Aku masih duduk di bangku cemas tepat pada meja curiga. Manyulut cemburu, menanyakan waktu pada kesibukanmu. Berharap ada sedikit aku di sela hidupmu. Berapa harga sebuah tanggal merah? Aku ingin membeli semua kesibukanmu. Tiada tanggal yang bergerak, tanpa suara di redam biru aksara. Dalam Buku "Distilasi Alkena" Karya: Wira Nagara