Gak ambil ya
00:47:31 - 00:47:33
Dengan spageti, telur, telur
00:47:33 - 00:47:35
Tidak enak
00:47:35 - 00:47:37
Fish and chips
00:47:37 - 00:47:39
Yang dijajah banyak
00:47:39 - 00:47:41
Itu harusnya jadi pusat kuliner dunia
00:47:41 - 00:47:43
Inggris
00:47:43 - 00:47:45
Belanda, Portugis
00:47:45 - 00:47:47
Iya makanya pas
00:47:47 - 00:47:49
Disana makan
00:47:49 - 00:47:51
Pantes ngejajah orang sih
00:47:51 - 00:47:53
Bosen disana kan anjingnya kayak gini
00:47:53 - 00:47:55
Apalagi kalo ngeklaim
00:47:55 - 00:47:57
Mereka yang ngeklaim
00:47:57 - 00:47:59
Makanan, gado-gado, nasi padang itu dari kami
00:47:59 - 00:48:01
Belanda
00:48:01 - 00:48:03
Kan bisa, kalo kita diklaim Malaysia bisa debat
00:48:03 - 00:48:05
Gampang tuh selesai
00:48:05 - 00:48:07
Terus kan kita gak berani, oh iya
00:48:07 - 00:48:09
Ngompol, ambil
00:48:09 - 00:48:11
Mantap, bule baik
00:48:11 - 00:48:13
Tinggal bilang terima kasih
00:48:13 - 00:48:15
Terima kasih
00:48:15 - 00:48:17
Iya udah
00:48:17 - 00:48:19
Punya mereka jadinya, karena aman
00:48:19 - 00:48:21
Saya takut kalo pindah kesana tuh
00:48:21 - 00:48:23
Sifat penjajah saya tuh keluar
00:48:23 - 00:48:25
Depresi
00:48:25 - 00:48:27
Depresi
00:48:27 - 00:48:29
Dulu Viking itu kan pasti menjajah
00:48:29 - 00:48:31
Karena kedinginan kan
00:48:31 - 00:48:33
Maklah gitu kayaknya
00:48:33 - 00:48:35
Daripada di rumah
00:48:35 - 00:48:37
Dimarahin pasangan
00:48:37 - 00:48:39
Ngejajah aja
00:48:39 - 00:48:41
Bener juga
00:48:41 - 00:48:43
Energinya terlalu besar
00:48:43 - 00:48:45
Jadi silahkan kalian yang mau ke luar negeri ya
00:48:45 - 00:48:47
Silahkan
00:48:47 - 00:48:49
Pertanyaan terakhir
00:48:49 - 00:48:51
Dengan kebijakan seperti ini
00:48:51 - 00:48:53
Optimis gak warga akan sejahtera dan bahagia
00:48:53 - 00:48:55
Disini aja gitu
00:48:55 - 00:48:57
Di Indonesia aja
00:48:57 - 00:48:59
Karena
00:48:59 - 00:49:01
Makanannya enak
00:49:01 - 00:49:03
Pasti makanan enak
00:49:03 - 00:49:05
Kalo dia gak ada duit buat beli makanannya
00:49:05 - 00:49:07
Kita kasih
00:49:07 - 00:49:09
Saling membaan
00:49:09 - 00:49:11
Kalo ada makanan siang gratis
00:49:11 - 00:49:13
Udah diganti sarapan
00:49:13 - 00:49:15
Makan kan
00:49:15 - 00:49:17
Saya pernah nyoba loh 15 ribu tuh
00:49:17 - 00:49:19
Dapetnya banyak banget
00:49:19 - 00:49:21
Kalo 15 ribu dikasih siang aja tuh udah kekenyangan
00:49:21 - 00:49:23
Pagi kalo mau dihabisin 15 ribunya
00:49:23 - 00:49:25
Meletus perutnya
00:49:25 - 00:49:27
Jadi pasti tuh bisa di save sampe siang
00:49:27 - 00:49:29
Udah dipikirin kan
00:49:29 - 00:49:31
Jadi dikasih sebanyak itu bisa sampe makan siang
00:49:31 - 00:49:33
Dua kali makan
00:49:33 - 00:49:35
Karena lo nyoba 15 ribu tuh banyak
00:49:35 - 00:49:37
15 ribu tuh banyak
