Noice Logo
Masuk
Masuk

25-12-2025 - Sukacita Yang Tidak Bergantung Pada Keadaan (PST GKJ Bahasa Indonesia)

4 Menit

25-12-2025 - Sukacita Yang Tidak Bergantung Pada Keadaan (PST GKJ Bahasa Indonesia)

24 Desember 2025


Nats Alkitab : Habakuk 3:17-18 Penulis : Pdt. Yuneari Lase Satu kali ada seorang ibu tua yang ditemui seorang pendeta di rumah sakit. Tubuhnya lemah, tabung oksigen terpasang, dan penglihatannya mulai kabur. Namun sang pendeta memperhatikan bahwa setiap kali perawat datang, ia selalu berkata dengan senyum, “Terima kasih, nak. Tuhan masih baik.” Dengan rasa penasaran pendeta bertanya, “Ibu, apa yang membuat ibu tetap tersenyum, berterimakasih denga sukacita di tengah sakit seperti ini?” Ia menjawab pelan, “Karena sukacitaku tidak tergantung pada tubuhku, tapi pada Tuhan yang ada di hatiku.” puji Tuhan, Saya bersyukur melihat sukacita sejati dari dalam dirimu ibu, kata si pendeta sebab Itulah rahasia sukacita sejati, bukan hasil dari keadaan yang baik, tetapi dari hati yang melekat pada Kristus. Nabi Habakuk tidak sedang menulis teori iman. Ia melihat bangsa Yehuda berada di ambang kehancuran. Tapi justru di tengah “tidak ada apa-apa,” ia menemukan segala sesuatu dalam Allah. Inilah rahasia iman yang matang. Sukacita sejati bukan karena keadaan yang sempurna, tapi karena mengenal Tuhan yang tetap sempurna di tengah keadaan. Sukacita Natal bukan tentang keadaan yang membaik, tetapi tentang Sumber sukacita yang hadir yaitu Kristus sendiri. Dunia sering mencari kebahagiaan di keberhasilan, uang, atau pengakuan. Tapi sukacita sejati mengalir dari dalam, dari Roh Kudus yang meneguhkan hati di tengah keadaan apa pun. Itulah sebabnya Paulus bisa bersukacita bahkan di dalam penjara: karena ia tahu, sukacita sejati tidak bisa dirampas. Sukacita sejati bukan reaksi, tapi keputusan iman. Habakuk berkata, “Namun aku akan bersorak-sorak.” Kata “akan” menunjukkan keputusan sadar, bukan perasaan spontan. Iman memilih bersukacita bahkan sebelum keadaan membaik. Karena iman tahu bahwa Tuhan tidak diukur dari hasil panen, tetapi dari kesetiaan-Nya yang tidak pernah gagal. Maka marilah Isi hati, bukan hanya agenda. Jangan biarkan kesibukan mencuri sukacita kita. Allah paling dimuliakan dalam hidup kita ketika kita paling puas di dalam Dia — bahkan saat semua hal lain hilang. Pertanyaan untuk direnungkan: 1. Apakah sumber sukacitamu hari ini masih bergantung pada keadaan, pencapaian, atau Kristus? 2. Apa satu hal sederhana yang bisa kamu lakukan hari ini untuk menggali kembali mata air sukacita itu?

25-12-2025 - Sukacita Yang Tidak Bergantung Pada Keadaan (PST GKJ Bahasa Indonesia)
rss
Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta

Subscribe
Komentar












Lihat episode lain
Buka semua fitur dengan download aplikasi Noice
Kunjungi App