Oleh pemimpin redaksinya, Sekar dianggap makin “toxic”; ambisi dan kerasnya tulisan yang ia hasilkan dirasa tak sejalan dengan arah majalah tempat ia bekerja. Maka si boss minta Sekar menulis sesuatu yang sama sekali tak ia kuasai, yakni “Yoga”. Apakah ini cara halus untuk menyingkirkannya?