00:49:37 - 00:49:39
Dan itu diwarteg
00:49:39 - 00:49:41
Berarti 15 ribu itu sama untungnya kan
00:49:41 - 00:49:43
Nah untungnya itu nanti akan di korupsi
00:49:43 - 00:49:45
Jadi udah dipikirin
00:49:45 - 00:49:47
Udah disiapin
00:49:47 - 00:49:49
Yang penting tetep 15 ribu
00:49:49 - 00:49:51
Yang penting tetep 15 ribu
00:49:51 - 00:49:53
Dan tetep berjaga
00:49:53 - 00:49:55
Semua udah siap
00:49:55 - 00:49:57
Jadi udah dipikirkan gitu loh
00:49:57 - 00:49:59
Kalo ga makan malem mah gapapa lah
00:49:59 - 00:50:01
Ya bener
00:50:01 - 00:50:03
Itu kan emang ga sehat juga
00:50:03 - 00:50:05
Fatnya susah diproses segala macem
00:50:05 - 00:50:07
Betul betul
00:50:07 - 00:50:09
Udah ya saya udah cukup
00:50:09 - 00:50:11
Terakhir ya
00:50:11 - 00:50:13
Kalo dari saya sebenernya udah dibahas semua juga ya
00:50:13 - 00:50:15
Apa tuh
00:50:15 - 00:50:17
Nah yang realisasi program
00:50:17 - 00:50:19
Itu selalu jadi masalah kan
00:50:19 - 00:50:21
Misalnya lah
00:50:21 - 00:50:23
Uang diambil-ambilin tapi fasilitasnya ga ada
00:50:23 - 00:50:25
Betul realisasinya mau kemana
00:50:25 - 00:50:27
104 tahun kalo kita hitung-hitung baru punya rumah
00:50:27 - 00:50:29
Dengan harga yang tahun sekarang
00:50:29 - 00:50:31
Ya kan itu pun rumah
00:50:31 - 00:50:33
Subsidi ambil posisi paling rendah tuh
00:50:33 - 00:50:35
Itu aja butuh 104 tahun
00:50:35 - 00:50:37
Nah
00:50:37 - 00:50:39
Dan juga kan di beberapa kali
00:50:39 - 00:50:41
Kita udah ada kayak begini
00:50:41 - 00:50:43
Kasabri ada kasusnya
00:50:43 - 00:50:45
Uangnya entah kemana
00:50:45 - 00:50:47
Jiwa seraya
00:50:47 - 00:50:49
Uangnya entah kemana gitu kan
00:50:49 - 00:50:51
Ini ada lagi nih
00:50:51 - 00:50:53
Dan temuan BPK ya
00:50:53 - 00:50:55
TAPERAS yang sebelumnya 527 miliar
00:50:55 - 00:50:57
Itu sampe sekarang belum bisa dicairkan
00:50:57 - 00:50:59
Entah dimana juga
00:50:59 - 00:51:01
Sekarang ada TAPERAS baru
00:51:01 - 00:51:03
Anda tetap optimis realisasi program-program
00:51:03 - 00:51:05
Keberlanjutan ini
00:51:05 - 00:51:07
Akan membawa kita kepada
00:51:07 - 00:51:09
Realisasi-realisasi yang
00:51:09 - 00:51:11
Pas, oke
00:51:11 - 00:51:13
Gas, mantap
00:51:13 - 00:51:15
Ini mas Dorium 45
00:51:15 - 00:51:17
Gini kita ngomong program yang
00:51:17 - 00:51:19
Patut dilanjutkan dulu deh
00:51:19 - 00:51:21
Menurut saya BPJS sih
00:51:21 - 00:51:23
BPJS itu
00:51:23 - 00:51:25
Menurut saya terlepas
00:51:25 - 00:51:27
Tidak sempurna, tapi
00:51:27 - 00:51:29
Ada jaminan lah
00:51:29 - 00:51:31
Ada rasa kalau negara itu benar-benar hadir
00:51:31 - 00:51:33
Kalau BPJS
00:51:33 - 00:51:35
Kalau TAPERAS ini ya
00:51:35 - 00:51:37
Seperti yang dibahas tadi dibanding
00:51:37 - 00:51:39
Narkoba atau apapun itu
00:51:39 - 00:51:41
Dipaksa nabung
