Noice Logo
Masuk

video icon#CapresTandingan E7: Food Estate - Lahan Basah Pengusung Paslon 02?

1 Jam, 6 Menit

Konten ini termasuknoice premium badge
#CapresTandingan E7: Food Estate - Lahan Basah Pengusung Paslon 02?vip badge

24 Januari 2024

44

Food Estate yang dianggap akan membantu rakyat belum bisa dibuktikan. Malah keliatan cuma jadi ladang basah untuk pengusung salah satu paslon. Simak analisis EKSKLUSIF dari Partai Ruang 28!

Komentar
Lihat Semua (44)








Lihat episode lain
Transkrip
00:00:00 - 00:00:06
Pantai ruang 2.8 isinya Capres Tandingan
00:00:06 - 00:00:14
Pantai ruang 2.8 paling tahu yang kami butuhkan
00:00:14 - 00:00:38
Pantai ruang 2.8 yang kami butuhkan
00:00:38 - 00:00:50
Pantai ruang 2.8 terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria, dan bahkan merusak lingkungan kita
00:00:50 - 00:01:03
Pantai ruang 2.8 yang kami butuhkan
00:01:03 - 00:01:12
Selamat pagi, siang, dan malam para noise, noiser, tania mania, merdeka, merdeka, merdeka
00:01:12 - 00:01:20
Selamat datang kembali di agenda kenegaraan kami, agenda kampanye Capres-Capres Tandingan, Pantai Ruang 2.8
00:01:20 - 00:01:22
Apa kabar semuanya, sehat-sehat?
00:01:22 - 00:01:25
Sehat, saya gak nanya ke ini sih
00:01:25 - 00:01:28
Kan sudah lihat kalian, tau sih
00:01:28 - 00:01:31
Jangan-jangan mas, jangan dong
00:01:31 - 00:01:34
Nanya ke kita dulu dong ya, baru nanya ke orang
00:01:34 - 00:01:38
Kan saya lagi opening, kalau saya sapa baru, apa kabar
00:01:38 - 00:01:39
Oke baik-baik
00:01:39 - 00:01:40
Gak pernah masuk TV mas ya
00:01:40 - 00:01:43
Iya, malam-malam ya
00:01:43 - 00:01:43
Hah?
00:01:43 - 00:01:46
Di apa, malam-malam
00:01:46 - 00:01:47
Udah gak ada acaranya
00:01:47 - 00:01:48
Oh iya
00:01:48 - 00:01:49
Waktu Indonesia Malam
00:01:49 - 00:01:50
Waktu Indonesia Malam
00:01:50 - 00:01:52
Bisa lanjut lagi saya?
00:01:52 - 00:01:52
Oh silahkan, silahkan
00:01:52 - 00:01:53
Lanjut, lanjut
00:01:53 - 00:01:54
Iya, iya
00:01:54 - 00:01:57
Apa kabar semuanya, warga 2.8, semoga sehat-sehat semua ya
00:01:57 - 00:02:01
Semoga, saya lihat soalnya banyak yang mata-matanya masih ada, rada-rada sembab
00:02:01 - 00:02:02
Kenapa?
00:02:02 - 00:02:04
Habis nangisin capres
00:02:04 - 00:02:06
Biasa, atau nangisin apa, saya kan gak tahu
00:02:06 - 00:02:08
Ya, sedih loh
00:02:08 - 00:02:10
Habis nangis juga ya?
00:02:10 - 00:02:12
Orang kan beda-beda kesedihannya
00:02:12 - 00:02:15
Itu benar, jangan diceng-cengin
00:02:15 - 00:02:16
Kamu bisa meledekin begitu
00:02:16 - 00:02:18
Saya gak ledekin, saya ikut nangis tuh
00:02:18 - 00:02:20
Lihat-lihat orang-orang yang nangis ini
00:02:20 - 00:02:21
Saya nangis
00:02:21 - 00:02:22
Kebawa suasana ya
00:02:22 - 00:02:24
Kebawa, saya nangis karena mereka nangis
00:02:24 - 00:02:26
Kok tolol sih
00:02:26 - 00:02:27
Maksudnya?
00:02:29 - 00:02:31
Maksudnya saya, kok tolol sih saya
00:02:31 - 00:02:33
Iya, kok tolol sih
00:02:33 - 00:02:35
Gak riset nangis lagi gitu
00:02:35 - 00:02:37
Harusnya saya punya empati yang lebih
00:02:37 - 00:02:39
Ada kesedihan, makanya saya sedih
00:02:39 - 00:02:41
Karena saya tidak bisa sedih, eh maksudnya disabut ya
00:02:41 - 00:02:43
Iya, iya
00:02:43 - 00:02:45
Karena kan kita dengar orang ketawa sebelah kita
00:02:45 - 00:02:47
Pengen ikut ketawa
00:02:47 - 00:02:49
Kok saya gak punya empati sebegitunya
00:02:49 - 00:02:51
Mungkin terus dilatih lagi
00:02:51 - 00:02:53
Empatinya
00:02:53 - 00:02:55
Oke, semoga semua sehat-sehat ya
00:02:55 - 00:02:57
Gimana kemarin, debat
00:02:57 - 00:02:59
Capapres
00:02:59 - 00:03:01
Kemarin kan tanggal 24 ya
00:03:01 - 00:03:03
Debat Capapres ya
00:03:03 - 00:03:05
Eh 21, 21 sorry
00:03:05 - 00:03:07
Gimana debat Capapres
00:03:07 - 00:03:09
Kemarin abis debat Capapres
00:03:09 - 00:03:11
Soalnya
00:03:11 - 00:03:13
Sebagai Capapres gimana ngeliatnya
00:03:13 - 00:03:15
Biasa banget
00:03:15 - 00:03:17
Tidak ada sesuatu poin yang bisa saya ambil
00:03:17 - 00:03:19
Kurang debat ya
00:03:19 - 00:03:21
Terlalu debat malah
00:03:21 - 00:03:23
Terlalu debat
00:03:23 - 00:03:25
Kan seru-seru dong, kalau debat banget
00:03:25 - 00:03:27
Tapi tidak ada poin yang bisa diambil
00:03:27 - 00:03:29
Kayak ya tidak menggoyahkan
00:03:29 - 00:03:31
Apa yang
00:03:31 - 00:03:33
Menjadi pandangan saya, saya tetap bersama
00:03:33 - 00:03:35
Ibu Kania kan
00:03:35 - 00:03:37
Jadi mereka bertiga tidak bisa merubah saya
00:03:37 - 00:03:39
Iya, kemarin kan tentang
00:03:39 - 00:03:41
Sumber daya alam
00:03:41 - 00:03:43
Jadi kita juga hari ini mau bahas yang tidak jauh-jauh
00:03:43 - 00:03:45
Dari situ, yaitu tentang
00:03:45 - 00:03:47
Suatu hal yang cukup ramai
00:03:47 - 00:03:49
Dibicarakan dari yang debat Capapres
00:03:49 - 00:03:51
Sebelumnya juga dibicarakan
00:03:51 - 00:03:53
Yaitu soal food estate
00:03:53 - 00:03:55
Ya
00:03:55 - 00:03:57
Food estate, berarti perumahan makanan
00:03:57 - 00:03:59
Enggak kok perumahan
00:03:59 - 00:04:01
Estate kan, real estate
00:04:01 - 00:04:03
Oh iya, estate apa
00:04:03 - 00:04:05
Estate tapi artinya memang perumahan
00:04:05 - 00:04:07
Arti dari estate kayaknya enggak deh, kompleks ya
00:04:07 - 00:04:09
Kompleks, kompleks itu
00:04:09 - 00:04:11
Tidak harus perumahan, maksudnya bisa juga
00:04:11 - 00:04:13
Kompleks, apa namanya
00:04:13 - 00:04:15
Building gitu, bangunan-bangunan
00:04:15 - 00:04:17
Kantoran, bisa juga pabrik-pabrik
00:04:17 - 00:04:19
Itu bisa jadi estate juga
00:04:19 - 00:04:21
Jadi kalau food estate bisa jadi dia kayak
00:04:21 - 00:04:23
Kompleks pertanian gitu
00:04:23 - 00:04:25
Oh semacam food court berarti ya
00:04:25 - 00:04:27
Iya, food court tapi ini estate
00:04:27 - 00:04:29
Kalau food court kan isinya makanan banyak
00:04:29 - 00:04:31
Kalau ini kan barang mentahnya
00:04:31 - 00:04:33
Jadi kalau dalam bayangan
00:04:33 - 00:04:35
Jadi nanti dari food estate naik kelas ke food court
00:04:35 - 00:04:37
Apa berarti, agriculture harusnya
00:04:37 - 00:04:39
Atau raw, raw food estate
00:04:39 - 00:04:41
Oh raw food estate, masuk akal
00:04:41 - 00:04:43
Masuk akal juga, kurang oke nih rezim ini
00:04:43 - 00:04:45
Membeli nama-nama
00:04:45 - 00:04:47
Food estate ya
00:04:47 - 00:04:49
Padahal bilang aja bahasa Indonesia ya
00:04:49 - 00:04:51
Lumbung pangan
00:04:53 - 00:04:55
Tapi kalau bahasa Indonesia kan
00:04:55 - 00:04:57
Terlalu ngerti kali orang, kalau pakai bahasa Inggris kan
00:04:57 - 00:04:59
Bisa dibongbongin
00:04:59 - 00:05:01
Bisa lebih mahal mas, makanan
00:05:01 - 00:05:03
Kalau dikasih bahasa Inggris lebih mahal
00:05:03 - 00:05:05
Este manis sama ice tea beda harga
00:05:05 - 00:05:07
Betul, beda harga makanya itu dipakai bahasa Inggris
00:05:07 - 00:05:09
Tapi kalau dalam konteks ini
00:05:09 - 00:05:11
Memang lumbung pangan agak kurang menggambarkan sih
00:05:11 - 00:05:13
Karena bukan lumbung juga ya
00:05:13 - 00:05:15
Ya mungkin kompleks pertanian
00:05:15 - 00:05:17
Kalau mau ini ya
00:05:17 - 00:05:19
Bukan pertanian, tapi diurus pertahanan ini
00:05:19 - 00:05:21
Nah
00:05:21 - 00:05:23
Tenang pak, jangan dimulai dulu
00:05:23 - 00:05:25
Jangan dimulai dulu
00:05:25 - 00:05:27
Apa kerja sama
00:05:27 - 00:05:29
Tenang dulu, tenang, nanti kita masuk ke diskusi
00:05:29 - 00:05:31
Mas
00:05:33 - 00:05:35
Mas Mahamad
00:05:35 - 00:05:37
Kirain tadi mas mau tampar saya loh
00:05:37 - 00:05:39
Kita udah bukan anak kecil lagi mas Mahamad
00:05:39 - 00:05:41
Kita bahas food estate anda tiba-tiba gitu
00:05:41 - 00:05:43
Saya kan gini aja jauh
00:05:43 - 00:05:45
Iya saya kira kesini makanya saya hadang
00:05:45 - 00:05:47
Nanti tim di framing muka Mahamad lagi sedih ya
00:05:47 - 00:05:49
Biar orang empati sama Mahamad
00:05:49 - 00:05:51
Ih kasihan diejekin tim sese sendiri
00:05:51 - 00:05:53
Iya
00:05:53 - 00:05:55
Jadi apa food estate nya itu apa
00:05:55 - 00:05:57
Kenapa jadi rame
00:05:57 - 00:05:59
Katanya ada di belakangnya ada
00:05:59 - 00:06:01
Pihak-pihak yang nakalnya atau gimana
00:06:01 - 00:06:03
Jadi akan kita bahas hari ini
00:06:03 - 00:06:05
Oke, seru
00:06:05 - 00:06:07
Hari ini saya agak beda kayaknya
00:06:07 - 00:06:09
Biasanya kan kalau gak pakai jaket pakai baju partai kan
00:06:09 - 00:06:11
Sekarang saya baru nih
00:06:11 - 00:06:13
Oh iya, benar
00:06:13 - 00:06:15
Karena abis ngeliat kemarin kita episode sama
00:06:15 - 00:06:17
Pange
00:06:17 - 00:06:19
Terinspirasi ya
00:06:19 - 00:06:21
Apa masalah kita marah-marah ke dia nih
00:06:21 - 00:06:23
Dia mulai merubah tampilannya
00:06:23 - 00:06:25
Dia berusaha untuk
00:06:25 - 00:06:27
Meningkatkan engagement
00:06:27 - 00:06:29
Iya dengan
00:06:29 - 00:06:31
Ini kan terlihat kasual banget nih
00:06:31 - 00:06:33
Model Uniqlo banget kan
00:06:33 - 00:06:35
Uniqlo
00:06:35 - 00:06:37
Bisa jadi
00:06:37 - 00:06:39
Ini Uniqlo winter nih
00:06:39 - 00:06:41
H&M
00:06:41 - 00:06:43
Uniqlo
00:06:43 - 00:06:45
Uniqlo udah lebih cocok
00:06:45 - 00:06:47
Beriska
00:06:47 - 00:06:49
Yo
00:06:51 - 00:06:53
Sebut lagi yang lain
00:06:53 - 00:06:55
Kelvin
00:06:55 - 00:06:57
Kelvin Klein
00:06:57 - 00:06:59
Ini kita lagi ngomongin makanan loh
00:06:59 - 00:07:01
Ini penting loh
00:07:01 - 00:07:03
Kita kan mau ngomongin
00:07:03 - 00:07:05
Gimana negara ini
00:07:05 - 00:07:07
Ngatur pangan biar kita nanti ke depannya kalau kita terpilih bisa lebih baik
00:07:07 - 00:07:09
Jadi kayak gitu
00:07:09 - 00:07:11
Kenapa food estate ini jadi rame segala macemnya
00:07:11 - 00:07:13
Seperti biasa akan ada overview dari kami bertiga
00:07:13 - 00:07:15
Soal food estate ini
00:07:15 - 00:07:17
Dan apa yang mau dibahas oleh kami masing-masing
00:07:17 - 00:07:19
Dan akan jadi diskusi bersama
00:07:19 - 00:07:21
Yang pertama dari saya dulu ya boleh ya
00:07:21 - 00:07:23
Saya akan membahas soal
00:07:23 - 00:07:25
Kenapa food estate ini
00:07:25 - 00:07:27
Awalnya dibikin
00:07:27 - 00:07:29
Food estate itu apa
00:07:29 - 00:07:31
Alasannya apa, kenapa dibikin
00:07:31 - 00:07:33
Dan kenapa jadi rame
00:07:33 - 00:07:35
Harusnya kan yang makanan yaudah makanan aja
00:07:35 - 00:07:37
Kenapa jadi ramai gitu
00:07:37 - 00:07:39
Itu dari saya yang akan dimulai
00:07:39 - 00:07:41
Mbak Can mungkin
00:07:41 - 00:07:43
Apa yang mau dibahas dari food estate
00:07:43 - 00:07:45
Soal kroni
00:07:45 - 00:07:47
Dan masalah lingkungan katanya disebabkan oleh
00:07:47 - 00:07:49
Kroni
00:07:49 - 00:07:51
Masalah lingkungan yang terjadi ya
00:07:51 - 00:07:53
Masalah lingkungan juga ya
00:07:53 - 00:07:55
Dari Kak Smat
00:07:55 - 00:07:57
Dari saya itu ingin
00:07:57 - 00:07:59
Membahas soal ini tuh akan menjadi
00:07:59 - 00:08:01
Intrik-intrik politik
00:08:01 - 00:08:03
Food estate ini akan dibawa di debat capers udah berapa kali
00:08:03 - 00:08:05
Disebut food estate
00:08:05 - 00:08:07
Besok-besok lagi kita belum tau
00:08:07 - 00:08:09
Apa yang terjadi
00:08:09 - 00:08:11
Dengan dinamika politik terkait
00:08:11 - 00:08:13
Food estate ini
00:08:13 - 00:08:15
Ini nanti akan seperti
00:08:15 - 00:08:17
Jis
00:08:17 - 00:08:19
Akan seperti apa ya
00:08:19 - 00:08:21
Oh di goreng-gorengnya
00:08:21 - 00:08:23
Kepada satu orang gitu
00:08:23 - 00:08:25
Intrik-intrik politiknya, kampanye-kampanye
00:08:25 - 00:08:27
Kalo berhasil dia membuat
00:08:27 - 00:08:29
Satu orang
00:08:29 - 00:08:31
Mercusuar ini ya
00:08:31 - 00:08:33
Kalo dia gagal
00:08:33 - 00:08:35
Itu akan menjadi buruk
00:08:35 - 00:08:37
Kesatu orang yang ada dalam
00:08:37 - 00:08:39
Konstelasi politik ini
00:08:39 - 00:08:41
Konstelasi
00:08:41 - 00:08:43
Konstelasi
00:08:43 - 00:08:45
Gatau juga
00:08:45 - 00:08:47
Ini
00:08:47 - 00:08:49
Gak apa-apa ya
00:08:49 - 00:08:51
Kamu nantikan bagiannya
00:08:51 - 00:08:53
Konstelasi politik atau kontestasi
00:08:53 - 00:08:55
Bisa dua-duanya
00:08:55 - 00:08:57
Kontestasi itu berarti lagi ada kontes
00:08:57 - 00:08:59
Besta
00:08:59 - 00:09:01
Betul
00:09:01 - 00:09:03
Itu lagi kayak
00:09:03 - 00:09:05
Perputaran-perputaran politik
00:09:05 - 00:09:07
Dari kawan
00:09:07 - 00:09:09
Intrik-intriknya lah
00:09:09 - 00:09:11
Konstelasi
00:09:11 - 00:09:13
Lebih ke konstanya
00:09:13 - 00:09:15
Saya agak kurang ngerti tapi gak apa-apa
00:09:15 - 00:09:17
