Masuk
Pemberontakan Kaum Komunis di Madiun
7 Menit
20 September 2024
Dalam sejarah Indonesia, kaum komunis tercatat beberapa kali mengupayakan perebutan kekuasaan. Yang pertama, pada November 1926 dan Januari 1927, Partai Komunis Indonesia (PKI) meletuskan pemberontakan bersenjata di Jawa dan Sumatra Barat. Pemerintah kolonial Belanda saat itu dengan mudah memadamkan keduanya. Ribuan anggota PKI ditahan. Sekira 1.300 orang simpatisannya dibuang ke Boven-Digul. Partai ini lalu ditetapkan sebagai organisasi terlarang.
Pergerakan komunis toh tidak berhenti sesudah itu. Melewati zaman penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, kaum kiri di Indonesia terus menyusun kekuatan, baik dari dalam maupun luar negeri. Sesudah Peristiwa 1926/1927, beberapa tokoh kunci bermukim di Uni Soviet, induk negara-negara komunis sedunia. Di antara mereka ialah Muso Manowar--namanya kerap dieja Musso atau Paul Mussotte.
Sesudah jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin II, Bung Karno memberikan mandat. Kali ini, tugas menyusun kabinet diserahkan kepada tokoh non-partai, yaitu Bung Hatta. Maka terbentuklah Kabinet Hatta I pada Februari 1948. Tidak ada satu pun wakil sayap kiri di dalam jajaran kabinet ini. Amir pun menyatakan diri sebagai oposan. Untuk menandingi Kabinet Hatta, Amir berupaya mengonsolidasi unsur-unsur kiri. Pada 28 Juni 1948, ia pun membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR). Pada saat itulah, kaum komunis di Tanah Air mendapatkan “amunisi” baru: pulangnya Muso alias Muso Manowar alias Paul Mussotte. Dedengkot Partai Komunis Indonesia (PKI) itu kembali ke Tanah Air.
creator-rss
Radio Seila FM
20
Subscribers
Subscribe
Komentar
Kreator
Lihat episode lain