00:51:41 - 00:51:43
Nanti apa namanya
00:51:43 - 00:51:45
Apakah itu akan terlaksana
00:51:45 - 00:51:47
Kalau untuk pemerintah iya
00:51:47 - 00:51:49
Karena dia yang malakin duitnya kan
00:51:49 - 00:51:51
Ini maksudnya gini, kalau siapa yang mendapatkan
00:51:51 - 00:51:53
Pemerintah selalu ngotot kan
00:51:53 - 00:51:55
Manfaatnya tidak jelas, oh manfaatnya jelas
00:51:55 - 00:51:57
Buat pemerintah
00:51:57 - 00:51:59
Sebenarnya manfaatnya jelas
00:51:59 - 00:52:01
Kalau pemerintah yang ngomong jelas
00:52:01 - 00:52:03
Masalahnya kan kalau rakyat ditanya
00:52:03 - 00:52:05
Marah-marah kan pemerintah juga marah balik
00:52:05 - 00:52:07
Iya pemerintah marah balik
00:52:07 - 00:52:09
Tidak tahu manfaatnya
00:52:09 - 00:52:11
Kita tidak tahu kan kita bukan pemerintah
00:52:11 - 00:52:13
Makanya mudah-mudahan Dorium 45
00:52:13 - 00:52:15
Semua kita jadi pemerintah
00:52:15 - 00:52:17
Jadi
00:52:17 - 00:52:19
Jadi kita tahu manfaatnya
00:52:19 - 00:52:21
Kita tahu manfaatnya
00:52:21 - 00:52:23
Terus apa yang diperintah
00:52:23 - 00:52:25
Saling perintah aja
00:52:25 - 00:52:27
Hei pamat tabuh 3%
00:52:27 - 00:52:29
Oke siap
00:52:29 - 00:52:31
Hei Gilang
00:52:31 - 00:52:33
Kamu daftar asuransi kesehatan
00:52:33 - 00:52:35
Saling perintah
00:52:35 - 00:52:37
Saling pemerintah
00:52:37 - 00:52:39
Saling pemerintah aja bisa jadi
00:52:39 - 00:52:41
Indonesia masih itu kesetaraan
00:52:41 - 00:52:43
Jadi semua bisa pemerintah
00:52:43 - 00:52:45
Jadinya tidak akan ada miskomunikasi lagi
00:52:45 - 00:52:47
Karena saling ngerti manfaatnya
00:52:49 - 00:52:51
Nah tapi tadi kan
00:52:51 - 00:52:53
Kita udah bahas tuh sampai mau kerja sampai kapan ya
00:52:53 - 00:52:55
Kalau kayak begini ya
00:52:55 - 00:52:57
Pengeluarannya makin tinggi tagihan yang dipotong
00:52:57 - 00:52:59
Makin banyak gaji yang diterima UMR
00:52:59 - 00:53:01
Gak naik gitu kan
00:53:01 - 00:53:03
Pengusaha juga gak mau kalau naikin tanggungnya
00:53:03 - 00:53:05
Makin banyak tapi bisa baik juga ikut pemerintah
00:53:05 - 00:53:07
Aja deh gitu kan
00:53:07 - 00:53:09
Pemerintah gak mau palakin kelas atas
00:53:09 - 00:53:11
Nah pertanyaannya kita ini menuju era
00:53:11 - 00:53:13
Apa kedepannya
00:53:13 - 00:53:15
Apakah kelas menengah ini akan menuju
00:53:15 - 00:53:17
Ke cahaya terang benderang
00:53:17 - 00:53:19
Betulkah yang tadi kita bahas
00:53:19 - 00:53:21
2045 atau malah kita akan
00:53:21 - 00:53:23
Menuju kepada sebuah
00:53:23 - 00:53:25
Masa dimana semuanya kelam
00:53:25 - 00:53:27
Untuk akhirnya
00:53:27 - 00:53:29
Tentunya
00:53:29 - 00:53:31
Sesuatu yang cerah
00:53:31 - 00:53:33
Akhirnya ujungnya
00:53:33 - 00:53:35
Ujungnya
00:53:35 - 00:53:37
Tapi seperti kita tau itu untuk meraihkan sebuah
00:53:37 - 00:53:39