Tapi juga istilah politik kan
00:09:17 - 00:09:19
Harus dibikin serumit
00:09:19 - 00:09:21
Serumit mungkin memang
00:09:21 - 00:09:23
Biar warga pun
00:09:23 - 00:09:25
Gampang di bohongin
00:09:25 - 00:09:27
Itulah cara-cara kita sebagai politisi
00:09:27 - 00:09:29
Terima kasih
00:09:29 - 00:09:31
Intrik-intrik ya
00:09:31 - 00:09:33
Kalau gitu akan kita mulai aja
00:09:33 - 00:09:35
Diskusi kita soal food estate
00:09:35 - 00:09:37
Hari ini
00:09:37 - 00:09:39
Jadi food estate itu
00:09:39 - 00:09:41
Sebenernya kan bikin
00:09:41 - 00:09:43
Ketahanan pangan lah
00:09:43 - 00:09:45
Ketahanan nasional
00:09:45 - 00:09:47
Jadi ini salah satu proyek strategis
00:09:47 - 00:09:49
Nasional istilahnya ya PSN
00:09:49 - 00:09:51
Proyek strategis nasional sama kayak
00:09:51 - 00:09:53
Waktu itu bikin di Wadas
00:09:53 - 00:09:55
Itu kan salah satu PSN
00:09:55 - 00:09:57
Program strategis
00:09:57 - 00:09:59
Nasional 2020-2024
00:09:59 - 00:10:01
Dalam rangka menjaga ketahanan pangan
00:10:01 - 00:10:03
Jadi maksudnya kita sebagai negara
00:10:03 - 00:10:05
Bisa mengasih makan
00:10:05 - 00:10:07
Warga sendiri pakai hasil bumi sendiri
00:10:07 - 00:10:09
Gitu kan ya
00:10:09 - 00:10:11
Gak perlu beli dari luar
00:10:11 - 00:10:13
Gak perlu impor mungkin ya
00:10:13 - 00:10:15
Jadi bisa makan sendiri yang ditanam dari
00:10:15 - 00:10:17
Bumi sendiri gitu
00:10:17 - 00:10:19
Ketahanan pangan
00:10:19 - 00:10:21
Kalau kita dulu waktu SD mungkin belajarnya
00:10:21 - 00:10:23
Suasem ada pangan ya
00:10:23 - 00:10:25
Kayak gitu sebenernya
00:10:25 - 00:10:27
Pak Jokowi
00:10:27 - 00:10:29
Ngasih kedua kementerian
00:10:29 - 00:10:31
Kementerian Pertanian
00:10:31 - 00:10:33
Yang menterinya bermasalah
00:10:33 - 00:10:35
Yasin Limpo
00:10:35 - 00:10:37
Yang kedua, nah ini yang rame
00:10:37 - 00:10:39
Kementerian Pertahanan
00:10:39 - 00:10:41
Karena pertahanan
00:10:41 - 00:10:43
Pertahanan mirip kan tanah dan tahan
00:10:43 - 00:10:45
Ketahanan pangan
00:10:45 - 00:10:47
Ketahanan pangan maksudnya
00:10:47 - 00:10:49
Ketahanan kan
00:10:49 - 00:10:51
Pertahanan pangannya di Pertanian
00:10:51 - 00:10:53
Iya gitu gitu
00:10:53 - 00:10:55
Jadi Kementerian Pertahanan tugasnya
00:10:55 - 00:10:57
Jaga, yang panam
00:10:57 - 00:10:59
Pangan, Pertanian
00:10:59 - 00:11:01
Oh ketahanan
00:11:01 - 00:11:03
Pangan
00:11:03 - 00:11:05
Ketahanan dari pertahanan
00:11:05 - 00:11:07
Iya
00:11:07 - 00:11:09
Karena kita taunya kan selama ini kan
00:11:09 - 00:11:11
Kem Han itu tentara, tank
00:11:11 - 00:11:13
Rudal, ternyata
00:11:13 - 00:11:15
Tapi kalau saya nanya ada bencana
00:11:15 - 00:11:17
Atau ada apa
00:11:17 - 00:11:19
Yang bantu-bantu warga untuk pindahan
00:11:19 - 00:11:21
Turun di itu, Teddy juga
00:11:21 - 00:11:23
Teddy juga kan
00:11:23 - 00:11:25
Jadi gak melulu soal perang-perangan ya
00:11:25 - 00:11:27
Oh tidak, tidak
00:11:27 - 00:11:29
Pokoknya pertahanan negara dalam bentuk apapun
00:11:29 - 00:11:31
Betul, karena ada musuh dari luar
00:11:31 - 00:11:33
Ada musuh di dalam sendiri
00:11:33 - 00:11:35
Kelaparan itu salah satu musuh
00:11:35 - 00:11:37
Paling berbahaya untuk bangsa ini
00:11:37 - 00:11:39
Kalau gitu kenapa orang rame pada bilang
00:11:39 - 00:11:41
Kok pertahanan ngurusin makanan apa hubungannya
00:11:41 - 00:11:43
Ya namanya netizen kan memang sering begitu
00:11:43 - 00:11:45
Berarti selesai ini ya, kasus food estate
00:11:45 - 00:11:47
Ternyata pertahanan ya pantes
00:11:47 - 00:11:49
Ya masalah itu selesai, ini kan kita banyak masalah
00:11:49 - 00:11:51
Banyak masalah
00:11:51 - 00:11:53
Terima kasih sudah mendengarkan
00:11:53 - 00:11:55
Ini kan masih ada topik kita
00:11:55 - 00:11:57
Yang belum kita mau bawa nih
00:11:57 - 00:11:59
Jadi emang
00:11:59 - 00:12:01
Food estate ini kan jadi rame
00:12:01 - 00:12:03
Karena tadi, kenapa dipilihnya
00:12:03 - 00:12:05
Kok pertahanan, tapi udah terjawab tadi kan
00:12:05 - 00:12:07
Oh iya berarti selanjutnya lagi
00:12:07 - 00:12:09
Yang sedikit fun fact itu
00:12:09 - 00:12:11
Karena ini ternyata
00:12:11 - 00:12:13
Food estate ini
00:12:13 - 00:12:15
Bukan dari masa Jokowi aja, karena tadi
00:12:15 - 00:12:17
Jaman dulu kita pernah dengar soal semadapangan
00:12:17 - 00:12:19
Dari masa Jokowi disebutnya
00:12:19 - 00:12:21
Food estate, di masa
00:12:21 - 00:12:23
Soeharto juga ada, di masa SBY
00:12:23 - 00:12:25
Ada juga, cuma sejauh ini
00:12:25 - 00:12:27
Belum ada yang
00:12:27 - 00:12:29
Berhasil banget lah dari semua program-program itu
00:12:29 - 00:12:31
Di jaman Soeharto kita pernah
00:12:31 - 00:12:33
Berhasil sih, kita pernah soal semadapangan
00:12:33 - 00:12:35
Soal semadapangan itu berhasil ya
00:12:35 - 00:12:37
Nah namanya soal semadapangan artinya adalah
00:12:37 - 00:12:39
Kecukupan
00:12:39 - 00:12:41
Stok untuk dalam negeri
00:12:41 - 00:12:43
Selama satu tahun, dan itu berhasil
00:12:43 - 00:12:45
Artinya kita tidak perlu impor, berarti soal semadan
00:12:45 - 00:12:47
Namanya, nah berarti berhasil dong
00:12:47 - 00:12:49
Apa yang dibikin itu
00:12:49 - 00:12:51
Cukup untuk
00:12:51 - 00:12:53
Ketahanan pangan dalam negeri
00:12:53 - 00:12:55
Sehingga Indonesia tidak perlu keluarkan
00:12:55 - 00:12:57
Uang lagi buat impor beras dari Vietnam
00:12:57 - 00:12:59
Thailand, Filipina
00:12:59 - 00:13:01
Filipina, gitu-gitu
00:13:01 - 00:13:03
Jadi pernah berhasil di tahun 92
00:13:03 - 00:13:05
Kalau tidak salah soal semadapangan kita
00:13:05 - 00:13:07
92, iya 92
00:13:07 - 00:13:09
Belum lahir ya anda ya 92? Mas lahir
00:13:09 - 00:13:11
Saya lahir soal semadan
00:13:11 - 00:13:13
Kelahiran mamat
00:13:13 - 00:13:15
Kelahiran mamat
00:13:15 - 00:13:17
Buat keberhasilan
00:13:17 - 00:13:19
Kesuburan
00:13:19 - 00:13:21
Jadi kelahiran lu bikin tanah gembur
00:13:21 - 00:13:23
Iya, iya, luar biasa bapak
00:13:23 - 00:13:25
Iya, iya, iya
00:13:25 - 00:13:27
Keren juga, keren sih baru tau nih, ini fakta
00:13:27 - 00:13:29
Fakta unik, pernah Indonesia
00:13:29 - 00:13:31
Pernah berhasil, tapi
00:13:31 - 00:13:33
Walaupun itu di bidang
00:13:33 - 00:13:35
Soal
00:13:35 - 00:13:37
Beras, iya terutama beras
00:13:37 - 00:13:39
Betul ya beras, ada beberapa juga
00:13:39 - 00:13:41
Ada beberapa
00:13:41 - 00:13:43
Bahan makanan juga yang kita
00:13:43 - 00:13:45
Pernah soal sembadan, tidak pernah
00:13:45 - 00:13:47
Impor dari luar, itu pernah juga
00:13:47 - 00:13:49
Di zaman Pak Jokowi juga pernah soal
00:13:49 - 00:13:51
Sembadan kayaknya, kalau tidak salah pernah juga
00:13:51 - 00:13:53
Ya ini, food estate, enggak?
00:13:53 - 00:13:55
Food estate ini kan, yang di Kalimantan itu
00:13:55 - 00:13:57
Setau saya tidak menanam
00:13:57 - 00:13:59
Padi, oh iya, iya
00:13:59 - 00:14:01
Dia lebih ke singkong, jagung
00:14:01 - 00:14:03
Karena memang maunya diversifikasi kan
00:14:03 - 00:14:05
Nah ini bahas sekali, saya juga akan membahas nih ada beberapa titik
00:14:05 - 00:14:07
Di Indonesia yang dijadikan program
00:14:07 - 00:14:09
Food estate, untuk sekarang
00:14:09 - 00:14:11
Jadi ada di beberapa provinsi
00:14:11 - 00:14:13
Di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara dan
00:14:13 - 00:14:15
NTT, Nusantara Tenggara Timur yang direncana
00:14:15 - 00:14:17
Akan terus sampai 2024 ini, sampai masa
00:14:17 - 00:14:19
Pak Jokowi berakhir ya
00:14:19 - 00:14:21
Ada Kalimantan Tengah, sampai 70 ribu hektare
00:14:21 - 00:14:23
Sumba Tengah
00:14:23 - 00:14:25
10 ribu hektare, difokuskan
00:14:25 - 00:14:27
Di padi dan jagung
00:14:27 - 00:14:29
Ya, di Sumba
00:14:29 - 00:14:31
Gresik, 1100 hektare
00:14:31 - 00:14:33
Untuk, sama, mangga
00:14:33 - 00:14:35
Dan jagung
00:14:35 - 00:14:37
Integrated farming, uh
00:14:37 - 00:14:39
Saya taunya Garut kan
00:14:39 - 00:14:41
Domba
00:14:41 - 00:14:43
Atau Hitler
00:14:43 - 00:14:45
Mati di Garut
00:14:45 - 00:14:47
Garut paling populer itu Hitler
00:14:47 - 00:14:49
Di otak saya itu dodol
00:14:49 - 00:14:51
Hitler, domba Garut
00:14:51 - 00:14:53
Pengrajin kulit
00:14:53 - 00:14:55
Generasi aku sih, Hitler
00:14:55 - 00:14:57
Hitler
00:14:57 - 00:14:59
Paling itu
00:14:59 - 00:15:01
Kan dicari-cari dunia
00:15:01 - 00:15:03
Jadi satu dunia mengetahui itu
00:15:03 - 00:15:05
Satu dunia loh mengetahui itu
00:15:05 - 00:15:07
Seluruh dunia mencari itu
00:15:07 - 00:15:09
The world of fact
00:15:09 - 00:15:11
Fact of the world
00:15:11 - 00:15:13
Adalah Hitler
00:15:13 - 00:15:15
Mati di Garut
00:15:15 - 00:15:17
Meninggal di Garut
00:15:17 - 00:15:19
Meninggalnya atau kuburannya di Garut
00:15:19 - 00:15:21
Dua-duanya, kan dia dikubur langsung disitu
00:15:21 - 00:15:23
Masa dan ujian buat dia meninggal
00:15:23 - 00:15:25
Terus dibawa ke Garut
00:15:25 - 00:15:27
Buat dikubur
00:15:27 - 00:15:29
Karena kenapa dia di Garut, ya karena dia mati disitu
00:15:31 - 00:15:33
Bahasa bisa, ada orang bilang
00:15:33 - 00:15:35
Matinya di Tasik, ya ngapain dibawa ke Garut
00:15:35 - 00:15:37
Mending bawa ke Bandung
00:15:37 - 00:15:39
Mungkin ada arak-arakannya dulu
00:15:39 - 00:15:41
Di Garut
00:15:41 - 00:15:43
Wow, kenapa jalurnya ambil jalur ke Garut ya
00:15:45 - 00:15:47
Dan Hitler kan identik dengan kumisnya yang cuma di tengah
00:15:47 - 00:15:49
Iya
00:15:49 - 00:15:51
Itu yang nyukur asli Garut
00:15:51 - 00:15:53
Asgar
00:15:53 - 00:15:55
Itu cukuran yang khas
00:15:55 - 00:15:57
Betul, tukang cukur asgar
00:15:57 - 00:15:59
Makanya dia di Garut
00:15:59 - 00:16:01
Oke, oke, oke
00:16:01 - 00:16:03
Ini fakta menarik nih, soal food estate
00:16:03 - 00:16:05
Hitler di Garut
00:16:07 - 00:16:09
Terakhir di Temanggung
00:16:09 - 00:16:11
Ada seribu hektare
00:16:11 - 00:16:13
Untuk bawang merah dan bawang putih
00:16:13 - 00:16:15
Wah, ini berantem nih
00:16:15 - 00:16:17
Di keluarga
00:16:17 - 00:16:19
Kan ada pengenengannya tuh
00:16:19 - 00:16:21
Cabai
00:16:21 - 00:16:23
Ada yang lebih panas
00:16:23 - 00:16:25
Bawang merah, bawang putih, cabai
00:16:25 - 00:16:27
Tapi saya juga kurang tahu ya
00:16:27 - 00:16:29
Apakah daerah-daerah tersebut dipilih
00:16:29 - 00:16:31
Oleh pemerintah dan menanamnya
00:16:31 - 00:16:33
Itu, apakah karena memang daerah tersebut
00:16:33 - 00:16:35
Cocok untuk menanam itu atau tidak
00:16:35 - 00:16:37
Mungkin itu juga yang jadi
00:16:37 - 00:16:39
Masalah ya, daerah ini sebenarnya
00:16:39 - 00:16:41
Ga cocok mungkin nanam
00:16:41 - 00:16:43
Kentang gitu
00:16:43 - 00:16:45
Nah iya, pasti harusnya sebenarnya ketika satu projek
00:16:45 - 00:16:47
Nasional ya, apalagi projek strategis
00:16:47 - 00:16:49
Nasional gitu
00:16:49 - 00:16:51
Dan dicanangkan bertahun-tahun
00:16:51 - 00:16:53
Gitu kan, 2020
00:16:53 - 00:16:55
Sampai 2024
00:16:55 - 00:16:57
Harusnya ada
00:16:57 - 00:16:59
Tinjauannya gitu loh
00:16:59 - 00:17:01
Ini tanahnya cocok apa enggak
00:17:01 - 00:17:03
Secara ilmiahnya
00:17:03 - 00:17:05
Itu sudah harus ada
00:17:05 - 00:17:07
Naskahnya gitu
00:17:07 - 00:17:09
Betul, sudah dikoordinasikan dengan
00:17:09 - 00:17:11
Para pakar, dengan para ahli lingkungan
00:17:11 - 00:17:13
Blah-blah-blah, oh ini tanahnya bisa
00:17:13 - 00:17:15
Ditanam ini, ini tanam ini
00:17:15 - 00:17:17
Kalau mau segini aja
00:17:17 - 00:17:19
Luasan wilayahnya, karena kalau lebih dari itu
00:17:19 - 00:17:21
Hutan yang digusur bisa
00:17:21 - 00:17:23
Mengakibatkan bencana di kota sekitarnya
00:17:23 - 00:17:25
Harusnya sudah ada
00:17:25 - 00:17:27
Itu yang menjadi soal sebenarnya
00:17:27 - 00:17:29
Seperti yang di Kalimantan, ternyata
00:17:29 - 00:17:31
Singkong, terus gagal
00:17:31 - 00:17:33
Sekarang jagung kan
00:17:33 - 00:17:35
Ternyata gak tumbuh ya singkong
00:17:35 - 00:17:37
Nah ternyata gak tumbuh, nah itu kan orang pertanyakan
00:17:37 - 00:17:39
Ini mana tinjauan
00:17:39 - 00:17:41
Secara ilmiahnya mana nih, secara keilmuannya mana
00:17:41 - 00:17:43
Karena tinjauan ilmiahnya kenapa bisa salah
00:17:43 - 00:17:45
Karena saya tahu katanya dia melihat dari
00:17:45 - 00:17:47
Lirik lagu Kus Klus
00:17:47 - 00:17:49
Orang bilang tanah kita tanah surga
00:17:49 - 00:17:51
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
00:17:51 - 00:17:53
Jadi semua tanah
00:17:53 - 00:17:55
Jadi niatnya mau tanam singkong
00:17:55 - 00:17:57
Tapi yang ditaruh bibit batu
