Masuk
#4 Untuk memahami bagaimana karma bekerja, kamu perlu memahami peran memori dalam tradisi yogi.
3 Menit

25 Oktober 2021
Untuk memahami bagaimana karma bekerja, kamu perlu memahami peran memori dalam tradisi Yogi. Pada tahun 2013, para peneliti dari Universitas Emory menyebarkan aroma bunga sakura kedalam kandang tikus. Tepat ketika aroma tersebut disebarkan, mereka menyengat tikus-tikus nya dengan tegangan listrik ringan. Seiring waktu, tikus-tikus yang ketakutan mengasosiasikan aroma tersebut dengan rasa sakit dari tegangan listrik. Mereka mulai berlari begitu aroma bunga sakura tercium, bahkan setelah para peneliti berhenti menyerang mereka. Yang menarik adalah ketika tikus-tikus itu memiliki keturunan, meskipun generasi kedua mereka nggak pernah tersengat listrik, mereka merasa sama takutnya dengan aroma bunga sakura. Ketakutan ini pun bertahan hingga generasi ketiga, seperti memori mereka akan aroma bunga sakura yang melintasi generasi, karma bisa digambarkan sebagai memori yang akan terus bertahan, bukan hanya seumur hidup, tapi jutaan tahun lamanya.
Semua yang pernah kita alami melalui panca indra kita itu tersimpan dan kita pun merespon itu semua, termasuk memori yang nggak kita sadari, saking dalamnya memori itu tersimpan.
Tradisi yogi mengakui adanya 8 dimensi memori: 4 dimensi yang pertama mengacu pada Karma kolektif kita, bagaimana kita terbentuk dari unsur-unsur dan genetika spesies kita. Dimensi ini adalah unsur atom, evolusi, dan genetik. Empat dimensi lainnya adalah dimensi di mana kemauan pribadi kita berperan, yaitu karma, sensori, kejelasan dan ketidakjelasan. Setiap orang memiliki koleksi memori yang unik, mulai dari genetik hingga sensorik yang membentuk mereka sebagai seorang individu. Semua memori ini tersimpan dalam semacam gudang memori karma yang disebut sancita.
Meskipun kita selalu membawa gudang ini sepanjang masa kehidupan kita, tapi kita nggak sepenuhnya sadar betapa besarnya gudang itu. Anggap saja sancita seperti penyimpanan data yang berbasis online, di mana kamu menyimpan semua informasi yang bisa kamu akses, tapi kamu nggak menyimpan semua itu di laptop yang biasa kamu bawa kemanapun. Nggak seorang pun memiliki akses ke sebuah memori karmanya selama 1 masa kehidupan. Tapi, setiap orang memiliki akses ke bagian dari sancita mereka, bagian ini disebut karma yang diberikan. Jika karma diibaratkan sebagai perangkat keras, apa yang harus kamu lakukan terhadapnya selama kamu hidup? Tujuanmu adalah mengosongkannya, menghapusnya untuk membersihkan perangkat keras tersebut|

original
Karma
Simpan
Komentar
Lihat chapter lain