Kebangkitan itu harus masuk ke
00:53:39 - 00:53:41
Era kegelapan dulu
00:53:41 - 00:53:43
Jadi itu kita nikmati dulu bersama
00:53:43 - 00:53:45
Untuk menyalap
00:53:45 - 00:53:47
Bisa dinikmati mas
00:53:47 - 00:53:49
Kita memperkuat diri
00:53:49 - 00:53:51
Ini kan pelatihan kayak Ospek
00:53:51 - 00:53:53
Selalu bilang untuk membangun mental
00:53:53 - 00:53:55
Mental
00:53:55 - 00:53:57
Dan akan berguna tuh
00:53:57 - 00:53:59
Di ujungnya
00:53:59 - 00:54:01
Ketika sudah semuanya terang
00:54:01 - 00:54:03
Ketika masa terang itu
00:54:03 - 00:54:05
Sudah datang
00:54:05 - 00:54:07
Itu kita sudah semakin kuat
00:54:07 - 00:54:09
Karena kita sudah melewati era kegelapan itu
00:54:09 - 00:54:11
Tanya kemana? Era kegelapan dulu
00:54:11 - 00:54:13
Eh sudah
00:54:13 - 00:54:15
Tapi dibandingkan ini
00:54:15 - 00:54:17
Sebenarnya saya ada satu buku
00:54:17 - 00:54:19
Yang bisa menjawab itu semua
00:54:19 - 00:54:21
Ada sedikit hadiah
00:54:21 - 00:54:23
Ini ada buku
00:54:23 - 00:54:25
Dari Juminem
00:54:25 - 00:54:27
Buku tentang Gibran
00:54:27 - 00:54:29
Menang Ora Opo Opo
00:54:29 - 00:54:31
Kalah Yowes
00:54:31 - 00:54:33
Silahkan kalian bisa
00:54:33 - 00:54:35
Bisa apa namanya
00:54:35 - 00:54:37
Ada buku ini
00:54:37 - 00:54:39
Juminem
00:54:39 - 00:54:41
Yang nulis
00:54:41 - 00:54:43
Bukan Gibran yang nulis ya
00:54:43 - 00:54:45
Disini ada
00:54:45 - 00:54:47
Dijabarkan kenapa
00:54:47 - 00:54:49
Gibran itu adalah calon
00:54:49 - 00:54:51
Pemimpin bangsa
00:54:51 - 00:54:53
Ini buku
00:54:53 - 00:54:55
Dicetak kapan?
00:54:55 - 00:54:57
Saya juga tidak tahu
00:54:57 - 00:54:59
Kalau ini sebelum
00:54:59 - 00:55:01
Gibran jadi calon
00:55:01 - 00:55:03
Sebelum
00:55:03 - 00:55:05
Dia bisa melihat masa depan
00:55:05 - 00:55:07
2020 cetakan pertama
00:55:07 - 00:55:09
Dia orang mana Juminem ini
00:55:09 - 00:55:11
Orang Depok
00:55:11 - 00:55:13
Memang Depok itu
00:55:13 - 00:55:15
Tidak ada hentinya menyumbang
00:55:15 - 00:55:17
Pakoh-pakoh bangsa
00:55:17 - 00:55:19
Sudah ketahuan Juminem ini siapa
00:55:19 - 00:55:21
Saya beli langsung dari dia
00:55:21 - 00:55:23
Beneran
00:55:23 - 00:55:25
Di mana ada kemauan disitu ada jalan
00:55:25 - 00:55:27
Dia memprediksi
00:55:27 - 00:55:29
Kalau sudah mendapatkan pekerjaan
00:55:29 - 00:55:31
Jangan cari perkara
00:55:31 - 00:55:33
Kalau sudah diniati cari rejeki
00:55:33 - 00:55:35
Tidak usah cari muka
00:55:35 - 00:55:37
Sebuh
00:55:37 - 00:55:39
Ini mungkin ada satu yang mungkin
00:55:39 - 00:55:41
Penggalan yang paling
00:55:41 - 00:55:43
Menurut saya di buku ini paling luar biasa
00:55:43 - 00:55:45
Mungkin bisa dibacakan
00:55:45 - 00:55:47
Terserah sama siapa
00:55:47 - 00:55:49
Kenapa
00:55:49 - 00:55:51
Gibran itu awalnya huruf G
00:55:51 - 00:55:53