00:17:57 - 00:17:59
Iya benar
00:17:59 - 00:18:01
Niat biar tumbuh jadi singkong
00:18:01 - 00:18:03
Jadi tanaman, bukan begitu Mat
00:18:03 - 00:18:05
Logiknya bukan begitu
00:18:05 - 00:18:07
Maksudnya gini, saking gemburnya
00:18:07 - 00:18:09
Kita nanam singkong
00:18:09 - 00:18:11
Dimana aja tuh pasti jadi
00:18:11 - 00:18:13
Orang naruh batu aja jadi, gitu loh maksudnya
00:18:13 - 00:18:15
Nah jadi apa tuh batu
00:18:15 - 00:18:17
Jadi pengganggu di jalan
00:18:17 - 00:18:19
Jadi tanaman
00:18:19 - 00:18:21
Di lagunya, kan gitu
00:18:21 - 00:18:23
Nah tanaman apa, maksudnya dia tumbuh
00:18:23 - 00:18:25
Ya tanaman apapun tumbuh tanaman
00:18:25 - 00:18:27
Poinnya adalah ketika ditaruh
00:18:27 - 00:18:28
Sangat semur
00:18:28 - 00:18:30
Iya ketika ditaruh singkong harusnya pasti jadi
00:18:30 - 00:18:31
Gitu loh maksudnya
00:18:31 - 00:18:32
Gagal juga
00:18:32 - 00:18:33
Ternyata tidak bisa
00:18:33 - 00:18:35
Taruh batang jagung kayu doang nih kan
00:18:35 - 00:18:37
Set, jadi jagung
00:18:37 - 00:18:39
Iya oh begitu
00:18:39 - 00:18:41
Batunya ini ya mas
00:18:41 - 00:18:43
Saya masih penasaran batunya
00:18:43 - 00:18:45
Buktinya tuh sering lihat jalanan bolong di asfal
00:18:45 - 00:18:47
Gak di jalanan kita, di Jakarta
00:18:47 - 00:18:49
Pohon-pohon
00:18:49 - 00:18:51
Tumbuh tuh, tumbuh
00:18:51 - 00:18:53
Di tempat saya tuh pisang sampai berbuah
00:18:53 - 00:18:54
Iya sampai berbuah
00:18:54 - 00:18:56
Untuk nandain kalau itu jalanan berlubang
00:18:56 - 00:18:58
Karena jalanan itu baru dimasukin di anggaran tahun depan
00:18:58 - 00:19:00
Jadi pohonnya sampai gede
00:19:00 - 00:19:02
Jadi tanah satu tahun tuh, sampai anggaran tahun depan
00:19:02 - 00:19:03
Iya
00:19:03 - 00:19:04
Udah ada buahnya
00:19:04 - 00:19:06
Jadi di jalanan raya ada pohon, ada buahnya
00:19:06 - 00:19:08
Iya ada buahnya
00:19:08 - 00:19:09
Di depok juga ada kayak gitu
00:19:09 - 00:19:11
Nah itu waktu panen, itu stop tuh
00:19:11 - 00:19:13
Di palang tuh, jalanan
00:19:13 - 00:19:15
Sebentar dulu waktu panen
00:19:15 - 00:19:17
Karena tadinya buat nandain jalanan bolong
00:19:17 - 00:19:18
Jadi tumbuh
00:19:18 - 00:19:20
Jadi harus diambil dulu buahnya
00:19:20 - 00:19:21
Sangking suburnya
00:19:21 - 00:19:23
Bukti bahkan aspal aja bisa tumbuh
00:19:23 - 00:19:25
Nah itu maksdnya loh
00:19:25 - 00:19:27
Selain untuk ketahanan pangan
00:19:27 - 00:19:29
Food asset tuh sebenarnya dibikin karena banyak keuntungan
00:19:29 - 00:19:31
Pertama kan itu, kesempatan membuka
00:19:31 - 00:19:32
Lahan pertanian baru
00:19:32 - 00:19:33
Iya
00:19:33 - 00:19:35
Jadi mungkin bisa lapangan kerja baru
00:19:35 - 00:19:37
Bisa untuk nanam lagi baru
00:19:37 - 00:19:39
Tempat baru untuk menanam
00:19:39 - 00:19:41
Tanaman gitu di luar yang udah-udah ada
00:19:41 - 00:19:43
Terus bisa juga investor bisa masuk
00:19:43 - 00:19:45
Bisa untuk
00:19:47 - 00:19:49
Penanaman itu tuh investor bisa ikut
00:19:49 - 00:19:51
Terus untuk menghasilkan
00:19:51 - 00:19:53
Peningkatan pendapatan buat
00:19:53 - 00:19:55
Petani-petani, orang-orang yang terlibat
00:19:55 - 00:19:57
Ininya apa
00:19:57 - 00:19:59
Tujuannya sebenarnya food asset kan
00:19:59 - 00:20:01
Ini yang tanam tetap petani ya?
00:20:01 - 00:20:03
Walaupun di kementerian pertahanan yang tanam tetap petani?
00:20:03 - 00:20:05
Masa tentara?
00:20:05 - 00:20:07
Ya siapa tau
00:20:07 - 00:20:09
Masa tentara tanam?
00:20:09 - 00:20:11
Petani tetap dilibatkan disini ya?
00:20:11 - 00:20:13
Oke
00:20:13 - 00:20:15
Walaupun pertahanan kan gak tentara
00:20:15 - 00:20:17
Di bawahnya masa pake tank kan gak?
00:20:17 - 00:20:19
Atau pake Rafael itu apa?
00:20:19 - 00:20:21
Zaman sekarang pake itu, pake apa namanya
00:20:21 - 00:20:23
Pake sapi lagi
00:20:23 - 00:20:25
Untuk dikemburin tanahnya
00:20:25 - 00:20:27
Kan bisa ada tank
00:20:27 - 00:20:29
Traktor?
00:20:29 - 00:20:31
Biasanya di perkebunan, gak tank juga sih pak
00:20:31 - 00:20:33
Ya tank kan bawahnya rata tuh
00:20:33 - 00:20:35
Yang jalan-dijalan tuh
00:20:35 - 00:20:37
Gitu gampang
00:20:37 - 00:20:39
Kegali jadi tanahnya ya?
00:20:39 - 00:20:41
Kenapa udah di kementerian pertahanan
00:20:41 - 00:20:43
Tapi gak memanfaatkan
00:20:43 - 00:20:45
Fasilitas dari pertahanan
00:20:45 - 00:20:47
Belum kepikiran kali
00:20:47 - 00:20:49
Ya tank, gitu-gitu bisa tuh
00:20:49 - 00:20:51
Untuk tanah
00:20:51 - 00:20:53
Karena pertahanan
00:20:53 - 00:20:55
Daripada bajak sawahnya yang pake sapi lagi
00:20:55 - 00:20:57
PR tuh
00:20:57 - 00:20:59
Katanya juga tentara-tentara kan dikasih senapan
00:20:59 - 00:21:01
Senjata, di isinya gak pake peluru
00:21:01 - 00:21:03
Pake benih jagung
00:21:03 - 00:21:05
Mas saya tidak sampe kesitu ya mas
00:21:05 - 00:21:07
Saya tidak sampe ya
00:21:07 - 00:21:09
Karena pertahanan
00:21:09 - 00:21:11
Oke
00:21:11 - 00:21:13
Kan kerjasama tadi pertahanan sama pertanian
00:21:13 - 00:21:15
Oh jadi ditembak
00:21:15 - 00:21:17
Saya mau lanjutin jokes anda loh soal tank
00:21:19 - 00:21:21
Tapi ternyata dari keuntungan yang diharapkan
00:21:21 - 00:21:23
Terjadi kerugian-kerugian juga
00:21:23 - 00:21:25
Yaitu adalah
00:21:25 - 00:21:27
Potensi lahan yang dimiliki masyarakat
00:21:27 - 00:21:29
Tidak dapat dikelola sepenuhnya oleh petani Indonesia
00:21:29 - 00:21:31
Ini yang tadi bapak tanya
00:21:31 - 00:21:33
Karena ternyata investor masuk tadi kan
00:21:33 - 00:21:35
Belum tentu memperkerjakan
00:21:35 - 00:21:37
Petani sekitar
00:21:37 - 00:21:39
Terus memungkinkan pemodal asing memiliki 95%
00:21:39 - 00:21:41
Dari
00:21:41 - 00:21:43
Mana tadi?
00:21:43 - 00:21:45
Dari kepemilikan budidaya padi
00:21:45 - 00:21:47
Berpotensi kerugian 13 juta petani
00:21:47 - 00:21:49
Terutama petani-petani kecil
00:21:49 - 00:21:51
Ternyata ini yang terjadi kerugiannya
00:21:51 - 00:21:53
Terus juga peraturan pemerintah terkait food estate
00:21:53 - 00:21:55
Lebih menguntungkan bagi pemodal
00:21:55 - 00:21:57
Daripada petani
00:21:57 - 00:21:59
Jadi terjadi konflik
00:21:59 - 00:22:01
Terus peraturan yang dihasilkan
00:22:01 - 00:22:03
Jika peraturan yang dihasilkan
00:22:03 - 00:22:05
Tidak mendukung perusahaan atau individu yang mengelola
00:22:05 - 00:22:07
Food estate maka karakter pertanian
00:22:07 - 00:22:09
Dan produksi pangan Indonesia
00:22:09 - 00:22:11
Beralih dari berbasis petani jadi
00:22:11 - 00:22:13
Perusahaan
00:22:13 - 00:22:15
Akhirnya kan jadi banyak investor malah jadi yang megang
00:22:15 - 00:22:17
Asing
00:22:17 - 00:22:19
Ya jadinya malah
00:22:19 - 00:22:21
Bahkan tanah aja mereka yang ngelola gitu
00:22:21 - 00:22:23
Terus kalau tidak diawasi distribusi
00:22:23 - 00:22:25
Dari hasil-hasil
00:22:25 - 00:22:27
Food estate ini takutnya pemodal
00:22:27 - 00:22:29
Yang megang kendali jadi mengontrol harga pasar
00:22:29 - 00:22:31
Terjadi
00:22:31 - 00:22:33
Soal minyak goreng kita kan
00:22:33 - 00:22:35
Kemarin itu ya
00:22:35 - 00:22:37
Pasokannya ada nih
00:22:37 - 00:22:39
Semua ada tapi kok
00:22:39 - 00:22:41
Enggak ada di pasar-pasar
00:22:41 - 00:22:43
Jadi diatur lah
00:22:43 - 00:22:45
Artinya tahan dulu biar harganya
00:22:45 - 00:22:47
Tapi kalau gitu mau gimana ya aku juga bingung ya
00:22:47 - 00:22:49
Maksudnya gini kan dia sebagai pemodal
00:22:49 - 00:22:51
Ini kan memang
00:22:51 - 00:22:53
Dia menginvestasikan uang gitu ya
00:22:53 - 00:22:55
Untuk memodali segala macam ini
00:22:55 - 00:22:57
Nah
00:22:57 - 00:22:59
Masuk akal dong
00:22:59 - 00:23:01
Jadi dia melakukan itu
00:23:01 - 00:23:03
Dengan dasar ada insentif yang jelas
00:23:03 - 00:23:05
Bahwa dia dapat keuntungan lebih besar
00:23:05 - 00:23:07
Dibanding yang dipekerjakan kan misalnya
00:23:07 - 00:23:09
Jadi pemilik modal dapat keuntungan lebih besar karena
00:23:09 - 00:23:11
Ya dia yang modalin gitu kan
00:23:11 - 00:23:13
Mungkin maksudnya ini kan proyek strategis nasional
00:23:13 - 00:23:15
Pengennya kan
00:23:15 - 00:23:17
Nah jadinya mau gimana makanya
00:23:17 - 00:23:19
Berarti kita harus pakai
00:23:19 - 00:23:21
APBN aja gitu ya maksudnya pakai pendapatan negara
00:23:21 - 00:23:23
Aja sendiri gitu
00:23:23 - 00:23:25
Atau gimana nih
00:23:25 - 00:23:27
Aku belum terbayang
00:23:27 - 00:23:29
Kalau ini ya maksudnya
00:23:29 - 00:23:31
Kalau dulu ibaratnya adalah
00:23:31 - 00:23:33
Petani itu disuplai untuk
00:23:33 - 00:23:35
Mempunyai tanahnya kemudian menanam
00:23:35 - 00:23:37
Dan lain sebagainya ketika keuntungan itu
00:23:37 - 00:23:39
Dia bergerak
00:23:39 - 00:23:41
Barangnya ada di pasar
00:23:41 - 00:23:43
Petani-petaninya juga makmur gitu loh
00:23:43 - 00:23:45
Ya maksudnya kalau konteks ini kan dia mengebangun
00:23:45 - 00:23:47
Pembukaan lahannya apa segala macam ini
00:23:47 - 00:23:49
Kan itu butuh modal tuh
00:23:49 - 00:23:51
Nah itu maksudnya kebijakan
00:23:51 - 00:23:53
Yang dilepas ke
00:23:53 - 00:23:55
Pasar modal itu
00:23:55 - 00:23:57
Ke investor dan lain sebagainya
00:23:57 - 00:23:59
Itu yang ditentangkan karena
00:23:59 - 00:24:01
Kalau investor sudah berhubungan dengan negara
00:24:01 - 00:24:03
Pihak ketiganya berarti kan petani
00:24:03 - 00:24:05
Hanya sebagai pekerja
00:24:05 - 00:24:07
Kalau dulu sistemnya adalah
00:24:07 - 00:24:09
Petani memiliki gitu loh
00:24:09 - 00:24:11
Berarti gak ngebangun food estate dong
00:24:11 - 00:24:13
Nah iya makanya itu food estatenya ditentang
00:24:13 - 00:24:15
Iya berarti kebijakan itu sendiri
00:24:15 - 00:24:17
Gak ada
00:24:17 - 00:24:19
Berarti kan harus dilihat ya nanti
00:24:19 - 00:24:21
Aku belum mendalami sih cuman yang harus didalami
00:24:21 - 00:24:23
Bersama mungkin lebih ke arah
00:24:23 - 00:24:25
Yang dijawab oleh kebijakan food estate ini kan
00:24:25 - 00:24:27
Misalnya kan kalau kita pakai cara yang
00:24:27 - 00:24:29
Ceritain mamah tadi mungkin udah pernah juga sebelum-sebelumnya ya
00:24:29 - 00:24:31
Jadi kita fokus
00:24:31 - 00:24:33
Subsidiin si petaninya lah gitu kan
00:24:33 - 00:24:35
Pupuknya apa segala macam
00:24:35 - 00:24:37
Nah tapi kan dengan model ini
00:24:37 - 00:24:39
Nah mungkin ada masalah yang belum terjawab
00:24:39 - 00:24:41
Misalnya sehingga itu dicoba
00:24:41 - 00:24:43
Dijawab dengan lets say food estate misalnya kayak gitu
00:24:43 - 00:24:45
Ya bahwa ini sekarang
00:24:45 - 00:24:47
Ada kegagalan disana sini itu urusan lain ya
00:24:47 - 00:24:49
Cuman misalnya gitu kan
00:24:49 - 00:24:51
Ada problem ini yang mau dijawab nih
00:24:51 - 00:24:53
Kebijakan kayak gini
00:24:53 - 00:24:55
Nah itu kayak gimana ya
00:24:55 - 00:24:57
Dulu kenapa produksinya selalu menurun
00:24:57 - 00:24:59
Karena lahannya semakin hilang
00:24:59 - 00:25:01
Sebenarnya kan
00:25:01 - 00:25:03
Sesimpel itu sebenarnya
00:25:03 - 00:25:05
Nah itu dia berarti kan dibutuhkan
00:25:05 - 00:25:07
Poinnya kan berarti dari sini kan dibutuhkan modal
00:25:07 - 00:25:09
Untuk mensecure
00:25:09 - 00:25:11
Lahan untuk pertanian gitu bukan sih
00:25:11 - 00:25:13
Tapi kan ini dibuka lahan baru
00:25:13 - 00:25:15
Ini dibuka lahan baru nih
00:25:15 - 00:25:17
Iya makanya
00:25:17 - 00:25:19
Maksudnya adalah
00:25:19 - 00:25:21
Dan dilepaskan
00:25:21 - 00:25:23
Untuk investor atau apapun gitu kan
00:25:23 - 00:25:25
Kalau dulu nih
00:25:25 - 00:25:27
Kayak misalnya kita ambil contoh paling dekat
00:25:27 - 00:25:29
Itu lahan pertanian terbuka tuh
00:25:29 - 00:25:31
Area yang dipakai untuk
00:25:31 - 00:25:33
Bandara baru Yogyakarta
00:25:33 - 00:25:35
Misalnya dimiliki oleh ini
00:25:35 - 00:25:37
Pemiliknya setengah
00:25:37 - 00:25:39
Setengah mungkin karena dengan apa namanya
00:25:39 - 00:25:41
Sistem keraton yang
00:25:41 - 00:25:43
Dijalankan oleh Yogyakarta
00:25:43 - 00:25:45
Mungkin setengahnya punya petani
00:25:45 - 00:25:47
Setengahnya tanahnya milik ini dia akan
00:25:47 - 00:25:49
Lewat tanahnya dan lain sebagainya gitu
00:25:49 - 00:25:51
Nah tapi kan ketika ada proyek strategis
00:25:51 - 00:25:53
Nasional disitu menjadi bandara
00:25:53 - 00:25:55
Lahan pertaniannya hilang dong
00:25:55 - 00:25:57
Artinya produksi padi
00:25:57 - 00:25:59
Di Yogyakarta tidak akan lagi sama
00:25:59 - 00:26:01
Dengan tahun-tahun sebelumnya ketika ini
00:26:01 - 00:26:03
Masih luas gitu, nah ini maksudnya
