Noice Logo
Masuk
Masuk
Go Back
Seribu Ulasan

Seribu Ulasan

31 EPISODE · 8 SUBSCRIBERS

Halo Semuanya! Kenalin aku Adrian dan perkenalkan juga Podcast Seribu Ulasan, sebuah podcast yang akan mengulas berbagai hal khususnya buku. Perlu digaris bawahi bahwa saya bukanlah seorang kritikus, ahli, maupun book enthusiast. Saya hanya suka bercerita dan berbagi pengalaman yang bagi saya berkesan, termasuk pengalaman mendengar musik, menonton film maupun membaca buku. Dalam podcast seribu ulasan ini tidaklah lebih dari seorang teman yang bercerita kepada temannya tentang pengalaman-pengalamannya tadi. Jadi sudahkah kita siap saling mendengar dan berbagi, teman?

Subscribe
Episode
Terbaru
See More
coin icon

0 Coin

TRILOGI ALINA (TUKANG POS DALAM AMPLOP) : Rutinitas, Kebosanan dan Kejutan dalam dunia yang absurd

TRILOGI ALINA (TUKANG POS DALAM AMPLOP) : Rutinitas, Kebosanan dan Kejutan dalam dunia yang absurd

Seribu Ulasan

Jika pada cerpen sebelumnya (Jawaban Alina) Alina menggambarkan tukang pos dalam trilogi ini sebagai seorang yang jahil, usil, bahkan tidak bertanggung jawab. Saya tidak merasa demikian. Setelah membaca kepingan terakhir dari trilogi ini, saya merasa sosok tukang pos justru merupakan orang yang apa adanya. Konflik yang terjadi saat ia tak sengaja meneleng senja dari surat yang tak tertutup rapat itu, menunjukkan tukang pos ini orang yang lurus bahhkan berdedikasi terhadap pekerjaannya. Kendatipun demikian, meski lurus dan berdedikasi, saya menangkap sepotong ironi dalam hidup si tukang pos. Saat ia berkata "saya seorang pengantar surat yang tidak pernah mendapatkan surat" bibir saya tersungking sambil sedikit membatin "sedih juga ya jadi tukang pos ini." Saya menangkap kelelahan, kebosanan, dan bahkan kesedihan dari rutinitas sang tukang pos itu. Bukan berati tukang pos ini adalah orang yang mengutuk kehidupan, justru saya merasa mendapat hal penting dari cara ia menjalani hidup. Tukang pos ini sedikit banyak menggambarkan kita. Hidup dengan biasa, bekerja untuk mendapatkan penghidupan, berlelah-lelah, dan sesekali mendapatkan kejutan dari kehidupan itu sendiri. Cara tukang pos merespon kejutan yang datang pun sangat dapat dijadikan contoh. Ditengah hidupnya yang biasa, ia tiba-tiba masuk ke dunia amplop, menjadi pemimpin dan bapak dari spesias baru di dunia dalam amplop, tapi tetap mengingat dari mana ia berasal. Bahkan, sesaat ketika ia terbangun dari dunia amplop yang membuat posisinya Agung itu, ia tak banyak bertingkah dan menggugat, yang ia lakukan saat terbangun adalah sadar bahwa ia saat ini seorang tukang pos dan ada surat yang harus ia kirim. Sungguh sebuah masterpiece bagi penutupan trilogi yang ikonik.

38 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

TRILOGI ALINA (JAWABAN ALINA) : Kasih tak sampai dan senja yang membawa petaka

TRILOGI ALINA (JAWABAN ALINA) : Kasih tak sampai dan senja yang membawa petaka

Seribu Ulasan

Senja yang sebelumnya Sukab kirimkan diterima dengan utuh oleh Alina. Namun sayang karena pada perjalanannya ia diintip oleh tukang pos yang jahil. Senja itu harus meluber terlebih dahulu kemana-mana dan karena itulah juga si surat beserta senja dan lain halnya yang sukab kirim harus terlambat selama 10 tahun. Tapi berita baiknya, senja itu tetap utuh. Lengkap dengan bau laut, desir angin dan suara hempasan ombak yang memecah pantai. Ada juga kepak burung-burung, lambaian pohon-pohon nyiur dalam kekelam-an, sementara di kejauhan perahu layar merayapi cakrawala dan melintasi matahari yang sedang terbenam. Tapi hal buruknya, adalah 10 tahun kemudian Alina sudah bersuami, berkeluarga, beranak pinak, kabar buruk lainnya adalah, senja yang dikirim Sukab sebegitu tidak berarti bagi Alina, Alina tak sedikitpun menaruh hati pada Sukab. Lalu, kabar buruk lainnya adalah Senja yang dikirim sukab untuk alina pun membanjiri dunia Alina, terbentur dengan alam raya dunia Alina dan menyisakkan kehancuran. Kini di dunia tempat Alina berada, hanya ada potongan senja yang Sukab kirim, senja yang selesai, di mana matahari tidak pernah terbenam lebih dalam lagi. Sama seperti cerita sebelumnya, Jawaban alina sebagai cerita kedua dari Trilogi Alina ini merupakan sebuah cerpen yang lengkap. Satu nilai pembeda yang paling kentara sekaligus menjadi satu hal yang sangat saya gemari adalah plus Alina itu sendiri. Bagaimana karakter ia sebagai wanita yang teguh, yang berkomitmen dan yang kecut terhadap surat dan 'senja' nya sukab yang membawa bencana amat sangat menarik dan memikat karna menyimpan banyak sekali teka-teki dan misteri kedalaman jiwa seorang perempuan.

26 Menit
CheckAdd to QueueDownload
coin icon

0 Coin

TRILOGI ALINA (SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU) : Kesempurnaan senja dan Ketidaksempurnaan kata

TRILOGI ALINA (SEPOTONG SENJA UNTUK PACARKU) : Kesempurnaan senja dan Ketidaksempurnaan kata

Seribu Ulasan

Trilogi Alina berisikan tiga cerita pendek yang amat ikonik. Baik itu ketika berbicara mengenai tokoh pelakunya, tema yang diusungnya, pun tata bahasa dan keindahan-keindahan gaya menulisnya. Ketiga cerita pada trilogi alina berkaitan dan saling mendukung satu sama lain, meski jika dibaca secara terpisah pun menurut saya masih sangat bisa dinikmati. Namun, agaknya kurang afdol jika sebuah triologi tidak dirampungkan, dan akan sangat sayang sekali karena jika dibaca secara utuh kita akan mendapatkan suguhan yang amat indah sekali dari bagaimana cinta, senja, dan kata-kata dapat merasuki relung imaji kita. Cerita pertama dari Trilogi Alina ini berjudul sepotong senja untuk pacarku. Berkisah tentang seorang lelaki bernama Sukab yang memotong senja dengan pisau swissnya untuk kemudian dimasukkan ke dalam amplop dan dikirimkan kepada wanita pujaannya yakni Alina. Cerpen ini terasa sangat lengkap sekali.Romansa, fantasi, metafor mengenai kehidupan dan senja yang luar biasa manis dan "agung". Seno seolah tidak kehabisan kata untuk menggambarkan keindahan dan kemagisan senja yang menjadi penyangga utama cerita dan trilogi ini. Tak lupa juga terselip banyak kritik dan humor-humor khas yang dimuat ringan dan segar. Selain kritik ringan terhadap sosio kultural kita, cerpen ini juga mengkritisi kata, penutur kata, dan betapa enggan kita untuk mendengar. “Sudah terlalu banyak kata-kata di dunia ini sehingga kata-kata menjadi tidak berarti”

28 Menit
CheckAdd to QueueDownload
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App