Oh saya sebagai Gilan
00:55:53 - 00:55:55
Kamu kan G
00:55:55 - 00:55:57
Gibran memiliki huruf depan G
00:55:57 - 00:55:59
Pembahasan ini mungkin tidak terlalu penting
00:55:59 - 00:56:01
Tetapi disini justru
00:56:01 - 00:56:03
Sedikit disinggung untuk menggambarkan
00:56:03 - 00:56:05
Bahwa lahirnya Gibran
00:56:05 - 00:56:07
Disamping memang telah membawa keberuntungan
00:56:07 - 00:56:09
Tetapi huruf G
00:56:09 - 00:56:11
Punya filosofi yang unik
00:56:11 - 00:56:13
Banyak nama-nama tokoh ngetop
00:56:13 - 00:56:15
Sukses
00:56:15 - 00:56:17
Terkenal
00:56:17 - 00:56:19
Diawali dengan huruf G
00:56:19 - 00:56:21
Jadi dia typonya memang
00:56:21 - 00:56:23
Lebih banyak daripada perlengkapan seorang ganjar
00:56:23 - 00:56:25
Buku itu
00:56:25 - 00:56:27
Typonya
00:56:27 - 00:56:29
Oke
00:56:29 - 00:56:31
Karena banyak orang ngetop pakai huruf G
00:56:31 - 00:56:33
Seperti ganjar pranowo
00:56:33 - 00:56:35
Gogon
00:56:35 - 00:56:37
Dalam kurung pelawak
00:56:37 - 00:56:39
Gendeng pamungkas dalam kurung paranormal
00:56:39 - 00:56:41
Tapi koma dulu
00:56:41 - 00:56:43
Gendeng pamungkas koma
00:56:43 - 00:56:45
Dalam kurung paranormal koma
00:56:45 - 00:56:47
Gunawan Muhammad
00:56:47 - 00:56:49
Guntur Soekarnoputra
00:56:49 - 00:56:51
Dan lain-lain
00:56:51 - 00:56:53
Jadi jika kelak Gibran kemudian ngetop
00:56:53 - 00:56:55
Terkenal dan sukses
00:56:55 - 00:56:57
Tentu tidak perlu heran
00:56:57 - 00:56:59
Karena dia memiliki nama unik
00:56:59 - 00:57:01
Nama khas dan nama fenomenal
00:57:01 - 00:57:03
Sampai mana nih?
00:57:03 - 00:57:05
Udah sampai situ aja
00:57:05 - 00:57:07
Berarti dari huruf G nya
00:57:07 - 00:57:09
Dari huruf G
00:57:09 - 00:57:11
Tapi ada yang unik sih
00:57:11 - 00:57:13
Ini kan cetakan 2020 dan cetakan pertama ini
00:57:13 - 00:57:15
Dari cetakan pertama aja
00:57:15 - 00:57:17
Dia udah mencetak best seller book
00:57:17 - 00:57:19
Biasanya kan cetakan kedua
00:57:19 - 00:57:21
Cetakan ketiga
00:57:21 - 00:57:23
Baru dicetak
00:57:23 - 00:57:25
Dia nge print sendiri langsung di halamannya
00:57:25 - 00:57:27
Dan itu dia ada buku sequelnya
00:57:27 - 00:57:29
Emang ada?
00:57:29 - 00:57:31
Apa judulnya?
00:57:31 - 00:57:33
Gibran the next president
00:57:33 - 00:57:35
Beneran kan?
00:57:35 - 00:57:37
Tapi disini udah ada
00:57:37 - 00:57:39
Nah itu jadi dijadiin buku
00:57:39 - 00:57:41
Oh jadi ada babnya
00:57:41 - 00:57:43
Ada bab soal Gibran the next president
00:57:43 - 00:57:45
Sudah ada
00:57:45 - 00:57:47
Gibran the next president
00:57:47 - 00:57:49
Nostradamus ini
00:57:49 - 00:57:51
Ramalan Nostradamus
00:57:51 - 00:57:53
Jaya Bayan
00:57:53 - 00:57:55
Ramalan Juminem
00:57:55 - 00:57:57
Juminem
00:57:57 - 00:57:59
Juminem DKK
00:57:59 - 00:58:01
DKK nya siapa?