00:26:03 - 00:26:05
Nah
00:26:05 - 00:26:07
Sebenarnya solusinya itu adalah mempertahankan
00:26:07 - 00:26:09
Wilayah-wilayah yang
00:26:09 - 00:26:11
Dimana adalah
00:26:11 - 00:26:13
Wilayah-wilayah pertanian untuk pangan kita kan
00:26:13 - 00:26:15
Nah itu dia
00:26:15 - 00:26:17
Nah sekarang ininya dihilangkan
00:26:17 - 00:26:19
Diganti dengan yang lain, bangunan dan lain sebagainya
00:26:19 - 00:26:21
Terus kemudian hutan
00:26:21 - 00:26:23
Yang harusnya menjadi
00:26:23 - 00:26:25
Sumber pendapatan dari hutan
00:26:25 - 00:26:27
Dirumbukan untuk dijadikan lahan pertanian
00:26:27 - 00:26:29
Jadi dua hal yang kebolak-balik
00:26:29 - 00:26:31
Nah kan mungkin
00:26:31 - 00:26:33
Justru itu kan maksud aku kan, bisa jadi kan
00:26:33 - 00:26:35
Langkah itu diambil untuk menjawab
00:26:35 - 00:26:37
Persoalan lainnya kan, misalnya kayak gini
00:26:37 - 00:26:39
Kenapa sih kita butuh bangun bandara
00:26:39 - 00:26:41
Ya pasti ada dong sebab-sebabnya kan
00:26:41 - 00:26:43
Misalnya kayak ya ini
00:26:43 - 00:26:45
Kita ingin mengetahui misalnya traffic pesawat disitu
00:26:45 - 00:26:47
Kayak gimana, jadi butuh membangun bandara ini
00:26:47 - 00:26:49
Misalnya gitu kan, nah mungkin dari semua pertimbangan itu
00:26:49 - 00:26:51
Lahannya mesti disini
00:26:51 - 00:26:53
Tapi aku belum dalamin, cuman misalnya
00:26:53 - 00:26:55
Nah makanya itu jadinya
00:26:55 - 00:26:57
Harus ditukar misalnya, jadi ini harus diganti jadi bandara
00:26:57 - 00:26:59
Yang ini mesti jadi kayak gini
00:26:59 - 00:27:01
Tapi kepemilikannya jadi berubah juga dong
00:27:01 - 00:27:03
Yang tadinya itu produksinya sama
00:27:03 - 00:27:05
Tapi miliknya petani
00:27:05 - 00:27:07
Tapi sekarang
00:27:07 - 00:27:09
Negara yang turun membutah lahan
00:27:09 - 00:27:11
Disitu menurutku memang
00:27:11 - 00:27:13
Mekanisme
00:27:13 - 00:27:15
Aturan perbisnisannya ini
00:27:15 - 00:27:17
Yang harus diatur yang benar
00:27:17 - 00:27:19
Maksudnya
00:27:19 - 00:27:21
Ada ketidakadilan lah disitu ya
00:27:21 - 00:27:23
Bahwa dalam banyak proyek
00:27:23 - 00:27:25
Menurutku memang kurang
00:27:25 - 00:27:27
Sangat kurang
00:27:27 - 00:27:29
Memberikan misalnya ownership
00:27:29 - 00:27:31
Atau memberikan
00:27:31 - 00:27:33
Apa namanya, ya kepemilikan lah gitu ya
00:27:33 - 00:27:35
Kepemilikan bisnis untuk warga
00:27:35 - 00:27:37
Sekitar gitu ya, atau dalam konteks ini misalnya
00:27:37 - 00:27:39
Petani lah gitu ya
00:27:39 - 00:27:41
Jadi terpinggirkan
00:27:41 - 00:27:43
Benar-benar kan fungsi petani disitu
00:27:43 - 00:27:45
Yang mempunyai lahan yang sebelumnya dan lain sebagainya
00:27:45 - 00:27:47
Jadinya negara yang punya
00:27:47 - 00:27:49
Diserahkan ke investor dan lain-lain
00:27:49 - 00:27:51
Itu yang ditakutkan menggerus petani ini
00:27:51 - 00:27:53
Yang jumlah petani harusnya
00:27:53 - 00:27:55
Berapa juta, karena lahan-lahan tidak ada lagi
00:27:55 - 00:27:57
Lahannya dikuasai negara, dikuasai investor
00:27:57 - 00:27:59
Petaninya jadi berkurang
00:27:59 - 00:28:01
Akan muncul masalah baru ke depan
00:28:01 - 00:28:03
Kalau petaninya juga berkurang
00:28:03 - 00:28:05
Concernnya memang disitu
00:28:05 - 00:28:07
Maksudnya kalau aku pikir memang
00:28:07 - 00:28:09
Tadi ya pertanyaannya kan kayak gini
00:28:09 - 00:28:11
Kita butuh dana nih untuk ngebangun gini-gini misalnya
00:28:11 - 00:28:13
Nah kalau misalnya gak pakai model
00:28:13 - 00:28:15
Adanya pemodal gitu
00:28:15 - 00:28:17
Mau pakai apa, mungkin pertanyaan yang
00:28:17 - 00:28:19
Juga dipikirin itu ya
00:28:19 - 00:28:21
Maksudnya kayak, misalnya kita
00:28:21 - 00:28:23
Kalau pakai pemodal ya udah pasti lah dia harus
00:28:23 - 00:28:25
Dapat insentif lebih gede dong, orang dia yang
00:28:25 - 00:28:27
Modalin dan dia yang mengambil risiko gitu kan
00:28:27 - 00:28:29
Dari semua itu, nah tapi kalau misalnya
00:28:29 - 00:28:31
Gak pakai model-model kayak gini
00:28:31 - 00:28:33
Pakai model apa nih, mungkin itu juga
00:28:33 - 00:28:35
Yang perlu di eksplor ya
00:28:35 - 00:28:37
Nah ya
00:28:37 - 00:28:39
Yang saat ini, belum ada dong investornya
00:28:39 - 00:28:41
Orang baru buka, ini kan punya
00:28:41 - 00:28:43
Kementerian Pertanian dan juga
00:28:43 - 00:28:45
Kementerian Pertanian, artinya APBN
00:28:45 - 00:28:47
Dong disitu, pembukaan lahan, penanaman
00:28:47 - 00:28:49
Berarti belum ada dong problem yang tadi
00:28:49 - 00:28:51
Dari tadi dibahas? Belum-belum, ini ke depannya
00:28:51 - 00:28:53
Artinya ini terbuka
00:28:53 - 00:28:55
Ini tuh terbuka menjadi
00:28:55 - 00:28:57
Investor bisa masuk gitu-gitulah
00:28:57 - 00:28:59
Nah kalau nanti investor masuk
00:28:59 - 00:29:01
Makin terpinggir kan nih petaninya
00:29:01 - 00:29:03
Karena orang, dia bisa aja
00:29:03 - 00:29:05
Pemodal, dia mau upaya yang murah
00:29:05 - 00:29:07
Dia ambil petani dari tempat dia misalnya
00:29:07 - 00:29:09
Kayak gitu, nah itu menjadi
00:29:09 - 00:29:11
Soal ke depan. Aku memang
00:29:11 - 00:29:13
Cukup tertariknya dengan isu
00:29:13 - 00:29:15
Petani dan pertanian ini kan
00:29:15 - 00:29:17
Ada, ada suatu
00:29:17 - 00:29:19
Apa ya, semacam transisi juga
00:29:19 - 00:29:21
Yang orang-orang bisa
00:29:21 - 00:29:23
Perdebatkan lah soal ini, kayak apakah kita
00:29:23 - 00:29:25
Mau bergerak ke arah
00:29:25 - 00:29:27
Lebih banyak petani
00:29:27 - 00:29:29
Jadi memang kita main perorangan, petani
00:29:29 - 00:29:31
Kayak gitu, atau kita main
00:29:31 - 00:29:33
Memang modernisasi habis-habisan industri
00:29:33 - 00:29:35
Pertanian, jadi justru
00:29:35 - 00:29:37
Petani ibaratnya
00:29:37 - 00:29:39
Job yang akan dibikin kurang relevan
00:29:39 - 00:29:41
Jadi pindah nih, harus pindah nih
00:29:41 - 00:29:43
Lebih ke industri ya
00:29:43 - 00:29:45
Iya, jadi farmersnya mesti pindah nih
00:29:45 - 00:29:47
Ke apa namanya, pekerjaan-pekerjaan lain
00:29:47 - 00:29:49
Sedangkan misalnya pertaniannya sendiri lebih banyak
00:29:49 - 00:29:51
Pake heavy machinery misalnya, pake mesin
00:29:51 - 00:29:53
Kayak gitu kan sebenarnya ada pergerakan ke arah sana juga
00:29:53 - 00:29:55
Dari industri global lah
00:29:55 - 00:29:57
Nah kita juga mesti
00:29:57 - 00:29:59
Mencoba menimbang itu sebenarnya sih
00:29:59 - 00:30:01
Nah maksudnya adalah belum menimbang
00:30:01 - 00:30:03
Belum ada setinjawan dan belum ada
00:30:03 - 00:30:05
Arah menyamuk kemana, tapi sudah lakukan
00:30:05 - 00:30:07
Udah ada pergerakan lah gitu ya
00:30:07 - 00:30:09
Itu jadi soal, ditambah ini
00:30:09 - 00:30:11
Merugikan dua hal loh, merugikan kayak
00:30:11 - 00:30:13
Merugikan produksi
00:30:13 - 00:30:15
Pertanian kita, dan yang kedua
00:30:15 - 00:30:17
Merugikan juga hutan
00:30:17 - 00:30:19
Hutan yang ada gitu loh
00:30:19 - 00:30:21
Kalo yang dalam konteks ini kita gak usah
00:30:21 - 00:30:23
Apa namanya, menurut aku no debate ya, maksudnya kayak
00:30:23 - 00:30:25
Kegagalannya jelas gitu
00:30:25 - 00:30:27
Dari sisi panennya gagal gini, cuman tadi
00:30:27 - 00:30:29
Yang aku bahas tuh lebih ke konsep
00:30:29 - 00:30:31
Masa depan
00:30:31 - 00:30:33
Maksudnya konsep mengelola pangan kita ini
00:30:33 - 00:30:35
Artinya maksudnya makanya itu
00:30:35 - 00:30:37
Kalo yang menurut ESET yang jalan sekarang ini kita udah jelas lah
00:30:37 - 00:30:39
No debate ini udah kacau
00:30:39 - 00:30:41
Yang aku gak ngerti itu adalah
00:30:41 - 00:30:43
Selalu meninggalkan unsur-unsur ilmiah
00:30:43 - 00:30:45
Dalam melakukannya
00:30:45 - 00:30:47
Ini mana tinjauannya dulu gitu
00:30:47 - 00:30:49
Iya tapi katanya denger-dengar expertnya ada
00:30:49 - 00:30:51
Makanya aku rada bingung kenapa bisa begitu
00:30:51 - 00:30:53
Tapi tertutup sekali kan, artinya misalnya kayak
00:30:53 - 00:30:55
Oke teorinya Bang Gilang bisa aja berbeda dengan
00:30:55 - 00:30:57
Teori Kak Nia kan
00:30:57 - 00:30:59
Terhadap satu ilmu pengetahuan misalnya
00:30:59 - 00:31:01
Iya kan kalo secara empiris tinggal
00:31:01 - 00:31:03
Dites aja semuanya dong, pembuktiannya jelas dong
00:31:03 - 00:31:05
Karena ini tertutup itu, sehingga pengujiannya
00:31:05 - 00:31:07
Jadi susah
00:31:07 - 00:31:09
Jadinya tiba-tiba aja oke, udah jalan
00:31:09 - 00:31:11
Iya, tau-tau ini buat singkong
00:31:11 - 00:31:13
Ini buat jagung, ini buat pade
00:31:13 - 00:31:15
Oh iya, kan terbukti ada yang gagal juga
00:31:15 - 00:31:17
Gagal, dan sekarang diganti jagung
00:31:17 - 00:31:19
Kan yang awalnya di proyeksikan
00:31:19 - 00:31:21
Buat singkong, jadinya oh
00:31:21 - 00:31:23
Tidak bisa, gagal
00:31:23 - 00:31:25
Jadi ada yang menentang kalo itu gagal
00:31:25 - 00:31:27
Lagi mana caranya, orang jelas-jelas gagal panden
00:31:27 - 00:31:29
Iya, iya
00:31:29 - 00:31:31
Itu gak ada, itu menurut aku gak ada
00:31:31 - 00:31:33
Dispute lah, jelas gagal dong
00:31:33 - 00:31:35
Kalo misalnya barangnya gak jadi pandennya
00:31:35 - 00:31:37
Jelas gagal, gak perlu ada yang
00:31:37 - 00:31:39
Ini keberhasilan, ini proyek strategis nasional
00:31:39 - 00:31:41
Maksud aku kayak, ya jentel aja
00:31:41 - 00:31:43
Ya kita salah, ini gagal
00:31:43 - 00:31:45
Ternyata tinjauannya salah
00:31:45 - 00:31:47
Kita akan tinjau ulang, perbaiki
00:31:47 - 00:31:49
Kita akan tinjau ulang, perbaiki ini
00:31:49 - 00:31:51
Untuk kerugiannya akan kita berikan dan lain sebagainya
00:31:51 - 00:31:53
Ya udah
00:31:53 - 00:31:55
Tapi kan tujuannya itu kan kita bisa sependapat
00:31:55 - 00:31:57
Misalnya visinya kayak oke ini mengembangkan
00:31:57 - 00:31:59
Lumbung pangan, karena krisis
00:31:59 - 00:32:01
Di depan mata, bla bla bla
00:32:01 - 00:32:03
Bisa sependapat tuh, tapi kalo gagal
00:32:03 - 00:32:05
Dia bilang gagal gitu loh
00:32:05 - 00:32:07
Mungkin kayaknya pemerintah melihat pertumbuhan
00:32:07 - 00:32:09
Bioskop makin banyak di Indonesia
00:32:09 - 00:32:11
Kenapa? Butuh popcorn
00:32:11 - 00:32:13
Oh, jagung
00:32:13 - 00:32:15
Jagung, jagung
00:32:15 - 00:32:17
Katanya layar mau dimanyakin sih Indonesia kan
00:32:17 - 00:32:19
Biar yang daerah bioskop, film rata
00:32:19 - 00:32:21
Punjang industri lain ya
00:32:21 - 00:32:23
Gak ada, kita nonton bioskop makan singkong kan
00:32:23 - 00:32:25
Oh iya, lagi
00:32:25 - 00:32:27
Singkong di tangan
00:32:27 - 00:32:29
Eh, aku suka
00:32:29 - 00:32:31
Singkong
00:32:31 - 00:32:33
Yang tadi madu, madu di tangan
00:32:33 - 00:32:35
Madu dan racun
00:32:35 - 00:32:37
Kalo itu tadi, aku suka keju
00:32:37 - 00:32:39
Aku suka singkong
00:32:39 - 00:32:41
Aku suka singkong
00:32:41 - 00:32:43
Aku suka singkong
00:32:43 - 00:32:45
Aku suka keju
00:32:45 - 00:32:47
Aku tanam singkong
00:32:47 - 00:32:49
Aku tanam singkong
00:32:49 - 00:32:51
Jadinya jagung
00:32:52 - 00:32:54
Udah cukup deh
00:32:54 - 00:32:56
Masih ada agenda warga lagi
00:32:56 - 00:32:57
Agenda warga
00:32:57 - 00:32:59
Dari saya itu deh untuk pembukaan soal
00:32:59 - 00:33:01
Food Estate ya
00:33:01 - 00:33:03
Silahkan dilanjut dari
00:33:03 - 00:33:05
Mbak Can tadi ya
00:33:05 - 00:33:07
Nah ini kita udah spesifik ya
00:33:07 - 00:33:09
Soal eksekusi
00:33:09 - 00:33:11
Program Food Estate ini
00:33:11 - 00:33:13
Diduga
00:33:13 - 00:33:15
Dan mungkin dituding juga oleh
00:33:15 - 00:33:17
Pihak
00:33:17 - 00:33:19
Ada menyebabkan kerusakan lingkungan
00:33:19 - 00:33:21
Dan juga
00:33:21 - 00:33:23
Ada unsur-unsur kroni
00:33:23 - 00:33:25
Di dalamnya
00:33:25 - 00:33:27
Nah terkait kerusakan lingkungan
00:33:27 - 00:33:29
Sebenernya ada nih
00:33:29 - 00:33:31
Beberapa data yang mungkin kita coba baca dari sini ya
00:33:31 - 00:33:33
Hasil investigasi pantau
00:33:33 - 00:33:35
Gambut, Walhi, Kalimantan Tengah
00:33:35 - 00:33:37
Dan BBC Indonesia
00:33:37 - 00:33:39
Itu ditemukan ada masalah
00:33:39 - 00:33:41
Di 3964
00:33:41 - 00:33:43
Hektar lahan yang kehilangan
00:33:43 - 00:33:45
Tutupan pohon
00:33:45 - 00:33:47
Nah itu yang dibikin singkong tadi
00:33:47 - 00:33:49
Tapi gak jadi singkongnya juga
00:33:49 - 00:33:51
Jadi udah pohonnya gak ada
00:33:51 - 00:33:53
Tutupannya dihabisin
00:33:53 - 00:33:55
Singkongnya gak jadi
00:33:55 - 00:33:57
Makanya itu saya bilang
00:33:57 - 00:33:59
Ini pake teori apa sih
00:33:59 - 00:34:01
Di kampus mana sih
00:34:01 - 00:34:03
Tunggu sabar
00:34:03 - 00:34:05
Kemudian selama Januari sampai
00:34:05 - 00:34:07
Oktober 2022
00:34:07 - 00:34:09
Tim juga menemukan ada 10 desa
00:34:09 - 00:34:11
Yang diindikasikan kehilangan tutupan pohon
00:34:11 - 00:34:13
Pulang Pisau, Kapuas dan Gunung Emas
00:34:13 - 00:34:15
Kalimantan ya
00:34:15 - 00:34:17
Desa Humbang Raya mencatatkan kehilangan
00:34:17 - 00:34:21
Terbesar sekitar 459 hektar
00:34:21 - 00:34:23
Kemudian desa Pilang Munduk
00:34:23 - 00:34:25
Seluas 213 hektar
00:34:25 - 00:34:27
Dan Tumbang Jalemu seluas 192 hektar
00:34:27 - 00:34:29
Jadi desa-desa kehilangan
00:34:29 - 00:34:31
Pohon-pohonnya
00:34:31 - 00:34:33
Nah itu disebutin juga banyak lah ya
00:34:33 - 00:34:35
Lembaga-lembaganya udah bilang pentingnya
00:34:35 - 00:34:37
Vegetasi untuk ekosistem ya
00:34:37 - 00:34:39
Menghindari banjir
00:34:39 - 00:34:41
Untuk penyelamatan juga
00:34:41 - 00:34:43
Menjaga ekosistem
00:34:43 - 00:34:45
Kemudian untuk penyerapan air juga
00:34:45 - 00:34:47
Jadi bisa jadi ngaruh ke air bersih segala macam
00:34:47 - 00:34:49
Tapi balik lagi ya
00:34:49 - 00:34:51
Kalau aku ngeliat
00:34:51 - 00:34:53
Masalah-masalah seperti ini
00:34:53 - 00:34:55
Semua bergantung kajiannya
00:34:55 - 00:34:57
Sebenarnya, karena bisa aja
00:34:57 - 00:34:59
Bisa aja misalnya kayak gini, oh ini memang
00:34:59 - 00:35:01
Sebuah trade off lah gitu ya
00:35:01 - 00:35:03
Kita korbankan tutupan ini
00:35:03 - 00:35:05
Kita ganti dengan misalnya
00:35:05 - 00:35:07
Tutupan di tempat lain baru dibangun
00:35:07 - 00:35:09
Itu kan bisa terjadi seperti itu ya
00:35:09 - 00:35:11
Jadi untuk kita menggantikan
00:35:11 - 00:35:13
Apa namanya
00:35:13 - 00:35:15
Fungsi ekosistem yang disini misalnya
00:35:15 - 00:35:17
Agak digeser sedikit atau gimana
00:35:17 - 00:35:19
Tergantung kelengkapan kajian ilmiahnya ini ya
00:35:19 - 00:35:21
Yang biasanya harusnya bisa menjelaskan
00:35:23 - 00:35:25
Proses pembuatan keputusannya itu sendiri
00:35:25 - 00:35:27
Gitu maksudnya
00:35:27 - 00:35:29
Kenapa kita mengorbankan ini untuk ini
00:35:29 - 00:35:31
Kenapa yang dikorbankan ini
00:35:31 - 00:35:33
Nah itu kan harusnya ada penjelasan ilmiahnya tuh
00:35:33 - 00:35:35
Data-datanya seperti apa dan analisisnya seperti apa
00:35:35 - 00:35:37
Nah itu yang akhirnya juga mengarah ke masalah
00:35:37 - 00:35:39
Kegagalan
00:35:39 - 00:35:41
Gagal panennya si Singkong ini kan
00:35:41 - 00:35:43
Pasti jadi pertanyaan di semua orang
00:35:43 - 00:35:45
Kenapa bisa begitu ya kan
00:35:45 - 00:35:47
Kenapa kita bisa menanami
00:35:47 - 00:35:49
Ribuan hektare gitu
00:35:49 - 00:35:51
Ya kan kita mengorbankan mungkin habitat orang utan juga ya
00:35:51 - 00:35:53
Di Kalimantan, ya balik lagi
00:35:53 - 00:35:55
Tadi kan binatang-binatang bisa jadi habitat yang rusak
00:35:55 - 00:35:57
Segala macem
00:35:57 - 00:35:59
Tapi kemudian kok gak panen gitu
00:35:59 - 00:36:01
Nah itu kan sebenarnya sebuah keanehan gitu
00:36:01 - 00:36:03
Maksudnya kalau di mata ini harusnya
00:36:03 - 00:36:05
Pertama
00:36:05 - 00:36:07
Kalau dari sisi tradisi
00:36:07 - 00:36:09
Penelitian ilmiah ya biasanya
00:36:09 - 00:36:11
Kalau untuk bagian memahami
00:36:11 - 00:36:13
Apa namanya suatu daerah nih
00:36:13 - 00:36:15
Kayak gimana lahannya gitu-gitu kan
00:36:15 - 00:36:17
Sebenarnya dia bisa ambil sampel dulu
00:36:17 - 00:36:19
Dia pernah gak menyampel misalnya
00:36:19 - 00:36:21
Lets say berapa puluh meter
00:36:21 - 00:36:23
Atau berapa ratus meter persegi
00:36:23 - 00:36:25
Jadi gak nih Singkongnya, kan bisa seperti itu
00:36:25 - 00:36:27
Harusnya bisa ada seperti ini nih, sampel-sampel seperti ini
00:36:27 - 00:36:29
Yang dimana bisa menjelaskan
00:36:29 - 00:36:31
Nantinya misalnya ketika
00:36:31 - 00:36:33
Menjelaskan di ribuan hektare ternyata gak jadi semua nih
00:36:33 - 00:36:35
Gak panen semua, nah itu harusnya ada penjelasannya dong
00:36:35 - 00:36:37
Kenapa gitu
00:36:37 - 00:36:39
Nah kecuali memang gak pernah ada sampel bahwa
00:36:39 - 00:36:41
Disitu bisa ditanami Singkong
00:36:41 - 00:36:43
Nah berarti balik ke omongannya Mahmat dong
00:36:43 - 00:36:45
Dasar ilmiahnya mana
00:36:45 - 00:36:47
Iya kan, maksudnya kalau bisa kayak gitu
00:36:47 - 00:36:49
Kan itu kan pertanyaan besar disitu dong
00:36:49 - 00:36:51
Iya kan
00:36:51 - 00:36:53
Nah jadi akhirnya sekarang memang yang terlihat dimana-mana ini
00:36:53 - 00:36:55
Tersisa kerusakannya
00:36:55 - 00:36:57
Panennya gak terjadi
00:36:57 - 00:36:59
Dan disitulah
00:36:59 - 00:37:01
Yang jadinya mengkritik bahwa itu menyebabkan
00:37:01 - 00:37:03
Kerusakan lingkungan ya
00:37:03 - 00:37:05
Betul, dan yang paling penting Kak Kania
00:37:05 - 00:37:07
Tidak ada yang bertanggung jawab
00:37:07 - 00:37:09
Di balik kerusakan, tapi gagal panen ini
00:37:09 - 00:37:11
Tidak ada sama sekali kan
00:37:11 - 00:37:13
Sampai sekarang itu maksudnya
00:37:13 - 00:37:15
Ini udah 2023 loh, proyek ini dari
00:37:15 - 00:37:17
2020, ada gak ada orang
00:37:17 - 00:37:19
Yang bertanggung jawab atas
00:37:19 - 00:37:21
Satu kerusakan salah kajiannya
00:37:21 - 00:37:23
Atau kemudian kegagalan panennya
00:37:23 - 00:37:25
Gak ada
00:37:25 - 00:37:27
Ya aku pikir di Indonesia sering ya
00:37:27 - 00:37:29
Ada budaya seperti itu
00:37:29 - 00:37:31
Jadi kalau berhasil jelas nih siapa yang ngambil kredit
00:37:31 - 00:37:33
Tapi kalau gagal
00:37:33 - 00:37:35
Gak jelas siapa yang tanggung jawab
00:37:35 - 00:37:37
Termasuk setiap kayak ini
00:37:37 - 00:37:39
Acara-acara konser atau apa yang gagal
00:37:39 - 00:37:41
Kan misalnya batal
00:37:41 - 00:37:43
Itu gak jelas sih, tiba-tiba udah
00:37:43 - 00:37:45
Menguap aja semua, lepas tangan
00:37:45 - 00:37:47
Kok gak ada sih orangnya yang bisa clear nih
00:37:47 - 00:37:49
Namanya siapa
00:37:49 - 00:37:51
Yang menjadi penanggung jawab ini gitu kan
00:37:51 - 00:37:53
Betul, dan kalau soal fotoestet ini
00:37:53 - 00:37:55
Banyak hal, satu pemilihan lahan
00:37:55 - 00:37:57
Kenapa pilih lahan itu
00:37:57 - 00:37:59
Iya makanya
00:37:59 - 00:38:01
Bisa ditelusuri kan, ini lahannya siapa
00:38:01 - 00:38:03
Kenapa pilihnya itu
00:38:03 - 00:38:05
Siapa yang mendapatkan keuntungan
00:38:05 - 00:38:07
Daripada lahan itu disitu
00:38:07 - 00:38:09
Siapa?
00:38:09 - 00:38:11
Ya maksudnya harus ada yang bertanggung jawab
00:38:11 - 00:38:13
Gitu loh
00:38:13 - 00:38:15
Aku setuju sama omongan mama tadi
00:38:15 - 00:38:17
Soal kalau misalnya memang diketahui
00:38:17 - 00:38:19
Gagal karena ini karena ini
00:38:19 - 00:38:21
Sampaikan aja ke publik gitu, clear aja udah
00:38:21 - 00:38:23
Kita ngomong aja udah on up gitu kan
00:38:23 - 00:38:25
Nah sayangnya
00:38:25 - 00:38:27
Gilang, ini adalah
00:38:27 - 00:38:29
Salah satu kritik terhadap demokrasi
00:38:29 - 00:38:31
Itu adalah kritik terhadap demokrasi
00:38:31 - 00:38:33
Karena adanya pemilu
00:38:35 - 00:38:37
Membuat pemerintah sulit bergerak dengan cara itu
00:38:37 - 00:38:39
Gitu, karena
00:38:41 - 00:38:43
Mereka hidup dari pemilu ke pemilu
00:38:43 - 00:38:45
Mereka butuh vote
00:38:45 - 00:38:47
Jadi voting ini
00:38:47 - 00:38:49
Membuat sulit pemerintah itu
00:38:49 - 00:38:51
Kita harapkan untuk begitu
00:38:51 - 00:38:53
Play fair lah gitu
00:38:53 - 00:38:55
Karena kalau dia ngaku salah, gak akan dipilih lagi sama orang
00:38:55 - 00:38:57
Dan abis itu dia bakal bilang nanti yang lain gak ngaku
00:38:57 - 00:38:59
Ngerti gak? Yang menjadi lawan dia
00:38:59 - 00:39:01
Kan gini, karena ini pilihan
00:39:01 - 00:39:03
Nurani sendiri nih
00:39:03 - 00:39:05
Tapi kan maksudnya tidak hanya Indonesia menjalankan pemilu
00:39:05 - 00:39:07
Kita lihat banyak negara
00:39:07 - 00:39:09
Loh sama, di banyak negara problemnya itu
00:39:09 - 00:39:11
Ini bahkan kritik ini bukan dari Indonesia nih
00:39:11 - 00:39:13
Aku baca nih
00:39:13 - 00:39:15
Bahkan sangat besar loh
00:39:15 - 00:39:17
Kegiatan-kegiatan yang tidak muncul ke depan
00:39:17 - 00:39:19
Menyakui itu
00:39:19 - 00:39:21
Maksudnya satu dua
00:39:21 - 00:39:23
Minoritas aja kayak begitu
00:39:23 - 00:39:25
Ya itu kan kita juga
00:39:25 - 00:39:27
Bicara soal kompetensi
00:39:27 - 00:39:29
Umum ya, secara general
00:39:29 - 00:39:31
Kemampuan terpikir
00:39:31 - 00:39:33
Karena kita budaya
00:39:33 - 00:39:35
Budaya ilmiahnya
00:39:35 - 00:39:37
Bukan soal kompetensi deh
00:39:37 - 00:39:39
Lebih ke kesehatan kak
00:39:39 - 00:39:41
Saraf-saraf maluhnya mungkin
00:39:41 - 00:39:43
Itu tidak ter
00:39:43 - 00:39:45
Lebih ke kesehatan
00:39:45 - 00:39:47
Bukan soal pengakuan emang
00:39:47 - 00:39:49
Bukan soal pengakuannya
00:39:49 - 00:39:51
Soal kegagalannya maksudku
00:39:51 - 00:39:53
Soal pengakuannya betul
00:39:53 - 00:39:55
Itu mungkin soal shame yang sudah tidak ada disini
00:39:55 - 00:39:57
Tapi kalau soal kegagalannya
00:39:57 - 00:39:59
Soal kompetensi dong
00:39:59 - 00:40:01
Misalnya kok bisa ada kegagalan di hal-hal basic
00:40:01 - 00:40:03
Misalnya, nah itu kan
00:40:03 - 00:40:05
Pertanyaan kompetensi dong
00:40:05 - 00:40:07
Karena mungkin di negara lain yang sudah lebih baik
00:40:07 - 00:40:09
Dari sisi pendidikannya misalnya
00:40:09 - 00:40:11
Dari sisi budayanya yang sudah tradisi rasional
00:40:11 - 00:40:13
Ilmiahnya jalan
00:40:13 - 00:40:15
Mungkin mereka jarang gagal karena
00:40:15 - 00:40:17
Lebih reliable kan cara
00:40:17 - 00:40:19
Keputusannya sudah lebih reliable
00:40:19 - 00:40:21
Berbasis bukti yang benar
00:40:21 - 00:40:23
Penalarannya jelas, kajian ilmiahnya benar
00:40:23 - 00:40:25
Bahkan terlepas dari misalnya
00:40:25 - 00:40:27
Adanya kroni gitu kan
00:40:27 - 00:40:29
Kroni-kroni kompeten pun tidak akan gagal
00:40:29 - 00:40:31
Misalnya
00:40:31 - 00:40:33
Misalnya satu geng ini kompeten nih
00:40:33 - 00:40:35
Kajiannya benar apa
00:40:35 - 00:40:37
Tidak akan gagal, nah itu mungkin di negara lain seperti itu
00:40:37 - 00:40:39
Mereka mendapatkan dari APBN 20%
00:40:39 - 00:40:41
Dengan ini
00:40:41 - 00:40:43
Di up sedikit ya
00:40:43 - 00:40:45
Ini kan sudah sangat tol
00:40:45 - 00:40:47
Tidak kompeten lagi
00:40:47 - 00:40:49
Maksudnya
00:40:49 - 00:40:51
Maksudnya
00:40:51 - 00:40:53
Sistem berkroni berkelompok itu
00:40:53 - 00:40:55
Ada di banyak negara
00:40:55 - 00:40:57
Tapi kan tujuannya satu
00:40:57 - 00:40:59
Ini roadmapnya
00:40:59 - 00:41:01
Kita mau bikin ini
00:41:01 - 00:41:03
Dibikin betul dulu
00:41:03 - 00:41:05
Jangan sudah salah dari pemilihan
00:41:05 - 00:41:07
Lalu sudah salah
00:41:07 - 00:41:09
Orang keserang semua kroni
00:41:09 - 00:41:11
Akhirnya tadi jadinya end to end nya begitu
00:41:11 - 00:41:13
Kompetensinya begini, akhirnya kegagalan lebih banyak
00:41:13 - 00:41:15
Abis itu setelah gagal
00:41:15 - 00:41:17
Malunya tidak ada, jadinya tidak diakui
00:41:17 - 00:41:19
Dan muncul lagi aja
00:41:19 - 00:41:21
Ini keberhasilan
00:41:21 - 00:41:23
Yang anehnya adalah
00:41:23 - 00:41:25
Bukan hanya tidak mengakui, tapi menyatakan keberhasilan
00:41:25 - 00:41:27
Itu apa basisnya ya
00:41:27 - 00:41:29
Kalau yang berhasilan, aku belum mendalami
00:41:29 - 00:41:31
Basisnya
00:41:31 - 00:41:33
Medula oblong atas
00:41:33 - 00:41:35
Batak-batak
00:41:35 - 00:41:37
Oh batak-batak
00:41:37 - 00:41:39
Itu di
00:41:39 - 00:41:41
Agak kurang sinkron
00:41:41 - 00:41:43
Bukan limbic system
00:41:43 - 00:41:45
Bukan
00:41:45 - 00:41:47
Lebih kaya medula oblong atas
00:41:47 - 00:41:49
Otak adal ya
00:41:49 - 00:41:51
Kan ada otak adal
00:41:51 - 00:41:53
Kadang-kadang itu kan titiknya ada dua
00:41:53 - 00:41:55
Kalau otak adal amigdala
00:41:55 - 00:41:57
Amigdala
00:41:57 - 00:41:59
Amigdala itu
00:41:59 - 00:42:01
Ini
00:42:01 - 00:42:03
Jadinya jadi pusing ya
00:42:03 - 00:42:05
Kalau misalnya dibilang berhasil, tapi basisnya apa gitu ya
00:42:05 - 00:42:07
Kurang jelas ya
00:42:07 - 00:42:09
Jadi kalau kita melihat dari problem-problem
00:42:09 - 00:42:11
Yang terjadi disini
00:42:11 - 00:42:13
Ini isu kompetensinya terlalu besar
00:42:13 - 00:42:15
Jadi kita jadi bertanya-tanya
00:42:15 - 00:42:17
Apakah ini tidak ada konsultasi dengan
00:42:17 - 00:42:19
Eksperts atau
00:42:19 - 00:42:21
Ada tapi ekspertnya
00:42:21 - 00:42:23
Diabaikan, buat aja deh
00:42:23 - 00:42:25