00:58:01 - 00:58:03
Dan kamu-kamu
00:58:03 - 00:58:05
Laku canda termasuk salah satu DKK nya
00:58:05 - 00:58:07
Kok bisa ketemu sama Juminem nya?
00:58:07 - 00:58:09
Tidak
00:58:09 - 00:58:11
Di situ ada jalan
00:58:11 - 00:58:13
Takdir bung
00:58:13 - 00:58:15
Jadi buku ini buat kami
00:58:15 - 00:58:17
Buat kalian
00:58:17 - 00:58:19
Lu beli berapa banyak bukunya?
00:58:19 - 00:58:21
Beli dua
00:58:21 - 00:58:23
Satu buat Rondodelapan
00:58:23 - 00:58:25
Saya mau tanya
00:58:25 - 00:58:27
28 itu siapa tau filosofinya ada juga
00:58:27 - 00:58:29
Di Juminem
00:58:29 - 00:58:31
Cimangis
00:58:31 - 00:58:33
Apa namanya penerbitnya
00:58:33 - 00:58:35
Di Cimangis Depok
00:58:35 - 00:58:37
Kompleks Bukit Cengkeh 2
00:58:37 - 00:58:39
021-877-12995
00:58:41 - 00:58:43
Gibran adalah anak milenial
00:58:43 - 00:58:45
Kalem, tajir, kaya, berani
00:58:45 - 00:58:47
Punya prinsip dan punya masa
00:58:47 - 00:58:49
Saya lama-lama gak mau memiliki buku ini
00:58:49 - 00:58:51
Terus ya
00:58:51 - 00:58:53
Oke
00:58:53 - 00:58:55
Terima kasih
00:58:55 - 00:58:57
Terima kasih bukunya
00:58:57 - 00:58:59
Tapi bung Rin ini ya
00:58:59 - 00:59:01
Selain sebagai seorang pengusaha
00:59:01 - 00:59:03
Orang kaya raya
00:59:03 - 00:59:05
Itu Gibran
00:59:05 - 00:59:07
Tajir, kaya, Gibran
00:59:07 - 00:59:09
Nomor 2 nya
00:59:09 - 00:59:11
Itu yang
00:59:11 - 00:59:13
Weekend nya selalu Jepang
00:59:13 - 00:59:15
Selalu Ampri, Las Vegas
00:59:15 - 00:59:17
Dan lain sebagainya
00:59:17 - 00:59:19
Anda Vita nya jago juga ya
00:59:19 - 00:59:21
Beliau itu juga
00:59:21 - 00:59:23
Seorang menteri
00:59:23 - 00:59:25
Di era kepemimpinan baru
00:59:25 - 00:59:27
Anda menteri apa?
00:59:27 - 00:59:29
Saya menteri kegelapan
00:59:29 - 00:59:31
Kementerian kegelapan
00:59:31 - 00:59:33
Yang tadi Anda prediksi itu
00:59:33 - 00:59:35
Kita akan terang-menderang di ujungnya
00:59:35 - 00:59:37
Terus kemudian kita gelap dulu
00:59:37 - 00:59:39
Nah Anda yang memimpin kegelapan itu
00:59:39 - 00:59:41
Itu butuh ini lah, ibaratnya untuk yang mengarahkan
00:59:41 - 00:59:43
Dan tidak putus asa
00:59:43 - 00:59:45
Itu Anda
00:59:45 - 00:59:47
Nah ini kita versi
00:59:47 - 00:59:49
Tahun 2024 nya
00:59:49 - 00:59:51
Anda berkantor dimana?