Pokoknya kita udah tentuin disitu, kok buat
00:42:25 - 00:42:27
Disitunya
00:42:27 - 00:42:29
Jadinya mencederai ilmu pengetahuan juga kan
00:42:29 - 00:42:31
Itu mungkin teman-teman yang mau
00:42:31 - 00:42:33
Tahu itu bisa cari tahu lebih jauh ya
00:42:33 - 00:42:35
Itu sebenarnya apa nih yang terjadi
00:42:35 - 00:42:37
Yang saya bingung adalah pemilihan lahan
00:42:37 - 00:42:39
Kenapa kita memilih disitu
00:42:39 - 00:42:41
Memilih di A, B, C, D, E
00:42:41 - 00:42:43
Apa kajiannya
00:42:43 - 00:42:45
Apakah mereka dari awal sudah menetapkan
00:42:45 - 00:42:47
Bahwa akan lahannya kesini
00:42:47 - 00:42:49
Tinggal nanti
00:42:49 - 00:42:51
Ekspertnya atau pengkajinya
00:42:51 - 00:42:53
Tinggal disuruh untuk
00:42:53 - 00:42:55
Kamu tinjau lahan itu
00:42:55 - 00:42:57
Kan gak gitu dasar ilmu pengetahuan
00:42:57 - 00:42:59
Maksudnya harusnya adalah dikaji dulu
00:42:59 - 00:43:01
Semua yang cocok apa
00:43:01 - 00:43:03
Baru kemudian muncul hipotesa
00:43:03 - 00:43:05
Sementara yang cocok A, B, C, D, E
00:43:05 - 00:43:07
Baru dipilih satu
00:43:07 - 00:43:09
Baru ditanam
00:43:09 - 00:43:11
Ini gak, dari bawah dulu
00:43:11 - 00:43:13
Tahan lahan dulu
00:43:13 - 00:43:15
Udah pasti situ
00:43:15 - 00:43:17
Itu sih menurut saya
00:43:17 - 00:43:19
Iya setuju sih
00:43:19 - 00:43:21
Harusnya itu ada kejelasan ya
00:43:21 - 00:43:23
Sebenarnya si lahan-lahan ini tuh
00:43:23 - 00:43:25
Basisnya apa gitu kan, kenapa
00:43:25 - 00:43:27
Kita kan begini ya, bahkan main The Sims aja tuh
00:43:27 - 00:43:29
Ada aturannya gitu loh, dimana bisa membangun
00:43:29 - 00:43:31
Apa gitu, iya gak bisa
00:43:31 - 00:43:33
Main Hay Day juga begitu, kalau ada yang main Hay Day
00:43:33 - 00:43:35
Disini ya
00:43:35 - 00:43:37
Kita gak bisa membangun
00:43:37 - 00:43:39
Kandang sapi sembarangan tuh gak bisa
00:43:39 - 00:43:41
Harvest Moon
00:43:41 - 00:43:43
Harvest Moon kita gak bisa sembarangan
00:43:43 - 00:43:45
Jadi apalagi di dunia nyata ya
00:43:45 - 00:43:47
Di dunia nyata pasti
00:43:47 - 00:43:49
Saya kurang suka game
00:43:49 - 00:43:51
Suka nanam beneran, kartun
00:43:51 - 00:43:53
Nanam beneran juga gak
00:43:53 - 00:43:55
Saya pernah tanam toge, tumbuh
00:43:55 - 00:43:57
SD kan, SD, pake kapas
00:43:57 - 00:43:59
Saya juga nanam golembok
00:43:59 - 00:44:01
Pake kapas kan, di gelas kecil kan
00:44:01 - 00:44:03
Buat terlokal di Akudo lah
00:44:03 - 00:44:05
Aku dapet, kacang ijo
00:44:05 - 00:44:07
Alhamdulillah ada di
00:44:07 - 00:44:09
Ada pendidikan yang kita sama ya
00:44:09 - 00:44:11
Sama, itu kurikulum nasional kayaknya
00:44:11 - 00:44:13
Kita hanya beda di lab komputer kan ya
00:44:13 - 00:44:15
Iya, komputer beda
00:44:15 - 00:44:17
Tapi teorinya kita sama
00:44:17 - 00:44:19
Aku juga komputer cuma pake buku aja
00:44:19 - 00:44:21
Aku, sama
00:44:21 - 00:44:23
Pake pilihan ganda kan, bagaimana cara
00:44:23 - 00:44:25
Menyalakan komputer
00:44:25 - 00:44:27
Betul, komputernya gak ada
00:44:27 - 00:44:29
Tekan tombol start
00:44:29 - 00:44:31
Itu kadang-kadang kita tambah, ee banting
00:44:31 - 00:44:33
Biasanya kan
00:44:33 - 00:44:35
Kalau gak mau nyala
00:44:35 - 00:44:37
Oh iya
00:44:37 - 00:44:39
Tapi gak ada komputernya kan
00:44:39 - 00:44:41
Ini hanya membayangkan aja
00:44:41 - 00:44:43
Yang kita sama adalah toge
00:44:43 - 00:44:45
Dan nanamnya di kecil aja
00:44:45 - 00:44:47
Nanamnya di gelas plastik
00:44:47 - 00:44:49
Ini ISN nih
00:44:49 - 00:44:51
Ilmu Strategis Nasional di toge
00:44:51 - 00:44:53
Jadi seluruh ilmu nasional itu strategis
00:44:53 - 00:44:55
Harus belajar toge
00:44:55 - 00:44:57
Mau sekolah dimanapun toge
00:44:57 - 00:44:59
Dan walaupun gue komputernya lebih bagus
00:44:59 - 00:45:01
Togenya pun tetap kecil
00:45:01 - 00:45:03
Gak nyuruh di pot gede atau satu lahan bikin toge
00:45:03 - 00:45:05
Pernah tanam daun sup gak?
00:45:05 - 00:45:07
Belum
00:45:07 - 00:45:09
Daun sup, seledri
00:45:09 - 00:45:11
Seledri
00:45:11 - 00:45:13
Saya tanam
00:45:13 - 00:45:15
Pake kecil gitu?
00:45:15 - 00:45:17
Hidroponik gitu ya?
00:45:17 - 00:45:19
Enggak, kita pake tanah di pot
00:45:19 - 00:45:21
Disiram-siram
00:45:21 - 00:45:23
Pelajaran sekolah juga?
00:45:23 - 00:45:25
Bukan pelajaran
00:45:25 - 00:45:27
Tadi kan lo ngomongin pelajaran sekolah
00:45:27 - 00:45:29
Iya, aku juga nungguin loh
00:45:29 - 00:45:31
Iya, aku kira pelajaran apa tuh
00:45:31 - 00:45:33
Pelajaran sekolah gak kocak dong
00:45:33 - 00:45:35
Udah cukup, cukup
00:45:35 - 00:45:37
Nah sekarang kita sebutkan dulu nih orang-orang di dalamnya ya
00:45:37 - 00:45:39
Supaya kita tau ya
00:45:39 - 00:45:41
Tadi kan kita udah tau dampak-dampaknya
00:45:41 - 00:45:43
Kita tau dampak-dampaknya
00:45:43 - 00:45:45
Kita tau panennya ada yang tidak berhasil
00:45:45 - 00:45:47
Nah sekarang kita sebutin aja dulu ya
00:45:47 - 00:45:49
Pihak-pihaknya nih yang terlibat ya
00:45:49 - 00:45:51
Yang dituding terlibat ya
00:45:51 - 00:45:53
Proyek Gunung Emas dimulai pada tahun 2021
00:45:53 - 00:45:55
Berdasarkan artikel Tempo
00:45:55 - 00:45:57
Pada Oktober 2021
00:45:57 - 00:45:59
Proyeknya dikembangkan oleh PT Agrinas
00:45:59 - 00:46:01
Perusahaan ini
00:46:01 - 00:46:03
Berada di bawah yayasan pengembangan potensi
00:46:03 - 00:46:05
Sumber daya pertahanan YPP-SDP
00:46:05 - 00:46:07
Yang membawahi PT
00:46:07 - 00:46:09
Teknologi Militer Indonesia
00:46:09 - 00:46:11
Ini lagi rame juga nih PT TM
00:46:11 - 00:46:13
Perusahaan ini, baik Agrinas
00:46:13 - 00:46:15
PT TM, maupun YPP-SDP
00:46:15 - 00:46:17
Banyak diisi oleh Kadir Partai Gerindra
00:46:17 - 00:46:19
Partai yang didirikan Pak Prabowo
00:46:19 - 00:46:21
Yaitu Prabowo
00:46:21 - 00:46:23
Menteri Pertahanan
00:46:23 - 00:46:25
Yang ditunjuk untuk ngerjain potensi
00:46:25 - 00:46:27
Sejumlah tokoh yang merupakan
00:46:27 - 00:46:29
Orang dekat Pak Prabowo juga ada disana
00:46:29 - 00:46:31
YPP-SDP sendiri memiliki
00:46:31 - 00:46:33
99% saham di Agrinas
00:46:33 - 00:46:35
Dan sisanya adalah milik Koperasi Pegawai
00:46:35 - 00:46:37
Nah selain itu
00:46:37 - 00:46:39
Agrinas juga didukung oleh Sederet Purnawirawan
00:46:39 - 00:46:41
Dan Perwira Tinggi Militer
00:46:41 - 00:46:43
Bahkan proyek ini juga semakin
00:46:43 - 00:46:45
Sarat kepentingan, dinilai sarat kepentingan
00:46:45 - 00:46:47
Karena sejumlah
00:46:47 - 00:46:49
Jurid Tentara Nasional Indonesia atau TNI
00:46:49 - 00:46:51
Dikaryakan menjadi petani
00:46:53 - 00:46:55
Meski hanya berupa perkebunan singkong
00:46:55 - 00:46:57
Tapi kebun di tengah hutan
00:46:57 - 00:46:59
Tersebut dijaga tentara
00:46:59 - 00:47:01
Bersenjata selama 24 jam
00:47:01 - 00:47:03
Penduduk termasuk
00:47:03 - 00:47:05
Warga sekitar hutan dan wartawan dilarang masuk
00:47:05 - 00:47:07
Takut rusak tanamannya
00:47:07 - 00:47:09
Iya lah nanti keinjek-injek
00:47:09 - 00:47:11
Padahal kan belum ada tanamannya Gil
00:47:11 - 00:47:13
Kan baru mau ditanam
00:47:13 - 00:47:15
Bibitnya takut rusak
00:47:15 - 00:47:17
Oh tanahnya oke
00:47:17 - 00:47:19
Adapun Direktur Utama Agrinas
00:47:19 - 00:47:21
Adalah Rauf Purnama
00:47:21 - 00:47:23
Anggota Dewan Pakar Gerindra
00:47:23 - 00:47:25
Ada pula Dirgayuza Setiawan
00:47:25 - 00:47:27
Mantan Ketua Bidang Media Sosial dan Informasi Publik
00:47:27 - 00:47:29
DPP Gerindra
00:47:29 - 00:47:31
Yang menjabat Direktur Operasi
00:47:31 - 00:47:33
Dan Wakil CEO Agrinas
00:47:33 - 00:47:35
Beberapa anggota staff di Agrinas
00:47:35 - 00:47:37
Juga merangkap sebagai karyawan
00:47:37 - 00:47:39
Di Kementerian Pertahanan
00:47:39 - 00:47:41
Salah satunya Mahesa Muksin
00:47:41 - 00:47:43
Yang menjabat Chief Strategy Officer
00:47:43 - 00:47:45
Dan Chief Financial Officer
00:47:45 - 00:47:47
Mahesa pernah menjabat
00:47:47 - 00:47:49
Anggota Staff Ahli Kementerian Pertahanan
00:47:49 - 00:47:51
Sampai Februari 2021
00:47:51 - 00:47:53
Uh banyak juga nyambung semua ya
00:47:53 - 00:47:55
Terlihat kalau dari sumber media dan berita
00:47:55 - 00:47:57
Ini memang banyak orang
00:47:57 - 00:47:59
Tadi ya yang dekat Pak Prabowo
00:47:59 - 00:48:01
Atau Gerindra lah gitu ya
00:48:01 - 00:48:03
Tapi ya balik lagi kalau misalnya kita bicara hal-hal seperti ini
00:48:03 - 00:48:05
Ya mungkin hampir di semua hal
00:48:05 - 00:48:07
Mungkin ada ya gitu
00:48:07 - 00:48:09
Menarik orang dekat
00:48:09 - 00:48:11
Dan banyak juga lah yang udah buka kan misalnya proyek ini
00:48:11 - 00:48:13
Bisa pakai segala macam
00:48:13 - 00:48:15
Tapi kalau dari aku pribadi
00:48:15 - 00:48:17
Sebenarnya concernnya lebih ke arah
00:48:17 - 00:48:19
Kalau kompetensinya cukup
00:48:19 - 00:48:21
Proyeknya itu jalan dengan benar
00:48:21 - 00:48:23
Sebenarnya bisa jadi aku
00:48:23 - 00:48:25
Ya udahlah gitu, bisa ya udahlah
00:48:25 - 00:48:27
Terhadap hal seperti ini
00:48:27 - 00:48:29
Kayak tadi dikerjainnya benar dulu
00:48:29 - 00:48:31
Karena mungkin kan gini ya namanya orang bikin proyek
00:48:31 - 00:48:33
Ya mungkin butuh trust juga ya
00:48:33 - 00:48:35
Butuh orang-orang terpercaya yang direkrut
00:48:35 - 00:48:37
Nah dalam hal-hal
00:48:37 - 00:48:39
Mungkin ini serba mendesak atau gimana
00:48:39 - 00:48:41
Gak bisa asal tender terbuka
00:48:41 - 00:48:43
Atau gimana misalnya
00:48:43 - 00:48:45
Jadi diambil yang dekat-dekat dengan Kementerian Pertahanan
00:48:45 - 00:48:47
Yang udah biasa bekerja sama mungkin
00:48:47 - 00:48:49
Dengan Kementerian Pertahanan
00:48:49 - 00:48:51
Ya mungkin oke, tapi kan disini persoalannya adalah
00:48:53 - 00:48:55
Ini ngaco ya kan hasilnya
00:48:57 - 00:48:59
Maksudnya
00:48:59 - 00:49:01
Karena petani jadi sentak
00:49:01 - 00:49:03
Enggak-enggak, itu bukan itu Gil masalahnya
00:49:03 - 00:49:05
Itu kan maksudnya menjaga lahannya Gil
00:49:05 - 00:49:07
Masalahnya bukan disitu
00:49:07 - 00:49:09
Maksud
00:49:09 - 00:49:11
Ada TNI dalam petani loh
00:49:11 - 00:49:13
Petani TNI ada gak
00:49:13 - 00:49:15
Iya maksudnya ada huruf T
00:49:15 - 00:49:17
N dan I mamat
00:49:17 - 00:49:19
Ada dong, AC dingin banget
00:49:19 - 00:49:21
Begitu
00:49:21 - 00:49:23
Nah tapi kan ini pertanyaannya kan
00:49:23 - 00:49:25
Gak usah lanjut dibuka
00:49:27 - 00:49:29
Dimana kompetensinya
00:49:29 - 00:49:31
Dengan segala hal ini terjadi gitu loh
00:49:31 - 00:49:33
Dan toh juga sebenernya kan bos sendiri
00:49:33 - 00:49:35
Bos siapa ya
00:49:35 - 00:49:37
Pokoknya ada ya pihak yang
00:49:37 - 00:49:39
Lumayan pemimpin itu kan sempat marah juga ya
00:49:39 - 00:49:41
Dengan proyek ini kan
00:49:41 - 00:49:43
Sempat dituduh ada
00:49:43 - 00:49:45
Tindakan fisik juga ya
00:49:47 - 00:49:49
Berarti
00:49:51 - 00:49:53
Ya berarti kan
00:49:53 - 00:49:55
Gak maksudku, berarti kan
00:49:55 - 00:49:57
Isu kompetensi itu bukan hanya datang dari
00:49:57 - 00:49:59
Kita, itu maksudku
00:49:59 - 00:50:01
Kapan saya nih
00:50:01 - 00:50:03
Udah lanjut dulu deh
00:50:03 - 00:50:05
Kenapa emang, udah cukup
00:50:05 - 00:50:07
Udah gak sabar mau ngomong
00:50:07 - 00:50:09
Gak dari aku udah cukup sih
00:50:09 - 00:50:11
Udah cukup ya, alhamdulillah
00:50:11 - 00:50:13
Pake cepet udahan
00:50:13 - 00:50:15
Saya alhamdulillah
00:50:15 - 00:50:17
Udah selesai bagian ini
00:50:17 - 00:50:19
Kalau gak salah ini ditayanginnya tuh
00:50:19 - 00:50:21
Yang sesi kannya sendiri, episode sendiri
00:50:21 - 00:50:23
Iya betul, kayaknya kita tayangin dua aja deh
00:50:23 - 00:50:25
Satu episode dipicarin dua
00:50:25 - 00:50:27
Kakaknya sendiri, karena tadi saya diem terus tuh
00:50:27 - 00:50:29
Yang bagian akhir ya
00:50:29 - 00:50:31
Dibuka saya diem, terus jadi kalau dipotong
00:50:31 - 00:50:33
Aman gak ada suara
00:50:33 - 00:50:35
Posisi di tengah kalau mau dipotong juga
00:50:35 - 00:50:37
Aman, kayaknya begitu aja ya
00:50:37 - 00:50:39
Ntar aku lagi baca ITE yang terbaru dulu
00:50:41 - 00:50:43
Aman, saya bisa pastikan aman
00:50:43 - 00:50:45
Benar ya
00:50:45 - 00:50:47
Anda menyebutkan sumbernya
00:50:47 - 00:50:49
Aman, secara undang-undang aman
00:50:49 - 00:50:51
Cuma saya, mending dipotong sih
00:50:51 - 00:50:53
Bagian dia, taruh episode sendiri
00:50:53 - 00:50:55
Dipake unlock
00:50:55 - 00:50:57
VIP
00:50:57 - 00:50:59
Ini VIP
00:50:59 - 00:51:01
VIP yang punya kakaknya itu
00:51:01 - 00:51:03
Dibikin 500 ribu
00:51:03 - 00:51:05
Jadi orang udah buka VIP, masih kekunci
00:51:05 - 00:51:07
Masih kekunci, buka lagi
00:51:07 - 00:51:09
Buka lagi hampir, oh udah 500 ribu
00:51:09 - 00:51:11
Dengar bagian tadi doang
00:51:11 - 00:51:13
Sampai ke yang itu
00:51:13 - 00:51:15
Yang pimpinannya gitu-gitu
00:51:15 - 00:51:17
Sempat marah, gitu-gitu
00:51:17 - 00:51:19
Itu nanti sendiri aja
00:51:19 - 00:51:21
Ntar episode yang
00:51:21 - 00:51:23
Yang gue memamat pas
00:51:23 - 00:51:25
Kamera master ini
00:51:25 - 00:51:27
Logo ini
00:51:27 - 00:51:29
Saya sama kakaknya sudah sering gitu loh
00:51:29 - 00:51:31
Potong satu orang
00:51:31 - 00:51:33
Diilangin, gitu-gitu
00:51:33 - 00:51:35
Di youtubenya udah sering
00:51:35 - 00:51:37
Udah pernah juga
00:51:37 - 00:51:39
Sudah berpengalaman
00:51:39 - 00:51:41
Potong orang, ilangin
00:51:41 - 00:51:43
Jadi kayak seolah-olah tiga orang
00:51:43 - 00:51:45
Tapi cuma dua orang
00:51:45 - 00:51:47
Oke lanjut silahkan Kak Semat
00:51:47 - 00:51:49
Oke dari saya ya
00:51:49 - 00:51:51
Dari saya ini soal intrik-intrik
00:51:51 - 00:51:53
Politik gitu
00:51:53 - 00:51:55
Intrik-intrik politik
00:51:55 - 00:51:57
Itu pik-pik olimpik
00:51:57 - 00:51:59
Pik-pik olimpik
00:51:59 - 00:52:01
Lemar, ini kita bahas food estate bukan lemari
00:52:01 - 00:52:03
Intrik politik
00:52:03 - 00:52:05
Makanya dari pik-pik olimpik
00:52:05 - 00:52:07
Kan lemari tuh, dibuat dari pohon
00:52:07 - 00:52:09
Nah itu udah ilang
00:52:09 - 00:52:11
Jadi tik-tik politik
00:52:11 - 00:52:13
Karena pohonnya udah ilang, diganti food estate
00:52:13 - 00:52:15
Nah jadi
00:52:15 - 00:52:17
Pik-pik olimpik gabung sama
00:52:17 - 00:52:19
Tapi sebut merek ini
00:52:19 - 00:52:21
Dari tadi lo ngomong
00:52:21 - 00:52:23
Baru sekarang
00:52:23 - 00:52:25
Gue yang salah sebut merek
00:52:25 - 00:52:27
Tolongnya tim marketing noise
00:52:27 - 00:52:29
Ini gak positif maksudnya
00:52:29 - 00:52:31
Itu dihubungkan ke situ kan
00:52:31 - 00:52:33
Gak positif jatuhnya
00:52:33 - 00:52:35
Oke
00:52:35 - 00:52:37
Jadi ini proyek ini kita tau
00:52:37 - 00:52:39
Dimulai dari sekitar 2020-2021
00:52:39 - 00:52:41
Itu
00:52:41 - 00:52:43
Masih harmonis lah
00:52:43 - 00:52:45
Situasi politiknya
00:52:45 - 00:52:47
Antara partai pengusung
00:52:47 - 00:52:49
Presiden
00:52:49 - 00:52:51
Dan juga lawan
00:52:51 - 00:52:53
Yang menjadi kawan
00:52:53 - 00:52:55
Itu masih cukup harmonis
00:52:55 - 00:52:57
Sehingga proyek ini itu
00:52:57 - 00:52:59
Didukung
00:52:59 - 00:53:01
Sama partai-partai yang ada
00:53:01 - 00:53:03
Terus
00:53:03 - 00:53:05
Dua partai besar ini juga
00:53:05 - 00:53:07
Yang urutan 1 dan 2 ini sama-sama saling mendukung
00:53:07 - 00:53:09
Terkait proyek ini kan
00:53:09 - 00:53:11
Ada yang dikasih racun apa?
00:53:11 - 00:53:13
Hah?
00:53:13 - 00:53:15
Racun udara
00:53:15 - 00:53:17
Kalo racun udara kita semua kena
00:53:17 - 00:53:19
Bosnya mungkin baru disemprot disana doang
00:53:19 - 00:53:21
Ntar lagi baru ke kita nih
00:53:21 - 00:53:23
Tiba-tiba
00:53:23 - 00:53:25
Tenang Mat, kita kan gak lagi naik pesawat
00:53:25 - 00:53:27
Itu mah di makanan
00:53:27 - 00:53:29
Di minuman
00:53:29 - 00:53:31
Di udara
00:53:31 - 00:53:33
No playing
00:53:33 - 00:53:35
Efek rumah kaca
00:53:35 - 00:53:37
Di udara
00:53:37 - 00:53:39
Kemudian proyek ini kan
00:53:39 - 00:53:41
Sangat
00:53:41 - 00:53:43
Tidak menjadi bahan publik sebenarnya
00:53:43 - 00:53:45
Tidak terlalu menjadi
00:53:45 - 00:53:47
Diskusi-diskusi
00:53:47 - 00:53:49
Misalnya kayak lini-lini masa ya
00:53:49 - 00:53:51
Iya benar-benar
00:53:51 - 00:53:53
Karena mungkin orang juga membayangkannya agak sulit
00:53:53 - 00:53:55
Tidak melihat langsung
00:53:55 - 00:53:57
Atau ditutup rapat juga
00:53:57 - 00:53:59
Karena kegagalan gitu-gitu
00:53:59 - 00:54:01
Sehingga memang tidak menjadi perbincangan apa-apa
00:54:01 - 00:54:03
Tidak terlalu menjadi perbincangan
00:54:03 - 00:54:05
Beberapa mungkin kayak tempo
00:54:05 - 00:54:07
Itu memang menguliknya
00:54:07 - 00:54:09
Secara full ya
00:54:09 - 00:54:11
Tapi di netizen kurang terlalu
00:54:11 - 00:54:13
Kurang seksi lah
00:54:13 - 00:54:15
Dan itu juga kan karena masih rapih
00:54:15 - 00:54:17
Masih rapih artinya berhubungan baik lah
00:54:17 - 00:54:19
Antara partai-partai pengusung Pak Jokowi ini
00:54:19 - 00:54:21
Dan juga orang-orang yang ada
00:54:21 - 00:54:23
Di pemerintahan gitu
00:54:23 - 00:54:25
Sampai dengan gagal itu baru kita mulai mencium
00:54:25 - 00:54:27
Bahwa ini ada yang tidak beres daripada Food Estate
00:54:27 - 00:54:29
Beberapa pihak
00:54:29 - 00:54:31
Menarik diri gitu loh
00:54:31 - 00:54:33
Untuk mendukung proyek ini
00:54:33 - 00:54:35
Beberapa lagi tetap stay untuk
00:54:35 - 00:54:37
Oh ini suatu keberhasilan
00:54:37 - 00:54:39
Akan berhasil nih nantinya
00:54:39 - 00:54:41
Sehingga suasana mulai goyang
00:54:41 - 00:54:43
Kepada menjelang 2023
00:54:43 - 00:54:45
Di 2023 memasuk ke 2024
00:54:45 - 00:54:47
Partai-partai kan punya kubu-kubuan
00:54:47 - 00:54:49
Sendiri-sendiri itu
00:54:49 - 00:54:51
Mereka saling membongkar dong, kita lihat 5G
00:54:51 - 00:54:53
5G terbongkar
00:54:53 - 00:54:55
BTS, betul, Kementerian Pertanian
00:54:55 - 00:54:57
Menterinya juga masuk
00:54:57 - 00:54:59
Kemudian Kementerian
00:54:59 - 00:55:01
Kementerian Hukum dan HAM
00:55:01 - 00:55:03
Wakil Ketuanya, masuk
00:55:03 - 00:55:05
Menjelang pemilih itu memang kan
00:55:05 - 00:55:07
Kubu-kubunya sudah terpecah
00:55:07 - 00:55:09
Terpecah belah lah
00:55:09 - 00:55:11
Sehingga yang ini membongkar yang ini
00:55:11 - 00:55:13
Tiba-tiba juga
00:55:13 - 00:55:15
Dari beberapa partai ini, banyak dulu yang
00:55:15 - 00:55:17
Tidak terima, ada beberapa partai
00:55:17 - 00:55:19
Memang dari awal konsisten untuk
00:55:19 - 00:55:21
Menolak ini proyek
00:55:21 - 00:55:23
Tapi ada beberapa partai yang iya kan
00:55:23 - 00:55:25
Tapi menjelang pemilu mereka
00:55:25 - 00:55:27
Menarik diri gitu, bahwa
00:55:27 - 00:55:29
Oh iya, tapi alasannya juga cukup masuk akal
00:55:29 - 00:55:31
Dari partai-partai ini, mengatakan bahwa
00:55:31 - 00:55:33
Kita dukung karena waktu itu
00:55:33 - 00:55:35
Akan berhasil
00:55:35 - 00:55:37
Tapi setelah gagal
00:55:37 - 00:55:39
Oh ini tidak cocok
00:55:39 - 00:55:41
Nah tapi mereka
00:55:41 - 00:55:43
Dari awal proyek ini berjalan
00:55:43 - 00:55:45
Peralihan antara Kementerian Pertanian
00:55:45 - 00:55:47
Atau ini di Kementerian Pertahanan
00:55:47 - 00:55:49
Semuanya kan mendukung dengan
00:55:49 - 00:55:51
Sangat baik ini ke Kementerian Pertahanan
00:55:51 - 00:55:53
Kementerian Pertanian urus ininya
00:55:53 - 00:55:55
Sampai kemudian
00:55:55 - 00:55:57
Di sebuah
00:55:57 - 00:55:59
Apa namanya, sebuah pergolakan
00:55:59 - 00:56:01
Ketika banyak yang gagal, Kementerian Pertanian juga
00:56:01 - 00:56:03
Ingin tarik diri, dipaksa masuk lagi
00:56:03 - 00:56:05
Gitu-gitu, itu banyak intrik
00:56:05 - 00:56:07
Politik yang terjadi, karena Kementerian Pertanian
00:56:07 - 00:56:09
Kepartaiannya
00:56:09 - 00:56:11
Berbeda dengan
00:56:11 - 00:56:13
Dan menjadi lawan kan, nah itu
00:56:13 - 00:56:15
Kemudian di satu sisi disini juga
00:56:15 - 00:56:17
Sudah tidak mendukung lagi apa-apa
00:56:17 - 00:56:19
Yang dilaksanakan presiden
00:56:19 - 00:56:21
Bahkan laporan dari Rocky Gerung
00:56:21 - 00:56:23
Aja, awalnya mereka melapor
00:56:23 - 00:56:25
Terus tiba-tiba, tiba-tiba kan
00:56:25 - 00:56:27
Menarik laporan karena sudah sepakat
00:56:27 - 00:56:29
Kan bu Rocky gitu kan
00:56:29 - 00:56:31
Sampai ada kalimatnya juga di headline berita
00:56:31 - 00:56:33
Sepakat, baru sadar
00:56:33 - 00:56:35
Baru sadar
00:56:35 - 00:56:37
Oh ternyata betul juga
00:56:37 - 00:56:39
Mereka baru sadar di penghujung 2024
00:56:39 - 00:56:41
Oh ternyata betul juga
00:56:41 - 00:56:43
Jadi intrik-intrik politik ini
00:56:43 - 00:56:45
Yang membuat sekarang Food Aesthetics
00:56:45 - 00:56:47
Itu muncul di permukaan
00:56:47 - 00:56:49
Saya berharap ya, makanya ada
00:56:49 - 00:56:51
Kata-kata, saya lupa kata-kata siapa
00:56:51 - 00:56:53
Bahwa, masyarakat itu harus
00:56:53 - 00:56:55
Bersyukur ketika para politisnya
00:56:55 - 00:56:57
Sedang berkelahi
00:56:57 - 00:56:59
Daripada bersekongkol
00:56:59 - 00:57:01
Nah dengan mereka berkelahi ini
00:57:01 - 00:57:03
Apa proyek sudah kita tahu
00:57:03 - 00:57:05
Jadi kebuka ya
00:57:05 - 00:57:07
Jadi kebuka satu-satu, maka
00:57:07 - 00:57:09
Jangan menangis kalau mereka lagi berkelahi
00:57:09 - 00:57:11
Justru bersuka cita lah
00:57:11 - 00:57:13
Emang ada yang nangis pas mereka berkelahi?
00:57:13 - 00:57:15
Hah?
00:57:15 - 00:57:17
Tadi kan Anda bilang jangan menangis
00:57:17 - 00:57:19
Ya siapa tahu, ada yang mau menangis gitu kan
00:57:19 - 00:57:21
Itu cuma siapa tahu doang, maksudnya kemungkinan
00:57:21 - 00:57:23
Lagian gak ada yang berkelahi juga
00:57:23 - 00:57:25
Jadi ketika mereka
00:57:25 - 00:57:27
Sedang berkelahi, artinya
00:57:27 - 00:57:29
Beradu gagasan, saling sikut-menyikut
00:57:29 - 00:57:31
Dan lain sebagainya, membuat koalisinya
00:57:31 - 00:57:33
Menjadi 3-4 koalisi
00:57:33 - 00:57:35
Itu
00:57:35 - 00:57:37
Itu malah
00:57:37 - 00:57:39
Bagus buat kita
00:57:39 - 00:57:41
Karena
00:57:41 - 00:57:43
Satu-satu akan
00:57:43 - 00:57:45
Terbuka dengan sendirinya
00:57:45 - 00:57:47
Negara tidak dirugikan lebih lanjut
00:57:47 - 00:57:49
Nah jadi kita tunggu saja
00:57:49 - 00:57:51
Intrik-intrik politik ini apakah akan membuka
00:57:51 - 00:57:53
Semua tabir yang ada di bawah, karena masih ada
00:57:53 - 00:57:55
Pemilu masih di 14 Februari
00:57:55 - 00:57:57
Ya
00:57:57 - 00:57:59
Sebenarnya kita muncul ini sebagai alternatif
00:57:59 - 00:58:01
Supaya mereka tidak berkelahi
00:58:01 - 00:58:03
Kalau mereka melihat kemunculan
00:58:03 - 00:58:05
Saya dan Umi Kania ini
00:58:05 - 00:58:07
Itu sesuatu yang sebenarnya
00:58:07 - 00:58:09
Bisa menyelamatkan semua kroni yang ada
00:58:09 - 00:58:11
Mereka kalau melihat kita
00:58:11 - 00:58:13
Akan dijadikan teman, akan bersekongkol atau akan berkelahi
00:58:13 - 00:58:15
Kayaknya mereka berkelahi
00:58:15 - 00:58:17
Untuk mendorong kita
00:58:17 - 00:58:19
Jadi ketika mereka berkelahi kita masuk
00:58:19 - 00:58:21
Berkelahi untuk memperbutkan pengen sekongkol sama kita
00:58:21 - 00:58:23
Bisa juga
00:58:23 - 00:58:25
Karena mereka melihat
00:58:25 - 00:58:27
Orang-orang yang progresif, mereka melihat potensi
00:58:27 - 00:58:29
Tapi kalau orang-orang yang pengen
00:58:29 - 00:58:31
Mengamankan mereka akan, oh lebih baik kita
00:58:31 - 00:58:33
Baik-baik saja yang penting aman
00:58:33 - 00:58:35
Jadi kita haja
00:58:35 - 00:58:37
Yang muncul, yang belum punya
00:58:37 - 00:58:39
Beban
00:58:39 - 00:58:41
Atau Anda ada di proyek
00:58:41 - 00:58:43
TEMI juga, di PT TEMI
00:58:43 - 00:58:45
Belum ya, belum sempat
00:58:45 - 00:58:47
Oh tapi mau? Enggak sempat ada
00:58:47 - 00:58:49
Email mungkin ada
00:58:49 - 00:58:51
Mungkin ada, nanti saya coba cek dulu ya
00:58:51 - 00:58:53
Coba cek ya, kalau Anda
00:58:53 - 00:58:55
Masa PT TEMI
00:58:55 - 00:58:57
Lagi mau bikin mutested
00:58:57 - 00:58:59
DM Tiktok
00:58:59 - 00:59:01
Kan dia bisa berkabuk sama kita
00:59:01 - 00:59:03
Di live Tiktok kita
00:59:03 - 00:59:05
Dari segala macam sosmed yang dibilang
00:59:05 - 00:59:07
DM Tiktok
00:59:07 - 00:59:09
Karena itu yang paling sering aku terima dari warga
00:59:09 - 00:59:11
Oh iya, ini kan perusahaan
00:59:11 - 00:59:13
PT TEMI ini yang tadi Anda sebut tuh
00:59:13 - 00:59:15
Toko-tokonya, orang-orangnya dibalik itu
00:59:15 - 00:59:17
Bukan TEMI ya
00:59:17 - 00:59:19
Itu taman mini
00:59:19 - 00:59:21
Itu proyek Suharto
00:59:21 - 00:59:23
Iya, Tommy
00:59:23 - 00:59:25
Mbak Tutut
00:59:25 - 00:59:27
Begitu, kalau dari saya
00:59:27 - 00:59:29
Jadi ternyata ini padahal untuk
00:59:29 - 00:59:31
Ketahanan pangan, untuk makanan, tapi ternyata jadi ngaruh ke politik
00:59:31 - 00:59:33
Oh iya, karena dana yang mengalir
00:59:33 - 00:59:35
Kesana dari APBN untuk
00:59:35 - 00:59:37
Beberapa proyek ini sangat fantastis
00:59:37 - 00:59:39
Berapa sih, ada gak sih? Berapa APBN-nya?