00:59:51 - 00:59:53
Berkantornya kebetulan di Fatmawati
00:59:57 - 00:59:59
Di Fatmawati
00:59:59 - 01:00:01
Biar bisa naik MRT
01:00:01 - 01:00:03
Bisa naik MRT
01:00:03 - 01:00:05
Jadi tidak perlu pakai 4 rider
01:00:05 - 01:00:07
Tidak perlu, MRT cukup ya
01:00:07 - 01:00:09
MRT cukup
01:00:09 - 01:00:11
Di kantor di Fatmawati
01:00:11 - 01:00:13
Apa yang sudah Anda lakukan
01:00:13 - 01:00:15
Kementerian kegelapan ini?
01:00:15 - 01:00:17
Saya memberikan beberapa perspektif
01:00:17 - 01:00:19
Perspektif ini lah
01:00:19 - 01:00:21
Yang agak alternatif
01:00:21 - 01:00:23
Bagaimana kita 58% ini
01:00:23 - 01:00:25
Tidak semua orang bisa menerima
01:00:25 - 01:00:27
Dimana kita bisa lihat perspektif Anda
01:00:27 - 01:00:29
Kemudian melihat
01:00:29 - 01:00:31
Mengetahui
01:00:31 - 01:00:33
Program-program
01:00:33 - 01:00:35
Arahan Anda di era kegelapan ini
01:00:35 - 01:00:37
Jelas di Noise juga
01:00:37 - 01:00:39
Oh di Noise
01:00:39 - 01:00:41
Kita satu naungan sebenarnya
01:00:41 - 01:00:43
Sama-sama aja ini
01:00:45 - 01:00:47
Di Noise
01:00:47 - 01:00:49
Berarti ada program
01:00:49 - 01:00:51
Kementerian kegelapan
01:00:51 - 01:00:53
Perspektif Bung Rin
01:00:53 - 01:00:55
Soal dark age
01:00:55 - 01:00:57
Tidak, tentang program pemerintah saja
01:00:57 - 01:00:59
Program pemerintah?
01:00:59 - 01:01:01
Sudah pernah dibahas, makan siang gratis sudah pernah dibahas
01:01:01 - 01:01:03
Beberapa dari dukungan
01:01:03 - 01:01:05
Dari 01 sama 03
01:01:05 - 01:01:07
Saya undang semua
01:01:07 - 01:01:09
Sudah
01:01:09 - 01:01:11
Apa bahas yang terang beneran
01:01:11 - 01:01:13
Terang beneran
01:01:13 - 01:01:15
Karena kita lihat masa depan
01:01:15 - 01:01:17
Jangan lihat sekarang
01:01:17 - 01:01:19
Karena dimana ada kemauan
01:01:19 - 01:01:21
Disitu ada jalan
01:01:21 - 01:01:23
Jangan lupa untuk
01:01:23 - 01:01:25
Dengarkan juga Kementerian kegelapan di Noise
01:01:25 - 01:01:27
Tayang di Noise
01:01:27 - 01:01:29
Setiap hari apa?
01:01:29 - 01:01:31
Kamis
01:01:31 - 01:01:33
Tidak usah Anda makin tunjukin
01:01:33 - 01:01:35
Saya awalnya mau baca
01:01:35 - 01:01:39
Promuin terus ke saya
01:01:39 - 01:01:41
Sudah ya
01:01:41 - 01:01:43
Wajah pemimpin
01:01:43 - 01:01:45
The next president
01:01:45 - 01:01:47
Ada lagi
01:01:47 - 01:01:49
Saya sudah harus berangkat
01:01:49 - 01:01:51
Saya juga sudah selesai
01:01:51 - 01:01:53
Kalau begitu terima kasih
01:01:53 - 01:01:55
Terima kasih
01:01:57 - 01:01:59
Kesimpulannya hari ini
01:01:59 - 01:02:01
Coba saya lihat judul buku itu
01:02:01 - 01:02:03
Menang orang OPPO-OPPO
01:02:03 - 01:02:05
Artinya terang orang OPPO-OPPO
01:02:05 - 01:02:07
Gelap
01:02:07 - 01:02:09
Oke
01:02:09 - 01:02:11
Terima kasih banyak
01:02:11 - 01:02:13
Kania Mania Noiser
01:02:13 - 01:02:15
Terima kasih banyak
01:02:15 - 01:02:17
Sampai berjumpa lagi di berikutnya
01:02:17 - 01:02:19
Kita pamit undur diri
01:02:19 - 01:02:39
Da-dah! Bye!
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App