00:59:39 - 00:59:41
Yang keluar untuk
00:59:41 - 00:59:43
Food estate
00:59:43 - 00:59:45
Lihat aja sih di berita banyak
00:59:45 - 00:59:47
Ya jelas, gini aja nih sudah rame
00:59:47 - 00:59:49
Buka lahan berhektar-hektar itu bisa gak pakai duit
00:59:49 - 00:59:51
10 ribu hektar di mana, 10 ribu hektar di mana
00:59:51 - 00:59:53
Bumba, kemanggung
00:59:53 - 00:59:55
Belum lagi tanamnya dan lain sebagainya
00:59:55 - 00:59:57
Menurut saya tuh, jadi tunggu aja
00:59:57 - 00:59:59
Intrik-intrik politik apalagi, kita akan buka
00:59:59 - 01:00:01
Satu-satu, kita akan terbuka melihat
01:00:01 - 01:00:03
Apa yang terjadi
01:00:03 - 01:00:05
Di balik ini semua
01:00:05 - 01:00:07
Tolonglah agak lebih fair dalam berproyek ini
01:00:07 - 01:00:09
Gitu loh, maksudnya kita juga bukan
01:00:09 - 01:00:11
Berarti pelit ya, maksudnya
01:00:11 - 01:00:13
Aku sendiri sebagai pembayar pajak ya aku juga
01:00:13 - 01:00:15
Gak pelit sih, maksudnya kalau misalnya dari
01:00:15 - 01:00:17
Pihak-pihak pemerintah dan industri
01:00:17 - 01:00:19
Ini segala macam mau mengambil proyek ya
01:00:19 - 01:00:21
Oke aja sebenarnya, cuman
01:00:21 - 01:00:23
Tolonglah ya kan
01:00:23 - 01:00:25
Ada kompetensinya gitu loh
01:00:25 - 01:00:27
Ada efektivitas lah
01:00:27 - 01:00:29
Yang dikasih kualitasnya
01:00:29 - 01:00:31
Dan keadilan ya, orang-orang yang
01:00:31 - 01:00:33
Terdampak, warga yang terdampak
01:00:33 - 01:00:35
Gak usah terlalu maruk lah gitu loh
01:00:35 - 01:00:37
Apa susahnya gitu loh
01:00:37 - 01:00:39
Padahal sebenarnya ya, di setiap proyek ya
01:00:39 - 01:00:41
Ini proyek kecil aja kita bicara misalnya kayak proyek
01:00:41 - 01:00:43
Pengadaan lah, yang kecil-kecil lah
01:00:43 - 01:00:45
Yang 200 juta, 300 juta
01:00:45 - 01:00:47
Itu belanjanya itu secara
01:00:47 - 01:00:49
Nilai disitu, itu bisa
01:00:49 - 01:00:51
Ditekan misalnya kayak 120
01:00:51 - 01:00:53
Misalnya 200 juta nih nilai proyeknya
01:00:53 - 01:00:55
Belanjanya ternyata habis cuman 120
01:00:55 - 01:00:57
Nah masih ada
01:00:57 - 01:00:59
Keuntungan 80 juta nih, itu yang
01:00:59 - 01:01:01
Kecil-kecil kan, nah karena memang
01:01:01 - 01:01:03
Di setiap pembuatan anggaran
01:01:03 - 01:01:05
Sudah disertakan keuntungan gitu
01:01:05 - 01:01:07
Jadi harga pulpen
01:01:07 - 01:01:09
5 ribu, sudah memang sudah dibikin 8 ribu
01:01:09 - 01:01:11
Disitu, udah plus
01:01:11 - 01:01:13
Keuntungannya, maksudnya
01:01:13 - 01:01:15
Itu loh, sudah ada keuntungannya
01:01:15 - 01:01:17
Jangan terlalu maruk
01:01:17 - 01:01:19
Kita juga selalu gitu maksudku
01:01:19 - 01:01:21
Jangan terlalu, tolonglah
01:01:21 - 01:01:23
Selalu percaya problem di Indonesia kan
01:01:23 - 01:01:25
Kayak korupsi atau main-mainin duit kan
01:01:25 - 01:01:27
Di semua negara ada, problem kita tamak
01:01:27 - 01:01:29
Dan incompetent
01:01:29 - 01:01:31
Dan incompetent, iya
01:01:31 - 01:01:33
Makanya, iya
01:01:33 - 01:01:35
Kalau kita dibangun bagus dulu, kalau lu
01:01:35 - 01:01:37
Ngambil duit sedikit kita juga gak tau
01:01:37 - 01:01:39
Dan gak akan mempertanyakan, orang kebangun kok
01:01:39 - 01:01:41
Proyeknya, iya kan, dan berhasil
01:01:41 - 01:01:43
Lancar dan tahan lama, gak cepat rusak
01:01:43 - 01:01:45
Dan itu tadi, treatment terhadap
01:01:45 - 01:01:47
Keluarga yang terdampak, ya enak lah
01:01:47 - 01:01:49
Pembawaannya kan, masuk dengan benar
01:01:49 - 01:01:51
Ngobrol, membagian yang cukup
01:01:51 - 01:01:53
Adil, itu kan sebenarnya gak susah
01:01:53 - 01:01:55
Harusnya gitu loh
01:01:55 - 01:01:57
Ya cuman kalau semuanya serba menggampangkan
01:01:57 - 01:01:59
Ya sulit ya, kayak gini bernegara gak bisa gitu lah
01:01:59 - 01:02:01
Dan itu yang akan kami ubah ya
01:02:01 - 01:02:03
Di Capers dan Cokras, pandingan, jelas
01:02:03 - 01:02:05
Kita akan ubah itu
01:02:05 - 01:02:07
Semua proyek harus melalui presiden dan wakil presiden
01:02:07 - 01:02:09
Kita akan
01:02:09 - 01:02:11
Tugas kita adalah melihat satu-satu
01:02:11 - 01:02:13
Kita gak akan bilang, kita gak
01:02:13 - 01:02:15
Kita akan melihat satu-satu ya, oh ini mungkin
01:02:15 - 01:02:17
Bukan dia lihat ini, saya lihat ini, oh
01:02:17 - 01:02:19
Oh ini markup nih, coret, oh ini
01:02:19 - 01:02:21
Kurang kompetensinya, coret, itu tugas
01:02:21 - 01:02:23
Kita selama lima tahun
01:02:23 - 01:02:25
Ya itulah yang bisa kita bahas, kita
01:02:25 - 01:02:27
Pelajari untuk kedepannya, kita nanti bikin
01:02:27 - 01:02:29
Program semacam food estate
01:02:29 - 01:02:31
Kita bisa bikin lebih baik lah ya
01:02:31 - 01:02:33
Dibanding yang udah ada jalan sekarang
01:02:33 - 01:02:35
Sebelum kita pergi dari sini dan melanjutkan
01:02:35 - 01:02:37
Agenda-agenda kita yang lain
01:02:37 - 01:02:39
Kita ada info dikit buat para pendengar
01:02:39 - 01:02:41
Buat para warga 28, gak ada info buat kita
01:02:41 - 01:02:43
Karena kan kalian gak tau
01:02:43 - 01:02:45
Kita yang kasih info
01:02:45 - 01:02:47
Dia bilang saya sih, gak bilang kami
01:02:47 - 01:02:49
Oke langsung, kami
01:02:49 - 01:02:51
Kami akan memberi info
01:02:51 - 01:02:53
Pada warga 28
01:02:53 - 01:02:55
Udah denger kami kan
01:02:55 - 01:02:57
Agenda kampanye kami
01:02:57 - 01:02:59
Ngobrolan kami terus, selalu
01:02:59 - 01:03:01
Kita selalu denger, selalu nonton gitu
01:03:01 - 01:03:03
Tapi bagaimana kalau kalian bertemu langsung
01:03:03 - 01:03:05
Dengan Capers dan Cowaper saya
01:03:05 - 01:03:07
Kalian ingin dong melihat Mahamad secara langsung
01:03:07 - 01:03:09
Enggak juga
01:03:09 - 01:03:11
Enggak ya, orang gak pengen
01:03:11 - 01:03:13
Pengen denger obrolan, visi-visi kita
01:03:13 - 01:03:15
Pengen melihat secara langsung kan
01:03:15 - 01:03:17
Capers-Cowapers lain pada bikin agenda
01:03:17 - 01:03:19
Ketemu sama pemilihnya
01:03:19 - 01:03:21
Kok ini belum ada, nah
01:03:21 - 01:03:23
Pertanyaan di kepala anda akan terjawab
01:03:23 - 01:03:25
Karena akan ada agenda kampanye
01:03:25 - 01:03:27
Tandingan
01:03:27 - 01:03:29
Yang akan terjadi di tanggal 9 Februari
01:03:29 - 01:03:31
2024 di Usmar Ismail Hall
01:03:31 - 01:03:33
Jakarta jam
01:03:33 - 01:03:35
18.30
01:03:35 - 01:03:37
Waktu Indonesia Barat
01:03:37 - 01:03:39
Jadi kalian bisa bertemu kami bertiga
01:03:39 - 01:03:41
Tentu saja, mendengar visi-visi kami
01:03:41 - 01:03:43
Mendengar obrolan kami, dan ada juga
01:03:43 - 01:03:45
Musuh masyarakat disana, dan ada lagi
01:03:45 - 01:03:47
Tamu-tamu penting lainnya yang datang
01:03:47 - 01:03:49
Jadi silahkan dibeli tiketnya
01:03:49 - 01:03:51
Cari di Instagramnya Nois
01:03:51 - 01:03:53
Atau di Instagramnya ruang28.nois
01:03:53 - 01:03:55
Untuk tau info beli tiket dimana
01:03:55 - 01:03:57
Ada tanggal beli tiketnya kapan
01:03:57 - 01:03:59
Harganya berapa
01:03:59 - 01:04:01
Nah, lihat disitu aja
01:04:01 - 01:04:03
Iya kami tau
01:04:03 - 01:04:05
Noiser dan Kanye Mania gak pernah ngeliat harga
01:04:05 - 01:04:07
Langsung beli pas
01:04:07 - 01:04:09
Langsung check out
01:04:09 - 01:04:11
Beli 100
01:04:11 - 01:04:13
Dan mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri
01:04:13 - 01:04:15
Nah, kalau udah beli tiketnya
01:04:15 - 01:04:17
Ucapkan terima kasih di kolom komen
01:04:17 - 01:04:19
Terima kasih pada diri saya sendiri yang sudah
01:04:19 - 01:04:21
Membeli tiket kampanye tandingan
01:04:21 - 01:04:23
Dan telah membantu
01:04:23 - 01:04:25
Keuangan Partai Ruang 28
01:04:25 - 01:04:27
Kalau disebelah ada
01:04:27 - 01:04:29
Desak Anis
01:04:29 - 01:04:31
Tikar Ganjar
01:04:31 - 01:04:33
Tikar Ganjar ada
01:04:33 - 01:04:35
Bukan Hajar Ganjar ya
01:04:35 - 01:04:37
Kita apa Gil?
01:04:37 - 01:04:39
Kita gak ada kampanye tandingan
01:04:39 - 01:04:41
Kita gak ada
01:04:41 - 01:04:43
Yang dipakai kan ke capresnya kan
01:04:43 - 01:04:45
Capresnya gak apa-apa deh Gil
01:04:45 - 01:04:47
Bercanda bersama Mbak Can
01:04:49 - 01:04:51
Canda Mbak Can
01:04:51 - 01:04:53
Canda Can
01:04:53 - 01:04:55
Canda Can
01:04:55 - 01:04:57
Tembak Mamat
01:04:57 - 01:04:59
Gak beda, dia bercanda saya kekerasan
01:04:59 - 01:05:01
Kan ngeliatnya tuh Can, Can, Cania
01:05:01 - 01:05:03
Kania, bercanda
01:05:03 - 01:05:05
Mat
01:05:05 - 01:05:07
Bak, beda dong
01:05:07 - 01:05:09
Bus, bak, mat, bak, bak
01:05:09 - 01:05:11
Mirip, yaudah kalau gak ada
01:05:11 - 01:05:13
Skak, Skak Mat
01:05:13 - 01:05:15
Skak Mamat, ah bagus
01:05:15 - 01:05:17
Skak Mamat
01:05:17 - 01:05:19
Jadi ada Can, Can, apa tadi?
01:05:19 - 01:05:21
Canda Can
01:05:21 - 01:05:23
Dan juga Skak Mamat
01:05:23 - 01:05:25
Keren, nanti kita akan bikin ya
01:05:25 - 01:05:27
Saya yang terdesak atau Anda
01:05:27 - 01:05:29
Eh, saya yang terskak atau Anda yang terskak
01:05:31 - 01:05:33
Itu nanti akan kami bikin selanjutnya tapi untuk
01:05:33 - 01:05:35
Sekarang yang paling dekat adalah datang ke kampanye tandingan
01:05:35 - 01:05:37
Tanggal 9 Februari
01:05:37 - 01:05:39
2024
01:05:39 - 01:05:41
Terima kasih banyak ya atas obrolannya dan diskusinya
01:05:41 - 01:05:43
Semoga kita bisa bikin yang lebih baik
01:05:43 - 01:05:45
Dari Footage State nantinya ya
01:05:45 - 01:05:47
Terima kasih kepada warga yang sudah menyaksikan
01:05:47 - 01:05:49
Mengikuti obrolan hari ini
01:05:49 - 01:05:51
Jangan lupa subscribe
01:05:51 - 01:05:53
Noise tentu saja
01:05:53 - 01:05:55
Notifikasi supaya gak ketinggalan
01:05:55 - 01:05:57
Apa mas?
01:05:57 - 01:05:59
Jangan main-main mas
01:05:59 - 01:06:01
Property-property meeting kita jangan di main-main
01:06:01 - 01:06:03
Ya ini harus kita taruh sini
01:06:03 - 01:06:05
Ini juga ya
01:06:05 - 01:06:07
Jangan lupa terima kasih kepada diri sendiri juga
01:06:07 - 01:06:09
Kok ini closingnya di aku sih kamu harus
01:06:09 - 01:06:11
Ya gak apa-apa
01:06:11 - 01:06:13
Terima kasih kepada diri sendiri karena telah memilih kami
01:06:13 - 01:06:15
Itu aja
01:06:15 - 01:06:17
Ini apa ya?
01:06:17 - 01:06:19
Jangan di main-main
01:06:19 - 01:06:21
Bapak mau nomor saya ya?
01:06:21 - 01:06:23
Tidak mas
01:06:23 - 01:06:25
Sampai jumpa di agenda Capres Tandingan berikutnya
01:06:25 - 01:06:27
Bye
01:06:27 - 01:06:29
Partai Ruang 28
01:06:29 - 01:06:33
Isinya Capres Tandingan
01:06:33 - 01:06:37
Partai Ruang 28
01:06:37 - 01:06:41
Paling tahu yang kami butuhkan
01:06:41 - 01:06:43
Partai Ruang 28
01:06:43 - 01:06:51
Yang kami butuhkan
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App